Anda di halaman 1dari 14

Sensor Proximity - 3 dan 4 Februari 2021

1. Sensor Proximity

Proximity Sensor (Sensor Proksimitas) atau dalam bahasa Indonesia disebut dengan Sensor
Jarak adalah sensor elektronik yang mampu mendeteksi keberadaan objek di sekitarnya tanpa
adanya sentuhan fisik. Dapat juga dikatakan bahwa Sensor Proximity adalah perangkat yang
dapat mengubah informasi tentang gerakan atau keberadaan objek menjadi sinyal listrik.

Proximity Sensor tidak menggunakan bagian-bagian yang bergerak atau bagian mekanik untuk
mendeteksi keberadaan objek disekitarnya, melainkan menggunakan medan elektromagnetik
ataupun sinar radiasi elektromagnetik untuk mengetahui apakah ada objek tertentu disekitarnya.
Jarak maksimum yang dapat dideteksi oleh sensor ini disebut dengan “nomimal range” atau
“kisaran nominal”. Beberapa Proximity Sensor juga dilengkapi fitur pengaturan nominal range
dan pelaporan jarak objek yang dideteksi.

Proximity Sensor atau Sensor Jarak ini adalah perangkat yang sangat berguna apabila
digunakan di tempat yang berbahaya. Namun seiring dengan perkembangan teknologi,
Proximity Sensor ini telah banyak digunakan untuk  mempermudah pekerjaan manusia. Bahkan,
Sensor Jarak ini sudah diaplikasikan pada hampir semua jenis ponsel pintar (smartphone)
zaman ini.

Sensor Proximity ini umumnya digunakan untuk mendeteksi keberadaan, kedekatan, posisi dan
penghitungan pada mesin otomatis dan sistem manufaktur. Mesin-mesin yang menggunakan
Sensor Proksimitas ini diantaranya adalah mesin kemasan, mesin produksi, mesin percetakan,
mesin pencetakan plastik, mesin pengerjaan logam, mesin pengolahan makanan dan masih
banyak lagi.
Jenis Proximity Sensor (Sensor Jarak)

Sensor Proximity dapat diklasifikasikan menjadi 4 jenis, yaitu Inductive Proximity Sensor,


Capacitive Proximity Sensor, Ultrasonic Proximity Sensor dan Photoelectric Sensor. Berikut
adalah penjelasan singkat tentang keempat jenis Proximity Sensor ini.

1. Inductive Proximity Sensor (Sensor Jarak Induktif)

Sensor Jarak Induktif atau Inductive Proximity Sensor adalah Sensor Jarak yang digunakan
untuk Sensor Jarak yang digunakan untuk mendeteksi keberadaan logam baik logam jenis
Ferrous maupun logam jenis non-ferrous. Sensor ini dapat digunakan untuk mendeteksi
keberadaan (ada atau tidak adanya objek logam), menghitung objek logam dan aplikasi
pemosisian. Sensor induktif sering digunakan sebagai pengganti saklar mekanis karena
kemampuannya yang dapat beroperasi pada kecepatan yang lebih tinggi dari sakelar mekanis
biasa. Sensor Jarak Induktif ini juga lebih andal dan lebih kuat.

Sensor Proximity Induktif pada umumnya terbuat dari kumparan/koil dengan inti ferit sehingga
dapat menghasilkan medan elektromagnetik frekuensi tinggi.  Output dari sensor jarak jenis
induktif ini dapat berupa analog maupun digital. Versi Analog dapat berupa tegangan (biasanya
sekitar 0 – 10VDC) atau arus (4 – 20mA). Jarak pengukurannya bisa mencapai hingga 2 inci.
Sedangkan versi Digital biasanya digunakan pada rangkaian DC saja ataupun rangkaian AC/DC.
Sebagian besar Sensor Induktif Digital dikonfigurasi dengan Output “NORMALLY – OPEN”
namun ada juga yang dikonfigurasi dengan Output “NORMALLY – CLOSE”. Sensor Induktif ini
sangat cocok untuk mendeteksi benda-benda logam di mesin dan di peralatan otomatisasi.

