Anda di halaman 1dari 19

Fitriani Kadir S.Pd. M.

Pd

DIODA
Diajukan Untuk Memenuhi Tugas
Mata Kuliah Elektronika

Disusun Oleh
PARIDA
(2084203002)

Pendidikan Fisika
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Muslim Maros
2021
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT dzat yang Maha
Sempurna, pencipta dan penguasa segalanya. Karena hanya dengan ridho-Nya penulis
dapat menyelesaikan tugas ini sesuai dengan apa yang diharapkan yaitu tentang
“Dioda”. Dengan harapan semoga tugas ini bisa berguna dan ada manfaatnya bagi kita
semua.

Tak lupa pula penyusun sampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang
turut berpartisipasi dalam proses penyusunan tugas ini, karena penulis sadar sebagai
makhluk sosial penulis tidak bisa berbuat banyak tanpa ada interaksi dengan orang lain
dan tanpa adanya bimbingan, serta rahmat dan karunia dari –Nya.

Akhirnya walaupun penulis telah berusaha dengan secermat mungkin, namun


sebagai manusia biasa yang tak mungkin luput dari salah dan lupa. Untuk itu penulis
mengharapkan koreksi dan sarannya semoga kita selalu berada dalam lindungan-Nya.

Maros, 19 November 2021

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ........................................................................................................................................ 1


DAFTAR ISI.................................................................................................................................................... 2
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................................................................. 3
1.1.Latar Belakang......................................................................................................................................... 3
1.2.Rumusan Masalah.................................................................................................................................... 3
1.3.Tujuan ..................................................................................................................................................... 3
BAB II PEMBAHASAN .................................................................................................................................. 4
2.1 Pengertian Dioda .................................................................................................................................... 4
2.2 Simbol dioda........................................................................................................................................... 4
2.3 Fungsi Dioda .......................................................................................................................................... 4
2.4 Jenis – jenis dioda ................................................................................................................................... 5
2.5. Bias Maju dan Bias Mundur Pada Dioda .............................................................................................. 11
2. 6. Prinsip kerja ........................................................................................................................................ 12
2.7. Pengujian dioda ................................................................................................................................... 13
2.8. Karakteristik Dioda............................................................................................................................... 14
2.9. Contoh Soal ......................................................................................................................................... 16
BAB III PENUTUP .............................................................................................................................................. 17
3.1. kesimpulan ............................................................................................................................................ 17
3.2. Daftar Pustaka ....................................................................................................................................... 18

2
BAB I PENDAHULUAN

1.1.Latar Belakang

Dioda pada umumnya merupakan komponen elektronika yang berfungsi sebagai penyearah
(rectifier) untuk mengubah tegangan bolak-balik (AC) menjadi tegangan searah (DC). Dioda menjadi
sangat penting karena hampir semua peralatan elektronika memerlukan sumber arus searah (DC).Dioda
daya mempunyai spesifikasi yang sama dengan dioda biasa pada umumnya, perbedaan yaitu dioda daya
mempunyai kapasitas daya (arus dan tegangan) yang lebih tinggi dari dioda-dioda sinyal biasa, namun
kecepatan penyaklaran pada dioda daya relatif lebih rendah. Melihat karakteristik dioda daya yang
mempunyai kapasitas daya yang lebih tinggi dari dioda biasa, maka seringkali doda daya digunakan di
dalam rangkaian elektronika sebagai penyearah. Selain sebagai penyearah, dioda daya juga seringkali
digunakan sebagai freewheeling (bypass) pada regulator-regulator penyakelaran,rangkaian pemisah,
rangkaian umpan balik dari beban ke sumber, dan lain-lain.

1.2.Rumusan Masalah
Berdasarkan permasalahan yang terurai diatas maka penulis membuat rumusan `masalah sebagai
berikut :
1. Apa pengertian dari dioda ?
3. Bagaimana prinsip kerja dioda ?
4. Apa saja jenis – jenis dioda ?
4. Apa fungsi dioda ?
1.3.Tujuan
Tujuan dari penulisan makalah ini yaitu untuk mengetahui pengertian dari dioda, prinsip kerja
dioda, jenis-jenis dioda, dan fungsi dioda.

