Anda di halaman 1dari 22

MACAM-MACAM ATAU JENIS DIODA DAN KEGUNAANNYA

( Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Dasar Elektronika + Praktikum )

Dosen pengampu : Tommy Kurniawan, S.T

Di Susun Oleh :

Ari Novi Wibowo (22202010023)

PROGRAM STUDI TEKNIK ELEKTRO


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH LAMPUNG
TAHUN 1445 H/ 2023 M
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT, karena telah
melimpahkan rahmat dan karunia-Nya, sehingga saya dapat menyelesaikan tugas
makalah ini yang berjudul “Macam-Macam atau Jenis Dioda dan Kegunaannya”
tepat pada waktunya.

Tidak lupa saya sampaikan terimakasih kepada Bapak Tommy Kurniawan,


S.T yang telah memberikan tugas makalah ini. Saya juga mengucapkan
terimakasih kepada kedua orang tua yang selalu setia mendoakan saya, serta
teman-teman yang juga sudah memberikan semangat baik secara langsung
maupun tidak langsung dalam pembuatan makalah ini.

Makalah ini disusun untuk memenuhi dan melengkapi Tugas Makalah


Kelompok Mata Kuliah “Dasar Elektronika + Praktikum”. Saya menyadari bahwa
dalam menyusun makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, untuk itu saya
sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun guna
sempurnanya makalah ini. Saya berharap semoga makalah ini dapat dipahami dan
bermanfaat untuk kita semua.

Bandar Lampung, 22 Oktober 2023

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ...................................................................................i


DAFTAR ISI...................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang......................................................................................1
B. Rumusan Masalah.................................................................................1
C. Tujuan...................................................................................................1

BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Dioda..................................................................................2
B. Sejarah Dioda........................................................................................2
C. Jenis dan Fungsi Dioda.........................................................................3
D. Lambang Lambang Dioda....................................................................16

BAB III PENUTUP


A. Kesimpulan...........................................................................................18
B. Saran ....................................................................................................18

DAFTAR PUSTAKA......................................................................................19

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Dioda pada umumnya merupakan komponen elektronika yang berfungsi
sebagai penyearah (rectifier) untuk mengubah tegangan bolak-balik (AC) menjadi
tegangan searah (DC). Dioda menjadi sangat penting karena hampir semua
peralatan elektronika memerlukan sumber arus searah (DC) Dioda daya
mempunyai spesifikasi yang sama dengan dioda biasa pada umumnya, perbedaan
yaitu dioda daya mempunyai kapasitas daya (arus dan tegangan) yang lebih tinggi
dari dioda-dioda sinyal biasa, namun kecepatan penyaklaran pada dioda daya
relatif lebih rendah. Melihat karakteristik dioda daya yang mempunyai kapasitas
daya yang lebih tinggi dari dioda biasa, maka seringkali doda daya digunakan di
dalam rangkaian elektronika sebagai penyearah. Selain sebagai penycarah, dioda
daya juga seringkali digunakan sebagai freewheeling (bypass) pada regulator-
regulator penyakelaran, rangkaian pemisah, rangkaian umpan balik dari beban ke
sumber, dan lain-lain.
B. Rumusan Masalah
1. Apa Pengertian Dioda?
2. Bagaimana Sejarah Dioda?
3. Bagaimana Jenis dan Fungsi Dioda?
4. Bagaimana Lambang Lambang Dioda?
C. Tujuan
1. Untuk Mengetahui Pengertian Dioda.
2. Untuk Mengetahui Sejarah Dioda.
3. Untuk Mengetahui Jenis dan Fungsi Dioda.
4. Untuk Mengetahui Lambang Lambang Dioda.

