Anda di halaman 1dari 10

Modul 7 Satuan Operasi Flotasi

BAB 8

FLOTASI

Flotasi adalah unit operasi yang dipergunakan untuk pemisahan partikel solid

atau liquid dari fase liquid dengan cara mengapungkan massa solid atau liquid

tersebut. Flotasi merupakan unit operasi yang berkebalikan dengan sedimentasi

atau dengan kata lain flotasi merupakan sedimentasi dengan kecepatan

pengendapan negatif. Oleh karena itu kecepatan flotasi dapat ditentukan dengan

rumus Stoke's (persamaan 3.8a atau 3.8b) bila diketahui diameter gelembung

udaranya.

Berdasarkan operasinya, flotasi dapat dikategorikan ke dalam dua macam, yaitu:

• Natural flotation: flotasi yang terjadi karena densitas partikel (solid/liquid)

lebih kecil daripada densitas liquid (air), sehingga dapat mengapung tanpa

bantuan bahan lain. Flotasi alami ini biasanya dipergunakan untuk proses

awal pemisahan minyak.

• Aided flotation: flotasi dengan bantuan gelembung udara. Udara dalam

bentuk gelembung diberikan ke dalam air sehingga terjadi penempelan pada

partikel yang menyebabkan gaya buoyant meningkat sehingga partikel

terangkat ke permukaan.

154
Modul 7 Satuan Operasi Flotasi

8.1. Metoda Flotasi

Materi pokok bahasan pada bab ini dikhususkan pada aided flotation dengan

bahan bantu berupa gelembung udara. Ada tiga metoda pemberian gelembung

udara ke dalam air, yaitu:

a. Injeksi udara ke dalam air di bawah tekanan (sampai beberapa atmosfer)

hingga udara terlarut dalam air, diikuti oleh pelepasan tekanan (disebut

dissolved-air flotation). Pada sistem dissolved-air flotation (DAF) skala yang

kecil, diperlukan tekanan pompa sekitar 275 - 350 kPa. Air dibiarkan tinggal

dalam tangki bertekanan pada beberapa menit agar udara terlarut dalam air.

Air bertekanan ini selanjutnya dialirkan ke tank flotasi (lihat Gambar 8.1).

Pada unit yang besar, 15 - 120 % di-recycle (lihat Gambar 8.2).

b. Injeksi udara bertekanan ke dalam bak melalui difuser pada tekanan atmosfer

(disebut air flotation).

c. Injeksi udara ke dalam air dalam tangki tertutup untuk menjenuhkan air

dengan gas, diikuti pemompaan vacuum yang menyebabkan gas keluar dari

larutan dan flotasi terjadi (disebut vacuum flotation).

155
Modul 7 Satuan Operasi Flotasi

Influen Skimmer

Chemical
Efluen

Mixing

Tangki Flotasi
Tangki
Tekan

Gambar 8.1 Skema dissolved-air flotation tanpa recycle

Skimmer

Efluen
Mixing

Influen

Chemical
Tangki Flotasi

Tangki
Tekan

Gambar 8.2 Skema dissolved-air flotation dengan recycle

156
Modul 7 Satuan Operasi Flotasi

8.2. Pertimbangan Disain

Dalam melakukan disain sistem DAF, beberapa hal berikut harus

dipertimbangkan, yaitu:

- konsentrasi partikulat

- jumlah udara yang digunakan

- kecepatan mengapung

- solid-loading rate

Ratio volume udara terhadap massa solid (A/S) merupakan faktor penting untuk

melihat kinerja DAF. Ratio A/S ditentukan dari eksperimen menggunakan

laboratory flotation cell (Gambar 8.3). A/S ratio sekitar 0,005 - 0,060 ml/mg.

Ukur tekanan
Inlet udara
Inlet air

Gambar 8.3 Peralatan uji flotasi

157
Modul 7 Satuan Operasi Flotasi

Hubungan A/S ratio dengan kelarutan udara, tekanan operasi, dan konsentrasi

solid dinyatakan dengan persamaan:

A 1,3s a (fP  1 )
 (8.1)
S Ss

dalam hal ini:

sa = kelarutan udara, ml/l (tergantung pada suhu air, lihat Tabel 8.1)

f = fraksi udara yang dilarutkan pada tekanan P

P = tekanan udara absolut, atm, P = (p + 101,37)/101,37

p = tekanan relatif (gage) yang terbaca pada alat ukur tekanan, kPa

Ss = konsentrasi solid, mg/l

Tabel 8.1 Kelarutan Udara dalam air

Suhu, oC Kelarutan Udara, ml/l


0 29,2
10 22,8
20 18,7
30 15,7

Bila sistem DAF dilengkapi dengan recycle, maka persamaan (8.1) menjadi:

A 1,3s a (fP  1 )R
 (8.2)
S SsQ

R = debit recycle, m3/hari

Q = debit air olahan, m3/hari

158
Modul 7 Satuan Operasi Flotasi

Contoh soal 7.1:

Air limbah dengan kandungan lumpur dari hasil pengolahan biologis diolah
dengan flotasi tanpa recycle untuk menyisihkan lumpur tersebut. Debit
pengolahan 10 l/det. dan kadar solid 3000 mg/l.

