Anda di halaman 1dari 19

LAPORAN MIKROKONTROLER

MENGATUR KECERAHAN LED DAN BUZZER DENGAN POTENSIOMETER


MENGGUNAKAN MIKROKONTROLER (ARDUINO)

Disusun untuk Memenuhi UTS Mata Kuliah Mikrokontroler

Disusun Oleh :
MEXCKRI ALFANANDO
(11755101905)

PROGRAM STUDI TEKNIK ELEKTRO

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTAN SYARIF KASYIM RIAU

PEKANBARU

2019
I. JUDUL

MENGATUR KECERAHAN LED DAN BUZZER DENGAN POTENSIOMETER


MENGGUNAKAN MIKROKONTROLER (ARDUINO)

II. TUJUAN

1. Mengetahui fungsi Arduino pada Project.

2. Mengetahui Fungsi Potensiometer (Rotary), Led dan Buzzer

3. Mengetahui prinsip kerja Project yang di rakit.

III. DASAR TEORI

 ARDUINO

Arduino adalah pengendali mikro single-board yang bersifat open-


source, diturunkan dari Wiring platform, dirancang untuk memudahkan
penggunaan elektronik dalam berbagai bidang. Hardwarenya memiliki
prosesor Atmel AVR dan softwarenya memiliki bahasa pemrograman sendiri.

fungsi mikrokontroler sendiri adalah sebagai pusat pemroses input sinyal


elektronik menjadi output sinyal elektronik yang dibutuhkan. Input berupa
sinyal eletronik ini biasanya berasal dari sensor. Sementara itu, output sinyal
elektronik berupa komponen aktuator seperti motor DC contohnya.
Mikrokontroler ini dapat diprogram untuk mengeluarkan output sinyal seperti
keinginan pemrogram.
 POTENSIOMETER (ROTARY)

Potensiometer (POT) adalah salah satu jenis Resistor yang Nilai


Resistansinya dapat diatur sesuai dengan kebutuhan Rangkaian Elektronika
ataupun kebutuhan pemakainya. Potensiometer merupakan Keluarga Resistor
yang tergolong dalam Kategori Variable Resistor. Secara struktur,
Potensiometer terdiri dari 3 kaki Terminal dengan sebuah shaft atau tuas yang
berfungsi sebagai pengaturnya. Potensiometer yang nilai resistansinya dapat
diatur dengan cara memutarkan Wiper-nya sepanjang lintasan yang melingkar.
Biasanya menggunakan Ibu Jari untuk memutar wiper tersebut. Oleh karena
itu, Potensiometer Rotary sering disebut juga dengan Thumbwheel
Potentiometer. Gambar dibawah ini menunjukan Struktur Internal
Potensiometer beserta bentuk dan Simbolnya.

Dengan kemampuan yang dapat mengubah resistansi atau hambatan,


Potensiometer sering digunakan dalam rangkaian atau peralatan Elektronika
dengan fungsi-fungsi sebagai berikut :

- Sebagai pengatur Volume pada berbagai peralatan Audio/Video seperti


Amplifier, Tape Mobil, DVD Player.

- Sebagai Pengatur Tegangan pada Rangkaian Power Supply

- Sebagai Pembagi Tegangan

- Aplikasi Switch TRIAC

- Digunakan sebagai Joystick pada Tranduser


- Sebagai Pengendali Level Sinyal

 LED

Light Emitting Diode atau sering disingkat dengan LED adalah


komponen elektronika yang dapat memancarkan  cahaya monokromatik ketika
diberikan tegangan maju. LED merupakan keluarga Dioda yang terbuat dari
bahan semikonduktor. Warna-warna Cahaya yang dipancarkan oleh LED
tergantung pada jenis bahan semikonduktor yang dipergunakannya. LED juga
dapat memancarkan sinar inframerah yang tidak tampak oleh mata seperti
yang sering kita jumpai pada Remote Control TV ataupun Remote Control
perangkat elektronik lainnya.

Seperti dikatakan sebelumnya, LED merupakan keluarga dari Dioda


yang terbuat dari Semikonduktor. Cara kerjanya pun hampir sama dengan
Dioda yang memiliki dua kutub yaitu kutub Positif (P) dan Kutub Negatif (N).
LED hanya akan memancarkan cahaya apabila dialiri tegangan maju (bias
forward) dari Anoda menuju ke Katoda.

