Anda di halaman 1dari 47

TERMINAL BUS TIPE A DI PROVINSI

LAMPUNG DENGAN PENDEKATAN


ARSITEKTUR NEO-VERNAKULAR
LANDASAN KONSEPTUAL PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR

Oleh:

I KETUT GUNADA
1815012035

(Seminar Hasil)

Arsitektur
Fakultas Teknik
Universitas Lampung
2023
Latar Belakang ⬣ Terminal Induk Rajabasa Tipe A di
Kota Bandar Lampung saat ini
Provinsi Lampung terletak di ujung selatan mengalami kendala ketidak sesuainya
Pulau Sumatera yang menjadi peran utama dengan standar lokasi terminal tipe A
dari jalur trasportasi darat yang akan menuju yang ada pada Peraturan Pemerintah
dan menyebrang dari Pulau Sumatera ke No.79 tahun 2013 tentang jaringan lalu
Pulau Jawa atau sebaliknya lintas dan angkutan jalan. (Dian &
Azaria, 2018)
• Kota Bandar Lampung merupakan daerah ⬣ Tim Badan Pembangunan Nasional
perkotaan di Provinsi Lampung yang (Bapenas) menilai lokasi terminal
melayani dan berfungsi sebagai konektifitas Rajabasa terjepit antara Terminal
penting bagi trasportasi Nasional (PP RI
Terminal tipe C milik Pemerintah Kota
No.13 Tahun 2017).
Bandar Lampung.
LATAR BELAKANG
Pemilihan tapak dan penataan Pendekatan Arsitentur Neo-Vernakular: Sebuah Gaya
kembali lokasi terminal merupakan Arsitektur Tradisional yang Mengakomodasi perkembangan
arsitektur di Indonesia kedepannya. Dimana hal ini sejalan
salah satu solusi yang dapat di dengan Perda No.2 Tahun 2008 Provinsi Lampung yang
lakukan sebagai peran pemerintah mewajibkan pemakaian ornamen khas Lampung pada
bangunan publik
dalam menyediakan wadah
trasportasi dan melengkapi sistem Menerapkan prinsi TOD: Transit Oriented Development
(TOD) merupaka solusi bagi pemerintah dalam menciptakan
transportasi yang ada.
kawasan terpadu dari berbagai kegiatan fungsional kota atara
Sistem hubungan lokal dan atar lokal
Transportasi
02 Hasil Study data yang akan diterapkan pada perancangan
terminal Bus Tipe A di Provinsi Lampung dengan prinsip-
prinsip TOD dan pendekatan Neo-Vernakular untuk
01 Terminal memberikan wadah playanan transportasi yang terkoneksi,
nyaman dan melestarikan kebudayaan Lampung
Rumusan Tujuan Manfaat
Masalah Perancangan Perancangan

Bagaimana perancangan Merancang kembali Meningkatkan efisiensi


desain Terminal Bus Tipe A terminal bus tipe A di Provinsi transportasi di Provinsi
dengan prinsip-prinsip TOD Lampung guna memberikan Lampung. guna mengurangi
dan pendekatan Neo-Vernakular solusi dari permasalahan yang kemacetan dan waktu tunggu
untuk memberikan wadah ada saat ini. Menerapkan bagi
playanan transportasi yang Prinsip-prinsip TOD dengan Menghasilkan produk
nyaman dan melestarikan pendekatan aritektur neo- desain terminal bus tipe A
kebudayaan Lampung vernakular untuk menciptakan agar dapat menjadi suatu
jalur koneksi yang nyaman bahan usulan pertimbangkan
bagi transportasi publik dan bagi instansi yang berwenang.
melestarikan nilai-nilai budaya.
TINJAUAN UMUM
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia
• DEVINISI
(KBBI), terminal adalah pemberhentian akhir dari
Menurut PM Perhubungan RI No.132 Tahun
suatu stasiun (bus, kereta api, dll) (Setiawan, 2019).
2015 tentang Penyelenggaraan Terminal Penumpang
Terminal didefinisikan untuk menaikkan dan
Angkutan Jalan, Terminal adalah pangkalan
menurunkan penumpang dan barang, mengatur lalu
kendaraan bermotor umum yang digunakan untuk
lintas, dan juga sebagai tempat transit atau
mengatur kedatangan dan keberangkatan, menaikkan
perpindahan penumpang.
dan menurunkan orang dan/atau barang, serta
perpindahan moda angkutan.

