Anda di halaman 1dari 10

PILAR Jurnal Teknik Sipil, Volume 10, No.

1, Maret 2014 ISSN: 1907-6975

ANALISA KEBUTUHAN FASILITAS PARKIR DAN ANTRIAN KENDARAAN


UMUM AKDP DALAM TERMINAL ALANG-ALANG LEBAR PALEMBANG

A. Latif

Staf Pengajar Jurusan Teknik Sipil Politeknik Negeri Sriwijaya


Jln. Srijaya Negara Bukit Besar Palembang, 30139
E-mail: Latif.tamim56@yahoo.co.id

ABSTRAK

Terminal Alang-Alang Lebar adalah salah satu terminal tipe A yang terletak di Kelurahan Alang ± Alang
Lebar Kecamatan Sukarame Palembang, luas ± 5 hektar yang melayani angkutan umum seperti angkutan
Antar Kota Dalam Propinsi (AKDP), angkutan Antar Kota Antar Propinsi (AKAP), Angkutan pedesaan
(Angdes) dan angkutan bus kota. Sebagaimana komponen utama dalam pengopeerasiannya terminal dituntut
untuk dapat melayani lalulintas penumpang dan kendaraan. Dari hasil pengamatan pendahuluan
didapatkan bahwa banyak fasilitas pelayanan yang tidak dimanfaatkan secara maksimal terutama pada
fasilitas pelayanan kendaraan ( tempat kedatangan, antrian kendaraan dan tempat keberangkatan
kendaraan). Tujuan penelitian ini adalah hanya untuk menganalisa system pelayanan, terutama dalam
pengaturan system antrian yang baik dan teratur sesuai dengan yang telah ditentukan yaitu dengan Jenis
Disiplin Antrian FIFO ( First In First Out ). Metodologi dalam penelitian ini adalah menggunakan metode
observasi atau pengamatan langsung di lapangan (dalam terminal Alang ± Alang Lebar Palembang) dengan
mencatat kejadian atau peristiwa yang ada di lapangan sebagai pengumpulan data primer dan
menganalisanya menggunakan aturan-aturan atau standar dari Dirjen. Perhubungan Darat, Dishub
Propinsi Sumatera Sel;atan sebagai data sekunder. Dari hasil analisa didapat ada 4 buah Jalur Trayek
dengan jumlah kendaraan 2 kendaraan/Jam dan jumlah kendaraan dalam sistim 3 kendaraan/Jam. Luas
pelataran parkir dan antrian yang termanfaat sebesar 117,7 m2 <1.575 m2,berarti bahwa system
pengoperasian pelayanan angkutan umum AKDP dan fasilitas pelayanan seperti tempat kedatangan, tempat
keberangkatan kendaraan dan tempat antrian belum optimal dimanfaatkan dan perlu perbaikan system
operasinalnya.

Kata kunci : Antrian, Perbaikan

PENDAHULUAN sesuai dengan yang diharapkan. Banyaknya


tempat-tempat pelayanan kendaraan dan
Terminal merupakan salah satu komponen penumpang yang kosong, terutama tempat antrian
penting dari system transportasi, dimana kendaraan dan tempat mengisi atau menaikkan
penumpang dan barang masuk dan keluar sebagai penumpang. Untuk mengetahui sejauh mana
tempat awal atau berakhirnya suatu perjalanan. pemanfaatan fasilitas dan kendaraan angkutan
Terminal ini terletak di Kelurahan Alang-Alang umum yang ada di dalam terminal Alang ± Alang
Lebar kecamatan Sukarame Palembang luas ± 5 Lebar melayani kendaraan dan penumpang, maka
hektar berfungsi sebagai terminal angkutan perlu dilakukan evaluasi dalam pelayanan
penumpang tipe A yang melayani angkutan bus pengoperasionalnya sehingga dapat berfungsi
kota, AKDP, AKAP dan Angdes. Peran terminal seoptimal mungkin sebagaimana mestinya baik
Alang-Alang Lebar sebagai fasiltas umum sekarang maupun dimasa yang akan datang dan
haruslah memberikan kenyamanan dan selain itu dari analisa dapat ditentukan saran
kemudahan dalam pelayanan kepada para perbaikan infrastruktur pelayanan kendaraan.
penggunanya. Adapun masalah yang ada di terminal yaitu
Dari hasil pengamatan yang dilakukan bagaimana mengatur dan perbaikan system
pemanfaatan fasilitas pada terminal dalam pelayanan kendaraan dan sirkulasi kendaraan
melayani penumpang maupun kendaraan dalam terminal terutama pengaturan antrian
angkutan umum khususnya angkutan antar kota kendaraan yang baik danv teratur ( tempat parkir
dalam propinsi (AKDP) belum termanfaat secara dan tempat keberangkatan kendaraan).
optimal sesuai dengan keberadaannya atau belum

Analisa Kebutuhan Fasilitas Parkir ................................................... A.Latif 55


