Anda di halaman 1dari 11

GREEN TECHNOLOGY

Penulis

Nama : M. Irvani Azis

NPM : 1515011053

P.S : Teknik Sipil

Mata Kuliah : Rekayasa Lingkungan

Dosen : Dr. Dyah Indriana K, S.T.,M.Sc

JURUSAN TEKNIK SIPIL


FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS LAMPUNG
BANDAR LAMPUNG
DESEMBER 2018
I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Teknologi dan lingkungan adalah hal yang tidak dapat terpisahkan. Sebagai

contoh, teknologi pasti memerlukan sumber energi, pemakaian energi yang

berlebihan pasti merusak lingkungan,. Dari latar belakang pemikiran seperti itu

Green Technology akhirnya muncul.

Green Technology atau teknologi hijau yaitu upaya untuk menjaga kelestarian atau

keberlanjutan kehidupan makhluk hidup. Kelestarian atau keberlanjutan

(sustainabilitas) yang dapat diartikan sebagai perihal pemenuhan kebutuhan

masyarakat secara berkelanjutan di masa depan tanpa merusak sumber daya alam,

atau pemenuhan kebutuhan saat ini tanpa mengurangi kemampuan generasi

mendatang untuk memenuhi kebutuhan mereka sendiri.

B. Rumusan Masalah

1. Apa pengertian tujuan dari green technology?

2. Sebutkan penggolongan dalam penerapan green technology?

3. Sebutkan studi kasus green technology?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian dan tujuan green technology.

2. Untuk mengetahui penggolongan dalam penerapan green technology.

3. Untuk mengetahui studi kasus dari green technology.


II. PEMBAHASAN

A. Pengertian green technology

Green technology atau teknologi hijau yaitu upaya untuk menjaga kelestarian

atau keberlanjutan kehidupan makhluk hidup. Kelestarian atau keberlanjutan

(sustainabilitas) yang dapat diartikan sebagai perihal pemenuhan kebutuhan

masyarakat secara berkelanjutan di masa depan tanpa merusak sumber daya alam,

atau pemenuhan kebutuhan saat ini tanpa mengurangi kemampuan generasi

mendatang untuk memenuhi kebutuhan mereka sendiri.

Teknologi hijau atau green technology bertujuan untuk menemukan dan

mengembangkan cara-cara untuk menyediakan kebutuhan bagi manusia tanpa

menyebabkan kerusakan lingkungan atau pengurangan sumber daya alam yang

cepat di planet bumi.

Inti dari green technology adalah mencoba menerapkan penggunaan sumber daya

dengan lebih efisien. Fokus efisiensi disini adalah pada minimalisasi penggunaan

material yang berbahaya bagi lingkungan. Fokus berikutnya pada efisiensi energi

untuk produk itu sendiri selama digunakan/beroperasi. Sudah banyak produk –

produk elektronik yang berlabel green technology, biasanya produk – produk ini

menitik beratkan pada penghematan listrik dan penggunaan material yang tidak

berbahaya serta tahan lama dalam penggunaannya.


B. Pengggolongan penerapan green technology

Ragam atau tipe dalam penerapan konsep green technology di dunia didasarkan

pada prinsip-prisip utama pada Greentech . Konsep Greentech diterapkan untuk

membantu manusia dari teknologi yang paling sederhana hingga teknologi yang

paling mutakhir untuk mencapai kehidupan yang nyaman, ekonomis dan ramah

lingkungan. Pada dasarnya konsep Greentech yang diterapkan dalam

menciptakan produk adalah untuk meminimalkan bahan baku, mengefisiensikan

proses, dan memaksimalkan output produk tetapi menghasilkan sampah yang

minimal. Penggolongan Greentech dalam berbagai tipe disesuaikan dengan

penerapannya antara lain :

1. Energi

Menekan angka pencemaran karbon ke udara dengan mengurangi pengunaan

bahan bakar energi yang berasal dari fosil. Kita ketahui bersama sumber energi

fosil memiliki potensi yang terbatas dan menghasilkan dampak yang tidak baik

bagi lingkungan yaitu menghasilkan pencemaran karbon, hal ini akan

berdampak buruk bagi bumi apabila tidak diambil tindakan. Penerapan konsep

Greentech adalah untuk mengefisienkan tingkat penggunaan energi, mulai dari

sistem eksplorasi sumber energi, proses pengkonversian sumber tersebut

menjadi energi hingga terbentuknya energi yang dapat dimanfaatkan

masyarakat. Dengan adanya efisiensi energi diharapkan pencemaran karbon

dapat ditekan.
Solusi lain dari konsep Greentech adalah dengan mengganti sumber energi dari

fosil energi menjadi renewable energy atau energi terbarukan yang lebih

potensial, ramah lingkungan dan dapat diperbaharui kembali. Renewable

energy merupakan konsep utama dalam penerapan Greentech di bidang energi,

beberapa contoh Renewable energy antara lain :

