Disusun Untuk Memperbaiki Nilai Akhir Mata Kuliah Praktikum Elektronika Dasar
OLEH.
2022
1
BAB I
PENDAHULUAN
Rangkaian
Operational Amplifier
Operational Amplifier atau yang di singkat op-amp merupakan salah satu komponen
analog yang sering digunakan dalam berbagai aplikasi rangkaian elektronika.Aplikasi
op-amp yang paling sering dipakai antara lain adalah rangkaian inverter, non-inverter,
buffer, adder (penjumlah), integrator dan differensiator.
- Rangkaian Inverting
Rangkaian penguat inverting merupakan rangkaiaan elektronika yang berfungsi untuk
memperkuat dan membalik polaritas sinyal masukan. Jadi, ada tanda minus pada
rumus penguatannya. Penguatan inverting amplier adalah bisa lebih kecil nilai besaran
dari 1. Sebuah penguat pembalik menggunakan umpan balik negatif untuk membalik
dan menguatkan sebuah tegangan.
Resistor Rf melewatkan sebagian sinyal keluaran kembali ke masukan. Karena
keluaran tak sefase sebesar 180 derajat, maka nilai keluaran tersebut secara efektif
mengurangi besar masukan. Rumus dan rangkaiaan inverting dideskripsikan sebagai
berikut :
2
- Rangkaian Non - Inverting
3
Banyak sistem elektronik menggunakan rangkaian yang mengubah energi DC menjadi berbagai
bentuk AC yang bermanfaat. Osilator, generator, lonceng elektronika termasuk kelompok
rangkaian ini. Pada penerima radio misalnya, isyarat DC diubah menjadi isyarat AC frekuensi-
tinggi. Osilator dapat dikelompokkan berdasarkan metode pengoperasiannya menjadi dua, yaitu
osilator balikan dan osilator relaksasi. Masing-masing kelompok memiliki keistimewaan
tersendiri. Pada osilator balikan, sebagian daya keluaran dikembalikan ke masukan yang
miasalnya dengan menggunakan rangkaian LC. Osilator biasanya dioperasikan pada frekuensi
tertentu. Osilator gelombang sinus biasanya termasuk kelompok osilator ini dengan frekuensi
operasi dari beberapa Hz sampai jutaan Hz. Osilator relaksasi merespon piranti elektronik
dimana akan bekerja pada selang waktu tertentu kemudian mati untuk periode waktu tertentu.
Kondisi pengoperasian ini berulang secara mandiri dan kontinu. Osilator ini biasanya merespon
proses pemuatan dan pengosongan jaringan RC atau RL. Osilator ini biasanya membangkitkan
isyarat gelombang kotak atau segitiga. Aplikasi osilator ini diantaranya pada generator penyapu
horizontal dan vertikal pada penerima TV. Osilator relaksasi dapat merespon aplikasi frekuensi-
rendah dengan sangat baik. Pada eksperimen ini akan kita pelajari salah satu osilator relaksasi.
orang pasti menginginkan seorang anak. Anak merupakan asset masa depan yang sangat
penting, kita harus mendidik anak anak kita agar mereka dapat bersikap baik dan berguna
4
bagi kedua orang tuanya dan orang lain. Dalam mendidik dan merawat anak diperlukan
pengawasan yang ketat. Terlebih jika anak kita masih bayi atau balita harus butuh
pengawasan yang sangat ketat. Tentu saja semua orang tidak ingin bayi mereka terkena
musibah. Orang tua pasti juga sibuk karena pekerjaan mereka masing-masing, sehingga
pengawasan terhadap bayi berkurang. Jika para orang tua menyewa para pengasuh bayi
maka mereka dapat bekerja dengan tenang, meskipun begitu kadang para pengasuh bayi
juga pasti memiliki kelalaian. Terkadang ketika sudah menidurkan bayi di tempat
tidurnya para orang tua atau pengasuh bayi langsung meninggalkan bayi untuk
melanjutkan pekerjaan mereka yang lain. Suhu di sekitar bayi juga dapat mempengaruhi
kondisi kesehatan si bayi. Jika terlalu dingin tidak baik dan jika terlalu panas juga tidak
baik bagi kesehatan si bayi. Maka dari itu alat ini berfungsi sebagai peringatan untuk
menjaga suhu ruangan si bayi dan mengecek apakah bayi atau balita masih di tempat
tidurnya atau tidak.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Arduino Uno
Arduino Uno adalah board mikrokontroler berbasis ATmega328 (datasheet). Memiliki 14
pin input dari output digital dimana 6 pin input tersebut dapat digunakan sebagai output
5
PWM dan 6 pin input analog, 16 MHz osilator kristal, koneksi USB, jack power, ICSP
header, dan tombol reset.
