Anda di halaman 1dari 18

LAPORAN PRAKTIKUM

LABORATORIUM TEKNIK KIMIA

MODUL : Plate and Frame Filter Press

PEMBIMBING : Shoerya Shoelarta , MT

Praktikum : 16 Desember 2015

Penyerahan Laporan : 23 Desember 2015

Oleh :

Kelompok : VI (enam)
Nama : 1. Ingga Yudha Prawira NIM.141411042
2. Irinda Fitri NIM.141411043
3. Nadia Pratiwi NIM.141411049

Kelas : 2B

PROGRAM STUDI DIPLOMA III TEKNIK KIMIA


JURUSAN TEKNIK KIMIA
POLITEKNIK NEGERI BANDUNG

2015
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Operasi filtrasi adalah operasi yang bertujuan memisahkan padatan dari cairan
dalam campuran padat-cair (slurry) dengan cara melewatkan umpan slurry ke dalam
media filter. Daya dorong (driving force) pada proses filtrasi adalah beda tekanan
umpan slurry masuk dan tekanan filtrat keluar media filter (-𝝙P). Slurry akan
dipisahkan menjadi padatan (cake) yang menempel pada media filter dan cairan (filtrat)
keluar dari media filter. Untuk proses filtrasi dari slurry yang banyak mengandung air,
proses filtrasi ini bertujuan untuk mengurangi kadar air (dewatering). Proses filtrasi
dilakukan apabila proses pemisahan campuran padatan-cairan tidak dapat dilakukan
dengan proses sedimentasi gravitasi atau kecepatan pengendapan partikel padatnya
lambat. Operasi filtrasi termasuk salah satu dari proses klasifikasi pemisahan secara
fisik-mekanik (classification of mechanical-physical separation process). Dalam
operasi filtrasi menggunakan plate and frame filter press dilakukan secara batch pada
tekanan konstan. Aplikasi proses filtrasi secara komersial di industri, digunakan secara
luas pada pabrik bahan makanan, obat-obatatan, kertas dan pengolahan limbah industri.
Dalam pengolahan limbah industri digunakan untuk mengurangi kadar air, sehingga
diperoleh produk cairan jernih dan padatan, selanjutnya produk padatan dikeringkan.

1.2 Tujuan
1. menghitung tahanan spesifik ampas ( α )
2. menghitung tahanan amapas ( Rc )
3. menghitung tahanan filter medium ( Rm )
4. menghitung laju filtrasi filtrat ( dV/dt )
5. menghitung waktu filtrasi selama 1 siklus ( t )
BAB II
LANDASAN TEORI

2.1 Plate And Frame Filter Press


Salah satu peralatan filtrasi batch yang penting adalah Plate And Frame Filter
Press, yang ditunjukkan oleh gambar 1, terdiri dari plat (plate) dan bingkai (frame)
berisi filter media (filter cloth) yang dirakit/dipasang diantara dua plat. Kapasitas Plate
And Frame Filter Press bergantung pada jumlah plate dan frame yang digunakan yang
disusun secara seri. Setiap frame sebagai tempat kedudukan filter media terdiri dari 2
(dua) media filter. Plate mempunyai saluran filtrat yang turun sepanjang plate. Umpan
slurry dipompa dan dialirkan melalui setiap saluran frame, kemudian disemprotkan
pada kedua sisi media filter.Filtrat mengalir melewati media filter dan padatan
menempel pada media filter. Filtrat mengalir diantara media filter dan permukaan plate
melalui saluran keluar . Satu siklus proses filtrasi sudah selesai, apabila pori-pori media
filterpada frame sudah penuh (tertutup) oleh padatan.

Gambar 1 : Proses filtrasi didalam Plate and Frame Filter Press


Keterangan gambar :
1. Umpan Slurry masuk
2. Rangka Plate And Frame Filter 4. Slurry yang disemprotkan ke
Press media filter
3. Produk filtrat keluar media filter 5. Plate
6. Plate
7. Plate
8. Frame dan media filter
Gambar 2 : Peralatan Plate And Frame Filter Press
1
2

Gambar 3 : 1.Penampang Frame 2.Penampang Plate


2.2 Dasar Teori Proses Filtrasi Batch Pada Tekanan Konstan

𝐝𝐭 𝛍 𝛂 𝐂𝐬 𝛍 𝐑𝐦
= 𝐕+ = 𝐊𝐩 + 𝐁(2-1)
𝐝𝐕 𝐀𝟐 (−∆𝐏) 𝐀 (−∆𝐏)

