Anda di halaman 1dari 31

ITP UNS Semester 3, Satuan Operasi 2: Pemisahan secara mekanik

16
21 of 21

ITP UNS Semester 3, Satuan Operasi 2:


Pemisahan secara mekanik
3,809

 Share
 
 Like
 
 Download

Fransiska Puteri
, college student
 Follow
 0  1  0  0

Published on Jan 09, 2014


 

 0 Comments
 2 Likes
 Statistics
 Notes

Post

 Be the first to comment

 ITP UNS Semester 3, Satuan Operasi 2: Pemisahan secara mekanik


1. 1. SATUAN OPERASI INDUSTRI PANGAN II FILTRASI (PENYARINGAN) Dosen : R.
Baskara Katri Anandito, S.TP, MP. PENDAHULUAN  Filtrasi adalah pemisahan partikel padat
dari suspensi (atau slury) dengan cara mengalirkan suspensi tersebut melalui pori-pori yang cukup
halus (media penyaring) sehingga mampu menahan partikel-partikel padat tersebut, namun dapat
meloloskan cairan yang ada.  Partikel-partikel padat yang tertahan disebut ampas (filter cake)
sedangkan produk yang diinginkan dalam proses ini disebut filtrat.  Media penyaring (filter)
dapat menggunakan kain saring, lembaran plat plastik atau logam berlubang (mesh), tumpukan
butiran bahan padat, dan kertas saring. TEORI  Ketika suspensi partikel melewati filter, maka
partikel yang pertama akan terperangkap dalam media penyaring sehingga akan mengurangi area
yang bisa dilewati oleh cairan. Hal ini meningkatkan resistensi terhadap aliran fluida dan
perbedaan tekanan yang lebih tinggi diperlukan untuk menjaga laju aliran filtrat.  Kecepatan
filtrasi dinyatakan dengan persamaan :  Jika diasumsikan filter cake tidak menjadi mampat, maka
resistensi terhadap aliran yang melalui filter :
2. 2. dengan R = resistensi terhadap aliran yang melalui filter (m -2 ) ; µ = viskositas cairan (N.s.m -
2); r = resistensi spesifik filter cake (m -2); V = volume filtrat (m3); Vc = fraksi volume filter cake
pada cairan yang masuk ; A = luas area filter (m2) ; dan L = ketebalan ekivalen dari filter dan
lapisan awal filter cake.  Untuk kecepatan filtrasi konstan, kecepatan aliran melalui filter : dengan
Q (V/t) = kecepatan aliran filtrat (m3. s-1); ΔP = perbedaan tekanan (Pa); dan t = waktu filtrasi (s).
Persamaan ini digunakan untuk menghitung penurunan tekanan yang diperlukan untuk mencapai
laju aliran yang diinginkan atau untuk memprediksi kinerja filter skala besar berdasarkan data dari
studi filter skala pilot plant.  Pada kondisi tekanan konstan, kecepatan aliran akan menurun
secara bertahap karena akumulasi filter cake. Jika t / (V/A) vs V/A diplot ke grafik, maka
didaptkan garis lurus (Gb. 1). Slope dan intersep digunakan untuk mencari resistensi spesifik filter
cake dan ketebalan ekivalen media penyaring.
3. 3. Gambar 1. Grafik t/(V/A) vs V/A  Jika filter cake bisa dimampatkan (resistensi spesifik
berubah karena tekanan), maka : dengan r ' = resistensi spesifik filter cake pada perbedaan tekanan
101 x 103 Pa ; dan s = compressibility filter cake. CONTOH SOAL a) Suatu suspensi dengan
kadar solid 15 % disaring menggunakan plate and frame filter press. Perbedaan tekanan sebesar
290 Pa dan luas area filter 0,55 m2. Data filtrat yang dihasilkan sebagai berikut : Waktu (menit) 3
Filtrat (m ) 7,5 30,4 50 90 1,8 3,8 4,9 6,8 Hitung resistensi spesifik filter cake dan volume filtrat
yang dihasilkan setelah 45 menit ! (Asumsi : filter cake tidak bisa dimampatkan dan viskositas
