Anda di halaman 1dari 8

ِ ِ ِ َّ ِ ِ

ً‫ْمة‬
َ ‫صَن َعهُ حك‬ َ ‫َّرهُ َت ْقد ْيًرا َوَأْت َق َن َما َشَر َعهُ َو‬
َ ‫ـح ْم ُد لله الذي َخلَ َق ُك َّل َش ْيء َف َقد‬ َ ْ‫ال‬
،‫َوتَ ْدبِْيًرا‬
،‫ك لَهُ َو َكا َن اللّهُ َعلَى ُك ِّل َش ْي ٍء قَ ِد ْيًرا‬ َ ْ‫َوَأ ْش َه ُد َأ ْن الَّ ِإلَهَ ِإالَّ اهللُ َو ْح َدهُ الَ َش ِري‬
‫اهلل بِِإ ْذنِِه‬
ِ ‫اعيا ِإىَل‬ ِ ِ ِ
ً ‫ـخ ْل ِق بَشْيًرا َونَذ ْيًرا َو َد‬َ ْ‫َأن حُمَ َّمداً َعْب ُدهُ َو َر ُس ْولُهُ َْأر َسلَهُ ِإىَل ال‬ َّ ‫َوَأ ْش َه ُد‬
،‫اجا ُمنِْيًرا‬
ً ‫َوسَر‬
ِ
.‫ان َو َسلَّ َم تَ ْسلِْيماً َكثِْيًرا‬
ٍ ‫صلَّى اهلل علَي ِه وعلَى آلِِه وَأصحابِِه ومن تَبِعهم بِِإحس‬
َ ْ ْ َُ ْ َ َ َ ْ َ ََ َْ ُ َ
ِ ِ ِ
َ‫ يَا َأيُّهاَ الَّذيْ َن ءَ َامنُوا َّات ُقوا اهلل‬: ‫ فقال تعاىل‬.‫استَطَ ْعتُ ْم‬ ْ ‫ اَّت ُقوا اهللَ َما‬،‫ عبَ َاد اهلل‬:‫َّأما َب ْع ُد‬
‫َح َّق ُت َقاتِِه َوالَ مَتُْوتُ َّن ِإالَّ َوَأنتُ ْم ُّم ْسلِ ُم ْو َن‬
Hadirin sidang Jumah yang dimuliakan Allah

Pada kesempatan kali ini marilah sejenak kita merenungkan betapa besar
nikmat yang Allah swt telah berikan kepada kita, terlebih nikmat iman dan
islam, sehingga kita bisa berkumpul guna melaksanakan ibadah sholat
jumat.

Dari atas mimbar khatib juga berwasiat, marilah kita tingkatkan ketaqwaan
kita kepada Allah, berusaha dan berupaya sekuat mungkin menjalankan
perintah Allah swt dan mejahui segala larangannya.

Hadirin Jamaah sholat jumat rahimakumullah.

Saat ini kita berada di bulan muharram, bulan muharram adalah bulan
pertama dalam kalender hijriah, mengingatkan kita pergantian tahun,
pergantian tahun menunjukkan semakin berkurangnya waktu hidup kita di
dunia dan mengingatkan semakin dekatnya usia kita menuju alam akhirat.

Maka, momentum ini marilah kita jadikan untuk introspeksi diri atas segala
amal yang telah kita kerjakan, agar selalu semakin lebih baik dan lebih baik
lagi.

Allah mengingatkan kita di dalam ayat-Nya:

1
‫َّم ۡت لِغَ ۬ۖ ٍ‌د َو َّٱت ُقواْ ٱللَّ ِۚإ‌هَ َّن ٱللَّهَ َخبِري ۢ ُر‬ ۬ ۡ ۡ
َ ‫ين ءَ َامنُواْ َّٱت ُقواْ ٱللَّهَ َو تلَنظُ ۡر نَفسٌ َّما قَد‬
ِ َّ
َ ‫يَ ٰـ َٓأيُّها ٱلذ‬
)١٨( ‫مِب َا تَ َۡمعلُو َن‬
“Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah
setiap diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok
[akhirat], dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha
Mengetahui apa yang kamu kerjakan”. (QS Al-Haysr [59]: 18).