Dimana : Kp dalam (s/m6) (SI) dan B dalam (s/m3) (SI)


𝛍 𝛂 𝐂𝐬
𝐊𝐩 = (𝐒𝐈) (2-2)
𝐀𝟐 (−∆𝐏)
𝛍 𝐑𝐦
𝐁= (𝐒𝐈)(2-3)
𝐀 (−∆𝐏)
𝐝𝐭
Grafik hubungan : 𝐯𝐬 𝐕
𝐝𝐕

𝐒𝐥𝐨𝐩𝐞 = 𝐊𝐩

𝐝𝐭 𝐬
( )
𝐝𝐕 𝐦𝟑

𝐈𝐧𝐭𝐞𝐫𝐬𝐞𝐩 = 𝐁

𝐕𝟏 +𝐕𝟐
̅=
𝐕𝐨𝐥𝐮𝐦𝐞 𝐅𝐢𝐥𝐭𝐫𝐚𝐭 𝐑𝐚𝐭𝐚 − 𝐑𝐚𝐭𝐚, 𝐕
𝟑
(𝐦 )
𝟐
Gambar 4 : Grafik hubungan dt/dV panda filtrasi tekanan tetap

Untuk tekanan konstan, α konstan dan cakeyang tidak dapat dimampatkan (incompressible),
maka variabelnya hanya V dan t, sehingga integrasi :
𝐭 𝐕
∫𝟎 𝐝𝐭 = ∫𝟎 (𝐊𝐩 𝐕 + 𝐁)𝐝𝐕(2-4)

𝐊𝐩
𝐭= 𝐕𝟐 + 𝐁 𝐕 (2-5)
𝟐
𝐭 𝐊𝐩
= 𝐕 + 𝐁(2-6)
𝐕 𝟐

𝐭
Grafik hubungan : 𝐯𝐬 𝐕
𝐕

𝐝𝐭 𝐬
( )
𝐝𝐕 𝐦𝟑

𝐒𝐥𝐨𝐩𝐞 = 𝐊𝐩

Intersep = B

𝐕𝐨𝐥𝐮𝐦𝐞 𝐅𝐢𝐥𝐭𝐫𝐚𝐭, 𝐕(𝐦𝟑 )

Gambar 5 : Grafik hubungan t/V panda filtrasi tekanan tetap

Dimana V adalah volume filtrate (m3) selama waktu t (s)


Dari data percobaan dibuatgrafik dt/dV vs V (gambar 4), dimana dt/dV fungsi linier dari
Vatau, t/V vs V (gambar 5), dimana t/V fungsi linier dari V.
Tahanan spesifik ampas (α) dicari dari koefisien arah (slope) = Kp dan tahanan media filter
(Rm) dari intersep = B (gambar 4) atau,tahanan spesifik ampas (α) dicari dari koefisien arah
(slope) = Kp/2 dan tahanan filter medium (Rm) dari intersep = B (gambar 5).

Laju Filtrasi (dV/dt)


Variabel-variabel yang mempengaruhi laju filtrasi :
 Beda tekanan aliran umpan masuk dan tekanan filtrate keluar filter (-∆P)
 Viskositas cairan (μ)
 Luas media filter/frame (A)
 Tahanan cake (Rc) Dan tahanan medium filter(Rm)

𝐝𝐕 𝐀 (−∆𝐏)
𝐋𝐚𝐣𝐮 𝐅𝐢𝐥𝐭𝐫𝐚𝐬𝐢 ∶ = (𝐑𝐜+𝐑𝐦)𝛍 (2-7)
𝐝𝐭
BAB III
METODOLOGI PERCOBAAN
3.1 Susunan alat yang digunakan

6
5

2 9
10
3 7 8
4

Gambar 6 : Susunan alat Plate And Frame Filter Press

Keterangan gambar :
1. Motor 4. Pompa 8. Katup Filtrat
Pengaduk 5. Katup Umpan 9. Plate Frame And
6. Presure gauge Filter Press
2. Tangki Slurry 7. Pressure gauge 10. Tangki filtrat
3. Katup Isap Pompa

