Anda di halaman 1dari 8

Torsi sama dengan gaya pada gerak translasi.

Torsi menunjukkan kemampuan sebuah gaya untuk


membuat benda melakukan gerak rotasi. Sebuah benda akan berotasi bila dikenai torsi. Perhatikan
pada sebuah pintu, coba bandingkan apabila kita mendorong pintu pada ujung pintu dengan kita
mendorong pada bagian tengah pintu. Mana yang lebih mudah untuk membuka pintu? Kita akan
merasakan gaya yang diperlukan untuk mendorong pintu agar terbuka akan lebih ringan apabila
dibandingkan dengan mendorong di ujung pintu.

Torsi

Jika pada sebuah benda diberikan gaya sebesar F maka benda akan memiliki percepatan yang
disebabkan oleh gaya tersebut. Percepatan benda memiliki arah yang sama dengan arah gaya yang
diberikan padanya. Bagaimana dengan benda yang berotasi? Bagaimana gayanya?

a. sebuah balok diberi gaya F, benda akan bertranslasi, jika balok di bagian tengah dipaku
sehingga balok tidak dapat bertanslasi tapi dapat berotasi,
b. bila gaya diberikan pada sudut B benda akan berotasi, dengan arah berbeda dengan (b),
c. begitu juga bila diberikan pada sudut C
Besarnya torsi tergantung pada gaya yang dikeluarkan serta jarak antara sumbu putaran dan letak
gaya. Mari kita tinjau sebuah batang dengan salah satu ujungnya berupa engsel tetapi masih bisa
bergerak memutar. Misalnya ujung yang dipatri adalah ujung yang kita letakan di titik (0,0,0) dan ujung
satunya merupakan ujung yang bebas adalah ujung satunya. Batang kita letakan pada sumbu x.

Pada benda dengan salah satu ujungnya berupa engsel sehingga tidak dapat bertranslasi tapi bisa
berotasi. Diberi gaya dengan berbagai arah. Ditunjukkan juga skema gaya dan posisinya sebagai
berikut.

a. arah r sejajar dengan arah F,


b. arah r tegak lurus dengan arah F,
c. arah r membentuk sudut terhadap F.

Jika gaya yang kita berikan sejajar dengan arah batang ternyata batang tidak berotasi. Kita dapat
melihat skema pada pada gambar a diatas. Jika arah gaya tegak lurus maka batang akan berotasi.
Seperti yang ditunjukkan gambar b diatas.

Bagaimana kalau gaya membentuk sudut yang besarnya sembarang dengan batang? Jika gaya
membentuk sudut sembarang terhadap batang, benda akan berotasi tetapi percepatan sudut yang
dihasilkan akan berbeda dengan jika sudutnya tegak lurus. Hal itu ditunjukkan pada gambar c diatas.
Perhatikanlah arah putaran akan barlawanan bila gaya yang diberikan berlawanan arah.
Torsi disebut juga momen gaya dan merupakan besaran vektor. Torsi adalah hasil per silang antara
vektor posisi r dengan gaya F, dapat dituliskan
besarnya torsi adalah :

Pada batang di atas vektor r adalah vektor yang berawal di ujung batang yang dipatri dan berujung
atau berarah di ujung yang lainnya. Bila gaya tegak lurus maka = 90 sehingga nilai sin = 1. Torsi
yang dilakukan pada batang maksimal. Bila sejajar dengan , maka nilai sin = 0 sehingga
besarnya torsi 0 dan batang tidak berotasi. Besar torsi dapat kita tuliskan sebagai :

dengan l =r sin
Arah Torsi
Lengan torsi ditunjukkan oleh l. Lengan torsi sebuah gaya didefinisikan sebagai panjang garis yang
ditarik di titik sumbu rotasi sampai memotong tegak lurus garis kerja gaya seperti pada gambar berikut.

Perhatikan dengan arah torsi, arah torsi menuruti aturan putaran tangan kanan seperti pada gambar
berikut.

