PENDAHULUAN
Kereta api merupakan salah satu alat transportasi darat antar kota yang diminati
oleh seluruh lapisan masyarakat. Sistem perkeretaapian di dunia semakin maju, hal
ini terlihat dari pengembangan-pengembangan yang terus dilakukan oleh beberapa negara
didunia. Dengan semakin banyaknya masyarakat yang menggunakan jasa kereta api
sebaiknya diimbangi oleh fasilitas – fasilitas yang memadai, peningkatan kualitas
pelayanan yang baik agar masyarakat lebih percaya dan memilih menggunakan jasa
transportasi kereta api.
Transportasi memegang peranan yang sangat penting dalam sendi kehidupan
masyarakat. Seiring dengan perkembangan jaman, proses transportasi sebagai alat angkut
mengalami perkembangan kemajuan. Semua ini berlangsung sejak reformasi
pembangunan digulirkan dan kebutuhan akan moda transportasi massal dan murah.
Namun dibalik perkembangan yang sudah sangat pesat ini, sejarah adanya kereta
api di Indonesia masih cukup menarik untuk dibahas. Diawali dengan kereta bertenaga uap
hingga kereta yang memfaatkan gaya magnet untuk bergerak. Berikut adalah sedikit
sejarah tentang perkembangan kereta api di dunia.
PEMBAHASAN
Komponen penting lokomotif diesel elektrik lainnya adalah dynamic brake. Inti
dari dynamic brake adalah mengubah motor traksi menjadi generator untuk memperlambat
laju kereta api. Karena itulah, dynamic brake tidak bisa difungsikan bersama throttle.
Dynamic brake mendapat momen putar itu sendiri dari momentum kereta api. Namun,
apabila dynamic brake dipakai terus menerus akan mengakibatkan panas berlebih pada
motor traksi dan dapat berakibat pada kebakaran. Karena itu, lokomotif yang memakai
dynamic brake juga dilengkapi dengan kipas pendingin. Dynamic brake juga akan berhenti
sendiri pada kecepatan 16 km/jam.
Walaupun teknologi mengenai Maglev ini sudah diketahui pada awal abad ini,
namun hanya Jepang dan Jerman saja yang siap memasuki dunia Maglev, bila
dilihat dari teknologi Maglev yang telah terbukti mencapai kecepatan yang
mencengangkan hasil dari kedua Negara tersebut.
B. Prinsip Kerja
Prinsip dari kereta api ini adalah memanfaatkan gaya angkat magnetik pada relnya
sehingga terangkat sedikit ke atas, kemudian gaya dorong dihasilkan oleh motor
induksi Linear. Kereta ini mampu melaju dengan kecepatan sampai 650 km/jam jauh
lebih cepat dari kereta biasa. Kereta Maglev mengambang kurang lebih 10 mm di
atas rel magnetiknya. Dorongan ke depan dilakukan melalui interaksi antara rel
magnetik dengan mesin induksi yang juga menghasilkan medan magnetik di dalam
kereta
Electromagnetic Suspension (EMS)
System kerja dari Electromagnetic Suspension (EMS) memanfaatkan gaya tarik
magnet. Dimana bagian-bagian pada rel kereta yaitu beam (balok rel) dan levitations
rails yang merupakan bagian rel penuntun. Bagian-bagian pada gerbong kereta yaitu
support magnet (magnet pendukung), guidance magnets (magnet penuntun),dan
vehicle ( gerbonh kereta). Antara rel dengan gerbong terdapat air gap vertical dan
air gap horizontal.
Pada saat diam kereta magnet ini tidak melayang di atas rel melainkan diam
berdiri di atas rel nya. Saat akan bergerak magnet superkonduktor dinyalakan,
kemudian kereta mulai mengambang sekitar 100 mm di atas rel. Magnet
superkonduktor mengatur posisi kereta agar tepat berada di tengah jalur
guideway kemudian computer pada sisitem control mengunci posisi kereta dan
mengstabilkan magnet superkonduktor agar posisi kereta tidak berubah. Kemudian
daya listrik diberikan ke kumparan dalam dinding-dinding jalur pemandu yang
menciptakan medan magnet yang dapat menarik dan mendorong kereta sepanjang
jalur pemandu.
Arus listrik yang diberikan ke kumparan pada dinding jalur pemandu
secara berganti-ganti mengubah polaritas kumparan magnet. Perubahan polaritas
ini menyebabkan medan magnetik di depan kereta menarik kereta ke depan,
sementara medan magnet di belakang kereta menambahkan gaya dorong ke depan.
Inductrack
Inductrack merupakan jenis baru dari EDS yang menggunakan
magnet permanen pada suhu kamar untuk menghasilkan medan magnet dari
padamenggunakan electromagnet atau elektromagnet superkonduksi yang
dingin.Inductrack menggunakan sumber daya untuk mepercepat laju kereta
hanyasampai pada saat kereta mulai terangkat. Bila pasokan daya terputus
ataumengalami gangguan maka kereta akan melambat secara perlahan dan
berhentidengan roda karet sebagai penopangnya. Cintasan untuk sistem ini berupa
sirkuitelektrik pendek yang terdiri atas kabel yang terisolasi, sirkuit ini seperti
anak tangga. Ketika kereta bergerak, medan magnet akan menolak magnet pada
keretasehingga kereta dapat terangkat dari lintasan.
