Anda di halaman 1dari 5

OLEH:

NAMA : KIAT ICHLASUL AMAL


NIS : 1413491
NO. : 16
KELAS : XII TEI - 1

TEKNIK ELEKTRONIKA INDUSTRI


SMK NEGERI 7 (STM PEMBANGUNAN SEMARANG)
TAHUN PELAJARAN 2016 / 2017

A. TUJUAN
1. Siswa dapat memahami sistem kerja sensor PIR ( Passive Infra Red)
2. Siswa dapat merancang sistem kendali lampu menggunakan sensor PIR
3. Siswa mampu membuat sistem kendali lampu berbasis sensor PIR
4. Siswa mampu melakukan perawatan terhadap rangkaian kontrol yang telah
dibuat
B. LANDASAN TEORI

Sensor gerak PIR (Passive Infra Red) adalah sensor yang berfungsi untuk
pendeteksi gerakan yang bekerja dengan cara mendeteksi adanya
perbedaan/perubahan suhu sekarang dan sebelumnya. Sensor gerak menggunakan
modul pir sangat simpel dan mudah diaplikasikan karena Modul PIR hanya
membutuhkan tegangan input DC 5V cukup efektif untuk mendeteksi gerakan
hingga jarak 5 meter. Ketika tidak mendeteksi gerakan, keluaran modul adalah
LOW. Dan ketika mendeteksi adanya gerakan, maka keluaran akan berubah
menjadi HIGH. Adapun lebar pulsa HIGH adalah 0,5 detik. Sensitifitas Modul
PIR yang mampu mendeteksi adanya gerakan pada jarak 5 meter memungkinkan
kita membuat suatu alat pendeteksi gerak dengan keberhasilan lebih besar.

Bentuk Sensor Gerak PIR (Passive Infra Red)

Dengan output yang hanya memberikan 2 logika High dan Low ini kita dapat
membuat aplikasi sensor gerak yang berfariatif. Misal kita ingin langsung
aplikasikan pada alarm, kita tinggal membuat rangkaian driver untuk
mengaktifkan alarm tersebut. Atau misal ingin digunakan untuk mengaktifkan
lampu, maka tinggal di buat driver untuk memberikan sumber tegangan ke lampu.
Modul sensor gerak PIR memiliki output yang langsung bbisa di hubungkan
dengan komponen digital TTL atau CMOS dan juga dapat lansung dihubungkan
ke mikrokontroler.

Efektifitas pendeteksian gerakan menggunakan sensor gerak ini dipengaruhi oleh


faktor penempatan sensor gerak PIR tersebut. Posisi sensor gerak harus diletakan
pada lokasi yang dapat membaca semua gerakan yang ada dalam ruangan atau
daerah yang dimonitor oleh sensor gerak PIR.

C. ALAT DAN BAHAN

No. Nama Barang Ukuran / Tipe Jumlah


1. PCB 10 cm x 7 cm 1
2. Resistor 1 Kilo Ohm 1
3. Kapasitor 100uF/25V 1
4. LED - 4
5. Transistor NPN 4
6. IC 555 1
7. IC 4017 1
8. Dioda IN4148 4
9. Dioda IN4001 1
10. Relay 12V 5 pin 1
11. Sensor PIR - 1
12. Adaptor 5V DC 1
13. Kabel - secukupnya
14. Potensio 100 Kilo Ohm 1

D. GAMBAR SCHEMATIC PCB


E. CARA KERJA RANGKAIAN
Sebagai komponen utama adalah sebuah sensor yaitu berupa komponen PIR
(Passive Infra Red) yang dipasang pada tempat dimana orang mudah terdeteksi.
Rangkaian kontrol lampu kamar mandi otomatis ini akan aktif apabila ada orang
atau sebuah gerakan yang lewat sensor tersebut. Telah kita ketahui bahwa
komponen-komponen elektronika yang dibutuhkan untuk merangkai alarm diatas
mempunyai cara kerja sendiri-sendiri yaitu:
1. Resistor berfungsi sebagai tahanan listrik yang mempunyai besar tahanan
sesuai dengan warna-warna yang ditunjukkan pada transistor.
2. Kapasitor berfungsi untuk menyimpan muatan listrik. Kapasitor yang
digunakan dalam rangkaian alarm ini adalah kapasitor elektrolisis jenis
elektrolisis aluminium. Kapasitor jenis ini memiliki terminal positif dan
terminal negatif. Kedua terminal ini harus disambungkan dengan polaritas
yang benar.
3. Potensio yang fungsinya sama dengan resistor, namun nilai resistansinya
dapat diubah-ubah untuk mengatur sensitifitas sensor PIR.
4. LED berfungsi sebagai indicator
5. Transistor yang berfungsi sebagai penguat tegangan.
6. Sensor PIR yang berfungsi sebagai transmitter
7. Papan PCB sebagai layout rangkaian.
8. Kabel sebagai penghubung antar peralatan elektronika
9. Adaptor berfungsi sebagai sumber daya pada alarm.
10. Relay yang fungsinya sebagai saklar elektromagnetik
11. IC dan dioda yang berfungsi sebagai timer.

Jika ada orang lewat atau gerakan yang terdeteksi oleh sensor PIR,
maka sensor ini akan bertindak sebagai transmitter dengan mengirimkan
sinyal masukan untuk mengaktifkan relay. Ketika relay aktif, maka secara
otomatis arus listrik akan mengalir dari sumber listrik AC 220 V melewati
common relay dan kontak NC, sehingga lampu akan menyala dengan delay
sesuai dengan timer yang telah disetel. Sebaliknya, ketika kamar mandi
ditinggalkan maka tidak ada gerakan yang dideteksi oleh sensor PIR,
sehingga lampu akan mati dengan delay sesuai dengan timer yang telah
disetel melalui IC 555 dasn IC 4017.

Dari pembahasan diatas dapat disimpulkan bahwa rangkaian kontrol


lampu otomatis di atas akan bekerja apabila ada gerakan atau orang yang
dideteksi oleh sensor PIR yang prinsipnya sama seperti saklar melalui
kpntak NO relay. Rangkaian akan off apabila orang di dalam kamar mandi
telah meninggalkan ruangan atau tidak ada gerakan terdeteksi oleh sensor
PIR.

F. LANGKAH KERJA
1. Mendata alat dan bahan yang dibutuhkan
2. Merancang schematic PCB untuk rangkaian melalui software PCB
wizard
3. Membuat jalur rangkaian pada PCB melalui proses pelarutan
4. Merangkai bahan ke layout PCB dan melakukan penyolderan
5. Uji coba sensor PIR
6. Pembuatan prototype dan pemasangan sistem

Anda mungkin juga menyukai