Anda di halaman 1dari 13

PENGGUNAAN SENSOR PROXIMITY PADA ALAT PEMILAH

SAMPAH

MAKALAH
UNTUK MEMENUHI TUGAS MATA KULIAH INSTRUMEN SISTEM TENAGA
LISTRIK
yang dibina oleh Bapak Irwan H/Eryk

Oleh

Mohammad Edi Junaidi


NIM : 1541150002

POLITEKNIK NEGERI MALANG


JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
PROGRAM STUDI SISTEM KELISTRIKAN
MEI 2018
PENGGUNAAN SENSOR PROXIMITY PADA ALAT
PEMILAH SAMPAH
Sampah merupakan salah satu masalah yang sulit teratasi. Salah satu penyebab sampah yang
sulit teratasi adalah karena kurangnya pemahaman masyarakat untuk memilah sampah dalam
membuang sampah. Dengan perkembangan teknologi yang sangat pesat, sudah banyak sistem yang
berjalan secara otomatis. Suatu sistem otomatisasi yang ditanam dalam suatu teknologi ini dapat
membantu masyarakat atau pemerintah dalam memilah sampah. PATSO adalah tempat sampah
otomatis yang dapat memilah sendiri. Jenis sampah yang dapat dimasukan ke PATSO adalah sampah
kertas, sampah plastik, sampah kaleng, sampah kaca. PATSO merupakan tempat sampah yang
ditanam berbagai sensor untuk mendeteksi sampah yang masuk ke dalam tempat sampah tersebut.
Sensor akan mendeteksi sampah yang masuk, kemudian data yang diperoleh akan dikirimkan ke
Arduino untuk diproses. Hasil pemrosesan data oleh Arduino akan menentukan sampah masuk ke
tempat yang sesuai dengan jenisnya dengan memberikan perintah ke penggerak sehingga sampah
dapat dimasukan ke tempat sampah menurut jenisnya
Metodologi yang digunakan dalam membuat atau membangun tempah sampah akan
dijelaskan dalam diagram alir berikut.

Alat
ini

dirancang sebagai tempat sampah pendeteksi logam dan nonlogam dengan sensor kapasitif
proximity,induktif proximity dan sensor ultrasonik sebagai pendeteksi adanya manusia mendekat ke
tempat sampah dengan jarak 10cm dari tempat sampah dan tutup tempat sampah terbuka serta LDR
dan laser sebagai indikator isi dari tempat sampah,jika tempat sampah full maka tempat sampah tidak
dapat dibuka atau motor servooff. LCD menampilkan tulisan tempat sampah full, tempat sampah
available, sampah logam dan nonlogam.
Keterangan mengenai sistem kerja : saat alat dihidupkan sensor ultrasonik mendeteksi jarak
10cm dari tempat sampah, jika terdeteksi tempat sampah terbuka,dan sensor kapasitif proximity
dan induktif proximity mendeteksi logam dan nonlogam serta LCD menampilkan tulisan
sampah logam atau nonlogam , dan jika LDR terhalang , indikator LCD full dan tutup tempat
sampah tidak terbuka.
Pada Tempat sampah pendeteksi logam dan nonlogam dengan sensor kapasitif proximity
danindutif proximity, terdapat banyak komponen elektronika yang digunakan dengan fungsi yang
berbeda-beda. Dibutuhkan sebuah diagram blok yang menunjukan bagian-bagian tempat sampah
pendeteksi logam dan non logam dengan sensor kapasitif proximity dan induktif proximity.
Berikut ini adalah Diagram Blok Tempat sampah pendeteksi logam dan
nonlogam dengan sensor kapasitif proximity dan induktif proximity.

