OLEH :
KELOMPOK 1
EMIELYADI H. (32119006)
1.2 Tujuan
BAB II
DASAR TEORI
3. Induktif-Kapasitif Proximity
3. Sensor Inframerah
3. Motor Servo
Motor Servo Motor servo adalah sebuah perangkat atau aktuator putar (motor)
yang dirancang dengan sistem kontrol umpan balik loop tertutup (servo), sehingga
dapat di setup atau di atur untuk menentukan dan memastikan posisi sudut dari
poros output motor. Motor servo terdiri dari motor DC, serangkaian gear,
rangkaian kontrol dan potensiometer. Serangkaian gear yang melekat pada poros
motor DC akan memperlambat putaran poros dan meningkatkan torsi motor
servo, sedangkan potensiometer dengan perubahan resistansinya saat motor
berputar berfungsi sebagai penentu batas posisi putaran poros motor servo. Motor
servo dibedakan menurut rotasinya, yaitu motor servo rotation 180⁰ dan servo
rotation continuous.
Motor servo standard (servo rotation 180⁰) Motor servo 180o memiliki putaran
poros outputnya terbatas hanya 90⁰ kearah kanan dan 90⁰ kearah kiri. Total
putarannya hanya setengah lingkaran atau 180⁰.
Motor servo rotation continuous Merupakan jenis motor servo yang sebenarnya
sama dengan jenis servo standard, hanya saja perputaran porosnya tanpa batasan
atau dengan kata lain dapat berputar terus, baik ke arah kanan maupun kiri.
Gambar 2.4. Motor servo.
4. Adaptor 12 Volt
Kabel jumper adalah kabel elektrik yang memiliki pin konektor di setiap ujungnya
dan memungkinkanmu untuk menghubungkan dua komponen yang melibatkan
Arduino tanpa memerlukan solder. Biasanya kabel jumper digunakan pada
breadboard atau alat prototyping lainnya agar lebih mudah untuk mengutak-atik
rangkaian. Konektor yang ada pada ujung kabel terdiri atas dua jenis yaitu
konektor jantan (male connector) dan konektor betina (female connector).
Konektor jantan fungsinya untuk menusuk dan konektor betina fungsinya untuk
ditusuk.
Gambar 2.5. Kabel Jumper
BAB III
METODE PERCOBAAN
3.1.1 Alat
a. Solder
b. Gergaji
c. Obeng
d. Bor Listrik
3.1.2 Bahan
: 1 set
d. Sensor Inframerah
: 2 buah
e. Sensor Indukif
proximity
: 1Buah
f. Sensor Kapasitif Proximity : 1 Buah
g. Motor Servo : 3 buah
h. Kabel jumper male-female dan male-male : secukupnya
i. Adaptor 12 V : 1 buah
#include<Servo.h>
int pin_servo=8;
Servo myservo;
#define trigPin A1
#define echoPin A2
long duration;
int distance;
int safetyDistance;
void setup() {
myservo.attach(pin_servo);
pinMode(trigPin, OUTPUT);
pinMode(echoPin, INPUT);
pinMode(buzzer, OUTPUT);
pinMode(ledPin, OUTPUT);
Serial.begin(9600);
void loop() {
digitalWrite(trigPin, HIGH);
delayMicroseconds(10);
digitalWrite(trigPin, LOW);
delayMicroseconds(10);
myservo.write(0);
delay(1000);
myservo.write(180);
delay(3000);
if (jarak1 >= 30 ){
digitalWrite(buzzer, HIGH);
digitalWrite(ledPin, HIGH);
delay (500);
digitalWrite(buzzer, LOW);
digitalWrite(ledPin, LOW);
delay (300);
digitalWrite(buzzer, HIGH);
digitalWrite(ledPin, HIGH);
delay (100);
digitalWrite(buzzer, LOW);
digitalWrite(ledPin, LOW);
delay (100);
digitalWrite(buzzer, HIGH);
digitalWrite(ledPin, HIGH);
delay (300);
digitalWrite(buzzer, LOW);
digitalWrite(ledPin, LOW);
delay (100);
else{
digitalWrite(buzzer, LOW);
digitalWrite(ledPin, LOW);
#include <ESP8266WiFi.h>
#include <BlynkSimpleEsp8266.h>
#include <Servo.h>
#define trig D2
#define echo D1
long duration;
int distance;
BlynkTimer timer;
void setup()
pinMode(trig, OUTPUT);
pinMode(echo, INPUT);
Serial.begin(9600);
Blynk.begin(auth, ssid, pass);
timer.setInterval(1000L, sendSensor);
void loop()
Blynk.run();
timer.run();
void sendSensor()
digitalWrite(trig, LOW);
delayMicroseconds(2);
digitalWrite(trig, HIGH);
delayMicroseconds(10);
digitalWrite(trig, LOW);
Serial.print("Distance = ");
Serial.println(distance);
Blynk.virtualWrite(V0, distance);
delay(1000);
Langkah kerja yang dilakukan untuk merealisasikan sistem “Smart Detection Littering
Pembentuk Mindset Cinta Lingkungan” yaitu Plan-Do-Check. Metode ini sangat penting
dalam membantu langkah kerja. Mulai dari perencanaan yang harus matang dan sesuai
realita. Dilanjutkan dengan proses pembuatan komponen sesuai desain. Diuji coba
setiap bagian untuk mencapai hasil yang diinginkan.
setiap pola yang terbentuk. Baik berupa rangka bak sampah, penempatan
wadah komponen elektronik maupun tiang kamera. Serta membuat program deteksi
jenis sampah.
Sampah yang berhasil terdeteksi memicu servo untuk membuka pintu bak
sampah. Terbukanya tongsampah secara otomatis sesuai jenis sampah yang
terdeteksi. Pembagian warna yaitu:
A. Merah, sampahlogam
B. Kuning, sampahanorganik
C. Hijau, sampahorganik
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Perangkat pemberi pakan ikan pada kolam pembenihan ikan dapat dilakukan secara
otomatis dengan merancang perangkat menggunakan Arduino.
Perangkat pemberi pakan ikan ini bekerja dengan otomatis memberi pakan ikan
sehingga pemilik dapat melakukan pekerjaan lain. Perangkat ini juga dapat memberikan
peringantan atau indikator ketika persediaan pakan ikan hampir habis baik pada aplikasi
maupun pada alat itu sendiri.
Dengan adanya perangkat pemberi pakan ikan otomatis berbasis Arduino ini dapat
membantu pekerjaan masyarakat teruma pada kolam ikan.
DAFTAR PUSTAKA
P.L.E. Aritonang, E.C. Bayu, D.K. Steven, dan P. Julyar, The Prototype of
Automatic Smart Trash Clustering Tool, ISBN: 978-602-51450-0-1,
Dec.2017.
R.J. Agpangan, A.T. Mercado, G.R.C. San, D.A. Tiu, Development of a Compact-
Sized Biodigester for pig Manure and Organic Wastes with Raspberry
Pi-Based Temperature, Pressure, and pH Level Monitoring, IEEE
Region Ten Symposium (Tensymp), pp. 169-173,2018.