Anda di halaman 1dari 15

KAJIAN SHUTTLE BUS DAN PARKIR TERPADU

UNIVERSITAS LAMPUNG

Penulis

Nama : Dimas Sandra Yuana (1515011003)

M. IrvaniAzis (1515011053)

P.S : Teknik Sipil

Mata Kuliah : Rekayasa Jalan dan Jembatan

Dosen : Drs. I Wayan Diana, S.T.,M.T.

JURUSAN TEKNIK SIPIL


FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS LAMPUNG
BANDAR LAMPUNG
NOVEMBER 2018
I. PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Universitas Lampung sebagai salah satu perguruan tinggi terbesar di provinsi


Lampung menjadikan kawasan ini menjadi titik pusat pertemuan arus
kendaraan yang cukup kompleks. Tingginya jumlah civitas akademik maupun
masyarakat yang ikut berbaur di kawasan ini membuat kebutuhan akan
transportasi dan sarananya harus dipenuhi dengan baik agar tidak membuat
masalah yang dapat merugikan.
Jalan Soemantri Brojonegoro menjadi sebuah cerminan bagaimana
kualitas manajemen sistem transportasi internal dari area Universitas
Lampung. Dijam-jam puncak, seperti pada saat jam keberangkatan, istirahat
dan pulang kerja terlihat jalan ini sering menderita kemacetan. Penyebabnya
tak lain karena tingginya angka penggunaan kendaraan pribadi oleh civitas
akademik dan maraknya parkir liar di pinggir-pinggir jalan yang semerawut.
Universitas Lampung yang memiliki kemajuan pesat mulai memikirkan
dan menata kawasannya agar menjadi kampus yang tertata. Salah satu
pengamalannya adalah diselenggarakannya shuttle bus di lingkungan
Universitas Lampung dan pembuatan area parkir terpadu. Dengan
diadakannya fasilitas ini diharapkan dapat dijadikan sebagai solusi untuk
menghadapi kemacetan yang sering terjadi di masa yang lalu.

1.2. Rumusan Masalah

a. Bagaimana sistem pengoperasian shuttle bus Universitas Lampung ?


b. Apa saja permasalahan yang terjadi dalam penyelenggaraan shuttle bus
Universitas Lampung ?
c. Apa saja permasalahan yang terjadi dalam pengelolaan parkir terpadu
Universitas Lampung?
1.3. Batasan Masalah

a. Penelitian diobservasi dan dinilai direntang bulan Oktober-November


tahun 2018
b. Permasalahan teknis digali berdasarkan wawancara pengguna/penumpang
shuttle bus
c. Penelitian

1.4. Tujuan

a. Mengetahui bagaimana sistem pengoperasian shuttle bus Universitas


Lampung
b. Mengetahui permasalahan yang terjadi dalam penyelenggaraan shuttle bus
Universitas Lampung
c. Mengetahui permasalahan yang terjadi dalam pengeloaan parkir terpadu
Universitas Lampung
II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Transportasi

Transportasi adalah kegiatan atau aktivitas yang menunjang atau


melancarkan pergerakan dari tempat ke tempat yang lain. Berdasarkan dua
pengertian di atas, sistem transportasi dapat didefinisikan sebagai suatu
bentuk keterikatan antara penumpang atau barang, prasarana, dan sarana yang
berinteraksi dalam rangkaian perpindahan orang/barang yang tercakup dalam
suatu tatanan. Kersusakan salah satu elemen akan mempengaruhi sistem
secara keseluruhan.
Dalam Peraturan Menteri Perhubungan No. KM 49 Tahun 2005, sistem
transportasi adalah tatanan transportasi yang terorganisasi secara kesisteman
terdiri dari transportasi jalan, transportasi kereta api, transportasi udara, serta
transportasi pipa, yang masing-masing terdiri dari sarana dan prasarana,
kecuali pipa, yang saling berinteraksi dengan dukungan perangkat lunak dan
perangkat pikir membentuk suatu sistem pelayanan jasa transportasi yang
efektif dan efisien, berfungsi melayani perpindahan orang dan atau barang,
yang terus berkembang secara dinamis.
Sistem transportasi menurut Munawar (2011) memiliki suatu kesatuan
definisi yang terdiri atas: sistem, yakni bentuk keterikatan dan keterkaitan
antara satu variabel dengan variabel lain dalam tatanan yang terstruktur, serta
transportasi yakni kegiatan pemindahan penumpang dan barang dari satu
tempat ke tempat lain. Transportasi/angkutan umum memiliki berbagai jenis
layanan berdasarkan jaraknya atau rute perjalanannya. Pelayanan angkutan
umum di bagi menjadi 3 kelompok, berdasarkan rute perjalanannya, yaitu:
a. Angkutan jarak pendek ialah pelayanan kecepatan-rendah di dalam
kawasan sempit dengan densitas perjalanan tinggi, seperti kawasan
perdagangan utama (central business district - CBD)
b. Angkutan kota, jenis yang paling umum, dan melayani orang-orang yang
membutuhkan transportasi dalam kota.
c. Angkutan regional melayani perjalanan jauh, berhenti beberapa kali, dan
pada umumnya memiliki kecepatan tinggi. Sistem kereta api cepat dan
bus ekspress termasuk dalam kategori ini.