Pendeteksi logam dan nonlogam berikut akan di jelaskan dari masing-masing diagram blok bagian :
A. Adaptor
Adaptor adalah Sebagai penyuplai tegangan dan arus untuk komponen .
B. Arduino uno R3
Mikrokontroler Arduino uno R3 sebagai pengendali utama yang memproses input, output,
komunikasi dan menjalankan system keseluruhan.
Arduino merupakan modul atau kit mikrokontroler yang bersifat sumber terbuka baik piranti
keras maupun piranti lunaknya. Pengertian awam, Arduino merupakan komputer kecil yang dapat di
program untuk memproses masukan dan luaran antara modul itu sendiri dengan komponen eksternal
yang dihubungkan dengannya. Arduino memiliki kompilator program tersendiri menggunakan bahasa
C++ yang dilengkapi dengan program pustaka yang memudahkan para pengguna untuk merancang
suatu program. Perangkat kerasnya terdiri dari pengendali yang memiliki desain sederhana dengan
Atmel AVR sebagai pengolah utama dan pintu masukan serta luaran yang langsung terpasang pada
papan utamanya.
Beberapa macam jenis Arduino dijual dipasaran, salah satunya Arduino Uno dengan tipe
terbaru yaitu Arduino Uno R3. Modul ini memiliki 14 pin masukan/luaran (yang mana 6 dapat
digunakan sebagai PWM output), 6 analog input, keramik resonator 16MHz, koneksi USB, power
jack, header ICSP, dan tombol reset, memuat semua yang dibutuhkan untuk mendukung
mikrokontroler. Arduino R3 dapat dihubungkan langsung ke komputer dengan kabel USB atau dengan
mencatu dengan catu daya.

Gambar 1 Arduino Uno


C. Sensor kapasitif proximity dan Sensor kapasitif sebagai pendeteksi logam dan nonlogam.
Sensor Proximity atau Proximity Switch adalah alat pendeteksi yang bekerja berdasarkan
jarak objek terhadap sensor. Karakteristik dari sensor ini adalah mendeteksi objek benda dengan
jarak yang cukup dekat, berkisar antara satu milimeter sampai beberapa sentimeter saja sesuai tipe
sensor yang digunakan. Proximity Switch ini mempunyai tegangan kerja antara 6-36 V DC dan ada
juga yang menggunakan tegangan 100-200 V AC. Sensor akan beroperasi atau bekerja pada jarak
atau area tertentu, dimana saat objek berada diluar area tersebut maka sensor tidak akan lagi
mendeteksi objek tersebut. Seperti yang telah disebutkan

Gambar jarak deteksi sensor proximity


Penjelasan :
Reset distance adalah jarak dimana sensor dalam keadaan reset, sehingga objek tidak akan
terdeteksi dan sensor tidak aktif (ditunjukkan dengan lambang "OFF"). Sensing distance adalah
jarak toleransi dimana sensor akan aktif bekerja mendeteksi jikalau ada benda yang melewati
permukaan sensor (sensing surface). Saat objek melewati permukaan sensor maka objek tersebut
(sensing object) akan mengaktifkan sensor (ditunjukkan dengan lambang "ON") sehingga
Proximity Sensor akan menghasilkan keluaran (output). Baik reset distance maupun sensing
distance dihitung mulai dari reference position atau posisi referensi yang sama dengan posisi
sensing surface.
Mengatur jarak dari benda ke permukaan sensor memungkinkan penggunaan sensor yang
lebih stabil dalam operasi kerjanya, termasuk pengaruh suhu dan tegangan. Standar posisi objek
adalah sekitar 70% sampai 80% dari jarak atau area sensing distance yang telah ditentukan
masing-masing tipe sensor. Pengaturan jarak akan dijelaskan pada gambar 3 berikut ini

Gambar pengaturan jarak sensor proximity


Penjelasan :
Rated sensing distance adalah jarak atau area dari sensing distance yang telah disebutkan
sebelumnya, dimana pada jarak atau area ini Proximity Sensor bekerja untuk mendeteksi objek yang
melewatinya. Set distance adalah standar posisi objek yang besarnya sekitar 70% sampai 80% dari
jarak atau area rated sensing distance. Tujuannya selain untuk menstabilkan kinerja sensor pengaturan
jarak ini juga berguna untuk mengurangi jikalau ada kesalahan (error) dan meningkatkan sensitivitas
dari sensor terhadap objek dengan bahan tertentu (misal tipe logam yang berbeda).
Jenis-jenis Proximity Switch
Proximity Switch terdiri dari 2 tipe :
a. Proximity Kapasitif (Capacitive Proximity Sensor).
b. Proximity Induktif (Inductive Proximity Sensor).

Proximity Kapasitif
Proximity Kapasitif akan mendeteksi semua objek yang ada dalam jarak sensing-nya baik
logam maupun non-logam berdasarkan pada prinsip bahwa semua jenis bahan dapat menjadi
keping kapasitor (dapat menyimpan muatan).
Cara kerja Proximity Kapasitif :
Proximity Kapasitif mengukur perubahan kapasitansi medan listrik sebuah kapasitor yang
disebabkan oleh objek yang mendekatinya. Proximity kapasitif bisa mendeteksi baik benda berbahan
logam maupun non logam. Berikut ditampilkan bagan rangkaian dalam Proximity Kapasitif pada
gambar di bawah ini :

Gambar bagian bagian rangkaian dalam Proximity Kapasitif.


