Anda di halaman 1dari 7

Khutbah Idul Fithri

MELESTARIKAN NILAI-NILAI RAMADHAN

DENGAN ISTIQOMAH SEPANJANG HAYAT

Khutbah Idul Fithri

Khutbah Pertama:

.‫ هللاُ اَ ْك َ َْب َو هللِ اْحلَ ْم ُد‬،‫×) الَ اِلَهَ اِالَّ هللاُ َوهللاُ اَ ْك َ َْب‬3( ‫كَب‬
ْ َ َ‫×) هللاُ ا‬3( ‫×) هللاُ اَ ْك َ َْب‬3( ‫هللاُ اَ ْك َ َْب‬
ِ ‫ وعلَى آلِِه وصحبِ ِه ومن تَبِعه إِىل ي وِم‬،‫ف األَنْبِي ِاء والْمرسلِْي‬
.‫الديْ ِن‬ ِ ‫السالَم على أَ ْشر‬ ِ ِ ‫اَ ْحلَ ْم ُد هللِ ر‬
َْ َ َُ ْ ََ ْ َ َ َ َ َْ َ ُْ َ َ َ َ َ ُ َّ ‫الصالَةُ َو‬
َّ ‫ َو‬،‫ْي‬
َ ْ ‫ب ال َْعالَم‬ َ
ِ ِ
َّ َِ‫ الَ ن‬،ُ‫ َواَ ْش َه ٌد اَ َّن َسيِ َدانَ ُُمَ َّم ًدا عَْب ُدهُ َوَر ُس ْولُه‬،ُ‫ك لَه‬
.ُ‫ِب بَ ْع َده‬ َ ْ‫اَ ْش َه ُد اَ ْن الَ الَهَ االَّ هللاُ َو ْح َدهُ الَ َش ِري‬
.‫ص ْحبِ ِه َو َسلِ ْم‬ ِِ ِ ِ ِ‫اللهمَّ ص ِل َعلى سيِ ِد َان ُُمَ َّم ٍد الن‬
َ ‫َِّب األُم ِي َو َعلَى آله َو‬ َ َ َ ُ
.‫اَّللَ َعلَى َما َه َدا ُك ْم َولَ َعلَّ ُك ْم تَ ْش ُك ُرو َن‬ َّ ‫ْملُوا الْعِ َّد َة َولِتُ َكِ َُبوا‬
ِ ‫ ولِتُك‬:‫قاَ َل تَع َاىل ِِف كِتَابِِه الْ َك ِرِْْي‬
َ ْ َ
‫اعتِ ِه فَ َق ْد فَ َاز ال ُْمتَّ ُق ْو َن‬ ِ ِ
َ َ‫ أ ُْو ِصْي ُك ْم َونَ ْف ِس ْي بِتَ ْق َوى هللا َوط‬،‫ فَيَا عِبَ َادهللا‬،‫اََّما بَ ْع ُد‬
Jama'ah sholat Idul Fitri yang dimuliakan Allah …

Menetes air mata orang beriman mengiringi tenggelamnya matahari kemarin sore, seiring terbitnya
hilal Syawwal, maka berpisahlah kita dengan Ramadhan. Berpisahlah kita dengan bulan yang di
dalamnya terdapat suatu malam, jika kita beribadah pada malam itu, maka kita
mendapatkan keutamaan ibadah yang lebih baik daripada ibadah seribu bulan. Kita telah berpisah
dengan bulan yang di dalamnya terdapat limpahan rahmat dan ampunan Allah yang berlipat ganda.
Kita telah ditinggalkan oleh bulan yang puasa di dalamnya menutupi salah dan dosa. Kita telah
ditinggalkan oleh bulan turunnya Al-Qur’an pedoman umat manusia.

Tidak ada yang dapat menjamin bahwa kita akan bertemu lagi dengan bulan yang penuh
dengan berkah itu. Betapa banyak orang-orang yang kita kasihi dan kita sayangi, orang-orang tua kita,
saudara, kerabat dan para tetangga. Mereka yang dulu pernah bersama-sama dengan kita, masih
terbayang senyuman mereka di pelupuk mata. Tapi kini, mereka tidak lagi bersama-sama dengan kita.
Mereka telah berada di alam baka, hanya tinggal kenangan yang tak mungkin akan terlupa.