- Waste to Energy

- Biomass Enegy

- Hydro Energy

- Wind Energy

- Solar Energy

- Geothermal Energy

Contoh Penerapan di Indonesia :

a. Penggunaan tenaga air (Hydro power) sebagai sumber energi listrik

b. Penggunaan tenaga surya (Solar cell power) sebagai sumber listrik

c. Pemanfaatan biomassa menjadi biofuel untuk bahan bakar (limbah tanaman

jarak, tebu, ketela, jagung)

d. Pemanfaatan biogas dari limbah organik dan kotoran ternak sebagai

pengganti bahan bakar minyak tanah/kayu bakar

e. Pemanfaatan biogas sebagai pengerak generator gas untuk pembangkit listrik

2. Bangunan (green building)

Konsep green building atau bangunan ramah lingkungan didorong

menjadi tren dunia bagi pengembangan properti saat ini. Bangunan ramah
lingkungan ini punya kontribusi menahan laju pemanasan global dengan

membenahi iklim mikro. Poin terbesar dalam konsep ini adalah

penghematan air dan energi serta penggunaan energi terbarukan.

Hal-hal yang menyangkut bangunan ramah lingkungan adalah

membangun hanya yang diperlukan dan tidak menggunakan lebih dari

yang diperlukan, menganut prinsip keterkaitan, serta memandang profesi

arsitek sebagai “pengurus bumi”. Untuk strategi yang dapat diterapkan

antara lain pemanfaatan material berkelanjutan, efisiensi lahan,

keterkaitan dengan ekologi lokal, keterkaitan antara transit dan tempat

tinggal, rekreasi dan bekerja, serta efisiensi penggunaan air, penanganan

limbah, dan mengedepankan kondisi lokal baik secara fisik maupun

secara sosial.

Contoh penerapan konsep design Green Building :

a. Meminimalkan penggunaan lampu dengan memanfaatkan cahaya

alami

b. Meminimalkan penggunaan mesin pendingin ruangan dan air dengan

mengefektifkan design bangunan

c. Pengelolaan limbah untuk gedung tempat tinggal

d. Menyediakan ruang terbuka hijau untuk tiap bangunan/gedung yang

dibangun

e. Penggunaan material bangunan yang ramah lingkungan dan tahan

lama
3. Chemistry

Green Chemistry adalah suatu falsafah atau konsep yang mendorong

desain dari sebuah produk ataupun proses yang mengurangi ataupun

mengeliminir penggunaan dan penghasilan zat-zat (substansi) berbahaya.

Green Chemistry lebih berfokus pada usaha untuk meminimalisir

penghasilan zat-zat berbahaya dan memaksimalkan efisiensi dari

penggunaan zat-zat (substansi) kimia. Sedangkan, Environmental

Chemistry lebih menekankan pada fenomena lingkungan yang telah

tercemar oleh substansi-substansi kimia.

Green Chemistry itu sendiri memiliki 12 asas, antara lain

1. Menghindari penghasilan sampah

2. Desain bahan kimia dan produk yang aman

3. Desain sintesis kimia yang tak berbahaya

4. Penggunaan sumber daya yang dapat diperbaharui (renewable)

5. Penggunaan katalis

6. Menghindari bahan kimia yang sifatnya derivatif (chemical derivatives)

7. Desain sintesis dengan hasil akhir (produk) yang mengandung proporsi

maksimum bahan mentah

8. Penggunaan pelarut dan kondisi reaksi yang aman

9. Peningkatan efisiensi energi

10. Desain bahan kimia dan produk yang dapat terurai

11. Pencegahan polusi


12. Peminimalan potensi kecelakaan kerja

Contoh penerapan konsep Green Chemistry :

a. Vitamin C (asam askorbat) untuk proses pembuatan polimer

b. Gula dan minyak sayur sebagai bahan baku cat

c. Gula pati dan selulosa sebagai bahan bakar

d. Pemakaian enzim untuk pembuatan bahan dasar kosmetik

e. Kacang kedelai sebagai Bahan Pembuatan Toner printer

f. Kacang kedelai sebagai bahan baku pembuatan lem perekat

4. Nanotechnology

Green Nanotechnology merupakan pengembangan dari clean technology

yang merupakan suatu upaya untuk meminimalisasi potensi resiko

kerusakan lingkungan dan manusia yang terkait dengan pembuatan dan

penggunaan produk nanoteknologi serta untuk mendorong penggantian

produk yang ada dengan produk nano baru yang lebih ramah lingkungan.

