Anda di halaman 1dari 10

Pengaman Kandang Hewan Pada Kebun

Binatang Menggunakan Arduino Uno


Posted by Elektronika Polines on 6:47 PM Arduino , EK-A Tidak ada komentar

PENGAMAN KANDANG HEWAN PADA


KEBUN BINATANG MENGGUNAKAN
ARDUINO UNO
Achmad Trisna Yudanto,Dika Nandi Songraya,Saroful Ikhsan, Samuel BETA.
Mahasiswa dan Dosen Program Studi Teknik Elektronika, Jurusan Teknik Elektro,
Politeknik Negeri Semarang
Jl. Prof. H. Soedarto, SH, Tembalang, Semarang, Indonesia
E-mail : trisnaachmad@gmail.com, narrundo.dx@gmail.com, s4120ful@gmail.com,
sambetak2@gmail.com

Intisari – Dalam Pembacaan suatu getaran digunakan sebuah sensor getar. Dan untuk mendeteksi suatu obyek yang
memiliki temperature dapat menggunakan sensor PIR. Dalam aplikasi ini masukan sensor getar piezo-electric dan PIR
diolah oleh Arduino dengan keluaran berupa LED dan Buzzer.

Kata Kunci : Arduino, Sensor Getar Piezo-Electric, LED, Buzzer

Abstract – reading a wave value you can use a piezo-electic sensor and for detecting any heat
object you can use PIR sensor. For this application using input piezo-electric sensor and PIR
sensor, then processed by Arduino will give an output such as LED and buzzer.

Keyword : Arduino, Sensor Getar Piezo-Electric, LED, Buzzer

1. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Untuk memberikan rasa kenyamanan dan keamanan kepada pengunjung wahana hiburan
salah satunya adalah kebun binatang, pengelola perlu memastikan bahwa setiap binatang yang
dipamerkan dapat diawasi dan dikendalikan. Apabila suatu saat terjadi sebuah masalah dimana
hewan buas yang dipamerkan menjadi liar atau mengamuk menghantam kaca display dan
melarikan diri, pihak pengelola kebun binatang perlu bertindak cepat untuk mengetahui masalah
ini akan terjadi di salah satu lokasi kandang hewan agar tidak terjadi hal yang dapat merugikan
pengunjung dan pengelola. Untuk itu dengan memanfaatkan penerapan elektronika sebagai solusi
dalam permasalahan sehari-hari kami dapat membuat suatu alat yang memanfaatkan sensor
getaran dan sensor deteksi gerakan dengan mikrokontroler Arduino sebagai pusat pemrosesan
masukan dan luaran.

1.2 Tujuan
Tujuan pembuatan alat ini adalah :
1. sebagai modul pembelajaran
2. Sebagai pendeteksi hewan yang keluar dari kandang pada kebun binatang.
3. Memanfaatkan sensor PIR dan getar untuk solusi permasalahan sehari-hari.

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang, akan ditentukan beberapa rumusan masalah, yaitu :
1. Bagaimana alat yang didesain dengan mikrokontroller Arduino dapat bekerja
menggunakan sensor piezo-electric dan PIR sebagai pendeteksi warna ?
2. Bagaimana cara mengatur masukan sensor getar agar dapat dibuat batas sesuai yang kita inginkan
?
3. Bagaimana menghasilkan luaran berupa LED dan buzzer dari masukan sensor tersebut ?

1.3 Pembatasan Masalah


Adapun yang membatasi alat ini adalah :
1. Membaca getaran dengan sensor getar.
2. Membaca objek dengan suhu dengan sensor PIR
3. Menggunakan LED dan buzzer sebagai luaran alat.

1.4 Metodologi
Target proyek ini menjalankan program yang dapat diimplementasikan langsung terhadap alat.
Langkah - langkah pembuatan Proyek Arduino dapat didefinisikan sebagai berikut :
1. Studi pustaka alat dan bahan
2. Perancangan perangkat lunak dan program
3. Implementasi program
4. Pengujian perangkat lunak dan perangkat keras
5. Analisa
6. Laporan

2. TINJAUAN PUSTAKA
Penjelasan dan uraian teori penunjang yang digunakan dalam membuat alat ini diperlukan
untuk mempermudah pemahaman tentang cara kerja rangkaian maupun dasar-dasar perencanaan
pembuatan alat.

