Semikonduktor
Dani Solihin, S.T., M.T
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat-Nya
sehingga kami dapat menyelesaikan tugas Makalah yang membahas tentang Semikonduktor.
Adapun tujuan dari penulisan Makalah ini adalah untuk memenuhi kelengkapan tugas
pada mata Kuliah Bahan-bahan Listrik. Selain itu, Makalah ini juga bertujuan untuk menambah
wawasan tentang Semikonduktor.
Kami mengucapkan terima kasih kepada Bapak Dani Solihin, S.T., M.T selaku dosen
mata kuliah Bahan-bahan Listrik yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat menambah
pengetahuan dan wawasan sesuai dengan program studi yang kami tekuni.
Kami menyadari Makalah yang kami tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena
itu, kritik dan saran yang membangun akan kami nantikan demi kesempurnaan Makalah ini.
Kelompok 4
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR........................................................................................................................................2
DAFTAR ISI...................................................................................................................................................3
BAB I............................................................................................................................................................4
1.1 Latar Belakang.............................................................................................................................4
1.2 Tujuan..........................................................................................................................................4
BAB II...........................................................................................................................................................5
2.1 Definisi Dasar.....................................................................................................................................5
2.2 Struktur Semikonduktor.....................................................................................................................5
2.3 Konduktivitas.....................................................................................................................................6
BAB III..........................................................................................................................................................8
3.1 Doping Tipe P...............................................................................................................................8
3.2 Doping Tipe N..............................................................................................................................8
BAB IV........................................................................................................................................................10
4.1 Jenis Semikonduktor..................................................................................................................10
4.2 Contoh Bahan Semikonduktor...................................................................................................11
Silikon...................................................................................................................................................11
BAB V.........................................................................................................................................................11
5.2 Implikasi Praktis...............................................................................................................................12
BAB VI........................................................................................................................................................13
6.1 Kesimpulan......................................................................................................................................13
6.2 Saran................................................................................................................................................13
3
BAB I
PENDAHULUAN
Doping adalah teknik yang memungkinkan insinyur dan ilmuwan untuk mengubah sifat
elektrik semikonduktor sesuai kebutuhan. Dengan menambahkan sedikit bahan dopan ke dalam
semikonduktor, konduktivitasnya dapat ditingkatkan atau dikurangi, dan berbagai jenis perangkat
elektronik dapat dibuat. Proses doping ini mendasari dasar dari industri semikonduktor dan
memungkinkan penciptaan berbagai perangkat elektronik yang kita nikmati hari ini.
4
BAB II
PENGERTIAN SEMIKONDUKTOR
Semikonduktor adalah sebuah bahan dengan konduktivitas listrik yang berada di antara
insulator dan konduktor. Semikonduktor merupakan material zat padat yang memiliki harga
resistivitas antara 10−2-109 Ω cm Semikonduktor disebut juga sebagai bahan setengah penghantar
listrik. Semikonduktor merupakan elemen dasar dari komponen elektronika seperti dioda.
transistor dan sebuah IC (integrated circuit) Disebut semi atau setengah konduktor, karena bahan
ini memang bukan konduktor murni Bahan bahan logam seperti tembaga, besi, timah disebut
sebagai konduktor yang baik sebab logam memiliki susunan atom yang sedemikian rupa,
sehingga elektronnya dapat bergerak bebas.
5
Pita Energi Valensi: Pita energi valensi adalah rentang energi di mana elektron dalam
semikonduktor berada dalam keadaan dasarnya. Elektron dalam pita energi valensi tidak
dapat berpartisipasi dalam konduktivitas karena mereka terikat pada atom inti. Pita energi
valensi adalah pita energi terendah dalam struktur semikonduktor.
Pita Konduksi: Di atas pita energi valensi, ada pita energi konduksi yang memiliki tingkat
energi lebih tinggi. Elektron di pita energi konduksi memiliki energi yang cukup untuk
bergerak bebas dan berkontribusi pada konduktivitas. Pita energi konduksi adalah pita
energi yang memungkinkan semikonduktor menghantarkan listrik.
Celah Energi: Celah energi (bandgap) adalah perbedaan antara pita energi valensi dan
konduksi. Celah ini menentukan sejauh mana semikonduktor akan menghantarkan listrik.
Semikonduktor dengan celah energi yang lebih besar akan lebih resistif terhadap aliran
listrik daripada yang memiliki celah energi yang lebih kecil.
2.3 Konduktivitas
Konduktivitas semikonduktor didasarkan pada sejauh mana elektron dalam
semikonduktor dapat bergerak bebas dan menghantarkan listrik. Berikut adalah beberapa poin
penting tentang konduktivitas semikonduktor:
Ketika elektron menerima energi, seperti panas atau tegangan listrik, mereka dapat melompat
dari pita energi valensi ke pita energi konduksi. Ini membentuk pasangan elektron-berlubang.
Lubang adalah tempat di pita energi valensi di mana ada kekurangan elektron. Ketika elektron
di pita energi valensi bergerak ke pita energi konduksi, mereka meninggalkan lubang dalam
pita energi valensi. Lubang ini berperan sebagai muatan positif yang bergerak melalui
semikonduktor.
6
Konduktivitas semikonduktor dapat ditingkatkan dengan menambahkan dopan ke dalam
strukturnya. Doping tipe p dan tipe n memungkinkan pengendalian jenis dan konsentrasi
pembawa muatan dalam semikonduktor.