Mari kita bersyukur atas nikmat dan karunia yang telah diberikan Allah kepada kita. Orang yang
bersyukur, sesungguhnya ia bersyukur untuk dirinya sendiri. Allah berfirman,

َِ ٌّ‫اَّلل غَ ِِن‬ ِِ ِ
‫َحي ٌد‬ ََّ ‫َوَم ْن يَ ْش ُك ْر فَإََِّّنَا يَ ْش ُك ُر لنَ ْفسه َوَم ْن َك َف َر فَإِ َّن‬
“Barangsiapa yang bersyukur (kepada Allah), maka sesungguhnya ia bersyukur untuk dirinya sendiri;
dan barangsiapa yang tidak bersyukur, maka sesungguhnya Allah Maha Kaya lagi Maha Terpuji”. (Qs.
Luqman [31]: 12).

Semoga dengan bersyukur, Allah menambah nikmat-Nya kepada kita semua, sesuai janji-Nya:

‫لَئِ ْن َش َك ْرُُْت َألَ ِزي َدنَّ ُك ْم َولَئِ ْن َك َف ْرُُْت إِ َّن َع َذ ِاِب لَ َش ِدي ٌد‬

“Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu
mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih”. (Qs. Ibrahim [14]: 7).

Selanjutnya mari kita bershalawat kepada nabi besar Muhammad Saw. Untuk apa kita
bershalawat?! Jika di dunia ini kita membutuhkan pertolongan, maka kita bisa meminta tolong kepada
saudara-saudara kita, kerabat dan para sahabat. Akan tetapi akan ada suatu masa nanti, seperti yang
difirman Allah:

‫احبَتِ ِه َوبَنِ ِيه‬ ِ ‫ي وم ي ِف ُّر الْمرء ِمن أ‬


ِ ‫) وص‬35( ‫) وأ ُِم ِه وأَبِ ِيه‬34( ‫َخ ِيه‬
ََ َ َ ْ ُ َْ َ َ َْ
“Pada hari ketika manusia lari dari saudaranya. Dari ibu dan bapaknya. Dari istri dan anak-anaknya”.
(Qs. ‘Abasa [80]: 34-36). Mengapa semua orang melarikan diri dari orang-orang yang mereka kasihi?!
Padahal di dunia dahulu mereka tidak bisa berpisah walau sedetik pun.

‫لِ ُك ِل ْام ِر ٍئ ِمْن ُه ْم يَ ْوَمئِ ٍذ َشأْ ٌن يُ ْغنِ ِيه‬

“Setiap orang dari mereka pada hari itu mempunyai urusan yang cukup menyibukkannya”. (Qs. ‘Abasa
[80]: 37). Saat itu kita sibuk mempertanggung jawabkan semua perbuatan kita; langkah kaki, hayunan
tangan, tatapan mata, pendengaran bahkan gerak hati. Ketika tidak ada yang dapat menolong, pada
saat tidak ada yang bisa membantu. Maka ketika itu kita mengharapkan pertolongan dan syafaat
Rasulullah Saw. Mari kita memperbanyak shalawat, semoga kita termasuk umat yang mendapatkan
syafaatnya, amin ya Robbal’alamin.

.‫×) الَ اِلَهَ اِالَّ هللاُ َوهللاُ اَ ْك َ َْب هللاُ اَ ْك َ َْب َو هللِ اْحلَ ْم ُد‬3( ‫كَب‬
ْ َ َ‫هللاُ ا‬
Jamaah Idul Fithri yang dimuliakan Allah …

Tujuan dari puasa adalah menciptakan manusia yang bertaqwa. Dan kedudukan manusia di sisi Allah
diukur dari ketakwaannya. Allah berfirman :
ِ َّ ‫اَّللِ أَتْ َقا ُكم إِ َّن‬
َّ ‫وًب َوقَبَائِ َل لِتَ َع َارفُوا إِ َّن أَ ْك َرَم ُك ْم عِنْ َد‬ ِ
ٌ‫يم َخبِي‬
ٌ ‫اَّللَ َعل‬ ْ ً ‫َّاس إِ َّان َخلَ ْقنَا ُك ْم م ْن ذَ َك ٍر َوأُنْثَى َو َج َعلْنَا ُك ْم ُش ُع‬
ُ ‫ََي أَيُّ َها الن‬
“Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan
dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal.
Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu disisi Allah ialah orang yang paling taqwa
diantara kamu. Sesungguhnya Allah Maha mengetahui lagi Maha Mengenal”. (Qs. al-Hujurat [49]:
13).
Manusia dianggap mulia bukan karena hartanya, bukan karena jabatannya, bukan pula karena bentuk
dan rupanya. Rasulullah Saw bersabda:
ِ
ْ ِ‫ َولَكن يْنظُُر إىل قُلُوب‬، ‫كم‬
‫كم وأعمالكم‬ ُ ‫ وال إِىل‬، ‫أج َسام ُك ْم‬
ْ ‫ص َوِر‬ ْ ‫إن هللا ال يْنظُُر إِىل‬
َّ

