Oleh :
AYU PARMAWATI
DINA SUHANI
DINDA MAULIDA RAHMA
SUKARIA
Dosen Pengampu :
Mira Andryani. M.Pd
Assalamualaikum.
Puji syukur kehadirat Allah Subhanahu Wa Ta'ala. Hanya dengan rahmat dan
hidayah-Mu, kami dapat menyelesaikan makalah ini. Makalah ini berjudul tentang
"Konduktor dan Isolator". Kami menulis makalah ini sebagai salah satu tugas dari mata
kuliah Ilmu Pengetahuan Alam pada semester III.
Penyusunan makalah ini tidak lepas dari bantuan dan dorongan rekan-rekan semua
dan orang tua. Semoga Allah senantiasa melimpahkan rahmat-Nya kepada semua pihak yang
begitu baik dan tulus atas segala hal yang diberikan kepada kami.
Kami sangat menyadari dalam pembuatan makalah ini masih jauh dari kesempurnaan,
dan tidak lepas dari kekurangan dan kelemahan dari segi isi, data, maupun analisisnya. Oleh
karena itu, saran dan kritik yang bersifat membangun sangat kami harapkan sebagai bahan
pertimbangan dan perbaikan dalam penulisan makalah ini. Kami berharap makalah ini dapat
bermanfaat bagi seluruh pembaca agar dapat menambah wawasan tentang listrik konduktor
dan isolator.
Penyusun
i
DAFTAR ISI
A. Simpulan ..................................................................................................... 14
B. Saran ............................................................................................................ 14
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
1
3. Memahami perbedaan konduktor dan isolator
BAB II
PEMBAHASAN
Konduktor adalah bahan yang dapat dengan mudah menghantarkan arus listrik.
Sehingga, konduktor sering dikatakan penghantar arus listrik yang baik. Konduktor atau
penghantar adalah zat atau bahan yang bersifat dapat menghantarkan energi, baik energi
listrik maupun energi kalor, baik berupa zat padat, cair atau gas. Bahan-bahan yang bersifat
konduktor ini biasanya digunakan untuk membuat alat-alat yang sifatnya membutuhkan
kecepatan transfer energi.
Dalam bahan-bahan isolator, elektron-elektron pada setiap atom diikat dengan kuat
sehingga pada keadaan normal elektron-elektron tidak bebas bergerak. Karena elektron-
elektron tidak mudah berpindah, maka isolator sukar mengalirkan arus listrik. Akan tetapi,
jika isolator diberi tegangan besar maka elektron dapat berpindah. Jadi pada tegangan tinggi
isolator dapat berfungsi sebagai konduktor. Misalnya : gelas, kaca, karet, kayu, dll.
2
Persyaratan Bahan Konduktor dan Isolator1
a. Konduktor
3
2. Isol2ator
Mempunyai kekuatan mekanis yang tinggi agar dapat menahan beban
kawat penghantar.
Memiliki konstanta dielektrikum (relative permittivity) yang tinggi, agar
memberikan kekuatan dielektrik (dielectric strength) tinggi juga.
Mempunyai tahanan isolasi (insulation resistance) yang tinggi agar dapat
menghindari kebocoran arus ke tanah.
Mempunyai perbandingan (ratio) yang tinggi antara kekuatan pecah
dengan tegangan loncatan api (flash over voltage).
Menggunakan bahan yang tidak berpori-pori dan tidak terpengaruh oleh
perubahan temperatur.
Bebas dari kotoran dari luar dan tidak retak maupun tergores, agar dapat
dilewati oleh air atau gas di atmosfir.
Bahan yang mampu mengisolir atau menahan tegangan yang mengenainya.
Tidak terlalu berat.
Dari jenis-jenis bahan konduktor, yang paling bagus untuk mengalirkan arus
listrik adalah emas karena bahan konduktor tersebut mempunyai banyak sekali
elektron bebas. Bahan-bahan konduktor akan bersifat isolator apabila berada pada
2 Ibid, h.13
4
suhu yang rendah. Sebab, suhu yang rendah akan menyebabkan penuhnya
alektron pada saluran elektron yang tersedia.
