MIKROKONTROLER
SENSOR PIR – MODUL SUARA – MODUL RF ID – MODUL BLUETOOTH
Disusun oleh:
Radio Frequency Identification ( RFID ) adalah proses identifikasi suatu objek dengan
menggunakan frekuensi transmisi radio. Frekuensi radio digunakan untuk membaca informasi
dari sebuah device kecil yang disebut tag atau transponder ( transmitter + responder ). Tag RFID
akan mengenali diri sendiri ketika mendeteksi sinyal dari device yang kompatibel yaitu pembaca
RFID ( RFID Reader). Dengan kata lain teknologi RFID adalah suatu metode yang bisa
digunakan untuk menyimpan atau menerima data secara jarak jauh dengan menggunakan suatu
piranti yang bernama RFID tag atau transponder. RFID tag adalah sebuah benda kecil berisi
antena yang memungkinkan untuk menerima dan merespon terhadap suatu sinyal yang
dipancarkan oleh RFID transceiver. Gambar 2.1 Radio Frequency Identification (RFID) 2.2
Prinsip Kerja Suatu sistem RFID dapat terdiri dari beberapa komponen, seperti tag, tag reader,
tag programming station, circulation reader, sorting equipment dan tongkat inventory tag.
Keamanan dapat dicapai dengan dua cara. Pintu security dapat melakukan query untuk
menentukan status keamanan atau RFID tag-nya berisi bit security yang bisa menjadi on atau off
pada saat didekatkan ke reader station. Kegunaan dari sistem RFID ini adalah untuk
mengirimkan data dari piranti portable, yang dinamakan tag, dan kemudian dibaca oleh RFID
reader dan kemudian diproses oleh aplikasi komputer yang membutuhkannya. Data yang
dipancarkan dan dikirimkan tadi bisa berisi beragam informasi, seperti ID, informasi lokasi atau
informasi lainnya seperti harga, warna, tanggal pembelian dan lain sebagainya. Dalam suatu
sistem RFID sederhana, suatu object dilengkapi dengan tag yang kecil dan murah. Tag tersebut
berisi transponder dengan suatu chip memori digital yang di dalamnya berisi sebuah kode produk
yang sifatnya unik. Sebaliknya, interrogator, suatu antena yang berisi transceiver dan decoder,
memancarkan sinyal yang bisa mengaktifkan RFID tag sehingga dapat membaca dan menulis
data ke dalamnya. Ketika suatu RFID tag melewati suatu zone elektromagnetis, maka dia akan
mendeteksi sinyal aktivasi yang dipancarkan oleh reader. Reader akan men-decode data yang ada
pada tag dan kemudian data tadi akan diproses oleh komputer. Gambar 2.2 Prinsip Kerja RFID
2.3 Perangkat RFID 2.3.1 RFID Tag Berfungsi untuk menyimpan kode-kode sebagai pengganti
identitas. RFID tag terdiri dari 2 bagian yaitu : 1. Inlay Inlay merupakan bagian inti atau utama
dari RFID tag yang terdiri dari chip dimana informasi disimpan dan antena. Inlay ini berbentuk
kecil, halus dan tentunya mudah rusak. Sehingga tidak praktis untuk penggunaan dilapangan,oleh
karena itu RFID yang digunakan di lapangan adalah RFID yang berbentuk encapsulated /
terbungkus. 2. Encapsulation atau pembungkus Inlay Karena bentuk inlay yang rapuh maka perlu
dilakukan encapsulation atau pembungkusan inlay. Pemakaian encapsulation ini sangat
menguntungkan karena material ataupun bentuk dapat disesuaikan dengan kondisi lapangan.
RFID tag yang dipakai secara umum berbentuk label atau tag.. RFID tag juga terdiri dari passive
tag yaitu tag yang tidak memiliki sumber energi sendiri dan active tag.yang memiliki sumber
energi berupa baterai. Gambar 2.3. RFID Tag 2.3.2 RFID Reader Berfungsi untuk membaca
kode-kode dari RFID tag (label) dan membandingkannya dengan data di memori reader.
Berdasarkan mobilitasnya RFID reader dibedakan menjadi : 1. Mobile RFID Reader / Terminal
RFID reader ini digunakan dengan cara membawa reader menghampiri items/tag . Gambar 2.4.
Mobile RFID Reader 2. Vehicle Mounted RFID Reader RFID ini akan dipasangkan pada
kendaraan atau fork lift yang digunakan untuk kegiatan peletakan maupun pengambilan dari
palet atau barang yang telah dilekatkan RFID tag. Gambar 2.5. Vehicle Mounted RFID Reader 3.