Inductive Proximity Sensor ini pada dasarnya terdiri dari sebuah osilator, sebuah koil dengan inti
ferit, rangkaian detektor, rangkaian output, kabel dan konektor. Osilator pada Sensor Jarak ini
akan membangkitkan gelombang sinus dengan frekuensi yang tetap. Sinyal ini digunakan untuk
menggerakkan kumparan atau koil. Koil dengan Inti Ferit ini akan menginduksi medan
elektromagnetik. Ketika garis-garis medan elektromagnetik ini ter-interupsi oleh objek logam,
tegangan osilator akan berkurang sebanding dengan ukuran dan jarak objek dari kumparan/koil.
Dengan demkian, Sensor Proksimitas ini dapat mendeteksi adanya objek yang sedang
mendekatinya. Pengurangan tegangan osilator ini disebabkan oleh arus Eddy yang diinduksi
pada logam yang meng-interupsi garis-garis logam.

2. Capasitive Proximity Sensor (Sensor Jarak Kapasitif)

Sensor Jarak Kapasitif atau Capacitive Proximity Sensor adalah Sensor Jarak yang dapat
mendeteksi gerakan, komposisi kimia, tingkat dan komposisi cairan maupun tekanan. Sensor
Jarak Kapasitif dapat mendeteksi bahan-bahan dielektrik rendah seperti plastik atau kaca dan
bahan-bahan dielektrik yang lebih tinggi seperti cairan sehingga memungkinkan sensor jenis ini
untuk mendeteksi tingkat banyak bahan melalui kaca, plastik maupun komposisi kontainer
lainnya.

Sensor Jarak Kapasitif ini pada dasarnya mirip dengan Sensor Jarak Induktif, perbedaannya
adalah sensor kapasitif menghasilkan medan elektrostatik sedangkan sensor induktif
menghasilkan medan elektromagnetik. Sensor Jarak Kapasitif ini dapat digerakan oleh bahan
konduktif dan bahan non-konduktif. Elemen aktif Sensor Jarak Kapasitif dibentuk oleh dua
elektroda logam yang diposisikan untuk membentuk ekuivalen (sama dengan) dengan Kapasitor
Terbuka. Elektroda ini ditempatkan di rangkaian osilasi yang berfrekuensi tinggi. Ketika objek
mendekati permukaan sensor jarak kapasitif ini, medan elektrostatik pelat logam akan
terinterupsi sehingga mengubah kapasitansi sensor jarak. Perubahan ini akan mengubah kondisi
dalam pengoperasian sensor jarak sehingga dapat mendeteksi keberadaan objek tersebut.

3. Ultasonic Proximity Sensor (Sensor Jarak Ultrasonik)

Sensor Jarak Ultrasonik atau Ultrasonic Proximity Sensor adalah sensor jarak yang
menggunakan prinsip operasi yang mirip dengan radar atau sonar yaitu dengan menghasilkan
gelombang frekuensi tinggi untuk menganalisis gema yang diterima setelah terpantul dari objek
yang mendekatinya. Sensor Proximity Ultrasonik ini akan menghitung waktu antara pengiriman
sinyal dengan penerimaan sinyal untuk menentukan jarak objek yang bersangkutan. sering
digunakan untuk mendeteksi keberadaan objek dan mengukur jarak objek di proses otomasi
pabrik.

4. Photoelectric Proximity Sensor (Sensor Jarak Fotolistrik) 

Sensor Jarak Fotolistrik atau Photoelectric Proximity Sensor adalah sensor jarak yang
menggunakan elemen peka cahaya untuk mendeteksi obyek. Sensor Proximity Fotolistrik terdiri
sumber cahaya (atau disebut dengan Emitor) dan Penerima (Receiver).

Terdapat 3 jenis Sensor Jarak Fotolistrik, yaitu :

 Direct Reflection – Emitor dan Receiver yang ditempatkan bersama, menggunakan


cahaya yang dipantulkan langsung dari obyek untuk dideteksi.
 Refleksi dengan Reflektor – Emitor dan Receiver yang disimpan bersama dan
membutuhkan Reflektor, Sebuah Obyek dideteksi ketika obyek tersebut mengganggu
berkas cahaya antara sensor dan reflektor.
 Thru Beam – Emitor dan Receiver ditempatkan secara terpisah, mendeteksi suatu
obyek ketika obyek tersebut mengganggu berkas cahaya antara pemancar dan
penerima.

