D-8
Disusun oleh
2016
LEMBAR PENGESAHAN
LAPORAN PRAKTII(UM DASAR TEKNIK KIMIA
KOEFISIEN TRANSFER MASSA
D-8
Disusun oleh
Yogyakart afuei2016
J.
11
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT atas segala rahmat dan karunia-
Nya, sehingga laporan ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya. Laporan ini kami
susun atas dasar untuk memenuhi kurikulum pendidikan pada jurusan Teknik Kimia
UPN Veteran Yogyakarta.
Pokok bahasan laporan ini adalah Koefisien Transfer Massa yang merupakan
salah satu dari beberapa acara Praktikum Dasar Teknik Kimia (PDTK). Tujuan dari
laporan ini adalah untuk memberikan gambaran yang nyata dari teori yang telah ada.
Pada kesempatan ini, Praktikan mengucapkan terima kasih kepada :
1. Ir. Danang Jaya MT, Sebagai kepala Laboratorium Dasar Teknik Kimia UPN
Veteran Yogyakarta
2. Sesilia Shendy Novita Dewi, selaku asisten pembimbing
3. Staff Laboratorium Dasar Teknik Kimia UPN Veteran Yogyakarta
4. Semua pihak yang terlibat dalam pembuatan laporan ini.
Praktikan menyadari dalam penulisan laporan ini masih banyak kekurangan,
maka dari itu praktikan mengharapkan kritik dan saran dari para pembaca sekalian.
Semoga laporan ini dapat memberi manfaat bagi para pembaca sekalian.
iii
DAFTAR ISI
Hal
HALAMAN PENGESAHAN ii
KATA PENGANTAR iii
DAFTAR ISI .. iv
DAFTAR LAMBANG. v
INTISARI vi
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang . 1
1.2 Tujuan Percobaan ........ 1
1.3 Tinjauan Pustaka ... 2
1.4 Hipotesis.6
BAB 4 PENUTUP
4.1 Kesimpulan15
4.2 Kritik dan Saran.....15
iv
Daftar Lambang
t : Waktu (detik)
: Viskositas (gram/cm.detik)
: Densitas (gram/cm3)
v
INTISARI
Transfer massa merupakan peristiwa yang dapat dijumpai dimana saja, seperti didalam
kehidupan sehari-hari, ilmu pengetahuan alam dan teknik. Dalam industri kimia,operasi transfer massa
dari satu fase ke fasa yang lain digunakan sebagai dasar pemisahan komponen dari campurannya. Pada
percobaan ini dilakukan dengan menggunakan naftalen (C10H8) yang dikontakkan dengan udara. Dalam
hal ini terjadi transfer massa dari fasa padat (naftalen) ke fasa gas (udara) yang dikenal dengan
sublimasi.
Adapun langkah langkah kerja dalam percobaan ini adalah sebagai berikut. Mula- mula
masukkan kapur barus atau naftalen ke dalam tabung gelas dengan ketinggian tertentu, kemudian
menimbangnya. Hasil penimbangan dicatat sebagai berat mula-mula. Lalu memasukkan kembali
naftalen ke dalam tabung gelas kemudian menghidupkan blower, kemudian mematikan blower setelah
selang waktu tertentu dan menimbang naftalen. Hasil penimbangan dicatat sebagai berat akhir.
Percobaan diulang beberapa kali dengan selang waktu yang sama. Setelah itu ulangi kembali langkah
langkah tersebut dengan tinggi tumpukan naftalen yang berbeda.
Dari percobaan yang telah dilakukan, dapat diambil kesimpulan bahwa semakin besar tinggi
tumpukan kapur barus (naftalen) maka semakin kecil koefisien transfer massanya. Persen kesalahan
rata-rata yang diperoleh pada percobaan ini sebesar 0.0953 % dan diperoleh harga KCA untuk berbagai
L mengikuti persamaan linier Y = -0.10638(x)-1.83266.