Berdasarkan UUD RI No.22 tahun 2009,


tentang Lalu Lintas Angkutan Jalan, terminal
merupakan: Titik simpul dalam jaringan
transportasi,Tempat pengawasan, pengendalian,
pengaturan dan pengoperasian lalu lintas.
TINJAUAN UMUM

Klasifikasi Terminal

Berdasarkan Angkutan Berdasarkan Fungsinya


1. Terminal Penumpang adalah terminal
Terminal Utama adalah tempat
yang mengatur kedatangan dan
terputusnya arus barang dan penumpang
keberangkatan penumpang.
yang dimana Berfungsi sebagai alat
2. Terminal barang adalah tempat untuk
pengatur angkutan yang bersifat
melakukan kegiatan bongkar muat
melayani arus angkutan dalam jarak jauh
barang dari ternsportasi yang satu ke
dan volume tinggi, dan Bongkar muat
transportasi lainya, dan tempat parkir
lebih besar dan jumlah 40
mobil barang.
penumpang/unit angkutan.
TINJAUAN UMUM

Klasifikasi Terminal

Berdasarkan Ruang Terminal Berdasarkan Dimensi Kendaraan


1. Terminal Utama : ± 5 ha untuk di 1. Bus besar, mempunyai daya
Pulau Jawa dan Sumatra, dan 3 ha angkut kapasitas antara 40-50
untuk di Pulau lainnya. kursi dengan dimensi peruang
2. Terminal Madya : ± 3 ha untuk di 10: lebar 2,4m: tinggi 3m
Pulau Jawa dan Sumatra, dan 2 ha 2. Bus sedang, mempunyai daya
untuk di Pulau lainnya. angkut kapasitas antara 25-30
3. Terminal Cabang: tergantung kursi dengan dimensi per-ruang
kebutuhan. 7,5 m: lebar 2,5m: tinggi 2,5m
TINJAUAN UMUM

• Kriteria Perencanaan Terminal • Fasilitas Terminal


1. Terminal dapat mengantisipasi pergerakan
pejalan kaki yang mudah dicapai dari daerah 01 Fasilitas Utama
Terminal
sekitarnya.
2. Mengantisipasi sirkulasi pergerakan bus
yang efisien dan lancar. 02 Fasilitas Penunjang
Terminal
3. Kebutuhan Tranfer yang cepat dan mudah.
4. Membuat penumpang merasa nyaman dan

03
aman Fasilitas Umum
Terminal
5. Sekecil munkin mempengaruhi kondisi lalu
lintas pada jaringan jalan sekitarnya
TINJAUAN UMUM

• Kriteria Perencanaan Terminal • Fasilitas Terminal


1. Terminal dapat mengantisipasi pergerakan
pejalan kaki yang mudah dicapai dari daerah 01 Fasilitas Utama
Terminal
sekitarnya.
2. Mengantisipasi sirkulasi pergerakan bus
yang efisien dan lancar. 02 Fasilitas Penunjang
Terminal
3. Kebutuhan Tranfer yang cepat dan mudah.
4. Membuat penumpang merasa nyaman dan

03
aman Fasilitas Umum
Terminal
5. Sekecil munkin mempengaruhi kondisi lalu
lintas pada jaringan jalan sekitarnya
TINJAUAN UMUM
• Pola aktifitas area muat di
dalam terminal
01 Linier

02 Sawtooth

03 Drive-through

04 Pull-in/back-out
TINJAUAN UMUM
Persyaratan Lokasi Terminal
Tipe A
• Berada di ibu kota provinsi, kotamadya maupun kabupaten dalam
jaringan antar kota antar provinsi.
• Berada dalam jalan arteri, kelas jalan sekurangnya kelas III A.
• Jarak antar terminal tipe A sekurang-kurangnya 20 km di Pulau
Jawa, 30 km di Pulau Sumatera dan 50 km di pulau lainnya.
• Luas lahan tersedia sekurang-kurangnya 5 Ha untuk Pulau Jawa
dan Sumatera dan 3 HA untuk pulau lainnya.
TINJAUAN UMUM
TOD
(Transit Oriented
Prinsip Manfaat TOD
development)
TOD memiliki tiga aspek yaitu
1. Berjalan Kaki (walk)
density berkaitan dengan kepadatan 1. Mengurangi kemacetan lalu
2. Bersepeda (cycle)
kawasan atau intensitas pemanfaatan lintas.
3. Menghubungkan (connect)
lahan yang tinggi, diversity 2. Meminimalkan polusi udara
4. Angkutan Umum (transit)
berkaitan dengan keberagaman 3. Meningktakan kualitas
5. Pembaruan (mix)
penggunaan lahan dan jenis aktivitas hidup.
6. Memadatkan (Densify)
pada kawasan dan design berkaitan 4. Meningkatkan mobilisasi.
7. Merapat (compact)
dengan desain kawasan yang ramah
8. Beralih (shift)
terhadap pejalan kaki dan pesepeda
TINJAUAN UMUM
Penerapan
Arsitektur Neo- Ciri-ciri Arsitektur Arsitektur Neo-
Vernakular Neo-Vernakular Vernakular
Arsitektur Neo-Vernakular 1. Mengandung unsur Penerapan elemen arsitektur
merupakan suatu penerapan elemen komunikatif yang bersikap yang sudah ada dan
arsitektur yang telah ada baik fisik mengalami pembaruan
lokal atau popular.
(bentuk, konstruksi) maupun non menuju suatu karya yang
2. Membangkitkan kembali
fisik (konsep, filosofi, tata ruang)
kenangan historic. modern. melestarikan unsur-
dengan tujuan melestarikan unsur-
3. Berkonteks urban. unsur lokal yang telah
unsur lokal kemudian sedikit
4. Menerapkan kembali teknik terbentuk secara empiris oleh
mengalami pembaruan menuju
suatu karya yang lebih modern ornamentasi. tradisi dan mengembang-
tanpa menghilanghilangkan nilai-nilai 5. Bersifat representasional kannya menjadi suatu
tradisi. langgam yang modern.
(mewakili seluruhnya)
Metode Perancangan