iii
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Dioda

Dioda berasal dari kata dua elektroda yang artinya dua jalur, Dioda adalah
sebuah komponen elektronika yang merupakan komponen berstatus aktif dan
memiliki dua kutub dengan sifat semikonduktor. Dioda ini dapat dijadikan
sebagai media penghantar yang dapat menghantarkan arus listrik dalam satu arah
dan menjadi penghalau untuk aliran listrik dari arah lainnya. Peralatan ini tidak
memiliki karakteristik yang terlalu mencolok, selain fungsinya yang terkait
dengan tegangan serta arus listrik dan komponen pelengkap serta pengukur nya.1
B. Sejarah Dioda
Pada mulanya, dioda adalah sebuah alat yang terbentuk dari piranti Kristal
dan tabung hampa milik ilmuwan Cat Wahisker. Tapi, seiring berkembangnya
1
Albert Paul Malvino, Prinsip-Prinsip Elektronika (Jilid 2), (Jakarta: Erlangga, 1999), h.
35-36
iv
jaman, kini dioda telah berubah bentuk dari bahan dasarnya yang berupa piranti
kristal menjadi berbahan germanium dan silikon. Dalam perkembangan dari dioda
ini, terdapat berbagai jenis dioda yang telah dibuat oleh para ilmuwan dari seluruh
penjuru dunia, seperti dioda dengan bahan kristal atau semikonduktor dan dioda
jenis termionik.
Dari kedua jenis dioda yang telah ditemukan ilmuwan dari berbagai belahan
dunia, penggunaan dioda dari jenis kristal lebih sering digunakan dalam
komponen elektronik dibandingkan dengan dioda jenis termionik. Walaupun
diode kristal (semikonduktor) dipopulerkan sebelum diode termionik, diode
termionik dan diode kristal dikembangkan secara terpisah pada waktu yang
bersamaan. Prinsip kerja dari diode termionik ditemukan oleh Frederick Guthrie
pada tahun 1873 Sedangkan prinsip kerja diode kristal ditemukan pada tahun
1874 oleh peneliti Jerman, Karl Ferdinand Braun. Pada waktu penemuan, peranti
seperti ini dikenal sebagai penyearah (rectifier). Pada tahun 1919, William Henry
Eccles memperkenalkan istilah diode yang berasal dari di berarti dua, dan ode
berarti "jalur".2
Dioda disempurnakan oleh William Henry Eccles pada tahun 1919 dan
mulai memperkenalkan istilah diode yang artinya dua jalur tersebut, walaupun
sebelumnya sudah ada dioda kristal (semikonduktor) yang dikembangkan oleh
peneliti asal Jerman yaitu Karl Ferdinan Braun pada tahun 1874, dan dioda
termionik pada tahun 1873 yang dikembangkan lagi prinsip kerjanya oleh
Frederic Gutherie.
C. Jenis dan Fungsi Dioda
Jenis-Jenis Dioda terbagi menjadi beberapa bagian, mulai dari Light
Emiting Diode (Dioda Emisi Cahaya) yang biasa disingkat LED, Diode Photo
(Dioda Cahaya), Diode Varactor (Dioda Kapasitas), Diode Rectifier (Dioda
Penyearah) dan yang terakhir adalah Diode Zener yang biasa disebut juga sebagai
Voltage Regulation Diode. Semua jenis dioda ini memiliki fungsi yang berbeda-
beda yang sesuai dengan nama dioda itu sendiri.3
2
Ibid, h. 38-40
3
Mike Tooley, Rangkaian Elektronika Prinsip dan Aplikasi Edisi Kedua, (Jakarta:
Erlangga, 2002), h. 61-63
v
1. Diode Rectifier (Dioda Penyearah)

Dioda jenis ini merupakan dioda penyearah arus atau tegangan yang
diberikan, contohnya seperti arus berlawanan (AC) disearahkan sehingga
menghasilkan arus searah (DC). Dioda jenis ini memiliki karakteristik yang
berbeda-beda sesuai dengan kapasitas tegangan yang dimiliki. Dioda ini
adalah dioda yang paling umum dan paling banyak terdapat di pasaran
(toko-toko elektronik). Umumnya dioda ini mempunyai kemampuan dilalui
arus yang besar-besar, mulai dari satu Ampere hingga puluhan Ampere.