“Sesungguhnya Allah tidak melihat kepada tubuh kamu dan tidak melihat kepada bentuk kamu, akan
tetapi Allah melihat kepada hati dan perbuatan kamu”. (HR.Muslim).

Janji Allah Swt untuk orang-orang yang takut kepada-Nya :


ِ َ‫اف م َقام ربِِه جنَّت‬
)46( ‫ان‬ ِ
َ َ َ َ َ ‫َول َم ْن َخ‬
“Dan bagi orang yang takut akan saat menghadap Tuhannya ada dua syurga[1446].

[1446] Yang dimaksud dua syurga di sini adalah, yang satu untuk manusia yang satu lagi untuk jin. Ada
juga ahli tafsir yang berpendapat syurga dunia dan syurga akhirat”. (Qs. ar-Rahman [55]: 46).

.‫×) الَ اِلَهَ اِالَّ هللاُ َوهللاُ اَ ْك َ َْب هللاُ اَ ْك َ َْب َو هللِ اْحلَ ْم ُد‬3( ‫كَب‬
ْ َ َ‫هللاُ ا‬
Jamaah Idul Fithri yang dimuliakan Allah …

Allah Swt bercerita tentang balasan yang telah Ia siapkan untuk orang-orang yang bertakwa:
ِ ِ ‫السموات و ْاألَرض أُعِد‬ ِ
)133( ‫ْي‬
َ ‫َّت للْ ُمتَّق‬
ْ ُ ‫َو َسا ِر ُعوا إِ َىل َم ْغفَرةٍ ِم ْن َربِ ُك ْم َو َجن ٍَّة َع ْر‬
ُ ْ َ ُ َ َ َّ ‫ض َها‬
“Dan bersegeralah kamu kepada ampunan dari Tuhanmu dan kepada surga yang luasnya seluas
langit dan bumi yang disediakan untuk orang-orang yang bertakwa”. (Qs. Al ‘Imran [3]: 33).
Satu bulan penuh kita ditempa dilatih dalam berbagai kebaikan. Bulan Ramadhan yang telah
kita lalui bukanlah bulan menumpuk amal. Akan tetapi bulan membiasakan diri beramal agar dapat
kita laksanakan di bulan-bulan yang akan datang yang pada akhirnya kita istiqomah hingga kematian
tiba. Diantara amal-amal yang mesti kita lestarikan adalah:

Pertama, takut kepada Allah Swt.

Di saat Ramadhan, kita amat sangat takut kepada Allah Swt. Kita tidak makan, tidak minum, tidak
melihat yang haram, tidak membicarakan yang haram. Semua larangan Allah Swt kita patuhi. Mari kita
bawa rasa takut itu hingga kita mati. Krisis kita saat ini adalah krisis tidak adanya rasa takut kepada
Allah Swt. Andai seorang suami takut kepada Allah, maka ia tidak akan menyia-nyiakan istri dan anak-
anaknya. Jika seorang istri takut kepada Allah, ia tidak akan mengkhianati suaminya. Jika seorang anak
takut kepada Allah, maka ia tidak akan menjadi anak durhaka yang menyia-nyiakan kedua orang
tuanya. Andai rakyat takut kepada Allah, maka tidak akan ada rakyat melawan pemimpin. Andai
pemimpin takut kepada Allah, maka tidak akan ada pemimpin yang memakan hak dan menganiaya
rakyatnya. Rasa takut itulah yang menghalangi orang dari perbuatan membunuh sesama,