Kita harus selalu berprinsip bahwa semakin tambah umur, harus semakin
baik pula amal kebaikannya. Seperti yang Rasulullah saw sampaikan di
dalam haditsnya:

ِ ‫َّاس َم ْن طَ َال عُ ْمُرهُ َو َح ُس َن َع َملُهُ َو َشُّرالن‬


ُ‫َّاس َم ْن طَ َال عُ ْمُرهُ َو َساءَ َع َملُه‬ ِ ‫َخْيُرالن‬
“Sebaik- baik manusia adalah orang yang panjang umurnya dan bagus
amalnya dan seburuk-buruk manusia adalah orang yang panjang umurnya
dan buruk amalnya.” (HR. Ahmad, Turmudzi dan Hakim).

Hadirin Jamaah sholat jumat rahimakumullah.

Karunia waktu adalah sesuatu yang sangat berharga bagi kita seorang
Muslim. Bahkan lebih berharga daripada harta dunia yang kita miliki. Karena
harta dunia apabila hilang maka masih bisa kita cari. Sementara waktu
apabila telah berlalu tidak mungkin untuk kembali lagi. Sehingga tidak ada
yang tersisa dari waktu yang telah lewat kecuali apa yang telah dicatat oleh
malaikat. Baik buruk, besar kecil, semua tercatat sebagai amal kita.

Maka sungguh betapa ruginya orang yang tidak memanfaatkan waktunya


untuk selalu menambah amal kebajikan, apalagi jika kemudian malah
dipenuhi dengan kemaksiatan demi kemaksiatan.

Rugilah kita jika tidak memanfaatkan waktu dengan sebaik-baiknya melalui


ibadah, amal shgalih dan berbagai kegiatan manfaat.

Allah mengingatkan kita tentang waktu dalam Surat Al-Ashr.

2
‫اص ْوا‬ ِ ‫) ِإاَّل الَّ ِذين آَمنُوا وع ِملُوا َّ حِل‬2( ‫) ِإ َّن اِإْل نْسا َن لَِفي خس ٍر‬1( ‫والْعص ِر‬
َ ‫الصا َات َو َت َو‬ ََ َ َ ُْ َ َْ َ
َّ ِ‫اص ْوا ب‬
)3( ِ‫الصرْب‬ َ ‫بِاحْلَ ِّق َو َت َو‬
Artinya: ”Demi masa. Sesungguhnya manusia itu benar-benar berada dalam
kerugian. Kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal sholih
dan saling menasihati supaya menaati kebenaran dan saling menasihati
supaya menetapi kesabaran.” (QS Al-‘Ashr: 1-3).

Hadirin Rahimakumullah

Sekali lagi, pada kesempatan kali ini marilah kita melakukan muhasabah,
mari kita introspeksi diri kita masing-masing, waktu ini terus berputar, tidak
ada yang mengetahui sisa waktu yang kita miliki di dunia ini. Apa yang paling
dekat dengan kita saat ini adalah kematian, Sebab kematian adalah janji
Allah SWT. "Setiap yang bernyawa (pasti) akan merasakan mati.

Hadirin jamaah sholat jumat rahimakumullah,

Apa yang perlu kita persiapkan disisa umur yang tidak kita ketahui akhirnya
ini , yang pertama adalah memperbanyak mengingat kematian. Yang mana
kebanyakan dari kita takut menghadapi kematian.

Dalam buku Mizan Al 'Amal, Imam Ghazali menjelaskan beberapa alasan


mengapa manusia takut terhadap kematian. Pertama, karena ia ingin
bersenang-senang dan menikmati hidup ini lebih lama lagi.

Kedua, ia tidak siap berpisah dengan orang-orang yang dicintai, termasuk


harta dan kekayaannya yang selama ini dikumpulkannya dengan susah
payah. Ketiga, karena ia tidak tahu keadaan mati nanti seperti apa.
Keempat, karena ia takut pada dosa-dosa yang selama ini ia lakukan.

Alhasil, manusia takut karena ia tidak pernah ingat kematian dan tidak
mempersiapkan diri dengan baik dalam menyambut kehadirannya.
Manusia, biasanya ingat kematian hanya jika tiba-tiba ada jenazah lewat di
depannya. Seketika itu, ia membaca istirja': ''Inna lillahi wa inna ilaihi
raji'un.''

