Anda di halaman 1dari 18

“Konduktor Dan Isolator”

Oleh :
AYU PARMAWATI
DINA SUHANI
DINDA MAULIDA RAHMA
SUKARIA

Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah


PEMBELAJARAN IPA

Dosen Pengampu :
Mira Andryani. M.Pd

PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH


SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM RAUDHATUL AKMAL (STAIRA)
BATANG KUIS DELI SERDANG
2022
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum.

Puji syukur kehadirat Allah Subhanahu Wa Ta'ala. Hanya dengan rahmat dan
hidayah-Mu, kami dapat menyelesaikan makalah ini. Makalah ini berjudul tentang
"Konduktor dan Isolator". Kami menulis makalah ini sebagai salah satu tugas dari mata
kuliah Ilmu Pengetahuan Alam pada semester III.
Penyusunan makalah ini tidak lepas dari bantuan dan dorongan rekan-rekan semua
dan orang tua. Semoga Allah senantiasa melimpahkan rahmat-Nya kepada semua pihak yang
begitu baik dan tulus atas segala hal yang diberikan kepada kami.
Kami sangat menyadari dalam pembuatan makalah ini masih jauh dari kesempurnaan,
dan tidak lepas dari kekurangan dan kelemahan dari segi isi, data, maupun analisisnya. Oleh
karena itu, saran dan kritik yang bersifat membangun sangat kami harapkan sebagai bahan
pertimbangan dan perbaikan dalam penulisan makalah ini. Kami berharap makalah ini dapat
bermanfaat bagi seluruh pembaca agar dapat menambah wawasan tentang listrik konduktor
dan isolator.

Batang Kuis, Mei 2022

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .................................................................................................. i

DAFTAR ISI ................................................................................................................ ii

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................ 1

A. Latar Belakang ............................................................................................. 1


B. Rumusan Masalah ........................................................................................ 1
C. Tujuan .......................................................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN ............................................................................................. 2

A. Pengertian Konduktor dan Isolator............................................................... 2


B. Karakteristik Bahan Konduktor dan Isolator................................................ 3
C. Jenis Bahan Konduktor dan Isolator............................................................. 4
D. Sifat-Sifat Bahan Konduktor dan Isolator..................................................... 8
E. Perbedaan Konduktor dan Isolator................................................................ 9
F. Aplikasi Bahan Konduktor dan Isolator....................................................... 9

BAB III PENUTUP ................................................................................................... 14

A. Simpulan ..................................................................................................... 14
B. Saran ............................................................................................................ 14

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................... 15

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Umumnya konduktor didefinisikan sebagai bahan yang mudah mengalirkan


arus listrik jika dihubungkan dengan sumber tegangan. Sedangkan, isolator sebagai
bahan-bahan yang akan menghambat arus listrik bila dihubungkan dengan sumber
tegangan. Dalam bahan-bahan yang tergolong konduktor, elektron-elektron yang
bergerak bebas menyebabkan konduktor mudah mengalirkan muatan listrik. Dalam
bahan-bahan isolator, elektron-elektron tidak bebas bergerak. Karena elektron-
elektron tidak mudah berpindah, maka isolator sukar mengalirkan arus listrik.

Dalam kehidupan sehari-hari sangat banyak kita temukan contoh bahan


konduktor-isolator yang telah diaplikasikan untuk membantu aktivitas kita sehari-hari.
Misalnya, peralatan memasak. Alat-alat masak memanfaatkan bahan konduktor dan
juga isolator. Bahan konduktor diperlukan agar dapat menghantarkan panas dari
sumbernya sehingga dapat mematangkan masakan. Sementara itu, bahan isolator
dapat digunakan sebagai perlindungan pada tangan agar tidak merasa panas. Pada
makalah ini akan dibahas mengenai konduktor dan isolator. Pembahasan mengenai
konduktor-isolator ini akan dibatasi pada definisi, karakteristik, jenis bahan,
persyaratan dan kegunaan konduktor-isolator.

