ARUS LISTRIK
SEARAH (DC)
BATERAI ARANG ALUMUNIUM
Oleh Nindi Sella Yuniarti Putri
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah AWT, berkat rahmat dan hidayah-Nya,
buku kompulasi ini diterapkan sebagai buku ajar siswa untuk digunakan dalam proses
pembelajaran dapat diselesaikan. Buku ini disusun sebagai salah satu tugas mata kuliah
Microteaching.
Buku ini memuat aspek materi fisika yang menekankan pada segala fenomena dan
pengukurannya. Dengan demikian akan memperoleh pemahaman yang lebih luas dan
mendalam tentang Listrik Arus Searah terutama mengenai Baterai.
Diharapkan bahwa buku teks pelajaran ini akan memudahkan siswa untuk
menyelesaikan Lembar Kerja Peserta Didik. Saya menyadari bahwa buku ini masih
terdapat kekurangan. Oleh karena itu, saran dan kritik dari pembaca sangat diharapkan
untuk perbaikan buku ajar selanjutnya. Semoga buku ini memberikan manfaat bagi
pembaca.
ii
DAFTAR KOMPILASI
COVER .................................................................................................... i
KATA PENGANTAR............................................................................ ii
DAFTAR KOMPILASI ........................................................................ iii
Buku 1................................................................................................... 1
Buku 2................................................................................................... 8
Buku 3................................................................................................... 12
Buku 4................................................................................................... 16
Buku 5 .................................................................................................. 18
Daftar Pustaka
iii
1
platinum
Kajian Konsep
FISIKA
Muhammad Farchani untuk Kelas XII
Rosyid
Eko Firmansah SMA dan MA
Rachmad Resmiyanto Kelompok
Atsnaita Yasrina Matematika
Peminatan dan J
Ilmu Alam
J
Kajian Konsep Fisika 3
untuk Kelas XII SMA dan
MA
Kelompok Peminatan
Matematika dan Ilmu Alam
Penerbit
Penulis Muhammad Farchani Rosyid, PT Tiga Serangkai Pustaka Mandiri
Eko Firmansah, Rachmad Jalan Dr. Supomo 23 Solo Anggota IKAPI
Resmiyanto, Atsnaita Yasrina No. 19 Tel. 0271-714344, Faks. 0271-
Editor Agus Sriyanto Wahyudi 713607 http://www.tigaserangkai.com e-
Perancang Kulit Daru Sukamto mait. tspm@tigaserangkai.co.id
Perancang Tata Letak Isi Agung Wibawanto
Dicetak oleh percetakan
Penata Letak Isi Bonawan
PT Tiga Serangkai Pustaka Mandiri
Ilustrator Sartana
Tahun Terbit 2017 © Hak cipta dilindungi undang-undang All
SKU 141303.146 rights reserved.
Diset dengan Power Mac G5, font Adobe Garamond Pro 11 pt
Aliran air di atas mirip aliran listrik pada penghantar. Arus listrik akan mengalir pada
suatu penghantar jika ada perbedaan tekanan’ listrik pada kedua ujung penghantar tersebut.
a P. ‘Tekanan’ listrik ini disebut potensial listrik. Beda potensial listrik disebut pula sebagai beda
tegangan listrik. Beda potensial listrik biasanya dilambangkan dengan V. Beda potensial
listrik diberi satuan volt atau disingkat V. Untuk mengukur beda tegangan secara langsung,
digunakan alat
yang disebut voltmeter. Sebagaimana pada aliran air, perbedaan
tekanan’ listrik di ujung A dan di ujung B diakibatkan oleh
perbedaan penumpukan muatan listrik positif pada kedua uj ung
penghantar. Penumpukan muatan listrik positif yang lebih
banyak di ujung A mengakibatkan potensial di ujung A lebih
tinggi dibandingkan dengan potensial di ujung B (perhatikan
Gambar 1.4).