Fungsi Proximity Sensor pada Smartphone

Seperti yang disebutkan diatas, Proximity Sensor yang biasanya disingkat dengan P-Sensor
adalah perlengkapan wajib yang telah digunakan oleh sebagian produsen ponsel pintar atau
smartphone saat ini. Pada saat pengguna smartphone melakukan panggilan telepon atau
menerima telepon, smartphone akan didekatkan ke telinga. Proximity Sensor akan mendeteksi
adanya objek yang mendekatinya dan memberikan sinyal untuk mematikan fungsi layar sentuh
sehingga layar sentuh tidak akan melakukan respon apapun apabila tersentuh telinga ataupun
anggota tubuh lainnya. Namun ketika panggilan atau penerimaan telepon selesai dan
Smartphone menjauh dari telinga, sensor proximity akan mengirimkan sinyal untuk mengaktifkan
kembali fungsi layar sentuh. Dengan demikian, fungsi layar sentuh akan aktif kembali dan
layarnya pun akan hidup kembali.
2. Jarak Deteksi (Sensing)
Jarak deteksi adalah jarak dari posisi yang terbaca dan tidak terbaca sensor untuk operasi
kerjanya, ketika obyek benda digerakkan oleh metode tertentu.

Pengaturan Jarak Sensing


Mengatur jarak dari permukaan sensor memungkinkan penggunaan sensor lebih stabil dalam
operasi kerjanya, termasuk pengaruh suhu dan tegangan. Posisi objek (standar) sensing transit
ini adalah sekitar 70% sampai 80% dari jarak (nilai) normal sensing.

Nilai output dari Proximity Switch ini ada 3 macam, dan bisa diklasifikasikan juga sebagai
nilai NO (Normally Open) dan NC (Normally Close). Persis seperti fungsi pada tombol, atau
secara spesifik menyerupai fungsi limit switch dalam suatu sistem kerja rangkaian yang
membutuhkan suatu perangkat pembaca dalam sistem kerja kontinue mesin.
Jarak Sensing 
     Jarak sensing ini biasanya tertara pada spesifikasi semua sensor proximity yang harus
dipenuhi karna jika tidak dipenuni maka sensor tidak akan mensensing atau mendeteksi jika ada
barang yang lewat, jarak sensing biasanya antar 4 mm - 25 mm dimana satuan milimiter karna
jaraknya dekat dan biasanya ini digunakan untuk menghitung RPM motor, jadi jarak yang harus
disetting tidak boleh melebihi 4mm tapi tenang ada nilai histerisisnya. 

Dari gambar diatas maka ditentukan rumus jika sobat punya proximity dengan jarak sensing 4
mm : 
SN = 4 mm 
SA = 4 x 70 % 
      = 4 x 0.7 
      = 2.8 mm 
Jadi sobat setting jaraknya di 2.8mm agar ketika bendanya bisa bergerak antara 0 - 4
mm dimana 0 adalah nilai minimum dan 4 adalah nilai maximusnya. 

Histerisis Sensor Proximity


     Histerisis adalah persentase jarak ( Plus dan Minus ) biasanya tertara Maksimum 10% dari
jarak sensing yang dimaksud adalah nilai bawah dan nilai atasnya dari jarak sensingnya, jika
sobat mempunyai sensor proximity dengan jarak sensingnya 4mm maka Histerisisnya
perhitunganya sebagai berikut : 

Jarak Sensing = 4 mm 


Histerisi         =  10% x 4
                       = 0.1 x 4
                       = 0.4 mm 

 Dari nilai di atas ketemu dengan nilai 0.4 mm maka Histerisinya adalah maksimum jarak
sensingnya 4 + 0.4 = 4.4 mm dan minimumnya adalah 4 - 0.4 = 3.6 mm. 

Target sensing standart


     Target sensing standart adalah besar atau ukuran benda yang direkomendasikan untuk tipe
Sensor Proximity sensor tersebut biasanya tertara 12x12x1mm(iron) dengan hormat HxWxD
bahan Iron jika tidak tau HxWxD maka indonesianya Tinggi x Lebar x Tebal bahanya besi.