B. Rumusan Masalah

1. Apa sajakah jenis bahan konduktor dan isolator ?


2. Apa saja sifat-sifat bahan konduktor dan isolator?
3. Apa saja sifat-sifat bahan konduktor dan isolator ?

C. Tujuan

1. Mengetahui jenis bahan konduktor dan isolator

2. Mengetahui sifat-sifat bahan konduktor dan isolator.

1
3. Memahami perbedaan konduktor dan isolator

BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Konduktor dan Isolator

Konduktor adalah bahan yang dapat dengan mudah menghantarkan arus listrik.
Sehingga, konduktor sering dikatakan penghantar arus listrik yang baik. Konduktor atau
penghantar adalah zat atau bahan yang bersifat dapat menghantarkan energi, baik energi
listrik maupun energi kalor, baik berupa zat padat, cair atau gas. Bahan-bahan yang bersifat
konduktor ini biasanya digunakan untuk membuat alat-alat yang sifatnya membutuhkan
kecepatan transfer energi.

Dalam bahan-bahan yang tergolong konduktor, elektron-elektron pada setiap atom


tidak diikat dengan kuat sehingga elektron-elektron dapat bergerak bebas di dalam atom.
Elektron-elektron bebas inilah yang menyebabkan bahan-bahan konduktor mudah
mengantarkan (mengalirkan) muatan listrik. Misalnya: perak, alumunium, tembaga, besi,
emas, dll. Bahan yang paling bagus untuk mengalirkan arus listrik adalah emas. Karena pada
bahan konduktor mempunyai banyak sekali elektron bebas, dan yang paling banyak elektron
bebasnya adalah emas. Isolator (bukan penghantar) adalah bahan yang tidak dapat
menghantarkan arus listrik. Isolator listrik adalah sesuatu benda yang merupakan bukan
benda penghantar listrik yang berguna untuk menahan penghantar listrik. Isolator dapat
berupa karet, kayu, kertas, dan biasanya adalah benda-benda selain golongan logam. Isolator
contohnya dapat dilihat pada setiap kabel yaitu berupa karet yang berguna untuk melapisi
tembaga (logam) agar arus tetap mengalir pada tembaga. Dengan kata lain, berguna untuk
melindungi kita dari sengatan listrik. Oleh sebab itu, isolator merupakan penghantar listrik
yang paling buruk diantara konduktor maupun semikonduktor.

Dalam bahan-bahan isolator, elektron-elektron pada setiap atom diikat dengan kuat
sehingga pada keadaan normal elektron-elektron tidak bebas bergerak. Karena elektron-
elektron tidak mudah berpindah, maka isolator sukar mengalirkan arus listrik. Akan tetapi,
jika isolator diberi tegangan besar maka elektron dapat berpindah. Jadi pada tegangan tinggi
isolator dapat berfungsi sebagai konduktor. Misalnya : gelas, kaca, karet, kayu, dll.

2
Persyaratan Bahan Konduktor dan Isolator1
a. Konduktor

Bahan-bahan yang dipakai untuk konduktor harus memenuhi persyaratan-persyaratan


sebagai berikut:

1. Konduktifitasnya cukup baik.


2. Kekuatan mekanisnya (kekuatan tarik) cukup tinggi.
3. Koefisien muai panjangnya kecil.
4. Modulus elastisitasnya cukup besar.
b. Isolator

Berikut beberapa syarat suatu bahan dikatakan isolator:

1. Mempunyai sifat dapat mengisolir arus listrik


2. Memiliki tahanan listrik (resistansi) yang besar sekali
3. Susunan atomnya sedemikian rupa sehingga elektron valensinya sulit berpindah
ke pita konduksi, karena celah energinya besar sekali.
4. Jika terjadi perpindahan elektron dari pita valensi ke pita konduksi dengan kata
lain terjadi tegangan tembus ( breakdown voltage).
B. Karakteristik Bahan Konduktor dan Isolator
1. Konduktor
a) Karakteristik mekanik, yang menunjukkan keadaan fisik dari konduktor
yang menyatakan kekuatan tarik dari pada konduktor (dari SPLN 41-
8:1981, untuk konduktor 70 mm2 berselubung AAAC-S pada suhu sekitar
30° C, maka kemampuan maksimal dari konduktor untuk menghantar arus
adalah 275 A).
b) Karakteristik listrik, yang menunjukkan kemampuan dari konduktor
terhadap arus listrik ya ng melewatinya (dari SPLN 41-10: 1991, untuk
konduktor 70 mm 2 berselubung AAAC-S pada suhu sekitar 30°C, maka
kemampuan maksimum dari konduktor untuk menghantar arus adalah 275
A).