ALUR PERANCANGAN
ANALISIS PERANCANGAN

1. Analisi Kontekstual
2. Pemilihan Tapak
3. Analisi SWOT
4. Analisis Makro Tapak
5. Analisis Mikro Tapak
6. Analisis Fungsional
7. Analisis Besaran Ruang
8. Analisis Hubungan Ruang
Analisis Perancangan
Kriteria Pemilihan Tapak
Analisis Kontekstual
Menurut Peraturan Pemerintah Republik
Analisi ini mencakup data umum Provinsi
Indonesia Nomor 79 Tahun 2013 Tentang
Lampung serta ketersediaanya dalam bidang
Jaringan Lalu Lintas dan Angkutan Jalan
trasportasi.
Kabupaten Lampung Selatan yang memiliki
Berdasarkan PM 24 tahun 2021 tentang
bermacam fasilitas transportasi terutama melalui
Plabuhan Bakauheni, Bandara Radin Inten II dan
Penyelenggaraan Terminal Penumpang

jaringan Stasiun Kreta Api. Letaknya yang Angkutan Jalan

strategis menjadikan Provinsi Lampung sebagai


pintu gerbang Pulau Sumatra untuk keluar Perda Kabupaten Lampung Selatan No. 4

masuk aktivitas transportasi darat melalui Tahun 2021 Tentang Rencana Pembangunan

Pelabuhan Bakauheni Jangka Menengah Tahun 2021–2026


Kriteria Pemilihan Tapak

1. Berada di ibu kota provinsi, kotamadya


Menurut Peraturan Pemerintah Republik
maupun kabupaten dalam jaringan antar
Indonesia Nomor 79 Tahun 2013 Tentang
kota antar provinsi.
Jaringan Lalu Lintas dan Angkutan Jalan:
2. Berada dalam jalan arteri, kelas jalan
1. Tingkat aksesibilitasi penggunan jasa
sekurangnya kelas III A.
angkutan
3. Luas lahan tersedia sekurang-kurangnya 5
2. Kesesuaian lahan dengan Rencana Tata
Ha untuk Pulau Jawa dan Sumatera
Ruang Wilayah Nasional, RTRW Provinsi,
RTRW Kabupaten / Kota. Berdasarkan PM 24 tahun 2021 tentang
3. Kesesuaian lahan dengan rencana Penyelenggaraan Terminal Penumpang
pengembangan dan kinerja jaringan jalan Angkutan Jalan.
dan jaringan trayek
Kriteria Pemilihan Tapak

Kecamatan Natar merupakan salah satu kota yang


Perda Kabupaten Lampung
ditetapkan sebagai Pusat Kegiatan Lokal Provinsi
Selatan No. 4 Tahun 2021 Tentang
Lampung, dimana Natar memiliki Kelengkapan
Rencana Pembangunan Jangka
Infrastruktur dan sarana yang dapat mendukung
Menengah Tahun 2021–2026.
aktivitas masyarakat yang ada di sekitarnya.
Yaitu Pengembangan Terminal Tipe
Pembangunan atau pengembangan Bandara Branti
A di Kota Baru Lampung Selatan
(Bandara Radin Inten II) sebagai Bandara
dimana mempertimbangkan
Internasional Provinsi Lampung merupakan faktor
semakin tingginya intensitas
yang dapat mendorong fungsi strategis kecamatan
trasportasi darat di Provinsi
Natar.
Lampung.
Pemilihan Tapak
Alternatif A Alternatif B Alternatif C