Namun, istirja' yang dibaca itu hanyalah di mulut saja, karena ia tidak secara
benar-benar ingin kembali kepada Allah dengan ibadah dan amal saleh.

3
Maka disinilah hikmah dari pada memperbanyak mengingat kematian,
sebagaimana sabda Rasulullah SAW, ''Perbanyaklah olehmu mengingat
kematian, si penghancur segala kesenangan duniawi.'' (HR Ahmad).

Menurut imam Ghazali, mengingat kematian akan menimbulkan berbagai


kebaikan. Di antaranya, membuat manusia tidak ngoyo dalam mengejar
pangkat dan kemewahan dunia. Ia bisa menjadi legawa (qonaah) dengan
apa yang dicapainya sekarang, serta tidak akan menghalalkan segala cara
untuk memenuhi ambisi pribadinya.

Kebaikan lainnya, manusia bisa lebih terdorong untuk bertobat alias


berhenti dari dosa-dosa, baik dosa besar maupun dosa kecil. Lalu, kebaikan
berikutnya, manusia bisa lebih giat dalam beribadah dan beramal saleh
sebagai bekal untuk kebaikannya di akhirat kelak.

Hadirin jamaah sholat jumat rahimakumullah,

Hal berikutnya yang harus kita persiapkan untuk menghadapi maut adalah
dengan memperbanyak amal sholeh, supaya kita mendapatkan ampunan
dan ditempatkan di surga Allah. Dalam melakukan amal kebaikan
hendaknya kita melakukannya dengan ikhlas dan hanya mengharapkan
ridho Allah semata. Allah Subhanahu Wata'ala Maha tahu apa yang
dikerjakan oleh HambaNya.

Seperti apakah amalan yang terbaik itu? Salah satu indikatornya adalah,
pekerjaan itu dilakukan dengan istiqamah. Dalam hadis riwayat Abu
Hurairah, Rasulullah SAW bersabda:

‫فَِإ َّن َخْيَر الْ َع َم ِل َْأد َو ُمهُ َوِإ ْن قَ َّل‬


Sesungguhnya sebaik-baik pekerjaan adalah yang rutin (berkelanjutan),
meskipun itu sedikit.

Beramal sebaik mungkin juga berarti bahwa pekerjaan itu kita lakukan
dengan seikhlas mungkin, semaksimal mungkin dan dengan sesempurna
mungkin. Baik dalam interaksi kita kepada Allah maupun kepada sesama

4
manusia, dalam tiap amal kita patrikan dalam diri kita bahwa bisa jadi itu
adalah amal terakhir kita.

Ketiga melakukan amal yang pahalanya terus mengalir meski kita sudah
mati. Beberapa amal jariyah yang bisa kita lakukan supaya amalnya terus
mengalir memberikan Ilmu yang bermanfaat, memberikan donasi misalnya
berupa Al Quran, setiap orang yang membaca Al Quran yang kita berikan,
maka amalnya akan mengalir kepada kita.

Serta mendidik anak kita menjadi anak yang saleh yang dapat mendoakan
kita kelak. Sebagaimana hadits Rasulullah SAW.

ِ
َ ‫ ((ِإذَا َم‬:‫صلَّى اهللُ َعلَْيه َو َسلَّ َم قال‬
‫ات اِإل نْ َسا ُن‬ َّ :‫َع ْن َأيِب ُهَر ْيَرةَ رضي اهلل عنه‬
َ َّ ‫َأن النَّيِب‬
‫صالِ ٍح يَ ْدعُ ْو‬ ٍ ِ ِ ٍ ٍ :‫اِْن َقطَع عْنه عملُه ِإاَّل ِمن ثَاَل ثٍَة‬
َ ‫ َْأو َولَد‬،‫ َْأو ع ْل ٍم يُْنَت َف ُع بِه‬،‫ص َدقَة َجا ِريَة‬ َ ْ ُ ََ ُ َ َ
‫لَهُ))؛ رواه مسلم‬
Artinya: diriwayatkan oleh Abu Hurairah, bahwa Rasulullah SAW bersabda,
”Jika manusia mati, maka terputuslah amalnya kecuali tiga perkara, sedekah
jariyah, ilmu yang diambil manfaatnya, dan anak shalih yang selalu
mendo`akan orang tuanya. (HR. Muslim).

