Anda di halaman 1dari 42

LAPORAN MAKALAH TENTANG

SEMI KONDUKTOR

Disusun untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Elektronika Analog I

Jurusan Teknik Elektro Program Studi Teknik Elektronika (DIII)

DISUSUN OLEH :

AULIA RAMADAN
062230320648
LARASATI BALGIS SUMA
062230320652
M. HIDAYAHTULLAH RAMADHAN
062230320653
M. HAFIZ FATHONI
062230320658
RAHMAT WIJAYA
062230320665

TAHUN AJARAN 2022/2024


POLITEKNIK NEGRI SRIWIJAYA
PALEMBANG
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah


melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat mengerjakan dan
menyelesaikan penyusunan makalah ini, meskipun disadari sepenuhnya makalah
ini masih banyak kekurangannya.

Penulisan makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas mata kuliah


Elektronika analog dan untuk mengetahui lebih lanjut tentang
semikonduktor.

Didalam makalah ini penulis akan membahas tentang definisi


semikonduktor, jenis-jenis semikonduktor, sifat, prinsip kerja serta hal-hal lain
yang berkaitan dengan semikonduktor.

Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh
karena itu, kritik dan saran yang membangun penulis harapkan demi
kesempurnaan makalah ini.

Akhir kata penulis ucapkan sekian dan terima kasih.

Palembang, 13 Maret
2023
i

DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ...................................................................................i

DAFTAR ISI .................................................................................................ii

ABSTRAK ....................................................................................................iii

BAB.I.PENDAHULUAN .............................................................................1

A. Latar Belakang ......................................................................................1


B. Rumusan Masalah .................................................................................2
C. Tujuan Penulisan ...................................................................................2

BAB.II.PEMBAHASAN ...............................................................................3

A. Definisi Semikonduktor ........................................................................3


B. Jenis-Jenis atau Klasifikasi Semikonduktor ..........................................4
C. Sifat Bahan Semikonduktor ..................................................................5
D. Karakteristik Bahan Semikonduktor .....................................................6
E. Penggunaan Bahan Semikonduktor ......................................................7
F. Prinsip Kerja Semikonduktor ................................................................8
G. Prinsip Dasar Semikonduktor ................................................................9
H. Proses Generasi dan Rekombinasi .......................................................10
I. Susunan Atom Semikonduktor .............................................................11
J. Persiapan Bahan Semikonduktor .........................................................12
K. Proses Semikonduktor ..........................................................................13
L. Karakteristik Arus dan Tegangan Dioda semikonduktor .....................14

BAB.III.PENUTUP ......................................................................................15

A. Kesimpulan ...........................................................................................15
B. Saran .....................................................................................................15

DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................16


ii

ABSTRAK

Bahan semikonduktor adalah adalah jenis bahan dengan konduktivitas


listrik yang berada di antara insulator dan konduktor. Bahan ini banyak digunakan
dalam rangkaian elektronika karena sifat elektroniknya dapat diubah banyak
dalam sebuah cara terkontrol dengan menambah sejumlah kecil ketidakmurnian
(dopant). Semikonduktor dibedakan menjadi 2 jenis yaitu semikonduktor intrinsik
dan ekstrinsik. Beberapa, komponen elektronik yang menggunakan bahan
semikonduktor yaitu transistor, thermistor, SR, IC, dan dioda.
iii

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Dalam aktifitas kita sebagai mahasiswa pendidikan fisika, didalam


laboratorium ketika kita melakukan suatu eksperimen pastinya tidak terlepas
dari penggunaan alat-alat elektronika. Alat-alat elektronika alah satunya yaitu
dioda. Dioda merupakan bahan yang tersusun atas semikonduktor tipe-P dan
tipe-N.Bahan semikonduktor merupakan bahan yang banyak di gunakan dalam
pembuatan komponen-kompenen elektronika yaitu kristal silikon. Dahulu
orang juga menggunakan unsur germanium.  Kedua unsur itu merupakan
kelompok IV dalam susunan berkala. Kristal galium-arsenida yang terbentuk
dari unsur galoium dan arsen mempunyai sifat seperti unsur kelompok IV,
sehingga dapat pula digunakan untuk membentuk bahan semikonduktor, krital
ini banyak digunakan untuk membuat lampu LED, yang dipakai untuk lampu
penunjuk dan laser dioda. Kristal GaSa juga digunakan untuk membuat
transistor yang dapat bekerja hingga daerah frekuensi tinggi, yaitu dalam
daerah gelombang mikro.

Secara sederhana zat padat dikelompokkan sebagai isolator,


semikondukor, dan kondukor. Bahan Isolator adalah material yang susah
menghantarkan arus lisrik, sedangkan bahan konduktor adalah material yang
dapat menghantarkan arus lisrik. Bahan Semikondukor adalah sutau material
dengan sifat konduktivitas di antara konduktor dan isolator, contohnya silicon,
germanium. Untuk menjelaskan konduktivias bahan seringkali menggun`akan
konsep pita energy. Ada dua pita energy yaitu pita valensi dan pita konduksi.
Pita valensi adalah pita energy yang mungkin diisi oleh electron dari zat padat
hingga komplit. Setiap pita memiliki 2N electron dengan N adalah jumlah
atom. Bila masih ada elektron yang tersisa akan mengisi pita konduksi. Pada
suhu 0 K, pita konduksi terisi sebagian untuk bahan konduktor, sedangkan
untuk isolator dan semikonduktor tidak ada elektron yang mengisi pita
konduksi

1.
Bahan semikonduktor intrinsik (murni), yaitu yang terdiri dari unsur
silikon saja atau unsur germanium saja. Perlu diketahu bahwa semikonduktor yang
digunakan dalam pembuatan dioda dan transistor  terdiri dari campuran bahan
semikonduktor instrinsik dengan unsur kelompok V atau kelompok III. Sehingga
semikonduktor yang dihasilkan adalah semikonduktor ekstrinsik.
B. Rumusan Masalah
1. Apa definisi dari semikonduktor ?
2. Apa saja jenis-jenis atau klasifikasi semikonduktor ?
3. Bagaimana sifat bahan semikonduktor ?
4. Bagaimana karakteristik bahan semikonduktor ?
5. Apa saja penggunaan bahan semikonduktor ?
6. Bagaimana prinsip kerja semikonduktor ?
7. Bagaimana prinsip dasar semikonduktor ?
8. Bagaimana proses generasi dan rekombinasi ?
9. Bagaimana susunan atom semikonduktor ?
10. Bagaimana persiapan bahan semikonduktor ?
11. Bagaimana proses semikonduktor ?
12. Bagaimana karakteristik arus dan tegangan dioda semikonduktor ?
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui definisi dari semikonduktor.
2. Untuk mengetahui jenis-jenis atau klasifikasi semikonduktor.
3. Untuk mengetahui sifat bahan semikonduktor.
4. Untuk mengetahui karakteristik bahan semikonduktor.
5. Untuk mengetahui penggunaan bahan semikonduktor.
6. Untuk mengetahui prinsip kerja semikonduktor.
7. Untuk mengetahui prinsip dasar semikonduktor.
8. Untuk mengetahui proses generasi dan rekombinasi.
9. Untuk mengetahui susunan atom semikonduktor.
10. Untuk mengetahui persiapan semikonduktor.
11. Untuk mengetahui proses semikonduktor.
12. Untuk mengetahui karakteristik arus dan tegangan dioda.

