Semester IV 2017/2018
LAPORAN PRAKTIKUM
FILTER TESTING UNIT
dV A.P A.P
dt .rc .l rF .rc l L (3.6)
Persamaan (3.6) memberikan 2 alternatif pengkondisian proses filtrasi,
yakni kondisi operasi dengan pressure drop P konstan dan dengan laju alir
volume konstan. Dua kondisi tersebut akan menentukan rumus-rumus filtrasi
yang berbeda seperti terlihat berikut ini.
a) Filtrasi Kue pada Kondisi P Konstan
Volume filtrat V dan tebal cake l pada persamaan (3.6) adalah dua
variabel yang saling berhubungan sehingga persamaan tersebut tidak
boleh secara langsung dideferensialkan. Kedua variabel tersebut harus
saling mewakili, jadi dalam hal ini V harus dinyatakan dalam l atau
sebaliknya l dinyatakan dalam V.
Untuk itu didefinisikan suatu konstanta proporsional k yang
merupakan hasil perbandingan volume cake Vc dan volume filtrat V.
dalam pengertian ini, konstanta proporsional k adalah volume cake yang
terbentuk secara linier untuk setiap satuan volume filtrat V, sehingga
berlaku:
VC
k
A.l (3.7)
V V
A k
dan akhirnya didapat V l V atau l
(3.8)
k A
Pada kondisi pressure drop P konstan, maka persamaan (3.6) berubah
menjadi:
V k
V .dV t .rC .k .dt (3.10)
0 0
V
Hasil integrasi di atas adalah:
V V0 A .P t t0
2
1 2 L. A
V V02 (3.11)
2 k .rC .k
Msolid
X
M fluida (3.16)
Rasio masa X adalah perbandingan antara zat padat (solid) dan masa
fluida murni.
Jika rasio suspensi diketahui, masa zat padat di dalam cake dapat
dihitung dengan memperhitungkan porositas dan tingkat kebasahan cake.
3. Slurry dari kapur dibuat dengan cara kapur yang telah ditimbang
ditambahkan air hingga 5 kg.
1. Katup keluaran alat Filter Testing Unit (FTU) harus dipastikan dalam
keadaan tertutup.
2. Instalasi alat FTU diselesaikan dengan memasang Filter Medium.
9. Stopwatch dihentikan jika tidak ada lagi air yang menetes dari atas.
10. Agitator dimatikan, dan rangkaian FTU dibuka agar dapat diambil filter
cake yang terbentuk.
11. Filter cake yang telah diambil, diukur ketebalannya dengan menggunakan
jangka sorong.
VII. PERHITUNGAN
Menghitung luas penampang cake (d=20 cm = 0,2 m)
π 3,14
A = 4 d2 = 4
(0,2 m)2 = 0,0314 m2
No Volume Filtrat (Liter) Volume Filtrat (m3) Waktu (sekon) t/v (sekon/m3)
1 0.5 0.0005 16 32000
2 1 0.001 42 42000
3 1.5 0.0015 79 52666.66667
4 2 0.002 132 66000
5 2.5 0.0025 222 88800
6 3 0.003 331 110333.3333
7 3.5 0.0035 426 121714.2857
8 4 0.004 522 130500
9 4.4 0.0044 786 178636.3636
t/v vs v
200000
100000
t/v vs v
Linear (t/v vs v)
50000
Linear (t/v vs v)
0
0 0.001 0.002 0.003 0.004 0.005
-50000
Volume (m3)
Slope : 34808529,47
Intercept : 4771
slope 𝑥 2 A2 𝑥 ∆𝑃
𝑟𝑐 =
𝜇𝑥𝑘
Masyithah Rachmat
331 16 060
Tahanan Spesifik Cake (rc) adalah 2,121715 𝑥 1013 m-2 , dan Nilai Tebal
Ekivalen (L) adalah 0,215 mm.
Jika semakin tebal cake, agar suspensi bisa mengalir melalui medium filter
maka dibutuhkan perbedaan tekanan atau variasi tekanan yang signifikan.
