Oleh:
1
KATA PENGANTAR
Penulisan makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas mata kuliah ilmu
bahan dan untuk mengetahui lebih lanjut tentang semikonduktor.
2
DAFTAR ISI
ABSTRAK ...........................................................................................iii
BAB.III.PENUTUP ..............................................................................35
A. Kesimpulan .................................................................................35
B. Saran ..........................................................................................35
3
ABSTRAK
4
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
5
suhu 0 K, pita konduksi terisi sebagian untuk bahan konduktor,
sedangkan untuk isolator dan semikonduktor tidak ada elektron yang
mengisi pita konduksi
Bahan semikonduktor intrinsik (murni), yaitu yang terdiri dari unsur
silikon saja atau unsur germanium saja. Perlu diketahu bahwa
semikonduktor yang digunakan dalam pembuatan dioda dan transistor
terdiri dari campuran bahan semikonduktor instrinsik dengan unsur
kelompok V atau kelompok III. Sehingga semikonduktor yang dihasilkan
adalah semikonduktor ekstrinsik.
B. Rumusan Masalah
1. Apa definisi dari semikonduktor?
2. Apa saja jenis-jenis atau klasifikasi semikonduktor?
3. Bagaimana sifat bahan semikonduktor?
4. Bagaimana karakteristik bahan semikonduktor?
5. Apa saja penggunaan bahan semikonduktor?
6. Bagaimana prinsip kerja semikonduktor?
7. Bagaimana prinsip dasar semikonduktor?
8. Bagaimana pengaplikasian bahan semikonduktor pada amplifier?
9. Bagaimana pengaplikasian bahan semikonduktor pada power
supply?
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui definisi dari semikonduktor.
2. Untuk mengetahui jenis-jenis atau klasifikasi semikonduktor.
3. Untuk mengetahui sifat bahan semikonduktor.
4. Untuk mengetahui karakteristik bahan semikonduktor.
5. Untuk mengetahui penggunaan bahan semikonduktor.
6. Untuk mengetahui prinsip kerja semikonduktor.
7. Untuk mengetahui prinsip dasar semikonduktor.
6
8. Untuk mengetahui cara kerja bahan semikonduktor pada rangkaian
amplifier.
9. Untuk mengetahui cara kerja bahan semikonduktor pada rangkaian
power supply.
10.
7
BAB II PEMBAHASAN
A. Definisi Semikonduktor
a. Pengertian Umum
b. Pengertian Khusus
8
sebagai penyekat sedangkan pada temperatur kamar ( 27° C ) dapat
berubah sifatnya menjadi bahan penghantar. Sifat-sifat kelistrikan
konduktor maupun isolator
9
tidak mudah berubah oleh pengaruh temperatur, cahaya atau
medan magnet, tetapi pada semikonduktor sifat-sifat tersebut sangat
sensitif.
10
Silikon dan germanium merupakan dua jenis semikonduktor
yang sangat penting dalam elektronika. Keduanya terletak pada
kolom empat dalam tabel periodik dan mempunyai elektron valensi
empat. Struktur kristal silikon dan germanium berbentuk tetrahedral
dengan setiap atom memakai bersama sebuah elektron valensi
dengan atom-atom tetangganya. Gambar 2.1 memperlihatkan bentuk
ikatan kovalen dalam dua dimensi. Pada temperatur mendekati
harga nol mutlak, elektron pada kulit terluar terikat dengan erat
sehingga tidak terdapat elektron bebas atau silikon bersifat sebagai
insulator.
11
gap). Jika sebuah ikatan kovalen terputus, maka akan terjadi
kekosongan atau lubang (hole). Pada daerah dimana terjadi
kekosongan akan terdapat kelebihan muatan positif, dan daerah
yang ditempati elektron bebas mempunyai kelebihan muatan negatif.
