PENETAPAN
STASIUN DAN
PERJALANAN
KA
Gambar rencana trase jalur kereta api adalah gambar situasi dan
rencana trase jalur kereta api yang memenuhi persyaratan sebagai
berikut:
– titik-titik koordinat;
– lokasi stasiun;
– rencana kebutuhan lahan; dan
– skala gambar.
Data teknis lainnya
Data teknis lainnya paling sedikit harus memuat hal-hal sebagai
berikut:
– POTENSI ANGKUTAN; POLA OPERASI; KEBUTUHAN LAHAN;
– KETERPADUAN INTER DAN ANTAR MODA; DAMPAK SOSIAL DAN LINGKUNGAN;
– 3 Bagian utama Stasiun KA pelayanan dgn fungsinya yg optimal, baik KA, pnp, dan barang
– Pengoperasian KA Lalu lintas KA PPKA
– Point of sales T4 penjualan jasa angkutan KA
– House of passenger service Jasa pelayanan pengangkutan pnp/barang
produk berupa alat/system transportasi mell pelayanan jasa yg diberikan kepada pemakai jasa
Pengelolaan stasiun harus memperhatikan minimum:
stasiun sbg bagian dari produk dan bagian “corporate brand”
KONSEP STASIUN SEBAGAI BAGIAN
DARI PRODUK SECARA MEKANIS
MEMILIKI 4 FUNGSI SBB:
1. FUNGSI SIRKULASI menyediakan akses bagi pnp/barang
menuju/meninggalkan kereta/gerbong
2. FUNGSI OPERASIONAL mengatur lalu lintas KA dan pelayanan
lainnya, akomodasi, dan peralatan
3. FUNGSI SBG MENARA SUAR memberi petunjuk/tanda pelayanan
bagi calon pemakai jasa
4. FUNGSI KOMERSIL memasukkan pendapatan dari sumber primer
maupun sekunder
STASIUN MEMBERIKAN PELAYANAN
UNTUK TUJUAN PRAKTIS SBB:
1. Sebagai titik akses untuk memperoleh pelayanan jasa angkutan KA penjualan
tiket
2. Menyediakan fasilitas operasional akomodasi staf operasional
3. Menyediakan fasilitas komersil untuk kegiatan pokok, usaha penunjang, dan
kegiatan jasa pelayanan khusus
4. Sebagai tempat perpindahan pemakai jasa dari dsatu tujuan ke tujuan lainnya
5. Sebagai pintu gerbang masuk ke satu kota/pusat pertokoan/stadion olah raga,
serta pusat keramaian masyarakat dll.
KONSEP STASIUN
COPORATE BRAND
“Brand is an image perceived by customer of a business upon experiencing a combination of
product, service, and corporate communication”
– Brand yang kuat, kokoh dan terhormat meningkatkan prestise perusahaan dan mampu
mempengaruhi pilihan customer hanya dapat diperoleh jika perusahaan dapat memberikan
perhatian serius pada semua aspek produknya.
– Kegagalan dalam salah satu aspek akan merusak dan meruntuhkan brand dari perusahaan
(seperti: antrian yg kacau, waktu yg tdk tepat, jadwal kedatangan/keberangkatan tdk pasti,
kecelakaan KA, kurang ramah petugas)
– Stasiun bagian terdepan dari pelayanan angkutan pnp/barang, yang pertama dirasakan oleh
pemakai jasa merupakan unsur utama setiap brand dari perusahan KA.
STANDAR PELAYANAN STASIUN
1. Standar Pelayanan Operasional KA
aktifitas stasiun ditekankan pada lalu lintas KA, meliputi:
– Aktifitas memberangkatkan KA
– Aktifitas menerima kedatangan KA
– Aktifitas pengaturan persilangan dan penyusulan KA
– Aktifitas lainnya yaitu menerima kedatangan KA yang mengakhiri perjalanan di sta. tsb.