2.2. Shuttle Bus


Di beberapa kawasan, shuttle bus berfungsi sebagai sarana transportasi
pendukung yang berguna untuk mengantarkan pengguna dari rumah atau
kantor menuju stasiun kereta api dan tempat pemberhentian bis pengumpan
atau feeder bus. Evaluasi ini dirancang guna mengakomodasi kebutuhan
tingkat pelayanan yang diinginkan oleh pelanggan seperti tingkat kepuasan
pengguna (customer) terhadap pelayanan shuttle bus di Universitas Lampung.
Selain itu faktor-faktor lain seperti keandalan, frekuensi atau berapa lama
kedatangan dari shuttle bus, waktu tempuh, kenyamanan, informasi rute,
perilaku pengemudi dan kebersihan merupakan faktor yang dinilai dalam
menentukan kinerja pelayanan shuttle bus. Selain itu faktor lainnya seperti
cakupan jaringan, jarak berhenti dan faktor keselamatan
Indikator yang digunakan dalam menilai kinerja pelayanan angkutan
umum dalam hal ini adalah shuttle bus Suteraloop adalah indikator yang
dikeluarkan oleh Peraturan Menteri Perhubungan Republik Indonesia Nomor
PM 46 Tahun 2014 dan indikator Bus Passanger. Adapun indikator kinerja
pelayanan yang digunakan adalah sebagai berikut:
a. Waktu tunggu (waktu tunggu di halte cepat/sesuai jadwal)
b. Waktu tempuh (waktu tempu terbilang cepat/sesuai jadwal)
c. Pemberhentian bus terdiri dari:
 info rute intrans, (pengelola memberikan informasi mengenai rute di
bus stop)
 kebersihan halte,
 letak pemberhentian cukup representatif
 naik dan turun bis sangat mudah dan aman
 sudah melayani banyak rute di kawasan Universitas Lampung
d. Kondisi bus seperti:
 kebersihan bus,
 info rute , (pengelola memberikan informasi mengenai rute di dalam
bus)
 ketersediaan tempat duduk,
 kursi yang tersedia pada bagian dalam bis sangat nyaman
 ketersediaan hand railing untuk berdiri
 hand railing yang tersedia sangat nyaman
 menggunakan sangat nyaman karena tidak berdesak-desakan
 kualitas sistem pendingin
 keamanan menggunakan
 pengemudi sangat ramah dan membantu memberikan informasi kepada
penumpangnya
 pengembudi mengemudi dengan sangat baik dan aman
 pengemudi selalu berhenti pada bus stop yang telah disediakan

2.3. Parkir
Parkir merupakan keadaan tidak bergerak suatu kendaraan yang bersifat
sementara, sedang berhenti adalah keadaan tidak bergerak suatu keadaan
untuk sementara dengan pengemudi tidak meninggalkan kendaraannya.
Kawasan parkir adalah kawasan atau areal yang memanfaatkan badan jalan
sebagai fasilitas parkir dan terdapat pengendalian parkir melalui parkir masuk.
Dalam suatu pengelolaan, terdapat aspek organisasi yang dalam hal ini
bersangkutan dengan organisasi yang memiliki wewenang dalam pengelolaan
parkir yang menjalankan fungsi-fungsi manajemen berupa perencanaan,
pengorganisasian, dan pengendalian. Dalam manajemen pemerintahan,
adanya aspek penentuan sumber daya yakni pihak-pihak yang terlibat dalam
pengelolaan perparkiran. Dalam hal aspek keuangan yaitu adanya target
retribusi parkir yang masuk ke dalam PAD. Dalam hal aspek fisik dan
informasi, pengelola perparkiran mengidentifikasi potensi-potensi titik parkir
yang ada dan disesuaikan dengan peraturan dan ketentuan yang berlaku.
Dalam hal aspek politik dimana dalam pengelolaan parkir yang terkadang
menemui hambatan kepentingan dari lingkungan eksternal yakni kepentingan
aktor informal.
III. METODE PENELITIAN