Proximity Induktif
Proximity Induktif berfungsi untuk mendeteksi objek besi atau logam. Meskipun terhalang
oleh benda non-logam, sensor akan tetap dapat mendeteksi objek selama dalam jarak sensing distance
atau jangkauan toleransinya. Jika sensor mendeteksi adanya logam di area sensing-nya, maka kondisi
output sensor akan berubah nilainya.

Cara kerja Proximity Induktif :


Jika tegangan bias diberikan pada rangkaian maka osilator akan bekerja dan membangkitkan
medan magnet berfrekuensi tinggi (yang merupakan daerah sensing) pada lilitan induksi (induction
coil). Jika benda berbahan konduktif (bersifat penghantar, misalkan logam) didekatkan ke permukaan
sensor ini, maka akan terjadi perubahan medan magnet. Perubahan medan magnet ini akan dideteksi
oleh rangkain detektor (pada bagan berupa Current Sensor). Kemudian hasil dari rangkaian detektor
ini menjadi output sensor (berupa logic high atau low, bergantung dari modenya, NO atau NC).
Berikut ditampilkan bagan rangkaian dalam proximity Induktif pada gambar di bawah ini :
Gambar bagian rangkaian dalam proximity Induktif

Sensor proximity mempunyai data teknis sebagai berikut :

Merk dagang : Omron


Nomor : E2K – C25MY1
Tipe sensor : Kapasitif
Ukuran body : 34 mm
Tipe body : Shielded
: 90 – 250 VAC. 50/60 Hz
Supply tegangan : 1 mA maksimum pada 100 VAC
Konsumsi arus 2 mA maksimum pada 200 VAC
: Logam dan non logam
Objek yang dideteksi
Sensitifitas : Dapat diatur
Jarak Pendeteksian : 3 – 25 mm
Ukuran standar target : 50 x 50 x 1 mm
Tipe output : SCR – NO (E2K – C25MY1)
Beban maksimum : 200 mA
Respon frekuensi : 10 Hz
Beban minimum : 5 mA
Indikator : Output operation (red LED)
Suhu operasi : –25o – 70o
Getaran : 10 – 55 Hz
Bantalan penyangga : Y92E – A34

D. Motor Servo sebagai penggerak


Menurut Sausan, dkk (2016:35-42) [14] “Motor Servo adalah sebuah perangkat atau aktuator
putar (motor) yang mampu bekerja dua arah (Clockwise dan CounterClockwise) dan dilengkapi
rangkaian kendali dengan sistem umpan balik loop tertutup yang terintergrasi pada motor tersebut”.
Prinsip Kerja Motor Servo
Motor servo dikendalikan dengan memberikan sinyal modulasi lebar pulsa
(PulseWideModulation / PWM) melalui kabel kontrol. Lebar pulsa sinyal kontrol yang diberikan akan
menentukan posisi sudut putaran dari poros motor servo. Sebagai contoh, lebar pulsa dengan waktu
1,5 ms (mili detik) akan memutar poros motor servo ke posisi sudut 90⁰. Bila pulsa lebih pendek dari
1,5 ms maka akan berputar ke arah posisi 0⁰ atau ke kiri (berlawanan dengan arah jarum jam),
sedangkan bila pulsa yang diberikan lebih lama dari 1,5 ms maka poros motor servo akan berputar ke
arah posisi 180⁰ atau ke kanan (searah jarum jam). Lebih jelasnya perhatikan gambar dibawah ini.

Ketika lebar pulsa kendali telah diberikan, maka poros motor servo akan bergerak atau
berputar ke posisi yang telah diperintahkan, dan berhenti pada posisi tersebut dan akan tetap bertahan
pada posisi tersebut. Jika ada kekuatan eksternal yang mencoba memutar atau mengubah posisi
tersebut, maka motor servo akan mencoba menahan atau melawan dengan besarnya kekuatan torsi
yang dimilikinya (rating torsi servo). Namun motor servo tidak akan mempertahankan posisinya
untuk selamanya, sinyal lebar pulsa kendali harus diulang setiap 20 ms (mili detik)
untukmenginstruksikan agar posisi poros motor servo tetap bertahan pada posisinya.