Fixed RFID Reader Dalam hal ini item secara fisik akan dibawa ke dalam area reader yang
bersifat stasioner. Contoh konveyor. Gambar 2.6. Fixed RFID Reader 2.3.3 Antena Antena
adalah unsur yang paling penting untuk menentukan jarak baca antara reader dengan tag dan juga
seberapa luar area baca. Ada beberapa satuan antena yang perlu dipehatikan yaitu 1. Penguatan
antena ( biasanya dalam dBi isotropic decibel) 2. Polarisasi gelombang 3. Bentuk antena Dilihat
dari kebutuhan pengoperasian maka antena dapat dikategorikan menjadi 2 yaitu : 1. Integrated
antenna Dibutuhkan jika cara pembacaan pada satu posisi,jarak < 50 Cm dan area pembacaan
terbatas < 1 m. 2. External Antenna Dibutuhkan jika cara pembacaan lebih dari 1 posisi dan luas
area pembacaan > 1 m. Gambar 2.4 Antena RFID 2.4 Kelebihan dan Kekurangan RFID 2.4.1
Kelebihan 1. Data yang dapat ditampung lebih banyak daripada alat bantu lainnya (kurang lebih
2000 byte) 2. Ukuran sangat kecil (untuk jenis pasif RFID) sehingga mudah ditanamkan
dimanamana 3. Bentuk dan design yang flexibel sehingga sangat mudah untuk dipakai
diberbagai tempat dan kegunaan karena chip RFID dapat dibuat dari tinta khusus 4. Pembacaan
informasi sangat mudah, karena bentuk dan bidang tidak mempengaruhi pembacaan, seperti
sering terjadi pada barcode, magnetik dll. 5. Jarak pembacaan yang flexibel bergantung pada
antena dan jenis chip RFID yang digunakan. Seperti contoh autopayment pada jalan tol,
penghitungan stok pada ban berjalan, access gate. 6. Kecepatan dalam pembacaan data. 2.4.2
Kekurangan 1. Akan terjadi kekacauan informasi jika terdapat lebih daripada 1 chip RFID
melalui 1 alat pembaca secara bersamaan, karena akan terjadinya tabrakkan informasi yang
diterima oleh pembaca (kendala ini dapat terselesaikan oleh kemampuan akan kecepatan
penerimaan data sehingga chip RFID yang masuk belakangan akan dianggap sebagai data yang
berikutnya) 2. Jika terdapat frequency overlap (dua frequency dari pembaca berada dalam satu
area) dapat memberikan informasi data yang salah pada komputer/pengolah data sehingga
tingkat akuransi akan berkurang
(permasalahan ini dipecahkan dengan cara pengimplementasian alat diteksi tabrakan frequency
atau menata peletakan area pembacaan sehingga dapat menghindari tabrakan) 3. Gangguan akan
terjadi jika terdapat frequensi lain yang dipancarkan oleh peralatan lainnya yang bukan
diperuntukkan untuk RFID, sehingga chip akan merespon frequency tersebut (frequency Wifi,
handphone, radio pemancar, dll) 4. Privasi seseorang akan secara otomatis menjadi berkurang,
karena siapa saja dapat membaca informasi dari diri seseorang dari jarak jauh selama orang
tersebut memiliki alat pembaca, sebagai contoh seseorang dapat membaca jumlah uang yang
dimiliki orang lain didalam dompetnya.
Bluetooth merupakan sarana komunikasi yang bisa dipergunakan sebagai perantara (mediator)
penghubungan satu alat elektronik semisal smartphone dengan alat elektronik lainnya semisal
laptop atau komputer. Fungsi mendasar bluetooth yaitu memudahkan proses berbagi data baik
video, audio ataupun berkas, sehingga menggantikan sarana perantara kabel dalam proses
berbagi data. Secara lebih terperinci, bluetooth merupakan nama yang diberikan kepada untuk
teknologi baru dengan menggunakan short-range radio links untuk menggantikan koneksi kabel
portable atau alat elektronik yang sudah pasti. Tujuannya adalah mengurangi kompleksitas,
power serta biaya. Bluetooth diimplementasikan pada tempat-tempat yang tidak mendukung
sistem wireless seperti di rumah atau di jalan untuk membentuk Personal Area Networking
(PAN), yaitu peralatan yang digunakan secara bersamasama. (Yulia, 2004 :107) Dalam jurnal
Yulia (2004 :107), Andrew S. Tanenbaum mengemukakan bahwa ada tiga belas aplikasi spesifik
dari bluetooth,yaitu : 9 a. Generic Access : prosedur untuk link management yang menyediakan
jalan untuk membangun dan memelihara secure link antara master dan slave. b. Service
Discovery : protocol untuk mengetahui servis yang disediakan. c. Serial Port : penggantian untuk
kabel serial port. d. Generic Object Exchange : menetapkan hubungan client-server untuk object
movement. e. LAN Access : protocol antara mobile computer dengan fixed LAN. f. Dial-up
Networking : mengijinkan komputer atau notebook untuk dial / call via mobile phone g. Fax :
mengijinkan mobile fax untuk berbicara lewat mobile phone. h. Cordless telephony :
menghubungkan headset dengan local base station. i. Intercom : digital walkie-talkie j. Headset :
mengijinkan hands-free voice communication k. Object Push : menyediakan jalan untuk
pertukaran simple objects. l. File Transfer : menyediakan fasilitas transfer file secara lebih
general. m. Synchronization : mengijinkan PDA untuk sinkronisasi dengan komputer lain.
Module bluetooth HC-05 adalah modul komunikasi nirkabel via bluetooth yang beroperasi pada
frekuensi 2.4 GHz dengan pilihan dua mode konektivitas. Mode 1 berperan sebagai slave atau
receiver data 10 saja. Mode 2 berperan sebagai master atau dapat bertindak sebagai transceiver.
pengaplikasian komponen ini sangat cocok pada project elektronika dengan komunikasi nirkabel
atau wireless. Aplikasi yang dimaksud antara lain aplikasi sistem kendali, monitoring, maupun
gabungan keduanya. Antarmuka yang dipergunakan untuk mengakses module ini yaitu serial
TXD, RXD, VCC, GND. serta terdapat LED (built in) sebagai indikator koneksi bluetooh
terhadap perangkat lainnya seperti sesame module, dengan smartphone android dan sebagainya.