Jika arah putaran berlawanan dengan arah jarum jam maka arah torsi ke atas, dan arah bila arah
putaran searah dengan arah putaran jarum jam maka arah torsi ke bawah. Kita dapat melihatnya
dengan sebuah sistem koordinat. Bila batang terletak pada sumbu x dan pangkal vektor r di titik (0,0,0).
Gaya pada arah sumbu y positif batang akan berputar melawan arah jarum jam, arah torsi ke arah
sumbu z positif. Sebaliknya bila arah gaya kearah sumbu y negatif, putaran batang berlawanan dengan
arah jarum jam, arah torsi ke sumbu z negatif. Jika arah gaya tidak tepat pada arah sumbu y tetapi
membentuk sudut terhadap sumbu x, maka arah torsi dapat dilihat pada gambar berikut.
Arah torsi untuk F berarah sembarang. Arah
sumbu y positif adalah arah masuk bidang gambar.
a. torsi memiliki arah ke sumbu z positif, tetapi arah putarannya berlawanan arah dengan arah
jarum jam,
b. arah torsi ke sumbu z negatif, arah putarannya searah dengan arah jarum jam.
Jika pada sebuah benda bekerja lebih dari satu torsi bagaimana dengan gerakan benda? Jika pada
benda bekerja lebih dari 1 torsi maka torsi total adalah jumlahan dari seluruh torsi yang bekerja.

Pada batang dengan titik tumpu pada ujung kiri batang, ada dua gaya yang bekerja pada batang.

Pada gambar diatas gaya F1 akan menyebabkan batang berputar searah dengan jarum jam,
gaya F2 akan menyebabkan benda berputar berlawanan arah dengan arah jarum jam. Torsi
total adalah jumlah kedua torsi tersebut.

http://fisikazone.com/torsi/

Torsi Mesin

Torsi adalah ukuran kemampuan mesin untuk melakukan kerja, jadi torsi adalah suatu energi.
Besaran torsi adalah besaran turunan yang biasa digunakan untuk menghitung energi yang
dihasilkan dari benda yang berputar pada porosnya. Adapun perumusan dari torsi adalah sebagai
berikut. Apabila suatu benda berputar dan mempunyai besar gaya sentrifugal sebesar F, benda
berputar pada porosnya dengan jari-jari sebesar b, dengan data tersebut torsinya adalah:

T = F x d (N.m)

dimana:

T = Torsi benda berputar (N.m)

F = adalah gaya sentrifugal dari benda yang berputar (N)

d= adalah jarak benda ke pusat rotasi (m)


Karena adanya torsi inilah yang menyebabkan benda berputar terhadap porosnya, dan benda akan
berhenti apabila ada usaha melawan torsi dengan besar sama dengan arah yang berlawanan.

http://1.bp.blogspot.com/-ZlAt0vZJL78/T9T3QQ-_AHI/AAAAAAAACyQ/SwjW7GYwwoA/s200/sss.jpg

Pada motor bakar untuk mengetahui daya poros harus diketahui dulu torsinya. Pengukuran torsi
pada poros motor bakar menggunakan alat yang dinamakan Dinamometer. Prinsip kerja dari alat ini
adalah dengan memberi beban yang berlawanan terhadap arah putaran sampai putaran mendekati
0 rpm, Beban ini nilainya adalah sama dengan torsi poros. Dapat dilihat dari gambar diatas adalah
prinsip dasar dari dinamometer. Dari gambar diatas dapat dilihat pengukuran torsi pada poros (
rotor) dengan prinsip pengereman dengan stator yang dikenai beban sebesar w. Mesin dinyalakan
kemudian pada poros disambungkan dengan dinamometer. Untuk megukur torsi mesin pada poros

mesin diberi rem yang disambungkan dengan w pengereman atau pembebanan. Pembebanan
diteruskan sampai poros mesin hampir berhenti berputar. Beban maksimum yang terbaca adalah
gaya pengereman yang besarnya sama dengan gaya putar poros mesin F. Dari definisi disebutkan
bahwa perkalian antara gaya dengan jaraknnya adalah sebuah torsi, dengan difinisi tersebut Tosi
pada poros dapat diketahui dengan rumus:

T = w x d (Nm)

dengan :

T = adalah torsi mesin (Nm)

w = adalah beban (N)

d= adalah jarak pembebanan dengan pusat perputaran (m)

Ingat w (beban/berat) disini kita bedakan dengan massa (m), kalau massa satuan kg, adapun beban
disini adalah gaya berat dengan satuan N yang diturunkan dari W=mg

Pada mesin sebenarnya pembebanan adalah komponen-komponen mesin sendiri yaitu asesoris
mesin ( pompa air, pompa pelumas, kipas radiator), generator listrik (pengisian aki, listrik
penerangan, penyalan busi), gesekan mesin dan komponen lainnya.