PILAR Jurnal Teknik Sipil, Volume 10, No. 1, Maret 2014 ISSN: 1907-6975

Tujuan dari penelitian ini adalah mengidentifikasi c. Fungsi terminal bagi operator atau
system pelayanan yang ada pada terminal Alang ± pengusaha adalah untuk pengaturan
Alang Lebar terhadap angkutan umum AKDP dan operasi bus, penyediaan fasilitas dan
bagaimana menentukan kebutuhan `perparkiran informasi bagi pangkalan.
yang baik dan teratur dalam terminal sehingga
fasilitas yang ada dalam terminal dapat termanfaat 4. Tipe Terminal
sebagaimana mestinya. Berdasarkan fungsi pelayanan terminal dibagi
menjadi 3 (tiga) kelompok (Menteri
Kajian Pustaka Perhubungan Kepmen. No.31, 1995); tipe A
berfungsi melayani kendaraan umum untuk
1. Pengertian pengoperasional angkutan umum, angkutan antar kota antar propinsi(AKAP) dan
adalah setiap kendaraan bermotor yang atau lintas batas Negara, angkutan antar kota
disediakan untuk digunakan oleh umum dalam propinsi (AKDP), angkutan kota dan
dengan dipungut bayaran. Operasional angkutan pedesaan. Tipe B berfungsi
kendaraan umum ditata dalam jaringan melayani angkutan antar dalam propinsi
pelayanan yang berupa terminal dan tempat (AKDP), angkutan kota dan angkutan
perhentian dalam lintasan rute yang dilewati. pedesaan. Dan tipe C berfungsi melayani
Karena sifatnya yang masal, penumpang kendaraan umum dan angkutan pedesaan.
memiliki kesamaan dalam asal dan tujuan
dalam satu lintasan serta waktu dalam satu kali 5. Fasilitas Terminal
perjalanan. Pelayanan angkutan umum antara Berdasarkan Keputusan Menteri Perhubungan
kebutuhan (demand) dan sediaan atau supply No. 31 tahun 1995, fasilitas terminal
(Warpani, 2002). Trayek, adalah lintasan penumpang terdiri dari Fasilitas Utama dan
kendaraan umum untuk pelayanan jasa fasilitas Penunjang antara lain:
angkutan orang, mobil atau bus yang a. Fasiltas Utama terdiri dari; jalur
mempunyai asal dan tujuan tetap, lintasan tetap pemberangkatan dan jalur kedatangan
dan jadwal tetap maupun tidak tetap. kendaraan umum, tempat parkir kendaraan
umum selama menunggu keberangkatan
2. Jenis- jenis Terminal termasuk didalamnya ruang tunggu
Jenis terminal dibagi 3(tiga), diantaranya; penumpang dan tempat istirahat kendaraan
terminal udara, terminal laut, terminal umum, bangunam kantor terminal , menara
angkutan jalan raya dan stasiun Kereta Api. pengawas, loket penjualan tiket, rambu-
Menurut Abubakar, Iskandar (1995) rambu dan papan informasi yang
berdasarkan jenis angkutan terminal sekurang-kurangnya memuat petunjuk
dibedakan menjadi; terminal penumpang, (jurusan, tariff dan jadwal perjalanan), dan
terminal barang dan menurut fungsinya pelataran parkir kendaraan pengantar atau
terminal dibedakan menjadi; terminal primer, taksi.
terminal sekunder dan terminal tersier (yang b. Fasilitas Penunjang yang terdapat dalam
melayani angkutan pedesaan). terminal antara lain: kamar kecil/toilet,
Musholla, kios/kantin, ruang pengobatan,
3. Fungsi Terminal ruang informasi dan pengaduan, telepon
Agar terminal dapat berfungsi secara optimal umum, tempat penitipan barang dan taman
perlu diperhatikan beberapa fungsi-fungsi penghijauan.
terminal dalam sirkulasi kendaraan
penumpang. Menurut Direktorat Jenderal 6. Karakteristik Terminal
Perhubungan Darat, fungsi terminal angkutan Terminal adalah suatu fasilitas yang sangat
jalan dapat dibagi 3 (tiga) unsur yaitu: kompleks (Morlok, 1984) banyak kegiatan
a. Fungsi terminal penumpang adalah untuk tertentu yang dilakukan di dalam terminal.
kenyamanan menunggu, kenyamanan Kegiatan tersebut terkadang terjadinya secara
perpindahan dari suatu moda atau bersamaan, parallel dan juga sering
kendaraan ke moda lain, tempat fasilitas- menimbulkan kemacetan. Kegiatan statistic
fasilitas informasi dan fasilitas parkir artinya tidak dapat diselesaikan tanpa
kendaraan pribadi. mengaitkan variasi dan volume kedatangan
b. Fungsi terminal bagi pemerintah adalah atau waktu yang dibutuhkan untuk memproses
dari segi perencanaan dan manajemen keadaan, penumpang dan barang. Berdasarkan
lalu lintas dan angkutan serta Kepmen no. 31 tahun 1995, terminal
menghindari kemacetan, sumber penumpang adalah prasarana transportasi jalan
pemungutan retribusi dan sebagai untuk keperluan menurunkan dan menaikkan
pengendalian kendaraan umum. penumpang, perpindahan intra dan antar moda
transportasi serta mengatur kedatangan dan

Analisa Kebutuhan Fasilitas Parkir ................................................... A.Latif 56


