Anda di halaman 1dari 18

i

MANAJEMEN PENDIDIKAN DAN TENAGA


KEPENDIDIKAN

Disusun oleh : Kelompok 2 (Kelas A)


1. Siska (1513022003)
2. Nindi Sella Y.P
3. Prima Istiana
4. Fathoni Ahmad
5. Widiya Astuti (1513022015)

PENDIDIKAN FISIKA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS LAMPUNG
2017
ii

KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan ke hadirat Allah SWT atas rahmat dan karunia-
Nya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah yang ditugaskan oleh dosen
pengampu yang membahas mengenai “Manajemen Pendidik dan Tenaga
Kependidikan”.

Makalah ini disusun guna memenuhi tugas mata kuliah Manajemen Pendidikan.
Kami mencoba memberikan suatu pemahaman yang berguna untuk pembaca . Serta
mengembangkan minat untuk mempelajarinya .

Saya menyadari bahwa makalah ini tidak lepas dari kesalahan-kesalah dan masih
banyak kekurangan. Untuk itu kritik dan saran yang sifatnya membangun sangat
diperlukan untuk kesempurnaan makalah ini. Semoga makalah ini dapat bermanfaat
bagi kita semua.

Bandarlampung, 4 april 2017

Penyusun
iii

DAFTAR ISI

COVER .......................................................................................................... i

KATA PENGANTAR ................................................................................... ii

DAFTAR ISI ................................................................................................ iii

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar belakang ................................................................................. 1
B. Rumusan Masalah ........................................................................... 2
C. Tujuan ............................................................................................. 2
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Manajemen dan Tenaga kependidikan di sekolah ......... 3
B. Jenis dan Tugas Pendidik dan Tenaga Kependidikan ..................... 4
C. Tujuan Manajemen Tenaga Pendidik dan Kependidikan................. 9
D. Komponen Manajemen Pendidik dan Tenaga kependidikan .......... 10
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan ....................................................................................... 14
B. Saran ................................................................................................. 14

DAFTAR PUSTAKA
1

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Tenaga pendidik dan kependidikan dalam proses pendidikan memegang


peranan strategis terutama dalam upaya membentuk watak bangsa melalui
pengembangan kepribadian dan nilai-nilai yang diinginkan. Dipandang dari
dimensi pembelajaran, peranan pendidik (guru, dosen, pamong belajar,
instruktur, tutor, widyaiswara) dalam masyarakat Indonesia tetap dominan
sekalipun teknologi yang dapat dimanfaatkan dalam proses pembelajaran
berkembang amat cepat. Hal ini disebabkan karena ada dimensi-dimensi
proses pendidikan, atau lebih khusus lagi proses pembelajaran, yang
diperankan oleh pendidik yang tidak dapat digantikan oleh teknologi.
Fungsi mereka tidak akan bisa seluruhnya dihilangkan sebagai pendidik dan
pengajar bagi peserta didiknya. Begitu pun dengan tenaga kependidikan
(kepala sekolah, pengawas, tenaga perpustakaan, tenaga administrasi)
mereka bertugas melaksanakan administrasi, pengelolaan, pengembangan,
pengawasan, dan pelayanan teknis untuk menunjang proses pendidikan
pada satuan pendidikan.

Sehubungan dengan tuntutan kearah profesionalisme tenaga pendidik dan


kependidikan, maka semakin dirasakannya desakan untuk peningkatan
mutu pendidikan pada setiap jenis dan jenjang pendidikan yang telah
menjadi komitmen pendidikan nasional. Isu klasik yang selalu muncul
selama ini ialah : usaha apa yang paling tepat untuk meningkatkan mutu
pendidikan melalui peningkatan mutu pendidik dan tenaga kependidikan?
2

Oleh karenanya penting untuk memahami terlebih dahulu bagaimana


mengelola pendidik dan tenaga kependidikan tersebut

B. Rumusan Masalah
1. Apa Definisi Manajemen Tenaga Pendidik dan Kependidikan?
2. Apa Tujuan Manajemen Tenaga Pendidik dan Kependidikan?
3. Apa Saja Jenis dan Tugas Tenaga Pendidik dan Kependidikan?
4. Apa Saja Komponen Tenaga Pendidik dan Kependidikan?