َ َ‫ك ِِلَقْتُ ل‬ ِ ٍِ ِ ِ ِ
َ ‫ب الْ َعال َِم‬
‫ي‬ َّ ‫اف‬
َّ ‫اَّللَ َر‬ ُ ‫ك إِِِّن أَ َخ‬ َ ‫ي إِل َْي‬ ََّ ِ‫ْت إ‬
َ ‫َل يَ َد َك لتَ ْقتُ لَ ِِن َما أ َََن ببَاسط يَد‬ َ ‫سط‬
َ َ‫لَئ ْن ب‬
“Sungguh kalau kamu menggerakkan tanganmu kepadaku untuk membunuhku, aku sekali-kali tidak
akan menggerakkan tanganku kepadamu untuk membunuhmu. Sesungguhnya aku takut kepada
Allah, Tuhan seru sekalian alam”. (Qs. al-Ma’idah [5]: 28). Rasa takut itu pula yang menghalangi orang
dari perbuatan zina,

َّ ‫اف‬ُ ‫ال إِِِّن أَ َخ‬ ٍ َ‫ب َو ََج‬


ٍ‫ص‬ِ ‫ات م ْن‬
َ‫اَّلل‬ َ ‫ال فَ َق‬ َ ُ َ‫َوَر ُجلٌ َد َع ْتهُ ْام َرأَةٌ ذ‬
“Seseorang yang diajak berzina, yang mengajak itu memiliki fisik yang bagus dan kedudukan yang
tinggi. Tapi yang diajak itu menjawab, “Aku takut kepada Allah Swt”. (HR. al-Bukhari dan Muslim).

Rasa takut itu pula yang dapat mencegah manusia terjerumus ke dalam perbuatan mengikuti hawa
nafsu,

)41( ‫) فَِإ َّن ا ْْلَنَّةَ ِه َي ال َْمأ َْوى‬40( ‫س َع ِن ا ْْلََوى‬ ِ ِ ‫اف م َق‬


َ ‫ام َربِه َو ََنَى النَّ ْف‬
َ َ َ ‫َوأ ََّما َم ْن َخ‬
“Dan adapun orang-orang yang takut kepada kebesaran Tuhannya dan menahan diri dari keinginan
hawa nafsunya, maka sesungguhnya syurgalah tempat tinggal(nya)”. (Qs. an-Nazi’at [79]: 40-41).

Kedua, berbagi kepada sesama manusia.

Setelah merasakan sakitnya lapar, di saat berbuka kita berbagi makanan kepada sesama. Mari kita
jaga semangat berbagi itu. Saat ini banyak orang tidak memperdulikan saudaranya. Keimanan
seseorang diukur dari sikap empatinya kepada saudaranya,

‫ب لِنَ ْف ِس ِه‬
ُّ ‫ال ِْلَا ِرهِ َما ُُِي‬ ِ ‫ب ِِل‬
َ َ‫َخ ِيه أ َْو ق‬ َّ ‫َح ُد ُك ْم َح ََّّت ُُِي‬ ِ
َ ‫ََل يُ ْؤم ُن أ‬
“Kamu tidak beriman, hingga kamu menyayangi saudaramu seperti menyayangi diri sendiri”. (HR. al-
Bukhari dan Muslim).

Orang yang mengaku beriman, tapi tidak mau berbagi, maka diragukan keimanannya,

‫ليس ابملؤمن الذى يبيت شبعاَن وجاره جائع إىل جنبه‬


“Bukan orang beriman, orang yang sanggup tidur dalam keadaan kenyang, sedangkan tetangganya
di sampingnya dalam keadaan lapar”. (HR. al-Hakim).

Ketiga, qiyamullail.

Bangun malam amat sangat sulit, tapi selama Ramadhan ini kita bangun malam. Bukan hanya untuk
makan sahur. Tapi untuk melaksanakan Qiyamullail. Allah Swt berfirman,

‫ودا‬
ً ‫ك َم َق ًاما َْم ُم‬
َ ُّ‫ك َرب‬
َ َ‫سى أَ ْن يَ ْب َعث‬ َ ‫َوِم َن اللَّْي ِل فَتَ َه َّج ْد بِ ِه ََنفِلَةً ل‬
َ ‫َك َع‬
“Dan pada sebahagian malam hari bersembahyang tahajudlah kamu sebagai suatu ibadah tambahan
bagimu; mudah-mudahan Tuhan-mu mengangkat kamu ke tempat yang terpuji”. (Qs. al-Isra’ [17]: 79).
Surga dijanjikan Allah Swt untuk orang yang melaksanakan tahajjud di waktu malam,

