TINJAUAN PUSTAKA
Kereta api adalah bentuk pengangkutan rel yang terdiri dari serangkaian kendaraan yang
ditarik sepanjang jalur kereta api untuk mengangkut kargo atau penumpang. Gaya gerak
disediakan oleh lokomotif yang terpisah atau motor individu dalam beberapa unit.
Kereta api merupakan moda transportasi massal yang umumnya terdiri dari lokomotif
(kendaraan dengan tenaga gerak yang berjalan sendiri) dan rangkaian kereta atau gerbong.
Rangkaian kereta api atau gerbong mampu menampung angkutan penumpang dan angkutan
barang dalam jumlah yang sangat besar.
Kereta api merupakan angkutan yang efisien untuk jumlah penumpang yang banyak sehingga
sangat cocok untuk angkutan massal kereta api perkotaan pada koridor yang padat dan dapat
digunakan untuk angkutan penumpang jarak menengah/jauh dalam pulau maupun angkutan
barang dalam jumlah yang besar dalam bentuk curah, seperti untuk angkutan batu bara.
Sumber: https://www.uti.edu/blog/diesel/locomotive-mechanic
Gambar 2.2 Lokomotif Diesel Mekanis
2) Diesel Elektrik
Pada lokomotif ini mesin diesel dipakai untuk memutar generator agar mendapatkan
energi listrik. Listrik tersebut dipakai untuk menggerakkan motor listrik besar yang
langsung menggerakkan roda.
Sumber: https://id.wikipedia.org/wiki/Lokomotif_diesel
Gambar 2.3 Lokomotif Diesel Elektrik (Lokomotif Tipe CC206)
3) Diesel Hidraulik
Lokomotif ini menggunakan tenaga mesin diesel yang disalurkan ke perangkat
hidraulis untuk menggerakkan roda. Lokomotif ini memiliki kemampuan menerobos
banjir yang tinggi.
Sumber: https://www.idntimes.com/hype/fun-fact/siantita-novaya/jenis-
lokomotif-kereta-api-di-indonesia-c1c2
Gambar 2.4 Lokomotif Diesel Hidraulik (Lokomotif Tipe CC300)
Sumber: https://id.wikipedia.org
Gambar 2.5 Lokomotif Turbin Gas (Lokomotif Amtrak Turboliner)
Sumber: https://id.wikipedia.org
Gambar 2.6 Kereta Listrik (Contoh: Shinkansen Seri N700S)
e. Kereta Api Bertenaga Medan Magnet
Kereta maglev atau kereta rel magnet (KRM) adalah jenis kereta yang bergerak pada
posisi melayang atau mengambang. Posisi tersebut dihasilkan oleh gaya elektromagnetik.
Maglev digunakan sebagai alat transportasi jarak jauh. Kecepatannya lebih cepat bila
dibandingkan kereta api dengan penggerak diesel ataupun listrik. Kereta maglev dapat
bergerak dengan kecepatan 500 km/jam. Pembuatan magev diawali oleh empat
penemuan awal yaitu kereta motor linear (Alfred Zehden, 1907), sistem transportasi
elektromagnetik (F.S. Smith), kereta pengangkatan magnet dengan motor linear
(Hermann Kemper, 1937), dan sistem magnetik transportasi (G.R. Polgreen, 1959).
Pengembangan awal kereta maglev dimulai di Inggris pada periode tahun 1960-an tetapi
terhenti pada Tahun 1973 karena masalah pendanaan. Kereta maglev pertama berhasil
dibuat pada Tahun 1984. Kereta tersebut beroperasi dengan melayani pergerakan Bandar
Udara Internasional Birmingham dan Stasiun Kereta Internasional
Birmingham. Negara lain seperti Jepang juga telah memulai riset kereta maglev sejak
tahun 1969. Japan Airlines berhasil membuat transportasi permukaan kecepatan tinggi,
sedangkan Japan Railways Group berhasil membuat JR-Maglev. Pengembangan kereta
maglev juga diakukan oleh Jerman melalui teknik suspensi elektromagnetik dan suspensi
elektrodinamik. Nama maglev diperoleh dari singkatan Magnetically Levitated Trains.
Sumber: http://majalah1000guru.net/2019/09/prinsip-kerja-maglev/
Gambar 2.7 Kereta Magnet (SCMaglev Central Japan Railway Company)
Sumber: https://id.wikipedia.org/wiki/Rel
Gambar 2.8 Jenis Jalan Rel
Dilihat dari kapasitas angkut dan kehandalannya, kereta api memiliki keunggulan untuk
perjalanan-perjalanan yang sifatnya komuter (kereta api perkotaan), karena layanan ini
sangat membutuhkan ketepatan waktu, di mana kereta api sangat dapat diandalkan
(reliable). Pesaing utama kereta api untuk angkutan penumpang jarak jauh adalah pesawat
udara, sedangkan untuk angkutan barang kereta api bersaing dengan kapal laut yang
mempunyai jangkauan yang lebih luas dan dapat melayani angkutan antarpulau.
Kereta api merupakan moda dengan konsumsi bahan bakar atau energi yang paling efisien
ditinjau dari jumlah penumpang yang dapat diangkut maupun jarak perjalanannya.
Dibandingkan dengan moda transportasi darat seperti bus atau mobil pribadi, konsumsi
energi kereta api termasuk paling efisien karena konsumsi bahan bakarnya sebesar 0,002
liter per Km/penumpang, sedangkan bus sebesar 0,0125 liter per Km/penumpang dan mobil
pribadi sebesar 0,02 liter per Km/penumpang.
Tabel 2.1 Perbandingan Konsumsi Energi BBM/Km/Penumpang
Volume Angkut Konsumsi Energi Penggunaan Energi
Moda Transportasi
(penumpang) BBM/KA BBM/Km/Pnp
Kereta Api 1500 3 0,0020
Bus 40 0,5 0,0125
Mobil 5 0,1 0,0200
Keterangan:Apabila diasumsikan menggunakan harga BBM solar pada Tahun 2010 sebesar
Rp 4.500,- maka konsumsi energi BBM/km penumpang untuk kereta api hanya sebesar Rp
9,- lebih kecil dibandingkan dengan bus dan mobil yang masing-masing sebesar Rp 56,25
dan Rp 90,-.
Sumber: DitjenKA, 2018