2.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Definisi Semikonduktor
a. Pengertian Umum

Disebut semi atau setengah konduktor, karena bahan ini memang bukan
konduktor murni. Bahan ini sifatnya berada diantara insulator (isolator) dan
konduktor. Bahan-bahan logam seperti tembaga, besi, timah, disebut sebagai
konduktor yang baik sebab logam memiliki susunan atom yang sedemikian rupa
sehingga elektronnya dapat bergerak bebas.

b. Pengertian Khusus

Semikonduktor adalah sebuah bahan dengan konduktivitas listrik yang berada


diantara insulator (isolator) dan konduktor. Sebuah semikonduktor bersifat sebagai
insulator (isolator) pada temperature yang sangat rendah, namun pada temperatur
ruangan bersifat sebagai konduktor. Semikonduktor adalah bahan dengan
konduktivitas listrik yang berada di antara insulator dan konduktor. Konduktivitas
semikonduktor berkisar antara 103 sampai 10-8 siemens per sentimeter dan memiliki
dan celah energinya lebih kecil dari 6 eV . Bahan semikonduktor adalah bahan
yang bersifat setengah konduktor karena celah energi yang dibentuk oleh struktur
bahan ini lebih kecil dari celah energi bahan isolator tetapi lebih besar dari celah
energi bahan konduktor, sehingga memungkinkan elektron berpindah dari satu
atom penyusun ke atom penyusun lain dengan perlakuan tertentu terhadap bahan
tersebut (pemberian tegangan, perubahan suhu dan sebagainya). Oleh karena itu
semikonduktor bisa bersifat setengah menghantar. Bahan semikonduktor dapat
berubah sifat kelistrikannya apabila temperatunya berubah. Dalam keadaan
murninya mempunyai sifat sebagai penyekat ;sedangkan pada temperatur kamar
( 27 ° C ) dapat berubah sifatnya menjadi bahan penghantar. Sifat-sifat kelistrikan
konduktor maupun isolato

3.
tidak mudah berubah oleh pengaruh temperatur, cahaya atau medan magnet,
tetapi pada semikonduktor sifat-sifat tersebut sangat sensitif.-
B. Jenis-Jenis atau Klasifikasi Semikonduktor

Berdasarkan murni atau tidak murninya bahan, semikonduktor


dibedakan menjadi dua jenis, yaitu semikonduktor intrinsik dan ekstrinsik.
1. Semikonduktor Intrinsik       
Semikonduktor intrinsik merupakan semikonduktor yang terdiri atas satu
unsur saja, misalnya Si saja atau Ge saja. Pada Kristal semikonduktor Si, 1 atom Si
yang memiliki 4 elektron valensi berikatan dengan 4 atom Si lainnya. Perhatikan
gambar berikut :

Pada kristal semikonduktor instrinsik Si, sel primitifnya berbentuk kubus.


Ikatan yang terjadi antar atom Si yang berdekatan adalah ikatan kovalen. Hal ini
disebabkan karena adanya pemakaian 1 buah electron bersama () oleh dua atom Si
yang berdekatan. 
Menurut teori pita energi, pada T = 0 K pita valensi semikonduktor terisi
penuh elektron, sedangkan pita konduksi kosong. Kedua pita tersebut dipisahkan
oleh celah energi kecil, yakni dalam rentang 0,18 - 3,7.
Silikon dan germanium merupakan dua jenis semikonduktor yang sangat
penting dalam elektronika. Keduanya terletak pada kolom empat dalam tabel
periodik dan mempunyai elektron valensi empat. Struktur kristal silikon dan
germanium berbentuk tetrahedral dengan setiap atom memakai bersama sebuah
elektron valensi dengan atom-atom tetangganya. Gambar 2.1 memperlihatkan
bentuk ikatan kovalen dalam dua dimensi. Pada temperatur mendekati harga nol
mutlak, elektron pada kulit terluar terikat dengan erat sehingga tidak
terdapat elektron bebas atau silikon bersifat sebagai insulator

4.
Ikatan kovalen silikon dalam dua dimensi

Energi yang diperlukan mtuk memutus sebuah ikatan kovalen adalah


sebesar 1,1 eV untuk silikon dan 0,7 eV untuk germanium. Pada temperatur
ruang (300K), sejumlah elektron mempunyai energi yang cukup besar untuk
melepaskan diri dariikatan dan tereksitasi dari pita valensi ke pita konduksi
menjadi elektron bebas (gambar 2.2). Besarya energi yang diperlukan untuk
melepaskan elektron dari pita valensi ke pita konduksi ini disebut energi
terlarang (energy gap). Jika sebuah ikatan kovalen terputus, maka akan
terjadi kekosongan atau lubang (hole). Pada daerah dimana terjadi
kekosongan akan terdapat kelebihan muatan positif, dan daerah yang
ditempati elektron bebas mempunyai kelebihan muatan negatif. Kedua
muatan inilah yang memberikan kontribusi adanya aliran listrik pada
semikonduktor murni. Jika elektron valensi dari ikatan kovalen yang lain
mengisi lubang tersebut, maka akan terjadi lubang baru di tempat yang lain
dan seolah-olah sebuah muatan positif bergerak dari lubang yang lama ke
lubang baru.
Struktur kristal silikon memperlihatkan adanya sebuah ikatan kovalen
yang terputus.

Proses aliran muatan ini, yang biasa disebut sebagai “arus drift” dapat
dituliskan sebagai berikut “Peristiwa hantaran listrik pada semikonduktor
adalah akibat adanya dua partikel masing-masing bermuatan positif dan
negatif yang bergerak dengan arah yang berlawanan akibat adanya pengaruh
medan listrik”.

Akibat adanya dua pembawa muatan tersebut, besarnya rapat arus


dinyatakan sebagai:

J (=n+mp)mqes=en p 

Dimana:

 n dan p = konnsentrasi elektron dan lubang (m-3)

n  lubang (m2 V-1 s-1)m p = mobilitas elektron danmdan

(n p )q n p  konduktivitas (S cm-1)s=m+m=


Karena timbulnya lubang dan elektron terjadi secara serentak, maka pada
semikonduktor murni, jumlah lubang sama dengan jumlah elektron.

Beberapa properti dasar silikon dan germanium diperlihatkan pada tabel


dibawah ini :

Properti Silikon Germanium


Energi terlarang/gap (eV) 1,1 0,67
Mobilitas elektron, (m2V-1s-1 ) 0,135 0,39
Mobilitas lubang, (m2V-1s-1 ) 0,048 0,19
Konsentrasi intrinsik, ni (m-3 ) 1,5 ´ 1016 2,4 ´ 1019
Resistivitas intrinsik, (  9 m) 2300 0,46

2.