C. Tujuan
1. Memahami Definisi Manajemen Tenaga Pendidik dan Kependidikan.
2. Mengetahui dan Memahami Tujuan Manajemen Tenaga Pendidik dan
Kependidikan.
3. Mengetahui Jenis dan Tugas Tenaga Pendidik dan Kependidikan.
4. Mengetahui Komponen Tenaga Pendidik dan Kependidikan.
3

II. ISI

A. Pengertian Manajemen Pendidik dan Tenaga Kependidikan Sekolah

Pendidik dan tenaga pendidik disebut juga personel atau pegawai atau karyawan.
Menurut kami, kesemuanya itu memiliki arti yang sama, sehingga dalam makalah
kami ini mungkin kami gunakan istilah-istilah tersebut secara bergantian.

a. Pendidik

Menurut UU No.20 Tahun 2003 pasal 39 ayat 2, pendidik merupakan tenaga


profesional yang bertugas merencanakan dan melaksanakan proses
pembelajaran, menilai hasil pembelajaran, melakukan pembimbingan dan
pelatihan, serta melakukan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat,
terutama bagi pendidik pada perguruan tinggi. Menurut Ahmad Tafsir yang
dikemukan oleh Sulistiyorini di dalam bukunya, pendidik dalam Islam adalah
orang-orang yang bertanggung jawab terhadap perkembangan
anak didik dengan mengupayakan perkembangan seluruh potensi anak didik,
baik potensi afektif, potensi kognitif, maupun potensi pikomotorik.

Pendidik adalah bapak rohani (spiritual father) bagi anak didik yang
memberikan santapan jiwa dengan ilmu pembinaan akhlak mulia, dan
meluruskannya. Oleh karena itu, pendidik mempunyai kedudukan yang tinggi
sebagaimana yang dilukiskan dalam hadits Nabi Muhammad saw. bahwa
:“Tinta seorang ilmuwan (ulama) lebih berharga ketimbang darah seorang
syuhada”.
4

b. Tenaga kependidikan

Tenaga kependidikan adalah tenaga-tenaga (personil) yang berkecimpung di


dalam lembaga atau organisasi pendidikan yang memiliki wawasan pendidikan
(memahami falsafah dan ilmu pendidikan), dan melakukan kegiatan
pelaksanaan pendidikan (mikro atau makro) atau penyelenggaraan pendidikan.
Menurut Hasbulloh, yang dimaksud personel adalah orang-orang yang
melaksanakan sesuatu tugas untuk mencapai tujuan-tujuan tertentu. Dalam
konteks lembaga pendidikan atau sekolah dibatasi dengan sebutan pegawai.

c. Manajemen Pendidik dan Tenaga Kependidikan

Manajemen pendidik dan tenaga kependidikan merupakan kegiatan yang


mencakup penetapan norma, standar, prosedur, pengangkatan, pembinaan,
penatalaksanaan, kesejahteraan dan pemberhentian tenaga kependidikan
sekolah agar dapat melaksanakan tugas dan fungsinya dalam mencapai tujuan
sekolah. Manajemen tenaga kependidikan atau manajemen personalia
pendidikan bertujuan untuk mendayagunakan tenaga kependidikan secara
efektif dan efisien untuk mencapai hasil yang optimal, namun tetap dalam
kondisi yang menyenangkan. Untuk mewujudkan keseragaman perlakuan dan
kepastian hukum bagi tenaga kependidikan sekolah dasar dalam melaksanakan
tugas dan fungsi, wewenang dan tanggung jawabnya sesuai dengan ketentuan
perundang-undangan yang berlaku.

B. Jenis dan Tugas Pendidik dan Tenaga Kependidikan

Personel merupakan seluruh komponen yang terdapat instansi atau lembaga


kependidikan yang tidak hanya mencakup guru saja, melainkan keseluruhan yang
berpartisipasi di dalamnya. Dilihat dari jabatannya, tenaga kependidikan
dibedakan menjadi tiga, yaitu:
a. Tenaga Struktural
5

Merupakan tenaga kependidikan yang menempati jabatan-jabatan eksekutif


umum (pimpinan) yang bertanggung jawab baik langsung maupun tidak
langsung atas satuan pendidikan. Yang termasuk di dalamnya diantaranya:

1) Kepala sekolah
Bertanggung jawab atas keseluruhan kegiatan penyelenggaraan
pendidikan di sekolahnya baik ke dalam maupun ke luar yakni dengan
melaksanakan segala kebijaksanaan, peraturan dan ketentuan-ketentuan
yang ditetapkan oleh lembaga yang lebih tinggi. Tugas kepala sekolah
dalam kaitannya dengan manajemen tenaga kependidikan bukanlah
pekerjaan yang mudah karena tidak hanya mengusahakan tercapainya
tujuan sekolah, tetapi juga tujuan tenaga kependidikan (guru dan pegawai)
secara pribadi.