PILAR Jurnal Teknik Sipil, Volume 10, No. 1, Maret 2014 ISSN: 1907-6975

keberangkatan kendaraan umum dan menghadap ke platform, maju memasuki


menaikkan barang serta perpindahan intra dan teluk dan berbalik keluar.
antar moda transportasi.
8. Komponen Antrian
7. Sirkulasi Kendaraan Ada 3 (tiga) komponen utama dalam antrian
Kendaraan penumpang yang masuk ke dalam (Wohl and Martin, 1967);
terminal melalui jalur masuk, selanjutnya 1) Tingkat kedatangan ( ), adalah jumlah
masuk jalur kedatangan untuk menurunkan kendaraan yang bergerak menuju satu atau
penumpang, membayar retribusi di pos (TPR) beberapa tempat pelayanan dalam satu
dan selanjutnya parkir untuk menunggu satuan waktu tewrtentu, biasa dinyatakan
pemberangkatan dengan system antrian. dalam satuan Kendaraan/Jam.
Sistem parkir yang diterapkan untuk 2) Tingkat Pelayanan ( µ ) adalah jumlah
kendaraan penumpang adalah pemberhentian kendaraan yang dapat dilayani oleh satu
segaris. Menurut (Morlok, 1978), sistim ini tempat pelayanan dalam satu vsatuan
mengatur kendaraan yang datang lebih awal waktu tertentu dinyatakan satuan
akan berangkat terlebih dahulu yang disebut kendaraan/Jam.
FIFO (First In First Out) selanjutnya 3) Waktu Pelayanan (WP), adalah waktu
kendaraan akan menaikkan penumpang dan yang dibutuhkan oleh satu tempat
setelah itu berangkat atau keluar pelayanan untuk dapat melayani satu
meninggalkan terminal melalui jalur keluar. kendaraan, dinyatakan dalam satuan
Ini ditata dengan memisahkan jalur-jalur dari menit/kendaraan yaitu WP = 1/µ atau
setiap jenis kendaraan dan trayek masing- dapat juga dengan notasi ! — GDQ
masing. Menurut Direktorat Jenderal jika nilai ! >1 berarti tingkat kedatangan
Perhubungan Darat (1998), sistim sirkulasi lebih besar dari tingkat pelayanan dan
kendaraan dalam Terminal ditentukan dipastikan akan terjadi antrian yang akan
berdasarkan : bertambah panjang.
a. Sirkulasi Lalu lintas. Jalan masuk dan 4) Disiplin Antrian, mempunyai arti
keluar kendaraan harus lancar dan dapat bagaimana tata cara kendaraan mengantri.
bergerak dengan mudah, jalan masuk dan
keluar calon penumpang kendaraan umum Ada beberapa jenis disiplin antrian yang sering
harus terpisah dengan keluar masuk digunakan antara lain:
kendaraan, serta kendaraan dalam terminal a) First In First Out (FIFO) atau First
harus dapat bergerak tanpa halangan yang Come First Served (FCFS), adalah
tidak perlu dan sistim sirkulasi kendaraan system antrian dimana kendaraan yang
terminal ditentukan berdasarkan jumlah pertama tiba pada suatu tempat
arah perjalanan, frekuensi perjalanan dan pelayanan akan dilayani pertama.
waktu yang diperlukan untuk turun naik b) First In Last Out (FILO) atau First
penumpang. Come Last Served (FCLS), adalah
b. Pemungutan retribusi terminal harus tidak kendaraan yang pertama tiba akan
menimbulkan kemacetan lalu lintas dilayani terakhir.
c. Turun naik penumpang dan parkir bus c) First Vacant First Served (FVFS), ini
harus tidak mengganggu kelancaran sering digunakan pada beberapa loket
sirkulasi kendaraan dengan pelayanan Bank, loket pembayaran
memperhatikan keamanan penumpang. listrik atau telepon dan lain-lain. Pada
d. Luas pelataran terminal ditentukan system ini hanya akan terbentuk 1
berdasarkan pada jam puncak atau pada (satu) lajur antrian saja atau lajur
saat sibuk yang meliputi; frekuensi keluar tunggal.
masuk kendaraan, kecepatan waktu naik
turun penumpang, banyaknya jurusan atau 9. Proses Antrian
trayek yang perlu ditampung dalam sistim Proses antrian terdiri dari 4 (empat) tahapan
jalur, sistim parkir kendaraan di dalam sebagai berikut:
terminal yang harus ditata sedemikian rupa a. Tahap I, adalah tahap dimana lalu lintas
sehingga rasa aman, mudah dicapai, lancar (kendaraan) bergerak dengan kecepatan
dan tertib, pengaturan parkir seperti sejajar tertentu menuju suatu tempat pelayanan.
dengan plat form yang membujur bus Besarnya arus lalu lintas yang dating
memsuki teluk pada ujung yang satu dan disebut tingkat kedatangan ( ).Jika
berangkat/keluar pada ujung yang lain. digunakan disiplin antrian FIFO dan
Pada pengaturan membujur dapat satu terdapat lebih dari 1 (satu ) tempat
jalur, dua jalur, parkir tegak lurus, teluk pelayanan ( multi lajur ), maka dapat
tegak lurus bus-bus di parkir dengan muka diasumsikan bahwa tingkat kedatangan