Sebagaimana pada aliran air, jika tidak ada lagi perbedaan potensial antara ujung A dan
ujung B, tidak ada lagi arus listrik yang mengalir pada penghantar. Makin tinggi perbedaan
potensial antara ujung-ujung penghantar itu, makin deras aliran listrik yang mengalir
melaluinya. Derasnya aliran listrik disebut kuat arus listrik. Kuat arus listrik yang mengalir
melalui suatu penghantar didefinisikan sebagai banyaknya muatan listrik yang melewati
penampang penghantar itu tiap satu satuan waktu. Kuat arus listrik biasanya dilambangkan
dengan i. Kuat arus listrik diberi satuan ampere atau A. Satu ampere sama nilainya dengan
satu coulomb per sekon. Kuat arus listrik diukur dengan alat ukur yang dikenal sebagai
amperemeter atau ammeter.
Jawab:
Jika titiku dan titik B dihubungkan dengan sumber teg.mgan 10 volt tak ideal
yang memiliki hambatan dalan 0,2 Ω akan diperoleh rangkaian semacam gambar
di samping dengan R = 0,8 Ω, r = 0,2 Ω, dan V= 10 volt.
Oleh karena itu, dari persamaan (1.8), arus total yang mengalir melalui rangkaian
satu loop itu diberikan oleh V 10 volt
Beda tegangan antara titiku dan titik B, yaitu VAB dihitung dengan persamaan
3. Sel Surya
Sel surya merupakan akat semikonduktor
yang terdiri atas wilayah-wilayah dioda p-n
junction. Cahaya matahari yang mengenai
wilayah-wilayah ini dapat menghasilkan
listrik. Bahan- bahan semikonduktor yang
dapat digunakan untuk membuai sel surya di
antaranya adalah germanium, silikon, dan
titanium oksida.
Sumber: httpspanelsuryamurahsurabaya
Gambar 1.28 Panel surya/sH surya.
Beberapa alat listrik yang menggunakan sel surya adalah motor listrik, mobil
listrik, dan kalkulator.
4. Adaptor atau Power Supply
Adaptor adalah sebuah rangkaian yang berguna
untuk mengubah tegangan AC yang tinggi menjadi DC
yang rendah. Adaptor merupakan sebuah alternatif
pengganti dari tegangan DC (misalnya, baterai atau aki)
karena penggunaan tegangan AC lebih lama dan setiap
orang dapat menggunakannya asalkan ada aliran listrik di
tempat tersebut.
Adaptor juga banyak digunakan dalam alat sebagai
catu daya, layaknya amplifier, radio, pesawat televisi mini,
dan perangkat elektronik lainnya. Perangkat elektronik
adaptor sangatlah mudah untuk dibuat karena banyak dari
komponennya yang dijual di pasaran. Sumber tegangan
Sumber:http://compulibros.com
Gambar 1.29 Penggunaan AC dari PLN diturunkan tegangannya oleh trafo,
adaptor dapat Anda temui pa kemudian disearahkan dengan dioda dalam adaptor.
da charger handphone
atau
laptop.
2
FISIKA TERAPAN SMART
Penulis:
Ridwan Abdullah San i
Diterbitkan oleh Tira Smart Anggota IKAPI
Jl. Bahagia Raya, Blok C2, No. 10 Kelurahan Gebang Raya, Kec. Periuk, Kota
Tangerang - 15132 Telp. (021) 5901209 email: corp.tsmart@gmail.com website:
www.rasajky.com
SMART’
Cetakan pertama, luli 2017 Perancang Isi dan Kulit: lerry Katon Dicetak oleh
Tsmart Printing
ISBN 978-602-6696-03-8
3. ARUS LISTRIK
Besar arus listrik yang mengalir melalui sebuah kabel konduktor berbanding lurus
dengan jumlah muatan listrik yang dialirkan dalam setiap detik. Pada umumnya jika
luas penampang konduktor semakin besar, maka arus yang mengalir juga semakin
oesar. Jika resistansi alat elektronik cukup besar, maka arus yang mengalir akan
kecil. Namun, jika resistansi alat elektronik cukup kecil, maka arus yang mengalir
akan oesar. Jika arus yang mengalir cukup besar, maka energi baterai dapat habis
dengan segera. Energi baterai dikatakan habis ketika tidak ada lagi muatan listrik
yang dapat dialirkan dari baterai. Contoh aplikasi penggunaan arus listrik dari
baterai adalah pada sebuah senter yang dinyalakan. Jika lampu senter menyala,
maka energi listrik dari baterai diubah menjadi energi termal pada filamen lampu
senter, dan akhirnya menjadi cahaya yang dipancarkan oleh filamen lampu senter.