aktifitas menerima kedatangan KA+proses penghapusan KA
(melepas rangkaian, langsir ke Dipo dsb)
2. Standar Pelayanan Angkutan Penumpang
Lingkar Pelayanan Penunpang KA
3. Standar Pelayanan Angkutan Barang
GAMBAR
LINGKAR PELAYANAN PENUMPANG KERETA API
LINGKAR PELAYANAN
PENUMPANG KERETA API
– Lingkar pelayanan isinya bias berbeda untuk setiap operator KA,
tergantung dari kebijakan masing-masing, namun pada hakekatnya
lingkar pelayanan tersebut merupakan Standar Pelayanan
Minimum
Peraturan Menteri Perhubungan PM. 9 Tahun 2011
Tentang Standar Pelayanan Minimum
10 PELAYANAN YANG DIATUR
1. Informasi
DALAM SPM
2. Loket
3. Ruang tunggu, baik tertutup atau terbuka
4. Tempat ibadah
5. Toilet
6. Tempat parker
7. Fasilitas kemudahan unt naik/turun penumpang
8. Fasilitas penyandang cacat
9. Fasilitas kesehatan
10. Fasilitas keselamatan dan keamanan
ALUR PELAYANAN ANGKUTAN
BARANG
– Khusus untuk stasiun barang, sedikitnya harus dilengkapi:
– Keselamatan
– Keamanan
– Bongkar muat MUTLAK harus tersedia fasilitas bongkar muat barang (manual/mekanik)
– Fasilitas umum
– Pembuangan sampah
– UU No. 23/2007, pasal 139 angkutan barang dgn KA dilakukan dengan menggunakan
GERBONG
Barang umum, barang khusus, bahan berbahaya dan beracun (B3), dan
Limbah B3.
JENIS DAN KLASIFIKASI KELAS
– STASIUN
Definisi dan Tujuan klarifikasi stasiun:
Klasifikasi stasiun
Proses pengelompokan stasiun berdasarkan beberapa kriteria tertentu untuk menentukan kelas stasiun
Tujuan dari klarifikasi stasiun ini sangat luas
Didapat diferensiasi dari stasiun-stasiun ybs unt kemudian dilakukan tindakan lebih lanjut, misalnya
pengembangan fasilitas stasiun perubahan aktifitas stasiun
Diferensiasi dari stasiun ini kelas stasiun (khususnya sta. pnp): Besar, Sedang, dan Kecil,
UU No. 23 Tahun 2007, pasal 56
Pengelompokan kelas stasiun KA
PENGELOMPOKAN KELAS
STASIUN KA
PM 33 TAHUN 2011
– Pengelompokan kelas stasiun berdasarkan kriteria
(berdasarkan perkalian bobot setiap kriteria dan nilai komponen)
– Klasifikasi stasiun berdasarkan kriteria PM 33 Tahun 20011, sbb:
1. Fasilitas operasi;
2. Jumlah jalur;
3. Fasilitas penunjang;
4. Frekuensi lalu lintas;
5. Jumlah penumpang; dan
6. Jumlah barang.
23
KAPASITAS STASIUN:
1. KAPASITAS OPERASIONAL
a. PERHITUNGAN HEADWAY ANTAR KERETA API DI
STASIUN
b. KONFIGURASI JALUR DALAM EMPLASEMEN
– Dalam lingkar pelayanan tergambar alur pelayanan sejak pnp masuk dalam sistem
stasiun sampai keluar dari sistem.