6
maupun gambar. Pengaplikasian pada kehidupan sehari – hari yang mudah dijumpai
antara lain pada kalkulator, gamebot, televisi, atau pun layar computer.
Adapun fitur – fitur yang tersedia antara lain
Terdiri dari 16 kolom dan 2 baris
Dilengkapi dengan back light
Mempunyai 192 karakter tersimpan
Dapat dialamati dengan mode 4-bit dan 8-bit
Terdapat karakter generator terprogram
Gambar 2. LCD
7
yang diterima setiap satuan waktu, sehingga jika ada pergerakan maka akan terjadi
perubahan pembacaan pada sensor.
Sensor PIR terdiri dari beberapa bagian yaitu, Lensa Fresnel, Penyaring Infra Merah,
Sensor Pyroelektrik, Penguat Amplifier, Komparator.
8
Memiliki arus rendah yaitu kurang dari 60 µA.
Memiliki pemanasan sendiri yang rendah (low-heating) yaitu kurang dari 0,1 ºC pada
udara diam.
Memiliki impedansi keluaran yang rendah yaitu 0,1 W untuk beban 1 mA.
Memiliki ketidaklinieran hanya sekitar ± ¼ ºC.
Gambar 4. LM35
E. Buzzer
Buzzer adalah komponen elektronika yang dapat menghasilkan getaran suara dalam
bentuk gelombang bunyi. Buzzer lebih sering digunakan karena ukuran penggunaan
dayanya yang minim. Prinsip kerja buzzer adalah sangat sederhana. Ketika suatu aliran
listrik mengalir ke rangkaian buzzer, maka terjadi pergerakan mekanis
pada buzzer tersebut. Akibatnya terjadi perubahan energi dari energi listrik menjadi
energi suara yang dapat didengar oleh manusia.
Jenis2 buzzer pada rangkaian Arduino berdasarkan bunyinya terbagi atas dua, yaitu:
Active Buzzer
yaitu buzzer yang sudah memiliki suaranya sendiri saat diberikan tegangan
listrik. Buzzer aktif Arduino jenis ini seringkali juga disebut buzzer stand
alone atau berdiri sendiri.
Passive Buzzer
yaitu buzzer yang tak memiliki suara sendiri. Buzzer jenis ini sangat cocok
dipadukan dengan Arduino karena kita bisa memprogram tinggi rendah nadanya.
Salah satu contohnya adalah speaker.
9
Gambar 4. Buzzer
BAB III
RANCANGAN ALAT
A. Flowchart
Start
10
Sensor suhu
mendeteksi
Sensor PIR
mendeteksi
Data sensor
diterima Arduino
lalu diproses
suhu suhu tidak
suhu tidak
normal dan normal
normal dan
tidak ada dan tidak
ada bayi
suhu bayi ada bayi
normal dan
ada bayi
LED merah
LED kuning,
dan buzzer LED merah,
hijau, dan
1 nyala LED hijau kuning, dan
buzzer 2
menyala nyala semua buzzer
menyala
END
B. Alat
1) Laptop yang sudah diinstal software Arduino ide
2) Solder
C. Bahan
1) Arduino Uno
2) Sensor LM35
3) Sensor PIR
4) Kabel Penghubung
11
5) Tenol
6) Resistor 100 ohm x 3
7) Buzzer x 2
8) LCD Display 16 x 2
9) LED hijau, merah, kuning
D. Desain ALat
E. Skematik Rangkaian
F. Program
/* Rahmad Majid Bintang Fajar
19518241016
*/
#include <LiquidCrystal.h>
12
#define temppin A5
#define buzz 3
#define speak 5
#define ledmerah 2
#define ledhijau 1
#define ledkuning 6
#define pinPIR 4
LiquidCrystal lcd(13, 12, 11, 10, 9, 8);
int value;
float temperatur;
void setup() {
lcd.begin(16, 2);
pinMode(pinPIR, INPUT);
pinMode(buzz, OUTPUT);
pinMode(speak, OUTPUT);
pinMode(ledmerah, OUTPUT);
pinMode(ledhijau, OUTPUT);
pinMode(ledkuning, OUTPUT);
}
void loop() {
value = digitalRead(pinPIR);
temperatur = analogRead(temppin); //membaca nilai adc sensor
temperatur = (temperatur/1024)*5000; //konversi data analog ke milivolt
temperatur = (temperatur/10); //konversi ke dalam celcius dengan persamaan 1
derajat/10 milivolt
lcd.setCursor(0,0); // atur di kolom 0 dan baris 0 pada lcd
lcd.print("Suhu=");
lcd.print((byte)temperatur); //tampilkan hasil operasi temperatur ke lcd
lcd.print(" C ");
13
if (temperatur <= 18)
{
digitalWrite(ledhijau, LOW);
digitalWrite(ledmerah, HIGH);
digitalWrite(buzz, HIGH);
lcd.setCursor(7,1);
lcd.print("BAHAYA"); }
if (value == HIGH)
{
digitalWrite(ledkuning, LOW);
digitalWrite(speak, LOW);}
14
digitalWrite(ledkuning, HIGH);
digitalWrite(speak, HIGH);}
}
BAB IV
HASIL UJI COBA
A. Petunjuk Penggunaan Alat
Cara menggunakan atau menguji alat ini adalah dengan cara kita menidurkan bayi kita di
tempat tidur bayi yang sudah terpasang alat ini. Kemudian jika suhu ruangan diantara 18
sampai 28 derajat celcius maka lcd akan menampilkan suhu terkini dan tulisan “AMAN”.