Analisa Kebutuhan Fasilitas Parkir ................................................... A.Latif 57


PILAR Jurnal Teknik Sipil, Volume 10, No. 1, Maret 2014 ISSN: 1907-6975

tersebut akan mengimbangi dirinya


merata untuk setiap tempat Tempat pelayanan
pelayanan sebesar 1 dimana N adalah
jumlah tempat pelayanan. 1
Tahap II, tahap dimana arus lalu lintas
(kendaraan) mulai bergabung dengan 1
antrian menunggu untuk dilayani.
b. Tahap III, tahap dimana arus lalu lintas 2
(kendaraan) dilaayani oleh suatu tempat 1
pelayanan . Jadi waktu pelayanan (WP)
dapat didefinisikan sebagai waktu sejak 2. First Vacant First Served (FVFS)
dimulainya kendaraan dilayani sampai Tempat pelayanan
dengan waktu kendaraan selesai dilayani.
c. Tahap IV, tahap dimana arus lalu lintas 1
(kendaraan) meninggalkan tempat
pelayanan melanjutkan perjalanannya 2
(Wohl and Martin, 1967).
3
Masuk Keluar
Gambar 2 Jenis Disiplin Antrian

11. Satuan Ruang Parkir untuk Bus/Truk


W Pelayanan Untuk kenderaan Bus/Truk dapat dibagi
WP dalam 3 (tiga) jenis golongan berdasarkan
ukuran kendaraan , yakni kecil ,sedang dan
d besar. Dimrnsi dari Satuan Ruang Parkir
(SRP) dapat dilihat tabel di bawah(Ahmad
I II III IV Munawar, 95; 2004)

Gambar 1 Skema Antrian setiap Lajur B=170 a1=10


Bp=280
Kecil O=80 L=470
Lp=500
R=30 a2=20
10. Disiplin antrian FIFO
Untuk disiplin antrian FIFO dapat B=200 a1=20
Bp=320
digunakan persamaan-persamaan berikut: Sedang O=80 L=460
Lp=500
R=40 a2=20
Q —- ! ± ! «««««« (1)
2
T /µ(µ - !2/(1 ± ! «««««(2) B=250 a1=30
Bp=380
d = 1/(µ - ««««««««««...(3) Besar O=80 L=1200
Lp=1200
Z ——- G ± — «««««« (4) R=50 a2=20

dimana: Sumber: Dirjen PerhubDat 1998,Pedoman


n = jumlah kendaraan dalam system, Perenc.Fasilitas Parkir.
kendaraan / waktu.
q = jumlah kendaraan dalam antrian, METODOLOGI PENELITIAN
kend./waktu
d = waktu kendaraan dalam system.(waktu) Metoda yang dipakai berdasarkan kajian pustaka
w = waktu kendaraan dalam antrian (waktu) dengan tahapan-tahapan sebagai berikut:
a) Mengidentifikasi masalah, tujuan dan
Persamaan diatas hanya berlaku untuk lajur ruang lingkup agar penelitian mencapai
WXQJJDO GHQJDQ QLODL ! — 1 -LN ! ! 1 sesuai dengan rencana dan tepat sasaran.
maka harus menambah beberapa lajur b) Penelitian pendahuluan terhadap lokasi
tunggal ( multi lajur). yang menjadi objek penelitian dengan
maksud memperoleh daerah penelitian
Jenis Disiplin Antrian : untuk menjadi bahan masukan bagi tahap
1. First In First Out (FIFO) delanjutnya.

Analisa Kebutuhan Fasilitas Parkir ................................................... A.Latif 58


