Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Oleh :
Kelompok : 8 (delapan)
Nama : 1. Dita Apriani NIM 141411008
2. Faisal Riadi NIM 141411010
3. Khoirin Najiyyah Sably NIM 141411015
Kelas : 2A
2015
DAFTAR ISI
Filtrasi atau penyaringan (septum) adalah pemisahan partikel zat padat dari fluida
dengan jalan melewatkan fluida itu melalui suatu medium penyaring atau septum. Dalam
industri kimia, proses filtrasi memiliki peranan penting untuk memisahkan bahan-bahan
sehingga dihasilkan suatu produk yang diinginkan yaitu padatan atau cairannya dan bahkan
kedua-duanya. Agar proses filtrasi berjalan cepat biasanya dapat dimodifikasi umpan dengan
cara pemanasan, rekistralisasi, atau dengan penambahan filter aid yaitu suatu senyawa yang
dapat mengurangi kompresibililitas cake, mengurangi penetrasi partikel kecil lain yang tidak
diharapkan yang dapat menutupi pori-pori membran sehingga mengurangi laju filtrasi.
Oleh karena banyaknya ragam bahan yang difiltrasi dan bermacam kondisi operasi,
jenis filter pun dapat dimodifikasi. Filtrasi sering diterapkan pada proses-proses biologis
seperti memisahkan ekstrak juice atau memisahkan mikroorganisme dari medium
fermentasinya. Pada proses-proses pemisahan yang sulit, proses filtrasi konvesional harus
didukung dengan teknologi lain agar filtrasi lebih praktis, cepat, dan kualitas produk tidak
terdegradasi.
Kebanyakan filter industri merupakan filter tekanan atau filter vakum. Alat tersebut
dapat dijalankan secara batch atau kontinu, bergantung pada cara mengeluarkan zat padatnya.
Jika filtrasi dijalankan secara batch alat harus dibongkar untuk pengambilan cake kemudian
dipasang kembali, sehingga diperlukan waktu untuk bongkar pasang sedangkan pada proses
kontinu pengambilan cake dilakukan secara terus menerus dan memerlukan waktu operasi
yang lebih cepat.
Pada praktikum ini digunakan press filter berupa plate and frame filter press. Filter
terdiri atas plate and frame yang tersusun secara selang-seling. Plate terpisah dari frame
dengan suatu filter cloth. Pressing dilakukan untuk mendapatkan posisi plate dan frame yang
sesuai dan dikerjakan dengan putaran manual dan putaran hidrolik. Slurry dimasukkan
melalui lubang-lubang frame dan filtrat mengalir melalui cloth ditiap sisi sehingga 2 produk
(slurry dan cake) terbentuk secara simultan di tiap ruang penyaringan.
LANDASAN TEORI
2.1 FILTRASI
Filtrasi adalah proses dimana suatu campuran heterogen antara padatan dan cairan
dari suatu larutan yang dipisahkan oleh suatu filter medium, dimana cairannya akan terus
mengalir melewati medium porus, tetapi padatannya tertahan.Medium porus ini adalah Cake
yang dibentuk oleh padatannya sendiri yang terkumpul karena tertahan oleh filter medium
primer (kain penyaring). Fluidanya mungkin berupa zat cair atau gas. Gaya pendorong pada
operasi filtrasi dapat berupa:
1. Gaya berat
2. Tekanan
3. Vakum
4. Sentrifugal
Filter Press
Pada desain plate and frame ini, lempengan berbentuk bujur sangkar dengan
panjang sisi 6-28 in dan disusun silih berganti dengan bingkaiterbuka. Lempengan
tersebut tebalnya berkisar 0,25 sampai 2 in, sedangkan bingkainya setebal 0,25 sampai 8
inci. Lempengan dan bingkai itu didudukkan secara vertikal pada rak logam dengan
medium filter dipasang menutupi setiap bingkai dan dirapatkan dengan bantuan sekrup
dan rem hidraulik. Bubur umpan masuk pada satu ujung rakitan lempeng dan bingkai
tersebut. Slurry mengalir melalui saluran yang terpasang memanjang pada salah satu
sudut rakitan dari sudut tersebut melalui saluran tambahan mengalir ke dalam masing-
masing bingkai. Di sini zat padat itu diendapkan di atas permukaan pelat. Cairan
mengalir menembus kain filter, melalui alur atau gelombang pada permukaan lempeng,
sampai keluar press filter tersebut. (Beti Ria, 2009).
Sesudah filter tersebut dirakit, slurry dimasukkan dari pompa atau tangki
pendorong pada tekanan 3 sampai 10 atm. Filtrasi lalu diteruskan sampai tidak ada lagi
zat cair yang keluar dan tekanan filtrasi naik secara signifikan. Hal ini terjadi bila
bingkai sudah penuh dengan zat padat sehinggga slury tidak dapat masuk lagi. Filter itu
disebut jammed. Setelah itu, cairan pencuci dapat dialirkan untuk membersihkan zat
padat dari bahan-bahan pengotor yang dapat larut. Cake tersebut kemudian ditutup
dengan uap atau udara untuk membuang sisa zat cair tersebut sebanyak-banyaknya.
