PENDAHULUAN
Pergerakan bahan padatan diatas pengayak dapat dihasilkan oleh gerakan berputar atau
gerakan dari rangkai yang menyangga badan pengayak. Penyaring jenis ini dalam
penggunaannya secara umum yaitu untuk sortasi bahan padatan untuk dua grup yaitu tipe badan
standar atau flat dan tipe drum.
Gambar 1. Kapasitas screens
Gambar 2. Lubang ayakan
Ukuran yang digunakan bisa dinyatakan dengan mesh maupun mm (metrik). Yang
dimaksud mesh adalah jumlah lubang yang terdapat dalam satu inchi persegi (square inch),
sementara jika dinyatakan dalam mm maka angka yang ditunjukkan merupakan besar material
yang diayak.
Perbandingan antara luas lubang bukaan dengan luas permukaan screen disebut
prosentase opening.Pelolosan material dalam ayakan dipengaruhi oleh beberapa hal, yaitu :
Dalam pengayakan melewatkan bahan melalui ayakan seri ( sieve shaker) yang
mempunyai ukuran lubang ayakan semakin kecil. Setiap pemisahan padatan berdasarkan
ukuran diperlukan pengayakan. screen mampu mengukur partikel dari 76 mm sampai dengan
38 µm. Operasi screening dilakukan dengan jalan melewatkan. Material pada suatu
permukaan yang banyak lubang atau openings dengan ukuran yang sesuai.
Jika ayakan lebih dari 2 ayakan yang berbeda ukuran lubangnya, maka akan diperoleh
fraksi-fraksi padatan dengan ukuran padatan sesuai dengan ukuran lubang ayakan.
Pengayakan biasanya dilakukan dalam keadaan kering untuk material kasar, dapat optimal
sampai dengan ukuran 10 in (10 mesh). Sedangkan pengayakan dalam keadaan basah biasanya
untuk material yang halus mulai dari ukuran 20 in sampai dengan ukuran 35 in.
Contoh :
Menentukan ukuran partikel pada ayakan antara -48 + 65 mesh :
Gi = berat partikel pada -48+65 mesh.
Gt = berat total = berat umpan total
Beberapa dimensi atau ukuran yang digunakan untuk menyatakan ukuran suatu
campuran antara lain:
1. True Arithmatic Average Diameter (TAAD)
𝑑𝑖𝑎𝑚𝑒𝑡𝑒𝑟 𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙
TAAD =
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑝𝑎𝑟𝑡𝑖𝑘𝑒 𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙
∑Ni = N1 + N2 + N3 +…….
𝑀.𝑋1 𝑀.𝑋2 𝑀.𝑋3
= + +
ρ.c.D₁³ ρ.c.D₂³ ρ.c.D₃³
𝑀 𝑋𝑖
= ∑
ρ.c Di³
∑𝐷𝑖
TAAD = 𝑀 𝑋𝑖
∑
ρ.c Di³
4. Surface area
Dalam prakteknya, luas permukaan sejumlah partikel dalam campuran sulit diukur,
maka perlu dicar cara lain, yaitu mengevaluasi luas permukaan padatan per satuan massa
padatan.
Specific surface dapat dihitung dengan mudah jika geometri partikel diketahui.
Contoh :
Untuk sebuah bola : luas permukaan =.......?
Massa bola = ....?
Maka, specific surface =....?
Pada alat screen, yang teranalisis adalah Davg, jika D ≠ Davg maka persamaan
di atas perlu dikoreksi. Biasanya menggunakan perbandingan specific surface atau ratio of
specific surface = n.
Hubungan specific surface dengan Davg untuk beberapa material disajikan di figure 16
Brown. Hubungan n dengan Davg disajikan dalam fig. 17.
1.2.7 Screen aperture (lubang ayakan)
Keterangan : Untuk ukuran lubang yang berbeda, digunakan diameter kawat yang berbeda pula.
Mesh: jumlah lubang dalam 1 inchi linear.
Contoh: Ayakan 10 mesh, artinya sepanjang 1 inch terdapat 10 lubang dankawatnya.