Terdapat dua jenis design Inductrack yaitu Inductrack I dan Inductrack II.
Dimana Inductrack I dibuat untuk kecepatan tinggi sedangkan Inductrack II dibuat
untuk kecepatan rendah. Inductrack dapat melayang lebih tinggi dan memiliki
tingkat kestabilan yang lebih baik. Karena jarak yang cukup jauh dari lintasan hal
ini berarti kereta dengan sistem ini tidak membutuhkansistem yang rumit untuk
menjaga kereta agar tetap stabil. Sebelumnya magnet permanen tidak digunakan
karena para ilmuan menduga bahwa magnet ini tidak akan dapat menghasilkan
daya angkat yang cukup
Kecepatan kereta Maglev ini dari awal bergerak hingga akhir memiliki
kecepatan yang bervariasi. Variasi kecepatan ini diatur dengan mengatur frekuensi
dari arus bolak-balikyang melalui kumparan. Cara penghentian dari kedua system
kereta maglev ini sama seperti dengan cara ia bergerak yaitu menggunakan induksi
magnetic pada kumparan dengan memberikan tolakan antara kutub yang sama.
Pada saat akan berhenti medan magnet dari kumparan ini dirubah atau dibalik,
sehingga akan menimbulkan efek pengereman dan kereta akan
berhenti. Maglev train memiliki system control (control room) yang terhubung
dengan control pusat melalui system transmisi radio yang berfungsi menjaga
keselamatan kereta, mengatur perpindahan jalur rel. Kereta maglev ini memiliki
system rem dinamis, dengan bantalan rem untuk berhenti, untuk kebutuhan darurat
setiap gerbong dilengkapi dengan empat cakram per sebagai rodanya, dan bantalan
rem cadangan. Struktur atau bentuk dari bagian depan kereta ini dirancang seperti
mulut lumba-lumba yang ramping untuk mengurangi hambatan udara (drag udara),
sehingga maglev train dapat meluncur seperti peluru.
Keuntungan
Keuntungan dari pengoperasian Maglev train adalah sebagai berikut.
Maglev train merupakan trasportasi yang lebih baik untuk mengangkut manusia dan barang
dari pada alat transportasi lain yang telah ada. Maglev train lebih murah, lebih cepat, tidak
terlalu banyak dan mempunyai life time yang lebih panjang. Maglev train dapat
mengangkut 10.000 penumpang tiap harinya. Biaya pengoperasian Maglev train hanya 3
sen (penumpang) per mil dan 7 sen per ton per mil (barang), jauh lebih murah dari pada
pengoperasian pesawat terbang (15 sen (penumpang) per mil) dan 30 sen (barang) per ton
per mil untuk angkutan truk antar kota. Guideway dari Maglev train dapat bertahan hingga
50 tahun atau lebih dengan perawatan minimal, karena tidak adanya kontak secara mekanik
dan karena beban pada kereta terdistribusi merata (tidak terpusat oada roda). Maglev train
memiliki waktu hidup lebih panjang daripada pesawat terbang, mobil, dan truk.
Maglev sangat efisien terhadap energi. Tidak seperti mobil, bus, truk, dan pesawat terbang
yang menggunakan bahan bakar fosil, Maglev memanfaatkan tenaga listrik yang dapat
diproduksi dengan tenaga nuklir, pembakaran bahan bakar fosil, tenaga air, reaksi susi,
tenaga angin atau biosolar.
Maglev train tidak menimbulkan polusi. Krena menggunakan tenaga listrik, sehingga tidak
ada karbon dioksida yang dikeluarkan. Walaupun listrik yang digunakan berasal dari
pembakaran bahan bakar fosil atau biosolar, CO2 yang dihasilkan lebih sesikit daripada
yang dihasilkan oleh pesawat terbang, mobil, dan truk. Maglev train juga tidak
menimbulkan suara bising, hal ini karena tidak adanya gesekan antara roda dan rel.
Tingat keamanan Maglev train lebih tinggi, karena kerta tidak mungkin keluar dari jalur
seperti yang biasa terjadi pada kereta api konvensional. Hal ini terjadi karena jarak atara
kereta pada guideway serta kecepatan kereta diatur secara otomatis dan dijaga oleh
frekuensi dari suplay daya yang mengalir pada guideway.
Kerugian
Kerugian dari pengoperasian Maglev train adalah sebagai berikut
Pengoperasian Maglev train tidak sesuai dengan lintasan kereta konvensional, sehingga
dibutuhkan pembangunan infrastruktur baru untuk pengoperasiannya. Dimana
pembangunan lintasan kereta (railway) ini membutuhkan biaya yang lebih mahal dari
pembangunan litasan kereta konvensional (lebih mahal 3 kali lipat per mil dari kereta
konvensional).
Maglev train dengan sistem EMS membutuhkan sistem control dengan respon yang sangat
cepat untuk menjaga agar kereta tetap stabil di atas lintasan. Hal ini membutuhkan design
bila terjadi gangguan untuk menghindari tabrakan dalam lintasan selama terjadi fluktuasi
daya.
Pengembangan cabang pada jalur utama akan menghabiskan biaya yang besar
dibandingkan pengembangan cabang pada kereta api konvensional. Terutama bila jarak
antara rute yang akan dikembangkan relative pendek, maka pengembangan ini akan sia-sia
karena biaya pengoperasiannya tidak sebanding dengan manfaat yang diperoleh.
Pertanyaan
Jawaban