Sebuah telepon genggam (handphone) tidak dapat bekerja jika baterenya habis.
Baterai dibutuhkan sebagai sumber arus listrik untuk menjalankan komponen
elektronik di dalam telepon tersebut. Baterai yang umumnya digunakan pada
telepon genggam adalah baterai Lithium-lon. Arus yang dihasilkan oleh baterai
Lithium-lon disebabkan aliran ion lithium dari elektroda negatif ke elektroda positif
baterai. Baterai Lithium-lon memiliki bahan elektrolit yang dapat meledak.
Ledakan dapat terjadi akibat hubungan pendek (korsleting) jika baterai tersebut
diisi ulang dengan sangat cepat. Elektrolit cair dalam baterai tersebut mengandung
garam lithium, misalnya: LiPF6 , LiBP4 , atau LiCIO4 dalam pelarut organik,
seperti: etilen karbonat, dimetil karbonat, dan dietil karbonat. Permasalahan
ledakan baterai terjadi pada Samsung Galaxy Note 7 pada tahun 2016. Beberapa
kecelakaan fatal terjadi pada saat penggunaan telepon genggam ketika sedang diisi
ulang.
Sebuah baterai yang dirangkai secara seri akan memiliki beda potensial yang
lebih besar daripada beda potensial pada baterai tunggal. Kasus tersebut dapat
dianalogikan dengan dua buah bak air yang disusun secara vertikal. Pada kasus
tersebut air dapat mengalir lebih kencang, namun debit aliran air tetap sama.
Sedangkan jika baterai dirangkaikan secara paralel, maka besar arus yang dapat
dialirkan oleh rangkaian baterai itu akan menjadi lebih besar. Dua buah baterai yang
dirangkaikan secara paralel dapat dianalogikan dengan dua buah bak air yang
digandengkan. Pada kasus tersebut, jumlah air yang disimpan dalam dua bak akan
lebih besar daripada jumlah air dalam satu bak.
3
Hugh D. Young
Carnegie Mallow University
Roger A. Freedman
University of California. Santa Barbara
Pengarang Pendamping
T. R. Sandin
Nodh Carotrvi AST Stata UmverMy
A. Lewis Ford
Texas A&M Ursvorsity
Anggaplah kita mempunyai tiga resistor dengan besar hambatan R1. R2. dan R3
Gambar 27-1 memperlihatkan empat cara yang berbeda untuk menghubungkan
ketiga resistor itu di antara titik a dan titik b. Bila beberapa elemen rangkaian seperti
resistor, aki. dan motor disambungkan dalam barisan seperti dalam Gambar 27-la,
dengan hanya sebuah lintasan arus tunggal di antara titik-titik itu. kita mengatakan
bahwa elemen-elemen rangkaian itu disambungkan seri. Kita meng kaji kapasitor
yang disambung seri dalam Subbab 25-3; kita mendapatkan bahwa karena
kekekalan muatan, maka kapasitor-kapasitor yang disambung sen semuanya
mempunyai muatan yang sama jika kapasitor-kapasitor itu pada mulanya tidak
bermuatan. Dalam rangkaian seringkah kita lebih berminat mempelajari arus itu.
yakni aliran muatan per satuan waktu.