Lokasi: Desa Candi Mas, Kec. Lokasi: Jl. Lintas Sumtra, Merak Lokasi: Sabah Balau, Tj.
Natar, Kabupaten Lampung Batin, Kec. Natar Lampung Bintang, Kab. Lampung Selatan
Selatan selatan Luas:4.5 Ha
Luas:16 Ha Luas:10 Ha
Batasan site:
Batasan site: Batasan site: Utara :Itera
Utara :Stasiun Rejosari Utara :Pemandian Air panas Selatan : Jl. Endro Suratmin
Selatan : Chandra Natar Selatan : Pemukiman Warga Timur : Lahan Kosong
Timur : Persawahan Timur : Persawahan Barat : Pemukiman
Barat : Jl. Lintas Sumatera Barat : Jl. Lintas Sumatera
& pemukiman
Pemilihan Tapak

• Pertimbangan Pemilihan Tapak


Berdasarkan analisa dan hasil pembobotan nilai (scoring), lokasi alternatif
B mendapat nilai paling besar diantara dua lokasi alternatif lainnya.
Lokasi alternatif B terletak di Jalan Lintas Sumatera, Natar, Kabupaten
Lampung Selatan dengan total jumlah pembobotan nilai sebanyak 38
poin. karena lokasi alternatif B berada di sebelah jalan lintas Sumatera
yang merupakan jalan lintas antar kota antar provinsi dan bagian semua
jaringan jalan Asia, Lokasi alternatif berada pada perbatasan Kota Bandar
Lampung yaitu Kecamatan Natar Kabupaten Lampung selatan
bersebelahan dengan Stasiun Kereta Api Rejosari Lampung Selatan dan
mempunyai aksesibilitas yang mudah terjangkau dari Bandara Branti
(Bandara Radin Inten II).
Analisa Makro
Bandara udara Radin Inten Berikut ini adalah batas-batas pada
tapak :
Utara : Wisata Pemandian Air
Tol Bakau heni – Terbanggi Besar Panas
Selatan : Pemukiman warga dan
Jalan raya lintas Sumatera
Chandra natar
Timur : Persawahan
Barat : Kelinik Natar dan Polsek
Gerbang tol Natar Natar dan Jl. Lintas Sumatra

Jarak tautan fasilitas penunjang


lokasi di sekitar tapak yaitu,
Stasiun Arjosari
berjarak 7km dari bandara udara
Radin Inten II, 4.6 km dari gerbang
tol Natar, 1 km dari stasiun kereta
Pemukiman & Area Komersil
api Arjosari, dan 7,5 km dari Kota
Lokasi Tapak Bandar Lampung.
Kelinik dan Polsek Natar
persawahan

Permukiman dan perumahan


Analisis Perancangan
Perhitungan Persyaratan banguan
Detail Tapak

SITE

Tapak mempunyai luas total 100.000 Berdasarkan peraturan tersebut maka diperoleh perhitungan
m2 dengan bentuk simetris atau yang direncanakan sebagai berikut :
cenderung bebentuk Persegi Panjang. Luas Lahan = 100.000m2
Tapak berada di kawasan lingkup KDB = 40% x 100.000 m2 = 40.000 m2 ( Maksimal)
transportasi yang ada di Kabupaten KLB = 2,4 x 100.000 m2 = 240.000 m2 ( Maksimal )
Lampung Selatan Natar. RTH = 60% x 100.000 m2 = 60.000 m2 ( Minimal )
Analisis Tapak

Analisa SWOT

Strength Weakness
(Kekuatan) (kelemahan)
• Berada di jalan arteri sekunder dengan aksesibilitasi yang mudah. • Berjarak 10 km ke Kota
Dilalui oleh berbagai macam kendaraan Bandar Lampung dan pusat
• Dekat dengan pasilitas trasportasi seperti stasiun dan bandara udara pendidikan
• Ukuran lahan yang luas dan berbentuk persegi • Belum ada jalur pedestrian
• Berada pada kawasan industri • Lahan Sedikit berkontur
• Berjarak 4.6 km ke dari gerbang tol Trans Sumatera (Natar) • Topograpi lahan kosong
• Topografi lahan yang mendukung ( tidak terlalu berkontur) persawahan
• Fasilitas utilitas seperti listrik dan drainase dikawasan tersebut • Minim vegetasi di area tapak
sudah memadai
• Kawasan disekitarnya adalah kawasan hijaun dan permukiman
Analisis Tapak

Analisa SWOT

Opportunity
S+O W+O
(Peluang)
• Berada di jalan jenis arteri • Ukuran lahan yang luas • Peletakan orientasi
sekunder dengan intensitas arus dapat menjadi peluang massa bangunan
lalulintas yang cukup tinnggi untuk meningkatkan menjauhi area jalan
kapasitas dan memenuhi utama ( sumber
• Mendukung kegiatan pelayanan
kebutuhan ruang di dalam kebisingan)
trasportasi di Provinsi Lampung terminal bus • Menambah fungsi
• Area tapak dekat dengan fasilitas • Tata letak massa bangunan kawasan
pendukung bangunan seperti akan mengahdap ke arah
stasiun kreta, bandara udara, yang memiliki view yang
wisata air panas, supermarket menarik
Analisis Tapak