3
BAB II PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Dioda

Dioda (diode) merupakan salah satu komponen elektronika aktif yang terbuat dari
bahan semikonduktor, dimana pada umumnya dioda mempunyai 2 elektroda (kaki diode) yakni
anoda (+) dan katoda (-). Pada umumnya dioda dibuat dari bahan semikonduktor. Struktur dasar
dioda berupa bahan semikonduktor tipe P yang disambungkan dengan bahan tipe N. Pada ujung
bahan tipe P dijadikan terminal Anoda dan ujung lainya katoda (K) sehingga dua terminal inlah
yang menyiratkan nama diode. Pada saat terjadinya sambungan (junction) p dan n, hole-hole
pada bahan p dan electron-elektron pada bahan n disekitar sambungan cenderung untuk
berkombinasi. Hole dan elektron yang berkombinasi ini saling meniadakan, sehingga pada
sekitar daerah sambungan ini kosong dari pembawa muatan dan terbentuk lapisan pengosongan
(depletion layer).
Dalam teori seminonduktor, bahan semikonduktor adalah bahan yang sifat-sifat
kelistrikanya terletak antara sifat-sifat konduktor dan isolator. Sifat-sifat kelistrikan konduktor
maupun isolator tidak mudah berubah oleh temperature, cahay, medan magnit, tetapi pada
semikonduktor sifat-sifat tersebut sangat sensitif. Contoh dari bahan semikonduktor yaitu
Silicon (tegangan maju 0,7 Volt) dan Germanium (tegangan maju 0,3 Volt)

2.2 Simbol dioda

2.3 Fungsi Dioda


a. Sebagai penyearah, untuk dioda bridge
b. Sebagai penstabil tegangan (voltage regulator), untuk dioda zener
c. Pengaman / sekering
d. Sebagai rangkaian clipper, yaitu untuk memangkas / membuang level sinyal yang ada di
atas atau di bawah level tegangan tertentu.
e. Sebagai rangkaian clamper, yaitu untuk menambahkan komponen DC kepada suatu sinyal
AC
4
f. Sebagai pengganda tegangan.
g. Sebagai indikator, untuk LED (light emiting dioda)
h. Sebagai sensor panas, contoh aplikasi pada rangkaian power amplifier
i. Sebagai sensor cahaya, untuk dioda photo
j. Sebagai rangkaian VCO (voltage controlled oscilator), untuk dioda varactor

2.4 Jenis – jenis dioda

a. DIODA PENYEARAH (RECTIFIER)


Dioda penyearah adalah jenis dioda yang terbuat dari bahan Silikon yang berfungsi
sebagai penyearah tegangan / arus dari arus bolak-balik (ac) ke arus searah (dc) atau mengubah
arus ac menjadi dc. Secara umum dioda ini disimbolnya.

Kaki-kaki dioda yaitu kaki katoda ditandai dengan garis pada ujungnya

5
Gambar 1. dioda penyearah

b. DIODA ZENER

Dioda Zener merupakan dioda junction P dan N yang terbuat dari bahan dasar silikon.
Dioda ini dikenal juga sebagai Voltage Regulation Dioda yang bekerja pada daerah
reverse (kuadran III). Potensial dioda zener berkisar mulai 2,4 sampai 200 volt dengan disipasi
daya dari ¼ hingga 50 watt.
Disipasi daya adalah Berubahnya tenaga mekanis atau listrik menjadi tenaga panas per
satuan waktu. Panas ini umumnya terbuang begitu saja sehingga tidak dapat dimanfaatkan.
Tenaga listrik yang berubah menjadi panas pada sepotong kawat dengan resistansi R dan dialiri
arus listrik sebesar i adalah P = i2R tiap detiknya. Menurut hukum Ohm, iR = V (selisih voltase
antara kedua ujung kawat), maka P = i2R = i V. Dari rumus ini jelas bahwa disipasi akan makin
kecil bila arus makin kecil.

Gambar 2. dioda zener


6
c. DIODA EMISI CAHAYA ( LIGHT EMITTING DIODA )

Dioda emisi cahaya atau dikenal dengan singkatan LED merupakan Solid State Lamp
yang merupakan piranti elektronik gabungan antara elektronik dengan optik, sehingga
dikategorikan pada keluarga “Optoelectronic”. Sedangkan elektroda-elektrodanya sama seperti
dioda lainnya, yaitu anoda (+) dan Katoda (-).Ada tiga kategori umum penggunaan LED, yaitu :
- Sebagai lampu indikator
- Untuk transmisi sinyal cahaya yang dimodulasikan dalam suatu jarak tertentu
- Sebagai penggandeng rangkaian elektronik yang terisolir secara total.