Semikonduktor Ekstrinsik (Tak Murni)

Silikon yang didoping dengan phosphor


Terbentuk dari semikonduktor murni yang dikotori oleh atom dopping sebagai
penghasil elektron konduksi atau hole. Terdiri atas dua tipe: Tipe – N (Silikon +
Phospor atau Arsenic) dan Tipe – P (Silikon + Boron, Galium atau Indium).
Semikonduktor ekstrinsik terbentuk melalui mekanisme doping, yang
dimaksudkan untuk mendapatkan elektron valensi bebas dalam jumlah lebih
banyak dan permanen sehingga diharapkan akan dapat menghantarkan listrik.
Mekanisme ini dilakukan dengan jalan memberikan atom pengotor ke bahan
semikonduktor murni sehingga apabila atom pengotor memiliki kelebihan
elektron valensi (valensi 5) akan terdapat elektron bebas yang dapat
berpindah. Karena mengandung atom-atom pengotor, pembawa muatan
didominasi oleh elektron saja atau lubang saja. Apabila semikonduktor
murni diberikan pengotor dengan valensi kurang (valensi 3) maka akan
terbentuk area kosong (hole) yang menjadi pembawa muatan. Mekanisme
ini menentukan jenis semikonduktor yang dibentuk (tipe – N atau tipe – P).

a. Semikonduktor tipe-n
Dapat dibuat dengan menambahkan sejumlah kecil atom pengotor
pentavalen (antimony, phosphorus atau arsenic) pada silikon murni.
Atom-atom pengotor (dopan) ini mempunyai lima elektron valensi
sehingga secara efektif memiliki muatan sebesar +5q. Saat sebuah atom
pentavalen menempati posisi atom silikon dalam kisi kristal, hanya
empat elektron valensi yang dapat membentuk ikatan kovalen lengkap,
dan tersisa sebuah elektron yang tidak berpasangan (lihat gambar 2.3).
Dengan adanya energi thermal yang kecil saja, sisa elektron ini akan
menjadi elektron bebas dan siap menjadi pembawa muatan dalam
proses hantaran listrik. Material yang dihasilkan dari proses pengotoran
ini disebut semikonduktor tipe-n karena menghasilkan pembawa
muatan negatif dari kristal yang netral. Karena atom pengotor
memberikan elektron, maka atom pengotor ini disebut sebagai atom
donor.

Secara skematik semikonduktor tipe-n digambarkan seperti terlihat


pada gambar dibawah ini :
b.
Semikonduktor tipe-p

Dengan
cara yang
sama
seperti
pada

semikonduktor tipe-n, semikonduktor tipe-p dapat dibuat dengan


menambahkan sejumlah kecil atom pengotor trivalen (aluminium, boron,
galium atau indium) pada semikonduktor murni, misalnya silikon murni.
Atom-atom pengotor (dopan) ini mempunyai tiga elektron valensi sehingga
secara efektif hanya dapat membentuk tiga ikatan kovalen. Saat sebuah atom
trivalen menempati posisi atom silikon dalam kisi kristal, terbentuk tiga
ikatan kovalen lengkap, dan tersisa sebuah muatan positif dari atom
silikon yang tidak berpasangan yang disebut lubang (hole). Material
yang dihasilkan dari proses pengotoran ini disebut semikonduktor tipe-
p karena menghasilkan pembawa muatan negatif pada kristal yang
netral. Karena atom pengotor menerima elektron, maka atom pengotor
ini disebut sebagai atom aseptor (acceptor).
Pada bahan semikonduktor yang bertindak sebagai pembawa muatan
dengan sebagian terbesar berupa lubang-lubang yang dihasilkan dengan
pemasukan tak murni, dan sebagian kecil berupa electron-elektron bebas
yang dihasilkan oleh energi terminal. Dipihak lain, dalam semikonduktor
tipe-n , sebagian terbesar dari pembawa muatan adalah electron-elektron
bebas dan hanya mengandung lubang-lubang yang berjumlah kecil. Jika
dipakai secara terpisah, baik semikonduktor tipe n maupun semikonduktor
tipe p, masing-masing tidak lebih berguna dari sebuah penghambat (resistor)
karbon. Tetapi, dengan memasukkan tak-murnian kedalam suatu
kristalsedemikian rupa hingga bertipe p, maka hasilnya berupa suatu
penghantar satu arah. Pembahasan berikut ini akan menjelaskan mengapa
demikian.

Kita tinjau suatu atom netral. Atom ini mempunyai elektron dan proton
yang sama jumlahnya. Misalkan bahwa ialah satu elektronnya disingkirkan.
Sebagai akibatnya, atom tersebut mempunyai suatu muatan positif dan
disebut ion positif. Sebaliknya, jika suatu atom netral diberi satu elektron
tambahan, atom akan bermuatan negatif dan dikenal sebagai ion negatif.
Pembawa-pembawa mayoritas dan ion-ion. Gb.1.lubang-lubang dan ion-
ion negative. Gb.2. elektron-elektron bebas dan ion-ion positif

Gambar tersebut menunjukkan suatu semikonduktor tipe p. Masing-


masing tanda plus lambang dari suatu lubang, sedangkan masing-masing
tanda minus yang dilingkari itu merupakan representasi suatu atom akseptor
yang mengandung bahan lubang-lubang tersebut. Secara bersama lubang
dan atom akseptor merupakan satuan yang netral. Namun bila suatu lubang
menghilang karena terjadi rekombinasi dengan suatu elektron, maka atom
akseptor bersangkutan akan mengandung muatan negatif yang berlebihan
dan menjadi ion negative. Dalam keadaan yang ditunjukkan gambar1, bahan
tipe p tersebut netral karena jumlah tanda plus sama dengan jumlah tanda
minus.

Begitu pula dalam gambar 2 telah ditunjukkan semikonduktor tipe n.


Disini tanda minus melambangkan elektron bebas, tanda plus
melambangkan elektron bebas, sedangkan tanda yang dilingkari itu
melambangkan atom donor yang mengandung elektron bebas dalam
orbitnya. Setiap elektron bebas bersama dengan atom donor bersangkutan
merupakan satuan yang netral. Jika salah satu elektron tersebut
meninggalkan orbitnyadari sekeliling atom donor dan pindah ke orbit atom
lain, maka atom donor itu menjadi ion positif. Berbeda dari elektron-
elektron bebas, ion-ion positif ini tidak dapat bergerak leluasa karena terikat
dalam struktur kristalnya. Tipe n itu bersifat netral karena mengandung
tanda minus dan tanda plus yang jumlahnya sama.