Namun variasi tekanan tidak dapat dilakukan karena tekanannya tidak dapat
dikendalikan sehingga tidak dilakukan. Serta tekanannya tidak konstan dan
menyulitkan personalnya. Tekanan yang digunakan ialah 0,3 Bar. Untuk
mencapai filtrat 1 liter waktu yang dibutuhkan juga berbeda. Semakin menuju
ke 5 liter filtrate akan semakin lama waktu yang dibutuhkan dan ini juga
karena pengaruh cake yang terbentuk. Berdasarkan hasil perhitungan di
dapatkan Nilai Tahanan Spesifik Cake (rc) adalah 2,121715 𝑥 1013 m-2 , dan
Nilai Tebal Ekivalen (L) adalah 0,215 mm.
SRI DELFIANA
33116016
dapatkan Nilai Tahanan Spesifik Cake (rc) adalah 2,121715 𝑥 1013 m-2 , dan
Nilai Tebal Ekivalen (L) adalah 0,215 mm.
Raodatul Adawiyah
331 16 006
Filtrasi adalah salah satu metoda untuk memisahkan padatan dari larutan
suspense. Dalam hal ini larutan suspense dialirkan melalui medium filter
(medium berpori) sehingga padatan akan tertahan pada permukaan filter
sementara filtratnya akan mengalir melalui pori medium filter.
Pada percobaan kali ini, dilakukan percobaan dengan tujuan dapat
memisahkan padatan tersuspensi dalam cairan dengan menggunakan ruang
filter di vakum dimana menggunakan alat berupa Filter Testing Unit. Bahan
yang digunakan yaitu berupa kapur (CaCO3) yang dilarutkan dengan air hingga
mencapai volume ±5 liter. Percobaan ini juga bertujuan untuk mendapatkan
nilai koefisien tahanan cake dan tahanan medium filter.
Proses filtrasi akan mulai bekerja dengan efisien setelah adanya
partikel-partikel yang terkumpul pada medium penyaringnya dalam hal ini
terbentuknya cake kapur. Pada praktikum ini digunakan alat filtrasi yang
dilengkapi dengan tekanan yang tinggi dan laju filtrasi yang tinggi pula
selama operasi berlangsung, Semakin besar laju proses penyaringan, maka
semakin sedikit cake yang terbentuk. Namun sebaliknya, semakin kecil laju
proses penyaringan, maka semakin banyak pula cake yang terbentuk. Waktu
yang dibutuhkan untuk proses penyaringan juga akan semakin lama bila cake
yang terbentuk banyak. Analisa variasi tekanan akan lebih baik dilakukan, akan
tetapi hal ini tidak dapat dilakukan dikarenakan tekanan telah diatur secara
otomatis (tetap). Berdasarkan hasil perhitungan di dapatkan Nilai Tahanan
Spesifik Cake (rc) adalah 2,121715 𝑥 1013 m-2 , dan Nilai Tebal Ekivalen (L)
adalah 0,215 mm.
Arjun
331 16 040
Dalam percobaan yang telah dilakukan ini bertujuan untuk memisahkan padatan
yang tersuspensi dalam cairan dengan menggunakan ruang filter di vakum dan
menggunakan filter testing unit sebagai alatnya. Pada percobaan ini akan
menghasilkan padatan yang berupa cake. Dalam cara kerjanya, alat ini bekerja sangat
sederhana yang tidak begitu sulit. Pertama cairan suspensi akan dimasukkan ke dalam
tangki pengaduk. Fungsi dari pengaduk ialah agar tidak terjadi pengendapan di dalam
tangki dan tidak terjadi penyumbatan pada selangnya. Dengan bantuan tekanan, cairan
suspensi akan naik atau tersedot masuk menuju medium filter dengan bantuan pompa.