Kedua muatan inilah yang memberikan kontribusi adanya aliran
listrik pada semikonduktor murni. Jika elektron valensi dari ikatan
kovalen yang lain mengisi lubng tersebut, maka akan terjadi lubang
baru di tempat yang lain dan seolah-olah sebuah muatan positif
bergerak dari lubang yang lama ke lubang baru.
Proses aliran muatan ini, yang biasa disebut sebagai “arus drift”
dapat dituliskan sebagai berikut “Peristiwa hantaran listrik pada
semikonduktor adalah akibat adanya dua partikel masing-masing
bermuatan positif dan negatif yang bergerak dengan arah yang
berlawanan akibat adanya pengaruh medan listrik”.
12
J npqn p
Dimana:
13
Silikon yang didoping dengan phosphor
Terbentuk dari semikonduktor murni yang dikotori oleh atom
dopping sebagai penghasil elektron konduksi atau hole. Terdiri atas
dua tipe: Tipe – N (Silikon + Phospor atau Arsenic) dan Tipe – P
(Silikon + Boron, Galium atau Indium). Semikonduktor ekstrinsik
terbentuk melalui mekanisme doping, yang dimaksudkan untuk
mendapatkan elektron valensi bebas dalam jumlah lebih banyak dan
permanen sehingga diharapkan akan dapat menghantarkan listrik.
Mekanisme ini dilakukan dengan jalan memberikan atom pengotor
ke bahan semikonduktor murni sehingga apabila atom pengotor
memiliki kelebihan elektron valensi (valensi 5) akan terdapat elektron
bebas yang dapat berpindah. Karena mengandung atom-atom
pengotor, pembawa muatan didominasi oleh elektron saja atau
lubang saja. Apabila semikonduktor murni diberikan pengotor
dengan valensi kurang (valensi 3) maka akan terbentuk area kosong
(hole) yang menjadi pembawa muatan. Mekanisme ini menentukan
jenis semikonduktor yang dibentuk (tipe – N atau tipe – P).
a. Semikonduktor tipe-n
14
Dapat dibuat dengan menambahkan sejumlah kecil atom
pengotor pentavalen (antimony, phosphorus atau arsenic) pada
silikon murni. Atom-atom pengotor (dopan) ini mempunyai lima
elektron valensi sehingga secara efektif memiliki muatan sebesar
+5q. Saat sebuah atom pentavalen menempati posisi atom
silikon dalam kisi kristal, hanya empat elektron valensi yang
dapat membentuk ikatan kovalen lengkap, dan tersisa sebuah
elektron yang tidak berpasangan (lihat gambar 2.3). Dengan
adanya energi thermal yang kecil saja, sisa elektron ini akan
menjadi elektron bebas dan siap menjadi pembawa muatan
dalam proses hantaran listrik. Material yang dihasilkan dari
proses pengotoran ini disebut semikonduktor tipe-n karena
menghasilkan pembawa muatan negatif dari kristal yang netral.
Karena atom pengotor memberikan elektron, maka atom
pengotor ini disebut sebagai atom donor.
15
b. Semikonduktor tipe-p
16
kovalen. Saat sebuah atom trivalen menempati posisi atom
silikon dalam kisi kristal, terbentuk tiga ikatan kovalen lengkap,
dan tersisa sebuah muatan positif dari atom silikon yang tidak
berpasangan yang disebut lubang (hole). Material yang
dihasilkan dari proses pengotoran ini disebut semikonduktor tipe-
p karena menghasilkan pembawa muatan negatif pada kristal
yang netral. Karena atom pengotor menerima elektron, maka
atom pengotor ini disebut sebagai atom aseptor (acceptor).
Kita tinjau suatu atom netral. Atom ini mempunyai elektron dan
proton yang sama jumlahnya. Misalkan bahwa ialah satu elektronnya
disingkirkan. Sebagai akibatnya, atom tersebut mempunyai suatu
muatan positif dan disebut ion positif. Sebaliknya, jika suatu atom
netral diberi satu elektron tambahan, atom akan bermuatan negatif
dan dikenal sebagai ion negatif.