Kemudian hal terakhir untuk persiapan menghadapi kematian dengan


memperbanyak zikir dan doa memohon ampunan pada Allah Subhanahu
Wata'ala.

berdoa agar diberikan husnul khatimah. Apakah itu husnul khatimah? Di


antara tanda utama husnul khatimah ialah apabila ia mengucap kalimat laa
ilaaha illallaah di akhir hayatnya. Dalam sebuah hadith shahih yang
diriwayatkan oleh Abu Dawud, Rasulullah SAW bersabda:

” َ‫آخُر َكالَِم ِه الَ ِإلَهَ ِإالَّ اهللُ َد َخ َل اجْلَنَّة‬


ِ ‫” من َكا َن‬
َْ
“Barangsiapa yang akhir perkataannya adalah ‘Laa ilaaha illallaah’ maka dia
akan masuk Surga.”

Indikator lainnya dari seorang yang husnul khatimah apabila ia mengerjakan


pekerjaan baik di akhir hidupnya.

5
ِ ٍ
‫يل‬ ْ ‫ول اهلل صلى اهلل عليه وسلم ” ِإ َذا ََأر َاد اهللُ بِ َعْبد َخْيًرا‬
َ ‫ فَق‬. ” ُ‫اسَت ْع َملَه‬ ُ ‫قَ َال َر ُس‬
” ”‫ت‬ ِ ‫اهلل قَ َال ” يو ِّف ُقه لِعم ٍل صالِ ٍح َقبل الْمو‬ِ ‫ول‬َ ‫ف يَ ْسَت ْع ِملُهُ يَا َر ُس‬
ْ َ َ ْ َ َ َ ُ َُ َ ‫َكْي‬
Rasulullah SAW bersabda: Apabila Allah menghendaki kebaikan kepada
seseorang, maka Allah akan membuatnya beramal. Para sahabat bertanya;
Bagaimana membuatnya beramal? beliau menjawab: Allah akan
memberikan taufiq padanya untuk melaksanakan amal shalih sebelum dia
meninggal. (HR. Ahmad dan Tirmidzi)

Selain berusaha dengan segenap amal saleh untuk mencapai husnul


khatimah, kita juga harus selalu berdo’a agar Allah mewafatkan kita dalam
keadaan husnul khatimah.

Akhirnya, semoga kita menjadi hamba Allah yang berhasil dalam


mempersiapkan kehidupan kita, yang mampu meningkatkan keimanan dan
ketakwaan kita kepada Allah SWT. dan Allah menjadikan kita sebagai orang-
orang yang wafat dalam keadaan husnul khatimah dan seiring masuknya
tahun baru Hijriyah ini, Allah perbaiki amal-amal kita, agama kita, urusan
dunia dan akhirat kita. Hingga mendapatkan ridha dan ampunan-Nya.
Aamiin.

ِّ ‫ و َج َعلَيِن وِإيَّا ُك ْم مِب َا فِْي ِه ِمن اآْل يَاِت و‬،‫آن الْ َع ِظْي ِم‬
‫الذ ْك ِر‬ ِ ‫بار َك اهلل يِل ولَ ُكم يِف الْ ُقر‬
َ َ َْ َ ْ ْ َ ْ ُ ََ
ِ ِ ِ
ِ ‫ أعوذُ بِاهلل من الشَّي‬.‫الرحيم‬ ِ ‫ِ ِإ‬
‫ بسم‬،‫الرجْيم‬ َّ ‫طان‬ ْ َ ُ ُ ْ َّ ‫ف‬ ُ ‫الرُؤ ْو‬َّ ‫اب‬ َ ‫ نَّهُ ُه َو‬.‫احْلَكْي ِم‬
ُ ‫البُّر الت ََّّو‬
‫ين َآمنُوا َو َع ِملُوا‬ ِ َّ ‫ِإ‬ ِ ‫ِإ‬
َ ‫) اَّل الذ‬٢( ‫) َّن اِإْل نْ َسا َن لَفي ُخ ْس ٍر‬١( ‫ص ِر‬ ْ ‫ َوالْ َع‬،‫اهلل الرمحن الرحيم‬
ِ ِّ ‫) ـ وقُل ر‬٣( ِ ‫الص‬ ِ ‫َّ حِل‬
‫ت‬َ ْ‫ب ا ْغف ْر َو ْار َح ْم َوَأن‬ َْ َ ‫اص ْوا بِ َّ رْب‬
َ ‫اص ْوا بِاحْلَ ِّق َو َت َو‬
َ ‫الصا َات َوَت َو‬
ِ ‫َأرحم مِح‬
َ ‫الرا نْي‬ ّ َُ ْ