Pada medium filter, sebelumnya telah dipasang kertas saring dimana filtrat akan
tertampung pada sebuah tangki dengan skala 0,5 L. Kualitar filtrat sangat bergantung
pada pori-pori medium filter dan kertas saring. Pori-pori medium filter harus lebih
kecil dari slurry yang akan difiltrasi, hal ini bertujuan agar padatan bisa tertahan di
medium filter. Semakin besar laju alir filtrat maka semakin sedikit cake yang
terbentuk dan cake akan semakin banyak atau tebal cake maka semakin jernih filtrat
yang dihasilkan serta laju alirnya semakin kecil.
Jika semakin tebal cake, agar suspensi bisa mengalir malalui medium filter maka
dibutuhkan perbedaan tekanan atau variasi tekanan yang signifikan. Namun variasi
tekanan tidak dapat dilakukan karena tekanannya susah untuk dikendalikan sehingga
tidak dilakukan. Serta tekanan tidak konstan dan menyulitkan personalnya. Semakin
banyaknya filtrat yang diperoleh maka semakin lama juga waktu yang dibutuhan
karena adanya tahanan berupa cake yang semakin menebal karena diameter atau pori-
pori kertas saring dan medium filter yang ukurannya lebih kecil dibandingkan dengan
ukuran slurry.
Maka melalui grafik diperoleh nilai tebal ekivalen 0,215 mm dan tahanan spesifik
cake (Rc) 2,121715 𝑥 1013 m-2
Junarti
331 16 029
Filtrasi adalah pembersihan partikel padat dari suatu fluida dengan
melewatkannya pada medium penyaringan, atau septum, yang di atasnya
padatan akan terendapkan. Filter dapat dikelompokkan menjadi dua golongan :
filter klarifikasi (clarifying filter) dan filter ampas (cake filter). Dalam
praktikum ini digunakan filter ampas (cake filter,
Pada proses cake filtration yang dilakukan, diperoleh cairan yang melalui
dua hambatan secara seri, yaitu cake (endapan kapur) yang terbentuk dan
media penyaring. Hambatan media penyaring berfungsi total hanya pada saat
awal tahap operasi karena Hambatan cake belum terdapat pada saat awal
operasi, dan akan meningkat pada saat proses telah berjalan,sehingga waktu
yang diperlukan untuk memperoleh filtrate setelah proses berlangsung
beberapa detik,lebih lama jika dibandingkan pada tahap awal sehingga jika
diamati,terjadi hubungan yang berbanding terbalik antara volume filtrate (V)
dan waktu filtrasi (t),semakin banyak volume filtrate yang diperoleh, waktu
yang dibutuhkan semakin banyak. Hal ini karena zat-zat padat dari feed
suspension yang dialirkan melalui filter medium, masuk ke dalam filter
medium(menyumbat pori-pori filter) dan akan terperangkap. Setelah terkumpul
relatif banyak, maka partikel-partikel padat ini secara berangsur-angsur akan
mengambil alih proses filtrasi yang sebelumnya dilakukan oleh filter medium.
Selain itu partikel-partikel terkecil dapat menyusup ke dalam ruang kosong
antara partikel-partikel terbesar sehingga cake makin padat dan porositasnya
makin kecil. Hal inilah yang menghambat proses filtrasi sehingga semakin
lama semakin banyak waktu untuk menghasilkan filtrate. Dari waktu ke waktu
partikel-partikel yang terperangkap menjadi makin banyak sampai akhirnya
proses filtrasi menjadi terganggu karenanya, misalnya terjadi penurunan
tekanan (Pressure Drop) . Hal ini sesuai dengan persamaan Carman-Kozeny di
bawah ini.
𝒕 µ.𝒓𝒄.𝒌 µ.𝒓𝑳 .𝑳
= 𝟐𝑨𝟐 .∆𝑷. 𝑽 +
𝒗 𝑨.∆𝑷
adalah 2,121715 𝑥 1013 m-2 , dan Nilai Tebal Ekivalen (L) adalah 0,215 mm.
KESIMPULAN
Dari hasil praktikum diperoleh data sebagai berikut.
k = 0,098339
P = 0,3 bar : 30397.5 N/m2
Rc = 2,121715 𝑥 1013m-2
L = 0.2492791 mm