Sebagai top leader di sekolah, kepala sekolah wajib mendayagunakan


seluruh personel secara efektif dan efisien agar tujuan penyelenggaraan
pendidikan di sekolah tersebut tercapai secara optimal. Pendayagunaan
dimaksud ditempuh dengan jalan memberikan tugas-tugas jabatan sesuai
dengan kemampuan dan kewenangan masing-masing individu. Oleh
karena itu diperlukan adanya kejelasan tentang job description atau tugas
masing-masing sehingga tugas tugas yang dilaksanakan tidak berjalan
serampangan.

Ada beberapa prinsip dasar yang dasar yang harus dipegang kepala
sekolah dalam menerapkan manajemen personalia, yaitu:
a) Dalam mengembangkan sekolah, sumberdaya manusia adalah
komponen paling berharga.
b) Sumberdaya manusia akan berperan secara optimal jika dikelola
dengan baik sehingga mendukung tercapainya tujuan
institusi/lembaga sekolah.
6

c) Kultur dan suasana organisasi di sekolah, serta perilaku manajerial


kepala sekolah sangat berpengaruh terhadap pencapaian tujuan
pengembangan sekolah.
d) Manajemen personalia di sekolah pada prinsipnya mengupayakan
agar setiap warga (guru, staf administrasi, siswa, orang tua siswa, dan
yang terkait) dapat bekerja sama dan saling mendukung untuk
mencapai tujuan pengembangan sekolah.

2) Wakil kepala sekolah


Tugas wakil kepala sekolah antara lain:
a) Wakil kepala sekolah urusan kurikulum bertanggung jawab
membantu Kepala Sekolah dalam penyelenggaraan kegiatan-kegiatan
yang berkaitan langsung dengan pelaksanaan kurikulum dan proses
belajar mengajar.
b) Wakil kepala sekolah urusan kesiswaan bertanggung jawab
membantu Kepala Sekolah dalam penyelenggaraan kegiatan
kesiswaan dan ekstrakurikuler.
c) Wakil kepala sekolah urusan sarana prasarana bertanggung jawab atas
kegiatan-kegiatan inventaris pendayagunaan dan pemeliharaan sarana
dan prasarana serta keuangan sekolah.
d) Wakil kepala sekolah urusan pelayanan khusus bertanggung jawab
membantu Kepala Sekolah dalam penyelenggaraan pelayanan-
pelayanan khusus, seperti hubungan masyarakat, bimbingan dan
penyuluhan, usaha kesehatan sekolah dan perpustakaan sekolah.

b. Tenaga Fungsional
Merupakan tenaga kependidikan yang menempati jabatan fungsional yaitu
jabatan yang dalam pelaksanaan pekerjaannya mengandalkan keahlian
akademis kependidikan.

1) Guru
7

Merupakan tombak dalam proses pendidikan. Proses pendidikan tidak


akan berhasil dengan baik tanpa peran guru. Secara institusional, kemajuan
suatu lembaga pendidikan lebih ditentukan oleh pimpinan lembaga
tersebut daripada pihak lain. Akan tetapi, dalam proses pembelajaran, guru
berperan paling menentukan melebihi metode atau materi. Urgensi guru
dalam proses pembelajaran ini terlukis dalam ungkapan berbahasa Arab
yang pernah disampaikan A. Malik Fajar, “al-thoriqoh ahammu min al-
maddah walakinna al muddaris ahammu mi al-thoriqoh (metode lebih
penting daripada materi, tetapi guru lebih penting daripada metode)”.

Dalam proses pembelajaran, guru memegang peran yang sangat


menentukan,sehingga diperlukan langkah-langkah khusus dalam
merencanakan pengajaran. Ibrahim Bafadal sebagaimana dikutip oleh
Sulistiyorini, ada 10 langkah yang harus ditempuh di antaranya:
1. Mengenali tujuan pengajaran.
2. Melakukan analisis pengajaran.
3. Mengenali tingkah laku dan karakteristik murid.
4. Merumuskan tujuan performansi.
5. Menegmbangkan butir-butir tes acuan patokan.
6. Mengembangkan siasat pengajaran.
7. Mengembangkan dan memilih materi pelajaran.
8. Merancang dan melakukan penilaian formatif.
9. Merevisi pengajaran.
10. Melakukan penilaian sumatif.