Bahan dasar yang digunakan dalam pembuatan LED adalah bahan Galium
Arsenida (GaAs) atau Galium Arsenida Phospida (GaAsP) atau juga Galium
Phospida (GaP), bahan-bahan ini memancarkan cahaya dengan warna yang berbeda-beda. Bahan
GaAs memancarkan cahaya infra-merah, Bahan GaAsP memancarkan cahaya merah atau kuning,
sedangkan bahan GaP memancarkan cahaya merah atau hijau.
Seperti halnya piranti elektronik lainnya, LED mempunyai nilai besaran terbatas dimana tegangan
majunya dibedakan atas jenis warna

TABEL WARNA LED DAN TEGANGANNYA

Warna Tegangan Maju


Merah 1.8 volt
Orange 2.0 volt
Kuning 2.1 volt
Hijau 2.2 volt

Sedangkan besar arus maju suatu LED standard adalah sekitar 20 mA. Karena dapat
mengeluarkan cahaya, maka pengujian LED ini mudah, cukup dengan menggabungkan dengan
sumber tegangan dc kecil saja atau dengan ohmmeter dengan polaritas yang sesuai dengan
elektrodanya.

7
Jenis-jenis LED antara lain :

1. Miniature LED

Miniature LED merupakan jenis lampu LED paling sering dijumpai di berbagai alat
elektronik dengan desain surface-mount atau through-hole. Miniature LED lights ini juga
terpisah menjadi 3 kategori, yakni low current, standard and ultra-high output. Miniature LED
lights biasanya digunakan sebagai lampu indikator pada handphone atau kalkulator. Lampu
LED ini juga tersedia dan bisa langsung digunakan tanpa tambahan casing atau packaging.
Biasanya lampu LED yang tidak dipakai hanya berupa chip semikonduktor sederhana yang
dihubungkan dengan kabel – kabel konduktif.

2. High-Power LED

High-power LED (HPLED) memproduksi intensitas cahaya lampu yang lebih kuat, atau bisa
disebut yang paling kuat di antara semua jenis lampu LED. Namun, lampu LED satu ini
memiliki potensi untuk lebih cepat panas dibandingkan LED lain. Untuk itu, dalam
memasang High-power LEDs (HPLED) ini, kita perlu memperkirakan lokasi yang tepat,
yakni area yang terbuat dari bahan penyerap panas, sehingga lampu LED ini bisa menjadi
dingin selama proses konveksi. Jangan sampai lampu ini mengalami over heating karena akan
mengakibatkan komponennya terbakar. Beberapa LED jenis ini sering disebut solid state
lights karena eleketroluminesennya digerakkan oleh material yang kecil namun solid.

HPLED saat ini sudah populer digunakan sebagai pengganti lampu fluorescent atau
incandescent sebab lampu ini sudah terbukti lebih hemat energi. Meskipun harga lampu ini
tergolong mahal, namun konsumsi energinya cenderung irit dan lebih tahan lama.

3. Super Flux LED

Super Flux LED biasany digunakan pada panel – panel berukuran besar, misalnya pada papan
iklan atau billboard. Berbeda dengan lampu LED lain, lampu LED ini memakan konsumsi
energi listrik cukup besar, sebab lampu ini terdiri dari dua kutub negatif dan dua kutub positif.
Namun pancaran yang dihasilkan sangat maksimal, sehingga papan iklan atau billboard
menjadi terlihat terang, cukup mencolok, dan menarik perhatian.

4. Flashing LED

8
Flashing LED merupakan lampu LED yang bisa berkedip dalam interval tertentu dan
biasanya juga digunakan sebagai lampu indikator. Agar lampu LED ini bisa berkedip setiap
sepersekian detik, digunakanlah vibrator yang diintegrasikan pada sirkuit yang menginterupsi
aliran cahaya lampunya dalam interval yang sudah ditentukan.

