Anda di halaman 1dari 20

PENGETAHUAN DASAR EMPLASEMEN

STASIUN & STABLING


(E 10PDE01)

KULIAH MINGGU KE IX
f. Stasiun Kereta Api adalah prasaran kereta api sebagai tempat
pemberangkatan dan pemberhentian kereta api.
g. Bangunan Stasiun Kereta Api adalah bangunan untuk keperluan operasional
kereta api yang terdiri dari gedung, instalasi pendukung dan peron.
h.Gedung Stasiun Kereta Api adalah gedung untuk operasional kereta api yang
terdiri dari gedung untuk kegiatan pokok, gedung untuk kegiatan penunjang
dan gedung untuk kegiatan jasa pelayanan khusus.
i. Gedung Stasiun Untuk Kegiatan Pokok Kereta Api adalah gedung yang
berfungsi untuk menunjang kegiatan pokok di stasiun.
j. Gedung Stasiun Untuk Kegiatan Penunjang Kereta Api adalah gedung yang
berfungsi untuk menunjang kegiatan usaha penunjang di stasiun.
k. Gedung Stasiun Untuk Kegiatan Jasa Pelayanan Khusus Kereta Api adalah
gedung yang berfungsi untuk menunjang kegiatan jasa pelayanan khusus di
stasiun.
l. Instalasi Pendukung Bangunan Stasiun Kereta Api adalah instalasi yang
mendukung kegiatan operasional kereta api.
m. Peron adalah bangunan yang terletak di samping jalur kereta api yang
berfungsi untuk naik turun penumpang.
n.Fasilitas Pengoperasian Kereta Api adalah segala fasilitas yang diperlukan
agar kereta api dapat dioperasikan.
FUNGSI STASIUN KA

FUNGSI
STASIUN

NAIK DAN
BONGKAR KEPERLUA
TURUN
MUAT N OPERASI
PENUMPAN
BARANG KERETA API
G
JENIS STASIUN KA

STASIUN
PENUMPANG

JENIS
STASIUN

STASIUN STASIUN
BARANG OPERASI
STASIUN PENUMPANG

EMPLASEMEN BANGUNAN
STASIUN STASIUN

FASILITAS INSTALASI
JALAN REL DRAINASE GEDUNG PERON
OPERASI KA PENDUKUNG

FASILITAS STASIUN PENUMPANG

FASILITAS UMUM
KESELAMATAN

PEMBUANGAN
KENYAMANAN

PENYANDANG
PENUMPANG
NAIK TURUN

KESEHATAN
KEAMANAN

INFORMASI
FASILITAS
FASILITAS

SAMPAH
CACAT
STASIUN BARANG

EMPLASEMEN BANGUNAN
STASIUN STASIUN

FASILITAS INSTALASI
JALAN REL DRAINASE GEDUNG PERON
OPERASI KA PENDUKUNG

FASILITAS STASIUN BARANG

FASILITAS
BONGKAR FASILITAS
KESELAMATAN KEAMANAN PEMBUANGAN
MUAT UMUM
SAMPAH
STASIUN OPERASI

EMPLASEMEN BANGUNAN
STASIUN STASIUN

FASILITAS INSTALASI
JALAN REL DRAINASE GEDUNG PERON
OPERASI KA PENDUKUNG

FASILITAS STASIUN
OPERASI

FASILITAS KESELAMATAN OPERASI KERETA API


KEGIATAN DI STASIUN
KEGIATAN DI STASIUN

KEGIATAN JASA PELAYANAN KHUSUS


KEGIATAN PENUNJANG
KEGIATAN POKOK
PERSYARATAN OPERASI STASIUN
KERETA API

Kegiatan Pokok
a) Melakukan pengaturan perjalanan kereta api
b) Memberikan pelayanan kepada pengguna jasa kereta api.
c) Menjaga keamanan dan ketertiban
d) Menjaga kebersihan lingkungan

Kegiatan Penunjang Stasiun Kereta Api dan Jasa Pelayanan Khusus Di


Stasiun Kereta Api
a) Tidak mengganggu pergerakan kereta api.
b) Tidak mengganggu pergerakan penumpang dan/atau barang.
c) Menjaga ketertiban dan keamanan.
d) Menjaga kebersihan lingkungan.
e) Tidak mengganggu bangunan dan Iingkungan sekitar stasiun serta
disesuaikan dengan daya tampung dan kebutuhan.
PENETAPAN KLASIFIKASI STASIUN
KERETA API

STASIUN KERETA API

KELAS KELAS KELAS


BESAR SEDANG KECIL

Pengelompokan kelas
stasiun dilakukan
berdasarkan kriteria:

Jumlah
Fasilitas Jumlah Fasilitas Frekuensi Jumlah
Penumpan
Operasi Jalur Penunjang Lalu Lintas Barang
g
PEMBOBOTAN KRITERIA KELAS
STASIUN KA

Pembobotan diberikan (ditentukan) 100


Angka Kredit

Fasilitas Frekuensi Lalu Jumlah


Fasilitas Operasi Jumlah Jalur Jumlah Barang
Penunjang Lintas Penumpang
(Angka Kredit 25) (Angka Kredit 20) (Angka Kredit 5)
(Angka Kredit 15) (Angka Kredit 15) (Angka Kredit 20)