Kita dapat memasukkan pengotor berupa atom-atom dari kolom tiga atau
lima dalam tabel periodik (memberi doping) ke dalam silikon atau germanium
murni.
Elemen semikonduktor beserta atom pengotor yang biasa digunakan
diperlihatkan pada berikut:

Elemen semikonduktor pada tabel periodik

c. Resistansi
Semikonduktor tipe-p atau tipe-n jika berdiri sendiri tidak lain
adalah sebuah resistor. Sama seperti resistor karbon, semikonduktor
memiliki resistansi. Cara ini dipakai untuk membuat resistor di dalam
sebuah komponen semikonduktor. Namun besar resistansi yang bisa
didapat kecil karena terbatas pada volume semikonduktor itu sendiri.

C. Sifat Bahan Semikonduktor

Semikonduktor adalah bahan yang terletak di antara konduktor dan


isolator. Contoh, silikon, germanium, antimon, dll. Sifat bahan, baik
konduktor, isolator, maupun semikonduktor terletak pada struktur jalur atau
pita energi atom-atomnya. Pita energi adalah kelompok tingkat energi elektron
dalam kristal. Sifat-sifat kelistrikan sebuah kristal tergantung pada struktur pita
energi dan cara elektron menempati pita energi tersebut. Pita energi dibedakan
menjadi 3, yaitu:
1. Jalur valensi

5.

Penyebab terbentuknya jalur valensi adalah adanya ikatan ato-atom


yang membangun kristal. Pada jalur ini elektron dapat lepas dari ikatan atomnya
jika mendapat energi.

2. Jalur konduksi
Jalur konduksi adalah tempat elektron-elektron dapat bergerak
bebas karena pengaruh gaya tarik inti tidak diperhatikan lagi. Dengan
demikian elektron dapat bebas menghantarkan listrik.
3. Jalur larangan
Jalur larangan adalah jalur pemisah antara jalur valensi dengan
jalur konduksi.Yang membedakan apakah bahan itu termasuk
konduktor, isolator, atau semikonduktor adalah energi Gap (Eg). Satuan
energi gap adalah elektron volt (eV). Satu elektron volt adalah energi
yang diperlukan sebuah elektron untuk berpindah pada beda potensial
sebesar 1 volt. Satu elektron volt setara dengan 1,60 x 10-19 Joule.
Energi gap adalah energi yang diperlukan oleh elektron untuk
memecahkan ikatan kovalen sehingga dapat berpindah jalur dari jalur
valensi ke jalur konduksi. Energi gap germanium pada suhu ruang
(300K) adalah 0,72 eV, sedangkan silikon adalah 1,1 eV. Bahan-bahan
semikonduktor dengan energi gap yang rendah biasanya dipakai sebagai
bahan komponen elektronika yang dioperasikan pada suhu kerja yang
rendah pula.
C. Karakteristik Bahan Semikonduktor
Semikonduktor elemental terdiri atas unsur – unsur pada system
periodik golongan IV A seperti silikon (Si), Germanium (Ge) dan Karbon
(C).Karbon semikonduktor ditemukan dalam bentuk Kristal
intan.Semikonduktor intan
6.

memiliki konduktivitas panas yang tinggi sehingga dapat digunakan dengan


efektif untuk mengurangi efek panas pada pembuatan semikonduktor laser

Semikonduktor gabungan (kompon) terdiri atas senyawa yang dibentuk


dari logam unsur periodik golongan IIB dan IIIA (valensi 2 dan 3) dengan non
logam pada golongan VA dan VIA (valensi 5 dan 6) sehingga membentuk
ikatan yang stabil (valensi 8). Semikonduktor gabungan III dan V misalnya
GaAs dan InP, sedangakan gabungan II dan VI misalnya CdTe dan ZnS.

D. Penggunaan Bahan Semikonduktor

Semikonduktor merupakan terobosan dalam teknologi bahan listrik yang


memungkinkan pembuatan komponen elektronik dalam wujud mikro, sehingga
peralatan elektronik dapat dibuat dalam ukuran yang lebih kecil. Beberapa
komponen elektronik yang menggunakan bahan semikonduktor yaitu:
1. Transistor

Transistor merupakan komponen elektronik yang dibuat dari materi


semikonduktor yang dapat mengatur tegangan dan arus yang mengalir
melewatinya dan dapat berfungsi sebagai saklar elektronik dan gerbang
elektronik.

Transistor adalah alat semikonduktor yang dipakai sebagai penguat,


sebagai sirkuit pemutus dan penyambung (switching), stabilisasi tegangan,
modulasi sinyal atau sebagai fungsi lainnya. Transistor dapat berfungsi
semacam kran listrik, dimana berdasarkan arus inputnya (BJT) atau
tegangan inputnya (FET), memungkinkan pengaliran listrik yang sangat
akurat dari sirkuit sumber listrik.
7.

Pada umumnya, transistor memiliki 3 terminal, yaitu Basis (B), Emitor


(E) dan Kolektor (C). Tegangan yang di satu terminalnya misalnya Emitor
dapat dipakai untuk mengatur arus dan tegangan yang lebih besar daripada
arus input Basis, yaitu pada keluaran tegangan dan arus output Kolektor.

Transistor merupakan komponen yang sangat penting dalam dunia


elektronik modern. Dalam rangkaian analog, transistor digunakan dalam
amplifier (penguat). Rangkaian analog melingkupi pengeras suara, sumber
listrik stabil (stabilisator) dan penguat sinyal radio. Dalam rangkaian-
rangkaian digital, transistor digunakan sebagaisaklar berkecepatan tinggi.
Beberapa transistor juga dapat dirangkai sedemikian rupa sehingga
berfungsi sebagai logic gate, memori dan fungsi rangkaian-rangkaian
lainnya.

2. Thermistor

Termistor (Inggris: thermistor) adalah alat atau komponen atau


sensor elektronika yang dipakai untuk mengukur suhu. Prinsip dasar dari
termistor adalah perubahan nilai tahanan (atau hambatan atau werstan atau
resistance) jika suhu atau temperatur yang mengenai termistor ini berubah.
Termistor ini merupakan gabungan antara kata termo (suhu)
dan resistor (alat pengukur tahanan).

Termistor ditemukan oleh Samuel Ruben pada tahun 1930, dan


mendapat hakpaten di Amerika Serikat dengan nomor #2.021.491. Ada dua
macam termistor secara umum: Posistor atau PTC (Positive Temperature
Coefficient), dan NTC (Negative Temperature Coefficient).
Nilai tahanan pada PTC akan naik jika perubahan suhunya naik, sementara
sifat NTC justru kebalikannya.

3. SR (Silicon Control Rectifier)


SCR singkatan dari Silicon Control Rectifier. Adalah Dioda yang
mempunyai fungsi sebagai pengendali. SCR atau Tyristor masih termasuk
keluarga semikonduktordengan karateristik yang serupa dengan
tabung thiratron. Sebagai pengendalinya adalahgate (G). SCR sering
disebut Therystor. SCR sebetulnya dari bahan campuran P dan N. Isi SCR
terdiri dari PNPN (Positif Negatif Positif Negatif) dan biasanya disebut
PNPNTrioda.