Resistor-resistor dalam Gambar 27-1 b dikatakan tersambung paralel di antara
titik a dan titik b. Setiap resistor menyediakan sebuah lintasan alternatif di antara
titik-titik itu. Untuk elemen-elemen rangkaian yang disambung paralel, selisih
potensial adalah sama melalui setiap elemen. Kita mempelajari kapasitor-kapasitor
yang disambung paralel dalam Subbab 25-3.
Dalam Gambar 27-lc. resistor 𝑅2 , dan 𝑅3 , adalah paralel, dan gabungan ini
adalah seri dengan 𝑅1 . Dalam Gambar 27-Id. 𝑅2 , dan 𝑅3 , adalah seri, dan gabungan
ini adalah paralel dengan 𝑅1 .
Untuk sebarang gabungan resistor kita selalu dapat mencari sebuah resistor
tunggal yang dapat menggantikan gabungan itu dan menghasilkan anis total dan
selisih potensial yang sama. Misalnya, serentetan bola lampu dapat digantikan oleh
sebuah bola lampu tunggal yang dipilih secara tepat, yang akan menarik arus yang
sama dan mempunyai selisih potensial yang sama di antara terminal-terminal
seperti rentetan bola lampu semula. Hambatan tunggal dari resistor ini dinamakan
hambatan ekuivalen (equivalent resistance) dan gabungan itu. Seandainya jaringan
yang manapun dalam Gambar 27-1 digantikan oleh hambatan ekuivalen 𝑅𝑐𝑘 . kita
dapat menuliskan
𝑉𝑎𝑏 = 𝐼𝑅𝑐𝑘 atau 𝐼𝑅𝑐𝑘 = 𝑉𝑎𝑏 /𝐼
di mana adalah selisih potensial di antara terminal a dan terminal b dari janngan itu
dan / adalah arus di titik a atau titik b.
4
Cara Menggunakan Multimeter
Seperti yang digambarkan pada Rangkaian Seri Baterai diatas, 4 buah Baterai yang
masing-masing bertegangan 1,5 Volt dan 1.000 miliampere per jam (mAh) akan
menghasilkan 6 Volt Tegangan tetapi kapasitas arus Listriknya (Current) akan
tetap yaitu 1.000 miliampere per jam (mAh).
Kapasitas sebuah Baterai biasanya diukur dengan satu mAh. Jadi apa yang
dimaksud dengan mAH ini ? mAH adalah singkatan dari mili ampere Hour atau
miliamper per Jam. Makin tinggi mAH-nya makin tinggi pula kapasitasnya. Pada
dasarnya mAH (miliampere Hours) dalam Baterai menyatakan kemampuan Baterai
dalam menyediakan energinya selama satu jam.
Contoh :
Berikut ini akan dijelaskan tentang rangkaian listrik, rangkaian listrik arus searah,
arus dc, arus searah, listrik arus searah, arus listrik searah, rangkaian arus searah,
listrik dc, arus listrik dc, listrik searah, rangkaian arus listrik searah, arus searah dc,
gaya gerak listrik, GGL, hambatan dalam, tegangan jepit baterai.
Gambar diatas memperlihatkan skema sebuah lampu, sakelar, dan baterai yang satu
sama lain terhubung oleh kabel/kawat. Ketika sakelar masih terbuka, Gambar (a),
arus listrik belum mengalir sehingga lampu belum menyala (padam). Sebaliknya,
ketika sakelar disambungkan, Gambar (b), arus mengalir dari kutub positif baterai
ke kutub negatif baterai melalui kabel dan lampu sehingga lampu menyala. Gambar
(a) disebut rangkaian listrik terbuka, sedangkan Gambar (b) disebut rangkaian
listrik tertutup. Rangkaian seperti ini secara umum disebut rangkaian listrik arus
searah.
Rangkaian listrik arus searah yang terdiri dari sebuah baterai dan sebuah beban
(misalnya hambatan dan lampu) disebut rangkaian listrik sederhana.