17
Pe
mbawa-pembawa mayoritas dan ion-ion. Gb.1 .lubang -lubang dan
ion-ion negative. Gb.2. elektron-elektron bebas dan ion-ion positif
18
positif. Berbeda dari elektron-elektron bebas, ion-ion positif ini tidak
dapat bergerak leluasa karena terikat dalam struktur kristalnya. Tipe
n itu bersifat netral karena mengandung tanda minus dan tanda plus
yang jumlahnya sama.
c. Resistansi
Semikonduktor tipe-p atau tipe-n jika berdiri sendiri tidak lain
adalah sebuah resistor. Sama seperti resistor karbon,
semikonduktor memiliki resistansi. Cara ini dipakai untuk
membuat resistor di dalam sebuah komponen semikonduktor.
Namun besar resistansi yang bisa didapat kecil karena terbatas
pada volume semikonduktor itu sendiri.
19
C. Sifat Bahan Semikonduktor
2. Jalur konduksi
Jalur konduksi adalah tempat elektron-elektron dapat
bergerak bebas karena pengaruh gaya tarik inti tidak
diperhatikan lagi. Dengan demikian elektron dapat bebas
menghantarkan listrik.
3. Jalur larangan
Jalur larangan adalah jalur pemisah antara jalur valensi
dengan jalur konduksi. Yang membedakan apakah bahan itu
termasuk konduktor, isolator, atau semikonduktor adalah energi
Gap (Eg). Satuan energi gap adalah elektron volt (eV). Satu
elektron volt adalah energi yang diperlukan sebuah elektron
untuk berpindah pada beda potensial sebesar 1 volt. Satu
elektron volt setara dengan 1,60 x 10-19 Joule.
20
Energi gap adalah energi yang diperlukan oleh elektron
untuk memecahkan ikatan kovalen sehingga dapat berpindah
jalur dari jalur valensi ke jalur konduksi. Energi gap germanium
pada suhu ruang (300K) adalah 0,72 eV, sedangkan silikon
adalah 1,1 eV. Bahan-bahan semikonduktor dengan energi gap
yang rendah biasanya dipakai sebagai bahan komponen
elektronika yang dioperasikan pada suhu kerja yang rendah pula.
21
Transistor merupakan komponen elektronik yang dibuat dari
materi semikonduktor yang dapat mengatur tegangan dan arus yang
mengalir melewatinya dan dapat berfungsi sebagai saklar elektronik
dan gerbang elektronik.
22
radio. Dalam rangkaian-rangkaian digital, transistor digunakan
sebagaisaklar berkecepatan tinggi. Beberapa transistor juga dapat
dirangkai sedemikian rupa sehingga berfungsi sebagai logic gate,
memori dan fungsi rangkaian-rangkaian lainnya.
2.Thermistor
23
SCR singkatan dari Silicon Control Rectifier. Adalah Dioda yang
mempunyai fungsi sebagai pengendali. SCR atau Tyristor masih
termasuk keluarga semikonduktordengan karateristik yang serupa
dengan tabung thiratron. Sebagai pengendalinya adalahgate (G).
SCR sering disebut Therystor. SCR sebetulnya dari bahan campuran
P dan N. Isi SCR terdiri dari PNPN (Positif Negatif Positif Negatif)
dan biasanya disebut PNPNTrioda.
4. IC (Integrated Circuit)
24
Sirkuit terpadu (bahasa Inggris: integrated circuit atau IC) adalah
komponen dasar yang terdiri dari resistor, transistor dan lain-lain. IC
adalah komponen yang dipakai sebagai otak peralatan elektronika.
