Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
TANGKI BERPENGADUK
Disusun Oleh :
MAKASSAR
2018
BAB I
PENDAHULUAN
2.1 Pengadukan
Pengadukan adalah operasi yang menciptakan terjadinya gerakan di dalam
bahan yang diaduk. Tujuan utama dari operasi pengadukan adalah terjadinya
pencampuran. Pencampuran merupakan suatu operasi yang bertujuan untuk
mengurangi ketidaksamaan komposisi, suhu atau sifat lain yang terdapat dalam
suatu bahan. Pencampuran dapat terjadi dengan cara menimbulkan gerak dalam
bahan tersebut, yang menyebabkan bagian-bagian bahan saling bergerak satu
terhadap lainnya, sehingga operasi pengadukan merupakan salah satu cara
untuk operasi pencampuran. Pencampuran fase cair dapat dibagi menjadi dua
kelompok yaitu pencampuran antara cairan yang tidak saling bercampur atau
tercampur sebagian (immiseible) dan pencampuran cairan yang sempurna
(miseible) (Lestari, 2016).
A. Proses Pencampuran
Proses pencampuran dalam fase cair dilandasi oleh mekanisme
perpindahan momentum di dalam aliran turbulen, pencampuran terjadi pada
tiga skala yang berbeda, yaitu :
1) Pencampuran sebagai akibat aliran cairan secara keseluruhan (bulk flow)
disebut mekanisme konvektif.
2.2 Pengaduk
Pengaduk yang digunakan atau yang disebut sebagai agitator umumnya
terdiri dari rangkaian motor sebagai penggerak padel dan propeller atau blade,
yang disesuaikan dengan jenis limbah atau bahan organik yang digunakan.
Untuk bioreaktor yang berukuran kecil, agitator dengan dengan satu blade saja
sudah cukup yang diletakkan di bagian dasar tangki yang berbentuk silinder
dengan sumbu terpasang vertikal. Bagian atas bejana itu dapat terbuka (kontak
langsung) pada udara atau dapat pula tertutup. Ukuran dan proporsi tangki
bermacam-macam bergantung pada masalah pengadukan (Widiartanti &
Soehartanto, 2013).
Pengaduk (agitator) digunakan untuk beberapa tujuan sekaligus seperti
dalam hidrogenasi katalitik pada zat cair. Dalam bejana hidrogenasi, gas
hidrogen didispersikan melalui zat cair dimana terdapat partikel-partikel katalis
padat dalam keadaan suspensi, sementara kalor reaksi diangkut keluar melalui
kumparan atau mantel (McCabe, 2005).
Berbagai macam tipe pengaduk:
a. Propeller
Propeller merupakan impeler berkecepatan tinggi untuk zat cair
berviskositas rendah. Propeller kecil biasanya berputar pada kecepatan
motor penuh, yaitu 1.150 atau 1.750 put/min, sedang propeller besar
berputar pada 400 sampai 800 put/min.
b. Turbin
Pengaduk turbin biasanya efektif untuk menjangkau viskositas yang
cukup luas. Pengaduk turbin sangat cocok untuk mencampur larutan
dengan viskositas dinamis sampai 50 Ns/m2. Kebanyakan turbin itu
menyerupai agitator berdaun banyak dengan daun-daunnya yang
pendek, dan berputar pada kecepatan tinggi pada poros di pusat bejana.
Daun-daunnya boleh lurus dan lengkung, boleh bersudut dan vertikal.
c. Paddles
Pengaduk jenis ini memegang peranan penting pada proses
pencampuran dalam industri. Bentuk pengaduk ini memiliki minimum
2 sudut, horizontal atau vertikal, dengan nilai D/T yang tinggi. Paddles
digunakan pada aliran fluida laminer, transisi atau turbulen tanpa baffle,
pengaduk ini memberikan aliran arah radial dan tangensial dan hampir
tanpa gerakan vertikal sama sekali. Arus yang bergerak ke arah
horizontal setelah mencapai dinding akan dibelokkan ke arah atas atau
bawah. Bila digunakan pada kecepatan tinggi akan terjadi pusaran saja
tanpa terjadi agitasi.
2.6 Vortex
Vortex adalah putaran air yang membentuk aliran yang bergerak secara
tangensial. Vortex pada permukaan zat cair ini yang terjadi karena adanya
sirkulasi aliran laminer cenderung membentuk stratifikasi pada berbagai lapisan
tanpa adanya aliran longitudinal antara lapisan-lapisan itu. Vortex merupakan
hal yang dihindari dalam proses pencampuran (mixing), karena dapat
menyebabkan penggumpulan fluida. Maka, dapat menyebabkan waktu untuk
mencapai homogenitas lebih lama. Untuk menghindari vortex saat
pencampuran, dapat menggunakan baffle.
Vorteks
Sehingga dari rumus angka daya tersebut dapat diperoleh nilai power yang
dibutuhkan untuk mendorong pengaduk. Persamaan diatas berlaku bagi tangki
bersekat maupun tidak bersekat. Namun untuk tangki tidak bersekat, nilai angka
daya yang diperoleh harus dikoreksi lagi dengan angka Frounde atau Frounde
Number (Nfr). Angka Frounde merupakan ukuran rasio tegangan inersia
terhadap gaya gravitasi per satuan luas yang bekerja pada fluida dalam tangki.
Hal ini terdapat dalam situasi dimana terdapat gerakan gelombang yang tidak
dapat diabaikan pada permukaan zat cair. Persamaan angka ini yaitu :
𝑁 2 .𝐷
𝑁𝐹𝑟 = …………………………………………….(2.3)
𝑔
BAB III
PROSEDUR PERCOBAAN
3.1 Alat
1. Tangki Tanpa Buffle
2. Tangki Dengan Buffle
3. Gelas Piala
4. Pengaduk
5. Jangka Sorong
6. Stopwatch
7. Motor Pengaduk
3.2 Bahan
1. Air
2. Teh Gunung Satria