Catu Daya (Tegangan Operasi)


     Catu Daya pada proximity sensor biasanya antara 12 - 24VDC dengan batasan range (10 -
30VDC). 
Frekuensi Respone Sensor Proximity
     Frekuensi Respone adalah nilai rata-rata. Target sensing standart digunakan dengan lebar
yang diset dua kali dari target sensing standart dan 1/2 kali dari jarak sensing.

Jika sepesifikasi proximity sensor adalah 400hz maka setara dengan 400 pulse/dtk.                  
Contoh :
Ada mesin yang mempunyai 4000 rpm dan memakai sensor proximity dengan menggunakan 1
cam apakah mampu sensor proximity tersebut untuk membaca 4000 rpm?      

Jawaban:                                                                                                  
Rpm : 4000 rpm dijadikan ke detik 4000/60 = 66.66 pulse/detik x 1 cam = 66.66 pulse/detik   jadi
untuk proximity dengan maksimum 400 pulse/dtk maka untuk membaca 66.66 pulse/detik maka
sangat mampu sekali, beda lagi jika cam yang dipakai lebih banyak maka 66.66 pulse/detik x
cam ( Berapa banyak cam yang dipakai )   
3. Konfigurasi Output
Tiga macam ouput Proximity Switch ini bisa dilihat pada gambar dibawah.

Tipe Output Proximity 

Arti warna pada kebel Proximity


Berdasarkan bahannya Proximity Switch ini terbagi dua jenis, yaitu type NPN dan type PNP.
Tipe inilah yang nanti bisa dikoneksikan dengan berbagai macam peralatan kontrol semi digital
yang membutuhkan nilai nilai logika sebagai input untuk proses kerjanya. Menghubungan
sumber tegangan sudah standart warna kabel maupun simbolnya dari segala pabrikan.

Beberapa jenis Proximity Switch ini hanya bisa dikoneksikan dengan perangkat PLC tergantung
type dan jenisnya. Sensor ini juga bisa dikoneksikan langsung dengan berbagai macam
peralatan kontrol semi digital, dan counter relay digital adalah salah satunya.

Pada prinsipnya fungsi Proximity Switch ini dalam suatu rangkaian pengendali adalah sebagai
kontrol untuk menyalakan dan mematikan suatu sistem interlock dengan bantuan peralatan semi
digital untuk sistem kerja berurutan dalam rangkaian kontrol
4. Proximity Induktif
Sensor ini bekerja sama dengan koil elektromagnetik akan mendeteksi kehadiran suatu objek
logam. Sensor ini mempunyai empat elemen utama yaitu Koil, Osilator, Rangkaian Trigger, dan
sebuah output. 

Osilator berfungsi untuk menghasilkan gelombang frekuensi radio. Medan elektromagnetik yang
dihasilkan oleh osilator akan dipancarkan oleh coil melalui permukaan sensor, rangkaian ini akan
mendapat umpan balik dari medan yang dideteksi untuk menjaga osilator tetap bekerja.

Inductive Proximity

Sensor ini paling banyak ditemui di industri dimana inductive proximity atau yang kita kenal di
ranah industri dengan istilah speed monitor (speedmon), karna biasanya sensor ini dipakai pada
belt conveyor yang dipasang di bagian tail pulley untuk safety device. 

Kalau dipabrik semen selain di belt conveyor inductive proximity juga digunakan pada Screw
Conveyor, Drag Chain, atau untuk hal-hal yang berkaitan dengan posisi ataupun switch.

Cara kerja Proximiy Inductive


Sensor ini memanfaatkan medan electromagnetic untuk mendeteksi benda logam yang ada
didekatnya. Secara sederhana Inductive proximity hanya sensor switch yang memberikan logika
true jika mendeteksi logam di dekatnya tapi ada juga jenis yang membutuhkan pulsa artinya
sensor ini harus mendeteksi object (logam) berulang-ulang kali agar dapat menghasilkan pulsa
dengan nilai frekuensi yang sama atau lebih besar dari setting frekuensi thresholdnya baru
kemudian dia akan memberikan logika 1, Sensor jenis inilah yang biasanya dipakai pada belt
conveyor. 