filtrat 1,33 x 10-3 N s m-2)
4. 4. Jawab : t (s) 450 1825 3000 5400 V (m3) 1,8 3,8 4,9 6,8 V/A 3,3 6,9 8,9 12,4 t/(V/A) 136,4
264,5 337,1 435,5 Plot t/(V/A) vs (V/A) : 500 450 400 350 300 250 y = 35,288x + 12,384 R² =
0,9948 200 150 100 50 0 0 2 4 6 8 10 12 Dari grafik diperoleh : Slope = 35,288 Intersep = 12,384
35,288 = {(1,33 x 10-3) x r x 0,15} / (2 x 290) r = 1,03 x 108 m-2 Jadi resistensi spesifik filter
cake adalah 1,03 x 108 m-2 Dari persamaan regrasi linier didapatkan : t/(V/A) = 35,288(V/A) +
12,384 Untuk 45 menit = 2700 s 14
5. 5. 2700  35,288  V  0,55   12,384    V   0,55    2 2700  35,288  V  0,55   12,384
 V 0,55         Jika dimisalkan (V/0,55) = x, maka : 2700 = 35,288x2 + 12,384x Persamaan
di atas merupakan persamaan kuadrat, sehingga : 35,288x2 + 12,384x – 2700 = 0 x1 = 8,57 dan x2
= -8,92; dipilih yang nilainya positif sehingga : x = 8,57 = (V/0,55) V = 4,7 Jadi filtrat yang
dihasilkan ketika penyaringan berlangsung 45 menit adalah 4,7 m3 b) Suatu alat penyaring ukuran
laboratorium diuji untuk penyaringan pada tekanan tetap, yaitu sebesar 50 psi, filtrat yang
dihasilkan setiap waktu tertentu ditampung dan diukur. Hasilnya sebagai berikut : Waktu (menit) 8
26 54,5 93 Filtrat (gallon) 5 10 15 20 Luas permukaan alat penyaring tersebut adalah 2 ft2. Suatu
alat penyaring industri akan dipakai untuk menyaring cairan yang sama namun 50 % lebih pekat
daripada yang dipakai dalam percobaan. Apabila beda tekanan dalam penyaringan ini adalah 40
psi, dan luas bidang saringnya 100 ft2, hitunglah banyaknya filtrat yang didapat setiap jam !
6. 6. Jawab Dari data percobaan bagi alat penyaring skala laboratorium didapat : t (jam) 0,133 0,433
0,907 1,55 V (gallon) 5 10 15 20 V/A 2,5 5 7,5 10 t/(V/A) 0,053 0,087 0,121 0,155 Plot t/(V/A) vs
(V/A) : 0.18 0.16 0.14 t / (V/A) 0.12 0.1 y = 0.0151x + 0.0076 R2 = 0.99 0.08 0.06 0.04 0.02 0 0 2
4 6 8 10 12 V/A Dari grafik diperoleh slope = 0,0151 dan intersep = 0,0076. Kalau harga-harga
tersebut dimasukkan dalam persamaan, maka : t / (V/A) = 0,0151 (V/A) + 0,0076 …............ (1)
Untuk scale up (penyesuaian dengan skala industri), maka dimisalkan : K r dan K '   r
L ............... (2) 2 dari (1) dan (2) diperoleh persamaan : Vc V K ' t  K  V P A P ............... (3)
A
7. 7. Dari data percobaan penyaring skala lab didapatkan slope = 0,0151 dan intersep = 0,0076, jadi :
 r Vc r 0,0151 P , sedangkan K  , sehingga : K  2 P 2 Vc rL 0,0076  , sedangkan K '  
r L, sehingga : K '  0,0076 P P 0,0151  Misal : Vc = Vc1 dan ΔP = ΔP1 sehingga : K
0,0151 P1 dan K '  0,0076 P1 Vc1 Jika K dan K' disubstitusikan ke persamaan (3), maka
didapatkan : V  0,0151 P1  V t 1    c   A P 0,0076 P1 ............... (4) V P  Vc1   A 
 Untuk penyaring skala pabrik, dimisalkan : Vc = Vc2 dan ΔP = ΔP2 Jika dimasukkan ke dalam
persamaan (4), maka akan diperoleh : t V  c2 V P2 A    0,0151 P1  V 1      A P
0,0076 P1 ............... (5) Vc1   2 Persamaan (5) dapat diubah bentuknya menjadi : t V  0,0151
c2 V Vc1 A    P1  V P1   P  A  P 0,0076 ............... (6)   2 2 Diketahui :  ΔP1 =
50 psi dan ΔP2 = 40 psi, jadi : P1 50  P2 40 ............... (7)
8. 8.  Penyaring skala pabrik digunakan untuk menyaring cairan yang 50 % lebih pekat daripada
cairan yang disaring pada skala lab. Jika cairan lebih pekat berarti fraksi padatan (Vc) juga lebih
