Anda di halaman 1dari 2

Pada percobaan kali ini mengenai tentang pelunakan air sadah dengan zeolit

aktif. Tujuan dari percobaan kali ini ialah untuk mempelajari proses pelunakan air
sadah menggunakan zeolit aktif, serta untuk dapat membandingkan kesadahan
sampel air sebelum dan sesudah proses pelunakan dengan zeolit.

Air sadah yaitu air yang mengandung kapur yang tinggi atau air yang
mengandung kation penyebab kesadahan terutama Calsium (ca) dan Magnesium
(mg). Sedangkan, pelunakan air sadah merupakan suatu proses untuk
menghilangkan atau mengurangi kandungan kation seperti Ca2+ dan Mg2+ dari
dalam air. Dalam percobaan kali ini, zeolit merupakan senyawa kimia yang
digunakan sebagai bahan untuk melunakkan air sadah yang dapat menyerap
kation-kation yang terkandung dalam sampel air sadah dimana zeolit yang
digunakan adalah zeolit yang sudah diaktfikan melalui pemanasan.

Dari hasil percobaan yang diperoleh dapat dilihat pada grafik berikut :

kesadahan total S0-S5


90
80
70
60
50
kesadahan total S0-S5
hasil perhitungan mg/l 40
30
20
10
0
0 0.5 1 1.5 2 2.5

ZEOLIT (gr)

Dapat dilihat pada grafik tersebut, bahwa data yang diperoleh sangatlah tidak
stabil, yang seharusnya stabil apabila melihat dari penambahan zeolit (gr) yang
berbeda setiap sampelnya mulai dari 0.5 2.5 gr . seharusnya yang diperoleh
yaitu data yang dimana semakin banyaknya zeolit (gr) yang ditambahkan dalam
sampel air sadah maka semakin baik sampel air sadah tersebut dilunakkan atau
dengan kata lain nilai total kesadahan akan semakin menurun , tetapi pada
kenyataannya yang telah kami lakukan yaitu untuk data pertama penentuan
kesadahan awal dimana tanpa penambahan zeolit dengan banyak sampel 100ml
yaitu 80 mg/l , kemudian data kedua dengan penambahan zeolit 0.5 gr yaitu 42
mg/l, data selanjutnya untuk S2 dengan zeolit 1 gr masih tetap stabil yaitu 34
mg/l, pada data s3 diperoleh hasil perhitungannya yang melonjak naik pada

RIDHA AULIA THAMRIN


grafik yaitu 70 mg/l, kemudian turun sedikit pada sampel s4 dan s5 yaitu 60
mg/l.

Dalam hal ini faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya ketidakstabilan data


adalah pada saat melakukan pengocokan dimana erlenmeyer yang digunakan
tidak seragam, dalam hal ini untuk pengocokan pada S0-S2 menggunakan
erlenmeyer 250 ml sedangkan pada s3-s5 menggunakan erlenmeyer 100 ml.
Erlenmeyer yang digunakan dalam pengocokan sangat berpengaruh disebabkan
oleh tidak terkontaknya dengan baik daripada zeolit dengan sampel karena
ruang erlenmeyer 100ml yang sempit dibandingkan pengocokan menggunakan
erlenmeyer 250 ml yang luas. Faktor lainnya kemungkinan dikarenakan oleh
ukuran partikel zeolit yang digunakan tidak seragam dan tidak terlalu kecil
karena diketahui bahwa semakin kecil ukuran partikel zeolit maka semakin luas
permukaan zeolit/semakin banyak rongga-rongga pada zeolit sehingga semakin
kuat untuk dapat menyerap kandungan kation dalam sampel air.

Kesimpulan:

Dari percobaan yang telah dilakukan maka dapat ditarik kesimpulan bahwa, :

- pelunakan air sadah dapat menggunakan zeolit aktif


- ukuran partikel zeolit berpengaruh dalam proses pelunakan air
- erlenmeyer yang digunakan juga berpengaruh terhadap proses pelunakan
air

hasil percobaan dapat disimpulkan dalam tabel berikut ini:

sampel s0 s1 s2 s3 s4 s5
berat zeolit (gr) 0 0.5 1 1.5 2 2.5
kesadahan total
(mg/l) 80 42 34 70 60 60

Daftar pustaka:

- http://zeevorte.blogspot.co.id/2016/01/proses-pelunakan-air-sadah-
menggunakan.html
- http://titi-sindhuwati.blogspot.co.id/2012/01/pelunakan-air-dengan-
menggunakan-zeolit.html
- Jobsheet praktikum laboratorium pengolahan limbah, pnup,a jurusan
teknik kimia 2008

RIDHA AULIA THAMRIN

Anda mungkin juga menyukai