Glendy Lansart
Mecky R. E. Manoppo, Freddy Jansen
Fakultas Teknik Jurusan Teknik Sipil Universitas Sam Ratulangi Manado
e-mail: glen_lansart@yahoo.com
ABSTRAK
Terminal merupakan komponen yang penting dalam sistem transportasi. Apabila terminal di
suatu kota tidak berfungsi dengan baik, maka akan menimbulkan kesemerawutan lalu lintas
di kota tersebut.
Hasil survey menyatakan sirkulasi di sekitar Terminal Tondano tidak tertata dengan baik,
dan luas terminal yang tersedia tidak dapat menampung volume kendaraan yang ada. Untuk
itulah maksud perencanaan terminal Sasaran.
Berdasarkan perhitungan dari data-data yang diperoleh, maka luas terminal yang
dibutuhkan agar dapat menampung kendaraan yang ada terminal Tondano saat ini adalah
20.806,5m2. Adapun terminal yang direncanakan untuk menampung kendaraan saat ini
adalah terminal tipe B dengan standar luas 3,2 Ha.
Kata kunci : Terminal penumpang tipe B, kapasitas parkir, antrian.
475
Jurnal Sipil Statik Vol.3 No.7 Juli 2015 (475-483) ISSN: 2337-6732
Pada prinsipnya, fungsi transportasi adalah istirahat dan informasi bagi awak bus dan
untuk menghubungkan orang dengan tata guna sebagai fasilitas pangkalan
lahan, pengikat kegiatan dan memberikan Berdasarkan tipe dan fungsinya, terminal
kegunaan tempat dan waktu untuk komoditi yang penumpang terdiri dari :
diperlukan. 1) Terminal Penumpang Tipe A. Berfungsi
2. Komponen Transportasi Perkotaan melayani kendaraan umum untuk angkutan
- Jaringan jalan. Jalan raya didefinisikan antar kota antar propinsi, dan/atau angkutan
sebagai sebidang tanah yang permukaannya lintas batas negara, angkutan kota dalam
diperkeras sedemikian sehingga dapat dilalui propinsi, angkutan kota dan angkutan
oleh lalu lintas kendaraan, manusia atau pedesaan
barang dari suatu tempat ke tempat yang lain 2) Terminal Penumpang Tipe B. Berfungsi
- Kendaraan. Lalu lintas yang melalui jalan melayani kendaraan umum untuk angkutan
raya terdiri dari kendaraan bermotor seperti antar kota antar propinsi, angkutan kota
bus, truk, sepeda motor dan lain-lain, serta dan/atau angkutan pedesaan.
yang tidak bermotor seperti sepeda, bendi, 3) Terminal Penumpang Tipe C. Berfungsi
gerobak dan lain-lain. melayani kendaraan umum untuk angkutan
- Terminal. Terminal merupakan tempat pedesaan.
berkumpul/penyebaran kendaraan dan Menurut tingkat pelayanan yang
penumpang / barang. dinyatakan dengan jumlah arus minimum
3. Terminal Secara Umum kendaraan per satuan waktu, terminal
Marlok (1988) mendefinisikan bahwa terminal dikatergorikan dalam tipe, yaitu:
merupakan lokasi bagi para penumpang dan Terminal Tipe A: melayani 50-100
barang masuk dan keluar dari sistem yang kendaraan/jam
merupakan komponen yang sangat penting dalam Terminal Tipe B: melayani 25-50
sistem transportasi. kendaraan/jam
Terminal Tipe C: melayani 25
Input Output kendaraan/jam
kendaraan 4. Konsep Dasar Perencanaan Terminal
TERMINAL Lokasi terminal sangat ditentukan oleh
konsep pelayanan angkutan umum di suatu kota.
penumpang Ad dua model yang diacu :
1. Model near site terminating.
barang Model ini mengembangkan sejumlah
terminal di tepi kota. Angkutan antar kota
Gbr. 1 Bagan Proses Arus Yang Disederhanakan berakhir di terminal-terminal tepi kota,
sedangkan pergerakan didalam kota dilayani
Fungsi terminal dengan angkutan kota yang berasal dan
Fungsi utama terminal transportasi berakhir di terminal yang ada.