vi
Makalah Seminar Koefisien Transfer Massa (D-8)
Praktikum Dasar Teknik Kimia
BAB I
PENDAHULUAN
N A
K Ca C AS C Ag ..1
t
Dimana:
N A
:kecepatan zat padat yang hilang tiap satuan waktu(gmol/cm detik)
t
KCa:koefisien transfer massa keseluruhan volumetrik (detik)
CAS :konsentrasi jenuh zat pada interface (gmol/cm)
CAg :konsentrasi zat padat setiap saat(gmol/cm).(Hardjono,1989)
G. CAg1
Neraca massa :
Kecepatan masuk kecepatan keluar + Reaksi = kecepatan akumulasi
G.A.CAg z - G.A.CAg z z + K Ca . A. C AS C Ag . Z = 0 2
G. A.CAg Z G. A.CAg
- K Ca .C AS C Ag
Z Z
A.z
G. A.CAg Z G. A.CAg
- K Ca .C AS C Ag
Z Z
Lim Az0
A.z
G.d .CAg
KCa (CAs CAg )
dz
dCAg KCa
dz
C As C Ag G
C Ag 2
dCAg KCa
C Ag 1
(CAS CAg )
G
dz
Missal: x = CAS-CAg
dx = -CAg
C Ag 2 L
dx K Ca
C Ag 1
x
G dz
0
KCa L
Ln.x C AgAg12
C
z0
G
C AS C Ag1 K Ca
Ln .L
C AS C Ag 2 G
Pada aliran masuk belum ada zat padat yang terikat, sehingga CAg dianggap
nol,sehingga
C AS C Ag1 K Ca
Ln .L
C AS C Ag 2 G
G C AS
K Ca
L
Ln
C AS C Ag ....3
m
G. A(Cag2 Cag1)
t
1
.m
CAg 2 G ..4
A.t
Persamaan (4) disubstitusikan ke (3) menjadi:
G C AS
K Ca Ln ...5
L m
C AS
G. A.t
1.4. Hipotesis
Pada saat udara mengalir melalui pipa dan masuk kedalam tabung kaca,
konsentrasi udara terhadap naftalen adalah nol atau tidak mengandung naftalen,
sehingga ketika udara berkontak dengan naftalen maka akan terjadi transfer
massa dari naftalen ke udara karena adanya driving force yaitu perbedaan
konsentrasi. Transfer massa terbesar akan terjadi di bagian naftalen paling
bawah karena langsung berkontak dengan udara yang tidak mempunyai
konsentrasi naftalen. Sedangkan transfer massa terkecil terjadi di bagian
tumpukan paling atas karena udara telah mengandung naftalen. Jadi, koefisien
transfer massa akan mempunyai harga yang berbanding terbalik dengan tinggi
tumpukan naftalen. Selain itu, besar koefisien transfer massa akan semakin
besar dengan bertambahnya waktu operasi. Grafik yang didapat akan berupa
garis linear, karena pada waktu tertentu akan menyentuh garis nol atau tidak
terjadi transfer massa sama sekali, yaitu saat naftalen habis menyublim ke
udara.
BAB II
PELAKSANAAN PERCOBAAN
3 2
4 1 Keterangan
1. Tabung gelas
5
2. Tumpukan naftalen
3. Tutup
4. Statif
5. Blower
Bahan Utama
1. Naftalen (C10H8)
2. Aliran gas (udara)
2.2. Cara Kerja dan Bagan Alir
2.2.1. Cara Kerja
Memasukkan Kapur Barus atau Naftalen ke dalam tabung gelas
dengan ketinggian tertentu, kemudian menimbangnya. Hasil
Menimbang naftalen
Menghidupkan blower
Menimbang naftalen
*) Persamaan Garis
Bentuk persamaan linear Y = a . X + b
Maka digunakan persamaan :
Y = X x a + nbpersamaan 1
XY = X2 x a + X x b..persamaan 2
Dimana :
Y = Log KCA
X = Log L
a = Slope
b = Intercept
*) Menghitung % kesalahan
Ydata Yterhitung
% Kesalahan = X 100%
Ydata
*) Menghitung R2
St = (y-ymean)2
Sx = (y-b-ax)2
y mean = y/n
R2 = (St-Sx)/St
BAB III
HASIL PERCOBAAN DAN PEMBAHASAN
3.1.Hasil Percobaan
Tabel 1. Hubungan antara waktu dengan perubahan berat (W) dan ( mol) pada
L = 2 cm
Massa Kapur Barus ( gram )
No. t (detik) W (gram) mol (gmol)
Awal Akhir
1 100 37.4920 37.4480 0.044 3.4375 x 104
2 100 37.4480 37.3990 0.049 3.8281 x 104
3 100 37.3990 37.3515 0.0475 3.7109 x 104
4 100 37.3515 37.2985 0.053 4.1406 x 104
5 100 37.2985 37.2489 0.0496 3.8750 x 104
Tabel 3. Tabel 2. Hubungan antara waktu dengan perubahan berat (W) dan ( mol) pada L = 4
cm
Massa Kapur Barus ( gram )
No t (detik) W (gram) mol (gmol)
Awal Akhir
1 100 74.3686 74.2817 0.0869 6.7890 x 104
2 100 74.2817 74.1956 0.0861 6.7265 x 104
3 100 74.1956 74.1109 0.0847 6.6171 x 104
4 100 74.1109 74.0190 0.0919 7.1796 x 104
5 100 74.1090 73.9237 0.0953 7.4453 x 104
Tabel 3. Hubungan antara waktu dengan perubahan berat (W) dan ( mol) pada L = 6 cm
Massa Kapur Barus ( gram )
No. t (detik) W (gram) mol (gmol)
Awal Akhir
1 100 116.6421 116.5190 0.1231 9.6171 x 104
2 100 116.5190 116.3864 0.1326 1.0359 x 103
3 100 116.3864 116.2552 0.1312 1.025 x 103
4 100 116.2552 116.1226 0.1326 1.0359 x 103
5 100 116.1226 115.9922 0.1304 1.0187 x 103
3.2 Pembahasan
Dari hasil percobaan, didapat grafik hubungan antara Log L dan Log Kca
dibawah ini :
Log L
-1.86
0 0.2 0.4 0.6 0.8 1
-1.87
-1.88
Log Kca
-1.89
-1.9
beberapa naftalen yang jatuh, serta penyusunan naftalen yang tidak merata antara
sisi satu dengan sisi yang lainnya.
