Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

INDUKTOR

OLEH

KELOMPOK D

1. ASNI YUNITA NESIMNASI (2101050002)


2. DESI ALEHADE (2101050077)
3. INGGRIDTYA HEKE MEDO(2101050007)
4. MARIA ERSILA MALI (2101050010)
5. VALENTINA MOTU MAU (2101050067)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIDKAN

UNIVERSITAS NUSA CENDANA

2021/2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat dan
rahmat-Nya kami dapat menyelesaiakan makalah yang berjudul “INDUKTOR” dengan tepat
waktu.

Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Elektronika Dasar I ,sekaligus
untuk menambah wawasan penulis maupun pembaca tentang apa itu induktor, jenis beserta
kegunaannya.

Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna baik dalam
penulisan maupun isi dari makalah .Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun dari
pembaca sangatlah dibutuhkan demi kesempurnaan makalah.

Kupang,

Penulis
DAFTAR ISI

JUDUL ..............................................................................................................................

KATA PENGANTAR.......................................................................................................

DAFTAR ISI......................................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG ................................................................................................


1.2 RUMUSAN MASALAH.............................................................................................
1.3 TUJUAN .....................................................................................................................

BAB II PEMBAHASAN

2.1 PENGERTIAN INDUKTOR.....................................................................................

2.2 FUNGSI INDUKTOR ................................................................................................

2.3 TERJADINYA MEDAN MANGNET .....................................................................

2.4 MENGHITUNG IMPEDANSI INDUKTOR ...........................................................

2.5 FAKTOR Q .................................................................................................................

2.6 JENIS-JENIS LILITAN.............................................................................................

2.7 RUMUS INDUKTANSI ............................................................................................

2.8 JEJARING INDUKTOR............................................................................................

2.9 ENERGI YANG TERSIMPAN .................................................................................

BAB III PENUTUP

KESIMPULAN .................................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA
BAB I

1.1 LATAR BELAKANG

Secara kasat mata, induktor akan terlihat cukup sederhana. Bagaimanapun juga,
penelusuran lebih jauh akan diketahui banyak hal mengenai kontstruksinya. Dari berbagai
macam material intinya, tipe pelilitan, ukuran, geometri dan aplikasinya yang luas.
Material inti induktor biasanya dililitkan dengan kawat yang disusun dengan rapi.
Kombinasi material inti dengan lilitan kawat menghasilkan besaran yang terukur yang
dinamakan induktansi dalam satuan Henry. Material inti dengan lilitan kawatnya bisa
dianggap sebagai miniatur elektromagnet. Ada banyak geometri material inti induktor.
Geometri material inti bergantung pada beberapa faktor, termasuk aplikasinya, ketersediaan
area, radiasi yang diizinkan, batasan-batasan lilitan, suhu operasi, frekuensi kerja dan
bagaimana induktor ditempatkan pada suatu rangkaian. Akibatnya, model geometri
material inti induktor bisa berbentuk tabung (selenoid), donat (toroid) atau bentuk-bentuk
lainnya yang lebih beragam. Beberapa contoh material inti induktor seperti baja silikon,
serbuk besi dan material lainnya. Masing-masing material ini mempunyai karakteristik
yang berbeda pada perbedaan frekuensi, suhu dan level daya. Harga material bisa
menjadi faktor signifikan dalam menentukan ukuran dan daya suatu induktor.

Menurut fungsinya, material inti induktor menyimpan energi dalam bentuk medan
magnet. Para perancang elektronika menentukan tipe induktor yang dapat menerima dan
melepaskan energi dalam interval waktu tertentu. Secara mekanis, pada inti induktor bisa
dililitkan kawat. Secara magnetis, inti induktor menyediakan ruang untuk
mengumpulkan flux magnet. Kombinasi lilitan kawat dan volume material inti memberikan
batas atas maksimum flux magnet suatu inti yang bisa dipertahankannya. Kerapatan flux
begitu pentingnya karena berhubungan langsung dengan energi. Kerapatan flux yang
tinggi berarti bisa menyimpan energi dalam jumlah yang besar. Flux magnet serupa
dengan arus dalam kemurnian sifat hambatannya. Reluktansi magnet serupa dengan resistansi
inti, dengan reluktansi yang rendah mempunyai kerapatan flux yang tinggi. Ukuran inti
yang sama dengan reluktansi yang tinggi mempunyai kerapatan flux yang rendah.
Parameter inti lainnya disebut permeability (μ). Permeability mempunyai hubungan
yang berbanding terbalik dengan reluktansi. Material inti dengan reluktansi yang tinggi
mempunyai permeability yang rendah dan begitu juga sebaliknya. Permeability merupakan
parameter yang cukup penting karena hal itu juga menentukan besarnya flux yang dihasilkan.
Permeability material inti selalu bersifat relatif terhadap permeability ruang hampa μo. Untuk
konfigurasi lilitan dan ukuran inti, nilai induktansi suatu induktor menjadi lebih besar untuk
inti dengan permeabilitas yang tinggi. Induktor dengan nilai induktansi yang tinggi bisa
menyimpan lebih banyak energi daripada induktor dengan nilai induktansi yang rendah.