besar. Misalkan Vc1 (cairan yg disaring skala lab) = 100 %, maka VC2 (cairan yang disaring skala
pabrik) = 150 %, sehingga Vc2 150  Vc1 100 ............... (8) Jika (7) dan (8) dimasukkan dalam
persamaan (6), maka diperoleh : t  50   150  V  50   0,0151      0,0076   V  40  
100  A  40  A V  0,0283    0,0095 A   2 V V t  0,0283    0,0095 
 ...............................(9) A A Dari soal diketahui bahwa akan dicari filtrat yang diperoleh
setiap jam, sehingga t = 1, maka jika nilai t dimasukkan ke persamaan (9) menjadi : 2 V V
0,0283    0,0095   A A 1 2 V V 0,0283    0,0095   - 1  0 .................................
(10) A A Persamaan (10) merupakan persamaan kuadrat, sehingga dengan penyelesaian
persamaan kuadrat diperoleh : V A  5,8 gallon / ft 2 Alat penyaring skala industri memiliki luas
bidang penyaring (A) = 100 ft2. Sehingga volume filtrat yang dihasilkan setiap jam :
9. 9. 5,8 gallon x 100 ft 2  580 gallon 2 ft Jadi volume filtrat yang dihasilkan oleh penyaring skala
industri adalah 580 gallon / jam.
10. 10. SATUAN OPERASI INDUSTRI PANGAN II SEDIMENTASI Dosen : R. Baskara Katri
Anandito, S.TP, MP. PENDAHULUAN  Sedimentasi adalah proses pemisahan partikel-partikel
halus dari suatu aliran dengan gaya gravitasi.  Partikel-partikel tersebut bisa berupa benda padat
ataupun benda cair dalam bentuk globula-globula halus.  Cara pemisahan ini sering dilakukan
dalam industri makanan untuk pemisahan kotoran dari bahan dasar, pemisahan kristal dari larutan
induk, dan pemisahan debu atau partikel produk dalam aliran udara. KECEPATAN PARTIKEL
JATUH DI DALAM FLUIDA  Partikel yang semula berada dalam keadaan diam di dalam
fluida, akan bergerak akibat adanya gaya yang kontinyu, misalnya gaya gravitasi bumi.  Partikel
tersebut akan mengalami percepatan dalam selang waktu tertentu dan setelah itu jatuh ke bawah
(akibat gaya gravitasi bumi) dengan kecepatan tetap.  Kecepatan maksimal yang dapat dicapai ini
disebut kecepatan terminal atau terminal velocity.  Bila sebuah partikel bergerak jatuh di dalam
fluida pada keadaan ajeg atau steady state, maka terdapat dua gaya yang bekerja pada partikel
tersebut, yaitu gaya eksternal yang menyebabkan partikel tersebut bergerak dan gaya tahanan
(drag force) yang menahan gerak partikel tersebut (dalam bentuk gaya gesek fluida).  Bila
kecepatan partikel menjadi tetap, gaya tahan harus tepat sama dengan gaya eksternal.
11. 11.  Gaya percepatan netto yang bekerja pada partikel yang jatuh dalam fluida tersebut adalah
gaya gravitasi dikurangi dengan gaya yang diberikan fluida di sekitarnya. Persamaannya : Fe  Vg
(  p -  f ) ............... (1) gc dengan Fe adalah gaya percepatan eksternal netto pada partikel ; V
adalah volume partikel; g adalah percepatan gravitasi bumi; gc adalah tetapan gravitasional; ρp
adalah densitas partikel; dan ρf adalah densitas fluida.  Menurut Earle (1966), gaya tahanan pada
partikel dapat dinyatakan dengan persamaan : 1 C f v2 A Fd  ............... (2) 2 gc dengan Fd
adalah gaya tahanan pada partikel; C adalah koefisien tahanan (drag coefficient); v adalah
kecepatan partikel; dan A adalah luasan terproyeksi partikel dengan sudut tegak lurus terhadap
arah gerakan.  Bila kedua gaya tersebut bekerja pada sebuah partikel yang berbentuk bola, maka :