1 bayong Tjasyono, Sifat benda,(Bandung:PT.Remaja Rosdakarya,2014)h.12

3
2. Isol2ator
 Mempunyai kekuatan mekanis yang tinggi agar dapat menahan beban
kawat penghantar.
 Memiliki konstanta dielektrikum (relative permittivity) yang tinggi, agar
memberikan kekuatan dielektrik (dielectric strength) tinggi juga.
 Mempunyai tahanan isolasi (insulation resistance) yang tinggi agar dapat
menghindari kebocoran arus ke tanah.
 Mempunyai perbandingan (ratio) yang tinggi antara kekuatan pecah
dengan tegangan loncatan api (flash over voltage).
 Menggunakan bahan yang tidak berpori-pori dan tidak terpengaruh oleh
perubahan temperatur.
 Bebas dari kotoran dari luar dan tidak retak maupun tergores, agar dapat
dilewati oleh air atau gas di atmosfir.
 Bahan yang mampu mengisolir atau menahan tegangan yang mengenainya.
 Tidak terlalu berat.

C. Jenis Bahan Konduktor dan Isolator


1) Konduktor
Jenis bahan-bahan yang biasa digunakan sebagai konduktor, antara lain:
 Logam biasa, seperti: tembaga, aluminium, besi, emas, perak dan
sebagainya.
 Logam campuran (alloy), yaitu sebuah logam dari tembaga atau aluminium
yang diberi campuran dalam jumlah tertentu dari logam jenis lain, yang
gunanya untuk menaikkan kekuatan mekan isinya.
 Logam paduan (composite), yaitu dua jenis logam atau lebih yang
dipadukan dengan cara kompresi, peleburan (smelting) atau pengelasan
(welding).

Dari jenis-jenis bahan konduktor, yang paling bagus untuk mengalirkan arus
listrik adalah emas karena bahan konduktor tersebut mempunyai banyak sekali
elektron bebas. Bahan-bahan konduktor akan bersifat isolator apabila berada pada

2 Ibid, h.13

4
suhu yang rendah. Sebab, suhu yang rendah akan menyebabkan penuhnya
alektron pada saluran elektron yang tersedia.

2) Isolator3

Jenis bahan-bahan yang biasa digunakan sebagai bahan isolator, antara lain:

a) Bahan Tambang

Bahan tambang adalah bahan yang berasal dan terdapat dari penggalian dalam
tanah dalam bentuk bijih (seperti besi, seng dan bongkahan batu yang harus diproses
dahulu untuk mendapatkan bahan yang dikehendaki. Beberapa macam bahan
tambang tersebut antara lain:

 Asbes, yaitu bahan berserat, baik digunakan untuk isolator listrik.


 Batu pualam, yaitu batu kapur (CaCo3) atau dolomit merupakan
bongkahan batu besar yang dipotong-potong menjadi lempengan
tebal dengan ukuran tertentu.
 Mika, yaitu mempunyai sifat-sifat teknis yang baik, sehingga
banyak digunakan sebagai bahan isolator.
 Mikanit, yaitu mika yang telah mengalami perubahan bentuk
maupun susunan bahannya sesuai kebutuhan. Tujuan melapis mika
dan terkadang dengan tambahan kain, kertas atau pita adalah untuk
memperoleh tebal yang dikehendaki agar dapat mempertinggi daya
sekat listrik, dan untuk menambah kekuatan mekanis agar tidak
retak jika digulung atau dilipat.
 Mikafolium, sejenis mikanit dan sebagai bahan menggunakan mika
yang ditaburkan di atas lapisan kertas tipis dengan perekat pernis
dan bahan sintetis lain. Mikafolium m udah dibengkokkan dengan
cara pemanasan, dan bahan ini digunakan sebagai isolator untuk
pembungkus kawat atau batang lilitan pada mesin-mesin listrik
tegangan tinggi.
 Mikalek, yaitu dengan menggunakan gelas dan plastik sebagai
bahan dasar, bubuk mika sebagai pengisi dan ditambah perekat
pernis kemudian dicetak. Pengepresan cetakan membutuhkan suhu

3 Ibid, h.14

5
yang tinggi untuk dapat melunakan gelas, sehingga bahan ini
mempunyai kekuatan mekanis yang tinggi.