6
‫‪Khutbah II‬‬
‫ِ‬ ‫ِ‬
‫َأش َه ُد َأ ْن الَ الَهَ ِإالَّ اهللُ‬ ‫لى َت ْوفِْي ِق ِه َوا ْمتِنَانِ ِه‪َ .‬و ْ‬
‫الشكُْر لَهُ َع َ‬ ‫لى ِإ ْح َسانِِه َو ُّ‬ ‫ِ‬
‫ـ اَحْلَ ْم ُد هلل َع َ‬
‫ض َوانِِه‪.‬‬ ‫إىل ِر ْ‬ ‫ِ‬
‫أن َسيِّ َدنَا حُمَ َّم ًدا َعْب ُدهُ َو َر ُس ْولُهُ الدَّاعي َ‬ ‫ك لَهُ َوَأ ْش َه ُد َّ‬ ‫َواهللُ َو ْح َدهُ الَ َش ِريْ َ‬
‫َأص َحابِِه َو َس لِّ ْم تَ ْس لِْي ًما كِ ْثيًرا ََّأما َب ْع ُد فَي اَ‬ ‫ِِ‬ ‫ٍ‬ ‫ِ‬
‫ص ِّل َعلَى َس يِّدنَا حُمَ َّمد ِو َعلَى اَل ه َو ْ‬ ‫الله َّم َ‬
‫ُ‬
‫َأن اهلل َأم ر ُكم بَِأم ٍر ب َدَأ فِي هِ‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬
‫َّاس اَّت ُق وا اهللَ فْي َم ا ََأم َر َوا ْنَت ُه ْوا َع َّما َن َهى َو ْاعلَ ُم ْوا َّ َ َ َ ْ ْ َ ْ‬ ‫اَيُّ َه ا الن ُ‬
‫لى النَّىِب يآ اَيُّ َه ا‬ ‫بَِن ْف ِس ِه َوثـَىَن مِب َآل ِئ َكتِ ِه بُِق ْد ِس ِه َوقَ َال تَع اَىَل ِإ َّن اهللَ َو َمآلِئ َكتَ هُ يُ َ ُّ‬
‫ص ل ْو َن َع َ‬
‫ص ِّل َعلَى َس يِّ ِدنَا حُمَ َّم ٍد‪َ ،‬و َعلَى ِآل‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬
‫ص لُّ ْوا َعلَْي ه َو َس لِّ ُم ْوا تَ ْس لْي ًما‪ُ .‬‬
‫الله َّم َ‬ ‫الَّذيْ َن َآمُن ْوا َ‬
‫ِ‬
‫ض اللَّ ُه َّم َع ِن اْخلُلَ َف ِاء‬ ‫ِئ ِ‬
‫ك َو َمآل َك ة الْ ُم َق َّربِنْي َ َو ْار َ‬
‫ِ‬
‫ك َو ُر ُس ل َ‬
‫ٍ‬ ‫ِ‬
‫َس يِّدناَ حُمَ َّمد َو َعلَى اَنْبِيآِئ َ‬
‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫الر ِاش ِدين َأىِب ب ْك ٍر وعمر وعثْمان وعلِى وعن ب ِقيَّ ِة َّ ِ‬
‫الص َحابَة َوالتَّابِعنْي َ َوتَابِعي التَّابِعنْي َ‬ ‫َّ ْ َ َ َ ُ َ َ ُ َ َ َ َ َ ْ َ‬
‫لله َّم ا ْغ ِف ْر‬ ‫ك ي ا َأرحم َّ مِح ِ‬ ‫ِ ِ‬ ‫ِ ٍِ ِ‬
‫الرا نْي َ اَ ُ‬ ‫ض َعنَّا َم َع ُه ْم بَرمْح َت َ َ ْ َ َ‬ ‫هَلُ ْم بِا ْح َسان اىَل َي ْوم الدِّيْ ِن َو ْار َ‬