adalah untuk menyediakan fasilitas masuk dan
keluar dari objek yang akan mengangkut
penumpang atau barang menuju dan dari sistem.
a) Fungsi terminal bagi penumpang adalah
untuk kenyamanan menunggu, kenyamanan
perpindahan dari moda atau kendaraan yang
lain, tempat fasilitas informasi dan fasilitas
parkir kendaraan pribadi.
b) Fungsi terminal bagi pemerintah adalah dari
segi perencanaan dan manajemen lalu lintas
untuk menata lalu lintas dan angkutan serta
menghindari kemacetan, sumber pemungutan Gambar 2 Konsep Near Site Terminating
retribusi dan sabagai pengendali kendaraan
umum. 2. Model central terminating.
c) Fungsi terminal bagi operator/pengusaha Model ini menguasai satu terminal terpadu
adalah untuk pengaturan pelayanan, pengatur ditengah kota yang melayani semua jenis
operasi kendaraan, penyediaan fasilitas angkutan dikota tersebut.
476
Jurnal Sipil Statik Vol.3 No.7 Juli 2015 (475-483) ISSN: 2337-6732
477
Jurnal Sipil Statik Vol.3 No.7 Juli 2015 (475-483) ISSN: 2337-6732
Kenaikan Petak
Jumlah Petak
Manuver (m)
Lebar Ruang
Parkir untuk
Sudut Parkir
Total Lebar
Parkir (%)
diperhatikan di dalam memilih lokasi
Parkir (m)
Persentase
Panjang
Lebar
Jarak
terminal. Sebab dengan diketahui daerah
mana yang telah diperuntukkan sebagai
kawasan terminal tersebut serta lahan yang
ada di sekitarnya, maka lebih memudahkan
kita dalam penganalisaan. Dimana dalam hal 180 6,0 2,4 3,0 5,4 33 -
ini diperuntukkan lahan tersebut telah
ditentukan dan ditetapkan di dalam rencana 30o 4,8 4,5 2,9 7,4 41 24,2
tata ruang kota.
6) Jalur pencapaian (Aksesibilitas). 45o 3,4 5,1 3,7 8,8 58 41,5
Untuk melayani kegiatan terminal yang 60 o
2,8 5,4 4,6 10,0 71 22,4
merupakan fungsi primer kota haruslah
o
tersedia jaringan jalan arteri yang secara 90 2,4 4,8 5,8 10,0 83 16,9
fungsional terkait maupun hubungan
langsung mengandung maksud bahwa
Fasilitas utama
terminal antar desa atau kecamatan di kota
Fasilitas utama terminal adalah fasilitas yang
memiliki jalan alternatif penghubung.
mutlak dimiliki dalam terminal penumpang,
7) Memiliki ketersediaan lahan.
yaitu :
8) Lokasi terminal harus terletak pada lokasi
1) Jalur pemberangkatan kendaraan umum
sedemikian rupa sehingga tingkat kebisingan
2) Jalur kedatangan kendaraan umum
dan polusi udara tidak mengganggu pada
3) Tempat tunggu kendaraan umum
lingkungan sekitarnya.
4) Tempat tunggu penumpang dan / atau
9) Lokasi terminal harus berada di luar kawasan
pengantar
pusat kota atau terletak di kawasan pinggir
5) Jalur lintasan
kota. Di antara karakteristik daerah pusat
6) Bangunan kantor terminal
(central area), daerah dalam, dan daerah
7) Tempat istirahat sementara kendaraan
pinggir (inner area) suatu lokasi dapat dilihat
umum
dari kepadatan penduduk berdasarkan studi
8) Menara pengawas
yang barkaitan dengan lokasi terminal.
9) Loket penjualan tiket.
10) Lokasi terminal harus menghindari daerah
10) Rambu-rambu dan papan informasi,
yang telah diperuntukkan bagi kegiatan
petunjuk jurusan, tarif dan jadwal
industri. Kriteria ini bertitik tolak dari
kekhawatiran terjadi kecelakaan disebabkan perjalanan.
11) Pelataran parkir kendaraan pengantar dan
keberadaan terminal tersebut.
taksi.