Maka: Jarak antar pusat kawat yang satu dengan kawat berikutnya = 1/10 =0,1 in.
Aperture = 0,1 – (diameter kawat) in.
Dari table Tyler screen, untuk 10 mesh ternyata diameter kawat = 0,035 in,
maka,Aperture = 0,1 – 0,035 = 0,05 in.
BAB II
METODOLOGI
Tabel 3.1.1 Data Variasi Waktu Pada Vibrating 20 rpm dengan massa 350 gram
10 15
1 Menit 3 Menit 6 Menit
No. Menit Menit
Ayakan Massa Massa Massa Massa Massa
(g) (g) (g) (g) (g)
+8 44,61 44,10 43,50 43,56 44,05
-8+10 13,91 13,15 12,94 13,89 13,85
-10+12 66,62 45,80 36,37 41,14 42,04
-12+14 93,95 94,24 92,15 88,62 89,77
-14+16 20,11 28,35 33,94 31,45 30,39
-16+18 26,72 30,13 33,96 33,28 32,59
-18 83,83 94,33 97,13 97,99 97,30
Total
349,75 350,10 349,99 349,93 349,99
Massa
Diameter Ayakan
No.
Metric (mm) Incies
Ayakan
8 2,38 0,0937
10 2,00 0,0787
12 1,68 0,0661
14 1,40 0,0555
16 1,19 0,0469
18 1,00 0,0394
C= 0,523333
Xi/C.Di2
C.Di2 10 15
1 Menit 3 Menit 6 Menit
Menit Menit
- - - - - -
2,5100 0,0158 0,0150 0,0147 0,0158 0,0158
1,7718 0,1075 0,0738 0,0587 0,0664 0,0678
1,2411 0,2164 0,2169 0,2121 0,2040 0,2067
0,8776 0,0655 0,0923 0,1105 0,1024 0,0989
0,6275 0,1218 0,1372 0,1546 0,1516 0,1484
- - - - - -
TOTAL 0,5270 0,5351 0,5506 0,5402 0,5376
Xi/C.Di3
C.Di3 10 15
1 Menit 3 Menit 6 Menit
Menit Menit
- - - - - -
5,4968 0,0072 0,0068 0,0067 0,0072 0,0072
3,2601 0,0584 0,0401 0,0319 0,0361 0,0368
1,9114 0,1405 0,1408 0,1378 0,1325 0,1342
1,1365 0,0506 0,0712 0,0853 0,0791 0,0764
0,6871 0,1112 0,1253 0,1412 0,1384 0,1355
- - - - - -
TOTAL 0,3680 0,3843 0,4029 0,3933 0,3902
B= 3,14
Xi.B/C.Di
C.Di 10 15
1 Menit 3 Menit 6 Menit
Menit Menit
- - - - - -
1,1461 0,1090 0,0328 0,0323 0,0346 0,0345
0,9629 0,6211 0,1359 0,1079 0,1221 0,1247
0,8059 1,0466 0,3340 0,3267 0,3142 0,3183
0,6777 0,2664 0,1195 0,1431 0,1326 0,1281
0,5731 0,0000 0,1502 0,1693 0,1660 0,1625
- - - - - -
TOTAL 2,0431 0,7723 0,7793 0,7695 0,7681
Waktu
+8 -8+10 -10+12 -12+14 -14+16 -16+18 -18
(menit)
1 0,1275 0,0398 0,1905 0,2686 0,0575 0,0764 0,2397
3 0,126 0,0376 0,1308 0,2692 0,0810 0,0861 0,2694
6 0,1243 0,0370 0,1039 0,2633 0,0970 0,0970 0,2775
10 0,1245 0,0397 0,1175 0,2533 0,0899 0,0951 0,2800
15 0,1259 0,0396 0,1201 0,2565 0,0868 0,0931 0,2780
2.3 Pembahasan
Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan, dapat dianalisa bahwa pengayakan adalah
proses pemisahan secara mekanik berdasarkan perbedaan ukuran partikel. Analisa kali ini
dilakukan dengan menggunakan alat Screen Shaker yaitu ayakan bertingkat yang digetarkan.