Analisa SWOT

Threat
S+T W+T
(Ancaman)
• Fasilitas umum seperti lampu • Memberikan penerangan • Memfasilitasi tempat
penerangan jalan masih disekitar tapak untuk untuk pejalan kaki di
sangat minim mendukung aktivitas pengguna area tapak agar dapat
• Memicu meningkatnya di malam hari guna memberikan
intensitas arus lalulintas meminimalisir kriminalitas di kenyamanan pengguna
disekitar tapak lokasi tapak trasportasi
• Kawasan berlokasi di kwasan • Penataan sirkulasi keluar • Penanaman pohon
persawahan masuk kendaraan dan area sebagai reduksi suara
perkir yang terekspos dan panas
Analisis Tapak

Sirkulasi & Aksesibilitas Topografi


Sirkulasi sekitar tapak yaitu
berseblahan dengan Jalan
Pintu Masuk
Raya Lintas Sumatera adalah
akses utama menuju tapak.
SITE Jalan Raya lintas Sumatera
merupakan jalan arteri
Pintu Keluar
sekunder dengan jalan akses 2
arah dari Kota Bandar
Lampung sampai Tegineneg
atau sebaliknya.
Tanggapan:
Konsep sirkulasi pada bangunan
Terminal yaitu menerapkan pola Tanggapan:
linier, Sirkulasi masuk dan keluar
Kondisi tofografi pada tapak cenderung dan tanpa
kendaraan diletakkan pada ujung
sisi kanan dan kiri tapak untuk
perbedaan elevasi yang signifikan sehingga kondisi
memberikan akses masuk dan site yang ada dapat ditangani dengan menggunakan
keluar kendaraan lebih mudah teknik Cut and fill dan timbunan pada area yang
permukaannya tidak rata.
Analisis Tapak

Orientasi Matahari Analisa Angin Kebisingan

SIANG HARI
11.00-14.00

BARAT
15.00-18.00 SITE
TIMUR
06.00-10.00

Tanggapan: Tanggapan: Tanggapan:


Elemen Pelindung Cahaya Matahari: 1. Mengunakan material dinding 1. Menempatkan massa bangunan
1. Cantilever, Efektif digunakan seperti roster dan lubang angin
pada bidang bangunan yang
pada jarak yang cukup untuk
angina. menghindari sumber utama
menghadap Barat-Barat daya.
2. Horizontal Louver Screen, Efektif
2. Memberikan jarak antar kebisingan.
digunakan pada bidang bangunan pada bangunan 2. Memanfaatkan vegetasi untuk
bangunan yang menghadap lainya menjadi peredam suara bising.
Timu-Barat, mengurangi efek 3. Penggunaan vegetasi dan sun
silau pada saat sudut matahari shading sebagai buffer atau .
rendah. pemecah.
Analisis Tapak

Analisis Drainase Analisa View


Elevasi terendah
tapak berada pada
bagian timur tapak
yang dimana terdapat
aliran sungai kecil
yang mengarah ke
bagian barat site yang
diman merupakan
area persawahan Tanggapan:
Tanggapan: .
1. Diketahui bahwa potensi arah pandang (view) bangunan
1. Lokasi tapak memiliki fasilitas drainase terbaik dari luar menuju tapak yaitu dari arah barat yang
yang belum maksimal dimana saluran merupakan jalan utama, yaitu Jalan Lintas Sumatera
air hujan dan kotor mengarah langsung yang dilalui oleh bermacam trasportasi.
ke sisi yang rendah. 2. Memaksimalkan fasad bangunan pada bagian main
2. menempatkan kolam penampungan air entrance bangunan yaitu di arah sisi barat tapak dimana
hujan pada sisi timur tapak guna bangunan akan terlihat dari arah jalan utaman yaitu
menampung air hujan Jalan Lintas Sumatera
Analisis Perancangan

Fungsi Tersier
Analisis Fungsional Fungsi
bangunan terminal
adalah seluruh kegiatan
Fungsi Primer Fungsi Skunder
yang mendukung
Fungsi Fungsi
beropeasinya bangunan
bangunan terminal adalah bangunan terminal
terminal. Fungsi ini
sebagai tempat berangkat adalah sebagai tempat
bertujuan untuk
ataupun transit bagi pemantauan banyaknya
meningkatkan
penumpang yang akan kendaraan umum yang
kenyamanan, keamanan,
berpergian ke suatu beroperasi oleh dan kepuasan pengguna
wilayah atau kota tujuan pemerintah. terminal bus, serta
para penumpang.
memberikan nilai tambah
bagi pengunjung dan
masyarakat setempat.
Analisis Perancangan