Dari perhitungan torsi diatas dapat diketahui jumlah energi yang dihasikan mesin pada poros.
Jumlah energi yang dihasikan mesin setiap waktunya adalah yang disebut dengan daya mesin. Kalau
energi yang diukur pada poros mesin dayanya disebut daya poros.

Daya Mesin (Power)

Sedangkan power yang dihitung dengan satuan Kw (Kilo watts) atau Horse Power (HP) mempunyai
hubungan erat dengan torque. Power dirumuskan sbb :

Power = torque x angular speed.

Rumus diatas adalah rumus dasarnya, pada engine maka rumusnya menjadi :
Power = torque x 2 phi x rotational speed (RPM).

Untuk mengukur Power (KW) adalah sbb :

Power (kW) = torque (Nm) x 2 phi x rotational speed (RPM) / 60000

6000 dapat diartikan adalah 1 menit = 60 detik, dan untuk mendapatkan kw = 1000 watt.

sedangkan untuk mengukur Power (HP) adalah sbb :

Power (HP) = torque (lbs. ft) x rotational speed (RPM) / 5252

Pada motor bakar, daya dihasilkan dari proses pembakaran didalam silinder dan biasanya disebut
dengan daya indiaktor. Daya tersebut dikenakan pada torak yang bekerja bolak balik didalam silinder
mesin. Jadi didalam silinder mesin, terjadi perubahan energi dari energi kimia bahan bakar dengan
proses pembakaran menjadi energi mekanik pada torak. Daya indikator adalah merupakan sumber
tenaga persatuan waktu operasi mesin untuk mengatasi semua beban mesin. Mesin selama bekerja
mempunyai komponen-komponen yang saling berkaitan satu dengan lainnya membentuk kesatuan
yang kompak.

http://3.bp.blogspot.com/-
dy89RjHK7x8/T9T2VcRUHSI/AAAAAAAACyI/QmYi1cy4Oe0/s200/keseimbangan-energi.jpg

Komponen-komponen mesin juga merupakan beban yang harus diatasi daya indikator. Sebagai
contoh pompa air untuk sistim pendingin, pompa pelumas untuk sistem pelumasan, kipas radiator,
dan lain lain, komponen ini biasa disebut asesoris mesin. Asesoris ini dianggap parasit bagi mesin
karena mengambil daya dari daya indikator. Disamping komponen-komponen mesin yang menjadi
beban, kerugian karena gesekan antar komponen pada mesin juga merupakan parasit bagi mesin,
dengan alasan yang sama dengan asesoris mesin yaitu mengambil daya indikator. Seperti pada
gambar diatas terlihat bahwa daya untuk meggerakan asesoris dan untuk mengatsi gesekan adalah
5% bagian. Untuk lebih mudah pemahaman dibawah ini dalah perumusan dari masing masing daya.
Satuan daya menggunakan HP( hourse power )

N = N N + N ( HP)

dengan

Ne = adalah daya efektif atau daya poros ( HP)

Ni = adalah daya indikator ( HP)

Ng = adalah kerugian daya gesek ( HP)


Na = adalah kerugian daya asesoris ( HP)

Diposkan oleh RPM ENGINE STATION di 00.46

Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke Facebook

Label: Engine Upgrade

Pengaruh Torsi dan Horsepower pada Kendaraan

Posted on November 27, 2012by fiktor K

Kita sering mendengar kata torsi dalam kehidupan sehari-hari, kita juga sering bertanya berapakah
Horsepower yang dimiliki mobil itu? namun apakah kita mengerti pengaruh dari torsi dan
horsepower tersebut, mari kita simak artikel ini agar kita mengerti pengaruh dari Torsi dan
Horsepower pada kendaraan kita :)