Hitung tekanan operasi dan dimensi bak flotasi bila surface-loading rate 10
l/m2.menit

Data lab:

 Debit udara : 15 l/menit

 Kadar solid pada permukaan tangki flotasi skala lab:

Waktu (menit) Kadar Solid (mg/l)


0 3000
10 3500
20 4000
40 6000
60 8000
80 10000
90 12000
100 16000
120 16100
150 16200

Penyelesaian:

Plot ke dalam grafik hubungan konsentrasi solid dan waktu untuk mengetahui
waktu di mana tidak terjadi kenaikan konsentrasi solid yang signifikan.
Konsentrasi optimum sekitar 16.100 mg/l. Untuk mencapai konsentrasi tersebut
diperlukan waktu 115 menit, artinya bak dirancang mempunyai waktu detensi 115
menit. Volume udara tiap menit adalah 15.000 ml, sedangkan massa solid
adalah: 3000 mg/l x 10 l/detik x 60 = 1.800.000 mg/menit. Jadi nilai ratio A/S
adalah: 0,0083 ml/mg. Asumsikan temperatur air 25 oC, sehingga sa= 17,2 ml/l.
Bila f = 0,5, dengan menggunakan persamaan (8.1), tekanan P dapat diperoleh:

1,3x17,2(0,5xP  1)
0,0083  atau P = 4,23 atm.
3000

Dengan menggunakan rumus: P = (p + 101,37)/101,37, diperoleh:

p = 327 kPa

Dimensi bak:

Luas permukaan = (10 l/detik) / (10 l/m2.menit) * (60 detik / menit) = 60 m2

159
Modul 7 Satuan Operasi Flotasi

Kedalaman bak = (115 menit x 0,010 m3/detik) / (60 m2) * (60 detik / menit)

= 1,15 meter.

18000
Konsentrasi solid (mg/l) 16000
14000
12000
10000
8000
6000
4000
2000
0
0 50 100 150 200
Waktu (menit)

8.3. Aplikasi Flotasi

Aplikasi flotasi pada pengolahan air limbah antara lain untuk:

- penyisihan emulsi minyak

- pengentalan/thickening lumpur biomassa

- penyisihan padatan tersuspensi dari efluen sedimentasi II

Beberapa parameter pada Tabel 8.2 dapat dipergunakan sebagai pedoman

dalam mendisain sistem DAF.

160
Modul 7 Satuan Operasi Flotasi

Tabel 8.2 Parameter untuk disain flotasi

Parameter Nilai
Aliran udara, l/m3 15 - 50
Ukuran gelembung, m 40 - 70
Input daya, W.jam/m3 40 - 80
Waktu retensi teoritis, menit 20 - 40
Beban permukaan hidrolik, m/jam 3 - 10

8.4. Rangkuman

1. Flotasi merupakan sedimentasi dengan kecepatan pengendapan negatif,

yang dipergunakan untuk pemisahan partikel dari fase liquid dengan cara

mengapungkan massa partikel.

2. Flotasi dapat dikategorikan ke dalam dua macam, yaitu Natural flotation

(flotasi yang terjadi tanpa bantuan bahan lain) dan aided flotation (flotasi

dengan bantuan gelembung udara).

3. Metoda aided flotation ada tiga, yaitu dissolved-air flotation, air flotation, dan

vacuum flotation.

4. Ratio volume udara terhadap massa solid (A/S) merupakan faktor penting

untuk melihat kinerja DAF. Nilai tipikal A/S ratio sekitar 0,005 - 0,060 ml/mg.

5. Aplikasi flotasi pada pengolahan air limbah antara lain untuk penyisihan

emulsi minyak, pengentalan/thickening lumpur biomassa, dan penyisihan

padatan tersuspensi dari efluen sedimentasi II.

161
Modul 7 Satuan Operasi Flotasi

8.5. Soal-soal

1. Hitunglah kecepatan flotasi dari partikel dalam air berikut:

a. diameter 0,1 mm, specific gravity 0,95

b. diameter 0,05 mm, specific gravity 1,0

2. Buatlah rancangan flotasi dengan dan tanpa recycle untuk pengentalan

lumpur biomassa dengan kandungan solid awal 0,3 persen menjadi 4 persen.

Data yang disediakan:

- ratio A/S optimum: 0,008 ml/mg

- suhu air: 20oC

- kelarutan udara: 18,7 ml/l

- tekanan sistem recycle: 275 kPa

- fraksi kejenuhan: 0,5

- beban permukaan: 8 l/m2.menit

- Debit lumpur: 400 m3/hari

8.6. Bahan Bacaan

1. -----, Water Treatment Handbook, 6th edition, Volume 1, Degremont Water and
the Environment, 1991.

162
Modul 7 Satuan Operasi Flotasi

2. Reynolds, Tom D. dan Richards, Paul A., Unit Operations and Processes in
Environmental Engineering, 2nd edition, PWS Publishing Company, Boston,
1996.
3. Tchobanoglous, George, Wastewater Engineering, Treatment, Disposal, and
Reuse, 3rd edition, Metcalf & Eddy, Inc. McGraw-Hill, Inc. New York, 1991.

163

Anda mungkin juga menyukai