4. IC (Integrated Circuit)

Sirkuit terpadu (bahasa Inggris: integrated circuit atau IC) adalah


komponen dasar yang terdiri dari resistor, transistor dan lain-lain. IC adalah
komponen yang dipakai sebagai otak peralatan elektronika.

Integrated Circuit merupakan komponen elektronik yang terdiri atas


beberapa terminal transistor yang tergabung membentuk gerbang. Masing –
masing gerbang dapat dioperasikan sehingga membentuk logika tertentu
yang dapat mengendalikan pengoperasian suatu perangkat elektronik.
Gabungan dari beberapa buah IC dan komponen lain dapat diproduksi
dengan menggunakan bahan semikonduktor dalam bentuk chip. Chip
multifungsi ini kemudian dikenal sebagai mikroprosesor yang berkembang
hingga sekarang.
Pada komputer, IC yang dipakai adalah mikroprosesor. Dalam sebuah
mikroprosesor Intel Pentium 4 dengan ferkuensi 1,8 trilyun getaran per detik
terdapat 16 juta transistor, belum termasuk komponen lain. Fabrikasi yang
dipakai oleh mikroprosesor adalah 60nm.

Sirkuit terpadu dimungkinkan oleh teknologi pertengahan abad ke-


20 dalamfabrikasi alat semikonduktor dan penemuan eksperimen yang
menunjukkan bahwa alat semikonduktor dapat melakukan fungsi yang
dilakukan oleh tabung vakum. Pengintegrasian transistor kecil yang banyak
jumlahnya ke dalam sebuah chip yang kecil merupakan peningkatan yang
sangat besar bagi perakitan tube-vakum sebesar-jari. Ukuran IC yang kecil,
tepercaya, kecepatan "switch", konsumsi listrik rendah, produksi massal,
dan kemudahan dalam menambahkan jumlahnya dengan cepat
menyingkirkan tabung vakum.

Hanya setengah abad setelah penemuannya, IC telah digunakan


dimana-mana. Radio, televisi, komputer, telepon selular, dan
peralatan digital lainnya yang merupakan bagian penting dari masyarakat
modern. Contohnya, sistem transportasi, internet, dll tergantung dari
keberadaan alat ini. Banyak skolar percaya bahwa revolusi digital yang
dibawa oleh sirkuit terpadu merupakan salah satu kejadian penting dalam
sejarah umat manusia.

5. Dioda

Pengertian Dioda adalah komponen aktif yang memiliki dua kutub dan


bersifat semikonduktor. Dioda juga bisa dialiri arus listrik ke satu arah dan
menghambat arus dari arah sebaliknya. Diodasebenarnya tidak memiliki
karakter yang sempurna, melainkan memiliki karakter yang berhubungan
dengan arus dan tegangan komplek yang tidak linier dan seringkali
tergantung pada teknologi yang digunakan serta parameter penggunaannya.

Awal mulanya dioda adalah sebuah piranti kristal Cat’s Wahisker dan
tabung hampa. Sedangkan pada saat ini, dioda sudah banyak dibuat dari
bahan semikonduktor, contohnya : Silikon dan Germanium. Di karenakan
pengembangannya yang dilakukan secara terpisah, dioda kristal
(semikonduktor) lebih populer di bandingkan dengan dioda termionik.
Dioda termionik pertama kali ditemukan oleh Frederick Guthrie pada tahun
1873, sedangkan dioda kristal ditemukan pada tahun 1874 oleh peneliti asal
Jerman, Karl Ferdinand Braun.

Gambar Tentang Pengertian Dioda

Dioda merupakan peranti semikonduktor yang dasar. Diode memiliki


banyak tipe dan tiap tipe memiliki fungsi dan karakteristik masing-masing.
Kata Dioda berasal dari Di (Dua) Ode (Elektrode), jadi Diode adalah
komponen yang memiliki dua terminal atau dua electrode yang berfungsi
sebagai penghantar arus listrik dalam satu arah. Dengan kata lain diode
bekerja sebagai Konduktor bila beda potensial listrik yang diberikan dalam
arah tertentu (Bias Forward) tetapi diode akan bertindak sebagai Isolator
bila beda potensial listrik diberikan dalam arah yang berlawanan (Bias
Reverse) Tipe dasar dari diode adalah diode sambungan PN.
\
Macam-macam Semikonduktor dan Penggunaanny

NAMA SEMIKONDUKTOR KEGUNAANNYA

Barium Titinate (Ba Ti) Termistor


Bismuth Telirida (B12 Te3) Konversi termoeletrik
Cadmium Sulfida (Cd S) Sel Foto Conductif
Galliun Arsenida (Ga As) Dioda, transistor, laser, led, geberator,
gelombang mikro
Germanium (Ge) Dioda, transistor
Indium Antimonida (In Sb0 Magneto resistor, piezo resistor,
detektor radiasi infra merah
Indium Arsenida (In As) Piezo resistor
Silikon (Si) Dioda, transistor, IC
Silikon Carbida (Si Cb) Varistor
Seng Sulfida (Zn S) Perangkat penerangan elektro
Germanium Silikon (Ge Si) Pembangkitan termoelektrik
Selenium (Se) Rectifier
Aluminium Stibium (Al Sb) Dioda penerangan
Gallium Pospor (Ga P) Dioda penerangan
Indium Pospor (In P) Filter infra merah
Tembaga oksida Rectifier
Plumbung Sulfur (Pb S) Foto sel
Plumbung Selenium (Pb Se) Foto sel
Indium Stibium (In Sb) Detektor infra merah

Alasan utama bahan semikonduktor sangat berguna ialah bahwa perilaku


semikonduktor dapat dengan mudah dimanipulasi dengan penambahan doping.
Konduktiitas semikonduktor dapat dikendalikan oleh pengenalan medan listrik, dengan
paparan cahaya, dan bahkan tekanan dan panas, dengan demikian dapat membuat sensor
yang baik.

E. Prinsip Kerja Semikonduktor

Dalam kinerja semikonduktor penulis mengambil transistor sebagai contoh dari


cara kerja semikonduktor.Pada dasarnya, transistor dan tabung vakum memiliki fungsi
yang serupa; keduanya mengatur jumlah aliran arus listrik.Untuk mengerti cara kerja
semikonduktor ,misalkan sebuah gelas berisi air murni. Jika sepasang konduktor
dimasuka kedalamnya,dandiberikantegangan DC tepat dibawah tegangan elektrolisis
(sebelum air berubah menjadi Hidrogen dan Oksigen),
tidak akan ada arus mengalir karena air tidak memiliki pembawa muatan
(chargecarriers). Sehingga, air murni dianggap

8.

sebagaiisolator . Jika sedikit garam dapur dimasukan ke dalamnya,


konduksi arus akan mulai mengalir, karena sejumlah pembawa muatan bebas
(mobile carriers,ion) terbentuk. Menaikan konsentrasi garam akan
meningkatkan konduksi, namun tidak banyak. Garam dapur sendiri adalah non-
konduktor (isolator), karena pembawa muatanya tidak bebas. Silikon murni
sendiri adalah sebuah isolator,
namun jika sedikit pencemar ditambahkan, seperti Arsenik , dengan sebuah
proses yang dinamakan doping, dalam jumlah yang cukup kecil sehingga tidak
mengacaukan tata letak kristal silikon, Arsenik akan memberikan electron
bebas dan hasilnya memungkinkan terjadinya konduksi arus listrik. Ini karena
Arsenik memiliki 5 atom di orbit terluarnya, sedangkan Silikon hanya 4.