Tujuan dari Green Nanotechnology ada dua yaitu :

1. Memproduksi Nanomaterials dan produk tanpa merugikan lingkungan

atau kesehatan manusia, dan memproduksi nano-produk yang

memberikan solusi terhadap masalah lingkungan hidup.

2. Mengembangkan produk-produk yang menguntungkan lingkungan

baik secara langsung maupun tidak langsung.


C. Studi kasus green technology

1. Kincir angin di Belanda

Angin bisa menjadi sumber energi alternatif yang baik untuk menggantikan

bahan bakar fosil. Baling-baling dari kincir akan berputar dan bergerak ketika

ada energi angin yang mendorongnya. Selain untuk pengganti bahan bakar

fosil, kincir angin juga berfungsi sebagai pembangkit listrik dan membantu

penyaluran air dalam imigrasi. Dalam hal pemanfaatan energi yang ramah

lingkungan, kincir angin mampu menjaga kebersihan lingkungan, karena

tidak menimbulkan polusi udara sama sekali, berbeda dengan bahan bakar

lainnya yang dapat menyebabkan munculnya polusi udara yang berbahaya

bagi lapisan atmosfer bumi. Di negara Belanda banyak dijumpai kincir angin

yang cukup banyak bahkan menjadi ciri khas tersendiri dari negara tersebut

sehingga mendapat julukan negara kincir angin.

2. Lampu Seumur Hidup

Seiring dengan pertumbuhan penduduk, maka kebutuhan energi pun semakin

bertambah sedangkan pasokan energi berbasis energi fosil kian menipis.

Sekelompok mahasiswa dari Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan

Universitas Brawijaya berhasil memanfaatkan bakteri bioluminescence,

bakteri unik dalam tubuh cumi-cumi yang mampu mengeluarkan cahaya

berwarna biru. Lampu semakin terang jika jumlah kandungan bakteri

ditambah. Lampu ini memiliki keuntungan, yaitu ramah lingkungan dan

ekonomis. Bahkan lampu ini dapat dipakai seumur hidup karena bakteri yang

mati akan menghasilkan indukan baru.


III. PENUTUP

A. Kesimpulan

Green technology atau teknologi hijau yaitu upaya untuk menjaga kelestarian atau

keberlanjutan kehidupan makhluk hidup. Kelestarian atau keberlanjutan

(sustainabilitas) yang dapat diartikan sebagai perihal pemenuhan kebutuhan

masyarakat secara berkelanjutan di masa depan tanpa merusak sumber daya alam,

atau pemenuhan kebutuhan saat ini tanpa mengurangi kemampuan generasi

mendatang untuk memenuhi kebutuhan mereka sendiri. Dengan tujuan untuk

menemukan dan mengembangkan cara-cara untuk menyediakan kebutuhan bagi

manusia tanpa menyebabkan kerusakan lingkungan atau pengurangan sumber daya

alam yang cepat di planet bumi. Penggolongan penerapan green technology dibagi

menjadi empat yaitu energi, green building, green chemistry, nanotechnology.

B. Saran

Masyarakat kini harus sadar tentang dampak yang dapat ditimbulkan oleh kegiatan

mereka sendiri yang dapat merusak lingkungan, sebagai contoh pengambilan sumber

daya alam yang dilakukan secara terus menerus maka akan menimbulkan tidak

seimbangnya siklus yang ada di alam semesta. Hal ini mulai sekarang haruslah

dikurangi dan masyrakat harus mulai peduli dengan keberlangsungan lingkungan

sekitar, seperti melakukan reboisasi, daur ulang sampah, dan lain sebagainya agar

terlaksanya green technology tersebut.


DAFTAR PUSTAKA

Arini,Ayu.2017. 10 Teknologi Ramah Lingkungan.[Online].Tersedia:


http://berinovasi.com/2017/11/15/10-teknologi-ramah-
lingkungan.html(diakses 06 Desember 2018).

D3IPII. 2011. Teknologi Hijau (Green Technology): Kecenderungan Teknologi di


Masa Datang. (online). Tersedia:
http://d3ipiid3ipii.blogspot.com/2011/01/teknologi-hijau-green-
technology.html (diakses 6 Desember 2018).
Fatma,Desy.2016.Pentingnya Go Green di Masa Depan. [Online].Tersedia:
https://ilmugeografi.com/ilmu-bumi/udara/pentingnya-go-green-dimasa-
depan.html (diakses 06 Desember 2018).

Shidqi, Muhammad. 2011. GREEN TECHNOLOGY. (online).Tersedia:


http://muhammadshidqi.blogspot.com/2011/04/green-technology.html
(diakses 6 Desember 2018).
Thesman, Vanessa J. 2017. MAKALAH go green technology. (online). Tersedia:
https://www.academia.edu/36876465/MAKALAH_go_green_technology
(diakses 6 Desember 2018).

Anda mungkin juga menyukai