Selain hal di atas, guru dituntut memiliki sikap ideal. Dengan julukan tugas
guru sebagai tenaga pendidik dan pengajar maka mereka mempunyai
fungsi sebagai berikut:
1. Guru sebagai pengelola proses pembelajaran.
2. Guru sebagai moderator.
3. Guru sebagai motivator.
4. Guru sebagai fasilitator.
8

5. Guru sebagai evaluator.

Sebagaimana tertera dalam UU sisdiknas No.20 tahun 2003 pasal 1 ayat6:


“Pendidik adalah tenaga kependidikan yang berkualifikasi sebagai guru,
dosen, konselor, pamong belajar, widyaiswara, tutor, instruktur, fasilitator,
dan sebutan lain yang sesuai dengan kekhususannya, serta berpartisipasi
dalam menyelenggarakan pendidikan”.

Azhar Arsyad menyebut guru sebagai media berbasis manusia. Media


berbasis manusia merupakan media tertua yang digunakan untuk
mengirimkan dan mengkomunikasikan pesan atau informasi. Guru atau
instruktur dapat merangkai pesannya untuk satu kelompok khusus, dan
setelah itu dirangkai menurut kebutuhan belajar kelompok siswa atau
irama emosinya.

2) Pengembang kurikulum dan teknologi pendidikan


Bertanggung jawab atas penyelenggaraan program program-program
pengembangan kurikulum dan pengembangan kurikulum dan
pengembangan alat bantu pengajaran.

3) Pengembang tes
Bertanggung jawab atas penyelenggaraan program-program
pengembangan alat pengukuran dan evaluasi kegiatan-kegiatan belajar dan
kepribadian peserta didik.

4) Pustakawan
Bertanggung jawab atas penyelenggaraan program kegiatan pengelolaan
perpustakaan sekolah.

c. Tenaga Teknis Kependidikan


9

Merupakan tenaga kependidikan yang dalam pelaksanaan pekerjaannya lebih


dituntut kecakapan teknis operasional atau teknis administratif. Yang termasuk
di dalamnya diantaranya:
1) Laboran
Bertanggung jawab atas penyelenggaraan program kegiatan pengelolaan
laboratorium di sekolah.

2) Teknisi sumber belajar


Bertanggung jawab atas pengelolaan dan pemberian bantuan teknis
sumber-sember belajar bagi kepentingan belajar peserta didik dan
pengajaran guru.

3) Pelatih (olahraga, kesenian, dan keterampilan)


Bertanggung jawab atas penyelenggaraan program-program kegiatan
latihan seperti olahraga, kesenian, keterampilan yang diselenggarakan.

4) Petugas tata usaha


Bertanggung jawab atas penyelenggaraan kegiatan-kegiatan dan
pelayanan administratif atau teknis operasional pendidikan di sekolah.

C. Tujuan Manajemen Tenaga Pendidik Dan Kependidikan

Tujuan manajemen tenaga pendidik dan kependidikan secara umum adalah:


1. Memungkinkan organisasi mendapatkan dan mempertahankan tenaga kerja
yang cakap, dapat dipercaya, dan memiliki motivasi tinggi.
2. Meningkatkan dan memperbaiki kapasitas yang dimiliki oleh karyawan.
3. Mengembangkan sistem kerja dengan kinerja tinggi yang meliputi prosedur
perekrutan dan seleksi yang ketat, sistem kompensasi dan insentif yang
disesuaikan dengan kinerja, pengembangan manajemen serta aktivitas
pelatihan yang terkait dengan kebutuhan organisasi dan individu.
10

4. Mengembangkan praktik manajemen dengan komitmen tinggi yang menyadari


bahwa tenaga pendidik dan kependidikan merupakan stakeholder internal yang
berharga serta membantu mengembangkan iklim kerjasama dan kepercyaan
bersama.
5. Menciptakan iklim kerja yang harmonis.