Nomor ayakan yang digunakan (dari atas) adalah ayakan No. 8, No.10, No. 12, No.14, No.16,
dan No. 18. Partikel yang kali ini digunakan untuk ditentukan ukurannya adalah batubara.
Pada praktikum kali ini, bahan (batubara) yang digunakan sebanyak 350 gram. Proses
pengayakan dilakukan dengan memvariasikan waktu. Untuk variasi waktu, waktu yang
digunakan adalah 1 menit, 3 menit, 6 menit, 10 menit, dan 15 menit.
Pada proses pengayakan, zat padat itu dijatuhkan atau dilemparkan ke permukaan
pengayak. Fraksi padatan yang tertahan di ayakan disebut sebagai fraksi oversize, dan fraksi
padatan yang lolos dari ayakan disebut sebagai fraksi undersize.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam pengayakan, adalah :
1. Jenis ayakan
2. Cara pengayakan
3. Kecepatan pengayakan
4. Ukuran ayakan
5. Waktu pengayakan
6. Sifat bahan yang akan diayak
Tujuan pengayakan itu sendiri adalah untuk memperoleh ukuran yang seragam. Dari data
hasil pengamatan dengan variasi waktu pengayakan pada kecepatan vibrating 20 rpm,
membuktikan bahwa variasi waktu dapat mempengaruhi banyaknya partikel yang dihasilkan
pada wadah dasar (wadah penampung). Pada waktu 1 menit partikel yang dihasilkan sebesar
349,75 gram, pada waktu 3 menit sebesar 350,10 gram, pada waktu 6 menit sebesar 349,99
gram, pada waktu 10 menit sebesar 349,93 gram, dan pada waktu 15 menit sebesar 349,99 gram.
Namun praktikum yang dilakukan ,hasil yang didapat sesuai dengan teoritis, semakin lama
waktu yang digunakanmaka semakin banyak partikel yang dihasilkan pada wadah dasar (wadah
penampung).
Dari penyajian data tersebut, dapat disimpulkan bahwa waktu pengayakan mempengaruhi
banyak partikel yang dihasilkan pada wadah dasar (wadah penampung). Dalam artian, semakin
besar waktu yang digunakan maka semakin banyak pula partikel yang dihasilkan.
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Dari percobaan yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa :
1. Semakin lama waktu variasi vibrating yang digunakan maka semakin banyak pula
partikel yang dihasilkan pada wadah dasar (wadah penampung).
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 2015. Pengukuran Butiran Ayakan. http://pengukuran-butiran-
padatan.blogspot.co.id/2015_10_01_archive.html (Diakses pada tanggal 10 Oktober 2015)
Anonim. 2012. Dasar Teori Screening. https://www.scribd.com/doc/96115682/Daster-Screening
(Diakses pada tanggal 10 Oktober 2015)
Anonim. 2009. Pengolahan Bahan Galian. http://kuliahd3fatek.blogspot.co.id/2009/05/bab-iii-
pengolahan-bahan-galian.html (Diakses pada tanggal 12 Oktober 2015)
Harinto. 2009. Screening (Pengayakan). http://brownharinto.blogspot.com/2009/11/screening-
pengayakan.html (Diakses pada tanggal 12 Oktober 2015)
Mulyati, Sri. 2014. Pengayakan. https://www.scribd.com/doc/205008561/Pengayakan (Diakses
pada tanggal 14 Oktober 2015)
0.3
0.25
8
F 0.2
-8+10
r
a -10+12
0.15
k -12+14
s
-14+16
i 0.1
-16+18
0.05 -18
0
0 5 10 15 20
Waktu (Menit)
PERHITUNGAN
𝑋 0,024
.𝐶𝐷𝑖3 = 0,523 𝑥 0,000641 𝑖𝑛2 = 71,64530822 𝑖𝑛−3
𝑖
𝑋 𝐵 0,024 𝑥 3,14
𝑖
. 𝐶𝐷 = 0,523 𝑥 0,0862 𝑖𝑛2 = 1,671598 𝑖𝑛−1
𝑖
Davg (in) Di2(in2) Di3(in3) Xi/CDi2 (in- Xi/CDi3 (in- Xi B/CDi(in-1) Fraksi massa
2 2
) )
0.0862 0.0074 0.0006 6.1758 71.6453 1.6716 0.024
𝑋 𝐵
∑ 𝑖 11,2802
𝐶 𝐷𝑖
Dsurf = √ 𝑋 = √3,14 . = 0,0565 in
𝐵 ∑ 𝑖3 1126,7678
𝐶 𝐷𝑖
∑ 𝑋𝑖 3 0,124
Dv = 3√ 𝑋𝑖 = √0,523 𝑥 1126,7678 = 0,059479 in
𝐶∑
𝐶 𝐷3
𝑖
Dengan cara yang sama dapat dihitung fraksi massa pada nomor ayakan yang lainnya.