2. LED.
LED adalah singkatan dari Light Emitting Diode. (Dioda emisi cahaya).
Ketika LED diberi tegangan maju, arus yang mengalir padanya
menyebabkan terjadinya emisi cahaya. LED masih termasuk keluarga dioda,
karena itu ia juga bisa digunakan sebagai penyearah dari AC ke DC (dalam
taraf rendah). Tetapi LED lebih difungsikan sebagai penghasil cahaya
daripada sebagai dioda penyearah.
Cahaya yang dihasilkan LED bisa bermacam-macam warna, tergantung
bahan pembuatannya dan intensitas cahaya yang dihasilkan LED tergantung

vi
seberapa besar tegangan yang diberikan kepadanya. Setiap LED mempunyai
tegangan jatuh maju yang bervariasi dan tidak boleh dilampaui. LED untuk
indikator (warna merah, kuning, hijau) mempunyai tegangan jatuh maju
antara 1,2 sampai 1,7V. LED yang mengeluarkan cahaya infra merah (LED
untuk remote-control) mempunyai tegangan jatuh maju sekitar 3V.
Sedangkan LED untuk penerangan (lampu) mempunyai tegangan jatuh
maju antara 3 sampai 4V.
LED lampu tertentu bahkan mempunyai tegangan jatuh maju hingga
12V atau lebih. Contoh LED : CQY26 (LED merah), CQY28 (LED hijau),
CQY29 (LED kuning), CQY50, GAL10 (LED infra merah). Bahan dasar
yang digunakan dalam pembuatan LED adalah bahan Galium Arsenida
(GaAs) atau Galium Arsenida Phospida (GaAsP) atau juga Galium Phospida
(GaP), bahan-bahan ini memancarkan cahaya dengan warna yang berbeda-
beda. Bahan GaAs memancarkan cahaya infra-merah, Bahan GaAsP
memancarkan cahaya merah atau kuning, sedangkan bahan GaP
memancarkan cahaya merah atau hijau.
Seperti halnya piranti elektronik lainnya , LED mempunyai nilai
besaran terbatas dimana tegangan majunya dibedakan atas jenis warna.
Tabel led dan Tegangannya:4
Warna Tegangan Maju
Merah 1.8 volt
Orange 2.0 volt
Kuning 2.1 volt
Hijau 2.2 volt

4
Ibid, h. 65
vii
Sedangkan besar arus maju suatu LED standard adalah sekitar 20 mA.
Karena dapat mengeluarkan cahaya, maka pengujian LED ini mudah, cukup
dengan menggabungkan dengan sumber tegangan dc kecil saja atau dengan
ohmmeter dengan polaritas yang sesuai dengan elektroda nya. LED
konvensional terbuat dari mineral inorganik yang bervariasi sehingga
menghasilkan warna sebagai berikut:5
a. Aluminium Gallium Arsenide (AlGaAs) – merah dan inframerah
b. Gallium Aluminium Phosphide – hijau
c. Gallium Arsenide/Phosphide (GaAsP) – merah, oranye-merah,
oranye, dan kuning
d. Gallium Nitride (GaN) – hijau, hijau murni (atau hijau
emerald), dan biru
e. Gallium Phosphide (GaP) – merah, kuning, dan hijau
f. Zinc Selenide (ZnSe) – biru
g. Indium Gallium Nitride (InGaN) – hijau kebiruan dan biru
h. Indium Gallium Aluminium Phosphide – oranye-merah, oranye,
kuning, dan hijau
i. Silicon Carbide (SiC) – biru
j. Diamond (C) – ultraviolet
k. Silicon (Si) – biru (dalam pengembangan)
l. Sapphire (Al2O3) – biru
LED biru dan putih. LED biru pertama kali dan bisa dikomersialkan
menggunakan substrat galium nitrida. LED ini ditemukan oleh Shuji

5
Ibid, h. 66-67
viii
Nakamura tahun 1993 sewaktu berkarir diNichia Corporation di Jepang.
LED ini kemudian populer di penghujung tahun 90-an. LED biru ini dapat
dikombinasikan ke LED merah dan hijau yang telah ada sebelumnya untuk
menciptakan cahaya putih.