3.2 Alat bantu yang digunakan :


1. Kunci sambungan flens
2. Stop Watch
3. Mistar/penggaris

3.3 Bahan yang digunakan :


1. Air (H2O) (1 m3)
2. Kapur (CaCO3) atau padatan lain (50 kg)
3.4 Prosedur Kerja
1. Pasang instalasi plate and frame filter press seperti pada susunan gambar 6
2. Pasang filter pada frame, untuk setiap frame 2 filter (jumlah filter dan frame tergantung
pembimbing)
3. Rapatkan susunan plate and frame filter press dengan cara ditekan (di press)
4. Isi tangki slurry dengan air sampai volumenya 80%
5. Ukur diameter tangki, tinggi air dalam tangki, dan hitung volume air dalam tangki slurry
6. Ukur densitas air dan hitung berat air dalam tangki slurry
7. Buat slurry (kapur dalam air) dalam tangki slurry dengan konsentrasi 5 kg padatan/100 liter
air (tergantung pembimbing)
8. Hitung berat kapur yang dibutuhkan
9. Timbang kapur yang dibutuhkan
10. Masukan kapur yang dibutuhkan dalam tangki slurry dan aduk dengan motor pengaduk
sampai homogen.
11. Hidupkan pompa
12. Buka katup (valve) umpan slurry plate and frame filter press dengan bukaan tertentu
(tergantung pembimbing) dan katup produk filtrate dengan bukaan penuh
13. Baca tekanan umpan slurry masuk dan tekanan filtrat keluar pada Manometer Pressure
Gauge
14. Tampung filtrat yang keluar dari plate and frame filter presspada tangki filtrat
15. Catat volume filtrat dan waktu yang dibutuhkan untuk menampung filtrat setiap volume
tertentu secara kumulatif (minimal 10 data)
16. Lanjutkan terus operasi filtrasi sampai 1 siklus filtrasi selesai, yaituapabila sudah tidak ada
filtrat yang keluar dari filter dan catat volume total filtrate. Matikan pompa dan tutup semua
katup
17. Lepas/bongkar instalasi plate and frame filter press dan cuci filter, plate dan framenya
18. Ulangi prosedur 1-17 dengan operasi tekanan yang berbeda.
BAB IV
HASIL PERCOBAAN
4.1 Data Pengamatan
- Diameter Reaktor = 90 cm = 9 dm
- Tinggi reactor = 62 cm = 6,2 dm
- Volume = 100 L
- Massa Kapur = 1 kg
1 𝐾𝑔 1000 𝑙𝑖𝑡𝑒𝑟 𝑘𝑔
a. Konsentrasi kapur dalam Slurry, 𝐶𝑠 = 𝑥 = 10
100 𝑙𝑖𝑡𝑒𝑟 𝑚3 𝑚3
𝑙𝑢𝑎𝑠
b. Luas Total Filter, 𝐴 = 𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑓𝑟𝑎𝑚𝑒 𝑥 𝑓𝑟𝑎𝑚𝑒

0,16 𝑚2
𝐴 = 2 𝑓𝑟𝑎𝑚𝑒 𝑥 = 0,32 𝑚2
𝑓𝑟𝑎𝑚𝑒
T = 20 oC
P, tekanan konstan = 1,25 bar (125.000 N/m2)
Jumlah frame yang digunakan = 2 frame
Luas frame = 0,32 m2
Konsentrasi slurry 1 kg/100 liter air

4.2 Pengolahan Data


∆P = 1,25 Bar

t V ∆t ∆V ∆t/∆V 𝐕𝟏 + 𝐕𝟐
̅=
𝐕 (𝐦𝟑 )
(s) (𝐦𝟑 ) (s) (𝐦𝟑 ) (s/𝐦𝟑 ) 𝟐
0 0 0 0 0 0
48 0.00228 48 0.00228 21052 0.00114
62 0.00456 14 0.00228 6140 0.00342
80 0.00684 18 0.00228 7894 0.00570
99 0.00912 19 0.00228 8532 0.00798
120 0.01140 21 0.00228 9245 0.01026

Tabel 2. Data percobaan pada tekanan 1,25 Bar


25000

20000

15000
(s/𝐦^𝟑)
∆t/∆V

10000 y = 23194x + 8700.3


R² = 0.0002

5000

0
0 0.002 0.004 0.006 0.008 0.01 0.012
Volume Filtrat Rata-Rata (𝐦^𝟑)