GGL, Hambatan Dalam, dan Tegangan Jepit Baterai
Baterai merupakan sumber energi arus searah. Energi listrik yang dihasilkan baterai
berasal dari energi kimia. Selain baterai, sumber energi listrik lainnya adalah
generator. Secara umum, alat yang dapat mengubah suatu bentuk energi lain
menjadi energi listrik disebut sumber gaya gerak listrik (GGL). GGL adalah beda
potensial antarterminal sumber tegangan (bateai atau generator), ketika tidak ada
arus yang mengalir pada rangkaian luar. Simbol GGL adalah E. Anda mungkin
pernah mengalami bahwa ketika arus ditarik dari baterai, tegangan pada terminal
baterai turun di bawah GGLnya.
Sebagai contoh, ketika Anda menstarter mesin mobil, dengan lampu depan masih
menyala, lampu menjadi redup sesaat. Ini terjadi karena starter menarik arus besar
sehingga tegangan baterai menjadi turun. Penurunan tegangan ini terjadi karena
reaksi kimia dalam baterai tidak cukup menyuplai muatan untuk mempertahankan
GGLnya menjadi penuh.
Jadi, baterai sendiri memiliki hambatan dalam r. Dalam rangkaian listrik, baterai
disimbolkan seperti pada Gambar berikut.
E = GGL baterai dan r = hambatan dalam baterai. Garis vertikal yang panjang
menyimbolkan kutub
positi dan garis vertikal yang pendek menyimbolkan kutub negati. Tegangan antara
titik a dan b disebut tegangan terminal Vab.
Ketika baterai tidak mengeluarkan arus, Vab = E. Akan tetapi, ketika baterai
mengeluarkan arus, tegangan terminal baterai turun sebesar Ir. Jadi, Vab = E – Ir.
Tegangan terminal baterai ketika baterai mengeluarkan arus disebut dengan
tegangan jepit.
Apabila terdapat n buah sumber tegangan (ggl) dirangkai secara seri, maka sumber
tegangan pengganti akan memiliki ggl sebesar:
εs = ε1 + ε2 + ...+εn
Seperti yang sudah dijelaskan pada postingan sebelumnya bahawa pada sumber
tegangan ggl memiliki hambatan yang disebut dengan istilah hambatan dalam.
Karena sumber tegangan ggl tersebut dipasang secara seri, maka hambatan
dalamnya juga akan terangkai secara seri. Sementara itu, hambatan dalam
penggantinya adalah:
rs = r1 + r2 + ... + rn
Untuk n buah sumber tegangan sejenis (besarnya tegangan dan hambatan dalam
sama) yang memiliki ggl ε dan hambatan dalam r, bila dirangkai secara seri akan
memiliki ggl pengganti dan hambatan dalam pengganti seri masing-masing:
εs = n . ε
rs = n . r
Dengan demikian, nilai kuat arus yang mengalir melewati hambatan (resistor R)
adalah:
Jika n buah sumber tegangan sejenis yang memiliki ggl ε dan hambatan dalam r,
bila dirangkai secara paralel akan memiliki ggl pengganti dan hambatan dalam
pengganti paralel masing-masing:
εp = ε
rp = r/n
Dengan demikian, nilai kuat arus yang mengalir melewati hambatan (resistor R)
adalah:
dengan:
I = arus yang mengalir (A)
εp = ggl pengganti paralel (V)
R = hambatan resistor (Ω)
rp = hambatan dalam pengganti paralel (Ω)
n = jumlah sumber ggl yang sejenis
ε = ggl sumber/baterai (V)
r = hambatan dalam baterai (Ω)
Daya Listrik
Rumus umum yang digunakan untuk menghitung Daya Listrik dalam sebuah
Rangkaian Listrik adalah sebagai berikut :
P=VxI
Atau
P = I2 R
P = V2/R
Dimana :
Rosyid, Muhammad Farchani, DKK. 2017. Kajian Konsep Fisika 3. Solo: PT Tiga
Serangkai Pustaka Mandiri.
Young, D Hugh, DKK. 2001. Fisika Universitas Edisi 10. Jakarta: Erlangga