Konduksi terjadi karena pembawa muatan bebas telah ditambahkan (oleh


kelebihanelektron dari Arsenik). Dalam kasus ini, sebuah Silikon tipe-n (n
untuk negatif, karena pembawa muatannya adalah elektron yang bermuatan
negatif) telah terbentuk. Selain dari itu, silikon dapat dicampur dengan Boron
untuk membuat semikonduktor tipe-p. Karena Boron hanya memiliki 3
elektron di orbit paling luarnya, pembawa muatanyang baru, dinamakan
"lubang" (hole, pembawa muatan positif), akan terbentuk di dalam tata letak
Kristal silikon. Dalam tabung hampa, pembawa muatan (elektron)
akan dipancarkan oleh emisi thermionic dari sebuah katode yang dipanaskan
oleh kawat filamen. Karena itu, tabung hampa tidak bisa membuat pembawa
muatan positif (hole). Dapat disimak bahwa pembawa muatan yang bermuatan
sama akan saling tolak menolak, sehingga tanpa adanya gaya yang lain,
pembawa-pembawa muatan ini akan terdistribusi secara merata di dalam
materi semikonduktor. Namun di dalam sebuah transistor bipolar (atau diode
junction) dimana sebuah semikonduktor tipe-p dan sebuah semikonduktor tipe-
n dibuat dalam satu keping silikon, pembawa-pembawa muatan ini cenderung
berpindah ke arah sambungan P-N tersebut (perbatasan antara
semikonduktor tipe-p dan tipe-n), karena tertarik oleh muatan yang berlawanan
dari seberangnya. Kenaikan dari jumlah pencemar (doping level) akan
meningkatkan konduktivitas darimateri semikonduktor, asalkan tata letak
kristal silikon tetap dipertahankan.

Dalam sebuah transistor bipolar, daerah terminal emiter memiliki jumlah


doping yang lebih besar dibandingkan dengan terminal basis. Rasio
perbandingan antara doping emiter dan basis adalah satu dari banyak faktor
yang menentukan sifat penguatan arus (current gain)dari transistor
tersebut.Jumlah doping yang diperlukan sebuah semikonduktor adalah sangat
kecil, dalam ukuran satu berbanding seratu  juta, dan ini menjadi kunci
dalam keberhasilan semikonduktor.

Dalam sebuah metal, populasi pembawa muatan adalah sangat tinggi; satu
pembawa muatan untuk setiap atom. Dalam metal, untuk mengubah metal
menjadi isolator, pembawa muatan harus disapu dengan memasang suatu beda
tegangan. Dalam metal, tegangan ini sangat tinggi, jauh lebih tinggi dari yang
mampu menghancurkannya. Namun, dalam sebuah semikonduktor hanya ada
satu pembawa muatan dalam beberapa juta atom. Jumlah tegangan yang
diperlukan untuk menyapu pembawa muatan dalams ejumlah besar
semikonduktor dapat dicapai dengan mudah. Dengan kata lain, listrik didalam
metal adalah inkompresible (tidak bisa dimampatkan), seperti fluida.
Sedangkan dalam semikonduktor, listrik bersifat seperti gas yang bisa
dimampatkan. Semikonduktor dengan doping dapat dirubah menjadi isolator,
sedangkan metal tidak. Gambaran di atas menjelaskan konduksi disebabkan
oleh pembawa muatan, yaitu electron atau lubang, namun dasarnya transistor
bipolar adalah aksi kegiatan dari pembawa muatan tersebut untuk menyebrangi
daerah depletion zone. Depletion zone initerbentuk karena transistor tersebut
diberikan tegangan bias terbalik, oleh tegangan yangdiberikan di antara basis
dan emiter. Walau transistor terlihat seperti dibentuk oleh duadiode
yang disambungkan, sebuah transistor sendiri tidak bisa dibuat dengan
menyambungkan dua diode. Untuk membuat transistor, bagian-bagiannya
harus dibuat dari sepotong Kristal silikon, dengan sebuah daerah basis yang
sangat tipis.

E. Prinsip Dasar Semikonduktor

 Semikonduktor merupakan elemen dasar dari komponen elektronika


seperti dioda, transistor dan sebuah IC (integrated circuit). Disebut semi atau
setengah konduktor, karena bahan ini memang bukan konduktor murni.Bahan-
bahan  logam seperti tembaga, besi, timah disebut sebagai konduktor yang baik
sebab logam memiliki susunan atom yang sedemikian rupa, sehingga
elektronnya dapat bergerak bebas. Sebenarnya atom tembaga dengan lambang
kimia Cu memiliki inti 29 ion (+) dikelilingi oleh 29 elektron  (-).  Sebanyak
28 elektron menempati orbit-orbit bagian dalam membentuk inti yang  disebut
nucleus.Dibutuhkan energi yang sangat besar untuk dapat melepaskan ikatan
elektron-elektron ini. Satu buah elektron lagi yaitu elektron yang ke-29, berada
pada orbit paling luar.Orbit terluar ini disebut pita valensi dan elektron yang
berada pada pita ini dinamakan elektron valensi. Karena hanya ada satu
elektron dan jaraknya ‘jauh’ dari nucleus, ikatannya tidaklah terlalu kuat.
Hanya dengan energi yang sedikit saja elektron terluar ini mudah terlepas dari
ikatannyaPada suhu kamar, elektron tersebut dapat bebas bergerak atau
berpindah-pindah dari satu nucleus ke nucleus lainnya.  Jika diberi tegangan
potensial listrik, elektron-elektron  tersebut dengan mudah berpindah ke arah
potensial yang sama. Phenomena ini yang dinamakan sebagai arus
listrik.Isolator adalah atom yang memiliki elektron valensi sebanyak 8 buah,
dan dibutuhkan energi yang besar untuk dapat melepaskan elektron-elektron
ini.Dapat ditebak, semikonduktor adalah unsur yang susunan atomnya
memiliki elektron valensi lebih dari 1 dan kurang dari 8. Tentu saja yang paling
“semikonduktor” adalah unsur yang atomnya memiliki 4 elektron valensi.