Analisis Pengguna Analisis Aktivitas

Penumpang Bus Pedak dan pemilik usaha Kegiatan Utama

Pengunjung Masyarakat lokal Kegiatan penunjang

Pengelola Armada bus Kegiatan Pengelola

Pengemudi Bus Kegiatan Kegiatan Servis


Analisis Perancangan

Analisa sirkulasi Pengguna

1. Penumpang Memulai perjalanan 3. Penumpang Transit


MASUK PENGECEKAN TIKET TURUN BUS PENGECEKAN TIKET

MEMBELI MAKAN & MEMBELI MAKAN &


TIKET MINUM TIKET MINUM

MENUKARKAN MENUKARKAN
TIKET MENUNGGU NAIK BUS TIKET MENUNGGU NAIK BUS

2. Penumpang Mengakhiri perjalanan 4. Sopir dan Kru


TURUN BUS DATANG ISTIRAHAT

MENUNGGU MENAIKI KENDARAAN MEMBAYAR


PARKIR PERGI
RETRIBUSI
MEMESAN TAXI PULANG
MAKAN & MENAIKAN
MENURUNKAN
MINUM MEMESEN OJEK PENUMPANG
PENUMPANG
Analisis Perancangan
Analisa sirkulasi Pengguna

5. Agen PO
DATANG
PULANG
7. Petugas Keamanan
ISTIRAHAT DATANG PARKIR MENJAGA PULANG
PARKIR
KEAMANAN
TERMINAL
MELAYANI
PENJUALAN TIKET

MEMBERI INFORMASI ISTIRAHAT

6. Pengelola Terminal 8. Penjual makanan dan oleh-oleh


DATANG PARKIR LOADING BARANG
DATANG PARKIR BERKERJA PULANG

MENATA DISPLAY
ISTIRAHAT

ISTIRAHAT BERJUALAN PULANG


Analisis Perancangan
Analisa sirkulasi Pengguna

9. Montir
a. Agen Ojek
MEMPERBAIKI BUS DATANG

DATANG PARKIR PULANG


MENUNGGU PARKIR
MENCUCI BUS

10. Penjemputan MENJEMPUT


PENUMPANG
MEMBAYAR
RETRIBUSI
PULANG

b. Taksi/trevel
DATANG

PARKIR
ISTIRAHAT DATANG

MENUNGGU
MENUNGGU PARKIR

MENJEMPUT MEMBAYAR
PENUMPANG RETRIBUSI PULANG MENJEMPUT MEMBAYAR
PENUMPANG PULANG
RETRIBUSI
Analisis Perancangan

Analisi Progra Ruang

Acuan Analisi Kebutuhan Ruang Kebutuhan Ruang Keseluruhan


1. DA1 = Neufert. Ernst. 1996. Data Arsitek
Edisi Kedua Jilid 1. Jakarta: Erlangga.
2. DA2 = Neufert. Ernst. 2002. Data Arsitek
Edisi Kedua Jilid 2. Jakarta: Erlangga.
3. HD = Penero, Julius and Martin Zelnik.
1979. Human Dimension and Interior
Space. New York: Watson-Guptill
Publications
4. SRP = Standar Ruang Parkir
5. A = Analisa
6. As = Asumsi
Analisis Perancangan

Diagram Hubungan Ruang

Lantai 1 Lantai 2
Perancangan Tapak

Konnsep Zonasi Tapak Konsep Dasar


Konsep dasar pada perancangan ini
merupakan sebuah respon dari
A.Servis Parkir Bus Servis bangunan yang akan dirancang
terhadap pendekatan arsitektur
Pengelola
Zona
Zona
Jalur Bus Neo-vernakular, sehingga
Privat Zona Semi implementasi bangunan yang
Privat Jalur Pengunjung
Posisis Bangunan Publik &Publik
dicapai dapat unsur budaya dan
Jalur Drop Off
Terminal manusia sebagai pengguna.
LT. 1 Publik Parkir Pengunjung Konsep perancangan Terminal Bus
LT.2 Semi Publik Taman & Taman & Tipe A bertujuan untuk membangun
Zona Zona Publik Zona
Publik Publik kembali terminal tipe A dengan
Taman Posisis Pintu Keluar menciptakan pusat pelayanan moda
trasportasi umum yang nyaman
Posisis Pintu Mauk serta dapat memberikan gambaran
Dari Arah Gerbang konektivitas pola sirkulasi, dan
tol Natar mendukung aktivitas pergerakan
trasportasi.
Perancangan Tapak