3. Diode Photo (Dioda Cahaya)


Dioda jenis ini merupakan dioda yang peka terhadap cahaya, Dioda
cahaya ini bekerja pada daerah reverse, jadi hanya arus bocor saja yang
melewatinya. Dalam keadaan gelap, arus yang mengalir sekitar 10 A untuk
dioda cahaya dengan bahan dasar germanium dan 1A untuk bahan silikon.
Kuat cahaya dan temperature keliling dapat menaikkan arus bocor tersebut
karena dapat mengubah nilai resistansinya dimana semakin kuat cahaya
yang menyinari semakin kecil nilai resistansi dioda cahaya tersebut.
Penggunaan dioda cahaya diantaranya adalah sebagai sensor dalam
pembacaan pita data berlubang (Punch Tape), dimana pita berlubang
tersebut terletak diantara sumber cahaya dan dioda cahaya. Jika setiap
lubang pita itu melewati antara tadi, maka cahaya yang memasuki lubang
tersebut akan diterima oleh dioda cahaya dan diubah dalam bentuk signal
listrik. Sedangkan penggunaan lainnya adalah dalam alat pengukur kuat
cahaya (Lux-Meter), dimana dalam keadaan gelap resistansi dioda cahaya
ini tinggi sedangkan jika disinari cahaya akan berubah rendah. Selain itu
banyak juga dioda cahaya ini digunakan sebagai sensor sistem
pengaman (security)misal dalam penggunaan alarm.6

6
Owen Bishop, Dasar-Dasar Elektronika, (Jakarta: Erlangga, 2002), h. 74
ix
4. Diode Varactor (Dioda Kapasitas)
Dioda veractor atau dioda varicap adalah juga dioda yang difungsikan
dengan diberi tegangan terbalik sebagaimana dioda zener. Akan tetapi efek
yang terjadi ketika dioda veractor diberi tegangan terbalik adalah
terbentuknya sebuah kapasitas kecil di antara katoda dan anodanya seolah ia
adalah sebuah kondensator. Besar kapasitas itu tergantung kepada tinggi
tegangan terbalik yang diberikan kepadanya. Semakin tinggi tegangan yang
diberikan akan semakin besar kapasitas yang terbentuk. contohnya jika
tegangan yang diberikan besar, maka kapasitasnya akan
menurun,berbanding terbalik jika diberikan tegangan yang rendah akan
semakin besar kapasitasnya, pembiasan dioda ini secara reverse, Bahan
dasar pembuatan dioda varactor ini adalah silikon dimana dioda ini sifat
kapasitansinya tergantung pada tegangan yang diberikan padanya. Jika
tegangan tegangannya semakin naik, kapasitasnya akan turun Dioda
veractor banyak digunakan sebagai pengganti varco (variable-condensator)
pada rangkaian-rangkaian tuning radio dan TV digital. Contoh dioda
veractor: MV2109, BB122, ZC805, ITT210 dan lain-lain.7
D.

7
Ibid, h. 77-78
x
5. Dioda Zener
Dioda jenis ini merupakan dioda yang memiliki kegunaan sebagai
penyelaras tegangan baik yang diterima maupun yang dikeluarkan, sesuai
dengan kapasitas dari dioda tersebut, contohnya jika dioda tersebut memiliki
kapasitas 5,1 V, maka jika tegangan yang diterima lebih besar dari
kapasitasnya, maka tegangan yang dihasilkan akan tetap 5,1 tetapi jika
tegangan yang diterima lebih kecil dari kapasitasnya yaitu 5,1, dioda ini
tetap mengeluarkan tegangan sesuai dengan input nya.
Dioda Zener merupakan dioda junction P dan N yang terbuat dari bahan
dasar silikon. Dioda ini dikenal juga sebagai Voltage Regulation Diode yang
bekerja pada daerah reverse (kuadran III). Potensial dioda zener berkisar
mulai 2,4 sampai 200 volt dengan disipasi daya dari ¼ hingga 50 watt.
Fenomena tegangan breakdown dioda ini menginspirasi pembuatan
komponen elektronika kerabat dioda yang bernama Zener. Tidak ada
perbedaan struktur dasar dari Zener dengan dioda. Dengan memberi jumlah
doping yang lebih banyak pada sambungan P dan N, ternyata tegangan
breakdown dioda bisa makin cepat tercapai. Jika pada dioda biasanya baru
terjadi breakdown pada tegangan ratusan volt, pada Zener bisa terjadi pada
angka puluhan dan satuan volt. Di datasheet ada Zener yang memiliki
tegangan Vz sebesar 2 volt, 5.6 volt dan sebagainya. Fungsi dari komponen
ini biasanya dipakai untuk pengamanan rangkaian setelah tegangan Zener.8

8
Ibid, h.79
xi
Dioda zener banyak digunakan pada rangkaian-rangkaian stabilisasi
tegangan DC. Contoh diode zener : 1N748A (3,9V), 1N823 (6,2V), 1N963
(12V) dan lain-lain.
6. Dioda Point Kontak