PILAR Jurnal Teknik Sipil, Volume 10, No. 1, Maret 2014 ISSN: 1907-6975

c) Pengumpulan dan pengolahan data terdiri terminal Alang-alang lebar dalam


dari dua macam , yaitu data sekuinder dan pengumpulan data primer.
data primer yang didapat dengan cara Tujuan dari analisa sistim pelayanan ini
survei dan pengamatan di lapangan. adalah untuk mengetahui atau
d) Analisis dan Pembahasan. mengidentifikasi apakah kinerja
e) Kesimpulan. pelayanan angkutan umum kendaraan
AKDP sudah cukup baik atau tidak bila
dibandingkan dengan standar
(Dephubdat;1966) yaitu frekuensi
MULAI kedatangan adalah 12 kendaraan perjam
.
Studi Refrensi b) Sistim pelayanan di terminal AAL
adalah suatu proses yang dari mulai
Perumusan Masalah kendaraan dengan atau tanpa penumpang
dan Tujuan Penelitian memasuki pintu gerbang terminal sampai
kepada kendaraan (dengan atau tanpa
penumpang) keluar terminal, maka akan
Persiapan Survey
diketahui kebutuhan kendaraan
berdasarkan sisteim yang berlaku di
terminal sesuai dengan fasilitas yang ada
atau yang tersedia, seperti fasilitas
Data Sekunder Data Primer berupa tempat kedatangan kendaraan
maupun penumpang, tempat antrian
kendaraan(sebelum mengisi penumpang)
dan tempat kendaraan mengisi
- Dishub.Prop. Survey Survey penumpang. Pada pintu kedatangan ini
S.S Pendahuluan lanjutan
- Dishub.Kota terdapat jalur masuk untuk kendaraan
Palembang angkutan umum seperti; AKAP, AKDP,
- Pihak Bus Kota dan Angdes. Setelah melewati
Kompilasi
Terminal pintu kedatangan, kendaraan AKDP akan
AAL. Data
menuju jalur ketangan kendaraan untuk
menurunkan penumpang dan setelah
menurunkan penumpang, kendaraan
Refrensi: Analisa Data
KepMen.no.35, akan mengatur posisi kendaraannya
2003 untuk mengisi penumpang (antrian
-Standarisasi
Kesimpulan &Saran penumpang). Disini tidak dibedakan
MKJI secara khusus tempat menurunkan atau
menaikkan penumpang, juga tidak ada
rambu-rambu atau marka petunjuk yang
Selesai
jelas untuk masing-masing trayek.
Dari uraian di atas dapat ditarik
Gambar 3 Bagan Alir Metodologi Penelitian kesimpulan bahwa system pelayanan di
terminal Alang-Alang Lebar diatur
seperti skema di bawah ini, yaitu
HASIL DAN PEMBAHASAN kendaraan (dengan atau tanpa
penumpang masuk pintu kedatangan lalu
a) Berdasarkan pengamatan pada terminal menurunkan pwenumpang dan setelah
Alang-Alang Lebar, kendaraan yang itu kendaraan akan parkir (antri) untuk
masuk kedalam terminal harus melalui mengisi penumpang , setelah penuh baru
pintu kedatangan dan stelah melewati bernagkat meninggalkan terminal. (lihat
pintu kedatangan kendaraan akan menuju Skema sistim pelayangan kendaraan di
jalur kedatangan untuk menurunkan Terminal berikut).
penumpang,setelah itu kendaraan menuju
ketempat antrian penumpang untuk
mengisi penumpang dan kemudian
kendaraan berangkat/keluar menuju
tujuan sesuai dengan trayeknya masing-
masing. Pengamatan ini berdasarkan
setelah mengetahui data jam puncak
yang didapat dari data sekunder (UPTD)

Analisa Kebutuhan Fasilitas Parkir ................................................... A.Latif 59


PILAR Jurnal Teknik Sipil, Volume 10, No. 1, Maret 2014 ISSN: 1907-6975

kedatangan kendaraan, keberangkatan


kendaraan.
1 2 3 4 Hasil pengamatan untuk menentukan
hari puncak diperlihatkan seperti tabel
berikut:
TERMINAL
Tabel 1 Jumlah Kendaraan masuk
Terminal AAL Juli 2010

Jumlah Kendaraan Minggu ke


LAYANAN Hari
Rata-
I II III IV V Tot.
rata
KEDATANGAN
Senin 25 30 29 25 26 135 27

Selasa 23 29 30 25 26 133 26
PARKIR
Rabu 29 28 29 26 21 133 27

Kamis 37 33 33 34 32 169 39
LAYANAN
Jumat 36 36 29 34 33 168 34
KEBERANGKATAN Sabtu 39 38 36 33 27 173 35

34 36 29 31 30 160 32
Sumber: UPTD Terminal AAL Juli 2010
KELUAR Dari tabel 1 dapat ditentukan bahwa hari sibuk
Legenda: adalah hari Sabtu rata-rata 35 kendaraan per jam
1. Bus dengan penumpang (lihat Gambar Grafik jumlah kendaraan masuk
2. Bus tanpa penumpang terminal AAL di bawah), selanjutnya akan
3. Penumpang dilakukan pengambilan data primer di terminal
4. Pengantar/penjemput Alang-Alang Lebar. Data primer ini adalah data
langsung pengamatan di terminal pada hari sibuk
(Sabtu) dengan rentang waktu dari pukil 07.00
Gambar 4 Skema sistim Pelayanan di Terminal sampai pikul 18.00 WIB.
Alang-Alang Lebar Palembang

c) Analisis penggunaan fasilitas pelayanan


pada terminal AAL ini berdasarkan hasil
pengamatan di terminal pada hari dan Jumlah kendaraan masuk Terminal
jam sibuk. Hari sibuk dan jam sibuk AAL
adalah hari dan jam dimana jumlah 50
kendaraan yang masuk terminal
Jumlah Kendaraan

40
maksimum (terbesar). Hari sibuk
diperoleh dari data sekunder Unit 30
Pelaksana Teknik Daerah (UPTD) 20
terminal AAL. Selanjutnya setelah 10
diperoleh hari sibuk, kemudian
dilakukan pengambilan data primer 0
dengan melakukan pengamatan Sen Sel rab Kam Jum Sab
langsung di terminal Alang-alang lebar.
Ini dilakukan/diamati terhadap
kendaraan masuk dan keluar dari
terminal untuk kendaraan AKDP. Disini Gambar 5 Grafik Jumlah kendaraan masuk
akan dibahas tentang penggunaan atau
pemanfaatan fasilitas yang ada pada
kondisi sekarang seperti fasilitas tempat

Analisa Kebutuhan Fasilitas Parkir ................................................... A.Latif 60