‫س ََلٍم‬ ِ ٌ َ‫َّاس نِي‬ ِ


َ ‫ام تَ ْد ُخلُوا ا ْْلَنَّةَ ب‬ ُ ‫صلُّوا َوالن‬ َ ‫الس ََل َم َوأَطْع ُموا الطَّ َع‬
َ ‫ام َو‬ َّ ‫شوا‬
ُ ْ‫َّاس أَف‬
ُ ‫أَيُّ َها الن‬
“Wahai manusia, tebarkanlah salam, berilah makanan kepada orang miskin, sambunglah silaturrahim,
shalatlah di waktu malam ketika orang banyak tidur, maka kamu akan masuk surga dengan selamat”.
(HR. at-Tirmidzi).

Keempat, membaca al-Qur’an.

Kita khatamkan al-Qur’an di bulan Ramadhan, bukan berarti setelah Ramadhan kita meninggalkan al-
Qur’an. Karena al-Qur’an adalah penyembuh hati yang sempit,

ِ ِ ِ ‫ونُنَ ِِز ُل ِمن الْ ُقرآ‬


َ ِ‫َن َما ُه َو ِش َفاءٌ َوَر ْْحَةٌ لل ُْم ْؤمن‬
‫ي‬ ْ َ َ
“Dan Kami turunkan dari Al Quran suatu yang menjadi penawar dan rahmat bagi orang-orang yang
beriman”. (QS. al-Isra’ [17]: 82).

Al-Qur’an akan menjadi penolong di hari kiamat, saat anak dan harta tidak lagi berguna,

‫َص َحابِ ِه‬ ِ ِ ِ


ْ ‫يعا ِِل‬
ً ‫اق َْرءُوا الْ ُق ْرآ َن فَِإنَّهُ ََيِِْت يَ ْو َم الْقيَ َامة َشف‬
“Bacalah al-Qur’an, karena sesungguhnya al-Qur’an akan datang pada hari kiamat sebagai pemberi
syafaat bagi orang-orang yang membacanya”. (HR. Muslim).

Kelima, menyambung Silaturrahim.

Setiap malam kita bertemu dengan keluarga, teman dan sahabat selama Ramadhan. Dalam tarawih
dan tadarus. Hubungan baik dengan keluarga kita lanjutkan dalam Silaturrahim. Hubungan baik
dengan sahabat kita lanjutkan dalam Ukhuwwah Islamiyyah. Rasulullah Saw bersabda,

ِ ِ ‫ط لَه ِِف ِر ْزقِ ِه وي نْسأَ لَه ِِف أَثَ ِرهِ فَلْي‬


ُ‫ص ْل َرْحَه‬َ ُ َ َُ ُ َ‫س‬ َ ‫ب أَ ْن يُ ْب‬
َّ ‫َح‬
َ ‫َم ْن أ‬
“Siapa yang ingin dilapangkan rezekinya, dipanjangkan umurnya, maka hendaklah ia menyambung
silaturrahim”. (HR. al-Bukhari dan Muslim).

Sebaliknya, orang-orang yang memutus silaturrahim. Maka Rasulullah Saw memberikan ancaman,

‫اط ُع َر ِح ٍم‬
ِ َ‫ََل ي ْد ُخل ا ْْلنَّةَ ق‬
َ ُ َ
“Orang yang memutuskan silaturrahim tidak akan masuk surga”. (HR. al-Bukhari dan Muslim).

Hubungan yang baik dapat mengampuni dosa-dosa, sebagaimana sabda Rasulullah Saw,
‫ان إََِّل غُ ِف َر َْلَُما قَ ْب َل أَ ْن يَتَ َف َّرقَا‬
ِ ‫صافَح‬ ِ ِ ِ ْ ‫ما ِمن مسلِم‬
َ َ َ‫ي يَلْتَقيَان فَيَ ت‬ َ ُْ ْ َ
“Dua orang muslim yang bertemu, bersalaman, Allah mengampuni dosa-dosa mereka berdua sebelum
mereka berpisah”. (HR. Abu Daud, at-Tirmidzi, an-Nasa’i dan Ibnu Majah).

Mengawali ibadah itu sulit, namun ada yang lebih sulit, yaitu istiqomah dalam ibadah.