Dioda ini umumnya dibuat dari bahan germanium. Dioda poin kontak
(point-contact diode) biasa digunakan sebagai penyearah sinyal-sinyal kecil
untuk frekwensi audio ataupun frekwensi radio. Disebut poin kontak karena
badan dioda ini terbuat dari kaca yang tembus pandang sehingga titik
sambungan di dalamnya bisa terlihat. Dioda poin kontak banyak digunakan
pada bagian detektor di dalam rangkaian penerima AM. Di dalam
rangkaian-rangkaian penerima FM dioda ini juga digunakan pada bagian
diskriminator fasa (detektor FM). Di dalam rangkaian-rangkaian audio,
dioda ini sering digunakan pada rangkaian kompresor dinamika. Contoh
dioda poin kontak : 1N60, AA119, AAY11, OA91 dan lain-lain.
7. Dioda Tunnel

xii
Disebut juga dioda terobosan atau dioda terowongan. Dioda ini hanya
menghantar tegangan satu arah pada tinggi tegangan tertentu. Dioda tunnel
mempunyai karakteristik menghantarkan tegangan pada tinggi tegangan
yang bermacam-macam, tergantung tipenya. Ia digunakan pada rangkaian-
rangkaian proteksi tegangan lebih, switch peka tegangan dan lain-lain.
Dioda ini adalah dioda yang paling langka dan paling sulit didapatkan di
pasaran umum. Dioda ini mirip dengan diode terowongan karena dibuat dari
bahan seperti GaAs atau InP yang mempunyai daerah resistansi negatif.
Dengan panjar yang semestinya, domain dipol terbentuk dan bergerak
melalui dioda, memungkinkan osilator gelombang mikro frekuensi tinggi
dibuat.9
8. Dioda SCR

DIODA SCR singkatan dari Silicon Control Rectifier. atau sering


disebut juga dengan thyristor adalah penyearah dari bahan silikon yang
mempunyai pintu kontrol yang disebut dengan “gate” (G).Adalah Dioda
yang mempunyai fungsi sebagai pengendali. SCR atau Tyristor masih
termasuk keluarga semikonduktor dengan karateristik yang serupa dengan
tabung thiratron. Sebagai pengendalinya adalah gate(G).SCR sering disebut
Therystor. SCR sebetulnya dari bahan campuran P dan N. Isi SCR terdiri
dari PNPN (Positif Negatif Positif Negatif) dan biasanya disebut PNPN
Trioda.
9
Ibid, h. 80-82
xiii
Meskipun (misalnya) anodanya diberi tegangan maju, tegangan itu
tidak akan dihantarkan oleh SCR sehingga muncul di katodanya, kecuali
jika pada gate-nya diberikan tegangan. Seberapa besar tegangan yang
dihantarkan oleh SCR tergantung level tegangan yang diberikan kepada
gate. SCR sering digunakan pada rangkaian-rangkaian konversi daya
(inverter daya tinggi), pengisi baterai otomatis, bagian akhir output vertikal
pada rangkaian TV lama dan lain-lain. Contoh SCR : BT109, FOR3G,
TIC106, 2N1595 dan lain-lain.
9. Dioda Laser