5. Bi-color LED

Bi-color LED mengkombinasikan dua jenis sumber cahaya yang dipusatkan menjadi satu, di
mana masing – masing lampu memiliki warna yang berbeda yang akan menyala secara
bergantian, sehingga tercipta variasi warna yang unik. Bahkan saat aliran dari kedua lampu
ini terjadi secara bersamaan, bukan mustahil akan tercipta warna ketiga yang menjadi
gabungan antara warna pada lampu LED satu dan dua.

d. DIODA CAHAYA ( PHOTO-DIODA)

Dioda cahaya ini bekerja pada daerah reverse, jadi hanya arus bocor saja yang
melewatinya. Dalam keadaan gelap, arus yang mengalir sekitar 10 A untuk dioda cahaya dengan
bahan dasar germanium dan 1A untuk bahan silikon. Penggunaan photo dioda ini adalah dalam
alat pengukur kuat cahaya (Lux-Meter), dimana dalam keadaan gelap resistansi dioda cahaya ini
tinggi sedangkan jika disinari cahaya akan berubah rendah. Selain itu banyak juga dioda cahaya
ini digunakan sebagai sensor sistem pengaman (security) misal dalam penggunaan alarm.

Gambar 4. dioda foto.

9
e. DIODA VARACTOR

Dioda Varactor disebut juga sebagai dioda kapasitas yang sifatnya mempunyai kapasitas
yang berubah-ubah jika diberikan tegangan. Dioda ini bekerja didaerah reverse mirip dioda Zener.
Bahan dasar pembuatan dioda varactor ini adalah silikon dimana dioda ini sifat kapasitansinya
tergantung pada tegangan yang diberikan. Jika tegangannya semakin naik, kapasitasnya akan
turun. Dioda varactor banyak digunakan pada pesawat penerima radio dan televisi di bagian
pengaturan suara (Audio).

Gambar 5. dioda varactor


f. DIODA SCHOTTKY (SCR)

DIODA SCR singkatan dari Silicon Control Rectifier. Adalah Dioda yang mempunyai
fungsi sebagai pengendali. SCR atau Tyristor masih termasuk keluarga semikonduktor dengan
karateristik yang serupa dengan tabung thiratron. Sebagai pengendalinya adalah gate (G).SCR
sering disebut Therystor. SCR sebetulnya dari bahan campuran P dan N. Isi SCR terdiri dari
PNPN (Positif Negatif Positif Negatif) dan biasanya disebut PNPN Trioda.

Gambar 6. dioda schottky.

2. 5. Bias Maju dan Bias Mundur Pada Dioda


10
1. Bias Maju (Forward Bias)

Gambar 3-2.3 Dioda Bias Maju

Jika anoda dihubungkan dengan kutub positif sumber searah dan katodanya dihubungkan
dengan kutub negatifnya.
Pada kondisi seperti ini arus akan mengalir dari anoda menuju katoda. Tegangan dimana
dioda mulai mengalirkan arus disebut sebagai tegangan kerja dioda (Vf). Untuk dioda
silikon Vf 0,7 volt sedangkan untuk dioda germanium Vf 0,3 volt.
Gambar ilustrasi di atas menunjukkan sambungan PN dengan sedikit porsi kecil yang
disebut lapisan deplesi (depletion layer), dimana terdapat keseimbangan hole dan elektron.
Seperti yang sudah diketahui, pada sisi P banyak terbentuk hole-hole yang siap menerima
elektron sedangkan di sisi N banyak terdapat elektron-elektron yang siap untuk bebas
merdeka. Lalu jika diberi bias positif, dengan arti kata memberi tegangan potensial sisi P
lebih besar dari sisi N, maka elektron dari sisi N dengan serta merta akan tergerak untuk
mengisi hole di sisi P. Tentu kalau elektron mengisi hole disisi P, maka akan
terbentuk hole pada sisi N karena ditinggal elektron. Ini disebut aliran holedari P menuju N.
Jika menggunakan terminologi arus listrik, maka dikatakan terjadi aliran listrik dari sisi P ke
sisi N.