Ketika LED dialiri tegangan maju atau bias forward yaitu dari Anoda
(P) menuju ke Katoda (K), Kelebihan Elektron pada N-Type material akan
berpindah ke wilayah yang kelebihan Hole (lubang) yaitu wilayah yang
bermuatan positif (P-Type material). Saat Elektron berjumpa dengan Hole
akan melepaskan photon dan memancarkan cahaya monokromatik (satu
warna).
 BUZZER

Buzzer adalah sebuah komponen elektronika yang dapat mengubah


sinyal listrik menjadi getaran suara. Buzzer ini biasa dipakai pada sistem
alarm. Juga bisa digunakan sebagai indikasi suara. Buzzer adalah komponen
elektronika yang tergolong tranduser. Sederhananya buzzer mempunyai 2 buah
kaki yaitu positive dan negative. Untuk menggunakannya secara sederhana
kita bisa memberi tegangan positive dan negative 3 - 12V.

Cara Kerja Buzzer pada saat aliran listrik atau tegangan listrik yang mengalir
ke rangkaian yang menggunakan piezoeletric tersebut. Piezo buzzer dapat
bekerja dengan baik dalam menghasilkan frekwensi di kisaran 1 - 6 kHz
hingga 100 kHz.

IV. ALAT DAN BAHAN

Alat bahan dan komponen-komponen yang diperlukan untuk membuat rangkaian


tersebut diantaranya adalah :

NO NAMA ALAT DAN BAHAN JUMLAH


1 Breadboard 1 buah
2 Kabel penghubung (male to male) Secukunya
3 Arduino Uno 1 buah
4 Potensiometer (20k) 1 buah
5 Buzzer 1 buah
6 LED 8 buah

V. PEMBAHASAN
Project ini dibuat dengan merangkai komponen-komponen tersebut diatas
Breadboard dengan bantuan kabel jumper sedemikian rupa sehingga komponen-komponen
dapat menyatu membentuk satu rangkaian seperti di bawah ini.

Rangkaian ini disebut brightness led control with buzzer karena nyala animasi lampu
ini diatur oleh control analog dari potensiometer, dari kecerahan lampu LED yang telah
diprogram secara bersamaan mengikuti perintah dari program, sehingga kecerahan lampu
LED-nya terkesan hidup dan mati mengikuti arah putaran potensiometer . Sedangkan
komponen utama dari rangkaian lampu led ini adalah ARDUINO sebagai pemberi masukan
yang telah diberi perintah melalui program . Atau dengan kata lain, ARDUINO bertugas
menyalakan lampu LED agar nyala mengikuti potensiometer (0,1024,0,255), dan sedangkan
BUZZER merupakan output dan juga sebagai indikator mengikuti pengaturan kecerahan LED
yang diberi perintah oleh potensiometer.
Secara singkat, fungsi dari masing-masing komponen yang digunakan adalah :
1. Arduino : Memberikan perintah dan Menerima Program serta memberikan In&Out untuk
rangkaian.
2. Potensiometer : mengatur besar kecilnya hambatan
3. Led : sebagai output / menampilkan keluaran yang diberikan oleh arduino
4. Beardboard : sebagai alas merangkai rangkaian
5. Kabel Jumper (Male to male) : sebagai penghubung antara arduino ke rangkaian.
6. Connector Arduino : untuk menghubungkan arduino ke laptop / pc
7. Buzzer : sebagai output berupa suara

VI. Prinsip Kerja Rangkaian Brightness Led Control & Buzzer with Potentiometer
Pada rangkaian ini menggunakan input potensiometer untuk mengendalikan
intensitas cahaya LED dan juga BUZZER dari keadaan menyala(dengan kecerahan
maksimal) hingga kecerahan minimal/mati. Saat potensiometer berada pada kondisi
minimum (knop potensiometer paling kiri) maka LED akan dalam keadaan redup
atau off. Semakin memutar knop potensiometer ke paling kanan semakin bertambah
juga kecerahan pada LED, hingga pada keadaan on.

 LED 1

1. Analisa Sketch

Gambar 1. Program 1 Led


Ini merupakan program untuk mengendalikan kecerahan pada 1 LED dengan
menggunakan potensiometer. Dimana LED yang di atur kecerahannya adalah led 2 Pin = 3;
merupakan identifikasi bahwa potensiometer terhubung dengan pin 3. Const int buzzer =
10; merupakan identifikasi bahwa BUZZER terhubung dengan pin 10. Pada void setup()
digunakan untuk inisialisasi yang hanya dijalankan sekali di awal program.
PinMode(led_2, OUTPUT); merupakan identifikasi bahwa LED berperan sebagai output.