‫استَ ِقم‬ ِ َ ‫ْت َي رس‬


ِ َ‫اَّلل ح ِِدثْ ِِن ِِب َْم ٍر أَ ْعت‬
َ َ‫ص ُم بِ ِه ق‬
َّ ‫ّب‬
ْ َّ‫اَّللُ ُث‬ َِِ‫ال قُ ْل َر‬ َ َّ ‫ول‬ ُ َ َ ُ ‫قُل‬
Sufyan bin Abdillah at-Tsaqafi berkata, “Wahai Rasulullah, ceritakanlah kepadaku sesuatu agar aku
berpegang teguh dengan itu”. Rasulullah Saw menjawab, “Katakanlah, ‘Tuhanku Allah, kemudian
istiqomahlah”. (HR. at-Tirmidzi dan Ibnu Majah). Allah Swt menjanjikan balasan untuk orang-orang
yang istiqomah,

‫َّل عَل َْي ِه ُم ال َْم ََلئِ َكةُ أ َََّل ََتَافُوا َوََل ََتْ َزنُوا َوأَبْ ِش ُروا ِاب ْْلَن َِّة الَِِّت ُك ْن تُ ْم تُوعَ ُدو َن‬
ُ ‫استَ َق ُاموا تَتَ نَ ز‬ َّ ‫ين قَالُوا َربُّنَا‬
ْ َّ‫اَّللُ ُث‬ ِ
َ ‫إِ َّن الَّذ‬
“Sesungguhnya orang-orang yang mengatakan: "Tuhan kami ialah Allah" kemudian mereka istiqomah
(meneguhkan pendirian mereka), maka malaikat akan turun kepada mereka dengan mengatakan:
"Janganlah kamu takut dan janganlah merasa sedih; dan gembirakanlah mereka dengan jannah yang
telah dijanjikan Allah kepadamu”. (Qs. Fusshilat [41]: 30). Maka untuk istiqomah, kita lanjutkan nilai-
nilai Ramadhan di luar Ramadhan.

Semua kembali kepada kita, mari kita jadikan puasa yang telah kita laksanakan itu sebagai
ibadah yang dapat membentuk diri kita, mengampuni dosa-dosa kita, melipatgandakan balasan amal
ibadah kita dan balasan kebaikan untuk kita. Semoga kita termasuk orang-orang yang bertakwa,
orang-orang yang mendapatkan ampunan dari Allah SWT, amin ya Robbal’alamin.

ِ ِ ِ ِ ‫تو‬
ِ ْ ‫الذ ْك ِر‬ ِ ِ ِِ ِ ِ ِ ِ
ُ‫ َوتَ َقبَّ َل م ِ ِْن َومْن ُك ْم تالََوتَهُ إِنَّه‬،‫احلَكْي ِم‬ َ َ‫ َونَ َف َع ِ ِْن َوإ ََّي ُك ْم ِبَا فْيه م َن اآلَي‬،‫ِل َولَ ُك ْم ِِف الْ ُقْرآن الْ َعظْي ِم‬
ْ ِ ُ‫ًبََر َك هللا‬
‫الر ِحْي ُم‬
َّ ‫ُه َو الْغَ ُف ْوُر‬

Khutbah Kedua:
‫هللا اَ ْكَب (‪ )×3‬هللا اَ ْكَب (‪ )×4‬هللا اَ ْكَب َكبِياً‪ ،‬واْحلم ُد هللِ َكثِيا‪ ،‬وسبحا َن هللا بكْرًة و أَصيالً‪ ،‬الَ اِلَه اِالَّ هللا وهللا اَ ْكَب‪ ،‬هللا اَ ْكَب وهللِ‬
‫ُ َ ُ َْ ُ َْ َ‬ ‫َ‬ ‫ُ َ َ ْْ‬ ‫ًْ َ ُ ْ َ‬ ‫ُ َْ ْ َ َ ْ‬ ‫ُ َْ‬ ‫ُ َْ‬
‫اْحلَ ْم ُد‪.‬‬