Keterangan gambar:
1. Umpan Slurry masuk
2. Rangka Plate And Frame Filter Press
3. Produk filtrate keluar media filter
4. Slurry yang disemprotkan ke media filter
5. Plate
6. Plate
7. Plate
dt μ α Cs μ Rm
= A2 (−∆P) V + A (−∆P) = Kp + B(2-1)
dV
μ α Cs
Kp = A2 (−∆P) (SI) (2-2)
μ Rm
B = A (−∆P) (SI)(2-3)
dt
Grafikhubungan :dV vs V
Slope = Kp
dt s
( )
dV m3
Intersep = B
V1 +V2
̅=
Volume Filtrat Rata − Rata, V (m3 )
2
Untuk tekanan konstan, α konstan dan cake yang tidak dapat di mampatkan
(incompressible), maka variabelnya hanya V dan t, sehingga integrasi :
t V
∫0 dt = ∫0 (Kp V + B)dV (2-4)
t Kp
= V+B (2-6)
V 2
t
Grafik hubungan :V vs V
dt s
( )
dV m3
Slope = Kp
Intersep= B
-Beda tekanan aliran umpan masuk dan tekanan filtrate keluar filter (-∆P)
-Viskositas cairan (μ)
METODELOGI PERCOBAAN
6
3 5
9
2
5 37 8 8
4 10
4. Pompa
5. Katup umpan
6. Pressure gauge
7. Pressure gauge
8. Katup filtrat
Pengeringan cake
Analisis data
Run 1
Tinggi (cm) Waktu (s)
5 13
10 28
15 43
20 59
25 76
30 95
35 115
40 136
45 147
50 160
55 176
60 194
1500
1400
t/V 1300
1200
1100
1000
0 0.02 0.04 0.06 0.08 0.1 0.12 0.14 0.16 0.18
V (m3)
4.2 Pembahasan
Berdasarkan percobaan dapat dianalisa bahwa filter press merupakan salah satu alat
yang terdiri dari seperangkat plate and frame. Mekanisme kerja alat ini ialah dengan
memanfaatkan tekanan. Dimana umpan yang masuk ke masing-masing komponen
menggunakan tekanan sebagai gaya dorongnya, cairan lewat melalui kanvas dan keluar
melalui pipa pengeluaran dan meninggalkan zat padat basah.
Percobaan yang kami lakukan kali inipertama-tama merangkai alat plate and frame
filter press. jumlah filter yang kami gunakan sebanyak 4 buah. Setelah alat dirangkai, susunan
plate and frame dirapatkan dengan cara ditekan (press). Kemudian tangki slurry diisi dengan
air sampai volumenya 80% yang nantinya berat air dan volume air dalam tangki dihitung.
Massa kapur yang ditambahkan 5,24 kg dalam 0,423 m3 air. Kapur dicampurkan dengan air
sampai homogen, lalu pompa dinyalakan. Tekanan yang digunakan yaitu 1,4 bar.
Dari percobaan didapat data volume filtrate dan waktu filtrasi. Berdasarkan kurva t/V
terhadap V didapatkan nilai regresi sebesar 0,7791, dan y =21,759x + 1207,2. Sehingga
didapatkan perhitungan untuk mencari data-data seperti diantaranya yaitu Tahanan spesifik
ampas (α) yang didapat sebesar 2,23 x 107 m⁄kg, Tahanan ampas (Rc) yang didapat sebesar
4,729 x 108 m-1, Tahanan filter medium (Rm) yang didapat sebesar 7,67 x 1010 m2, Laju
filtrat (dV/ dt) yang didapat sebesar 8,228 x 10-4 m3
/ s dan Waktu filtrasi (t) yang didapat
sebesar 207,06 s.
Kedua variable tersebut mempengaruhi laju filtrasi. Dimana semakin besar harga
tahanan ampas dan tahana filter medium maka laju alir filtrate semakin lambat.
Pada percobaan ini, dilakukan analisa untuk memisahkan partikel padat dari larutan
suspense atau slurry dengan cara filtrasi, yaitu dengan menggunakan filter press. Alat filter
press ini terdiri dari seperangkat piringan atau lempeng (plate) yang dirancang untuk
memberikan sederetan ruang dimana zat padat dapat ditahan.
Bahan yang digunakan adalah kapur (CaCO3) yang dicampur air ke dalam tangki
berpengaduk. Tangki berpengaduk ini telah disambungkan dengan pompa dan juga alat filter
press.