F. Proses Generasi dan Rekombinasi

Proses generasi (timbulnya pasangan elektron-lubang per detik permeter


kubik)     tergantung pada jenis bahan dan temperatur. Energi yang diperlukan
untuk proses generasi dinyatakan dalam elektron volt atau eV. Energi dalam
bentuk temperatur T dinyatakan dengan kT, dimana k adalah konstanta
Boltzmann. Analisa secara statistik menunjukkan bahwa probabilitas sebuah
elektron valensi menjadi elektron bebas adalah sebanding dengan e eVG kT
- .Jika energi gap eVG berharga kecil dan temperatur T tinggi maka laju
generasi termal akan tinggi.

Pada semikonduktor, elektron atau lubang yang bergerak cenderung


mengadakan rekombinasi dan menghilang. Laju rekombinasi (R), dalam
pasangan elektron-lubang per detik per meter kubik, tergantung pada jumlah
muatan yang ada. Jika hanya ada sedikit elektron dan lubang maka R akan
berharga rendah; sebaliknya R akan berharga tinggi jika tersedia elektron dan
lubang dalam jumlah yang banyak. Sebagai contoh misalnya pada
semikonduktor tipe-n, didalamnya hanya tersedia sedikit lubang tapi terdapat
jumlah elektron yang sangat besar sehingga R akan berharga sangat tinggi.
Secara umum dapat dituliskan:

R = r n p

dimana r menyatakan konstanta proporsionalitas bahan.


Dalam kondisi setimbang, besamya laju generasi adalah sama dengan
besarnya laju rekombinasi. Pada semikonduktor murni (silikon atau
germanium) berlaku

g = g = R = r n p = r n

atau i n p = n

10.

atau dengan kata lain perkalian konsentrasi elektron dan lubang


menghasilkan suatu konstanta, jika salah satu dinaikkan (melalui proses
doping), yang lain harus berkurang. Jika kita menambanhkan atom pengotor
pada semikonduktor murni, praktis semua atom donor atau aseptor terionisasi
pada suhu ruang.

G. Susunan Atom Semikonduktor

Bahan semikonduktor yang banyak dikenal contohnya adalah Silicon (Si),


Germanium (Ge) dan Gallium Arsenida (GaAs). Germanium dahulu adalah
bahan satu-satunya yang dikenal untuk membuat komponen semikonduktor.
Namun belakangan, silikon menjadi popular setelah ditemukan cara
mengekstrak bahan ini dari alam. Silikon merupakan bahan terbanyak ke dua
yang ada di bumi setelah oksigen (O2). Pasir, kaca dan batu-batuan lain adalah
bahan alam yang banyak mengandung unsur silikon. Dapatkah anda
menghitung jumlah pasir di pantai.Struktur atom kristal silikon, satu inti atom
(nucleus) masing-masing memiliki 4 elektron valensi. Ikatan inti atom yang
stabil adalah jika dikelilingi oleh 8 elektron, sehingga 4 buah elektron atom
kristal tersebut membentuk ikatan kovalen dengan ion-ion atom tetangganya.
Pada suhu yang sangat rendah (0oK), struktur atom silikon divisualisasikan
seperti pada gambar berikut.
11.

Gb. struktur dua dimensi kristal Silikon

Ikatan kovalen menyebabkan elektron tidak dapat berpindah dari satu inti
atom ke inti atom yang lain. Pada kondisi demikian, bahan semikonduktor
bersifat isolator karena tidak ada elektron yang dapat berpindah untuk
menghantarkan listrik. Pada suhu kamar, ada beberapa ikatan kovalen yang
lepas karena energi panas, sehingga memungkinkan elektron terlepas dari
ikatannya. Namun hanya beberapa jumlah kecil yang dapat terlepas, sehingga
tidak memungkinkan untuk menjadi konduktor yang baik. 

Ahli-ahli fisika terutama yang menguasai fisika quantum pada masa itu
mencoba memberikan doping pada bahan semikonduktor ini. Pemberian
doping dimaksudkan untuk mendapatkan elektron valensi bebas dalam jumlah
lebih banyak dan permanen, yang diharapkan akan dapat menghantarkan
listrik. Kenyataannya demikian, mereka memang iseng sekali dan jenius.
Mengenai sifat dari semikonduktor, berikut table dari sifat bahan
semikonduktor : :

H. Persiapan Bahan Semikonduktor

Semikonduktor dengan properti elektronik yang dapat diprediksi dan


handal diperlukan untuk produksi massa. Tingkat kemurnian kimia yang
diperlukan sangat tinggi karena adanya ketidaksempurnaan, bahkan dalam
proporsi sangat kecil dapat memiliki efek besar pada properti dari material.
Kristal dengan tingkat kesempurnaan yang tinggi juga diperlukan, karena
kesalahan dalam struktur kristal (seperti dislokasi, kembaran, dan retak
tumpukan) mengganggu properti semikonduktivitas dari material. Retakan
kristal merupakan penyebab utama rusaknya perangkat semikonduktor.
Semakin besar kristal, semakin sulit mencapai kesempurnaan yang diperlukan.
Proses produksi massa saat ini menggunakan ingot(bahan dasar) kristal dengan
diameter antara empat hingga dua belas inci (300 mm) yang ditumbuhkan
sebagai silinder kemudian diiris menjadi wafer.

Karena diperlukannya tingkat kemurnian kimia dan kesempurnaan struktur


kristal untuk membuat perangkat semikonduktor, metode khusus telah
dikembangkan untuk memproduksi bahan semikonduktor awal. Sebuah teknik
untuk mencapai kemurnian tinggi termasuk pertumbuhan kristal
menggunakan proses Czochralski. Langkah tambahan yang dapat digunakan
untuk lebih meningkatkan kemurnian dikenal sebagai perbaikan zona.
Dalam perbaikan zona, sebagian dari kristal padat dicairkan. Impuritas
cenderung berkonsentrasi di daerah yang dicairkan, sedangkan material yang
diinginkan mengkristal kembali sehingga menghasilkan bahan lebih murni dan
kristal dengan lebih sedikit kesalahan.

Dalam pembuatan perangkat semikonduktor yang melibatkan


heterojunction antara bahan-bahan semikonduktor yang berbeda, konstanta
kisi, yaitu panjang dari struktur kristal yang berulang, penting untuk
menentukan kompatibilitas antar bahan.

12.

Tabel Bahan Semikonduktor

Sumber : Ichwan Yelfianhar, Semikonduktor

I. Proses

Semikonduktor
Diagram doping semikonduktor

Distribusi Fermi-Dirac sebagai dasar struktur pita dalam semikonduktor.


Salah satu alasan utama kegunaan semikonduktor dalam elektronik adalah sifat
elektroniknya dapat diubah banyak dalam sebuah cara terkontrol dengan mena
mbah sejumlah kecil ketidakmurnian. Ketidakmurnian ini disebut dopant.

13.

Doping sejumlah besar kesemikonduktor dapat meningkatkan


konduktivitasnya dengan faktor lebih besar dari satu milyar. Dalam sirkuit
terpadu modern, misalnya, polycrystalline silicon didop-berat seringkali
digunakan sebagai pengganti logam (J.G.Bednarz 1986).