 Batu tulis, yaitu merupakan bahan isolator dengan bentuk berlapis -


lapis dan mudah dibelah-belah dengan pahat atau martil. Batu tulis
ini tidak dapat digosok halus seperti pualam, mempunyai mekanis
kuat sebagai isolator.

 Phlogopite, yaitu batu ambar mika yang mengandung kalium, silikat


magnesium aluminium yang berasal dari kanada dan madagaskar.
b) Bahan Berserat

Bahan dasar yang dipergunakan untuk bahan berserat berasal dari tiga macam,
yaitu tumbuh-tumbuhan, binatang, dan bahan tiruan (sintetis). Sebenarnya bahan
ini kurang baik sebagai bahan isolator listrik karena sifatnya sangat menyerap
cairan, sedangkan cairan itu dapat merusak isolator yang menyebabkan daya
sekatnya menurun. Tetapi karena faktor-faktor lain seperti : bahan berlimpah
sehingga murah harganya; daya mekanisnya cukup kuat dan fleksibel; dan dengan
disusun berlapis lapis dan dicampur dengan zat-zat tertentu untuk meningkatkan
daya sekat, daya mekanis dan daya tahan panas, sehingga bahan berserat ini
banyak dipakai

sebagai isolator listrik. Beberapa bahan yang termasuk bahan berserat, antara lain :

 Benang
 Tekstil
 Kertas
 Prespan
 Kayu
 Fiber Pulkanisir
 Kain Pernis
 Pita Isolator
c) Gelas dan Keramik

6
Gelar merupakan isolator yang baik untuk arus listrik, tetapi kekuatan
mekanisnya kecil dan sangat rapuh. Pemakaian dalam teknik listrik antara lain untuk
pembuatan bola lampu pijar, termometer-kontak (untuk mengontrol suhu tertentu
suatu tenpat seperti tempat penetasan telur), dan lain-lain. Untuk hiasan penerangan
listrik banyak dipakai ornamen kaca yang dibuat dari kaca susu, kaca kabur (matglas)
dan kaca opal, yang dalam perdagangan terdapat bermacam-macam bahan gelas
seperti gelas kristal, gelas kali, gelas natron, dan gelas flint.

Keramik didapat dari bahan galian dengan melalui proses pemanasan,


kemudian dijadikan keramik. Dalam teknik listrik digunakan untuk isolator loceng
dan mantal. Keramik yang digunakan untuk keperluan teknik listrik harus mempunyai
daya sekat yang besar dan dapat menahan gaya mekanis yang besar seperti porselin
dan steatit. Bahan isolator dari porselin seperti:

isolator lonceng, isolator mantel, isolator cincin, isolator tegangan tinggi,


sekering pipa porselin, dan lain-lain. Sedangkan bahan isolator terbuat dari steatit,
antara lain: sakelar, kontak tusuk, manik -manik isolator kawat penghubung yang
dapat melentur (fleksibel) dan letaknya berdekatan dengan alat pemanas listrik, untuk
pembuatan bumbung penerus (tube), pena-kontak -baut, badan alat-alat pemanas
seperti kompor listrik, seterika, dan lain-lain.

d) Plastik

Plastik merupakan paduan dari dua bahan yaitu bahan perekat (seperti damar
atau resin) dan bitumin dengan bahan pengisi serbuk batu, serbuk kayu dan katun.
Menurut paduannya, ada bermacam-macam bahan plastik, diantaranya bakelit.

e) Karet, Bakelit, Ebonit, dan sebagainya


 Karet
Karet merupakan bahan penting untuk isolator dalam teknik
listrik yang terbuat dari getah bermacam -macam pohon karet, salah
satu diantaranya: Hevea Braziliensis yang menghasilkan karet
terbanyak dengan kualitas tinggi.
 Bakelit
Bakelit adalah bahan paduan secara kimia bermacam-macam
zat yang pertama dibuat oleh perusahaan Bakelit Co., yang kemudian

7
dibuat oleh perusahaan lain dengan nama sendiri-sendiri, seperti
perusahaan Philips dari Belanda dengan nama philite, perusahaan
Hasemeir dengan nama hajalite yang dikenal dengan nama bakelit.