Peralatan Pergerakan
Persinyalan, Frekuensi Pergerakan dari
penumpang/hari
Peralatan > 10 Jalur pergerakan bagasi KA/hari:
Penunjang dan :
Telekomunikasi, 6 – 10 Jalur Penunjang KA/hari: > 150 ton
> 50.000
dan Instalasi < 6 Jalur Khusus KA Berhenti 100 – 150 ton
10.000 – 50.000
Listrik Aliran KA Langsung < 100 ton
atas < 10.000
PENILAIAN KRITERIA KELAS STASIUN
KA
Penilaian berdasarkan kondisi eksisting
Stasiun

Peralatan
persinyalan
Frekuensi Pergerakan Pergerakan
Peralatan Fasilitas penumpang/hr : bagasi KA/hari :
> 10 Jalur pergerakan
telekomunikasi Penunjang dan
6 - 10 Jalur KA/hari : > 50.000 > 150 ton
dan instalasi Penunjang
< 6 Jalur KA Berhenti 10.000 - 50.000 100 - 150 ton
Listrik aliran khusus
atas KA Langsung < 10.000 < 150 ton

Semakin tinggi Semakin banyak Semakin besar


Semakin banyak
Semakin lengkap Semakin lengkap frekuensi, penumpang,
jalur, semakin tonase, semakin
dan semakin dan semakin semakin tinggi semakin tinggi
tinggi nilai tinggi nilai
modern banyak fasilitas, nilai nilai
peralatan, nilai semakin tinggi
semakin tinggi nilai
Jumlah Score utk menetapkan
Klasifikasi Stasiun

Jumlah perkalian antara Bobot dan


Nilai utk setiap kriteria akan mentukan
Score :

a. kelas besar, jumlah Score lebih dari 70;


b. kelas sedang Score lebih dari 50 s/d 70; dan
c. kelas kecil jumlah Score kurang dari 50.
EMPLASEMEN
STASIUN KA
UMUM

Bagi perjalanan kereta apinya sendiri, emplasemen stasiun memberikan


kesempatan bersilang atau bersusulannya kereta api.
Emplasemen stasiun paling sedikit meliputi:
1. jalan rel, terdiri dari:
a. permukaan/geometri dari jalan rel;
b. kondisi/alignment dari jalan rel dan wesel;
c. jalan rel di emplasemen (yard);
d. kondisi dan tebal balas, serta kondisi bantalan dan lain-lain.
2. fasilitas pengoperasian kereta api terdiri dari:
a. persinyalan;
b. telekomunikasi;
c. instalasi listrik;
d. jumlah wesel dan persilangan.
3. drainase, yaitu sistem pengaliran pembuangan air di emplasemen (suatu daerah
jalan rel) agar tidak sampai terjadi penggenangan.
JALAN REL DI EMPLASEMEN
1. Sistem jalan rel, meliputi:
a. geometri;
b. badan jalan.

2. Komponen jalan rel terdiri dari:


a. rel;
b. rel gongsol (guide/check rail/rel paksa);
c. penyambungan rel;
d. alat penambat;
e. pelat landas;
f. bantalan;
g. wesel (turn out);
h. balas dan sub balas;
i. badan jalan.

Kemiringan jalan rel di stasiun dibatasi maksimum 1,5 ‰.


FASILITAS PENGOPERASIAN
3. Sistem persinyalan :
a. mekanik
b. elektrik
c. otomatik
4. Sitem telekomunikasi :
a. operasional kereta api
b. management telecomunication
5. Sistem kelistrikan :
a. listrik aliran atas
b. third rail system
c. listrik untuk bangunan
6. Sistem persilangan:
crossing, double crossing, facing, trailing
DRAINASE
Kondisi emplasemen pada dasarnya mempunyai
kecenderungan untuk menahan aliran air. Desain
drainase yang baik akan mendukung dalam perawatan
jalur di emplasemen. Pada umumnya sistem drainase
bawah tanah sangat diperlukan, meskipun kondisi
tanah dasar terdiri dari tanah yang sangat porous.
Drainase yang jelek akan menyebabkan gangguan pada
track circuit. Kemiringan dari pipa drainase berkisar
antara 2 – 3 ‰. Sistem drainase, yaitu sistem
pengaliran pembuangan air di emplasemen (suatu
daerah jalan rel) agar tidak sampai terjadi
penggenangan.
DRAINASE
Sistem drainase berfungsi :

1. Mengurangi pengaruh air yang dapat merubah konsistensi tanah sehingga badan jalan selalu
dalam kondisi firm (mantap, keras dan padat), akibatnya pembentukkan kantong-kantong
balas tidak terjadi.
2. Tidak ada genangan air pada emplasemen (baik mengenai daerah balas maupun badan
jalan), dimana ini akan menyebabkan terjadinya penggembungan lempung dan gaya (efek)
pompa di saat kereta api lewat yang bisa makin memperlemah kestabilan dan kekuatan jalan
rel.
3. Perjalanan kereta api tidak terganggu

Macam-macam drainase :
1. Drainase permukaan (Surface Drainage)
2. Drainase bawah tanah (Sub-Drainage)

Pada daerah tertentu untuk mengatasi pasang air laut, pada emplasemen perlu dibuatkan
kolam retensi.

Anda mungkin juga menyukai