Disusun Oleh :
Kelompok V
UNIVERSITAS RIAU
2022
ABSTRAK
Hidrodinamika adalah ilmu yang mempelajari fluida yang mengalir. Kolom jejal
adalah suatu menara isian yang terdiri dari kolom yang dilengkapi dudukan
unggun berbentuk pelat perforasi atau grid pada bagian bawah kolom. Tujuan
percobaan adalah untuk menentukan perbedaan tekanan udara melewati kolom
kering sebagai fungsi laju alir udara dan menguji perbedaan tekanan udara yang
melewati kolom basah sebagai fungsi laju alir udara terhadap perbedaan laju
alir air dalam kolom. Pada percobaan dilakukan variasi laju alir udara sebesar
50, 55, 60, 65, 70, 75, 80, dan 100 liter/menit , sedangkan untuk perbedaan
tekanan sebesar 3, 1, 1, 1, 1, 1, 1, dan 1 mmH 2O. Pressure drop tertinggi terjadi
pada laju alir udara 100 l/menit sebesar 8 mmH 2O sedangkan pressure drop
terendah terjadi pada laju alir udara 50 l/menit terjadi penurunan tekanan
sebesar 3 mmH2O. Kenaikan pressure drop atau penurunan tekanan (mmH2O)
disebabkan karena fluida yang melewati partikel unggun diam di dalam kolom,
maka aliran tersebut memberikan daya seret (drag force) pada partikel dan
menimbulkan penurunan tekanan sepanjang unggun. Dari percobaan ini dapat
disimpulkan bahwa Semakin tinggi laju alir udara, maka semakin tinggi pula
penurunan tekanannya.
Kata Kunci : floading, kolom jejal, laju alir fluida, laju alir udara, pressure
drop.
BAB I
PENDAHULUAN
METODOLOGI PERCOBAAN
20 0.0118 1 2
30 0.0176 1 2
40 0.0235 0 1
50 0.0294 1 2
0 0 60 0.0353 1 2
70 0.0412 1 5
80 0.0471 1 5
90 0.0529 1 6
100 0.0589 6 14
120 0.0706 13 15
140 0.0824 15 18
20 0.0118 2 2
30 0.0176 1 1
40 0.0235 1 1
50 0.0294 1 2
1 0.000589 60 0.0353 1 3
70 0.0412 1 5
80 0.0471 1 6
90 0.0529 1 9
100 0.0589 11 12
120 0.0706 10 15
140 0.0824 18 22
20 0.0118 2 2
30 0.0176 0 1
40 0.0235 1 1
50 0.0294 2 2
2 0.00118 60 0.0353 2 5
70 0.0412 1 7
80 0.0471 2 10
90 0.0529 1 13
100 0.0589 15 15
120 0.0706 19 26
140 0.0824 32 36
20 0.0118 1 1
30 0.0176 1 2
40 0.0235 1 1
50 0.0294 2 2
60 0.0353 1 3
2.5 0.00147 70 0.0412 1 9
80 0.0471 2 15
90 0.0529 5 16
100 0.0589 16 18
120 0.0706 24 28
140 0.0824 39 41
20 0.0118 1 1
30 0.0176 1 2
40 0.0235 1 1
50 0.0294 2 4
3.5 0.00206 60 0.0353 1 6
70 0.0412 1 11
80 0.0471 2 15
90 0.0529 32 32
100 0.0589 35 45
120 0.0706 49 94
140 0.0824 90 100
20 0.0118 1 1
30 0.0176 1 1
40 0.0235 1 1
50 0.0294 2 4
60 0.0353 1 11
4 0.00235 70 0.0412 1 15
80 0.0471 1 20
90 0.0529 34 35
100 0.0589 37 34
120 0.0706 112 130
140 0.0824 120 150
20 0.0118 1 1
30 0.0176 1 1
40 0.0235 1 2
50 0.0294 2 5
4.5 0.00265 60 0.0353 1 11
70 0.0412 1 15
80 0.0471 1 22
90 0.0529 49 50
100 0.0589 73 83
120 0.0706 140 150
140 0.0824 142 150
3.2 Pembahasan
3.2.1 Penurunan Tekanan pada Kolom Kering
Hubungan antara laju alir udara terhadap pressure drop
perhitungan dan pressure drop percobaan pada kolom kering dapat dilihat
pada Gambar 3.1 dan Gambar 3.2.