2) Isolator3
Jenis bahan-bahan yang biasa digunakan sebagai bahan isolator, antara lain:
a) Bahan Tambang
Bahan tambang adalah bahan yang berasal dan terdapat dari penggalian dalam
tanah dalam bentuk bijih (seperti besi, seng dan bongkahan batu yang harus diproses
dahulu untuk mendapatkan bahan yang dikehendaki. Beberapa macam bahan
tambang tersebut antara lain:
3 Ibid, h.14
5
yang tinggi untuk dapat melunakan gelas, sehingga bahan ini
mempunyai kekuatan mekanis yang tinggi.
Bahan dasar yang dipergunakan untuk bahan berserat berasal dari tiga macam,
yaitu tumbuh-tumbuhan, binatang, dan bahan tiruan (sintetis). Sebenarnya bahan
ini kurang baik sebagai bahan isolator listrik karena sifatnya sangat menyerap
cairan, sedangkan cairan itu dapat merusak isolator yang menyebabkan daya
sekatnya menurun. Tetapi karena faktor-faktor lain seperti : bahan berlimpah
sehingga murah harganya; daya mekanisnya cukup kuat dan fleksibel; dan dengan
disusun berlapis lapis dan dicampur dengan zat-zat tertentu untuk meningkatkan
daya sekat, daya mekanis dan daya tahan panas, sehingga bahan berserat ini
banyak dipakai
sebagai isolator listrik. Beberapa bahan yang termasuk bahan berserat, antara lain :
Benang
Tekstil
Kertas
Prespan
Kayu
Fiber Pulkanisir
Kain Pernis
Pita Isolator
c) Gelas dan Keramik
6
Gelar merupakan isolator yang baik untuk arus listrik, tetapi kekuatan
mekanisnya kecil dan sangat rapuh. Pemakaian dalam teknik listrik antara lain untuk
pembuatan bola lampu pijar, termometer-kontak (untuk mengontrol suhu tertentu
suatu tenpat seperti tempat penetasan telur), dan lain-lain. Untuk hiasan penerangan
listrik banyak dipakai ornamen kaca yang dibuat dari kaca susu, kaca kabur (matglas)
dan kaca opal, yang dalam perdagangan terdapat bermacam-macam bahan gelas
seperti gelas kristal, gelas kali, gelas natron, dan gelas flint.
d) Plastik
Plastik merupakan paduan dari dua bahan yaitu bahan perekat (seperti damar
atau resin) dan bitumin dengan bahan pengisi serbuk batu, serbuk kayu dan katun.
Menurut paduannya, ada bermacam-macam bahan plastik, diantaranya bakelit.
7
dibuat oleh perusahaan lain dengan nama sendiri-sendiri, seperti
perusahaan Philips dari Belanda dengan nama philite, perusahaan
Hasemeir dengan nama hajalite yang dikenal dengan nama bakelit.
Ebonit
Bahan dasar ebonit adalah karet dan untuk mengeraskan
dicampur dengan belerang dan bahan tambahan lainnya sekitar 30
sampai 50% dengan melalui proses vulkanisasi yang lama. Dalam
perdagangan ebonit berbentuk lempeng, batang atau pipa dengan
bermacam-macam ukuran.
8
Sifat Kimia Isolator
9
Kawat digunakan untuk mengaliri arus listrik, jadi bahan yang digunakan adalah
memiliki konduktivitas tinggi. Umumnya digunakan tembaga dan aluminium, karena
bahan tersebut mempunyai konduktivitas yang tinggi, mudah dibentuk, fleksibel,
tahan panas, dan harga terjangkau daripada menggunakan perak, emas, dan bahan
yang lainnya. Kawat dibuat dengan ukuran yang tidak terlalu besar karena untuk
menghidari gejala skin effect.
2. Kabel Listrik
3. Termos
10
Benda yang lebih dingin selalu menyerap gelombang panas dari benda yang
lain sampai keduanya mempunyai temperatur yang sama. Namun, termos sudah
didesain agar bisa menghambat ketiga cara panas dapat berpindah, yaitu
konduksi,konveksi, dan radiasi.
Termos dibuat dari kaca yang berdinding rangkap, diantara dinding itu dibuat
hampa udara. Di termos ini terdapat dua dinding kaca, dilapisi perak. Bagian dalam
dibuat mengkilap agar kalor dari air panas tidak diserap oleh dinding karena bagian
yang mengkilap menyerap panas lebih sedikit ketimbang warna hitam. Sedangkan
bagian luar dinding kaca dibuat mengilap dan dilapisi dengan perak, tujuannya agar
tidak terjadi perpindahan kalor secara radiasi.
