Anda di halaman 1dari 5

Kelompok 7 :

● Septi Khusna Amalia (122220084)


● Irfani Dwi Ramadhan (122220215)

KONSEP TEKNOLOGI
“KERETA”

1. Sejarah Perkeretaapian di dunia

Gambar 1 Gerobak Kereta


Kereta adalah alat transportasi yang digunakan untuk mengangkut barang,
hasil pertanian atau orang dari satu tempat ke tempat yang lain. Pada akwaklnyak
akereta biasanya ditarik oleh kuda, bagal, sapi sebagai tenaga penggerak agar
kereta (atau pada saat itu gerobak) dapat bergerak atau berpindah. Tetapi karena
dirasa hal tersebut tidak efisien karena membutuhkan waktu yang lama dan
mempunyai banyak kekurangan, setelah James Watt menemukan mesin uap, dan
ditemukannya lokomotif pada tahun 1802 untuk menggerakkan roda penggerak
kereta, penggunaan kereta tradisional mulai ditinggalkan.
a. Kereta Api (kereta uap)

Gambar 2. Kereta Uap


Kereta api pertama kali ditemukan oleh Richard Trevithick pada tahun
1803 yang melakukan perjalanannya pertama kali pada 12 Februari tahun
1804 di jalur trem milik pabrik besi Penydarren. Kereta uap tercipta karena
urgensi manusia dalam memenuhi kebutuhannya dan menggantikan tenaga
manusia maupun hewan dalam mengangkut barang atau manusia. Lokomotif
uap atau kereta api ini, digerakkan dengan uap air yang dibangkitkan dari
ketel uap yang dipanaskan dengan kayu bakar atau batubara.
b. Kereta Diesel

Gambar 3. Lokomotif Diesel


Lokomotif diesel adalah jenis lokomotif yang bermesin diesel dan
umumnya menggunakan bahan bakar mesin dari solar seperti High Speed
Diesel (HSD). Ada dua jenis utama kereta api diesel ini yaitu kereta api diesel
hidrolik dan kereta api diesel elektrik.

c. Kereta Listrik

Gambar 4. Kereta Listrik


Kereta Listrik dipublikasikan pada 31 Maret 1879 yang penciptaannya
didasarkan dari masalah yang ditimbulkan oleh kereta api yang dianggap
kurang fleksibel dan menghasilkan polusi suara serta asap yang begitu banyak
sehingga dianggap mengganggu.

d. Kereta Magnet

Gambar 5. Kereta magnet


Kereta magnet sendiri ditemukan pada tahun 1984, dengan
kemampuannya yang dapat melayang diatas rel dan tidak menimbulkan
gesekan dengan rel, membuat biaya perawatan dari kereta ini dapat ditekan
karena tidak adanya pergantian rel atau roda kereta.

2. Untuk masing-masing teknologi tersebut, identifikasi dan jelaskan


kemampuan teknisnya, dasar ilmu eksaktanya dan proses teknisnya
bagaimana.
a. Kereta Api (kereta uap)
Untuk menggerakkan roda kereta api, uap air dari ketel uap yang
dipanaskan dengan kayu bakar, batu bara ataupun minyak bakar dialirkan ke
ruang dimana piston diletakkan, uap air yang masuk akan menekan piston
untuk bergerak dan di sisi lain di ruang piston, uap air yang berada di ruang
tersebut didorong keluar demikian seterusnya.
b. Kereta Diesel
- Kereta Rel Diesel (KRD) : Pada KRD yang menggunakan
konstruksi hidrolik, mesin diesel (yang terletak di bagian bawah sasis)
berhubungan langsung dengan penggerak roda secara mekanik. Sistem ini
memiliki beberapa keuntungan, di antaranya adalah dapat menerobos rel
yang tergenang banjir dan tidak membutuhkan perawatan secara elektris.
- Kereta Rel Diesel Elektrik (KRDE) : mesin diesel dipakai sebagai
pembangkit tenaga listrik yang akan diolah lagi pada VVVF (variable
voltage variable frequency) inverter, yaitu suatu rangkaian yang dapat
mengubah frekuensi dan tegangan listrik, yang digunakan sebagai kontrol
motor induksi. Selanjutnya, tegangan listrik keluaran yang dihasilkan
dialirkan ke motor traksi yang ada pada roda
c. Kereta Listrik