PILAR Jurnal Teknik Sipil, Volume 10, No. 1, Maret 2014 ISSN: 1907-6975

d) Pengamatan kendaran masuk dan keluar Tabel 2 Waktu kedatangan AKDP di Terminal
Terminal AAL dilakukan setelah AAL Hari Sabtu Agustus 2010
mengetahui hari puncak atau hari sibuk
sambil melakukan pengamatan aktifitas Waktu
yang terjadi. Waktu kedatangan Waktu Jumlah
antar
No.Kend kedatang penum
kendaraan ini digunakan untuk No Trayek araan an (jam.
kedata
pang
mengetahui berapa lama jarak dari satu ngan
(BG) menit) (org)
(menit)
kendaraan AKDP dengan kendaran
AKDP berikutnya dan sekaligus 1. Plg - Sekayu 7034 B 09.29 0 27
mengetahui berapa besar atau jumlah 2. Plg - Betung 3122 AH 09.41 12 10
3. Plg ± S.lilin 7882 AC 09.46 5 6
tingkat kedatangan kendaraan ini erat 4. Plg - Betung 4563 AB 09.53 7 2
kaitannya dengan antrian kendaraan di 5. Plg ± S.Lilin 7692 AC 09.54 3 27
terminal. Apabila waktu pelayanan rata- 6. Plg - Betung 5506 AH 10.01 7 10
rata kendaraan mengisi penumpang 7. Plg - Betung 5672 AH 10.07 6 2
8. Plg ± S.Lilin 7027 RF 10.17 10 23
lebih kecil dari pada rata-rata kedatangan 9. Plg - Sekayu 7045 Al 10.34 17 0
kendaraan AKDP, maka akan terjadi 10. Plg - Sekayu 3731 AG 10.41 7 21
proses antrian di terminal. Antrian ini 11. Plg - Sekayu 7174 AC 1044 3 5
akan menimbulkan kemacetan apabila 12 Plg ± S.Lilin 7861 RH 10.50 6 10
13 Plg - Sekayu 7049 AK 10.51 9 16
jumlah/ luas petak kendaraan tidak 14 Plg - Sekayu 7028 B 10.54 3 0
mencukupi. Kedatangan antar kendaraan 15 Plg - Betung 7058 AL 11.01 7 5
ke terminal mempunyai interval waktu 16 Plg - Betung 7124 AL 11.02 1 10
tang bervariasi begitu juga dengan 17 Plg - Sekayu 7897 RH 11.05 3 8
18 Plg - Betung 7840 RH 11.20 15 23
penumpang yang diangkutnya. Jarak 19 Plg - Sekayu 51 80 LA 11.38 13 15
waktu antar kedatangan kendaraan ke 20 Plg ± B.Asin 3353 AA 11.39 1 27
terminal dapat dilihat seperti tabel 21 Plg - Sekayu 7348 RH 11.41 2 2
berikut: 22. Plg - Sekayu 7134 RH 1141 0 27
23 Plg - Sekayu 5404 AN 1145 4 12
24 Plg - Sekayu 7046 B 11.45 0 4
25. Plg - Sekayu 7007 B 11.46 1 4
26. Plg ± S.Lilin 7692 AC 11.50 4 1
27. Plg ± S,Lilin 4375 Ac 11.59 9 5
28. Plg - Sekayu 7589 RH 12.03 4 25
29. Plg - Sekayu 3578 RG 12.35 32 27
30 Plg - Sekayu 37.08 AB 12.40 5 28
31 Plg - Sekayu 1539 GI 12.47 7 5
32. Plg - Sekayu 3414 AH 12.54 7 12
33 Plg - Sekayu 3739 AG 12.57 3 5
34. Plg- Sekayu 3513 BA 13.07 10 14
35. Plg- Sekayu 7053 B 13.20 13 7
36. Plg- Sekayu 7022 B 13.25 5 24
37. Plg- Sekayu 3477 BA 13.50 25 12
38. Plg- Sekayu 7885 AC 14.00 10 10
39. Plg- Sekayu 7768 RH 14.13 13 20
40. Plg- Sekayu 7028 JA 14. 20 7 8
41. Plg- Sekayu 3513 BA 14.37 17 0
42. Plg- Sekayu 7589 RH 14.38 1 6
43. Plg- Sekayu 7007 B 14.39 2 5
44. Plg- Sekayu 7234 AU 14.45 6 5
45. Plg- Sekayu 7053 B 14.50 5 0
46 Plg- Sekayu 3422 DA 15.01 11 9
47. Plg- Sekayu 3414 AH 15.09 8 0
48. Plg- Sekayu 7017 JA 15.12 3 2
49. Plg- Sekayu 3349 RF 15.47 35 2

Rata-rata 4.96 4.82


Sumber: Data lapangan

Dari tabel 2 di atas didapat data sbb.:


1) Waktu antar kedatangan kendaraan satu
dengan kendaraan berikutnya(headway) rata-
rata adalah sebesar 4.96 menit (dibulatkan 5
menit).
2) Jumlah penumpang yang dibawa kendaraan ke
terminal rata-rata 4.8 (dibulatkan 5
penumpang).