2. Bias Mundur (Reverse Bias)

11
Gambar Dioda Bias Mundur

Jika kedua elektroda dioda tersebut kita hubungkan secara terbalik (berlawanan polaritas),
yaitu anoda dihubungkan dengan sumber negatif sumber searah sedangkan katoda
dihubungkan dengan sumber positifnya.
Pada saat reverse ini dioda akan mempunyai nilai hambatan yang besar, sehingga arus
tidak akan atau sedikit mengalir. Pada bias mundur dioda bekerja bagaikan saklar terbuka
dan membuat tegangan yang jatuh pada dioda akan sama dengan tegangan supply.
Apakah yang terjadi jika polaritas tegangan dibalik yaitu dengan memberikan bias negatif
(reverse bias). Dalam hal ini, sisi N mendapat polaritas tegangan lebih besar dari sisi P.
Tentu jawabannya adalah tidak akan terjadi perpindahan elektron atau aliran hole dari P
ke N maupun sebaliknya. Karena baik hole dan elektron masing-masing tertarik ke arah kutup
berlawanan. Bahkan lapisan deplesi (depletion layer) semakin besar dan menghalangi
terjadinya arus. Demikianlah sekelumit bagaimana dioda hanya dapat mengalirkan arus satu
arah saja. Dengan tegangan bias maju yang kecil saja dioda sudah menjadi konduktor. Tidak
serta merta di atas 0 volt, tetapi memang tegangan beberapa volt di atas nol baru bisa terjadi
konduksi. Ini disebabkan karena adanya dinding deplesi (depletion layer). Untuk dioda yang
terbuat dari bahan Silikon tegangan konduksi adalah di atas 0.7 volt. Kira-kira 0.3 volt batas
minimum untuk dioda yang terbuat dari bahan Germanium.

Sebaliknya untuk bias negatif dioda tidak dapat mengalirkan arus, namun memang ada
batasnya. Sampai beberapa puluh bahkan ratusan volt baru terjadi breakdown, dimana dioda
tidak lagi dapat menahan aliran elektron yang terbentuk di lapisan deplesi.

2. 6. Prinsip kerja
a. Dioda hanya mengalirkan arus listrik 1 arah dari anoda ke katoda
b. Potensial anoda harus lebih besar dari katoda (VA>VK)(Saklar tertutup)/(menghantar),
maksudnya adalah jika tegangan pada Anoda (+) lebih besar dari tegangan pada katoda (-
) maka dioda akan seperti sakelar yang tertutup. Sehinga, dioda akan dapat mehantarkan

12
arus lustrik. Sebaliknya, jika VA<VK (Menghambat)/(Saklar terbuka). Maka, dioda tidak
akan menghantarkan arus listrik.

3. 7. Pengujian dioda
 Menggunakan AVOmeter
Pada pengujian dioda menggunakan alat ukur yaitu AVOmeter dapat dilakukan dengan 2 cara yaitu
:
A. Menggunakan avometer digital

Menguji Dioda Dengan Multimeter Digital

Untuk mengetahui kondisi dioda,status dioda, kondisi dengan cara :


1) Dioda Pilih mode sesuai dengan resistant dioda (apabila multimeter digital tidak ada
pilihan dioda dapat memilih mode pengukuran resistansi / Ohm) dengan memutar
switch digital meter.
2) Dioda disebut normal atau kondisi dioda baik bila nilai resistansinya kecil saat probe
kabel merah dihubungkan dengan kaki dioda anoda (+) dan probe kabel hitam
dihubungkan dengan kaki katoda (-).
3) Dan juga dikatakan bagus bila resistansinya besar mendekati tak berhingga bila
pemasangan probe pada dioda tadi dibalik.
4) Dioda pada kondisi short bila nilai resistan 0 ohm saat diukur pada arah sesuai
dengan arah arus llistrik (forward/ langkah ke 2) dan posisi sebaliknya (reverse).
5) Dioda kondisi open atau putus bila nilai resistan mendekati tak terhingga saat diukur
searah arus listrik (forward / langkah ke 2) dan posisi sebaliknya (reverse).

B. Menggunakan avometer analog

Menguji Dioda Dengan Multimeter Analog

13
1) Pilih mode pengukuran resistansi (OHM) dengan tingkat resistan (range x 1) dengan
memutar select switch analog multi meter.
2) Dioda dikatakan normal bila nilai resistansinya kecil (jarum multimeter mendekati
nilai 0 Ohm) saat probe kabel merah dihubungkan dengan dioda anoda (+) dan probe
kabel hitam dihubungkan dengan katoda (-).
3) Dan juga dioda dikatakan bagus bila resistansinya besar (jarum multimeter tidak
bergerak) bila pemasangan probe pada dioda dibalik.
4) Dioda pada kondisi short bila nilai resistan 0 ohm saat diukur pada arah sesuai
dengan arah arus llistrik (forward/ langkah ke 2) dan posisi sebaliknya (reverse).
5) Dioda kondisi open atau putus bila nilai resistan mendekati tak terhingga saat diukur
searah arus listrik (forward / langkah ke 2) dan posisi sebaliknya (reverse).