Gambar 6. Perbedaan LRT, KRL dan MRT


kereta listrik sendiri memiliki beberapa jenis
- KRL (Kereta Rel Listrik/Commuter Line) = memiliki kapasitas
paling besar diantara kereta listrik yang lain, KRL mengambil daya
listrik dari atas kereta atau biasa disebut Listrik Aliran Atas (LAA).
KRL menggunakan sepasang rel untuk melakukan pergerakan.
KRL kerap kali mengalami konflik sebidang karena lintasannya
tepat di atas tanah.
- LRT (Light Rail Transit/Moda Raya Terpadu) = daya tampung
penumpangnya paling kecil diantara kereta listrik yang lain tetapi
lrt memiliki keunggulan dalam mengangkut penumpang yang
dihitung dari jumlah frekuensi perjalanannya dalam sehari atau
biasa dikenal dengan istilah Headway. LRT Jabodebek karena
menggunakan atau mengambil daya Listrik dari bawah kereta atau
Listrik Aliran Bawah (LAB), KRL memiliki rel ketiga yang berisi
aliran listrik atau biasa disebut Third Rail.
- MRT (Mass Rapid Transit) = MRT mampu melaju hingga
kecepatan 110 km/jam. MRT mengambil daya listrik dari atas
kereta atau biasa disebut Listrik Aliran Atas (LAA) dan
menggunakan sepasang rel untuk melakukan pergerakan, mirip
seperti KRL. Namun, MRT memiliki dua sistem perlintasan, yakni
lintasan layang dan bawah tanah.
d. Kereta Maglev (Magnetic Levitation) = Kereta Maglev jenis kereta yang
bergerak pada posisi melayang atau mengambang yang dihasilkan oleh
gaya elektromagnetik. Penggerak kereta maglev adalah motor linear.
Prinsip kerja dari kereta api ini adalah memanfaatkan gaya magnet untuk
mengangkat kereta sehingga kereta dapat mengambang, tidak menyentuh
rel sehingga gaya gesek dapat dikurangi. Kereta maglev juga
memanfaatkan magnet sebagai gaya pendorong. Dengan kecilnya gaya
gesek dan besarnya gaya dorong. jauh lebih cepat dari kereta biasa dengan
kemampuan melaju dengan kecepatan hingga 500 km/jam

3. Penjelasan elemen yang ada


a. Hardware : Rel, Rangkaian gerbong, lokomotif (ruang kendali masinis
yang isinya Tuas pembalik, Tuas tenaga (throttle), Tuas rem udara tekan
atau abar, Tuas rem dinamik, circuit breaker, dan alat ukur seperti
speedometer, turbocharger, juga sistem deadman.
b. Software : Persinyalan petak jalan tetap dan persinyalan petak jalan
bergerak, alat pendeteksi keberadaan kereta(axle counter dan track
circuit), Blok sinyal (permisif dan absolut, otomatis, statis), Sinyal
semafor.
c. Brainware : Teknisi, masinis, Pengatur Perjalanan Kereta Api (PPKA)
(orang)
4. Apakah ada teknologi yang telah terdegradasi
jawab : pada saat ini kereta yang tenaganya menggunakan kuda masih acap
kali ditemukan namun bukan sebagai moda transportasi utama tetapi sebagai
penunjang pariwisata di beberapa tempat. Selain itu kereta dengan dengan
lokomotif uap yang berbahan bakar batubara atau kayu bakar sudah tidak
digunakan semenjak tahun 1910, dunia mulai beralih menggunakan kereta
bermesin diesel yang digerakkan oleh bahan bakar solar. Lokomotif yang ada di
Indonesia akhirnya masuk museum di Ambarawa dan Taman Mini Indonesia
Indah di Jakarta.

5. Sebagai seorang engineer, temukan gap teknologi tersebut saat


digunakan masyarakat, dan buatlah konsep pengembangannya (yang
masuk akal).
Jawab : Gap teknologi dari keempat kereta ini telah mengalami perkembangan
yang signifikan seiring berjalannya waktu. Perkembangan ini telah
memungkinkan peningkatan efisiensi, kecepatan, dan kebersihan dalam sistem
transportasi. Gap teknologi ini juga dapat mempengaruhi pengalaman penumpang,
efisiensi operasional, dan dampak lingkungan dari sistem kereta tersebut. Gap
teknologi pada kereta saat digunakan masyarakat mencakup perbedaan signifikan
antara kereta tradisional (kereta uap dan kereta diesel) dengan kereta modern
(kereta listrik dan kereta magnet) yang memanfaatkan teknologi, otomatisasi
canggih, serta keberlanjutan lingkungan. Kereta tradisional / konvensional disini
mungkin memiliki efisiensi yang rendah, kecepatan terbatas, dan dampak
lingkungan yang besar karena menggunakan bahan bakar fosil. Di sisi lain, kereta
modern seperti kereta listrik atau magnet levitasi menawarkan kecepatan tinggi,
konsumsi energi yang lebih efisien, serta opsi transportasi yang lebih ramah
lingkungan. Keselamatan, konektivitas, dan kenyamanan penumpang juga
menjadi perbedaan penting antara kereta tradisional dan modern dalam
pengalaman penggunaan sehari-hari.

Konsep pengembangan
a. Efisiensi Energi : Pengembangan teknologi kereta yang efisien dalam hal
konsumsi energi fosil untuk mengurangi penggunaan SDA juga
meminimalisir pasokan listrik.
b. Monitor dan Evaluasi : Pemantauan dan evaluasi terhadap penerapan
teknologi kereta untuk memahami efektivitasnya dan melakukan
penyesuaian jika diperlukan.

Anda mungkin juga menyukai