 Ebonit
Bahan dasar ebonit adalah karet dan untuk mengeraskan
dicampur dengan belerang dan bahan tambahan lainnya sekitar 30
sampai 50% dengan melalui proses vulkanisasi yang lama. Dalam
perdagangan ebonit berbentuk lempeng, batang atau pipa dengan
bermacam-macam ukuran.

f) Bahan-Bahan Lain yang Dipadatkan

Bahan isolator yang dipadatkan mula-mula cair kemudian dijadikan padat.


Bahan ini banyak dipakai sebagai pelapis, pengisi, pemadatan (inpregnasi) dan
perekat bahan isolator padat. Beberapa bahan yang dipadatkan antara lain: lilin
dengan parafin; damar (gondorukem, arpus); bitumin; bahan-bahan pelarut
seperti: kerosin (minyak tanah), gasolin, spiritus putih, bensin, methanol (methyl
alkohol), ethanol (ethyl alkohol), aceton, minyak terpentin, dll.; minyak
pengering (minyak biji lena dan minyak Tung); pernis (pernis minyak, pernis
hitam, lak selulosa, pernis bakelit, pernis sirlak, pernis gliptal); dan kompon
(kompon bitumin, kompon kuarsa, dan kompon kabel).

D. Sifat-Sifat Bahan Konduktor dan Isolator


1) Konduktor
 Daya Hantar Listrik
 Koefisien Temperatur Hambatan
 Daya Hantar Panas
 Daya Tegangan Tarik
 Timbulnya Daya Elektro-Motoris Termo
2) Isolator
 Sifat Kelistrikan Isolator
 Sifat Mekanis Isolator
 Sifat Termis Isolator

8
 Sifat Kimia Isolator

E. Perbedaan Konduktor dan Isolator


Konduktor dan isolator merupakan jenis material yang dikelompokkan
berdasarkan sifat konduktivitasnya. Sifat konduktivitas yaitu ukuran dari kemampuan
suatu bahan untuk menghantarkan arus listrik.
Untuk menjelaskan konduktivitas bahan, sering digunakan konsep pita energi.
Ada dua pita energi, yaitu pita valensi dan pita konduksi. Pita valensi adalah pita energi
yang mungkin diisi oleh elektron dari zat padat hingga penuh. Setiap pita terdiri atas 2N
elektron, dengan N adalah jumlah atom. Jika masih ada elektron yang tersisa, maka
elektron ini akan mengisi pita konduksi. Pita konduksi adalah pita energi yang
merupakan tempat lain yang akan diisi oleh elektron setelah pita valensi terisi penuh.
Pada suhu 0 K, pita konduksi terisi sebagian untuk bahan konduktor. Sedangkan untuk
pita isolator tidak ada yang terisi. Semakin banyak elektron yang mengisi pita
konduksi, maka konduktivitas bahan akan semakin tinggi.4
Perbedaan konduktor dan isolator terletak pada energi gap (Eg). Energi gap (Eg)
menunjukkan selang energi antara pita konduksi minimum dan pita valensi maksimum.
Gambar isolator di atas menunjukkan bahwa gap antara pita konduksi minimum dan
pita valensi maksimum pada isolator sangat besar. Pada keadaan ini, pita konduksi
isolator kosong, tidak teri si elektron, sehingga konduktivitasnya sangat rendah.
Gambar konduktor menunjukkan struktur pita energi konduktor. Pita konduksi
konduktor terisi sebagian oleh elektron. Jika ada medan listrik luar, maka elektron akan
memperoleh tambahan energi untuk berp indah dari pita valensi ke pita konduksi, yang
berakibat timbulnya arus listrik. Elektron yang berpindah ini disebut elektron bebas.
Sedangkan daerah yang ditinggalkan oleh elektron ini disebut dengan hole.