D. Komponen Manajemen Pendidik dan Tenaga Kependidikan

Manajemen personalia mencakup tujuh komponen. Tujuh komponen ini


dilaksanakan secara urut, tertib, dan berkesinambungan sehingga harus melalui
tahapan-tahapan yang sudah ditentukan. Ketujuh komponen tersebut adalah:
a. Perencanaan Pegawai
Perencanaan pegawai merupakan kegiatan yang menentukan kebutuhan
pegawai, baik secara kuantitatif maupun kualitatif untuk sekarang dan masa
depan. Masa lampau telah mengantarkan kondisi sekarang sehingga bisa
dijadikan acuan untuk merencanakan masa depan berdasarkan potensi yang
ada.

Sepanjang situasi yang dihadapi di masa lampau dan masa sekarang masih
sama, maka perkembangan masa lampau yang telah mengantarkan kondisi
masa sekarang ini dapat dijadikan acuan yang sama untuk memprediksi masa
depan. Tetapi, jika situasinya sama sekali lain, maka dibutuhkan kejelian
“membaca” keadaan dalam menyusun perencanaan. Perubahan inilah yang
dewasa ini sering dihadapi oleh para perencana sehingga dibutuhkan jurus-
jurus jitu sebagai upaya antisipasi sedini mungkin.

b. Rekrutmen Pegawai
Rekrutmen pegawai merupakan kegiatan untuk memenuhi kebutuhan pegawai
pada suatu lembaga, baik jumlah maupun kualitasnya. Gorton sebagaimana
dikutip oleh Ibrahim Bafadal dan dikutip kembali oleh Mujamil Qomar
mengatakan bahwa : “Tujuan rekrutmen pegawai adalah menyediakan calon
11

pegawai yang betul-betul baik (surplus of candidates) dan paling memenuhi


kualifikasi (most qualified and outstanding individuals) untuk sebuah posisi.

Sebagaimana disebutkan oleh M. Daryanto, syarat-syarat pegawai negeri


adalah:
1) Segi kepribadian.
2) Kesetiaan.
3) Kesehatan badan.
4) Kecerdasan.
5) Kemampuan.
6) Ketangkasan.
7) Syarat-syarat lain yang khusus bagi sesuatu jabatan negeri yang telah
ditetapkan oleh pemerintah.

c. Pembinaan dan Pengembangan Pegawai


Pegawai sebagai manusai membutuhkan memerlukan pembinaan dan
pengembangan untuk memperbaiki dan meningkatkan dirinya termasuk dalam
tugasnya. Pembinaan lebih berorientasi pencapaian standar minimal, yaitu
disarankan untuk dapat melakukan pekerjaan/tugasnya sebaik mungkin dan
menghindari pelanggaran. Sementara itu, pengembangan lebih berorientasi
pada perkembangan karier para pegawai, termasuk upaya manajer untuk
memfasilitasi mereka supaya bisa mencapai jabatan atau status yang lebih
tinggi.

d. Promosi dan Mutasi


Promosi (kenaikan pangkat) merupakan perubahan kedudukan yang bersifat
vertikal, sehingga berimplikasi pada wewenang tanggung jawab, dan
penghasilan. Di Indonesia, untuk pegawai negeri sipil, promosi atau
pengangkatan pertama biasanya diangkat sebagai calon PNS dengan masa
percobaan satu atau dua tahun, kemudian ia mengikuti latihan prajabatan, dan
setelah lulus diangkat menjadi pegawai negeri sipil penuh. Setelah
12

pengangkatan pegawai, kegiatan selanjutnya adalah penempatan atau


penugasan.

Mutasi adalah pemindahan pegawai dari suatu jabatan ke jabatan lain.


Pemindahan ini lebih bersifat horizontal sehingga tidak berimplikasi pada
penghasilan. Mutasi bisa berkonotasi positif namun juga kadang berkonotasi
negative. Jika mutasi dilakukan sebagai penyagaran organisasi, maka makna
konotasinya positif. Namun jika pemindahan itu karena suatu kasus tertentu
maka konotasinya terkesan sebagai langkah “pembuangan”. Konotasi ini lebih
meyakinkan jika posisi baru yang ditempati lebih “kering” dari posisi awal.