𝑋 𝐵 0,024 𝑥 3,14
𝑖
. 𝐶𝐷 = 0,523 𝑥 0,0862 𝑖𝑛2 = 4,4576 𝑖𝑛−1
𝑖
Fraksi
Davg (in) Di2(in2) Di3(in3) Xi/CDi2 (in- Xi/CDi3 (in- Xi B/CDi(in-1) massa
2 2
) )
0.0862 0.0074 0.0006 16.4689 191.0542 4.4576 0.064
0.0724 0.0052 0.0004 30.6408 423.2158 6.9658 0.084
0.0608 0.0037 0.0002 51.7239 850.7218 9.8747 0.100
0.0512 0.0026 0.0001 45.2220 883.2428 7.2703 0.062
0.0432 0.0019 0.0001 75.8163 1755.0067 10.2843 0.074
0.1852 0.0343 0.0064 1.5609 8.4282 0.9077 0.028
0.0552 0.0078 221.4328 4111.6695 39.7604 0.412
𝑋
∑ 𝑖2
𝐶𝐷𝑖 221,4328 𝑖𝑛−2
TAAD = 𝑋 = 4111,6695 𝑖𝑛−3 = 0,0539 in
∑ 𝑖3
𝐶𝐷𝑖
𝑋 𝐵
∑ 𝑖 39,7604
𝐶 𝐷𝑖
Dsurf = √ 𝑋𝑖 =√ = 0,0555 in
𝐵∑ 3,14 . 4111,6695
𝐶 𝐷3𝑖
∑ 𝑋𝑖 3 0,064
Dv = 3√ 𝑋𝑖 = √0,523 𝑥 4111,6695 = 0,0576 in
𝐶∑
𝐶 𝐷3
𝑖
𝑋𝑖 0,052
= 0,523 𝑥 0,0074 𝑖𝑛2 = 13,3810𝑛−2
𝐶𝐷𝑖2
𝑋 0,052
.𝐶𝐷𝑖3 = 0,523 𝑥 0,0006 𝑖𝑛2 = 155,2315 𝑖𝑛−3
𝑖
𝑋 𝐵 0,052 𝑥 3,14
𝑖
. 𝐶𝐷 = 0,523 𝑥 0,0862 𝑖𝑛2 = 3,6218 𝑖𝑛−1
𝑖
Davg (in) Di2(in2) Di3(in3) Xi/CDi2 (in-2) Xi/CDi3 (in-2) Xi B/CDi(in- Fraksi
1
) massa
0.0862 0.0074 0.0006 13.3810 155.2315 3.6218 0.052
0.0724 0.0052 0.0004 26.9931 372.8330 6.1365 0.074
0.0608 0.0037 0.0002 55.8618 918.7796 10.6647 0.108
0.0512 0.0026 0.0001 59.8098 1168.1599 9.6155 0.082
0.0432 0.0019 0.0001 90.1599 2087.0351 12.2300 0.088
0.1852 0.0343 0.0064 0.6690 3.6121 0.3890 0.012
0.0552 0.0078 246.8745 4705.6510 42.6575 0.416
𝑋
∑ 𝑖2
𝐶𝐷𝑖 246,8745,𝑖𝑛−2
TAAD = 𝑋 = 4705,6510 𝑖𝑛−3 = 0,0525 in
∑ 𝑖3
𝐶𝐷𝑖
𝑋 𝐵
∑ 𝑖 42,6575
𝐶 𝐷𝑖
Dsurf = √ 𝑋 = √3,14 . = 0,0537 in
𝐵 ∑ 𝑖3 4705,6510
𝐶 𝐷𝑖
∑ 𝑋𝑖 3 0,416
Dv = 3√ 𝑋𝑖 = √0,523 𝑥 4705,6510 = 0,0553 in
𝐶∑
𝐶 𝐷3
𝑖
Dengan cara yang sama dapat dihitung fraksi massa pada nomor ayakan yang lainnya