2.1 Arduino
Gambar 2.1 Papan Arduino

Arduino adalah papan mikrokontroler berdasarkan ATmega328 (datasheet). Arduino ini berisi
semua yang diperlukan untuk mendukung mikrokontroler, untuk mengaktifkan cukup
menghubungkannya ke komputer dengan kabel USB dengan adaptor AC-DC atau baterai.
“Arduino Uno beroperasi pada tegangan eksternal dari 6-20 volt. ATmega328 ini memiliki
memori sebesar 32 KB (0,5 KB dari memori tersebut digunakan untuk bootloader) dan juga
memiliki memori sebesar 2 KB dari SRAM dan 1 KB dari EEPROM.
Arduino menggunakan software processing tersendiri penggabungan dari bahasa C++ dan
Java.” Arif (2012:1)

Gambar 2.2 IDE Arduino 1.0

”Software Arduino dapat diinstal di berbagai sistem operasi seperti: LINUX, Mac OS,
Windows. Software IDE Arduino terdiri dari 3(tiga) bagian:
1. Editor Program, untuk menulis program dalam bahasa processing. Listing program pada Arduino
disebut sketch.
2. Compiler, modul yang berfungsi mengubah bahasa prosesing (kode program) kedalam kode biner
karena kode biner adalah satu satunya bahasa program yang dipahami oleh mikrokontroler.
Uploader, modul yang berfungsi memasukan kode biner kedalam memori mikrokontroler.”
Arduino Uno memiliki 14 digital input / output pin (dimana 6 dapat digunakan sebagai output
PWM), 6 input analog, resonator keramik 16 MHz, koneksi USB, jack listrik, header ICSP, dan
tombol reset. Ini berisi semua yang diperlukan untuk mendukung mikrokontroler, hanya terhubung
ke komputer dengan kabel USB atau kekuasaan itu dengan adaptor atau baterai AC-to-DC untuk
memulai.
Uno berbeda dari semua papan sebelumnya dalam hal itu tidak menggunakan FTDI chip driver
USB-to-serial. Sebaliknya, fitur Atmega16U2 (Atmega8U2 sampai versi R2) diprogram sebagai
konverter USB-to-serial.
Uno memiliki resistor menarik garis 8U2 HWB ke tanah, sehingga lebih mudah untuk
dimasukkan ke dalam mode DFU . memiliki fitur baru sebagai berikut:
1. Pin out: tambah SDA dan pin SCL yang dekat dengan pin AREF dan dua pin baru lainnya
ditempatkan dekat dengan pin RESET, yang IOREF yang memungkinkan perisai untuk
beradaptasi dengan tegangan yang disediakan dari papan. Di masa depan, perisai akan kompatibel
dengan kedua papan yang menggunakan AVR, yang beroperasi dengan 5V dan dengan Arduino
Karena yang beroperasi dengan 3.3V. Yang kedua adalah pin tidak terhubung, yang dicadangkan
untuk tujuan masa depan.
2. Sirkuit RESET kuat.
3. 16U2 atmega menggantikan 8U2.

2.2 Modul Piezo Vibrant Sensor


Adalah sensor piezo-elektrik yang memanfaatkan gelombang getaran sebagai masukan dengan
menggunakan membran film sebagai medianya. Modul ini memiliki 4 pin yaitu pin Vcc, Gnd,
TTL, dan Analog. Sensor ini bekerja pada tegangan Vcc 5 V menghasilkan output berupa TTL
dan analog.