Analisa Kebutuhan Fasilitas Parkir ................................................... A.Latif 61


PILAR Jurnal Teknik Sipil, Volume 10, No. 1, Maret 2014 ISSN: 1907-6975

3) Dari butir 1, kedatangan kendaraan AKDP di freqwensi pada saat jam puncak sebesar 8.5 ±
terminal yaitu 60 menit/5menit =12 kendaraan 9.0 kend./jam, dan ini lebih kecil atau lebih
per jam. Sehingga jika terminal beroparasi rendah dari 12 kend./jam berdasarkan standar
dari jam 07.00 sampai dengan jam 18.00 wib. yang ada (Dephubdat.,1996), berarti
maka harus dapat 11 x 12 = 132 kendaraan. pelayanan dikatakan belum optimal.
4) Dari butir 2, terlihat bahwa angkutan yang
menuju ke kota Palembang (khusus AKDP) Tabel 3 Frekuensi kedatangan kendaraan AKDP
penumpangnya relative sedikit yaitu hanya 5 di Terminal
penumpang jika dibandingkan dengan No. Waktu Jumlah kend./Jam
kapasitas(tempat duduk) pada bus yaitu 27 1. 09.30 ± 10.30 9
penumpang. Dengan perkataan lain jumlah 2. 10.30 ± 11.30 9
armada terlalu banyak. 3. 11.30 ± 12.30 11
5) Jika dihitung Load Factornya, kendaraan 4. 12.30 ± 13.30 7
AKDP dengan kapasitas tempat duduk 11, 5. 13.30 ± 14.30 6
maka besar load factor = 5/11 = 0.45, 6. 14.30 ± 15.30 7
sedangkan untuk kendaraan AKDP yang Rata-rata 9.0
berkapasitas tempat duduk 27, maka besar Sumber: Analisa Data
load factornya 5/27 = 0.19. Melihat angka
load factor ini, AKDP yang ada di terminal 8) Waktu kendaraan di tempat keberangkatan.
Alang-Alang Lebar ini termasuk trayek Dalam pengamatan di terminal mulai
tertutup, dan tidak perlu dilakukan kendaraan mengisi penumpang, dan lamanya
penambahan armada baru. waktu mengisi penumpang adalah saat mulai
6) Dari tabel 2 di atas (waktu kedatangan AKDP) mengisi penumpang. Selain menghitung
didapat indikator pelayanan seperti frekuensi lamanya kendaraan mengisi penumpang, juga
kedatangan kendaraan AKDP per jam pada dilakukan pengamatan / menghitung jumlah
jam puncak (peak hour) di terminal Alang- penumpang yang naik dalam kendaraan yang
Alang sebagai berikut: akan berangkat. Dari hasil pengamatan
7) Nilai frekuensi teringgi pada jam puncak keberangkatan AKDP di terminal Alang-
untuk kendaraan AKDP yaitu pada pukul Alang Lebar diperlihatkan pada tabel 4
11.30 ± 12.30 wib.sebesar 11 kend./Jam dan sebagai berikut:
frekuensi terendah adalah pukul 13.30 ± 14.30
wib. yaitu sebesar 6 kend./jam. Jadi rata- rata

Tabel 4 Waktu kendaraan di tempat keberangkatan

Analisa Kebutuhan Fasilitas Parkir ................................................... A.Latif 62