F. Aplikasi Bahan Konduktor dan Isolator


1. Kawat Listrik

4 bayong Tjasyono, Sifat benda,(Bandung:PT.Remaja Rosdakarya,2014)h.20

9
Kawat digunakan untuk mengaliri arus listrik, jadi bahan yang digunakan adalah
memiliki konduktivitas tinggi. Umumnya digunakan tembaga dan aluminium, karena
bahan tersebut mempunyai konduktivitas yang tinggi, mudah dibentuk, fleksibel,
tahan panas, dan harga terjangkau daripada menggunakan perak, emas, dan bahan
yang lainnya. Kawat dibuat dengan ukuran yang tidak terlalu besar karena untuk
menghidari gejala skin effect.

2. Kabel Listrik

Konduktor digunakan untuk mengaliri arus listrik. Jika konduktor tersebut


dibiarkan terbuka maka akan menimbulkan masalah seperti terjadi aliran arus saat
konduktor tersebut bersentuhan dengan benda lain atau dapat membuat kesetrum saat
dipegang dengan tangan. Maka dari itu dibutuhkan bahan isolasi yang dapat
menahannya. Umumnya kabel menggunakan bahan isolasi dari plastik atau karet.
Plastik atau karet banyak digunakan karena bersifat isolator listrik, tahan lama, bisa
ditekuk dan dibengkokkan (fleksibel), harganya murah, dan proses pembuatannya
mudah.

3. Termos

10
Benda yang lebih dingin selalu menyerap gelombang panas dari benda yang
lain sampai keduanya mempunyai temperatur yang sama. Namun, termos sudah
didesain agar bisa menghambat ketiga cara panas dapat berpindah, yaitu
konduksi,konveksi, dan radiasi.
Termos dibuat dari kaca yang berdinding rangkap, diantara dinding itu dibuat
hampa udara. Di termos ini terdapat dua dinding kaca, dilapisi perak. Bagian dalam
dibuat mengkilap agar kalor dari air panas tidak diserap oleh dinding karena bagian
yang mengkilap menyerap panas lebih sedikit ketimbang warna hitam. Sedangkan
bagian luar dinding kaca dibuat mengilap dan dilapisi dengan perak, tujuannya agar
tidak terjadi perpindahan kalor secara radiasi.
Ruang hampa udara digunakan untuk mencegah perpindahan kalor secara
konveksi. Perpindahan kalor secara konveksi terjadi pada zat cair dan gas karena
adanya perbedaan massa jenis dalam zat tersebut. Lalu tutup termos harus dibuat dari
bahan isolator panas, seperti gabus. Isolator pada tutup termos berfungsi untuk
mencegah perpindahan kalor secara konduksi sehingga kita tidak kepanasan saat
membuka termos.

4. Setrika

11
Setrika adalah alat yang digunakan untuk menggosok pakaian dengan
menggunakan energi panas. Sebuah setrika dibuat dari beberapa bahan, baik bahan
konduktor maupun isolator panas. Bahan konduktor yang digunakan berupa logam,
yang terdapat di bagian dasar setrika. Oleh karena itu, panas dari sumber panas,
misalnya listrik, dapat dipindahkan ke pakaian yang digosok. Jika bagian dasar setrika
berupa konduktor panas, lain halnya dengan bagian paling atas setrika. Bagian ini
berupa pegangan setrika. Pegangan setrika terbuat dari kayu atau plastik, yang
merupakan bahan isolator, sehingga tangan kita tidak merasa panas saat menggosok.