25
peralatan digital lainnya yang merupakan bagian penting dari
masyarakat modern. Contohnya, sistem transportasi, internet, dll
tergantung dari keberadaan alat ini. Banyak skolar percaya
bahwa revolusi digital yang dibawa oleh sirkuit terpadu merupakan
salah satu kejadian penting dalam sejarah umat manusia.
5. Dioda
26
Dioda merupakan peranti semikonduktor yang dasar. Diode
memiliki banyak tipe dan tiap tipe memiliki fungsi dan karakteristik
masing-masing. Kata Dioda berasal dari Di (Dua) Ode (Elektrode),
jadi Diode adalah komponen yang memiliki dua terminal atau dua
electrode yang berfungsi sebagai penghantar arus listrik dalam satu
arah. Dengan kata lain diode bekerja sebagai Konduktor bila beda
potensial listrik yang diberikan dalam arah tertentu (Bias Forward)
tetapi diode akan bertindak sebagai Isolator bila beda potensial listrik
diberikan dalam arah yang berlawanan (Bias Reverse) Tipe dasar
dari diode adalah diode sambungan PN.
27
Bismuth Telirida (B12 Te3) Konversi termoeletrik
Cadmium Sulfida (Cd S) Sel Foto Conductif
Galliun Arsenida (Ga As) Dioda, transistor, laser, led,
geberator, gelombang mikro
Germanium (Ge) Dioda, transistor
Indium Antimonida (In Sb0 Magneto resistor, piezo resistor,
detektor radiasi infra merah
Indium Arsenida (In As) Piezo resistor
Silikon (Si) Dioda, transistor, IC
Silikon Carbida (Si Cb) Varistor
Seng Sulfida (Zn S) Perangkat penerangan elektro
Germanium Silikon (Ge Si) Pembangkitan termoelektrik
Selenium (Se) Rectifier
Aluminium Stibium (Al Sb) Dioda penerangan
Gallium Pospor (Ga P) Dioda penerangan
Indium Pospor (In P) Filter infra merah
Tembaga oksida Rectifier
Plumbung Sulfur (Pb S) Foto sel
Plumbung Selenium (Pb Se) Foto sel
Indium Stibium (In Sb) Detektor infra merah
28
F. Prinsip Kerja Semikonduktor
29
semikonduktor tipe-p. Karena Boron hanya memiliki 3 elektron di orbit
paling luarnya, pembawa muatanyang baru, dinamakan "lubang" (hole,
pembawa muatan positif), akan terbentuk di dalam tata letak Kristal
silikon. Dalam tabung hampa, pembawa muatan (elektron)
akan dipancarkan oleh emisi thermionic dari sebuah katode yang
dipanaskan oleh kawat filamen. Karena itu, tabung hampa tidak bisa
membuat pembawa muatan positif (hole). Dapat disimak bahwa
pembawa muatan yang bermuatan sama akan saling tolak menolak,
sehingga tanpa adanya gaya yang lain, pembawa-pembawa muatan ini
akan terdistribusi secara merata di dalam materi
semikonduktor. Namun di dalam sebuah transistor bipolar (atau diode
junction) dimana sebuah semikonduktor tipe-p dan sebuah
semikonduktor tipe-n dibuat dalam satu keping silikon, pembawa-
pembawa muatan ini cenderung berpindah ke arah sambungan P-N
tersebut (perbatasan antara semikonduktor tipe-p dan tipe-n), karena
tertarik oleh muatan yang berlawanan dari seberangnya. Kenaikan dari
jumlah pencemar (doping level) akan meningkatkan konduktivitas
darimateri semikonduktor, asalkan tata letak kristal
silikon tetap dipertahankan.