Inductive Proximity ada yang 2 kabel ada juga yang tiga kabel ada yang 24 VDC ada juga yang
220 VAC, jadi kembali lagi, tergantung kebutuhan kita dalam pemakaiannya. Gambar Prinsip
Kerja Inductive Proximity Sensor.

Proximity Switch atau Sensor Proximity adalah alat pendeteksi yang bekerja berdasarkan jarak
obyek terhadap sensor. Karakteristik dari sensor ini adalah menditeksi obyek benda dengan
jarak yang cukup dekat, berkisar antara 1 mm sampai beberapa centi meter saja sesuai type
sensor yang digunakan. Proximity Switch ini mempunyai tegangan kerja antara 10-30 Vdc dan
ada juga yang menggunakan tegangan 100-200VAC.
5. Proximity Kapasitif
Sensor kapasitif merupakan sensor elektronika yang bekerja berdasarkan konsep kapasitif.
Proximity Capacitive akan mendeteksi semua obyek yang ada dalam jarak sensingnya baik
metal maupun non-metal.

Sensor ini bekerja berdasarkan perubahan muatan energi listrik yang dapat disimpan oleh
sensor akibat perubahan jarak lempeng, perubhan luas penampang dan perubahan volume
dielektrikum sensor kapasitif tersebut.

Capacitive proximity

Konsep kapasitor yang digunakan dalam sensor kapasitif adalah proses menyimpan dan
melepas energi listrik dalam bentuk muatan-muatan listrik pada kapasitor yang dipengaruhi oleh
luas permukaan, jarak dan bahan dielektrikum.

Sensor kapasitif sama dengan sensor kapasitif yang sudah dibahas sebelumnya. Perbedaan
antara sensor kapasitif dengan sensor kapasitif adalah Sensor kapasitif menghasilkan medan
elektrostatis tidak medan elektromagnetik seperti pada sensor kapasitif .

Cara kerja proximity kapasitif 


Proximity kapasitif mengukur perubahan kapasitansi medan listrik sebuah kapasitor yang
disebabkan oleh objek yang mendekatinya. Proximity kapasitif bisa mendeteksi baik benda
logam maupun non logam. 

Jika sebuah benda mendekati sensor ini, maka kedua belah plat konduktif yang berada didalam
sensor akan berubah nilainya dalam range tertentu.

Aplikasi Proximity kapasitif


Berfungsi untuk mendeteksi obyek baik metal maupun non-metal. Biasanya dipakai untuk
deteksi barang pada ban berjalan atau konveyor. 

Sensor kapasitif bisa mendeteksi material yang terbuat dari logam maupun non logam seperti
gelas, cairan, atau baju.
6. Proximity Optik
Sensor proximity optik merupakan sensor yang mendeteksi keberadaan suatu obyek dengan
cahaya biasnya atau pantulan cayaha (refleksi) yaitu infra red. Bila terdapat benda dengan jarak
yang cukup dekat dengan sensor, maka cahaya yang terdapat pada sensor akan memantul
kembali pada penerima (receptor) sehingga penerima akan menangkap sinyal tersebut sebagai
tanda bahwa ada obyek yang melewati sensor. 

Optical Proximity tipe Infrared

Salah satu implementasi sensor proximity optik ini yang paling dekat dengan keseharian kita
adalah pada penggunaan touch screen pada ponsel.
7. Koneksi Sensor Proximity dengan PLC
Kali ini akan kita bahas tentang penyambungan sensor sebagai perangkat input PLC. Sebelum
menyambungkan sensor pada PLC, yang penting yang perlu diketahui adalah konsep sourcing
dan sinking pada modul input. Sourcing and Sinking hanya berlaku pada besaran listrik DC
(searah).

Modul input sourcing memiliki common positive sedangkan modul input sinking memiliki common
negative.

Pada gambar di atas, penyambungan input pada Group 0 (atas) adalah menggunakan Tipe
Modul Input Sourcing, yaitu input dengan menggunakan Common Positive. Sedangkan
penyambungan input pada Group 1 (bawah) adalah Tipe Modul Input Sinking, yaitu input dengan
menggunakan Common Negative.