3 -10 + 12 0.042
4 -12 + 14 0.118
5 -14 + 16 0.088
6 -16 + 18 0.1
7 -18 + 20 0.026
𝑋 0,036
.𝐶𝐷𝑖3 = 0,523 𝑥 0,0006 𝑖𝑛2 = 107,4680 𝑖𝑛−3
𝑖
𝑋 𝐵 0,036𝑥 3,14
𝑖
. 𝐶𝐷 = 0,523 𝑥 0,0862 𝑖𝑛2 = 2,5074 𝑖𝑛−1
𝑖
Davg (in) Di2(in2) Di3(in3) Xi/CDi2 (in-2) Xi/CDi3 (in-2) Xi B/CDi(in- Fraksi
1
) massa
0.0862 0.0074 0.0006 9.2637 107.4680 2.5074 0.036
0.0724 0.0052 0.0004 15.3204 211.6079 3.4829 0.042
0.0608 0.0037 0.0002 61.0342 1003.8518 11.6522 0.118
0.0512 0.0026 0.0001 64.1861 1253.6350 10.3191 0.088
0.0432 0.0019 0.0001 102.4544 2371.6307 13.8977 0.1
0.1852 0.0343 0.0064 1.4494 7.8262 0.8429 0.026
0.0552 0.0078 253.7083 4956.0195 42.7021 0.41
𝑋
∑ 𝑖2
𝐶𝐷𝑖 253,7083,𝑖𝑛−2
TAAD = 𝑋 = 4956,0195 𝑖𝑛−3 = 0,0512 in
∑ 𝑖3
𝐶𝐷𝑖
𝑋 𝐵
∑ 𝑖 42,7021
𝐶 𝐷𝑖
Dsurf = √ 𝑋 = √3,14 . = 0,0524 in
𝐵 ∑ 𝑖3 4956,0195
𝐶 𝐷𝑖
∑ 𝑋𝑖 3 0,41
Dv = 3√ 𝑋𝑖 = √0,523 𝑥 4956,0195 = 0,0541 in
𝐶∑
𝐶 𝐷3
𝑖
Dengan cara yang sama dapat dihitung fraksi massa pada nomor ayakan yang lainnya
No Nomor Ayakan (Mesh) Fraksi Massa
2 -8 + 10 0.072
3 -10 + 12 0.076
4 -12 + 14 0.108
5 -14 + 16 0.084
6 -16 + 18 0.084
7 -18 + 20 0.044
𝑋 0,072
.𝐶𝐷𝑖3 = 0,523 𝑥 0,0006 𝑖𝑛2 = 214,9359 𝑖𝑛−3
𝑖
𝑋 𝐵 0,072𝑥 3,14
𝑖
. 𝐶𝐷 = 0,523 𝑥 0,0862 𝑖𝑛2 = 5,0148 𝑖𝑛−1
𝑖
Davg (in) Di2(in2) Di3(in3) Xi/CDi2 (in-2) Xi/CDi3 (in-2) Xi B/CDi(in- Fraksi
1
) massa
0.0862 0.0074 0.0006 18.5275 214.9359 5.0148 0.072
0.0724 0.0052 0.0004 27.7227 382.9096 6.3024 0.076
0.0608 0.0037 0.0002 55.8618 918.7796 10.6647 0.108
0.0512 0.0026 0.0001 61.2686 1196.6516 9.8500 0.084
0.0432 0.0019 0.0001 86.0617 1992.1698 11.6741 0.084
0.1852 0.0343 0.0064 2.4528 13.2443 1.4264 0.044