‫ك لَهُ‪ ،‬لَهُ تَ ْع ِظْي ًما لِ َشأْنِِه‪َ ،‬واَ ْش َه ُد اَ َّن‬ ‫ِ ِ‬ ‫ِ‬ ‫لى اِ ْح َسانِِه‪َ ،‬و ُّ‬
‫لى تَ ْوفِْي ِق ِه َوا ْمتِنَانِِه‪َ .‬واَ ْش َه ُد اَ ْن الَ الَهَ االَّ هللاُ َو ْح َدهُ الَ َش ِريْ َ‬
‫الشك ُْر لَهُ َع َ‬
‫ِ‬
‫اْحلَ ْم ُد هلل َع َ‬
‫ض َوانِِه‪.‬‬ ‫ِ ِ‬ ‫ِ‬
‫ىل ِر ْ‬
‫َسي َد َان ُُمَ َّم ًدا َعْب ُدهُ َوَر ُس ْولُهُ‪ ،‬اَلدَّاعى ا َ‬
‫وعلَى اَلِِه واَ ِِ ِ ِ ِ‬ ‫ٍ‬ ‫ِ‬
‫ثيا‪.‬‬
‫ص َحابه َو َسل ْم تَ ْسلْي ًما ك ْ ً‬ ‫َ ْ‬ ‫ص ِل َعلَى َسيِد َان ُُمَ َّمد‪َ ،‬‬ ‫الله َّم َ‬
‫ُ‬
‫اعلَ ُم ْوا اَ َّن هللا اََمَرُك ْم ًِبَْم ٍر بَ َدأَ فِْي ِه بِنَ ْف ِس ِه‪َ ،‬وثَ ََن ِِبَآل ئِ َكتِ ِه بِ ُق ْد ِس ِه‪،‬‬ ‫ِ‬ ‫اََّما ب عد‪ ،‬فَياَ اَيُّها الن ِ‬
‫َّاس‪ ،‬اتَّ ُقو َاهلل فْي َما اََم َر‪َ ،‬وانْتَ ُه ْوا َع َّما ََنَى َوَز َج َر‪َ ،‬و ْ‬
‫ُ‬ ‫َ‬ ‫َُْ‬
‫ِ‬ ‫ِ‬
‫صلُّ ْوا َعلَْي ِه َو َسل ُم ْوا تَ ْسلْي ًما‪.‬‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬
‫َوقَ َال تَعاَ َىل‪ :‬ا َّن هللاَ َوَمآل ئِ َكتَهُ يُ َ ُّ‬
‫آمنُ ْوا َ‬‫لى النَِِّب‪ ،‬آي اَيُّ َها الَّذيْ َن َ‬ ‫صل ْو َن َع َ‬
‫َحي ٌد ََِمي ٌد ‪ ،‬اللَّ ُهمَّ ًَب ِرْك َعلَى ُُمَ َّم ٍد ‪،‬‬ ‫ك َِ‬ ‫آل إِبْ َر ِاه َيم ‪ ،‬إِنَّ َ‬‫ت َعلَى إِب ر ِاهيم و َعلَى ِ‬
‫َْ َ َ‬ ‫صلَّْي َ‬
‫ِ ٍ‬ ‫ٍ‬
‫ص ِل َعلَى ُُمَ َّمد ‪َ ،‬و َعلَى آل ُُمَ َّمد ‪َ ،‬ك َما َ‬ ‫اللَّ ُهمَّ َ‬
‫اش ِديْ َن‪ ،‬اَِِب بَ ْك ٍر‬ ‫اللهمَّ َع ِن اْخلُلَ َف ِاء َّ‬
‫الر ِ‬
‫ض ُ‬
‫آل إِب ر ِاهيم ‪ ،‬إِن َ ِ ِ‬
‫َّك ََحي ٌد ََمي ٌد ‪َ ،‬و ْار َ‬ ‫ِ‬
‫ت َعلَى إبْ َراه َيم ‪َ ،‬و َعلَى ْ َ َ‬
‫ِ ِ‬ ‫وعلَى ِ ٍ‬
‫آل ُُمَ َّمد ‪َ ،‬ك َما ًَب َرْك َ‬ ‫ََ‬
‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫ٍ‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬
‫ك ََي‬ ‫ض َعنَّا َم َع ُه ْم بَِر َْحَت َ‬ ‫ْي ََلُْم ًِب ْح َسان ا َىل يَ ْوم الديْ ِن‪َ ،‬و ْار َ‬ ‫ْي‪َ ،‬و ََتبِعي التَّابِع ْ َ‬ ‫الص َحابَة َوالتَّابِع ْ َ‬
‫َو ُع َمر َو ُعثْ َمان َو َعلى‪َ ،‬و َع ْن بَقيَّة َّ‬
‫ْي‪.‬‬ ‫اَرحم َّ ِ ِ‬