2.8. Karakteristik Dioda

Karakteristik dioda adalah adalah hubungan antara tegangan yang diberikan pada ujung-ujung terminal
dioda dan arus listrik yang mengalir melaluinya. Karakteristik dioda ditunjukkan Gambar 2, tiap-tiap
skala untuk tegangan maju VF adalah 10 mA, untuk tegangan mundur VR adalah -10, sedangkan IF
untuk arus maju adalah 10 mA, dan untuk arus mundur iR adalah 1 A. Untuk VF = 0 sampai dengan 0,7
V pertambahan kuat arus maju iF sangat kecil, dapat dikatakan bahwa dalam tegangan maju ini dioda
belum menghantarkan arus listrik. Jika VF sedikit melebihi 0,7 V maka iF meningkat sangat tajam.
14
Tegangan ini dikatakan bahwa dioda telah mengalirkan arus listrik dan tegangan 0,7 V sehingga disebut
dengan tegangan nyala (turn on voltage). Nilai arus mundur iR adalah sangat kecil jika dibandingkan
dengan arus maju.
Sebelum dioda menghantarkan arus dalam arah reverse terjadi arus bocor reverse karena pembawa
muatan minoritas berkisar dalam picoampere (1 pA – 10-12 A). Apabila tegangan dioda yang
polaritasnya negatif dinaikkan terus, maka dapat menyebabkan kerusakan pada sambungan pn sehingga
dinamai tegangan rusak atau tegangan tembus (breakdown voltage).

Gambar. Kurva arus Tegangan diode penyearah

2.9. CONTOH SOAL

15
1. Sebuah dioda dipakai sebagai penyearah setengah gelombang pada tegangan AC 12V. Dioda
dengan PIV berapakah yang bisa dipakai?
Jawab :
Vmax = 12 x 1,41 = 16,92V.
Dioda yang bisa dipakai adalah yang mempunyai PIV di atas 16,92V, misalnya adalah 1N4001.
Dioda ini mempunyai PIV 50V.
2. Empat dioda dipakai sebagai penyearah gelombang penuh dari tegangan AC listrik langsung
220V. Dioda-dioda dengan PIV berapakah yang bisa digunakan?
Jawab :
2Vmax = 2 x (220 x 1,41) = 620,4V.

BAB III PENUTUP

3.1. Kesimpulan
16
Berdasarkan pembahasan di bab sebelumnya, maka dapat di ambil kesimpulan bahwa :
1.Dioda adalah sebuah komponen elektronika yang terdiri dari dua buah elektrodayang memiliki fungsi
sangat berhubungan dengan pengendalian arus dan tegangan.
2.Ada dua sifat diode yaitu diode bias maju dan diode bias mundur.
3.Ada berbagai jenis dioda yang dibuat sesuai dengan fungsinya tanpa meninggalkankarakteristik serta
spesifikasinya, seperti dioda penyearah (rectifier), dioda EmisiCahaya (LED), dioda Zener, dioda photo
(Photo-Dioda), Dioda Varactor dan DiodaSCR.
4.Ketika dioda digunakan pada rangkaian lampu sederhana, dioda dapat mengalirkanatau menahan arus
listrik yang menuju ke lampu, tergantung dari polaritas darisumber tegangan yang dihubungkan pada
terminal dioda.
5.Tabung hampa merupakan sebuah komponen elektronika yang berfungsi sebagai penguat sinyal.
6.Ada dua jenis tabung hampa yaitu dengan diode dan triode tabung hampa
.7.Terdapat tiga jenis material yang digunakan untuk membuat katoda pada tabunghampa. Ketiga
material tersebut adalah tungsten, thoriated tungsten dan katoda berlapis oksida (oxide coated cathode).
8.Transistor, yang memiliki fungsi hamper sama dengan tabung hampa lebih banyakdigunakan karena
murah dan juga tidak memerlukan tegangan yang tinggi untukmengoperasikannya.

3.2. Daftar Pustaka

http://duniaelektonika.blogspot.com/2013/01/jenis-jenis-dioda-beserta-fungsinya.html
17
http://dasarelektronika.com/pengertian-dan-fungsi-dioda-2/
http://seputar-elektro.blogspot.com/2012/05/mengenal-dioda.html
http://elkaasik.com/prinsip-kerja-dioda/

18

Anda mungkin juga menyukai