PILAR Jurnal Teknik Sipil, Volume 10, No. 1, Maret 2014 ISSN: 1907-6975

2
Dari tabel di atas dapat dijelaskan sebagai kendaraan dalam Antrian: q /µ(µ -
2
berikut: 3 /4(4 -3) = 2 kend/Jam.
a. Waktu mengisi penumpang tercepat adalah 1 Secara total terdapat 8 buah kendaraan (4 lajur
menit dengan penumpang 2(dua) orang dan 1 antrian dengan 2 kendaraan per jam)
menit dengan penumpang terbanyak 27 0rang Yang mengantri dengan panjang antrian
penumpang. sepanjang 9,20 meter (jika diasumsikan
b. Waktu paling lama mengisi penumpang panjang rata-ratakendaraan 4,60 m). Jadi
sebesar 65 menit, dengan penumpang yang Panjang antrian untuk kendaraan AKDP
tidak terlalu banyak yaitu 9 orang penumpang. adalah ( 4 x 9,20m ) =36,80 m. Jika lebar
c. Bila dilhat dari jumlah penumpang rata- rata (Bp) = 3,20 m, maka luas lahan parker untuk
10.36 orang, maka load factor (LF) Antrian adalah 3,20 m x 36,80 m = 117,7 m2
hanya10.36/27 = 0.38 atau 38%, untuk < 1.575 m2 , berarti luas lahan parkir Antrian
kapasitas kendaraan dengan 27 tempat duduk. belum optimal pemanfaatannya.
d. Ditinjaudari jurusan atau trayekangkutan
AKDP didapat yaitu Palembang ± Betung KESIMPULAN DAN SARAN
48%, Palembang - Sekayu 45% dan Kesimpulan
Palembang ± S. Lilin25%. Jadi rata- rata dari Dari hasil analisis dapat disimpulkan sebagai
seluruh trayek 46%, dan ini berarti jurusan berikut;
Palembang ± Betung yang teramai dan 1. Kebutuhan penumpang menunggu kedatangan
Palembang ± S.Lilin adalah yang paling sepi. kendaraan di terminal adalah waktu tunggu
e. Fasilitas Parkir dan Antrian AKDP lebih pendek dan antrian tidak lama. Ini
Fasilitas ini digunakan setelah kendaraan berarti jumlah kendaraan terlalu banyak
menurunkan penumpang dan selanjutnya sehingga tidak perlu pernambahan armada
masuk ke tempat antrian kendaraan. Dari angkutan umum AKDP dari semua jurusan
pemantauan dilapangan tidak terdapat marka yang rata Load Factornya rata ± rata 46%
yang jelas batas antar tempat kedatangan ternyata lebih kecil dari 70%.
dengan tempat antrian kendaraan. Jadi 2. Nilai rata- rata frekuensi pada saat jam puncak
kesannya tidak tertata sebagaimana mestinya (peak hour) adala sebesar 9 kendaraan/jam, ini
atau tidak teratur. Menurut Abubakar (1995) lebih kecil dari nilai frekuensi berdasarkan
luas area yang dibutuhkan untuk antrian standar Dephubdat, 1996 yaitu 12
kendaraan dapat disamakan area kedatangan kendaraan/jam, berarti pelayanan kendaraan
kendaraan. Berdasarkan informasi yang belum optimal.
diperoleh dari pihak Dinas Perhubungan 3. Jumlah lajur Trayek yang dibutuhkan ada 4
Provinsi Sumatera Selatan 2007, melalui buah, jumlah kendaraan dalam Antrian ada 2
Kepala Terminal Alang-Alang lebar, luasan kendaraan/Jam, artinya secara total terdapat 8
sarana fasilitas pelayanan di terminal buah kendaraan ( 4 lajur antrian dengan 2
berdasarkan kelompok yang akan dikaji untuk kendaraan per Jam). Sedangkan luas parkiran
jenis fasilitas pelayanan ruang parker AKDP untuk antrian 117,7 m2 < 1.575 m2 , berarti
dengan yang tersedia adalah 1.575 m2 pemanfaatan lahan parkir /antrian untuk
f. Analisa Antrian AKDP Metode FIFO kendaraan AKDP belum optimal
Dalam analisa berikut dilakukan dengan penggunaannya.
pendekatan system FIFO (First In First Out).
Dengan metode FIFO ini akan dicari berapa Saran
jumlah lajur trayek yang dibutuhkan, jumlah Diperlukan usaha-usaha untuk memperbaiki
kendaraan dalam sistim dan jumlah kendaraan pelayanan kendaraan angkutan umum AKDP
dalam antrian. melalui beberapa kegitan antara lain:
Dari tabel 4.2 diperoleh rata-rata kedatangan 1. Tidak ada kendaraan yang mengisi/
AKDP = 4,96 menit per kendaraan, sehingga menurunkan penumpang di luar terminal,
diperoleh tingkat kedatangan ( 60/ 4,96 semua kendaraan harus masuk ke dalam
= 12 kendaraan/Jam. Dari tabel 4.4 diperoleh terminal.
waktu pelayanan keberangkatan = 16,08 menit 2. Kendaraan pada saat mengisi atau menaikkan
sehingga tingkat pelayanan ( µ ) = 60/16,08 = penumpang harus ada pengaturan yaitu
3,65 kend/Jam atau 4 kendaraan/Jam dengan menentukan batas waktu sesuai
(dibulatkan). Jumlah Lajur Trayek ( N ) dengan aturan dan harus masuk ke lajur-lajur
dengan memperhatikan nilai ! — -LND ! ! yang telah disediakan dan ada pemandu untuk
maka akan terjadi antrian. Nilai ! — keberangkatan kendaraan pada tempat yang
= 3, 3 >1, berarti minimal ada 4 Lajur Trayek. ditentukan.
Jumlah kendaraan dalam sistim ( n ) = — -
PDND 1 ¶ PHQMDGL -DGL Q
¶ —- ¶ -3 ) = 3 kend./Jam. Jumlah

Analisa Kebutuhan Fasilitas Parkir ................................................... A.Latif 63


PILAR Jurnal Teknik Sipil, Volume 10, No. 1, Maret 2014 ISSN: 1907-6975

DAFTAR PUSTAKA

Abubakar, Iskandar, Ir., Msc, 1995, Menuju Lalu


lintas Angkutan Jalan yng Tertib, Direktorat
Jenderal Perhubungan Darat, Jakarta.

Ahmad Munawar, Dr., Ing., 2004, Manajemen


Lalulintas Perkotaan, Universitas
Gajahmada, Yogyakarta.

Bappeda Kota Palembang, 2001, Studi


TerminalType A Alang-AlangLebar.

Hospital, Deby, 2005, Pengaruh Load Factor


Terhadap Kebutuhan Angkutan Antar Kota
Dalam Propinsi(AKDP) Pada Terminal
Karya Jaya , Palembang.

Morlok, K.Edward, 1984, Pengantar Teknik dan


Perencanaan Transportasi, dan Komunikasi,
Erlangga, Jakarta.

Menteri Perhubungan, Kepmen. Nomor 35 Tahun


2003, Tentang Penyelenggaraan Angkutan
Orang Di Jalan Dengan kendaraan Umum.

Analisa Kebutuhan Fasilitas Parkir ................................................... A.Latif 64

Anda mungkin juga menyukai