Gambar 2.3 Sensor Getar

Gambar 2.4 Sistem kerja Piezo Vibrant


2.3 Sensor PIR
adalah sensor berbasis infrared. Sensor ini merespon energi dari pancaran infrared pasif yang
dimiliki oleh setiap benda yang terdeteksi olehnya. Salah satu benda yag memiliki pancaran
infrared pasif adalah tubuh manusia. Energi panas yang dipancarkan oleh benda dengan suhu
diatas nol mutlak akan dapat ditangkap oleh Sensor tersebut. Bagian dari PIR adalah Fresnel Lens,
IR Filter, Pyroelectric sensor, amplifier,dan comparator.
Gambar 2.5 Sensor PIR

Sensor ini biasanya digunakan dalam perancangan detektor gerakan berbasis PIR. Karena
semua benda memancarkan energi radiasi, sebuah gerakan akan terdeteksi ketika sumber infra
merah dengan suhu tertentu (misal: manusia) melewati sumber infra merah yang lain dengan suhu
yang berbeda (misal: dinding), maka sensor akan membandingkan pancaran infra merah yang
diterima setiap satuan waktu, sehingga jika ada pergerakan maka akan terjadi perubahan
pembacaan pada sensor.

Sensor PIR terdiri dari beberapa bagian yaitu :


- Lensa Fresnel
- Penyaring Infra Merah
- Sensor Pyroelektrik
- Penguat Amplifier
- Komparator

Gambar 2.6 Sistem kerja sensor PIR

2.4 Buzzer
Buzzer adalah sebuah komponen elektronika yang berfungsi untuk mengubah getaran listrik
menjadi getaran suara. Buzzer terdiri dari kumparan yang terpasang pada diafragma dan kumparan
tersebut dialiri arus sehingga menjadi elektromagnet, kumparan tadi akan tertarik ke dalam atau
keluar, tergantung dari arah arus dan polaritas magnetnya, karena kumparan dipasang pada
diafragma maka setiap gerakan kumparan akan menggerakkan diafragma secara bolak-balik
sehingga membuat udara bergetar yang akan menghasilkan suara.
Gambar 2.7 Buzzer

2.5 LED
adalah komponen elektronika yang dapat memancarkan cahaya monokromatik ketika diberikan
tegangan maju. LED merupakan keluarga Dioda yang terbuat dari bahan semikonduktor. Warna-
warna Cahaya yang dipancarkan oleh LED tergantung pada jenis bahan semikonduktor yang
dipergunakannya. LED juga dapat memancarkan sinar inframerah yang tidak tampak oleh mata
seperti yang sering kita jumpai pada Remote Control TV ataupun Remote Control perangkat
elektronik lainnya.

Gambar 2.8 LED

LED terdiri dari sebuah chip semikonduktor yang di doping sehingga menciptakan junction
P dan N. Yang dimaksud dengan proses doping dalam semikonduktor adalah proses untuk
menambahkan ketidakmurnian (impurity) pada semikonduktor yang murni sehingga
menghasilkan karakteristik kelistrikan yang diinginkan. Ketika LED dialiri tegangan maju atau
bias forward yaitu dari Anoda (P) menuju ke Katoda (K), Kelebihan Elektron pada N-Type
material akan berpindah ke wilayah yang kelebihan Hole (lubang) yaitu wilayah yang bermuatan
positif (P-Type material). Saat Elektron berjumpa dengan Hole akan melepaskan photon dan
memancarkan cahaya monokromatik (satu warna).
Gambar 2.9 Cara kerja LED

LED atau Light Emitting Diode yang memancarkan cahaya ketika dialiri tegangan maju ini juga
dapat digolongkan sebagai Transduser yang dapat mengubah Energi Listrik menjadi Energi
Cahaya.

3. PERANCANGAN ALAT
Dalam perancangan dalam pembuatan penelitian ini yaitu alat pengaman kandang pada kebun
binatang, terdiri atas perancangan mekanik (hardware) yang meliputi perancangan elektrik, dan
perancangan perangkat lunak (software). Perancangan ini mempunyai gambaran perancangan
hardware, yang didalamnya ada beberapa rangkaian elektrik yang medukung alat ini.

Gambar 3.1 Perancangan alat

1. Perancangan hardware
Perancangan dan pembuatan elektrik ini meliputi pembuatan layout PCB untuk LED dan
Buzzer serta wiring pada sensor PIR dan sensor getar.