Seperti halnya modul input, sensor memiliki 2 jenis utama yaitu input sourcing (PNP) dan input
sinking (NPN). Sensor dengan tipe sinking (NPN) hanya bisa diterapkan pada modul input
sourcing, sedangkan sensor dengan tipe sourcing (PNP) hanya bisa diterapkan pada modul
input sinking. Beberapa PLC saat ini memiliki lebih dari 1 common untuk input, sehingga
memungkinkan penyambungan baik sourcing maupun sinking dalam 1 sistem yang sama.
Namun lebih baik dipilih salah satu antara sourcing atau sinking untuk meminimalisir terjadinya
kesalahan dalam penyambungan.

Sensor 3 Kabel

Umumnya sensor yang dipakai sebagai input PLC memiliki 3 kabel. Sensor dengan 3 kabel
terdiri atas 2 kabel sebagai sumber yaitu positive (Brown) dan negative (Blue) dan 1 kabel signal
(Black).
Gambar di bawah adalah contoh rangkaian dari sensor. Pada sensor NPN, setelah tegangan
diberikan pada kaki Brown dan Blue, maka Output pada kaki Black ke Blue adalah 24V
walaupun sensor belum mendeteksi apa pun (lingkaran merah) lalu akan berubah menjadi 0
(Nol) saat mendeteksi objek. Sedangkan pada sensor jenis PNP berlaku sebaliknya (lengkaran
biru)

Load/beban adalah pin terminal input yang akan diaktifkan. Dari gambar tersebut dapat dilihat
bahwa sensor sinking (NPN) rangkaian sensor mendapatkan aliran arus dari Load, sedangkan
sensor source rangkaian sensor lah yang memberikan arus kepada Load. Secara lebih lengkap,
sensor singking memiliki prinsip kerja menyerupai transistor NPN, yaitu saat sensor mendeteksi
objek maka Switch main circuit memberikan arus Basis, sehingga arus listrik akan mengalir dari
sisi positive sumber tegangan melewati Load kemudian melalui transistor untuk menuju sisi
negative sumber tegangan. Pada sensor sourcing (PNP), arus dari sumber tegangan positive
melalui transistor lebih dulu, kemudian melewati Load untuk sampai di sisi negative sumber
tegangan.

Dengan prinsip di atas, pada penyambungan sensor NPN dibutuhkan Common positive
pada input PLC, sehingga saat sensor mendeteksi maka arus mengalir dari catu daya positive
menuju Common yang akan melalui rangkaian optocoupler input kemudian keluar melalui port
modul input dan selanjutnya melalui kabel Black masuk ke rangkaian sensor hingga berakhir di
negative catu daya melalui kabel Blue.

Pada sensor PNP dibutuhkan Common negative pada input PLC, sehingga saat sensor
mendeteksi maka arus mengalir dari catu daya positive melalui kabel Brown ke rangkaian
sensor. Selanjutnya arus keluar dari sensor melalui kabel Black ke input PLC yang dituju. Arus
dari baterai menuju Common yang akan melalui rangkaian optocoupler input kemudian keluar
melalui port Common dan selanjutnya melalui kabel Black masuk ke rangkaian sensor hingga
berakhir di negative catu daya melalui kabel Blue.

Sensor 2 Kabel

Selain memiliki 3 kabel, beberapa jenis sensor juga ada yang memiliki 2 kabel yaitu Brown dan
Blue. Sensor dengan 2 kabel memiliki nilai ekonomis atau harganya lebih murah dibanding
sensor dengan 3 kabel.
Saat menggunakan modul input sinking (common negative), Brown akan dihubungkan dengan
positive sumber tegangan, sedangkan Blue pada terminal pin modul input PLC (Load).
Sedangkan saat menggunakan modul input sourcing (common positive), Blue akan dihubungkan
dengan negative sumber tegangan, Brown sedangkan pada terminal pin modul input PLC
(Load). Penyambungan sensor 2 kabel pada modul input PLC ditunjukkan pada gambar berikut :

Anda mungkin juga menyukai