Konnsep Zonasi Tapak

Zona Privat Zona Semi Privat dan Publik

Zona semi privat pada area terminal terdiri dari bangunan


Zona privat pada area terminal merupakan zona kegiatan
terminal itu sendiri, yang dimana beberapa ruang yang
Kedatangan dan berangkat penumpang menggunakan bus,
terdapat pada bangunan hanya bisa diakses oleh staff dan
didalam zona ini hanya terdapat beberapa peron
pengelola terminal dan area publik bisa diakses oleh
keberangkatan dan kedatangan, ruang tunggu penumpang
pengunjung dan calon penumpang.
yang akan berangkat.
Perancangan Tapak

Konnsep Zonasi Tapak

Zona Publik
Zona publik pada area terminal ini digunakan untuk area terminal kota dan taksi. Orientasi
terminal kota menghadap ke bagian jalan utama atau protokol kota, hal ini dipilih karena
untuk memudahkan calon penumpang mengakses terminal dari bahu jalan atau pedestrian
jalan protokol kota.
Perancangan Tapak
Konnsep Sirkulasi dan
Pencapaian

AREA
KEDATANGAN DAN
KEBERANGKATAN
BUS AKDP

AREA
AREA KEBERANGKATAN
KEDATANGAN BUS BUS AKAP
AKAP

Konsep sirkulasi pada bangunan Terminal yaitu menerapkan pola linier, Sirkulasi masuk dan keluar
kendaraan diletakkan pada ujung sisi kanan dan kiri tapak untuk memberikan akses masuk dan keluar
kendaraan lebih mudah dan menanggulangi terjadinya crossing pada jalur kendaraan
Konsep Perancangan

Transformasi Massa Massa Bangunan Utama Yang Terpilih


Massa bangunan terminal bus dengan satu massa dapat Dari ketiga jenis Tersebut, bentuk
tipologi yang menjadi pilihan utama
menampung pengunjung yang datang dengan pendekatan perangcangan adalah pola linear,
bangunan yang dapat menonjol dan lebih mudah terlihat. bentukan tersebut dapat dikembangkan
lagi dengan pertimbangan desain yang
(Menurut Ernst Neufert) tipologi bentukan bangunan terdiri akan digunakan kedepanya sesua
dari Linear, Leter-L, dan Miring. kebutuhan dan fungsi ruang. Pola linear
berfungsi untuk jalur keberangkatan
penumpang yang dimana massa bangunan
Linear juga dapat mempermudah
pengamatan dari sisi manapun.

Tipologi Bentuk Tipologi Bentuk Tipologi Bentuk


Linear Letter L Miring
Konsep Perancangan
Konsep
Bidang persegi empat yang memanjang difungsikan sebagai massa
Bentukan Massa Bangunan
utama pada bangunan yang memiliki fungsi sebagai area pertemuan
dan perkumpulan, bidang segitiga difungsikan sebagai area entrance
dan atap bangunan yang mendukung massa utama serta memiliki
fungsi sebagai entrance utama pada bangunan. PERSEGI PANJANG SEGITIGA PERSEGI

Konsep Bangunan
Menerapkan unsur budaya yaitu Rumah Adat Lampung yang memiliki
nama Nuwo Sesat dimana memiliki ciri bangunan panggungPada rumah
adat Lampung juga mempunyai filosofi kepala (atap), badan (ruang) dan
kaki (umpak & kolom) pada arsitekturnya.

Kepala Kepala
Badan Badan
Kaki Kaki
Konsep Perancangan
Fasad Bangunan Konsep Struktur

Rumah Nuwo Sesat Fasad Bangunan

Struktur Atap

Pemilihan konsep fasad didasari dengan bentuk rumah Nuwo sesat Balai Agung
Adat Lampung yang didukung dengan penerapan ornamentasi lampung. Bentuk atap
menggunakan bentuk atap limasan dengan atap pelana yang besar dengan
bumbungan yang tinggi merupakan bentuk dasar dari atap rumah tradisonal lampung
Struktur Tengah
Pada area depan rumah adat lampung memiliki atap yang
berbentuk segitiga digunakan untuk area tangga yang
bernama atap rurun agung yang dilengkapi ornament-
ornament dan ukiran perahu khas adat lampung, difungsikan
sebagai area entrance yang mendukung massa utama serta
memiliki fungsi sebagai entrance utama pada bangunan.
Struktur bawah
Konsep Perancangan
Konsep Sistem Utilitas