E. LDR sebagai pendeteksi kapasitas didalam tempat sampah


LDR merupakan suatu sensor yang apabila terkena cahaya maka tahanannya akan
berubah. Biasanya LDR dibuat berdasarkan kenyataan bahwa film cadmium sulfide
mempunyai tahanan yang besar kalau tidak terkena cahaya dan tahanannya akan menurun
kalau permukaan film itu terkena cahaya . Fotoresistor adalah komponen elektronika yang
resistansinya akan menurun jika ada perubahan intensitas cahaya yang mengenainya. Fotoresistor
dibuat semikonduktor beresistansi tinggi. Jika cahaya/foton dengan frekuensi yang cukup tinggi
diserap oleh
semikonduktor menyebabkan elektron dengan energi yang cukup untuk meloncat oleh
semikonduktor menyebabkan elektron dengan energi yang cukup untuk meloncat kepita
konduksi.

Gambar Bentuk fisik LDR


Elektron bebas yang dihasilkan akan mengalirkan listrik, sehingga menurunkan resistansinya.
LDR dapat digunakan dalam suatu jaringan kerja pembagi potensial yang menyebabkan terjadinya
perubahan hambatan kalau sinar yang datang berubah.

Prinsip Kerja LDR


LDR (Light Dependent Resistor) merupakan suatu jenis resistor yang
nilai resistansinya berubah-ubah karena adanya intensitas cahaya yang diserap. LDR
dibentuk dari Cadium Sulfide (CdS) yang mana Cadium Sulfide dihasilkan dari
serbuk keramik. Prinsip kerja LDR ini pada saat mendapatkan cahaya maka
tahanannya turun, sehingga pada saat LDR mendapatkan kuat cahaya terbesar maka
tegangan yang dihasilkan adalah tertinggi. Prinsip kerja LDR ini tergantung dari rangkaian
yang digunakan dan pada penjelasan di atas rangkaian yang digunakan adalah rangkaian pull-down.
Pada saat gelap atau cahaya redup, bahan dari cakram pada LDR menghasilkan
elektron bebas dengan jumlah yang relatif kecil. Sehingga hanya ada sedikit elektron
untuk mengangkut muatan elektrik. Artinya pada saat cahaya redup LDR menjadi
pengantar arus yang kurang baik, atau bisa disebut juga LDR memiliki resistansi yang
besar pada saat gelap atau cahaya redup. Pada saat cahaya terang, ada lebih banyak
elektron yang lepas dari bahan semikonduktor tersebut. Sehingga akan ada lebih
banyak elektron untuk mengangkut muatan elektrik. Artinya pada saat cahaya terang
LDR menjadi konduktor atau bisa disebut juga LDR memilki resistansi yang kecil pada
saat cahaya terang. Simbol LDR seperti ditunjukan pada Gambar a, sedangkan Gambar
b menunjukkan grafik hubungan antara resistansi dan intensitas cahaya.
LDR digunakan untuk mengubah energi cahaya menjadi energi listrik. Saklar
cahaya otomatis adalah salah satu contoh alat yang menggunakan LDR. Akan tetapi
karena responsnya terhadap cahaya cukup lambat, LDR tidak digunakan pada situasi
dimana intesitas cahaya berubah secara drastis.

Gambar a Simbol LDR Gambar b Grafik Hubungan Antara Resistansi Dan Intensitas
Cahaya