Metodologi penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah


menggunakan metode penelitian campuran atau gabungan antara kuantitatif dan
kualitatif. Fokus dalam penelitian ini adalah bagaimana realisasi pengoprasian bus
dan pengelolaan parkir terpadu kawasan Universitas Lampung, bagaimana peran
masing-masing pihak yang terlibat dalam pengelolaan parkir, dan hambatan apa
saja yang mempengaruhi pengelolaan tersebut akan disoroti dalam penelitian ini.
Objek penelitian ini dilaksanakan di Halte Shuttle Bus Universitas Lampung.
Sementara teknik pengumpulan data yang peneliti gunakan sebagai bahan pokok
evaluasi diantaranya adalah sebagai berikut:

3.1. Wawancara

Menggunakan bentuk interview yang terstruktur, dengan membuat


interview guide berisikan topik- topik yang ditanyakan. Interview guide
diturunkan dari logika berfikir yang dibangun dalam penelitian ini. Pemilihan
responsden dengan menggunakan teknik snowball effect, yaitu mewawancarai
responden pertama kemudian melakukan interview dengan responsden lain
yang berkaitan dengan responsden pertama, dan seterusnya.

3.2. Observasi

Merupakan pengamatan secara langsung di lapangan terkait dengan


pengelolaan parkir terpadu dan bus di Universitas Lampung. Pengamatan di
lapangan ini guna melihat praktik parkir terpadu Universitas Lampung serta
melihat dan ikut serta menumpang shuttle bus Universitas Lampung secara
langsung. Selain itu pula dilakukan observasi kepada pengelolaan parkir
terkait kebijakan pengelolaan dan supir bus terkait sistem pengoperasian bus,
serta observasi kepada pengguna bus tentang penilaian pengoprasian shuttle
bus Universitas Lampung.
3.3. Dokumentasi

Dokumentasi berisikan dokumentasi hasil observasi di lapangan yang


berisikan gambar objek penelitian yang ditinjau.

Mulai

Tinjauan Pustaka

Observasi

Wawancara

Pengumpulan Data

Data Primer Data Sekunder


 Waktu tunggu  Profil bus
 Waktu tempuh  Rute perjalanan
 Info berhenti

Analisa

Selesai

Gambar 1. Diagram Alir


IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Evaluasi Shuttle Bus Universitas Lampung

Penyediaan shuttle bus di Universitas Lampung ini bertujuan untuk


mengatasi laju pertumbuhan transportasi yang semakin membengkak, selain
itu transportasi ini juga berfungsi sebagai sarana transportasi alternatif bagi
mahasiswa maupun tenaga kerja Universitas Lampung. Dari awal pembukaan
program ini, Universitas Lampung telah menyediakan 4 armada bus untuk
beroprasi, dan seiring waktu berjalan kini armada bus ditambah 2 unit lagi
dari Pemerintah Provinsi Lampung, sehingga saat ini jumlah bus yang
beroprasi berjumlah 6 bus.
Saat ini bus yang beroperasi terlihat cukup diminati oleh mahasiswa,
khususnya untuk mahasiswa baru (angkatan 2017 dan 2018) dan sebagian
besar pejalan kaki di lingkungan Universitas Lampung. Angkutan shuttle bus
ini dinilai sangat membantu karena menjadi opsi yang terbaik bagi pejalan
kaki di kawasan kampus sehingga dapat menghemat biaya untuk transportasi.
Shuttle bus Universitas Lampung beroprasi dari hari Senin s.d. Juma’at
mulai dari pukul 07.00-17.00 WIB dengan rute tetap yaitu : Halte Shuttle Bus
Universitas Lampung - Fakultas Pertanian - Fakultas Teknik - Fakultas
Ekonomi Bisnis - Fakultas Hukum - FKIP dan FMIPA - Fakultas Kedokteran
- Halte Shuttle Bus Universitas Lampung.