Selama proses pemisahan, lempeng (plate) harus ditutup dengan medium filter atau
kanvas. Slurry umpan masuk ke dalam masing-masing komponen tersebut menggunakan
tekanan, cairannya melewati kanvas dan keluar melalui pipa pengeluaran dan meninggalkan
zat padat basah di dalam ruang itu. Filter press berbentuk plate dan frame disusun silih
Filter press adalah salah satu metode filtrasi yang bekerja pada tekanan konstan. Filter
ini terdiri dari seperangkat lempengan yang dirancang untuk memberi sederetan
kompartemen untuk pengumpulan zat padat. Lempengan tersebut ditutup dengan medium
filter seperti kanvas (Beti Ria,2009). Slurry umpan masuk ke dalam masing-masing
lempengan dan medium filternya dengan tekanan, cairannya lewat melalui kanvas dan keluar
melalui pipa keluaran dan meninggalkan zat padat basah. diantara lempengan tersebut.
Pada praktikum kali ini dilakukan analisa untuk memisahkan partikel padat
dari suatu larutan suspense atau slurry dengan cara filtrasi menggunakan alat plate and filter
press. Rangkaian alat filtrasi ini terdiri dari alat utama yaitu plate and frame filter press dan
penunjang terdiri dari tangki umpan, tangki filtrate,pompa, katup isap pompa,katup umpan.
Slurry yang digunakan adalah air kapur yang dimasukkan ke dalam tangki pengaduk. Massa
kapur yang ditambahkan adalah 5,24 kg dalam 0,423 m3 air. Pada saat slurry didalam tangki
umpan perlu adanya proses pengadukan agar slurry tidak mengendap didalam tangki. Setelah
alat selesai dirangkai, kemudian proses filtrasi dimulai dengan diawali katup pada tangki
umpan dibuka untuk mengalirkan slurry dengan pompa ke alat filtrasi plate and frame filter
Semakin lama proses filtrasi maka semakin tebal cake yang dihasilkan dari hasil filter
press. Hal ersebut menyebabkan proses filtrasi berlangsung semakin lama karena cake yang
dihasilkan pun menjadi media filtrasi sekunder dimana pori-pori kanvas saring tertutup cake,
pori-pori cake yang lebih kecil menyebabkan padatan kapus sulit untuk lolos dan
menghasilkan filtrate yang lebih jernih. dimana cake memberikan tahanan kepada aliran
cairan yang menembusnya sehingga proses filtrasi berlangsung lebih lama.
Proses filtrasi selesai jika slurry yang digunakan sudah habis dan pada frame
pori-pori media filter frame sudah penuh atau tertutup oleh padatan atau cake. Cake dijemur
untuk mengurangi kandungan air yang masih terkandung. Massa cake yang dihasilkan
sebesar 9,62 kg
Berdasarkan kurva t/V terhadap V didapatkan nilai regresi sebesar 0,7791, dan
y =21,759x + 1207,2. Sehingga didapatkan perhitungan untuk mencari data-data seperti
diantaranya yaitu Tahanan spesifik ampas (α) yang didapat sebesar 2,23 x 107 m⁄kg, Tahanan
ampas (Rc) yang didapat sebesar 4,729 x 108 m-1, Tahanan filter medium (Rm) yang didapat
sebesar 7,67 x 1010 m2, Laju filtrat (dV/ dt) yang didapat sebesar 8,228 x 10-4 m3
/ s dan
Waktu filtrasi (t) yang didapat sebesar 207,06 s.
KESIMPULAN
5.1 Kesimpulan
Geankoplis, C.J. 1997. Transport and Unit Operations, 3rd ed., pp 536-539, Prentice Hall,
New Delhi, India.
Anonim. 2012. “Artikel Teknik Kimia – Plate and Frame Filter Press”.
http://atikelteknikkimia.blogspot.com/2012/12/plate-and-frame-filter-press.html?m%3D1&ei
[17 Desember 2015]
LAMPIRAN
1. Volume tabung
V = π r2 t
= 3, 14 . (45,55 cm)2 . 84 cm
= 546049,14 cm3
= 546,04914 L
= 0,546 m3
RUN 1
2. Volume air dalam tangki
V = π r2 t
= 3,14 . (45,55 cm)2 . 65 cm
= 423467,19025 cm3
= 423,467L
= 0,423 m3
masa kapur
Konsentrasi kapur dalam tangki umpan = volume air dalam tangki umpan
massa kapur
12,4 kg/ m3 =
0,423 𝑚3
Kp = 21,759 x 2 = 43,518
μ α Cs
Kp = ∆P A2
Kp ∆P A2
α= μ Cs
(43,518)(140000 Pascal)(0,4536 m2 )2
= kg
(0,001 )(56,257 kg/ m3 )
ms2
α Cs V
Rc = A
B = 1207,2
μ Rm
B= ∆P A
= 7,67 x 1010 m2
8. Laju filtrasi
𝑑𝑉 𝐴 𝛥𝑃
=
𝑑𝑡 (𝑅𝑐 + 𝑅𝑚)µ
9. Waktu filtrasi
= 207,06 s