DISUSUN OLEH :
1720421021
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS FAJAR
MAKASSAR
2018
PENDAHULUAN SISTEM UTULITAS PABRIK
Di dalam pabrik kimia, energi merupakan salah satu komponen biaya produksi,
yang peranannya meningkat akhir-akhir ini. Karena itu sarjana-sarjana teknik
kimia yang bekerja di pabrik kimia (termásuk kilang minyak dan gas bumi) pertu
dibekali dengan dasar-dasar ke-energian, agar mereka dapa membuat
pertimbangan realistik terhadap energi sebagai komponen biaya produksi.
2
Penurunan kualitas energi terutama dirasakan jika energi tersebut
dihubungkan dengan kemampuan kerja mekanik. Penurunan kualitas energi ini
sebenamya telah lama digariskan dalam Hukum Kedua Termodinamika yang
menyatakan bahwa setiap kelangsungan proses selalu diikuti dengan kenaikan
entropi total. Jadi suatu pabrik kimia dikatakan efisien, jika industri tersebut
hanya menimbulkan kenaikan entropi sekecil-kecilnya. Buku acuan ini hanya
akan membahas hal-hal yang berhubungan dengan dua batasan pertama, yaitu
konversi energi sehubungan dengan hukum kekekalan massa dan energi.
1. Konversi Energi
Di antara tiga bentuk akhir energi dalam pabrik kimia, panas merupakan
bentuk energi yang paling banyak digunakan, misalnya untul distilasi, penguapan,
penyeringan, reaksi endotermik dan reaksi temperatur tinggi. Kriteria posisinya
ini, kerja mekanik sering agak terlupakan dalam evaluasi dan analisis sistem
energi di industri pabrik kimia yang memerlukan relatif banyak energi mekanik
antara lain: pabrik nitrogen/oksigen, pencairan gas alam, dan pabrik semen
Sedangkan industri yang banyak memerlukan listrik sebagai sumber energi kimia
adalah pabrik soda/khior aluminium, dan industri elektrokimia lainnya.
3
a. Pengurangan konsumsi energi dengan jalan perencanaan jadwal produksi
terpadu dengan utilitasnya
b. Pengurangan konsumsi energi dengan jalan meningkatkan efisiensi-alat-
alat dan menjaganya pada harga niaksimum.
c. Penggantia alat-alat yang boros energi.
d. Penggunaan bahan baku proses dengan kualitas tinggi, sehingga
mengurangi beban pemurnian bahan baku maupun produk, yang biasanya
memerlukan banyak energi.
e. Penyempurnaan desain sistem pemroses secara keseluruhan.
a. Analisis dan sintesis sistem uap dan produksi kerja (steam and power
halancing Cogeneration).
b. Analisis dan sintesis sistem rangkaian penukat panas (heat exchanger
networkpinch technology.heat pump)
c. pengembangan alat-alat pemulihan panas (heat recovery units, waste- heat
exchangers).
Di dalam pabrik energi ini, berbagai sarjana teknik dapat berperan dalam
perancangan, pembangunan dan pengoperasiannya. Untuk kerja sama ini sarjana
teknik dari suatu disiplin harus mengetahui tugas, kewajiban dan peranannya di
dalam sistem: kerja sama. Di dalam kilang minyak dan gas bumi, kebutuhan daya
listrik dan uap pemros diperkirakan terutama oleh para sarjana teknik kimia dan
teknik mesin. Selanjutnya mereka harus memperkirakan pula perubahan beian
listrik dan beban pemanas, sesu dengan pola perubahan kapasitas produksi.
4
UTITILIAS PABRIK
5
Hal ini mengingat pada motor yang lebih kecil membutuhkan pendinginan
yang lebih baik karena bagian untuk pendinginan berukuran lebih kecil yaitu
dengan membuat lubang- lubang pada rumah stator. Akibatnya motor akan lebih
mudah menjadi kotor terutama tempat kena yang banyak menghastkan debu dan
pengotor seperti pabrik semen atau tekstil.