11) Harus terkait dengan pola pelayanan
angkutan umum dalam kota. Dalam Peramalan
Untuk memproyeksikan atau memberikan
pemilihan lokasi terminal harus terdapat jalur
alternatif sebagai jalur penghubung angkutan ramalan (forcasting) yang menyangkut
perkembangan jumlah angkutan umum yang
umum sehingga kendaraan sebagai pengguna
beroperasi di Kabupaten Minahasa, maka dalam
terminal tidak lagi melintas dan mengganggu
penulisan tugas akhir ini digunakan analisa
angkutan lain.
regresi linier.
Persamaannya:
Pola Parkir Pada terminal
1. Parkir Sejajar (180o) Y = a + b.X
2. Parkir Tegak Lurus (90o)
3. Parkir 60 o
4. Parkir 45 o nXY X.Y
b =
5. Parkir 30 o nX 2 (X) 2
Y b.X
Tabel 1 Dimensi dan Jumlah Petak Parkir a =
n
Untuk koefisien korelasi, rumusnya:
478
Jurnal Sipil Statik Vol.3 No.7 Juli 2015 (475-483) ISSN: 2337-6732
Metodologi Penelitian
Pengumpulan Data:
Data Sekunder
- Jumlah Angkutan Umum dalam
kota Lokasi Terminal
- Jumlah Angkutan Umum
Antar kota dalam Propinsi Gambar 5. Foto Satelit Lokasi Terminal Tondano
- Lay Out & Keadaan Terminal
lama
479
Jurnal Sipil Statik Vol.3 No.7 Juli 2015 (475-483) ISSN: 2337-6732
480
Jurnal Sipil Statik Vol.3 No.7 Juli 2015 (475-483) ISSN: 2337-6732
Kendaraan
Ruang Administrasi 59 240000
Jumlah
Ruang Pengawas 23 230000
Loket 3 220000
Peron 4 210000
2021
2013
2014
2015
2016
2017
2018
2019
2020
2022
Retribusi 6
Ruang Informasi 10
Ruang P3K 30 Tahun
11. Ruang Luar (tidak 4.890
efektif)
Luas Lahan 17.225 Gambar 7. Tren Perkembangan Jumlah Arus
Lahan Cadangan 17.225 Angkutan Umum
Total Luas 34.510
Luas Lahan Terminal 3,5 Ha Tabel 6. Perbandingan Jumlah Kendaraan
481
Jurnal Sipil Statik Vol.3 No.7 Juli 2015 (475-483) ISSN: 2337-6732
Saran.
1. Mengingat fungsi dan kegiatan terminal yang
sangat kompleks yang memungkinkan
terjadinya kemacetan dan konsentrasi
kendaraan angkutan, maka dalam penempatan
atau pemilihan lokasi terminal diusahakan
tidak berdekatan dengan pusat-pusat kegiatan
penduduk serta kemungkinan pengembangan
Gambar 8 Sirkulasi Kendaraan di Terminal di masa yang akan datang..
Sasaran 2. Diharapkan peran serta masyarakat dalam
menjaga fasilitas terminal yang akan
dibangun sehingga dapat berdaya guna sesuai
dengan yang diharapkan dalam perencanaan.
482
Jurnal Sipil Statik Vol.3 No.7 Juli 2015 (475-483) ISSN: 2337-6732
DAFTAR PUSTAKA
-----, 1995, Menuju Lalu Lintas dan Angkutan Jalan yang Tertib, Jakarta.
Anonim, 1993, Peraturan Pemerintah No. 43 Tahun 1993 Tentang Prasarana dan Lalu Lintas
Jalan.
Anonim, 1995, Keputusan Menteri Perhubungan No. 31 Tahun 1993 Tentang Terminal
Transportasi Jalan.
Anonim, 1996, Pedoman Teknis Penyelenggaraan Fasilitas Parkir, Direktorat Perhubungan Darat,
Jakarta.
Hobbs, F. D., 1995, Perencanaan dan Teknik Lalu Lintas, Gajah Mada University Press,
Yogyakarta.
Morlock, Edward K., 1994, Pengantar Teknik dan Perencanaan Transportasi, Erlangga, Jakarta.
483