Pada void loop() digunakan untuk proses pengulangan program pada sebuah masukan
atau keluaran. Keterangan value atau val = analogRead(A0); merupakan identifikasi
ketika pin analog ditetapkan sebagai input dan dapat membaca keluaran voltasenya antara
0 (untuk 0 volts) dan 1024 (untuk 5 volts). Perintah analogWrite (led_2, pot); yaitu
perintah untuk menjalankan pin analog dan kecerahan LED mengikuti perintah
potensiometer.

Sehingga pada saat knop potensiometer diputar ke kanan maka LED akan menyala
(bilnking rate), pada saat knop potensiometer diputar ke kiri maka kedipan pada LED akan
berkurang.

2. Gambar rangkaian

Gambar 2. Rangkaian mengatur kecerahan 1 LED

 LED 2

1. Analisa sketch
Gambar 2. program 2 LED

Ini merupakan program untuk mengendalikan kecerahan pada 2 LED dengan


menggunakan potensiometer. Dimana LED yang di atur kecerahannya adalah led 4 Pin = 5;
led 7 pin = 8 ; merupakan identifikasi bahwa potensiometer terhubung dengan pin 5 dan 8.
Const int buzzer = 10; merupakan identifikasi bahwa BUZZER terhubung dengan pin 10.
Pada void setup() digunakan untuk inisialisasi yang hanya dijalankan sekali di awal
program. PinMode(led_4, OUTPUT) dan PinMode(led_7, OUTPUT); merupakan
identifikasi bahwa LED berperan sebagai output.

2. Gambar rangkaian
Gambar 3. Rangkaian mengatur kecerahan 2 led

 LED 3

1. Analisa skecth
Gambar 4. Program 3 LED

Ini merupakan program untuk mengendalikan kecerahan pada 3 LED dengan


menggunakan potensiometer. Dimana LED yang di atur kecerahannya adalah led 1 Pin = 2 ;
led 7 pin = 8 ; dan led 8 pin = 9 ; merupakan identifikasi bahwa potensiometer terhubung
dengan pin 2, 8, dan 9. Const int buzzer = 10; merupakan identifikasi bahwa BUZZER
terhubung dengan pin 10. Pada void setup() digunakan untuk inisialisasi yang hanya
dijalankan sekali di awal program. PinMode(led_1, OUTPUT), PinMode(led_7, OUTPUT),
PinMode(led_8, OUTPUT); merupakan identifikasi bahwa LED berperan sebagai output

2. Gambar rangkaian
Gambar 5. Rangkaian mengatur kecerahan 3 led

 LED 4

1. Analisa sketch

Gambar 6. Program 4 LED


Ini merupakan program untuk mengendalikan kecerahan pada 4 LED dengan
menggunakan potensiometer. Dimana LED yang di atur kecerahannya adalah led 1 Pin = 2 ;
led 2 pin = 3 ; led 7 pin = 8 ; dan led 8 pin = 9 ; merupakan identifikasi bahwa potensiometer
terhubung dengan pin 2, 3, 8, dan 9. Const int buzzer = 10; merupakan identifikasi bahwa
BUZZER terhubung dengan pin 10. Pada void setup() digunakan untuk inisialisasi yang
hanya dijalankan sekali di awal program. PinMode(led_1, OUTPUT), PinMode(led_2,
OUTPUT), PinMode(led_7, OUTPUT), PinMode(led_8, OUTPUT); merupakan identifikasi
bahwa LED berperan sebagai output.
2. Gambar rangkaian

Gambar 7. Rangkaian mengatur kecerahan 4 led

 LED 5

1. Analisa sketch

Gambar 8. Program 5 LED


Ini merupakan program untuk mengendalikan kecerahan pada 4 LED dengan
menggunakan potensiometer. Dimana LED yang di atur kecerahannya adalah led 1 Pin = 2 ;
led 3 pin = 4 ; led 5 pin = 6 ; led 6 pin = 7 ; dan led 8 pin = 9 ; merupakan identifikasi bahwa
potensiometer terhubung dengan pin 2, 4, 6, 7. dan 9. Const int buzzer = 10; merupakan
identifikasi bahwa BUZZER terhubung dengan pin 10. Pada void setup() digunakan untuk
inisialisasi yang hanya dijalankan sekali di awal program. PinMode(led_1, OUTPUT),
PinMode(led_3 OUTPUT), PinMode(led_5, OUTPUT), PinMode(led_6, OUTPUT),
PinMode(led_8, OUTPUT); merupakan identifikasi bahwa LED berperan sebagai output.