Grafik 2. Grafik hubungan ∆t/∆V terhadap volume filtrate rata-rata pada tekanan 1,5 Bar
Kp/2 = 23914
Kp = 47828
B = 8700,3
 Tahanan spesifik cake (𝛂)
𝐴2 (−∆𝑃)𝐾𝑝
α=
𝜇 𝐶𝑠
𝑘𝑔 s
(0,32𝑚2 )2 . 125000 2 . 23914 6
α= 𝑚𝑠 𝑚
𝑘𝑔 𝑘𝑔
0,001 𝑚𝑠 . 10 3
𝑚
α = 3,06x 1010 m/kg

 Menghitung Rm
𝐵𝐴(−∆𝑃)
Rm =
𝜇
𝟖𝟕𝟎𝟎,𝟑 𝒙 𝟎,𝟑𝟐 𝒙 𝟏𝟐𝟓𝟎𝟎𝟎
= 𝟎,𝟎𝟎𝟏

=3,48 x 1011 m-1

 Tahanan Cake (Rc)


α Cs ∆V 𝟑,𝟎𝟔 𝐱 1010 𝑥 10 𝑥 0,00228
Rc = = = 2,18 x 109 m-1
𝐴 0,32
 Hitung waktu filtrasi
𝐾𝑝 2
𝑡= 𝑉 +𝐵
2
= 23914 𝑥 0,002282 + 8700,3 = 8700,42 s

 Laju Filtrasi
𝑘𝑔
𝑑𝑉 𝐴 (−∆𝑃) 0,32𝑚2 𝑥 125000 𝟑
= (𝑅𝑐+𝑅𝑚)𝜇
= 𝑚𝑠2
𝑘𝑔 = 1,14 x 10-4 𝒎 ⁄𝒔
𝑑𝑡 (𝟐,𝟏𝟖 𝐱 109 +3,48 𝑥 1011 ) 0,001
𝑚𝑠
BAB V
PENUTUP
5.1 Pembahasan

Ingga Yudha Prawira (141411042)


