Anda di halaman 1dari 10

PRAKTIKUM SATUAN OPERASI

FILTRASI (PENYARINGAN)

DISUSUN OLEH :

Nurul Fadhilah Aldafisa 1720421005


Revo Huswadi 1720421006
Muh Rizal Asward 1720421021
Erdin Afida Linnas 1720421023

LABORATORIUM TEKNIK KIMIA


PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS FAJAR
MAKASSAR
2020
Praktikum Satuan Operasi
Filtrasi (penyaringan)
Pengampuh : A. Sry Iryani, ST., MT

A. PENDAHULUAN
Filtrasi adalah salah aatu proses pemisahan zat padat dari fasa zat pelarutnya
(yang merupakan suatu slurry) dengan menggunakan media porous (media berpori)
seperti membran, yang di mana dengan menggunakan media berpori maka zat padatnya
akan tertinggal sedangkan fasa zat pelarutnya akan terpisahkan dan diteruskan. Zat padat
yang tertahan tersebutlah yang disebut dengan cake yang nantinya akan berfungsi lain
dalam proses filtrasi.
Tujuan dari percobaan ini adalah menggunakan filter press kecil agar metoda uji
coba dapat dikuasai; dan untuk observasi mekanisme pemisahan solid liquid. Selain itu
menguji persamaan (filtrasi dari) Ruth dan Lewis, dan menentukan konstanta-konstanta
yang ada dalam persamaan tersebut. Percobaan ini juga dapat mengukur/ menetukan
jumlah filtrat per unit waktu, pada filtrasi larutan slurry pada tekanan konstan.
Contoh-contoh operasi filtrasi yang ada dalam pabrik adalah :
 Pabrik gula sebagai alat operasi untuk memisahkan larutan gula dengan
padatanpadatan pengotor.
 Pabrik garam sebagai alat pemisah senyawa garam dari suspensinya.
 Industri pemurnian air.
Agar proses filtrasi dapat berjalan lebih cepat, dapat dilakukan modifikasi feed
dengan cara pemanasan, rekstralisasi, atau dapat dengan penambahan filter aid yaitu
suatu bahan senyawa yang dapat menurunkan kompresibilitas cake, mengurangai
penetrasi kecil lain yang tidak diinginkan yang dapat menutupi pori-pori membsehingga
mengurangi laju filtrasi.
Proses filtrasi dapat dioperasikan secara batch atau kontinu. Filter batch paling
banyak dikenal adalah Plate and Frame Filter Press, sedangkan filter kontinu yang
banyak dikenal adalah Oliver Drum Type Filter. Pada proses batch, alat harus di bongkar
untuk pengambilan cake selanjutnya dipasang kembali. Sedangkan pada proses kontinu,
cake diambil secara terus-menerus dengan pisau. Sehingga operasi batch lebih lama dan
relative lebih mahal dan terbatas untuk skala kecil. Filtrasi pada percobaan ini cukup
sederhana, namun dari percobaan ini kita dituntut untuk menerapkan teori-teori tentang
filtrasi dan penggunaannya.
Pada praktikum ini digunakan press filter berupa Plate and Frame Filter
Press.filter ini terdiri atas plate dan frame yang selang-seling. Plate terpisah dari frame
dengan suatu filter cloth. Pressing dilakukan untuk mendapatkan posisi plate dan frame
yang sesuai dan dikerjakan dengan putaran manual dan putaran hidrolik. Slurry
dimasukkan melalui lubang-lubang frame dan filtrat mengalir melalui cloth ditiap sisi
sehingga kedua produk, slurry dan cake, terbentuk secara simultan di tiap ruangan
penyaringan.

B. Metode Teori
 Ketika suspensi partikel melewati filter, maka partikel yang pertama akan
terperangkap dalam penyaring media sehingga akan mengurangi area yang bisa
dilewati oleh cairan. Hal ini meningkatkan resistensi terhadap aliran fluida dan
perbedaan tekanan yang lebih tinggi diperlukan untuk menjaga laju aliran filtrat.
 Kecepatan filtrasi dinyatakan dengan persamaan:

driving force (the pressure difference across the filtres)


Rate of Filtration= flow ¿
resistance ¿

 Jika diasumsikan cake filter tidak menjadi mampat, maka resistensi aliran yang
melalui filter:

