DISUSUN OLEH
NAMA : ZAHRA PUSPITA NINGRUM
NIM : 1511519042
KELAS : B TRANSPORTASI 2019
Puji syukur penulis panjatkan atas kehadirat Allah swt yang telah
melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga laporan ini dapat diselesaikan
oleh penulis tepat pada waktunya.
Dalam penulisan laporan ini, penulis mendapat bimbingan dan arahan dari
orang tua penulis serta teman-teman penulis. Untuk itu penulis mengucapkan
terima kasih kepada beliau yang telah membantu penulis dalam penyelesaian
laporan ini.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
ABSTRAK..............................................................................................................1
BAB I.......................................................................................................................2
PENDAHULUAN...................................................................................................2
1.1 Latar Belakang Masalah..............................................................................2
1.2 Perumusan Masalah.....................................................................................3
1.3 Tujuan Penelitian.........................................................................................3
1.4 Manfaat Penelitian.......................................................................................3
1.5 Metode dan Teknik Penelitian....................................................................3
BAB II.....................................................................................................................4
PEMBAHASAN.....................................................................................................4
2.1 Stasiun Buaran.............................................................................................4
2.1.1 Hasil Dokumentasi Stasiun Buaran.....................................................5
2.2 Terminal Terpadu Pulogebang...................................................................8
2.2.1 Hasil Dokumentasi Terminal Terpadu Pulogebang.........................10
2.3 Pengertian Aksebilitas..............................................................................13
2.4 Perbandingan antara Stasiun Buaran dan Terminal Pulogebang........13
BAB III..................................................................................................................15
PENUTUP.............................................................................................................15
3.1 Kesimpulan dan Saran...............................................................................15
Daftar Pustaka......................................................................................................15
iii
ABSTRAK
1
BAB I
PENDAHULUAN
2
4. Bagaimana Perbandingan aksebilitas antara Stasiun Buaran dan Terminal
Terpadu Pulogebang ?
Manfaat dari penelitian ini adalah sebagai sarana menambah wawasan bagi
para pembaca serta dapat mengetahui bagaimana aksesibiltas dapat
mempengaruhi suatu pilihan terminal.
3
BAB II
PEMBAHASAN
Stasiun Buaran (BUA) adalah stasiun kereta api kelas III/kecil yang
terletak di Jatinegara, Cakung, Jakarta Timur. Stasiun yang terletak pada
ketinggian +11 meter ini termasuk dalam Daerah Operasi I Jakarta dan hanya
melayani rute KRL Commuter Line. Stasiun ini terletak di lintas KRL Commuter
Line jalur Bekasi/Cikarang yang dimulai dari Stasiun Jatinegara hingga Stasiun
Bekasi/Stasiun Cikarang. Saat ini stasiun ini memiliki empat jalur kereta api.
Sejak 9 November 2018, stasiun ini sudah menggunakan bangunan baru dengan
arsitektur modern minimalis futuristik yang terletak agak jauh di sebelah barat
bangunan lama, tepatnya di sebelah barat flyover Jalan dr. Radjiman
Wedyodiningrat. Stasiun baru ini terintegrasi dengan Halte Raden Inten.
Pemindahan ini mengubah tata letak jalur kereta apinya yang semula diapit dua
peron sisi menjadi satu peron pulau di antara kedua jalurnya. Pemindahan ini
dilakukan menyongsong pembangunan jalur dwiganda Manggarai–Cikarang.
4
1. Kereta
KRL Buaran - Bekasi
KRL Buaran - Cikarang
2. APB
JT 03 Perumnas Klender - Pupar
3. KWK
T23 Kalimalang - Pulogadung
A. Area Depan
Gambar 2.1 Area Depan dan Tempat Parkir Gambar 2.2 Tangga
Diarea pintu depan stasiun buaran dilengkapi terdapat area parkir dan
tangga untuk menuju keatas dan kebawah.
5
B. Area Loket
Gambar 2.5 Kondisi Atap dan Lantai Gambar 2.6 Mesin EDC
6
Gambar 2.9 Mesin Tapping dan Petugas
Diarea loket terdapat loket yang dilengkapi mesin edc dan juga mesin
tapping, rute perjalanan, tempat sampah, lift dan eskalator.
7
D. Jalur Operasional
Terminal Terpadu Pulo Gebang atau dikenal juga dengan nama Terminal
Bus Terpadu Sentra Timur Pulo Gebang adalah salah satu terminal bus tipe A
yang terbersar se Asia Tenggara terletak di Kecamatan Cakung, Jakarta Timur dan
diresmikan pada 28 Desember 2016. Terminal Terpadu Pulo Gebang merupakan
wajah baru terminal tipe A di Indonesia yang memakai konsep terminal modern
dan dilengkapi dengan fasilitas-fasilitas yang menunjang kebutuhan masyarakat di
era kehidupan modern seperti saat ini. Selain itu Terminal Terpadu Pulo Gebang
sudah dilengkapi dengan sistem elektronik diantaranya yaitu sistem informasi,
pelayanan pembelian tiket online, serta boarding pass yang akan memudahkan
masyarakat untuk berkegiatan. Terminal ini juga sudah berintegrasi dengan
beberapa terminal tipe A di pulau Jawa.