‫ات‪ ،‬الله َّم ِ‬
‫َأع َّز‬ ‫آء ِمْنهم واْالَم و ِ‬ ‫ات اَالَحي ِ‬ ‫ات والْمس لِ ِم والْمس لِم ِ‬ ‫ِ ِ‬ ‫ِ ِِ‬
‫ُ‬ ‫ُْ َ َْ‬ ‫ْ‬ ‫ل ْل ُم ْؤ مننْي َ َوالْ ُمْؤ منَ َ ُ ْ نْي َ َ ُ ْ َ‬
‫ِ‬ ‫الش ر َك والْم ْش ِركِ وانْ ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِِ‬
‫ص ْر َم ْن‬ ‫ين‪َ ،‬وانْ ُ‬
‫ص ْر عبَ َاد َك الْ ُم َو ِّحد ْ‬ ‫اِْإل ْسالَ َم َوالْ ُم ْس لمنْي َ َوَأذ َّل ِّ ْ َ ُ نْي َ َ ُ‬
‫ِ‬ ‫ِ‬
‫ك‬ ‫َأع ِل َكل َماتِ َ‬ ‫َأع َداءَ الدِّيْ ِن َو ْ‬ ‫ك ْ‬ ‫اخ ُذ ْل َم ْن َخ َذ َل اْمل ْس ل ِمنْي َ َو َد ِّم ْر ْ‬
‫َأع َداَئ َ‬ ‫ص َر الدِّيْ َن َو ْ‬ ‫نَ َ‬
‫ُ‬
‫‪7‬‬
‫الزالَ ِز َل َو ُس ْوءَ اْ ِلفنَت ِ َواْملِ َح ِن‪َ ،‬م ا ظَ َه َر‬ ‫ِإىَل َي ْو َم الدِّيْ ِن‪ُ .‬‬
‫الله َّم ْادفَ ْع َعنَّا اْلبَالَءَ َواْ َلوبَاءَ َو َّ‬
‫ب‬‫عآمةً يَ ا َر َّ‬ ‫ِمْن َه ا َو َم ا بَطَ َن‪َ ،‬ع ْن َبلَ ِدنَا اِنْ ُدونِْي ِس يَّا َخ َّ‬
‫آص ةً َو َس اِئِر اْ ُلب ْل َد ِان اْمل ْس لِ ِمنْي َ َّ‬
‫ِ ُ‬ ‫ِ‬
‫اب النَّا ِر‪َ .‬ربَّنَ ا ظَلَ ْمنَ ا‬‫الد ْنيَا َح َس نَةً َوىِف اْآلخ َر ِة َح َس نَةً َوقنَ ا َع َذ َ‬ ‫اْ َلع الَ ِمنْي َ ‪َ .‬ربَّنَ ا آتِن اَ ىِف ُّ‬
‫اس ِرين‪ِ .‬عباد ِ‬
‫اهلل ! ِإ َّن اهللَ يَْأ ُمُر بِاْ َلع ْد ِل‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬
‫اَْن ُف َسنَا َوِإ ْن مَلْ َت ْغف ْر لَنَ ا َو َت ْرمَحْنَ ا لَنَ ُك ْونَ َّن م َن اْخلَ ْ َ َ َ‬
‫آء ِذي اْل ُق رىب ويْنهى ع ِن اْل َفحش ِ‬
‫آء َوالْ ُمْن َك ِر َواْ َلب ْغ ِي يَعِظُ ُك ْم لَ َعلَّ ُك ْم‬ ‫ان وِإيت ِ‬ ‫ِ‬
‫ْ‬ ‫ْ َ ََ َ َ‬ ‫َواِْإل ْح َس َ ْ‬
‫تَ َذ َّكرو َن واذْ ُكروا اهلل اْلع ِظيم ي ْذ ُكر ُكم وا ْش ُكروه على نِع ِم ِه ي ِز ْد ُكم ولَ ِذ ْكر ِ‬
‫اهلل َأ ْكَب ُر‬ ‫ُْ َ ُ َ َ َْ َ ْ ْ َ ُْ ُ َ َ َ َ ْ َ ُ‬

‫‪8‬‬

Anda mungkin juga menyukai