Pada percobaan ini juga disarankan agar tidak menggunakan naftalen yang
telah digunakan berulang-ulang, dikarenakan bisa jadi naftalen tersebut berada pada
suatu kondisi jenuh yang berakibat pada berat atau jumlah (massa) naftalen yang
tersublimasi menjadi semakin berkurang hingga berada pada kondisi konstan.
Sehingga akan berakibat pada nilai Kca yang dihasilkan.
BAB IV
PENUTUP
4.1. Kesimpulan
Dari percobaan yang telah dilakukan diperoleh hasil sebagai berikut :
1. Harga Kca pada :
a. L = 2 cm , KCA rata-rata = 0.01368 detik-1
b. L = 4 cm , KCA rata-rata = 0.01260 detik-1
c. L = 6 cm , KCA rata-rata = 0.01219 detik-1
Hubungan dari hasil yang diperoleh yaitu berbanding terbalik, dengan
catatan nilai Kca akan semakin kecil jika tinggi tumpukan naftalen
semakin besar.
2. Hubungan Antara Kca dengan L sesuai dengan persamaan :
Y = -0.1064 (X) - 1.8327
% kesalahan rata-rata = 0.09953%
DAFTAR PUSTAKA
Lampiran
A. Perhitungan
G Cas
K CA = x ln [ mol
]
L Cas (G x A x t)
t
cm gmol
233.9789 4.5982 x 106
detik cm3
= x ln [ ]
2 cm gmol 3.4375 x 104 gmol
4.5982 x106 ( cm )
cm3 233.9789 x 30.1754 cm2 x 100 detik
detik
= 0.01238 detik -1
b. L = 4 cm
mol = 6.7890 x 104 gmol
G Cas
K CA = x ln [ mol
]
L Cas (G x A x t)
t
cm gmol
233.9789 4.5982 x106
detik cm3
= x ln
4 cm gmol 6.7890 x 104 gmol
4.5982 x 106 3 ( cm )
[ cm 233.9789 x 30.1754 cm2 x 100 detik ]
detik
= 0.01261 detik-1
c. L = 6 cm
mol = 9.6171 x 104 gmol
G Cas
K CA = x ln [ mol
]
L Cas (G x A x t)
t
cm gmol
233.9789 detik
4.5982 x 106
cm3
= x ln
6 cm gmol 9.6171 x 104 gmol
4.5982 x 106 ( cm )
[ cm3 233.9789detik x 30.1754 cm2 x 100 detik ]
= 0.01155 detik-1
Y = (X) x a + n.bpersamaan 1
(X) x Y = (X)2 x a + ( X) x b...persamaan 2
Dimana :
Y = Log KCA
X = Log L
a = Slope
b = Intercept
Maka,
3
= -1.83266
= 0.05609 %
Menghitung R2
Y = -0.10638 (X) - 1.83266
St = (y-ymean)2
Sx = (y-b-ax)2
R2 = (St-Sx)/St
y mean = y/n
14.3233(3.61392 x 105)
Maka : R2 = = 0.99
14.3233
Log L
-1.86
0 0.2 0.4 0.6 0.8 1
-1.87
-1.88
Log Kca
-1.89
-1.9
$erat pada L
Hubunsan antara waktu dengan perubahan 6erat r.-: 2cf^
Massa kapur Masgi kapur w (e) M (gmol)
No. t (dtk) barus'akhir (e)
barus awal (g)
I loo 5I r44)o )T,\\60 O
'04 3r91]s ^ lo-Y
2 t0a 1),Yq80 t|,3940 0 ro44 1fi4r x ioa
1 loo 9?,r9q0 4?, as t5 op4t9 3rtlD9' ,O-Y
q 7?/i5 tS 97 t298s o rot3 4 1ryoe * rD-Y
loo
7l t\gt 3t?r89 o,6 QQL 3, Bt$ x tO-Y
5 t00