R=μr ( VA+VL )
c

dengan R = resistensi terhadap aliran yang melalui filter (m -2) ; μ = viskositas cairan
(N.s.m-2); r = resistensi spesifik filter cake (m -2); V = volume filtrat (m3); Vc = fraksi
volume filter cake pada cairan yang masuk; A = filter luas area (m2); dan L =
ketebalan ekivalen dari filter dan lapisan awal filter cake.
 Untuk kecepatan filtrasi konstan, kecepatan aliran melalui filter :
μr V c V μrL
Q= 2
+
A ∆P A ∆P
dengan Q (V/t) = kecepatan aliran filtrat (m3.s-1); ∆ P = perbedaan tekanan (Pa); dan t
= waktu filtrasi (s). Persamaan ini digunakan untuk menghitung penurunan tekanan
yang diperlukan untuk mencapai laju aliran yang diinginkan atau untuk memprediksi
kinerja filter skala besar berdasarkan data dari studi filter skala pilot plant.
 Pada kondisi tekanan konstan, kecepatan aliran akan menurun secara bertahap karena
akumulasi filter cake.
tA μrV c V μrL
= +
V 2 A∆ P ∆ P
Jika t/(V/A) vs V/A diplot ke grafik, maka didaptkan garis lurus (Gb. 1). Slope dan
intersep digunakan untuk mencari resistensi spesifik kue filter dan ketebalan ekivalen
media penyaring.
μrV c μrL
Slope= Intercept =
2∆P ∆P

t/(V/A) vs V/A
4.5
4
3.5
3
2.5
t/(V/A)

2
1.5
1
0.5
0
0.2 0.4 0.6 0.8 1 1.2 1.4
V/A

Gambar 1. Grafik t/(V/A) vs V/A


 Jika filter cake bisa dimampatkan (resistensi spesifik berubah karena tekanan), maka:
r =r ' ( ∆ P ) z
dengan r '= resistensi spesifik filter cake pada perbedaan tekanan 101 x 103 Pa; dan s
= cake filter kompresibilitas.
C. Contoh Praktikum dan Contoh Soal
a) Suatu suspensi dengan kadar solid 15% disaring menggunakan plate dan frame filter
press. Perbedaan tekanan sebesar 290 Pa dan luas area filter 0,55 m 2. Data filtrate
yang dihasilkan sebagai berikut:
Waktu (menit) 7.5 30.4 50 90
Filtrat m3 1.8 3.8 4.9 6.8
Hitung resistensi spesifik filter cake dan volume filtrat yang dihasilkan setelah 45
menit! (Asumsi: filter cake tidak bisa dimampatkan dan viskositas filtrat 1,33 x 10 -3
N s m-2)
Jawab :
t (s) 450 1825 3000 5400
V (m3) 1.8 3.8 4.9 6.8
V/A 3.3 6.9 8.9 12.4
t/(V/A) 136.4 264.5 337.1 435.5

Plot t/(V/A) vs V/A

Plot t/(V/A) vs V/A


500
450
400 f(x)= =0.99
R² 35.29 x + 12.38
350
300
250
200
150
100
50
0
0 2 4 6 8 10 12 14

Dari grafik diperoleh :


Slope = 35.288
Intercept = 12.384
μrV c
Slope=
2∆P

35.288=
{ ( 1.33∗10−3 )∗r∗0.15 }
2∗290
r =1.03∗108 m−2
Jadi Resistance spesifik filter cake adalah 1.03x108 m-2
Dari persamaan regresi linear didapatkan :
t/(V/A)=35.288(V/A) + 12.384

Untuk 45 menit = 2700 s


2700 V
V
=35.288
0.55 ( )
+12.384
0.55
V 2 V
2700=35.288 ( )
0.55
+12.384
0.55 ( )
V
Jadi dimisalkan ( 0.55 ) = x , maka :
2
2700=35.288 ( x ) +12.384 ( x )
35.288 ( x )2 +12.384 ( x )−2700=0
Jadi x1=8.57 dan x2= -8.57 sehingga :
V
x=8.57= ( 0.55 )
V =4.7
Jadi filtrat yang dihasilkan ketika penyaringan berlangsung 45 menit adalah 4.7 m3

b) Suatu alat penyaring ukuran laboratorium diuji untuk penyaringan pada tekanan
tetap, yaitu sebesar 50 psi. Filtrat yang dihasilkan pada waktu tertentu ditampung dan
diukur. Hasilnya sebagai berikut :
Waktu (menit) 8 26 54.5 93
3
Filtrat m 5 10 15 20
2
Luas permukaan alat penyaring tersebut adalah 2 ft . Suatu alat penyaring induksi
akan dipakai untuk menyaring cairan yang sama namun 50% lebih pekat daripada
yang dipakai sebelumnya. Apabila beda tekanan dalam penyaring adalah 40 psi, dan
luas bidang saringnya adalah 100 ft2, hitunglah filtrat yang didapat setiap jam !
Jawab :
 Dari data percobaan alat penyaring skala laboratorium didapat :
t (jam) 0.133 0.433 0.907 1.55
V (galon) 5 10 15 20
V/A 2.5 5 7.5 10
t/(V/A) 0.053 0.087 0.121 0.155