0.0552 0.0078 251.8951 4718.6907 44.9324 0.468
𝑋
∑ 𝑖2
𝐶𝐷𝑖 251,8951,𝑖𝑛−2
TAAD = 𝑋 = 4718,6907𝑖𝑛−3 = 0,0534 in
∑ 𝑖3
𝐶𝐷𝑖
𝑋 𝐵
∑ 𝑖 44,9324
𝐶 𝐷𝑖
Dsurf = √ 𝑋 = √3,14 . = 0,0551 in
𝐵 ∑ 𝑖3 4718,6907
𝐶 𝐷𝑖
∑ 𝑋𝑖 3 0,468
Dv = 3√ 𝑋𝑖 = √0,523 𝑥 4718,6907 = 0,05745 in
𝐶∑
𝐶 𝐷3
𝑖
Dengan cara yang sama dapat dihitung fraksi massa pada nomor ayakan yang lainnya
2 -10 + 12 0.078
3 -12 + 14 0.116
4 -14 + 16 0.084
5 -16 + 18 0.074
6 -18 + 20 0.044
𝑋 0,074
.𝐶𝐷𝑖3 = 0,523 𝑥 0,0006 𝑖𝑛2 = 220,9064 𝑖𝑛−3
𝑖
𝑋 𝐵 0,074 𝑥 3,14
𝑖
. 𝐶𝐷 = 0,523 𝑥 0,0862 𝑖𝑛2 = 5,1541 𝑖𝑛−1
𝑖
Davg (in) Di2(in2) Di3(in3) Xi/CDi2 (in-2) Xi/CDi3 (in-2) Xi B/CDi(in- Fraksi
1
) massa
0.0862 0.0074 0.0006 19.0421 220.9064 5.1541 0.074
0.0724 0.0052 0.0004 28.4522 392.9861 6.4682 0.078
0.0608 0.0037 0.0002 59.9997 986.8373 11.4547 0.116
0.0512 0.0026 0.0001 61.2686 1196.6516 9.8500 0.084
0.0432 0.0019 0.0001 75.8163 1755.0067 10.2843 0.074
0.1852 0.0343 0.0064 2.4528 13.2443 1.4264 0.044
0.0552 0.0078 247.0317 4565.6324 44.6377 0.47
𝑋
∑ 𝑖2
𝐶𝐷𝑖 247,0317,𝑖𝑛−2
TAAD = 𝑋 = 4565,6324 𝑖𝑛−3 = 0,0541 in
∑ 𝑖3
𝐶𝐷𝑖
𝑋 𝐵
∑ 𝑖 44,63771
𝐶 𝐷𝑖
Dsurf = √ 𝑋 = √3,14 . = 0,0558 in
𝐵 ∑ 𝑖3 4565,63239
𝐶 𝐷𝑖
∑ 𝑋𝑖 3 0,47
Dv = 3√ 𝑋𝑖 = √0,523 𝑥 4565,6324 = 0,0582 in
𝐶∑
𝐶 𝐷3
𝑖
Dengan cara yang sama dapat dihitung fraksi massa pada nomor ayakan yang lainnya
No Nomor Ayakan (Mesh) Fraksi Massa
1 -8 + 10 0.084
2 -10 + 12 0.096
3 -12 + 14 0.096
4 -14 + 16 0.088
5 -16 + 18 0.094
6 -18 + 20 0.062
𝑋 0,084
.𝐶𝐷𝑖3 = 0,523 𝑥 0,0006 𝑖𝑛2 = 250,7586 𝑖𝑛−3
𝑖
𝑋 𝐵 0,084 𝑥 3,14
𝑖
. 𝐶𝐷 = 0,523 𝑥 0,0862 𝑖𝑛2 = 5,8506 𝑖𝑛−1
𝑖
Davg (in) Di2(in2) Di3(in3) Xi/CDi2 (in-2) Xi/CDi3 (in-2) Xi B/CDi(in- Fraksi
1
) massa