1.2 RUMUSAN MASALAH


1. Apa itu induktor beserta fungsinya?
2. Bagaimana terjadinya medan magnet?
3. Apa saja jenis-jenis lilitan?
4. Apa saja rumus induktansi berdasarkan jenis konstruksi?
1.3 TUJUAN
1. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan induktor beserta fungsinya
2. Untuk mengetahui bagaimana terjadinya medan magnet
3. Untuk mengetahui apa saja jenis-jenis lilitan
4. Untuk mengetahui rumus induktansi berdasarkan jenis konstruksi
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian induktor

Sebuah Induktor adalah sebuahkomponen elektronika pasif yang dapatmenyimpan energi


padamedan magnetyang ditimbulkan oleharus listrikyangmelintasinya dan digunakan dalam
rangkaian yang arus dan tegangannya berubah-ubah dikarenakan kemampuan induktor untuk
memprosesarus bolak-balik. Kemampuan induktor untuk menyimpan energi magnet ditentukan
olehInduktansinya, dalam satuan “Henry (H)”. Biasanya sebuah induktor adalahsebuah kawat
penghantar yang dibentuk menjadikumparan, lilitan membantumembuat medan magnet yang
kuat didalam kumparan dikarenakan hukum induksiFaraday. Sebuah inductor yang ideal
memiliki induktansi, tanparesistansiataukapasitansi, dan tidak memboroskan daya. Untuk
memperbesar induktansi ,didalam kumparan disisipkan bahan sebagai inti. Induktor yang berinti
dari bahan besi disebut elektromagnet. Induktor memiliki sifat menahan arus AC dankonduktif
terhadap arus DC.

2.2 Fungsi Induktor

Induktor berfungsi sebagai:

1. Tempat terjadinya gaya magnet


2. Pelipat tegangan
3. Pembangkit getaran
4. Penyimpan arus listrik dalam bentuk medan magnet
5. Menahan arus bolak
6. balik / ac
7. Meneruskan arus searah
8. Sebagai Filter
9. Sebagai penalaan

2.3. Terjadinya Medan Mangnet

2.3.1 Induktansi searah

Bila kita mengalirkan arus melalui spul atau kumparan yang dibuatdari kabel yang
digulung, akan terjadi garis-garis gaya dalam arah samayang membangkitkan medan magnet,
dan berbanding lurus dengan hasilkali dari jumlah gulungan dalam kumparan dan arus listrik
yang melaluikumparan tersebut.

Induktor yang terhubung sumber tegangan DC

2.3.2 Induktansi bolak-balik

Bila dua kumparan ditempatkan berdekatan satu sama lain dan salahsatu kumparan ( L 1 )
diberi arus listrik AC, pada L1 akan terjadi fluksmagnet. Fluk magnet ini akana melalui
kumparan kedua (L2) dan akanmembangkitkan EMF ( Elektro Motorive Force) pad
kumparan L2. Efek inidisebut induksi timbal balik. Biasanya ada dalam transformator daya.
Induktor yang terhubung sumber tegangan AC

Perlawanan yang diberikan kumparan tersebut dinamakan reaktansi induktif.Reaktansi


Induktif diberikan simbol XL dengan satuan “Ohm (Ω)”.