5. Kompor Listrik

Kompor listrik adalah suatu alat yang digunakan untuk memasak, yang
memiliki bagian yang terbuat dari bahan konduktor dan isolator. Bahan konduktor
pada alat ini terdapat pada lilitan kawat yang melingkar di dalam kompor. Ketika
bahan ini memperoleh panas dari sumbernya, yaitu listrik, lilitan kawat akan menjadi
panas bahkan hingga berpijar. Panas inilah yang digunakan untuk memasak.
Sementara itu, bagian di luar lilitan kawat hingga tombol pemutar terbuat dari bahan
isolator.
6. Solder

12
Solder banyak digunakan di bengkel elektronika atau tempat untuk memperbaiki
alat-alat elektronika. Solder digunakan untuk menyolder atau mematri, yaitu membuat
sambungan pada komponen-komponen elektronika. Logam yang digunakan untuk
mematri adalah bahan konduktor, sehingga dapat menghantarkan panas dari sumber
panas. Pegangan pada solder merupakan bahan isolator untuk menahan panas agar tidak
sampai ke tangan kita.

7. Peralatan Masak

Kegiatan memasak di dapur sangat berhubungan dengan panas. Alat-alat masak


memanfaatkan bahan konduktor dan isolator. Bahan konduktor diperlukan agar dapat
menghantarkan panas dari sumbernya sehingga dapat mematangkan masakan.
Sementara itu, bahan isolator dapat digunakan sebagai perlindungan pada tangan agar
tidak merasa panas. Beberapa alat sudah dirancang sedemikian rupa untuk keperluan
tersebut. Sendok sayur, pressure cooker atau panci tekan, dan wajan biasanya terbuat
dari bahan isolator khusus pada bagian ujungnya sebagai pegangan.
Hal ini memberi kenyamanan selama memasak, karena tangan tidak panas ketika
memegang alat-alat tersebut. Dapat dibayangkan jika sebuah sendok sayur terbuat
dari logam di seluruh bagiannya. Akan repot sekali karena harus menggunakan serbet
sebagai penahan panas selama proses mengaduk masakan. Demikian pula pada
sendok nasi dan spatula. Keduanya terbuat dari bahan isolator yaitu plastik atau kayu
yang berguna untuk menahan panas. Jadi, tangan tidak kepanasan saat mengambil
nasi.
8. Jeket

13
Jaket terbuat dari bahan kain yang bersitat isolator. Pada saat suhu udara
dingin, jaket akan menahan panas yang ada dalam tubuh keluar. Dengan demikian,
kita akan tetap merasa hangat.

BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN
Dalam kemampuannya menghantarkan arus listrik jenis bahan digolongkan
menjadi konduktor dan isolator. Benda-benda yang dapat menghantarkan panas dengan
baik disebut konduktor. Contohnya logam, besi, stainlees, baja dan aluminium.
Sedangkan benda yang tidak dapat menghantarkan panas di sebut isolator. Contohnya
kayu, plastik dan karet.
Konduktor yang baik adalah yang memiliki tahanan jenis yang kecil. Semakin
besar nilai tahanan jenisnya maka akan semakin buruk konduktor tersebut, karena bila
nilai tahanan jenis besar maka akan terjadi kehilangan daya sehingga panas pada
konduktor tersebut.
Ternyata sifat benda/bahan ini dimanfaatkan manusia untuk membuat benda
tertentu. Contoh pemanfaatannya adalah pada panci, supaya bisa mengangkat tanpa
kepanasan, maka gagangnya dibuat dari benda isolator seperti kayu. Contoh lain, yaitu
solder, supaya panas tidak merambat ke tubuh, maka sengaja dibuat isolator
digagangnya. Jadi, begitulah pemanfaatannya dalam kehidupan sehari-hari
B. Saran
Tidak semua jenis bahan dapat menghantarkan arus listrik dengan baik. Ada
bahan yang dapat menghantarkan arus listrik dengan baik ada pula bahan yang sangat

14
buruk menghantarkan listrik. Makalah ini diharapkan akan menjadi literature baru dan
bermanfaat bagi para pembaca.

DAFTAR PUSTAKA

Salahuddin. 2014, Bahan Listrik Fakultas Teknik. Aceh: Fakultas Teknik Universitas
Malikussaleh Jurusan Teknik Elektro.

Wiyono, Edy dan Robin Ginting. 2008, Ilmu Pengetahuan Alam. Jakarta: Pusat Perbukuan
Departemen Pendidikan Nasional.

15

Anda mungkin juga menyukai