– seluruh aktifitas dilaksanakan didalam bangunan stasiun
(Gd. Stasiun, instalasi pendukung, dan peron stasiun)
Agar fungsi dari gedung bisa terlaksana baik, maka harus dipenuhi beberapa persyaratan:
– Persyaratan penempatan
– Persyaratan teknis
persyaratan bangunan
persyaratan operasi
PERSYARATAN
PENEMPATAN
– Lokasi sesuai dengan pola operasi perjalanan KA
– Menunjang operasional sistem perkeretaapian
– Tata letak ruang sesuai alur proses kedatangan dan keberangkatan pnp KA serta
tidak mengganggu pengaturan perjalanan KA
– Tidak mengganggu lingkungan
– Terjamin keselamatan dan keamanan operasi KA
Rail road stasiun (contoh
layout stasiun)
PERSYARATAN BANGUNAN
– Konstruksi, material, desain, ukuran dan kapasitas bangunan sesuai dengan standar kelayakan,
keselamatan dan keamanan serta kelancaran berfungsi secara handal
– Memenuhi persyaratan keselamatan dan keamanan gedung dari bahaya dari: banjir, petir, kelistrikan
dan kekuatan konstruksi
– Instalansi pendukung gedung sesuai dengan peraturan dan perundang2an tentang: bangunan, M/E,
dan pemipaan/plumbing yang berlaku
– Luas bangunan ditetapkan: L = 0,64 m2/orang x V x LF
L = luas bangunan (m2)
V = jumlah rata2 pnp/jam sibuk dalam 1 tahun (orang)
LF = load factor (80%)
o Persyaratan operasi
Tidak menganggu pergerakan KA; penumpang dan/atau barang; bangunan & lingkungan sekitar stasiun
Menjaga ketertiban dan keamanan; Menjaga kebersihan lingkungan
Disesuaikan dengan daya tamping dan kebutuhan
INSTALASI PENDUKUNG
INSTALASI PENDUKUNG MENDUKUNG OPERASIONAL KERETA API:
1. Instalasi listrik
Berdasarkan jenisnya:
– Jaringan penyediaan listrik umum
– Sumber tenaga listrik sendiri
2. Instalasi air, dan
Berdasarkan jenisnya:
– Instalasi air bersih
– Instalasi air kotor atau limbah
3. Instalasi kebakaran
Berdasarkan jenisnya:
– Hydran dengan selang dan/atau tabung
– Sprinkle
PERON
Sebagai tempat yg digunakan unt aktifitas naik turun pnp KA
Menurut jenisnya peron terdiri dari:
– Peron tinggi
1. Tinggi peron 1000mm, diukur dari KR
2. Jarak tepi peron ke as jalan rel, 1600mm (unt jalan rel lurusan) dan 1650mm (unt jalan rel
lengkungan)
– Peron sedang
1. Tinggi peron 430mm, diukur dari KR
2. Jarak tepi peron ke as jalan rel, 1350mm
– Peron rendah
1. Tinggi peron 180mm, diukur dari KR
2. Jarak tepi peron ke as jalan rel, 1200mm
PERON TINGGI
PERON SEDANG
PERON RENDAH
– Panjang peron sesuai dengan panjang rangkaian KA
– Lebar peron, dihitung berdasarkan jumlah penumpang
b = 0,64 m2/orang x V x LF
L
Dimana: b = lebar peron (m)
V = jumlah rata2 pnp/jam sibuk dlm 1 tahun (orang)
LF = load factor (80%)
L = panjang peron sesuai rangkaian terpanjang KA pnp (m)
KETENTUAN LEBAR PERON MINIMUM
No. Jenis Peron Diantara Dua Jalur Di Tepi Jalur
(Island Platform) (Side Platform)
1. Peron tinggi 2,00 meter 1,65 meter
2. Peron sedang 2,50 meter 1,90 meter
3. Peron rendah 2,85 meter 2,05 meter
ADVERTISING
PERPARKIRAN
LAYOUT STASIUN TRADISIONAL
STASIUN SEMARANG GUDANG /
TEMBANG SARI (1864)
– Stasiun ini dibangun pada tanggal 16 Juni
1864 yang diresmikan oleh Gubernur
Jenderal Baron Sloet van de Beele. Untuk
pengoperasian rute ini, pemerintah
Belanda menunjuk Nederlandsch Indische
Spoorweg Maatschappij (NIS), salah satu
markas NIS yang sekarang dikenal sebagai
Gedung Lawang Sewu. Dan tepatnya pada
10 Agustus 1867 sebuah kereta meluncur
untuk pertama kalinya di stasiun ini.
STASIUN SEMARANG TAWANG (1868)
Commercial advertising
Our advertising opportunities allow you to target 78.3m potential
customers each year. Station advertising can be targeted to geographic
areas, and advertisers can also take their message on-train across a number
of our key routes, giving repeated exposure to your marketing message