Dioda Laser adalah Dioda yang paling langka dibandingkan dioda jenis
lain. Dioda laser adalah sejenis dioda di mana media aktifnya menggunakan
sebuah semikonduktor persimpangan p-n yang mirip dengan yang terdapat
pada diode pemancar cahaya. Dioda laser kadang juga disingkat LD atau
ILD. Penggunaan Dioda Laser banyak ditemukan pada Alat - alat berbasis
optik, Seperti pemutar DVD, CD, DVD-R, dan lain-lain.
Dioda laser baru ditemukan pada akhir abad ini oleh ilmuwan
Universitas Harvard. Prinsip kerja diode ini sama seperti diode lainnya yaitu
melalui sirkuit dari rangkaian elektronika, yang terdiri dari jenis p dan n.
Pada kedua jenis ini sering dihasilkan 2 tegangan, yaitu: biased forward,
arus dihasilkan searah dengan nilai 0,707 utk pembagian v puncak, bentuk
gelombang di atas ( + ) Dan backforward biased, ini merupakan tegangan
berbalik yang dapat merusak suatu komponen Elektronika.10
10. Dioda Gunn
10
Sutrisno, Elektronika Teori dan Penerapan nya 1, (Bandung: Penerbit ITB, 1985), h. 97
xiv
Sebuah dioda Gunn, juga dikenal sebagai perangkat elektron ditransfer
(TED), adalah bentuk dioda, semikonduktor pasif komponen elektronik dua
terminal, dengan resistensi negatif, digunakan dalam elektronik frekuensi
tinggi. Penggunaan terbesar adalah di osilator elektronik untuk
menghasilkan gelombang mikro, dalam aplikasi seperti senjata kecepatan
radar dan relay microwave pemancar data link.
Bentuknya tidak seperti dioda lain dalam hal ini hanya terdiri dari
bahan semikonduktor N-doped, sedangkan sebagian besar dioda terdiri dari
kedua P dan daerah N-doped. Oleh karena itu tidak melakukan hanya satu
arah dan tidak dapat memperbaiki arus bolak-balik seperti dioda lainnya, tak
heran beberapa sumber tidak menggunakan diode jangka tapi lebih suka
TED. Dalam dioda Gunn, terdapat tiga daerah : dua diantara nya dominan
tipe N-doped pada setiap terminal, sisanya terdiri dari lapisan tipis dari
bahan ringan n-doped. Ketika tegangan diterapkan ke perangkat, gradien
listrik terbesar di lapisan tengah tipis. Jika tegangan meningkat, arus melalui
lapisan pertama akan meningkat, tapi akhirnya, pada nilai bidang yang lebih
tinggi, sifat konduktif dari lapisan tengah yang diubah, meningkatkan
resistivitas, serta menyebabkan arus jatuh. Ini berarti dioda Gunn memiliki
wilayah resistensi diferensial negatif di saat-tegangan kurva karakteristik, di
mana peningkatan tegangan yang diberikan, menyebabkan penurunan saat
ini. Properti ini memungkinkan untuk memperkuat, berfungsi sebagai
penguat frekuensi radio, atau menjadi tidak stabil dan berosilasi ketika bias
dengan tegangan DC.
11. Dioda Schottky
xv
Schottky dioda dibangun dari logam untuk menghubungi
semikonduktor. Mereka memiliki drop tegangan maju lebih rendah dari
dioda pn junction. Jatuh tegangan maju mereka pada arus maju sekitar 1 mA
di V 0,15 0,45 rentang V, yang membuat mereka berguna dalam tegangan
aplikasi menjepit dan pencegahan saturasi transistor. Mereka juga dapat
digunakan sebagai kehilangan rendah rectifier meskipun kebocoran arus
sebaliknya mereka umumnya lebih tinggi dari dioda lainnya. Dioda
Schottky adalah pembawa mayoritas perangkat dan sehingga tidak
menderita masalah penyimpanan pembawa minoritas yang memperlambat
dioda lainnya - sehingga mereka memiliki pemulihan lebih cepat terbalik
dari p-n junction dioda. Mereka juga cenderung memiliki kapasitansi
persimpangan jauh lebih rendah dari p-n dioda yang menyediakan untuk
kecepatan switching yang tinggi dan penggunaannya dalam kecepatan tinggi
sirkuit dan perangkat RF seperti beralih-mode power supply , mixer dan
detektor .
12. Super penghalang dioda
Dioda penyearah penghalang Super dioda yang menggabungkan drop
tegangan rendah maju dari dioda Schottky dengan kemampuan penanganan
lonjakan dan kebocoran rendah saat membalikkan dioda pn junction yang
normal.11
13. Emas -doped dioda
Sebagai suatu dopan, emas (atau platina ) bertindak sebagai pusat
rekombinasi, yang membantu rekombinasi cepat pembawa minoritas. Hal
ini memungkinkan dioda untuk beroperasi pada frekuensi sinyal, dengan
mengorbankan penurunan tegangan maju yang lebih tinggi. Emas diolah
lebih cepat dari dioda dioda pn lain (tapi tidak secepat dioda Schottky).
Mereka juga memiliki sedikit kebocoran reverse-saat ini dari dioda Schottky
(tapi tidak sebaik dioda pn lainnya Sebuah contoh khas adalah 1N914.
14. Dioda biasa