Salah satu alasan utama kegunaan semikonduktor dalam elektronik adalah


sifat elektroniknya dapat diubah banyak dalam sebuah cara terkontrol dengan
menambah sejumlah kecil ketidakmurnian. Ketidakmurnian ini disebut dopan.
Doping sejumlah besar ke semikonduktor dapat meningkatkan
konduktivitasnya dengan faktor lebih besar dari satu milyar. Dalam sirkuit
terpadu modern, misalnya, polycrystalline silicon didop-berat seringkali
digunakan sebagai pengganti logam.

Doping dalam produksi semikonduktor, doping menunjuk ke proses yang


bertujuanmenambah ketidakmurnian (impurity). kepada semikonduktor sangat
murni (juga disebut intrinsik) dalam rangka mengubah sifat listriknya.
Ketidakmurnian ini tergantung dari jenis semikonduktor. Pemberian doping
dimaksudkan untuk mendapatkan elektronvalensi bebas dalam jumlah lebih
banyak dan permanen, yang diharapkan akan dapat mengahantarkan listrik.

Beberapa dopant biasanya ditambahkan ketika boule ditumbuhkan,


memberikan setiap wafer doping awal yang hampir seragam.
Untuk membedakan unsur sirkuit,wilayah terpilih (biasanya dikontrol oleh pho
tolithografi) didop lebih lanjut dengan Proses difusi atau implantasi ion,
metode kedua lebih populer dalam produksi skala besar karena kemudahan
pengontrolannya. Jumlah atom dopant yang dibutuhkan untuk menciptakan
sebuah perbedaan dalam kemampuan sebuah semikonduktor sangat kecil.
Bila sejumlah kecil atom dopantditambahkan (dalam order 1 setiap
100.000.000 atom), doping ini disebut rendah atau ringan. Ketika lebih banyak
atom dopant ditambahkan (dalam order 10.000) doping inidisebut sebagai berat
atau tinggi. Hal ini ditunjukkan sebagai n+ untuk dopant tipe-n atau p+ untuk
doping tipe-p.

L. Karakteristik Arus dan Tegangan Dioda Semikonduktor

Kalau anoda (bahan jenis p) dari dioda dihubungkan dengan kutub positif
baterai, sedangkan katodanya (bahan n) dihubungkan dengan kutub negatif
baterai maka arus listrik mengalir lewat dioda ; arus dari kutub (+) baterai
lewat anoda, lewat katoda dan kembali ke kutub negatif baterai. Sebaliknya
jika anoda dihubungkan dengan kutub negatif dan katoda dihubungkan dengan
kutub positif baterai maka tidak aka nada arus yang mengalir.

Sebuah dioda mempunyai karakteristik yang menyatakan hubungan antara


arus dan tegangannya. Karakteristik perlu diketahui sehingga diode dapat
dipergunakan sesuai dengan kebutuhannya. Ada 2 macam karakteristik dioda,
yaitu karakteristik catu maju dan terbalik. Berikut alat-alat atau komponen
yang menggunakan bahan semikonduktor :

a. Dioda Zener (Zener Dioda)


Dioda Zener adalah dioda yang bekerja pada daerah zener (dapat
melakukan arus yang berubah pada suatu tegangan tertentu). Gunanya
untuk membuat suatu tegangan pada suatu rangkaian tetap stabil.
14.
b. Dioda cahaya (Light Emitting Dioda/LED)
Dioda cahaya adalah salah satu jenis dioda yang apabila diberi tegangan
maju akan menimbulkan cahaya pada sambungan pn-nya.

c. Dioda Foto
Dioda foto adalah suatu dioda tergantung yang tahanan terbaliknya
berubah-ubah tergantung kuat cahaya yang ada padanya (dioda foto diberi
terbalik)
d. Transistor (Junction Transistor)
Transistor junction adalah beberapa jenis transistor, tapi yang dipakai
dasar adalah transistor yang terbuat dari lapisan-lapisan NPN dan PNP.

Kenyataannya bahan-bahan transistor tidak dapat dilukiskan simetris,


artinya pada transistor PNP bahan P yang ada di kanan tidak dapat saling
dipertukarkan. Demikian juga bahan Npada transistor NPN, karena masing-
masing ujung mempunyai nama, arah, arus, dan sambungan tertentu.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari makalah yang berjudul Semikonduktor ini, dapat disimpulkan bahwa


semikonduktor adalah bahan dengan konduktivitas listrik yang berada di antara
insulator dan konduktor. Konduktivitas semikonduktor berkisar antara 103
sampai 10-8 siemens per sentimeter dan memiliki dan celah energinya lebih
kecil dari 6 eV. Dan bahan semikonduktor adalah bahan yang bersifat setengah
konduktor, oleh karena itu semikonduktor bisa bersifat setengah menghantar.

Semikonduktor memeliki dua karaktristik, yaitu semikonduktor elementer


dan semikonduktor gabungan. Semikonduktor juga diklasifikasikan menjadi
semikonduktor intrinsik dan semikonduktor intrinsik. Semikonduktor Intrinsik
terbentuk dari semikonduktor murni yang memiliki ikatan kovalen sempurna
seperti Si, Ge, C dan sebagainya, sedangkan. Semikonduktor Ekstrinsik
Terbentuk dari semikonduktor murni yang dikotori oleh atom dopping sebagai
penghasil elektron konduksi atau hole. Bahan semi kondukto dapat
dimanfaatkan dalam pembuatan komponen-komponen listrik seperti dioda,
transistor, IC(Integated Circuit).

B. Saran

Dari makalah semikonduktor ini, masih terdapat kekurangan dalam


pembahasannya, hal ini dikarenakan keterbatasan penelaahan dari penulis.

Makalah berjudul “Semikonduktor” ini diharapkan akan menjadi literature


terbaru dan bermanfaat bagi para pembaca.

15.
DAFTAR PUSTAKA
Adi, Syukri. “MAKALAH SEMIKONDUKTOR (FISIKA ZAT PADAT)”
http://adisyukri93.blogspot.co.id/2015/01/makalah-semikonduktor-fisika-zat-
padat.html

Marwanignsih, Tri. “[MAKALAH]BAHAN SEMIKONDUKTOR”.


http://nhingz-anwar.blogspot.co.id/2013/02/makalah-bahan-semikonduktor.html

Doankz, Aziz. “MAKALAH SEMI KONDUKTOR”.


https://www.scribd.com/doc/48264847/MAKALAH-Semi-Semikonduktor

Wahyuni, Putry. “MAKALAH BAHAN SEMIKONDUKTOR”.


http://putry-wahyuni.blogspot.co.id/2012/05/makalah-bahan-semikonduktor.html

Bagus Perkasa, Dedy. “MAKALAH SEMIKONDKTOR”.


http://dedybagusp.blogspot.co.id/2015/06/makalah-semikonduktor.html

16.

Anda mungkin juga menyukai