 Plot t/(V/A) vs V/A


Plot t/(V/A) vs V/A
0.18
0.16
0.14 f(x)==0.99
R² 0.02 x + 0.01
0.12
Axis Title

0.1
0.08
0.06
0.04
0.02
0
0 2 4 6 8 10 12
Axis Title

 Dari grafik diperoleh :


Slope = 0.0151
Intercept = 0.0076
μrV c
Slope=
2∆P
 Dari persamaan regresi linear didapatkan :
t/(V/A)=0.0151(V/A) + 0.0076 .............. (1)
 Untuk scale up (penyelesaian dengan skala industri), maka dimisalkan :
μr
K= dan K ' =μ r L .................. (2)
2
 Dari (1) dan (2) diperoleh persamaan :
t V V K'
= c K +
V ∆ P A ∆P ........................(3)
( ) A
 Dari data percobaan penyaring skala Lab, didapatkan Slope = 0.0151 dan
intercept = 0.0076, jadi :
μrV c μr 0.0151 ∆ P
0.0151= , sedangkan K= , sehingga : K=
2∆ P 2 Vc
μrL
0.0076= , sedangkan K ' =μ r L , sehingga: K =0.0076 ∆ P
∆P
 Misal : Vc=Vc1 dan ∆ P=∆ P1, sehingga :
0.0151 ∆ P1 '
K= dan K =0.0076 ∆ P 1
Vc1
 Jika K dan K’ disubtitusikan ke Persamaan (3) maka didapatkan :
t V c 0.0151 ∆ P 1 V 0.0076 ∆ P1
V
=
∆P (
Vc1 A
+
∆P ) ...............(4)
( )
A
 Untuk penyaringan skala pabrik, dimisalkan :
Vc=Vc2 dan ∆ P=∆ P2
 Dan dimasukkan dalam persamaan (4) maka diperoleh :

t V c2 0.0151∆ P1 V 0.0076 ∆ P1
V
=
∆ P2 (
Vc1 A
+
∆ P2 ) ...............(5)
( )
A
 Persamaan (5) dapat diubah bentuknya menjadi :

t V c2 ∆ P1 V ∆ P1
V
=0.0151 + ( ) ( )
V c1 ∆ P2 A ∆ P2
0.0076
......(6)
( )
A
 Diketahui
∆ P1= 50 psi dan ∆ P2= 40 psi , jadi :
∆ P1 50
= ...........................................................(7)
∆ P2 40
 Penyaring skala pabrik digunakan untuk menyaring cairan yang 50% lebih pekat
daripada cairan yang digunakan pada skala Lab, jika cairan lebih pekat berarti
fraksi padatan (Vc) juga lebih besar.
Misalkan Vc1 (cairan yang disaring skala lab) = 100 %, maka V c2 cairan yang
disaring skala pabrik 150%, sehingga :
V c2 150
= .......................................................(8)
V c1 100
 Jika (7) dan (8) dimasukkan dalam persamaan (6), maka diperoleh :
t
V
=0.0151
150
100 ( )( 5040 ) VA +( 5040 ) 0.0076
( )
A
t V
V
=0.0283
A ( )
+0.0095
( )
A
V 2 V
t=0.0283 ( )
A
+ 0.0095
A ( ) ....................(9)

 Dari soal diketahui bahwa akan dicari filtrat yang diperoleh setiap jam, sehingg
t=1, maka jika nilai t dimasukkan ke persamaan (9) menjadi :
V 2 V
1=0.0283 ( ) A ( )
+0.0095
A
2
V V
0=0.0283 ( ) +0.0095 ( )−1 ............(10)
A A
 Persamaan (10) adalah persamaan kuadrat sehingga dengan penyelesaian
persamaan kuadrat diperoleh :

( VA )=5.8 gallon/ ft 2

 Alat penyaring skala industri memiliki luas bidang penyaring A=100 ft2.
Sehingga volume filtrat yang diperoleh setiap jam adalah 5.8 gallon/ft 2 * 100 ft2
= 580 gallon
 Jadi volume filtrat yang dihasilkan oleh penyaring skala industri adalah 580
gallon/jam

Anda mungkin juga menyukai