V = (1/6) π D3 A = ¼ D2 dengan D adalah diameter partikel  Jika V dan A disubstitusikan ke
persamaan (1) dan (2) dan selanjutnya dengan Fe = Fd, maka diperoleh : 3 2 1  D  p -  f  g 2
1  D  C f v 6 gc 8 g c ............... (3)  Dari hasil percobaan, Stoke menyatakan bahawa untuk
gerakan partikel berbentuk bola dalam fluida pada aliran laminar, drag coefficient dapat
dinyatakan dengan persamaan :
12. 12. C 24 24   N Re D v m f ............... (4) dengan NRe adalah bilangan Reynold dan µ adalah
viskositas fluida.  Jika nilai C pada persamaan (4) disubstitusikan ke dalam persamaan (3), maka
akan didapatkan : vm  D 2 g  p -  f  18  ............... (5)  Persamaan (5) merupakan
pernyataan dari hukum Stoke. Hukum Stoke hanya berlaku untuk aliran partikel laminar dan pada
partikel berbentuk bola.  Untuk partikel berbentuk bola, kriteria aliran laminar adalah NRe ≤
2000.  CONTOH SOAL Partikel debu akan dipisahkan menggunakan hembusan udara pada 21
0C dan tekanan atmosfer. Partikel debu tersebut diasumsikan berbentuk bola dengan diameter 60
µm. Densitas partikel debu adalah 1281 kg / m3. Diketahui percepatan gravitasi adalah 9,806
m/s2; viskositas udara pada 21 0 C adalah 1,828 x 10 -5 kg / ms; dan densitas udara pada suhu
tersebut adalah 1,2 kg / m3. Hitunglah kecepatan terminal pada proses pengendapan tersebut !
JAWAB : Diketahui : D = 60 µm = 60 x 10 -6 m = 6 x 10 -5 ρp = 1281 kg/m3 g = 9,806 m/s2 µ =
1,828 x 10 -5 kg / ms ρf = 1,2 kg/m3 Ditanyakan : vm = .....?
13. 13. Jawab : a) Menentukan kecepatan terminal (vm) menggunakan persamaan (5) : vm  D 2 g 
p -  f  18  6 x 10   -5 2 (9,806) (1281 - 1,2) 18 (1,828 x 10-5 )  0,14 m s b) Cek bilangan
Reynold : N Re  Dvf  (6 x 10 -5 ) (0,14) (1,2)  1,828 x 10 -5  0,55 NRe < 2000 sehingga
persamaan Stoke cocok. Jadi kecepatan terminal adalah 0,14 m/s SEDIMENTASI
GRAVITASIONAL PADATAN DI DALAM CAIRAN  Padatan akan mengalami pengendapan
di dalam cairan yang densitasnya lebih kecil daripada densitas padatan.  Pada konsentrasi padatan
yang rendah, hukum Stoke berlaku. Namun, dalam prakteknya konsentrasi padatan cukup tinggi. 
Kecepatan pengendapan partikel padat dalam suspensi yang konsentrasi padatannya tinggi telah
banyak dipelajari, salah satunya dengan memodifikasi hukum Stoke dengan memasukkan densitas
dan viskositas suspensi sebagai pengganti densitas dan viskositas fluida. Persamaannya adalah :
14. 14. vs  K D 2 (  p - s ) g s ............ (6) dengan K adalah tetapan ; vs adalah kecepatan
pengendapan dalam suspensi; ρs adalah densitas suspensi; dan µs adalah viskositas suspensi. 
Pendekatan yang lain, dilakukan dengan memperhitungkan ruang antara partikel yang
memungkinkan gerakan fluida ke bagiat atas kolom suspensi, sehingga persamaan kecepatan
pengendapan dinyatakan : vp  D 2 (  p - s ) g 18  s f (a) ............... (7) dengan f (a) adalah
fungsi ruang antara di dalam suspensi.  Persamaan (7) masih merupakan modifikasi dari hukum
Stoke yang menggunakan densitas suspensi dan viskositas fluida. Fungsi ruang antara atau void
space di dalam suspensi harus ditentukan dengan percobaan yang sesuai dengan keadaan proses
yang ada.  Persamaan (6) dan (7) banyak bermanfaat terutama untuk proses sedimentasi di dalam