Pada praktikum kali ini dilakukan percobaan filter press. Praktikum ini bertujuan untuk
memisahkan padatan dan cairan yang terdapat pada campuran slurry. Campuran slurry yang
digunakan pada percobaan kali ini menggunakan campuran antara air kran dan zat kapur (kalsium
karbonat).
Praktikum diawali dengan mengisi air keran pada tangki slurry sampai tanda batas yang
telah ditentukan, kemudian dilakukan pengukuran volume air yang terdapat dalam tangki tersebut.
Volume air yang terukur adalah sebesar 394 L. Setelah volume air terukur, kemudian dilakukan
pengukuran massa kapur yang akan ditimbang sehingga akan menghasilkan konsentrasi 1 kg
kapur/100 L air. Massa kapur yang ditimbang adalah sebesar 3,94 kg. Setelah ditimbang, kemudian
dilakukan pencampuran pada tangki slurry menggunakan pengaduk otomatis.
Tangki slurry kemudian dirangkaikan menuju pompa, lalu dari pompa disambung kembali
dengan mesin filter press, dari mesin filter press kemudian disambungkan ke tangki filtrat. Seluruh
proses penyambungan tersebut dilakukan dengan menggunakan selang. Setelah seluruhnya
terpasang, kemudian dilakukan pemasangan plat frame dan filter press. Plat frame yang dipasang
adalah sebanyak 2 buah dengan luas penampang masing – masing sebesar 0,16 m2 dan jumlah
kain penyaring yang dipasang sebanyak 4 buah.
Pada praktikum ini didapatkan data sebagai berikut:
 Tahanan Spesifik cake (α) = 3,06x 1010 m/kg
 Tahanan Cake (Rc) = 2,18 x 109 m-1
𝟑
 Laju Filtrasi = 1,14 x 10-4 𝒎 ⁄𝒔
Pada praktikum, praktikan mengalami kendala yakni kebocoran pada plate and frame
sehingga filtrat yang didapatkan padatangki tidak begitu maksimal. Karena, banyak sekali slurry
yang terbuang.
Irinda Fitri (141411043)
Filtrasi merupakan salah satu operasi yang digunakan untuk memisahkan padatan dari
cairan dalam campuran slurry dengan cara melewatkan slurry ke dalam media filter. Dalam
percobaan kali ini dilakukan pemisahan dengan menggunakan plate and frame press yang
bertujuan untuk menghitung tahanan ampas, tahanan filter medium, laju filtrasi filtrate, dan waktu
filtrasi selama satu siklus.
Cake yang didapat dalam praktikum kali ini sangat tipis dikarenakan adanya kebocoran
saat filtrasi berlangsung. Hal ini diduga dikarenakan pemasangan plate dan frame press yang
kurang rapat sehingga terjadi kebocoran dan cake yang diperoleh sangat sedikit. Hal ini juga
diduga dikarenakan valve yang dibuka pada pompa peristaltic terlalu besar sehingga kebocoran
terjadi. Selain cake yang sedikit, kebocoran juga mengakibatkan filtrate yang keluar hanya 5 cm
atau 11,4 L. Padahal jika tidak terjadi kebocoran maka filtrate yang dihasilkan dapat lebih banyak.
Seharusnya praktikum kali ini dilakukan dengan adanya perbedaan tekanan sehingga dapat
diketahui pengaruh tekanan terhadap proses filtrasi. Namun karena keterbatasan bahan baku dan
waktu, maka filtrasi hanya dilakukan sekali run saja dengan satu tekanan.
Sedangakan menurut teori, apabila dilakukan dengan beda tekanan, maka harga koefisien
tahanan cake akan semakin besar. Hal ini dikarenakan dengan semakin besarnya beda tekan yang
terjadi, maka cake yang terbentuk semakin tebal sehingga memiliki tahanan yang semakin besar
dan nilai koefisien tahanan cake juga akan semakin besar, serta kemiringan grafik juga semakin
besar. Hal ini dapat dilihat dari nilai Kp dan B yang semakin besar bila tekanannya juga besar.
Demikian pula dengan penentuan harga koefisien medium filter. Berdasarkan pengamatan dan
perhitungan dapat diketahui bahwa semakin besar beda tekanan yang terjadi, maka cake yang
terbentuk semakin banyak dan akan berperan sebagai medium filter selain kertas saring. Kemudian
dengan menebalnya cake tersebut maka tinggi kapiler atau pori-pori medium filter semakin besar
sehingga tahanan medium filter terhadap aliran yang menembusnya semakin besar dan
berpengaruh terhadap harga koefisien medium filter yang akan semakin besar pula.
Nadia Pratiwi (141411049)
Salah satu peralatan filtrasi batch yang penting adalah Plate And Frame Filter Press. Setiap
frame sebagai tempat kedudukan filter media terdiri dari 2 (dua) media filter. Plate mempunyai
saluran filtrat yang turun sepanjang plate. Umpan slurry dipompa dan dialirkan melalui setiap
saluran frame, kemudian disemprotkan pada kedua sisi media filter.Filtrat mengalir melewati
media filter dan padatan menempel pada media filter. Filtrat mengalir diantara media filter dan
permukaan plate melalui saluran keluar . Satu siklus proses filtrasi sudah selesai, apabila pori-pori
media filterpada frame sudah penuh (tertutup) oleh padatan.
Langkah pertama yang dilakukan adalah melarutkan 1 kg kapur dalam 100 L air didalam tangki
pencampuran. Kemudian dilakukan pengadukan dengan pengaduk mekanik agar larutan homogen.
Kemudian merangkai alat. Sebelum alat digunakan, terlebih dahulu dilakukan uji kebocoran. Hal
ini dilakukan agar pada saat melakukan Filter Press, tidak terjadi kebocoran sehingga tidak
melewatkan kapur yang akan disaring. Setelah alat selesai dirangkai, langkah selanjutnya adalah
melakukan proses filter press. Air yang dihasilkan ditampung didalam tempat penampungan dan
dilakukan perhitungan volume setiap penambahan volume 10 L. Setelah itu dihitung tekanan yang
digunakan. Pada peralatan Frame dan Filter Press, kapur berhasil difilter dengan baik. Kecepatan
10 L volume pada penampungan semakin lama semakin lambat, karena terjadinya penambahan
kapur yang terfilter pada peralatan Filter Press.

5.2 Simpulan
 Tahanan spesifik cake (α) = 3,06x 1010 m/kg
 Menghitung Rm = 3,48 x 1011 m-1
 Tahanan Cake (Rc) = 2,18 x 109 m-1
 Hitung waktu filtrasi = 8700,42 s
3
 Laju Filtrasi = 1,14 x 10-4 𝑚 ⁄𝑠
DAFTAR PUSTAKA
Geankoplis, C., C J., “Transport Process and Unit Operation” 3rd., Prentice Hall, Upper
Saddle River New Jersey,1993.
Peters and Timmerhauss, “Plant Design and Economic for Chemical Engineering”
Mc.Graw-Hill Chemical Engineering Series.

Anda mungkin juga menyukai