Jika suhu lebih rendah dari 18 oC atau lebih tinggi dari 28 oC maka buzzer akan berbunyi
dan lampu led merah akan menyala dan lcd menampilkan tulisan “BAHAYA”. Jika bayi
tiba-tiba tidak ada di tempat tidur maka buzzer ke 2 akan menyala dan led kuning akan
menyala.
15
B. Hasil Uji Coba Alat
1. Kondisi 1 : Bayi berada di ranjang bayi dan suhu di sekitar normal
Lampu LED hijau menyala dan Layar LCD menampilkan suhu normal (18 oC - 28
o
C) dan tulisan “AMAN”
2. Kondisi 2 : Bayi berada di ranjang bayi, suhu tidak normal (dibawah 18 oC atau diatas
28 oC)
Lampu LED merah menyala, Buzzer 1 menyala, dan layar LCD menampilkan
suhu saat ini dan “BAHAYA”
16
3. Kondisi 3 : Bayi tidak ada di ranjang bayi, suhu di sekitar normal
Lampu LED hijau menyala dan Layar LCD menampilkan suhu normal (18 oC - 28
o
C) dan tulisan “AMAN”
Lampu LED kuning menyala dan buzzer 2 menyala yang menandakan bayi tidak
ada di ranjang
4. Kondisi 4 : Bayi tidak ada di ranjang bayi, suhu tidak normal (dibawah 18 oC atau
diatas 28 oC)
Lampu LED merah menyala, Buzzer 1 menyala, dan layar LCD menampilkan
suhu saat ini dan “BAHAYA”
Lampu LED kuning menyala dan buzzer 2 menyala yang menandakan bayi tidak
ada di ranjang
17
BAB V
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Dari penelitian ini dapat disimpulkan :
1. Penentuan letak sensor menjadi hal yang sangat penting agar alat bisa bekerja dengan
maksimal.
2. Dalam pembuatan program sangat dibutuhkan ketelitian agar tidak terjadi error.
3. Alat digunakan saat bayi berada di ranjang jika sudah tidak digunakan sebaiknya
dimatikan.
18
Dengan hadirnya alat ini diharapkan para orang tua sudah tidak perlu terlalu khawatir
dengan bayi mereka. Karena dengan hadirnya alat ini membantu orang tua untuk
memudahkan memantau kondisi bayi mereka.
B. KETERBATASAN ALAT
Alat ini bisa membantu mengatasi masalah ke khawatiran orang tua saat bayi mereka
sedang tidur di ranjang bayi. Namun masih ada beberapa keterbatasan yaitu :
1. Buzzer akan berbunyi terus menerus jika sensor tidak mendeteksi adanya orang atau
bayi diatas ranjang, maka alat perlu dimatikan jika sudah tidak digunakan.
DAFTAR PUSTAKA
- https://static.rapidonline.com/catalogueimages/product/35/00/s35-0048p01wl.jpg
- https://images.tokopedia.net/img/cache/700/product-
1/2017/2/22/3060261/3060261_ff0dce7d-9372-407e-9459-a28cb91f4724_600_600.jpg
- https://cf.shopee.co.id/file/028d7bb37a5a38d6889157f80b121402
- https://www.kibrispdr.org/data/gambar-ranjang-bayi-27.jpg
19