KODE E PADA
MAKANAN
LABEL PADA MAKANAN
Berdasarkan Peraturan BPOM Nomor 31 Tahun 2018 tentang Label Pangan Olahan,
Peraturan BPOM Nomor 16 Tahun 2020 tentang Pencantuman Informasi Nilai Gizi untuk Pan
gan Olahan yang diproduksi oleh UMKM
dan
Peraturan BPOM No 22 Tahun 2019 tentang Informasi Nilai Gizi pada Label Pangan Olahan
Label Pangan Olahan adalah setiap keterangan mengenai Pangan Olahan yang berbentuk
gambar, tulisan, kombinasi keduanya, atau bentuk lain yang disertakan pada Pangan Olahan,
dimasukkan ke dalam, ditempelkan pada, atau merupakan bagian Kemasan Pangan.
Label Pangan Olahan paling sedikit memuat keterangan mengenai:
nama produk;
daftar bahan yang digunakan;
berat bersih atau isi bersih;
nama dan alamat pihak yang memproduksi atau mengimpor;
halal bagi yang dipersyaratkan;
tanggal dan kode produksi;
keterangan kedaluwarsa;
nomor izin edar; dan
asal usul bahan Pangan tertentu.
n o m o r izin e d a r ; d a n
a sa l u s u l b a h a n P a n g a n t e rt e n t u .
Na m a P ro d u k
1. Nama Produk
Nama produk terdiri atas nama jenis Pangan Olahan dan nama dagang. Nama dagang
sebagaimana tidak dapat digunakan apabila nama dagang memuat unsur sebagai berikut:
bertentangan dengan ketentuan peraturan perundang-undangan, moralitas agama, budaya,
kesusilaan, dan/atau ketertiban umum;
tidak memiliki daya pembeda;
telah menjadi milik umum;
menggunakan nama jenis atau nama umum/generik terkait Pangan Olahan yang bersangkutan;
menggunakan kata sifat yang secara langsung atau tidak langsung dapat memengaruhi
penafsiran terhadap Pangan Olahan;
menggunakan kata yang terkait aspek keamanan pangan, gizi, dan/atau kesehatan; dan/atau
menggunakan nama dagang yang telah mempunyai sertifikat merek untuk Pangan Olahan
sejenis atas nama orang dan/atau badan usaha lain.
2. DAFTAR BAHAN YANG DIGUNAKAN
Pihak yang memproduksi, pihak yang mengimpor, pihak pemberi kontrak, pihak penerima kontrak
dan/atau pihak pemberi lisensi Pangan Olahan wajib mencantumkan nama dan alamat. Pencantuman
alamat paling sedikit meliputi nama kota, kode pos, dan Indonesia.
5. Halal Bagi yang Dipersyaratkan
Pelaku Usaha yang memproduksi atau mengimpor Pangan Olahan yang dikemas eceran untuk
diperdagangkan di wilayah Indonesia wajib mencantumkan keterangan halal setelah
mendapatkan sertifikat halal.
E 153 adalah carbon black yang bisa berasal dari tanaman atau tulang hewan (bisa saja dari hewan yang tidak halal
seperti babi atau hewan sapi, kerbau, yacht, yang tidak disembelih secara Islam).
E 210 adalah calcium sorbat (halal),
E 252 adalah sodium nitrate (halal), E 270 adalah calcium acetate (halal),
E 325 adalah sodium lactate (syubhat, tergantung dari media fermentasi asam laktat yang digunakan),