XL = 2 𝜋 f L

XL = Reaktansi Induktif (Ω)

L = Induktansi ( Henry )

f = Frekuensi arus bolak balik (Hz)

2.4 Menghitung Impedansi Induktor

Setelah diperoleh XLmaka kita dapat menghitung impedansi :

Z =√ R2 + X2

Z = Impedansi

R = Hambatan (Ω )

L = Induktansi ( henry)
2.5 Faktor Q

Sebuah induktor ideal tidak menimbulkan kerugian terhadap arus yang melewatililitan.
Tetapi, induktor pada umumnya memiliki resistansi lilitan dari kawat yangdigunakan untuk
lilitan. Karena resistansi lilitan terlihat berderet dengan induktor,ini sering disebut resistansi
deret. Resistansi deret induktor mengubah arus listrik,yang menyebabkan pengurangan
kualitas induktif. Faktor kualitas atau "Q" darisebuah induktor adalah perbandingan reaktansi
induktif dan resistansi deret padafrekuensi tertentu, dan ini merupakan efisiensi induktor.
Semakin tinggi faktor Qdari induktor, induktor tersebut semakin mendekati induktor ideal
tanpa kerugian.Faktor Q dari sebuah induktor dapat diketahui dari rumus berikut,
dimana R merupakan resistansi internal dan ω L adalah resistansi kapasitif atau induktif
padaresonansi :

K𝐿
Q= 𝑅

Dengan menggunakan inti feromagnetik, induktansi dapat ditingkatkan


untuk jumlah tembaga yang sama, sehingga meningkatkan faktor Q. Inti jugamemberikan
kerugian pada frekuensi tinggi. Bahan inti khusus dipilih untuk hasilterbaik untuk jalur
frekuensi tersebut. Pada VHF atau frekuensi yang lebih tinggi,inti udara sebaiknya
digunakan.Lilitan induktor pada inti feromagnetik mungkin jenuh pada arus
tinggi,menyebabkan pengurangan induktansi dan faktor Q yang sangat signifikan. Halini
dapat dihindari dengan menggunakan induktor inti udara. Sebuah induktor intiudara yang
didesain dengan baik dapat memiliki faktor Q hingga beberapa ratus.

2.6 Jenis-jenis lilitan

2.6.1 Lilitan ferit sarang madu

Lilitan sarang madu dililit dengan cara bersilangan untukmengurangi efek kapasitansi
terdistribusi. Ini sering digunakan padarangkaian tala pada penerima radio dalam jangkah
gelombang menengahdan gelombang panjang. Karena konstruksinya, induktansi tinggi
dapatdicapai dengan bentuk yang kecil.
2.6.2 Lilitan inti toroid

Sebuah lilitan sederhana yang dililit dengan bentuk silindermenciptakan medan magnet
eksternal dengan kutub utara-selatan. Sebuahlilitan toroid dapat dibuat dari lilitan silinder
dengan menghubungkannyamenjadi berbentuk donat, sehingga menyatukan kutub utara dan
selatan.Pada lilitan toroid, medan magnet ditahan pada lilitan. Ini menyebabkanlebih sedikit
radiasi magnetik dari lilitan, dan kekebalan dari medan magneteksternal.

2.7 Rumus induktansi

2. 8 Jejaring induktor

Induktor dalam konfigurasi kakap memiliki beda potensial yang sama. Untukmenemukan
induktansi ekivalen total ( Leq) dalam rangkaian paralel:
1/Leq = 1/L1 + 1/L2 +…1/Ln

Untuk menentukan total induktansi ekuivalen pada rangkaian seri:

Leq= L1+L2+…+Ln

Hubungan tersebut hanya benar jika tidak ada kopling magnetis antar kumparan.

2.9 Energi yang tersimpan

Energi yang tersimpan di induktor ekivalen dengan usaha yang dibutuhkan


untukmengalirkan arus melalui induktor, dan juga medan magnet:

WL = ½ L i 2

Dimana L adalah induktansi dan I adalah arus yang melalui induktor.


BAB III

PENUTUP

KESIMPULAN

Induktor adalah sebuahkomponen elektronika pasif yang dapatmenyimpan energi padamedan


magnetyang ditimbulkan oleharus listrikyangmelintasinya dan digunakan dalam rangkaian yang
arus dan tegangannya berubah-ubah dikarenakan kemampuan induktor untuk memprosesarus
bolak-balik.Induktor memiliki beberapa fungsi dan medan magnet terjadi pada induktansi serah
dan induktansi bolak-balik.
DAFTAR PUSTAKA

https://www.academia.edu/37993566/MATA_KULIAH_ELEKTRONIKA_DASAR

diakses pada tanggal 5 november 2022 https://repository.unikama.ac.id/3410/1/Buku

%20Elektronika%20Dasar%20I.pdf

Anda mungkin juga menyukai