Anda di halaman 1dari 30

REKAYASA

STASIUN
TERMINAL DAN KERETA API
BANDAR UDARA
SISTEM KERETA API
Definisi
Kereta api merupakan alat transportasi massal yang umumnya
terdiri dari lokomotif (kendaraan dengan tenaga gerak yang
berjalan sendiri) dan rangkaian kereta atau gerbong
(dirangkaikan dengan kendaraan lainnya).

3
Klasifikasi Kereta Api Berdasarkan
Propulsi (Tenaga Penggerak)
1. Kereta Api Uap
Merupakan cikal bakal mesin kereta api. Uap yang dihasilkan dari pemanasan air
yang terletak di ketel uap digunakan untuk menggerakkan torak atau turbin
kemudian disalurkan ke roda.
2. Kereta Diesel Mekanis
Menggunakan mesin diesel sebagai sumber tenaga yang kemudian ditransfer ke
roda melalui transmisi mekanis. Lokomotif ini biasanya bertenaga kecil dan
sangat jarang digunakan karena keterbatasan kemampuan dari transmisi mekanis
untuk dapat mentransfer daya.
3. Kereta Diesel Elektrik
Merupakan lokomotif yang paling banyak populasinya. Mesin diesel dipakai
untuk memutar generator agar mendapatkan energi listrik. Listrik tersebut dipakai
untuk menggerakkan motor listrik besar yang langsung menggerakkan roda.

4
Klasifikasi Kereta Api Berdasarkan Propulsi
(Tenaga Penggerak) (2)
4. Kereta Diesel Hidrolik
Lokomotif ini menggunakan tenaga mesin diesel untuk memompa oli dan selanjutnya disalurkan
ke perangkat hidrolik untuk menggerakkan roda. Lokomotif ini tidak sepopuler lokomotif diesel
elektrik karena perawatan dan kemungkinan terjadi problem sangat tinggi.

5. Kereta Rel Listrik


Prinsip kerjanya hampir sama dengan lokomotif diesel elektrik, tapi tidak menghasilkan listrik
sendiri. Jangkauan lokomotif ini terbatas hanya pada jalur yang tersedia jaringan transmisi listrik
penyuplai tenaga. Menggunakan tenaga listrik dengan sistem DC. Memiliki daya mesin 206 kW
dengan kecepatan maksimum 90 km/jam.

6. Kereta Api Daya Magnit


Kereta api ini disebut juga sebagai Maglev sebagai singkatan dari Magnetic Levitation dimana
kereta diangkat dengan menggunakan medan magnit dan didorong dengan medan magnit juga.
Karena kereta terangkat dan bergerak berdasarkan medan magnit sehingga tidak ada gesekan
sama sekali dengan infrastuktur. Kereta maglev dapat berjalan pada kecepatan yang sangat
tinggi. 5
6
Klasifikasi Kereta Api
Berdasarkan Rel
Kereta Api Rel Konvensional
Menggunakan rel yang terdiri dari dua batang besi yang diletakkan di
bantalan. Pada daerah tertentu yang memiliki tingkat ketinggian curam,
digunakan rel bergerigi yang diletakkan di tengah-tengah rel dengan
menggunakan lokomotif khusus.

Kereta Api Monorel


Rel kereta ini hanya terdiri dari satu batang besi. Letak kereta api
didesain menggantung pada rel atau di atas rel. Karena efisien,
biasanya digunakan sebagai alat transportasi kota khususnya di
kota-kota metropolitan dunia.

7
Rel Konvensional

Monorel

8
Rel Konvensional Monorel

Terdapat konflik dengan lalu Terletak di atas lalu lintas


Kecepatan
lintas kendaraan, kecepatan rata2 kendaraan, kecepatan rata2
Operasi
30-50 km/jam 50-70 km/jam
Membutuhkan lebar lahan yang Pilar monorel dapat
Kebutuhan
cukup untuk dua arah rel ditempatkan pada lahan sempit
Lahan
dengan drainase seperti median jalan
Roda besi pada kereta Roda karet pada monorel
Kebisingan menimbulkan kebisingan dapat mengurangi polusi
yang cukup mengganggu kebisingan
Setiap tahun tercatat Menjadi alternatif peningkatan
kecelakaan baik itu keamanan karena tidak
Keamanan
melibatkan kendaraan bersinggungan langsung
maupun manusia dengan lalu lintas

Membutuhkan biaya tinggi untuk Tidak membutuhkan


Biaya pengerjaan terowongan dan terowongan dan hanya sedikit
pembebasan lahan untuk pembebasan lahan

9
Klasifikasi Kereta Api
Berdasarkan Posisi/ Letak
1. Kereta Api Permukaan (surface)

Kereta api permukaan berjalan di atas permukaan tanah. Biaya


pembangunan kereta permukaan adalah yang termurah dan umum
digunakan di berbagai negara.
2. Kereta Api Layang (elevated)

Kereta api layang berjalan di atas tanah pada ketinggian tertentu


dengan bantuan tiang/pilar. Hal ini untuk menghindari persilangan
sebidang agar tidak memerlukan pintu perlintasan kereta api.
3. Kereta Api Bawah Tanah (subway)
Kereta api bawah tanah adalah kereta api yang berjalan di bawah
permukaan tanah. Biaya yang dikeluarkan sangat mahal sekali,
karena sering menembus 20 m di bawah permukaan tanah, sungai,
bangunan maupun jalan.