Gambar 2. Rute Perjalanan Shuttle Bus Universitas Lampung


Keandalan mesin dan kondisi bus masih dalam keadaan performa yang
baik karena bus masih terhitung masih baru. Eksterior dan interior bus masih
terjaga dengan baik, dan pendingin ruangan (AC) yang ada di dalam bus juga
berfungsi dengan baik. Ruang bus terlihat bersih dan rapih serta perilaku
sopir dalam mengemudi juga cukup safety saat beroperasi. Hal ini menunjang
sisi kenyamanan yang dialami penumpang sehingga keberlangsungan
program shuttle bus Universitas Lampung ini dapat bertahan lama.

Gambar 3. Kondisi shuttle bus Unila yang cukup bersih dan layak

Berdasarkan interview pada sopir shuttle bus Universitas Lampung, dalam


satu hari rata-rata bus dapat berkeliling rute hingga 28 kali per bus, artinya
jika terdapat 6 bus yang beroperasi dalam satu hari maka terdapat ±168 kali
shuttle bus beroperasi dalam sehari. Kondisi penumpang bus cukup terbilang
penuh sesak saat di jam-jam menjelang kuliah, beberapa penumpang tidak
mendapat tempat duduk dan memilih berdiri berpegangan hand railing.
Sementara pada jam-jam tidak sibuk, bus terlihat lebih lengang
penumpangnya.
Dalam pengoperasian shuttle bus dalam satu rute membutuhkan waktu
±20 menit, dimana antara bus satu dengan yang lain mempunyai jarak ±5
menit untuk sampai di halte berturut-turut. Bus berhenti di setiap pos-pos
tertentu untuk menaikturunkan penumpang. Pos-pos pemberhentian tidak
menetap, artinya sopir shuttle bus hanya akan memberhentikan kendaraannya
saat penumpang turun dan menjumpai calon penumpang penumpang yang
lain. Dampaknya saat bus menepi untuk berhenti menaikkan/merunkan
penumpang, hal ini justru menimbulkan kemacetan karena posisi pos bus
untuk berhenti cukup memakan badan jalan. Seharusnya sangat diperlukan
pembuatan stop bus yang bertujuan sebagai pos dimana bus menaikturunkan
penumpang sekaligus menyelesaikan permasalahan kemacetan yang terjadi.

Gambar 4. Shuttle bus Unila berhenti di sembarang jalan

Saat bus memutar di jalan Prof. Dr. Soemantri Brojonegoro pun juga
demikian, jarak u-turn yang tidak dirancang khusus untuk perputaran
kendaraan yang panjang seperti bus juga menimbulkan kemacetan di simpul
ini, hal ini karena bus harus memutar dengan susah payah dan cukup menyita
waktu. Seharusnya lebar u-turn dirancang dengan lebar yang sesuai dengan
kebutuhan bus saat memutar sehingga dapat menyingkat waktu dan tidak
menimbulkan kemacetan.

Gambar 5. U-Turn jalur Unila yang sempit tidak menunjang bus untuk
berputar

Kemudian kelemahan dari program ini terdapat pada sistem informasi


terkait pengoperasiannya. Informasi rute dan penjadwalan tidak ditampilkan
secara detail di halte shuttle bus Universitas Lampung, informasi hanya
berupa jam mulai dan akhir operasi. Sebenarnya jika operasi shuttle bus
Universitas Lampung dijadwalkan lebih teliti dan presisi, informasi ini dapat
membantu mahasiswa agar bisa memprediksi waktu tempuh sehingga dapat
meminimalisir keterlambatan untuk masuk kuliah atau menjalani aktivitas
akademiknya.

4.2. Evaluasi Area Parkir Terpadu Universitas Lampung

Manajemen atau pengelolaan parkir di dalam badan jalan (on street


parking) merupakan hal penting untuk mengendalikan lalu lintas agar
kemacetan dapat ditekan. Pembuatan area parkir terpadu di Universitas
Lampung bertujuan untuk menambah kapasitas area parkir yang semakin
terbatas untuk area kampus masing-masing. Beberapa masalah terdahulu
terkait parkir liar di tepi-tepi sepanjang jalan utama Universitas Lampung
mulai ditertibkan dan dialihkan untuk mulai berpakir secara tertib di area
parkir terpadu.
Area lahan parkir seluas 147,54 m x 18,77 m dibuat berseberangan dengan
halte shuttle bus Universitas Lampung supaya civitas akademik yang
memakirkan kendaraannya di area parkir tersebut dapat melanjutkan
perjalanannya ke kampus menggunakan bus keliling.