e. Pemberhentian Pegawai
Ada batas tertentu yang dimiliki pegawai sehingga suatu ketika harus
diberhentikan. Pemberhentian oleh dinas atau pemerintah dapat dilakukan
dengan beberapa alasan berikut:
1. Pegawai yang bersangkutan tidak cakap dan tidak memiliki kemampuan
untuk melaksanakan tugas-tugasnya dengan baik.
2. Perampingan atau penyederhanaan organisasi.
3. Peremajaan, biasanya pegawai yang telah berusia 50 tahun dan berhak
pensiun harus diberhentikan dalam jangka waktu satu tahun.
4. Tidak sehat jasmani dan rohani sehingga tidak dapat melaksanakan
tugasnya dengan baik.
5. Melakukan pelanggaran tindak pidana sehingga dihukum penjara atau
kurungan.
6. Melanggar sumpah atau janji pegawai negeri sipil.

f. Kompensasi
Kompensasi adalah balas jasa yang diberikan organisasi kepada pegawai, yang
dapat dinilai dengan uang dan memiliki kecenderungan diberikan secara tetap.
Pemberian kompensasi selain dalam bentuk gaji, dapat juga berupa tunjangan,
fasilitas perumahan, kendaraan dan lain-lain.

g. Penilaian Pegawai
13

Penilaian tenaga kependidikan ini difokuskan pada prestasi individu dan peran
sertanya dalam kegiatan sekolah. Penilaian ini tidak hanya penting bagi
sekolah, tetapi juga pegawai itu sendiri. Bagi para pegawai, penilaian berguna
sebagai umpan balik berbagai hal, seperti kemampuan, keletihan, kekurangan
dan potensi yang pada gilirannya bermanfaat untuk menetukan tujuan, jalur,
rencana, dan pengembangan karier. Bagi sekolah, hasil penilaian prestasi kerja
tenaga kependidikan sangat penting dalam pengambilan keputusan berbagai
hal, seperti identifikasi kebutuhan program sekolah penerimaan, pemilihan,
pengenalan, penempatan, promosi, sistem imbalan, dan aspek lain dari dari
keseluruhan proses efektif sumber daya manusia.
14

III. PENUTUP

A. Kesimpulan
Berdasarkan uraian pada subbab sebelumnya, maka dapat disimpulkan
bahwa :
1. Manajemen pendidik dan tenaga kependidikan merupakan kegiatan
yang mencakup penetapan norma, standar, prosedur, pengangkatan,
pembinaan, penatalaksanaan, kesejahteraan dan pemberhentian tenaga
kependidikan sekolah agar dapat melaksanakan tugas dan fungsinya
dalam mencapai tujuan sekolah.
2. Personel merupakan seluruh komponen yang terdapat instansi atau
lembaga kependidikan yang tidak hanya mencakup guru saja,
melainkan keseluruhan yang berpartisipasi di dalamnya. Dilihat dari
jabatannya, tenaga kependidikan dibedakan menjadi tiga, yaitu tenaga
structural, tenaga fungsional dan tenaga teknis pendidikan.
3. Manajemen personalia mencakup tujuh komponen. Tujuh komponen
ini dilaksanakan secara urut, tertib, dan berkesinambungan sehingga
harus melalui tahapan-tahapan yang sudah ditentukan. Ketujuh
komponen tersebut meliputi perencanaan pegawai, rekruitmen
pegawai, pembinaan dan pengembangan pegawai, promosi dan mutasi,
pemberhentian pegawai, kompensasi serta penilaian pegawai

B. Saran
Saran yang membangun sangat diharapkan guna untuk perbaikan makalah
ini menjadi lebih bagus dan layak untuk dibaca pembaca.
15

DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 2014. Peran dan Fungsi tenaga pendidik. Diunduh pada


http://indahkumalla.blogspot.co.id/2014/12/peran-dan-fungsi-tenaga-
pendidik.html. tanggal 04 April 2017 pukul 10.25 WIB.

Indra. 2016. Pengelolaan pendidikan. Diunduh pada https://zonesupernova.


blogspot.co.id/2016/04/makalah-pengelolaan-pendidikan.html. tanggal 04
April 2017 pukul 10.25 WIB.

Izzie. 2013. Pengelolaan Tenaga Pendidik dan kependidikan. Diunduh pada


https://argamakmursd.blogspot.co.id/2013/10/pengelolaan-tenaga-
pendidik-dan-tenaga.html. tanggal 04 April 2017 pukul 10.30 WIB.

Sersan Mulyono. 2013. Manajemen Pendidikan. Diunduh dari http://terazkadri.


blogspot.co.id/2013/05/manajemen-pendidikan.html. Pada tanggal 08 Juni
2016 pukul 10.30 WIB.

Anda mungkin juga menyukai