7
BAB III
PROSES DOPING PADA SEMIKONDUKTOR
Ketika atom boron atau aluminium ditambahkan ke semikonduktor, atom ini menggantikan
beberapa atom semikonduktor asli dalam kisi kristal. Kedua atom ini memiliki satu elektron di
lapisan valensi, sehingga mereka menciptakan "lubang" dalam pita energi valensi
semikonduktor.
Lubang ini berperan sebagai muatan positif yang bergerak melalui semikonduktor. Mereka
adalah "pembawa muatan tipe p" yang membantu dalam konduktivitas tipe p.
Dengan menambahkan bahan dopan tipe p, kita dapat meningkatkan konduktivitas tipe p
semikonduktor. Ini memungkinkan pengembangan perangkat seperti dioda p-n dan transistor
tipe p.
Ketika atom fosfor atau arsenik ditambahkan ke semikonduktor, atom ini menggantikan
beberapa atom semikonduktor asli dalam kisi kristal. Kedua atom ini memiliki lebih banyak
8
elektron di lapisan valensi daripada atom semikonduktor, sehingga mereka menyumbangkan
"elektron ekstra" ke pita energi konduksi semikonduktor.
Elektron ekstra ini berperan sebagai muatan negatif dan berkontribusi pada konduktivitas tipe
n semikonduktor. Mereka adalah "pembawa muatan tipe n" yang membantu dalam
konduktivitas tipe n.
9
BAB IV
BAHAN-BAHAN SEMIKONDUKTOR
Pada semikonduktor intrinsik, jumlah elektron bebas pada pita konduksi akan selalu sama
dengan jumlah lubang pada pita valensi. Konsentrasi pembawa arus yang rendah – elektron
bebas dan lubang – menghasilkan konduktivitas yang buruk pada suhu kamar. Peningkatan
konduktansinya sangat bergantung pada sumber energi panas eksternal, seperti tegangan.
EKSTRINSIK
“Semikonduktor ekstrinsik,” Vikas Kaushik, CEO perusahaan pengembangan aplikasi
seluler TechAhead dan lulusan ilmu komputer, menjelaskan, “adalah bahan tidak murni yang
sengaja 'diolah' dengan elemen tertentu untuk meningkatkan sifat listriknya.”
Dengan kata lain, jika Anda ingin meningkatkan konduktivitas, Anda perlu
menambahkan lebih banyak elektron, atau lebih banyak lubang — apa pun untuk menghasilkan
jumlah elektron yang tidak sama. Di sinilah materi ekstrinsik berperan.
Untuk menambah lebih banyak elektron, semikonduktor didoping dengan atom yang
mengandung lima elektron valensi, yang dikenal sebagai atom pentavalen. Untuk menambah
jumlah lubang, digunakan atom dengan tiga elektron valensi, atau atom trivalen.
10
Semikonduktor yang membawa elektron lebih banyak disebut semikonduktor tipe-N,
sedangkan semikonduktor yang mayoritas lubangnya tergolong semikonduktor tipe-P.
Semikonduktor ekstrinsik lebih umum digunakan untuk membuat elektronik dibandingkan
semikonduktor intrinsik.
Germanium
Gallium
Gallium sebagai bahan semikonduktor tidak dapat ditemukan dalam bentuk murni di alam.
Gallium padat merupakan logam berwarna abu-abu
kebiruan berstruktur Kristal ortorombik, sedangkan
gallium murni berwarna keperakan. Gallium bersifat
semikonduktor terutama gallium arsendite yang
digunakan pada LED berbagai layar alat elektronik dan
jam tangan.Semikonduktor memiliki daya hantar listrik di
antara konduktor dan isolator serta digunakan pada alat-
alat elektronik yang sering digunakan manusia dalam
kehidupan sehari-hari.
11
BAB V
APLIKASI DAN IMPLIKASI PRAKTIS
12
BAB VI
KESIMPULAN
6.1 Kesimpulan
Semikonduktor adalah sebuah bahan dengan konduktivitas listrik yang berada di antara
insulator dan konduktor. Merupakan material zat padat yang memiliki harga resistivitas antara
−2 9
10 -10 Ω cm. Semikonduktor disebut juga sebagai bahan setengah penghantar listrik. Unsur-
unsur yang banyak digunakan sebagai bahan semikonduktor yaitu gallium gallium arsanide,
gallium nitride,germanium, indium phosphide, silicon,silicon alumunium arsanide, alumunium
arsanide, boron nitride, cadmium sulfide, cadmium selenide, berlian. carbide, silicon germanium,
silicon on insulator, zinc sulfide, zincbselenide. Semikonduktor dibagi dua berdasarkan jenis
muatan pembawanya, yaitu:
a) Semikonduktor intrinsik, adalah semikonduktor yang belum disisipkan atom-atom lain
(atom pengotor)
b) Semikonduktor ekstrinsik, adalah semikonduktor yang sudah dimasukkan
sedikit ketidakmurnian (doping). Proses doping pada semikonduktor memungkinkan kita untuk
mengendalikan konduktivitasnya. Doping tipe p melibatkan penambahan bahan dopan dengan
lebih sedikit elektron, sementara doping tipe n melibatkan bahan dopan dengan lebih banyak
elektron. Doping membentuk "lubang" atau "elektron ekstra" dalam semikonduktor, yang
memainkan peran kunci dalam konduktivitas.
6.2 Saran
Menguasai Konsep Dasar: Penting untuk memahami dengan baik konsep dasar
semikonduktor, struktur mereka, dan bagaimana proses doping memengaruhi sifat
konduktif. Studi lebih lanjut tentang fisika semikonduktor akan memberikan dasar yang
kuat.
13
DAFTAR PUSTAKA
14