Gambar 6. Area Parkir Terpadu Universitas Lampung

Sumber daya manusia yang terlibat dalam pengelolaan parkir ini adalah
Satuan Pengamanan (SATPAM) selaku pelaksana kebijakan sekaligus juru
dan penjaga area parkir, dan Rektorat Universitas Lampung selaku lembaga
yang mempunyai wewenang dalam menetapkan kebijakan. Regulasi-regulasi
uji coba mulai diupayakan, seperti mulai diberlakukannya penitikberataan
mahasiswa angkatan 2017 dan 2018 untuk memarkirkan kendaraannya di area
parkir terpadu.
Area parkir dibuka dari pukul 07.00-18.00 WIB. Dalam melakukan
pengendalian terhadap pengelolaan parkir agar tujuan pengelolaan dapat
tercapai, SATPAM bekerja sama dengan kepolisian dalam melakukan
penindakan parkir liar dimana para pelaku parkir liar ini akan mendapatkan
teguran, namun upaya pengendalian ini masih dianggap terlalu lemah
sehingga tidak menimbulkan efek jera.
Kebijakan lain yang dinilai masih menjadi kelemahan adalah penggunaan
STNK kendaraan sebagai bukti saat kendaraan hendak keluar area parkir, hal
ini sedikit membuat pengguna parkir harus disibukkan untuk menyiapkan
STNK-nya. Sebaiknya diterapkan sistem masuk dan keluar area parkir
dengan perantara kartu parkir yang lebih praktis untuk digunakan sehingga
proses keluar masuk dan keluarnya kendaraan dapat lebih cepat.
Konfigurasi areal parkir sepeda motor pada area parkir terpadu Universitas
Lampung menggunakan pola parkir paralel dan menyudut dengan sudut 90°,
sehingga kendaraan terlihat tersusun dangan rapi. Keadaan lokasi yang tanpa
naungan membuat cahaya panas matahari sangat terik di area tersebut, hal ini
yang menjadi faktor yang dapat mengurangi pengguna area parkir terpadu
Universitas Lampung. Namun jika melihat adanya pohon-pohon yang mulai
ditanam di tengah-tengah area parkir, artinya untuk masa yang akan datang
tidak terdapat masalah seperti ini lagi.

Gambar 7. Kurangnya naungan lingkungan parkir terpadu Unila


V. PENUTUP

5.1. Kesimpulan

Shuttle bus Universitas Lampung diselenggarakan untuk mengatasi laju


pertumbuhan transportasi yang semakin membengkak, selain itu transportasi
ini juga berfungsi sebagai sarana transportasi alternatif bagi mahasiswa
maupun tenaga kerja Universitas Lampung. Aspek kenyamanan dalam
operasi terhitung cukup baik, walaupun terdapat kekurangan yang harus
dibenahi seperti perencanaan stop bus yang harus menyelesaikan masalah
kemacetan dan manajemen penjadwalan operasional yang jelas.
Kemudian untuk pembuatan area parkir terpadu di Universitas Lampung,
bertujuan untuk menambah kapasitas area parkir yang semakin terbatas untuk
area kampus masing-masing. Beberapa masalah terdahulu terkait parkir liar di
tepi-tepi sepanjang jalan utama Universitas Lampung mulai ditertibkan dan
dialihkan untuk mulai berpakir secara tertib di area parkir terpadu. Namun
beberapa kebijakan dan elemen teknis masih harus ditingkatkan, guna
menjadikan area parkir terpadu ini efektif untuk mencapai misinya.
DAFTAR PUSTAKA

Fassa,F., Sitorus, F. J. P., dan Adikusuma T. N. 2017. Analisa Tingkat Kepuasan


Penumpang Terhadap Kinerja Pelayanan Shuttle Bus di Kota Mandiri. 1-
10.

Fassa.Ferdinand.2016. Evaluasi Kinerja Pelayanan Shuttle Bus Intrans Bintaro.


Menuju Masyarakat Industri Konstruksi Berdaya Saing Tinggi dan
Pembangunan Infrastruktur Berkelanjutan. Vol.2: 507-516.

Rahmah,Syaffa. 2016. Evaluasi Terhadap Pengelolaan Parkir Tepi Jalan Umum


Di Kawasan Simpang Lima Kota Semarang. Skripsi. Universitas
Diponegoro. Semarang.

Solihin, Eka. 2018. 4 Bus Siaga Antar Jemput Mahasiswa Unila di


Kampus.[Online].Tersedia:
http://lampung.tribunnews.com/2018/09/05/asyik-ada-4-bus-siaga-antar-
jemput-mahasiswa-unila-di-kampus (diakses 15 November 2018)

Anda mungkin juga menyukai