Ruang hampa udara digunakan untuk mencegah perpindahan kalor secara
konveksi. Perpindahan kalor secara konveksi terjadi pada zat cair dan gas karena
adanya perbedaan massa jenis dalam zat tersebut. Lalu tutup termos harus dibuat dari
bahan isolator panas, seperti gabus. Isolator pada tutup termos berfungsi untuk
mencegah perpindahan kalor secara konduksi sehingga kita tidak kepanasan saat
membuka termos.
4. Setrika
11
Setrika adalah alat yang digunakan untuk menggosok pakaian dengan
menggunakan energi panas. Sebuah setrika dibuat dari beberapa bahan, baik bahan
konduktor maupun isolator panas. Bahan konduktor yang digunakan berupa logam,
yang terdapat di bagian dasar setrika. Oleh karena itu, panas dari sumber panas,
misalnya listrik, dapat dipindahkan ke pakaian yang digosok. Jika bagian dasar setrika
berupa konduktor panas, lain halnya dengan bagian paling atas setrika. Bagian ini
berupa pegangan setrika. Pegangan setrika terbuat dari kayu atau plastik, yang
merupakan bahan isolator, sehingga tangan kita tidak merasa panas saat menggosok.
5. Kompor Listrik
Kompor listrik adalah suatu alat yang digunakan untuk memasak, yang
memiliki bagian yang terbuat dari bahan konduktor dan isolator. Bahan konduktor
pada alat ini terdapat pada lilitan kawat yang melingkar di dalam kompor. Ketika
bahan ini memperoleh panas dari sumbernya, yaitu listrik, lilitan kawat akan menjadi
panas bahkan hingga berpijar. Panas inilah yang digunakan untuk memasak.
Sementara itu, bagian di luar lilitan kawat hingga tombol pemutar terbuat dari bahan
isolator.
6. Solder
12
Solder banyak digunakan di bengkel elektronika atau tempat untuk memperbaiki
alat-alat elektronika. Solder digunakan untuk menyolder atau mematri, yaitu membuat
sambungan pada komponen-komponen elektronika. Logam yang digunakan untuk
mematri adalah bahan konduktor, sehingga dapat menghantarkan panas dari sumber
panas. Pegangan pada solder merupakan bahan isolator untuk menahan panas agar tidak
sampai ke tangan kita.
7. Peralatan Masak
13
Jaket terbuat dari bahan kain yang bersitat isolator. Pada saat suhu udara
dingin, jaket akan menahan panas yang ada dalam tubuh keluar. Dengan demikian,
kita akan tetap merasa hangat.
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Dalam kemampuannya menghantarkan arus listrik jenis bahan digolongkan
menjadi konduktor dan isolator. Benda-benda yang dapat menghantarkan panas dengan
baik disebut konduktor. Contohnya logam, besi, stainlees, baja dan aluminium.
Sedangkan benda yang tidak dapat menghantarkan panas di sebut isolator. Contohnya
kayu, plastik dan karet.
Konduktor yang baik adalah yang memiliki tahanan jenis yang kecil. Semakin
besar nilai tahanan jenisnya maka akan semakin buruk konduktor tersebut, karena bila
nilai tahanan jenis besar maka akan terjadi kehilangan daya sehingga panas pada
konduktor tersebut.
Ternyata sifat benda/bahan ini dimanfaatkan manusia untuk membuat benda
tertentu. Contoh pemanfaatannya adalah pada panci, supaya bisa mengangkat tanpa
kepanasan, maka gagangnya dibuat dari benda isolator seperti kayu. Contoh lain, yaitu
solder, supaya panas tidak merambat ke tubuh, maka sengaja dibuat isolator
digagangnya. Jadi, begitulah pemanfaatannya dalam kehidupan sehari-hari
B. Saran
Tidak semua jenis bahan dapat menghantarkan arus listrik dengan baik. Ada
bahan yang dapat menghantarkan arus listrik dengan baik ada pula bahan yang sangat
14
buruk menghantarkan listrik. Makalah ini diharapkan akan menjadi literature baru dan
bermanfaat bagi para pembaca.
DAFTAR PUSTAKA
Salahuddin. 2014, Bahan Listrik Fakultas Teknik. Aceh: Fakultas Teknik Universitas
Malikussaleh Jurusan Teknik Elektro.
Wiyono, Edy dan Robin Ginting. 2008, Ilmu Pengetahuan Alam. Jakarta: Pusat Perbukuan
Departemen Pendidikan Nasional.
15