10
Surface
Railway

Elevated
Railway

Subway
Railway

11
Muatan
Barang yang diangkut dengan gerbong barang
dikelompokkan atas:
Barang umum;
Barang khusus;
Bahan berbahaya dan beracun (B3); dan
Limbah bahan berbahaya dan beracun.
Jenis Gerbong
1. Gerbong Datar, gerbong yang tidak berdinding dan tidak beratap
untuk mengangkut barang-barang yang berukuran panjang dan peti
kemas;
2. Gerbong Terbuka, adalah gerbong yang mempunyai dinding dan
tidak beratap untuk mengangkut barang-barang curah kering.
3. Gerbong Tertutup, adalah gerbong yang mempunyai dinding dan
beratap untuk mengangkat barang yang yang memerlukan
perlindungan terhadap cuaca, seperti angkutan paket/ parcel,
peralatan elektronik atau barang-barang lainnya
4. Gerbong Tangki/Ketel, adalah gerbong yang digunakan untuk
mengangkut barang curah cair seperti bahan bakar minyak, minyak
kelapa sawit yang langsung dicurahkan kedalam tangki yang
terikat pada gerbong
Jenis Gerbong Datar

PPCW
PPCW PPCW
Jenis Gerbong Terbuka

YW ZZOW KKBW
Jenis Gerbong Tertutup

GGW TTW GGR


Jenis Gerbong Tangki/Ketel

KKW KKRU KR
Komponen Jalan Rel
Rel
Bantalan
Balas
Sub Balas
Penambat
Wesel
Sambungan Rel
Sinyal
Rel
Bantalan, Penambat, dan Balas

Bantalan

Balas
Penambat
Wesel
Wesel adalah konstruksi rel kereta api yang bercabang
(bersimpangan) tempat memindahkan jurusan jalan kereta
api, untuk mengalihkan kereta api dari satu sepur ke sepur
lainnya.
Komponen Wesel
Rel Lantak
Lidah Rel paksa
Sayap

Jarum
Lidah
Pusat Wesel

Rel
Paksa
Sambungan Rel

Sumber : http://faesalputra.blogspot.com/2010/07/konstruksi-rel-kereta-api-di-indonesia.html
Sinyal

Sinyal
Mekanik

Sinyal
Elektrik
STASIUN
Stasiun didefinisikan sebagai:
o Tempat persinggahan kereta;
o Tempat diadakannya segala aktifitas yang berhubungan dengan
jasa angkutan sebelum dan sesudah perjalanan.
KLASIFIKASI STASIUN
1. Menurut Posisi
a) Ground level station, bangunan stasiun yang letaknya sejajar dengan platform/ peron di atas tanah;

b) Over track station, letak bangunan stasiunnya di atas platform/ peron;

c) Under track station, letak bangunan stasiunnya di bawah peron


Klasifikasi Stasiun
2. Menurut Bentuk (Geometri)
a) Stasiun Terusan (Paralel), gedungnya sejajar dengan sepur-sepur dan merupakan stasiun pertemuan.

b) Stasiun Pulau, gedungnya sejajar dengan sepur-sepur tetapi letaknya di tengah-tengah antara sepur.

c) Stasiun Jazirah (Semenanjung), letak gedung stasiun pada sudut dua sepur yang bergandengan.

d) Stasiun Kepala (Siku, Buntu), letak gedung stasiun adalah siku-siku dengan letak sepur-sepur yang berakhiran di stasiun tersebut.
Klasifikasi Stasiun
3. Menurut kegiatan (fungsi)
a) Stasiun penumpang, stasiun yang digunakan untuk menaikkan/menurunkan penumpang. Stasiun ini
memiliki gedung stasiun, peron-peron dan kelengkapan lain untuk mengangkut orang.
b) Stasiun barang, stasiun yang digunakan untuk keperluan bongkar muat. Terdiri dari beberapa fasilitas
seperti Gudang Barang, Kontainer, Tempat bongkar muat, dan kelengkapan lain untuk mengangkut
barang.
c) Stasiun operasi, stasiun kereta api untuk keperluan pengoperasian kereta api.

4. Menurut operasional
a) Stasiun akhir, stasiun tempat kereta api mulai atau mengakhiri perjalanannya. Tempat menginap
lokomotif, memeriksa, membersihkan kereta (Depo Lokomotif);
b) Stasiun antara, stasiun persinggahan rangkaian kereta api di sepanjang perjalanannya;
c) Stasiun pertemuan, stasiun yang terletak pada pertemuan (persilangan) ruas jalan rel yang
menghubungkan dua jalan rel yang berlainan arah seperti ruas jalur rel Jakarta-Surabaya bertemu dan
bersilang di stasiun Cikampek dengan ruas jalan rel Bandung-Jakarta;
d) Stasiun silang, stasiun yang terdapat pada dua jalur terusan.

5. Menurut jangkauan pelayanan


a) Stasiun jarak dekat (Commuter Station);
b) Stasiun jarak sedang (Medium Distance Station);
c) Stasiun jarak Jauh (Long Distance Station).
Pengelompokan Kelas Stasiun

1. Stasiun kelas besar;


2. Stasiun kelas sedang;
3. Stasiun kelas kecil;
a) Stasiun kecil, hanya melayani perjalanan kereta api dalam lokal atau jarak dekat (kereta api dalam
kota) seperti kereta api Jabodetabek dari Stasiun Manggarai ke Stasiun Cikini. Di sini biasanya kereta
api ekspress tidak berhenti, hanya ada dua atau tiga rel kereta api.

b) Stasiun sedang, disinggahi kereta api ekspress, terdapat gudang barang dan melayani penumpang jarak
jauh atau regional (kereta api antar kota dalam provinsi) seperti stasiun Simpang Haru (Padang,
Sumatera Barat) ke stasiun Solok (Sumatera Barat) .

c) Stasiun besar, melayani pemberangkatan dan pemberhentian kereta yang banyak dari berbagai jenis
perjalanan, fasilitasnya lengkap dengan sistem pengaturan yang sangat kompleks.

Anda mungkin juga menyukai