8
bus dalam kota 16 jalur (6 jalur bus kecil, 8 jalur bus sedang, 2 jalur bus besar).
Jalur kedatangan dalam kota ± 12 kendaraan. Ruang tunggu dan keberangkatan
penumpang bus AKAP ± 2000 m2. Ruang kedatangan dan penjemput penumpang
± 2800 m2 . Parkir kendaraan pribadi (mobil ± 378 Unit, taksi 23 Unit dan
sepeda motor ± 300 unit).
1. Transajakarta
Koridor 10C Terminal Tanjung Priok - Terminal Terpadu
Pulogebang
Koridor 11E Terminal Lebak Bulus - Terminal Terpadu
Pulogebang
Koridor 11F Terminal Pasar Minggu - Terminal Terpadu
Pulogebang
Koridor 11H Terminal Pinang Ranti - Terminal Terpadu
Pulogebang
Koridor 11A Pulogadung - Pulogebang
2. KWK
T 22 Pulo Gadung - Rawa Kuning
T 29 Pulo Gadung - Komarudin
T 32 Pulo Gadung - Pulgebang
JU 01 Terminal TJ Priok - KBN Cakung
JU 03 Terminal TJ Priok - Tipar Cakung
APB JT 03 TTPG - Terminal Klender via Pupar Cakung
9
dokumentasi yang dilampirkan dimaksudkan untuk memberikan bukti atau
gambaran nyata kondisi terkini Terminal Terpadu Pulogebang.
Gambar 2.15 Area Loket Penjualan Gambar 2.16 Pelayanan Check Point
Tiket Bus AKAP
Gambar 2.17 Area Boarding Pass Gambar 2.18 Gate Boarding Pass menuju
keberangkatan
Diarea Lantai Mezzanine terdapat area loket penjualan tiket bus
AKAP, pelayaran check point, area boarding pass, gate boarding pass
menuju keberangkatan.
B. Lantai 1
Gambar 2.19 Area Komersial seperti Departement Store, Supermarket, dan Kios
10
Gambar 2.20 Toilet Gambar 2.21 Mushola
C. Lantai 2
Gambar 2.22 Administrasi Keberangkatan Gambar 2.23 Ruang Tunggu Penumpang dan
Keberangkatan
11
Gambar 2.24 Ruang Tunggu Penumpang dan Gambar 2.25 Ruangan Menyusui
Area Kedatangan
D. Lantai 3
E. Lantai 4
Gambar 2.27 Area Kantor Pengelola dan CCTV Gambar 2.28 Mushola
Room
,
.
12
2.3 Pengertian Aksebilitas
Aksesibilitas adalah konsep yang menggabungkan pengaturan tata guna
lahan secara geografis dengan sistem jaringan transportasi yang
menghubungkannya. Dengan begitu aksesibilitas dapat disebut juga sebagai salah
satu ukuran kenyamanan bagaimana lokasi tata guna lahan berinteraksi satu
dengan yang lain dan bagaimana mudah dan susahnya lokasi tersebut dicapai
melalui sistem jaringan transportasi.
13
Sedangkan jika melalui Terminal Terpadu Pulogebang yang berarti
menggunakan moda transportasi bus, setelah berada di Terminal Terpadu
Pulogebang kita akan menaiki bus Arimbi yang langsung menuju Terminal
Rangkas Bitung. Dengan menggunakan moda transportasi bus ini akan memakan
waktu tempuh sekitar 4 jam perjalanan dan dengan biaya yang harus dikeluarkan
sebesar Rp. 26.000,- Dengan contoh berikut dapat kita ketahui bahwa pembahasan
mengenai aksesibilitas berkaitan dengan waktu tempuh dan biaya yang
dikeluarkan adalah benar adanya.
14
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan dan Saran
Terminal merupakan salah satu komponen utama dalam sistem
transportasi yang memiliki tujuan utama sebagai tempat pemberhentian (transit)
penumpang untuk berpindah moda transportasi lain. Pada contoh terminal yang
penulis observasi yaitu Stasiun Buaran dan Terminal Terpadu Pulogebang,
aksesibilitas untuk menuju kedua terminal tersebut cukup baik. Namun, jika kita
ingin menuju suatu lokasi dari kedua terminal itu maka akan memiliki aksesibilitas
yang berbeda mulai dari jarak tempuh hingga biaya yang harus dikeluarkan. Dari
kondisi kedua terminal tersebut masih terdapat kekurangan dan kelebihannya
masing-masing, dimana jika kita ingin menuju suatu tempat yang sama dengan
salah satu terminal memiliki waktu tempuh yang lebih cepat dibandingkan terminal
lainnya. Namun biaya yang harus dibayarkan juga lebih besar dari terminal lainnya.
Oleh karena itu, saran yang dapat penulis berikan yaitu perlunya pertimbangan
yang baik bagi para calon penumpang yang menggunakan kedua terminal tersebut
terutama dari segi waktu dan biaya yang dimiliki.
Daftar Pustaka
Morlok, E.K, Pengantar Teknik Dan Perencanaan Transportasi. Jakarta:
Penerbit Erlangga, 1988
15