suspensi partikel zat padat yang berukuran relatif besar.  Luasan minimal yang diperlukan untuk
suatu sistem proses sedimentasi secara kontinyu, dapat dihitung dengan menyamakan kecepatan
sedimentasi pada sustu zona tertentu dengan kecepatan aliran fluida yang naik atau berlawanan
arah dengan gerakan partikel padatannya. Persamaan yang diperoleh : vu  F - L dw A d
 ............... (8) Dengan vu adalah kecepatan aliran fluida ke atas; F adalah rasio massa cairan
terhadap padatan dalam umpan; L adalah rasio massa cairan terhadap
15. 15. padatan di dalam aliran cairan under flow; ρ adalah densitas cairan; dan A adalah luasan
tangki.  Jika kecepatan pengendapan partikel adalah v, maka vu = v, maka : A F - L dw d 
v ............... (9)  CONTOH SOAL Tangki sedimentasi digunakan untuk menghilangkan partikel
padatan yang besar dari limbah cair suatu pabrik pengolahan pangan. Rasio massa cairan terhadap
padatan pada limbah cair yang masuk ke tangki adalah 9 kg cairan/kg padatan. Kecepatan limbah
cair masuk ke tangki adalah 0,1 kg/s. Sedimen meninggalkan tangki dengan rasio cairan terhadap
padatan sebesar 1 kg cairan/kg padatan. Densitas dari air adalah 993 kg / m3. Jika kecepatan
sedimentasi tersebut adalah 0,0001 m/s, hitunglah luasan tangki sedimentasi yang diperlukan !
JAWAB : Diketahui : F = 9 kg cairan/kg padatan dw/dθ = 0,1 kg/s L ρ : Jawab = 993 kg/m3 v
Ditanyakan = 1 kg cairan/kg padatan = 0,0001 m/s A = ....... ? : F - L dw A d  v (9 - 1)
(0,1)  (0,0001) (993)  8,1 m 2
16. 16. SATUAN OPERASI INDUSTRI PANGAN II SENTRIFUGASI Dosen : R. Baskara Katri
Anandito, S.TP, MP. PERSAMAAN DASAR  Pada beberapa proses, penggunaan sedimentasi
untuk memisahkan dua buah cairan atau memisahkan cairan dan padatan tidak berlangsung cepat
dan efisien sehingga untuk mempercepat proses tersebut digunakan gaya sentrifugal.  Persamaan
dasar pertama yang digunakan untuk mendeskripsikan gaya sentrifugal yang bekerja pada partikel
adalah : m r 2 Fc  ............... (1) gc dengan Fc = gaya sentrifugal terhadap suatu komponen m =
massa partikel r = jari-jari putaran efektif ω = kecepatan sudut partikel gc = percepatan gravitasi
bumi  Kecepatan sudut partikel : 2 N  .......... ..... (2) 60 dengan N adalah kecepatan putaran
per menit (rpm)  Dengan mensubstitusikan persamaan (2) ke dalam persamaan (1), maka
didapatkan : m r N2 Fc  0,011 ............... (3) gc
17. 17.  Kecepatan pemisahan partikel berdasarkan densitas dinyatakan sebagai kecepatan relatif,
yang dideskripsikan dengan persamaan kecepatan terminal pada sedimentasi. vm  D 2 g  p - f
 18  ............... (4) Dengan mengganti nilai (g) pada persamaan (4) dengan percepatan yang
terjadi akibat gaya sentrifugal (α) : 2  2 N   r  ................ (5)  60  maka didapatkan
persamaan kecepatan pemisahan : vm  D 2 N 2 r  p - f  1640  ............... (6)  CONTOH
SOAL Partikel padatan di dalam sebuah suspensi cair-padat akan dipisahkan menggunakan gaya
sentrifugal. Partikel padatan memiliki diameter 100 mikron dengan densitas 800 kg/m3. Densitas
cairan adalah 993 kg/m3 dan jari-jari efektif untuk pemisahan tersebut adalah 7,5 cm. Diketahui
bahwa viskositas cairan adalah 5,95 x 10-4 kg/ms. Jika kecepatan pemisahan yang dianjurkan
adalah 0,03 m/s, hitunglah berapa kecepatan rotasi sentrifus yang digunakan !