‫الراَح ْ َ‬ ‫ْ ََ‬
‫ْي‪َ ،‬وأ َِذ َّل‬ ‫ِِ‬ ‫ِ ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِ ِ‬ ‫ِِ‬ ‫ِ ِ‬ ‫ِ ِ ِِ‬
‫‪،‬اللهمَّ اَع َّز اْال ْسالَ َم َواْملُ ْسلم ْ َ‬ ‫ْي َواْملُ ْسل َمات‪ ،‬اَ ْْالَ ْحيآءُ منْ ُه ْم َواْالَ ْم َوات ُ‬ ‫ْي َواْملُْؤمنَات‪َ ،‬واْملُ ْسلم ْ َ‬ ‫اللهمَّ ا ْغف ْر للْ ُم ْؤمن ْ َ‬ ‫ُ‬
‫ِ‬
‫ك ا َىل يَ ْوَم الديْ ِن‪.‬‬‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬
‫اع ِل َكل َمات َ‬ ‫ْي‪َ ،‬و َدم ْر اَ ْع َداءَ الديْ ِن‪َ ،‬و ْ‬ ‫اخ ُذ ْل َم ْن َخ َذ َل اْملُ ْسلم ْ َ‬ ‫ص َر الديْ َن‪َ ،‬و ْ‬ ‫ص ْر َم ْن نَ َ‬
‫ْي‪َ ،‬وانْ ُ‬ ‫الش ْرَك َواْملُ ْشرك ْ َ‬
‫ض إِ َىل َمغَا ِرِِبَا‬ ‫اه ِديْ َن ِِف فِلِ ْس ِط ْْي َوِف َم َشا ِرِق األ َْر ِ‬ ‫اَللَّه َّم انْصر اِخوانَنَا الْمج ِ‬
‫ُ ُْ ْ َ ُ َ‬
‫ِِ‬ ‫ِ‬
‫خآصةً‪َ ،‬و َسائ ِر اْلبُلْ َد ِان اْملُ ْسلم ْ َ‬
‫ْي‬ ‫الله َّم ْادفَ ْع َعنَّا الْغَالَءَ َوال َْوًبَءَ َوالْ َف ْح َشاءَ َوال ُْمْن َك َر‪َ ،‬ما ظَ َهَر ِمْن َها َوَما بَطَ َن‪َ ،‬ع ْن بَلَ ِد َان اِنْ ُدونِْي ِسيَّا َّ‬ ‫ُ‬
‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫عآمةً‪َ ،‬ي ر َّ ِ‬
‫ْي‪َ .‬ربَّنَا آتناَ ِف الدُّنْيَا َح َسنَةً َوِف اْآلخَرةِ َح َسنَةً َوقنَا َع َذ َ‬
‫اب النَّا ِر ‪َ .‬ربَّنَا ظَلَ ْمنَا اَنْ ُف َسنَا َوا ْن ََلْ تَ ْغف ْر لَنَا َوتَ ْرَحَْنَا لَنَ ُك ْونَ َّن‬ ‫ب اْ َلعالَم ْ َ‬ ‫َّ َ َ‬
‫ِمن اْخلَ ِ‬
‫اس ِريْ َن‪.‬‬ ‫َ‬
‫شآء َواْملْن َكر َواْلبَ ْغي‪ ،‬يَعِظُ ُك ْم لَ َعلَّ ُك ْم تَ َذ َّك ُرْو َن‪ ،‬فَاذْ ُك ُروا‬ ‫تآء ِذى اْل ُقرِب وي ْن هى ع ِن اْل َفح ِ‬
‫َ‬
‫ان‪ ،‬وإِي ِ‬ ‫عِب َادهللاِ! اِ َّن هللا يْمر ًِبْلع ْد ِل واْ ِالحس ِ‬
‫ُ‬ ‫ْ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫ْ‬ ‫ْ‬ ‫َ‬ ‫َ َ ُُ َ َ ْ َ‬ ‫َ‬
‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬
‫صنَ ُع ْو َن‪.‬‬‫لى ن َعمه يَ ِزْد ُك ْم‪َ ،‬ولَذ ْك ُر هللا اَ ْك َ َْب‪َ ،‬وهللاُ يَ ْعلَ ُم َما تَ ْ‬
‫هللاَ اْ َلعظْي َم يَ ْذ ُك ْرُك ْم َوا ْش ُك ُرْوهُ َع َ‬

Anda mungkin juga menyukai