Selain komponen-komponen kendaraan, hal terpenting yang harus diketahui adalah penerapan sains
dalam dunia otomotif, seperti mengetahui gaya, aerodinamika, dan lain sebagainya, sehingga kita
memiliki gambaran tentang cara kerja ilmu fisika pada otomotif. Sering kali sebuah brosur mobil
atau motor menyantumkan nilai torsi maksimal pada putaran -n dan nilai horsepower maksimal
pada putaran -n. berikut sedikit penjabaran tentang apa itu Toque atau torsi dan horsepower.

http://entertainment123fisikaku.files.wordpress.com/2012/11/torque-graph11.png?w=520Torque

Torsi atau momen gaya adalah gaya untuk memutarkan suatu benda pada porosnya, maka torsi bisa
diibaratkan sebagai gaya putar terhadap suatu benda. Contoh penerapan torsi seperti pada saat
memutar kunci untuk mengencangkan dan melepas baut, membuka-menutup tutup botol,
menggenjot pedal sepeda, dan menggerakkan flywheel pada motor ruang bakar dalam (mobil,
motor).

Simbol torsi pada fisika adalah (dibaca tau) dan M apabila disebut sebagai moment.

T=r*F

= rF sin

: vektor torsi

F : vektor gaya

: Jarak sudut antara vektor gaya dengan lengan tuas

r : radius

Torsi merupakan hasil dari gaya pada media yang memiliki sudut (angular momentum) sehingga
memiliki sudut relatif yang mempengaruhi besarnya gaya yang dihasilkan dalam suatu masa, sedikit
berbeda dengan gaya yang dihasilkan pada linear momentum dimana persamaannya adalah F = ma,
dimana gerak lurus dinyatakan memiliki nilai sudut konstan. Keduanya menerapkan hukum Newton
ke-2 (2nds Newton Law) tentang gaya.

Torsi diperlukan untuk menggerakkan benda (mobil, motor) dari posisi diam hingga bergerak,
seberapa besarnya torsi berpengaruh pada percepatan perubahan posisi kendaraan dari sebuah
titik. Torsi pada mesin ruang bakar dalam terjadi pada langkah kompresi campuran bahan bakar dan
udara yang kemudian magnitude ledakan dalam silinder mendorong piston turun yang menghasilkan
tenaga untuk memutar poros engkol yang selanjutnya disalurkan menuju roda penggerak.
Bayangkan sebuah mobil dalam jalanan menanjak atau muatan yang berat maka beban yang
dihasilkan terhadap roda dan mesin akan lebih besar karena derajat kemiringan jalan memperbesar
gaya gravitasi dan drag force (gaya seret) yang diterima oleh kendaraan, maka dalam hal ini
kendaraan membutuhkan nilai pijakan atau torsi yang besar. Karena piston menerapkan prinsip
engkol atau kerja bolak-balik (reciprocal) yang memiliki gerak lingkar dan menyebabkan perubahan
sudut vektor yang menghasilkan perbesaran perubahan gaya seiring membesarnya sudut vektor.

Horse Power

Horse Power (HP) atau Daya Kuda (DK) seperti namanya merupakan unit standard yang dihasilkan
oleh obeservasi James Watt (penemu mesin uap) atas kemampuan rata-rata seekor kuda yang
mampu memutar penggilingan berradius 12 kaki (3.6576 m) sebanyak 144 kali dalam satu jam (2.4
putaran per menit). Menurut Watt kuda tersebut mampu menarik dengan gaya sebesar 180 pound.
Jadi berdasar observasi Watt dihasilkan:

http://entertainment123fisikaku.files.wordpress.com/2012/11/12.png?w=520&h=42

Kemudian dibulatkan menjadi 33,000 ft-lbf/min = 550 ft-lbf/second.

http://entertainment123fisikaku.files.wordpress.com/2012/11/p-hp_2.png?w=520

http://entertainment123fisikaku.files.wordpress.com/2012/11/power-torsi.png?w=520