18. 18. JAWAB : Diketahui : D = 100 µm = 100 x 10-6 m = 10-4 m r = 7,5 cm = 7,5 x 10-2 m ρp =
800 kg/m3 ρf = 993 kg/m3 µ = 5,95 x 10-4 kg/ms vm = 0,03 m/s Ditanyakan : Jawab N = .......... ?
: Menggunakan persamaan (6) : vm  D 2 N 2 r  p -  f  1640  1640  v m N2  2 D r  p - 
f  (1640) (5,95 x 10-4 ) (0,03)  (10-4 ) 2 (7,5 x 10-2 ) 993 - 800   2,02 x 105 N  26,94 rpm
PEMISAHAN CAIRAN DENGAN CAIRAN  Pada proses pemisahan yang melibatkan dua fase
cair, biasanya lebih mudah untuk mendiskripsikan proses dengan menggunakan pengertian
tentang permukaan batas yang memisahkan dua fase pada waktu pemisahan sedang berlangsung. 
Berdasarkan Gambar 1, maka gaya sentrifugal diferensial yang bekerja pada massa fluida dalam
sebuah silinder diferensial yang tipis dengan tebal dr dan tinggi b, dapat dinyatakan sebagai :
19. 19. ............... (7) Dengan dFc adalah gaya sentrifugal diferensial yang bekerja tegak lurus terhadap
permukaan silinder diferensial; dm adalah massa diferensial fluida di dalam silinder diferensial; ω
adalah kecepatan angular silinder diferensial; dan r adalah jarak radial silinder diferensial dari
pusat perputaran. Gambar 1. Pemisahan Cair-Cair dalam Suatu Sentrifus
20. 20.  Persamaan (7) bisa dituliskan sebagai berikut : ............... (8) Dengan dP adalah tekanan
diferensial yang bekerja tegak lurus pada dinding silinder diferensial  Untuk mendapatkan nilai
tekanan diferensial di dalam sebuah sentrifus, persamaan (8) diintegralkan antara kedua jari-jari r1
dan r2, seperti pada Gambar 1, maka didapatkan persamaan yang menggambarkan perbedaan
tekanan : ............... (9)  Selanjutnya, dengan menggunakan persamaan (9) untuk menyatakan
tekanan masing-masing komponen pada jari-jari rn dan kemudian disamakan satu dengan yang
lain, akan diperoleh persamaan : ............... (10) Sehingga diperoleh : ............... (11) Dengan ρA
adalah densitas cairan yang lebih berat dan ρB adalah densitas cairan yang lebih ringan.
21. 21.  CONTOH SOAL Sebuah sentrifus digunakan untuk memisahkan krim dari susu. Densitas
skim adalah 1025 kg/m3. Jari-jari pengeluaran krim adalah 2,5 cm dan jarijari pengeluaran skim
adalah 5 cm. Densitas krim diketahui 865 kg / m3. Hitunglah jari-jari zona netral sehingga tempat
pemasukan umpan dapat ditentukan ! JAWAB : : Jawab 1025 kg/m3 = 5 cm = 0,05 m = 865
kg/m3 r2 Ditanyakan = ρB : ρA r1 Diketahui = 2,5 cm = 0,025 m rn = ...... ? : Menggunakan
persamaan (11) Desain sentrifus :
Recommended

Sales Skills Fundamentals


 

Coaching and Developing Employees


 

Photoshop CC Essential Training (2015)


 

ITP UNS Semester 3, Satuan Operasi 2: mix mh, latihan soal(1)


Fransiska Puteri

ITP UNS Semester 3, Satuan Operasi 2: pencampuran


Fransiska Puteri

ITP UNS SEMESTER 2 Satop, mass energi balance


Fransiska Puteri

Pertemuan 5 perhitungan alat filtrasi


deniswan


Laporan Mesin dan Peralatan ITP UNS Semester 3: Tinjauan Pustaka
Fransiska Puteri

ITP UNS Semester 3, Satuan Operasi 2: Sieving (pengayakan)


Fransiska Puteri

ITP UNS Semester 3, Satuan Operasi 2: Pemisahan dengan menggunakan


membran
Fransiska Puteri

 English 
 Espanol 
 Portugues 
 Français 
 Deutsche
 About
 
 Dev & API
 
 Blog
 
 Terms
 
 Privacy
 
 Copyright
 
 Support
  
  
  
  

LinkedIn Corporation © 2015

Anda mungkin juga menyukai