0.0862 0.0074 0.0006 21.6154 250.7586 5.8506 0.084
0.0724 0.0052 0.0004 35.0181 483.6752 7.9609 0.096
0.0608 0.0037 0.0002 49.6549 816.6929 9.4797 0.096
0.0512 0.0026 0.0001 64.1861 1253.6350 10.3191 0.088
0.0432 0.0019 0.0001 96.3072 2229.3329 13.0639 0.094
0.1852 0.0343 0.0064 3.4563 18.6624 2.0099 0.062
0.0552 0.0078 270.2380 5052.7570 48.6841 0.52
𝑋
∑ 𝑖2
𝐶𝐷𝑖 270,2380,𝑖𝑛−2
TAAD = 𝑋 = 5052,7570 𝑖𝑛−3 = 0,0535 in
∑ 𝑖3
𝐶𝐷𝑖
𝑋 𝐵
∑ 𝑖 48,6841
𝐶 𝐷𝑖
Dsurf = √ 𝑋 = √3,14 . = 0,0544 in
𝐵 ∑ 𝑖3 5052,7570
𝐶 𝐷𝑖
∑ 𝑋𝑖 3 0,52
Dv = 3√ 𝑋𝑖 = √0,523 𝑥 5052,7570 = 0,0582 in
𝐶∑
𝐶 𝐷3
𝑖
Dengan cara yang sama dapat dihitung fraksi massa pada nomor ayakan yang lainnya
2 -10 + 12 0.086
3 -12 + 14 0.1
4 -14 + 16 0.092
5 -16 + 18 0.092
6 -18 + 20 0.074
𝑋 0,076
.𝐶𝐷𝑖3 = 0,523 𝑥 0,0006 𝑖𝑛2 = 226,8768 𝑖𝑛−3
𝑖
𝑋 𝐵 0,076 𝑥 3,14
𝑖
. 𝐶𝐷 = 0,523 𝑥 0,0862 𝑖𝑛2 = 5,2934 𝑖𝑛−1
𝑖
Davg (in) Di2(in2) Di3(in3) Xi/CDi2 (in-2) Xi/CDi3 (in-2) Xi B/CDi(in- Fraksi
1
) massa
0.0862 0.0074 0.0006 19.5568 226.8768 5.2934 0.076
0.0724 0.0052 0.0004 31.3704 433.2924 7.1316 0.086
0.0608 0.0037 0.0002 51.7239 850.7218 9.8747 0.1
0.0512 0.0026 0.0001 67.1037 1310.6184 10.7881 0.092
0.0432 0.0019 0.0001 94.2581 2181.9003 12.7859 0.092
0.1852 0.0343 0.0064 4.1252 22.2745 2.3989 0.074
0.0552 0.0078 268.1380 5025.6841 48.2727 0.52
𝑋
∑ 𝑖2
𝐶𝐷𝑖 268,138,0 𝑖𝑛−2
TAAD = 𝑋 = 5025,6841𝑖𝑛−3 = 0,0534 in
∑ 𝑖3
𝐶𝐷𝑖
𝑋 𝐵
∑ 𝑖 48,2727
𝐶 𝐷𝑖
Dsurf = √ 𝑋 = √3,14 . = 0,0553 in
𝐵 ∑ 𝑖3 5052,6841
𝐶 𝐷𝑖
∑ 𝑋𝑖 3 0,52
Dv = 3√ 𝑋𝑖 = √0,523 𝑥 5052,6841 = 0,0583 in
𝐶∑
𝐶 𝐷3
𝑖
0.3
0.25
8
F 0.2
-8+10
r
a -10+12
0.15
k -12+14
s
-14+16
i 0.1
-16+18
0.05 -18
0
0 5 10 15 20
Waktu (Menit)