Jarinagn Air Bersih


Air kotor adalah hasil dari air sisa atau
PDAM
Tower pembuangan yang berasal dari penggunaan air
Meteran Air Penampungan Unit Peruang
(RWT)
bersih dan limbah manusia. Air kotor pada
Pompa
Toilet, Kantin bangunan terminal ini berasal dari area kantin
Sumur Bor dan toilet.
Sumber air yang digunakan pada rencana perancangan bangunan terminal ini ada
2, yaitu PDAM dan sumur bor. Sistem pendistribusiannya menggunakan down
Jaringan Listrik
feed yang dimana air dipompa keatas lalu ditampung kedalam tower Sistem elektrikal untuk terminal berawal dari
penampungan sebelum disalurkan keruang-ruang yang memerlukan.
Transformator - Main Distribution Panel - Sub
Jarinagn Air Kotor Distribution Panel - Miniature Circuit Breaker -
Kantin Saklar, Stop Kontak, dan peralatan listrik

Resapan lainnya. Untuk energi listrik cadangan


Bak Lemak
Pipa Pembuangan menggunakan generator set dengan automatic
Bak Kontrol
switch system untuk menggatikan peran PLN
Toilet Septicktank
ketika listrik padam.
Konsep Perancangan
Konsep Sistem Utilitas
4. Hydrant kebakaran
alat untuk memadamkan kebakaran
Sistem Pembuangan Sampah yang sudah terjadi dengan
Tempat penampungan sampah sementara harus menggunakan alat baku air.
dibuat dari bahan kedap air, mempunyai tutup, dan
dapat dijangkau secara mudah oleh petugas
pembuangan sampah dari Dinas Kebersihan
setempat.

Sistem Pencegah Kebakaran Sistem Ram


Faktor-faktor yang harus dipertimbangkan dalam bahaya Menurut Menteri Pekerjan Umum Repubuk Indonesia No.
kebakaran adalah: 468/ KPTS/ 1998 Tentang Persyaratan Teknis Aksesibilitas
1. Detektor asap (smoke detector), yang akan Pada Bangunan Umum dan Lingkungan adalah kemiringan
mendeteksi asap pada temperatur 40º - 50º Celcius. yang tidak lebih dari 7º dan tidak lebih dari 6º untuk ramp
2. Detektor gas (gas detector), yang akan mendeteksi diluar bangunan. Minimal lebar ramp adalah 95 cm, 120
bila ada gas yang dapat menyebabkan kebakaran. cm dengan tepi pengaman, Panjang mendatar dari satu
3. Detekor panas (heat detector), yang akan bekerja ramp (dengan kemiringan 7°) tidak boleh lebih dari 900
bila terjadi kenaikan temperature mencapai 60º - 70º cm, pada akhiran dan awalan bordes harus bebas dan
Celcius. datar dengan ukuran minimal 160 cm untuk mamutar
kursi roda.
Penutup

Pada perancangan bangunan terminal bua tipe A dengan pendekatan


Kesimpulan arsitektur neo-vernakurar di Provinsi Lampung merupakan bentuk
bangunan yang menerapkan filosofi dari rumah adat Lampung yang
merupakan ciri khas dari Provinsi Lampung itu sendiri. Pengelolaan ruang
pada arsitektur neo-vernakular akan menciptakan keadaan yang dapat
menyatukan unsur-unsur budaya sehingga terciptanya bangunan yang
menarik dan bernuansa tradisional,
Perancangan kembali terminal bus tipe A guna menerapkan prinsip TOD pada
terminal agar adanya integrasi yang baik antara moda transportasi publik yang
ada, seperti bus, kereta api, bandara udara, angkutan kota, dan lainnya. Sehingga
dapat mengembalikan kembali minat penumpang untuk melakukan kegiatan
bertrasportasi atau transit di terminal dan dapat memberikan pemecahan masalah
dalam mengatasi terminal bayangan yang semakin bertambah.
Penutup

Pada perancangan bangunan terminal bua tipe A dengan pendekatan


arsitektur neo-vernakurar di Provinsi Lampung merupakan bentuk
Saran bangunan yang menerapkan filosofi dari rumah adat Lampung yang
merupakan ciri khas dari Provinsi Lampung itu sendiri. Pengelolaan ruang
pada arsitektur neo-vernakular akan menciptakan keadaan yang dapat
menyatukan unsur-unsur budaya sehingga terciptanya bangunan yang
menarik dan bernuansa tradisional,
Perancangan kembali terminal bus tipe A guna menerapkan prinsip TOD pada
terminal agar adanya integrasi yang baik antara moda transportasi publik yang
ada, seperti bus, kereta api, bandara udara, angkutan kota, dan lainnya. Sehingga
dapat mengembalikan kembali minat penumpang untuk melakukan kegiatan
bertrasportasi atau transit di terminal dan dapat memberikan pemecahan masalah
dalam mengatasi terminal bayangan yang semakin bertambah.
Terima Kasih
I Ketut Gunada/1815012035

CREDITS: This presentation template was


created by Slidesgo, including icons by Flaticon,
and infographics & images by Freepik

Anda mungkin juga menyukai