Jadi horsepower adalah kemampuan untuk mengusung beban selama periode tertentu, kemampuan
mengusung beban seberat 33,000 pounds selama 1 menit dihitung sebagai 1 dk. Jika sebuah
kendaraan di jalan datar lalu kita menginjak pedal gas maksimal untuk menghasilkan kecepatan,
seberapa cepat kendaraan tersebut bisa bergerak dalam hitungan detik (misal dari 0 60 km/j dalam
5 detik), maka di situlah penerapan besaran horsepower. Pada otomotif atau mechanical
engineering antara torsi dan horsepower memiliki kaitan erat karena akan menentukan performa
dan kesesuaian aplikasinya. Torsi dan horsepower pada kendaraan dipengaruhi oleh kapasitas
silinder dan kompresi, semakin besar kapasitas silinder dan kompresi maka bias menghasilkan
tenaga yang lebih besar pula tentunya dengan konsumsi bahan bakar yang lebih banyak pula. Selain
itu bobot kendaraan menjadi faktor mempengaruhi lainnya, karena semakin berat bobot kendaraan
maka semakin besar torsi awal yang dibutuhkan untuk menggerakkan kendaraan sehingga semakin
panjang waktu yang dibutuhkan untuk menghasilkan tenaga puncak dan horsepower yang besar
untuk percepatannya. Torsi dan horsepower memiliki puncaknya pada putaran tertentu (torque
peak dan horsepower peak), untuk mengetahuinya sebuah kendaraan dites dengan dynamo meter
untuk melihat nilai puncak dan putarannya.

Namun penerapan besaran torsi dan horsepower pada kendaraan tidak segampang itu, karena ada
pengaruh dari gear ratio sehingga torsi pada 1000 rpm di gear 1 berbeda dengan di gear 2 namun
memiliki nilai puncak yang sama pada putaran tertentu setiap gear (misal 6500 rpm). Lalu pada
transmisi manual kita bisa beranggapan bahwa untuk menghasilkan horsepower puncak supaya
kendaraan bergerak cepat maka kita harus memindahkan gear pada putaran tertentu? Hmm, tidak
juga karena saat memindahkan gear ke gear lainnya akan ada revolution loss, nilai putaran yang
hilang akibat friksi dari kopling, selisih waktu dalam memindahkan tuas transmisi, penginjakan
pedal, dan lain sebagainya.Yang bisa dilakukan untuk mencapai puncak horsepower adalah berusaha
menjaga putaran mesin pada nilai puncak horsepower selama menjalankan kendaraan. Kendaraan
akan menyantumkan dua varian nilai horsepower;

- BHP atau brake horsepower adalah nilai horsepower yang dihasilkan oleh gerak piston pada poros
engkol (crankshaft) dihitung sebagai nilai bersih (net) horsepower dengan mengabaikan loss yang
dihasilkan oleh putaran komponen lainnya pada mesin otomotif seperti timing chain, valve, timing
belt.

- Effective atau wheel horsepower atau juga ditulis horsepower saja adalah nilai horsepower yang
dihasilkan setelah melalui proses loss komponen-komponen mesin lainnya.

Untuk konversi elektrik 1 hp = 746 watt, jadi horsepower bisa dikonversi ke satuan watt,
penerapannya dalam motor elektrik seperti dynamo. Namun dalam dunia otomotif yang digunakan
adalah horsepower berdasar metric yang diterapkan Jerman (PS) yang memiliki nilai 735.49875 watt
(Metric Horsepower) setara dengan 75 kg-fm/s.

Nah dari artikel ini dapat kita simpulkan bahwa Horsepower merupakan kemampuan untuk
mengusung beban selama periode tertentu dan Torsi merupakan hasil dari gaya pada media yang
memiliki sudut (angular momentum) sehingga memiliki sudut relatif yang mempengaruhi besarnya
gaya yang dihasilkan dalam suatu masa.

Berikut adalah horsepower dan singkatannya dalam beberapa bahasa:

- Pferdestrke (PS) : Jerman

- Dayakuda (DK) : Indonesia

- Paardenkracht (PK) : Belanda

- Chevaux (CH) : Perancis

http://esemkaindonesia.blogspot.co.id/2014/05/menghitung-torsi-dan-daya-mesin.html

Anda mungkin juga menyukai