0.0006
0.0005
Pressure Drop(mmH2O)
0.0004
0.0003
0.0002
0.0001
0
0.0294 0.0323 0.0353 0.0382 0.0412 0.0441 0.047 0.0588
Laju Alir(liter/menit)
9
8
Pressure Drop(mmH2O)
7
6
5
4
T1
3 T2
2
1
0
50 55 60 65 70 75 80 100
Laju Alir(liter/menit)
160
Pressurre Drop (mmH2O)
140
120
100 Laju alir air 0 ft3/s Laju alir air
80 0.000589 ft3/s
60 Laju alir air Laju alir air
40 0.00118 ft3/s 0.00147 ft3/s
20 Laju alir air Laju alir air
0 0.00206 ft3/s 0.00235 ft3/s
18 Laju alir air
.01 0.00265 ft3/s
0
Laju Alir Udara (ft3/s)
Gambar 3.3 Grafik hubungan antara laju alir udara ( /detik) terhadap
pressure drop(mmH2O) pada kolom basah untuk kolom bawah.
Gambar 3.4 Grafik hubungan antara laju alir udara ( /detik) terhadap
pressure drop (mmH2O) pada kolom basah untuk kolom atas
4.1 Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat diperoleh dari percobaan ini adalah :
1. Semakin tinggi laju alir udara, maka semakin tinggi pula penurunan
tekanannya.
2. Pressure drop tertinggi terjadi pada laju alir udara 100 l/menit sebesar 8
mmH2O sedangkan pressure drop terendah terjadi pada laju alir udara 50
l/menit terjadi penurunan tekanan sebesar 3 mmH2O.
3. Kenaikan pressure drop atau penurunan tekanan (mmH2O) disebabkan
karena fluida yang melewati partikel unggun diam di dalam kolom, maka
aliran tersebut memberikan daya seret (drag force) pada partikel dan
menimbulkan penurunan tekanan sepanjang unggun.
4.2 Saran
1. Sebaiknya untuk pratikum selanjutnya pratikan diharapkan berhati hati
dalam mengatur laju alir air
DAFTAR PUSTAKA
Arnan, J. H., Lina K., Mulya K., dan Nadia N. U. 2016. Hidrodinamika Kolom
Jejal. Laboratorium Instruksional Dasar Proses Dan Operasional Pabrik
Program Studi D-III Jurusan Teknik Kimia Fakultas Teknik Universitas
Riau. Pekanbaru.
Ghozali, M., Retno, I., dan Harita. 1996. Operasi Teknik Kimia. Pusat
Pengembangan Pendidikan Politeknik Direktorat Jendral Pendidikan
Tinggi Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Bandung.
Leva, M..1935 dalam laporan Winarno, T., Hutari A., Ganda Putra P. L. T.
(2018).Hidrodinamika Kolom Jejal. Laboratorium Instruksional Dasar
Proses Dan Operasional Pabrik Program Studi D-III Jurusan Teknik Kimia
Fakultas Teknik Universitas Riau. Pekanbaru.
McCabe. W.L, J.C. Smith dan P. Harriot. 1993. Unit Operations of Chemical
Engineering, Edisi 4 Jilid 2.McGraw-Hill. New York.
Riduansyah, R., Liza O S., Mulya K., dan Miftakhul F. 2012. Hidrodinamika
Kolom Jejal. Laboratorium Instruksional Dasar Proses Dan Operasional
Pabrik Program Studi D-III Jurusan Teknik Kimia Fakultas Teknik
Universitas Riau. Pekanbaru.
LAMPIRAN A
PERHITUNGAN
1. KOLOM KERING
Data Parameter Yang Diketahui
2. KOLOM BASAH
G y 2 Fpµᴼ ´ ¹
Mencari nilai
gc ( px− py)
gc : 32,174 ft.lb/lbf.s
L 2,2046 1 menit 1
Gx :1 x x x
Menit 1 liter 60 second 0,06844251 ft ²
: 0,5368 lb/ft²s
L 2,2046 1 menit 1
Gy : 15 x x x
Menit 1 liter 60 second 0,06844251 ft ²
: 8,0527lb/ft²s
( )
2
lb
8,0527 2 . s x 66,4 x 0,6719689lb / ft . s ᴼ´ ¹
G y 2 Fpµᴼ ´ ¹ ft
=
gc ( px− py) ft lb lb 0,0749136 lb
32,174 f x ( 62,428 ) −
lbf . s ftᵌ ftᵌ
= 2,0626
Mencari nilai
Gx
Gy √ px
px− py
√ √
Gx 0,5368lb / ft ² s 62,428lb / ftᵌ
px =
Gy 8,0527 lb/ft . s lb lb
px− py 62,428 −0,0749136
ftᵌ ftᵌ
= 0,0667
LAMPIRAN B
DOKUMENTASI