F. Sensor ultrasonic berkerja untuk mendeteksi 10 cm didepan tempat sampah.


Menurut Prayudha, dkk (2014:3) [9] “Sensor ultrasonik adalah sensor yang bekerja
berdasarkan prinsip pantulan gelombang suara dimana sensor ini menghasilkan gelombang suara yang
kemudian menangkapnya kembali denga perbedaan waktu sebagai dasar pengindraannya”.
Menurut Githa,dkk (2014:1) [19] “Sensor Ultrasonik adalah sensor pengukur jarak atau objek.
Ultrasonik sering digunakan untuk keperluan mengukur jarak sebuah benda atau mendeteksi
halangan”.
Sensor ultrasonik terdiri dari sebuah chip pembangkit sinyal 40 KHz, sebuah speaker
ultrasonik, dan sebuah microphone ultrasonik. Speakerultrasonik mengubah sinyal 40 KHz menjadi
suara sementara microphone ultrasonik berfungsi untuk mendeteksi pantulan suaranya. Sensor
ultrasonik akan mengirimkan suara ultrasonik ketika ada pulsa trigger dari mikrokontroler. Suara
ultrasonik dengan frekuensi sebesar 40 KHz akan dipancarkan selama 200 μs. Suara ini akan
merambat di udara dengan kecepatan 340 m/s atau 29.412 μs setiap 1 cm, mengenai objek dan akan
terpantul kembali ke sensor ultrasonik. Selama menunggu pantulan, sensor ultrasonik akan
menghasilkan sebuah pulsa. Pulsa ini akan berlogik low ketika suara pantulan terdeteksi oleh sensor
ultrasonik. Maka dari itu, lebar pulsa dapat merepresentasikan jarak antara sensor ultrasonik dengan
objek. Selanjutnya mikrokontroler cukup mengukur lebar pulsa tersebut dan melakukan konversi
lebar pulsa ke jarak dengan perhitungan sebagai berikut :
Jarak = (lebar pulsa /29.412 ) / 2 ( dalam cm) ...... (1)
Sensor ultrasonik buatan parallax (Sensor PING) dapat digunakan untuk mengukur jarak
sejauh 2 cm sampai 300 cm.

Karakteristik Sensor Ultrasonik


[20]
Menurut Heri Andrianto dan Aan Darmawan (2016:100) , Sensor ultrasonik memiliki
karakteristik sebagai berikut:
1. Tegangan supply : 5 VDC
2. Konsumsi arus : 30 mA (maksimum 35 mA)
3. Jarak : 2 cm sampai dengan 300 cm
4. Input Trigger : pulsa TTL positif, minimal 2 μS, 5 μS typical
5. Echo pulse : pulsa TTL positif, 115 μS sampai dengan 18.5 ms
6. Echo Hold-off : 750 μS
7. Frekuensi Burst : 40 kHz untuk 200 μS
8. Delay untuk pengukuran selanjutnya : minimal 200 μS
Cara Kerja Sensor PING
1. Sensor Ping mendeteksi jarak objek dengan cara memancarkan gelombang ultrasonik ( 40
kHz ) selama tBURST ( 200 μs ) kemudian mendeteksi pantulannya.
2. Sensor Ping memancarkan gelombang ultrasonik sesuai dengan kontrol dari mikrokontroler
pengendali ( pulsa trigger dengan tOUT min. 2 μs ). Gelombang ultrasonik ini melalui udara
dengan kecepatan 340 meter per detik, mengenai objek dan memantul kembali ke sensor.
3. Ping mengeluarkan pulsa output high pada pin SIG setelah memancarkan gelombang
ultrasonik dan setelah gelombang pantulan terdeteksi Ping akan membuat output low pada pin
SIG.
4. Lebar pulsa High ( tIN ) akan sesuai dengan lama waktu tempuh gelombang ultrasonik untuk
2x jarak ukur dengan objek. Sehingga jarak dapat ditentukan menggunakan rumus berikut ini :
Jarak = ( tIN (s) ÷ 2) x 340 m/s = ( tIN (s) / 2 ÷ 29.412 µS / cm) ..... (2)
Dimana :
S = Jarak antara sensor ultrasonik dengan objek yang dideteksi
tIN = Selisih waktu pemancaran dan penerimaan pantulan gelombang
G. LCD (Liquid Crystal Display) untuk menampilkan indicator Tempat sampah
tersedia,jenis Sampah,dan full
Menurut Githa, dkk (2014:1) [19] “LCD (Liquid Crystal Display) adalah suatu jenis media
tampilan yang mengubah kristal cair sebagai penampil utama. LCD dapat memunculkan tulisan
karena terdapat banyak pixel yang terdiri dari satu buah kristal cair sebagai titik cahaya.
Walau disebut sebagai titik cahaya, namun kristal cair memancarkan cahaya sendiri. Sumber
cahaya didalam sebuah perangkat LCD adalah sebuah lampu nenon di bagian belakang susunan
kristal cair tersebut. Titik cahaya inilah yang membentuk tampilan citra. Kutub kristal cair yang
dilewati arus listrik akan berubah karena pengaruh polarisasi medan magnet yang timbul. Oleh karena
itu, hanya beberapa saja yang diteruskan serdangkan warna lainnya tersaring.
Dalam hal ini digunakan LCD 2x16. Karena LCD 2x16 ini biasa digunakan sebagai penampil
karakter atau data pada sebuah rangkaian digital atau mikrokontroler.

Anda mungkin juga menyukai