2. Gambar rangkaian

Gambar 9. Rangkaian mengatur kecerahan 5 led

 LED 6
1. Analisa sketch

Gambar 10. Program 6 LED

Ini merupakan program untuk mengendalikan kecerahan pada 4 LED dengan


menggunakan potensiometer. Dimana LED yang di atur kecerahannya adalah led 1 Pin = 2 ;
led 2 pin = 3 ; led 3 pin = 4 ; led 4 pin = 5 ; led 7 pin = 8 ; dan led 8 pin = 9 ; merupakan
identifikasi bahwa potensiometer terhubung dengan pin 2, 3, 4, 5, 8, dan 9. Const int buzzer =
10; merupakan identifikasi bahwa BUZZER terhubung dengan pin 10. Pada void setup()
digunakan untuk inisialisasi yang hanya dijalankan sekali di awal program. PinMode(led_1,
OUTPUT), PinMode(led_2, OUTPUT), PinMode(led_3, OUTPUT), PinMode(led_4,
OUTPUT), PinMode(led_7, OUTPUT), PinMode(led_8, OUTPUT); merupakan identifikasi
bahwa LED berperan sebagai output.

2. Gambar rangkaian
Gambar 11. Rangkaian mengatur kecerahan 6 led

 LED 7

1. Analisa sketch

Gambar 11. Program 7 LED


Ini merupakan program untuk mengendalikan kecerahan pada 4 LED dengan
menggunakan potensiometer. Dimana LED yang di atur kecerahannya adalah led 2 pin = 3 ;
led 3 pin = 4 ; led 4 pin = 5 ; led 5 pin = 6 ; led 6 pin = 7 ; led 7 pin = 8 ; dan led 8 pin = 9 ;
merupakan identifikasi bahwa potensiometer terhubung dengan pin 3, 4, 5, 6, 7, 8, dan 9.
Const int buzzer = 10; merupakan identifikasi bahwa BUZZER terhubung dengan pin 10.
Pada void setup() digunakan untuk inisialisasi yang hanya dijalankan sekali di awal program.
PinMode(led_2, OUTPUT), PinMode(led_3, OUTPUT), PinMode(led_4, OUTPUT),
PinMode(led_5, OUTPUT), PinMode(led_6, OUTPUT), PinMode(led_7, OUTPUT),
PinMode(led_8, OUTPUT); merupakan identifikasi bahwa LED berperan sebagai output.

2. Gambar rangkaian

Gambar 12. Rangkaian mengatur kecerahan 7 led

VII. KESIMPULAN
1. Pada rangkaian mengatur kecerahan led ini, Arduino berfungsi sebagai pemberi
perintah dan Menerima Program serta memberikan In&Out untuk rangkaian,
Potensio berfungsi sebagai mengatur besar kecilnya hambatan, Sedangkan
Buzzer dan LED berfungsi sebagai Output.

2. Prinsip kerja dari rangkaian diatas adalah menggunakan input potensiometer


untuk mengendalikan intensitas cahaya LED dan juga BUZZER dari keadaan
menyala(dengan kecerahan maksimal) hingga kecerahan minimal/mati. Saat
potensiometer berada pada kondisi minimum (knop potensiometer paling kiri)
maka LED akan dalam keadaan redup atau off. Semakin memutar knop
potensiometer ke paling kanan semakin bertambah juga kecerahan pada LED,
hingga pada keadaan on.

VIII. DAFTAR PUSTAKA


https://ariefeeiiggeennblog.wordpress.com/2014/02/07/pengertian-fungsi-dan-kegunaan-
arduino/
https://www.wikikomponen.com/pengertian-fungsi-cara-kerja-dan-hal-berkaitan-dengan-
arduino/
https://teknikelektronika.com/pengertian-fungsi-potensiometer/
http://www.ajifahreza.com/2017/04/menggunakan-buzzer-komponen-suara.html

Anda mungkin juga menyukai