30
tegangan ini sangat tinggi, jauh lebih tinggi dari yang mampu
menghancurkannya. Namun, dalam sebuah semikonduktor hanya ada
satu pembawa muatan dalam beberapa juta atom. Jumlah tegangan
yang diperlukan untuk menyapu pembawa muatan dalams ejumlah
besar semikonduktor dapat dicapai dengan mudah. Dengan kata lain,
listrik didalam metal adalah inkompresible (tidak bisa dimampatkan),
seperti fluida. Sedangkan dalam semikonduktor, listrik bersifat seperti
gas yang bisa dimampatkan. Semikonduktor dengan doping dapat
dirubah menjadi isolator, sedangkan metal tidak. Gambaran di atas
menjelaskan konduksi disebabkan oleh pembawa muatan, yaitu
electron atau lubang, namun dasarnya transistor bipolar
adalah aksi kegiatan dari pembawa muatan tersebut untuk
menyebrangi daerah depletion zone. Depletion zone initerbentuk
karena transistor tersebut diberikan tegangan bias terbalik, oleh
tegangan yangdiberikan di antara basis dan emiter. Walau transistor
terlihat seperti dibentuk oleh duadiode yang disambungkan, sebuah
transistor sendiri tidak bisa dibuat dengan menyambungkan dua diode.
Untuk membuat transistor, bagian-bagiannya harus dibuat dari
sepotong Kristal silikon, dengan sebuah daerah basis yang sangat tipis.
31
dapat melepaskan ikatan elektron-elektron ini. Satu buah elektron lagi
yaitu elektron yang ke-29, berada pada orbit paling luar. Orbit terluar ini
disebut pita valensi dan elektron yang berada pada pita ini dinamakan
elektron valensi. Karena hanya ada satu elektron dan jaraknya ‘jauh’
dari nucleus, ikatannya tidaklah terlalu kuat. Hanya dengan energi yang
sedikit saja elektron terluar ini mudah terlepas dari ikatannyaPada suhu
kamar, elektron tersebut dapat bebas bergerak atau berpindah-pindah
dari satu nucleus ke nucleus lainnya. Jika diberi tegangan potensial
listrik, elektron-elektron tersebut dengan mudah berpindah ke arah
potensial yang sama. Phenomena ini yang dinamakan sebagai arus
listrik. Isolator adalah atom yang memiliki elektron valensi sebanyak 8
buah, dan dibutuhkan energi yang besar untuk dapat melepaskan
elektron-elektron ini. Dapat ditebak, semikonduktor adalah unsur yang
susunan atomnya memiliki elektron valensi lebih dari 1 dan kurang dari
8. Tentu saja yang paling “semikonduktor” adalah unsur yang atomnya
memiliki 4 elektron valensi.
32
cara kerja rangkaian amplifier sederhana diatas adalah sebagai berikut
input audio akan masuk melalui potensiometer. Fungsi potensiometer
tersebut adalah untuk mengatur volume audio
cara kerja dari rangkaian power supply tersebut adalah sebagai berikut:
33
dihasilkan adalah gelombang DC dengan riak atau ripple
yang besar.
3. Gelombang riak atau ripple tersebut dihaluskan oleh
kapasitor ELCO 3300uF dan 100nF sehingga menghasilkan
output dengan tegangan DC murni tetapi tidak dalam kondisi
yang stabil.
4. Tegangan DC ini kemudian di stabilkan oleh IC 7812 yang
dirangkai dalam bentuk paralel dengan sebuah kapasitor
Output kaki 3 IC tersambung dengan kaki basis transistor.
5. Dioda yang ada pada kaki 2 IC memiliki fungsi sebagai
penambah tegangan output yang mencapai 0,6V sehingga
menghasilkan tegangan output sebesar 12,6V.
6. Transistor menjadi jenuh sehingga hal ini akan membuat
tegangan output yang ada pada emotor sama dengan kaki
basis. Namun juga akan berkurang 0,6 V sehingga output
berubah kembali menjadi 12V DC dan arus maksimal 3A.
34
BAB. IV. PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
35
Makalah berjudul “Semikonduktor” ini diharapkan akan menjadi
literature terbaru dan bermanfaat bagi para pembaca.
36
DAFTAR PUSTAKA
37