2. Perancangan software
Untuk diagram alir, program aplikasi Arduino menggunakan masukan sensor PIR dan sensor
getar, dengan luaran berupa LED dan Buzzer.
Gambar 3.2 Diagram Alir

4. PENGUJIAN ALAT
Kaca yang sudah dilekatkan dengan sensor getar dipukul untuk mengetahui apakah ada masukan
dari sensor getar, kemudian apabila sensor getar bekerja maka dari frekuensi getaran yang diterima
sensor dikonversi kedalam biner dan diolah oleh mikroprosessor. Bila nilai yang terbaca sesuai
dengan yang sudah diatur pada program maka LED hijau akan menyala bila nilai getar dibawah
700 dan LED merah serta buzzer akan aktif bila getar melebihi nilai 700 dan sensor PIR
mendeteksi suatu gerakan.
5. KESIMPULAN
1. Sensor getar piezo-elektrik bekerja dengan masukan berupa gelombang getaran yang akan
menghasilkan output berupa sinyal analog atau TTL tergantung dari pin output yang digunakan.
2. Sensor PIR bekerja apabila ada suatu objek dengan temperatur yang sesuai melewati sensor.
3. Penggunaan sensor getar dan PIR sebagai inputan menggunakan analog dan digital
4. Hasil yang dihasilkan dari kedua masukan adalah keluaran LED dan Buzzer yang akan menyala
berdasarkan nilai getar yang didapat dari sensor getar dan terdeteksinya objek yang melewati PIR.

6. DAFTAR PUSTAKA
[1]https://rayendente.wordpress.com/2015/05/18/sensor-getaran-atau-vibration-sensor/
[2]https://cicink.wordpress.com/2011/07/16/pendeteksi-gerakan-manusia-menggunakan-sensor-
passive-infra-red-pir-dan-arduino/
[3]http://teknikelektronika.com/pengertian-led-light-emitting-diode-cara-kerja/
[4]http://valfa.blogspot.co.id/2011/03/vibration-censors-using-piezoelectric.html

7. BIODATA
Nama penulis,

Achmad Trisna Yudanto.


Penulis dilahirkan di Semarang, 3 Juni 1993. Tahun 2013 penulis telah menyelesaikan pendidikan
SMK N 7 Semarang. Pada tahun 2013 penulis mengikuti seleksi mahasiswa baru diploma (D3)
dan diterima menjadi mahasiswa baru diploma (D3) di kampus Politeknik Negeri Semarang
(Polines) dengan Program Studi D3 Teknik Elektronika, Jurusan Teknik Elektro. Penulis terdaftar
dengan NIM. 3.32.13.0.01.

Nama penulis,

Dika Nandi Songraya. Penulis dilahirkan di Semarang, 6 Agustus 1994. Tahun 2013 penulis telah
menyelesaikan pendidikan SMA N 1 Boja. Pada tahun 2013 penulis mengikuti seleksi mahasiswa
baru diploma (D3) dan diterima menjadi mahasiswa baru diploma (D3) di kampus Politeknik
Negeri Semarang (Polines) dengan Program Studi D3 Teknik Elektronika, Jurusan Teknik Elektro.
Penulis terdaftar dengan NIM. 3.32.13.0.08.

Nama penulis,
Saroful Ikhsan. Penulis dilahirkan di Jepara, 4 Oktober 1994. Tahun 2013 penulis telah
menyelesaikan pendidikan SMA N 1 Pecangan. Pada tahun 2013 penulis mengikuti seleksi
mahasiswa baru diploma (D3) dan diterima menjadi mahasiswa baru diploma (D3) di kampus
Politeknik Negeri Semarang (Polines) dengan Program Studi D3 Teknik Elektronika, Jurusan
Teknik Elektro. Penulis terdaftar dengan NIM. 3.32.13.0.18.

 Share
 Share
 Tweet
 Share

Related Posts

PENAMPIL BILANGAN HEX DENGAN INPUT ...

Anda mungkin juga menyukai