11
Ibid, h. 99-101
xvi
Beroperasi seperti penjelasan di atas. Biasanya dibuat dari silikon
terkotori atau yang lebih langka dari germanium. Sebelum pengembangan
diode penyearah silikon modern, digunakan kuprous oksida (kuprox)dan
selenium, pertemuan ini memberikan efisiensi yang rendah dan penurunan
tegangan maju yang lebih tinggi (biasanya 1.4–1.7 V tiap pertemuan,
dengan banyak lapisan pertemuan ditumpuk untuk mempertinggi ketahanan
terhadap tegangan terbalik), dan memerlukan benaman bahan yang besar
(kadang-kadang perpanjangan dari substrat logam dari dioda), jauh lebih
besar dari diode silikon untuk rating arus yang sama.
15. Dioda bandangan
Dioda yang menghantar pada arah terbalik ketika tegangan panjar
mundur melebihi tegangan dadal dari pertemuan P-N. Secara listrik mirip
dan sulit dibedakan dengan diode Zener, dan kadang-kadang salah disebut
sebagai diode Zener, padahal diode ini menghantar dengan mekanisme yang
berbeda yaitu efek bandangan. Efek ini terjadi ketika medan listrik terbalik
yang membentangi pertemuan p-n menyebabkan gelombang ionisasi pada
pertemuan, menyebabkan arus besar mengalir melewatinya, mengingatkan
pada terjadinya bandangan yang menjebol bendungan. Dioda bandangan
didesain untuk dadal pada tegangan terbalik tertentu tanpa menjadi rusak.
Perbedaan antara diode bandangan (yang mempunyai tegangan dadal
terbalik diatas 6.2 V) dan diode Zener adalah panjang kanal yang melebihi
rerata jalur bebas dari elektron, jadi ada tumbukan antara mereka. Perbedaan
yang mudah dilihat adalah keduanya mempunyai koefisien suhu yang
berbeda, diode bandangan berkoefisien positif, sedangkan Zener
berkoefisien negatif.12

16. Dioda Cat's whisker


Ini adalah salah satu jenis diode kontak titik. Dioda cat's whisker terdiri
dari kawat logam tipis dan tajam yang ditekankan pada kristal

12
Ibid, h. 104-107
xvii
semikonduktor, biasanya galena atau sepotong batu bara[5]. Kawatnya
membentuk anode dan kristalnya membentuk katode. Dioda Cat's whisker
juga disebut diode kristal dan digunakan pada penerima radio kristal.
17. Dioda arus tetap
Ini sebenarnya adalah sebuah JFET dengan kaki gerbangnya
disambungkan langsung ke kaki sumber, dan berfungsi seperti pembatas
arus dua saluran (analog dengan Zener yang membatasi tegangan). Peranti
ini mengizinkan arus untuk mengalir hingga harga tertentu, dan lalu
menahan arus untuk tidak bertambah lebih lanjut.
18. Esaki atau diode terobosan
Dioda ini mempunyai karakteristik resistansi negatif pada daerah
operasinya yang disebabkan oleh quantum tunneling, karenanya
memungkinkan penguatan isyarat dan sirkuit dwi mantap sederhana. Dioda
ini juga jenis yang paling tahan terhadap radiasi radioaktif.
D. Lambang Lambang Dioda13

13
Ibid, h. 110
xviii
xix
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Dioda berasal dari kata dua elektroda yang artinya dua jalur, Dioda adalah
sebuah komponen elektronika yang merupakan komponen berstatus aktif dan
memiliki dua kutub dengan sifat semikonduktor. Dioda ini dapat dijadikan
sebagai media penghantar yang dapat menghantarkan arus listrik dalam satu arah
dan menjadi penghalau untuk aliran listrik dari arah lainnya.
Jenis-Jenis Dioda terbagi menjadi beberapa bagian, mulai dari Light
Emiting Diode (Dioda Emisi Cahaya) yang biasa disingkat LED, Diode Photo
(Dioda Cahaya), Diode Varactor (Dioda Kapasitas), Diode Rectifier (Dioda
Penyearah) dan yang terakhir adalah Diode Zener yang biasa disebut juga sebagai
Voltage Regulation Diode. Semua jenis dioda ini memiliki fungsi yang berbeda-
beda yang sesuai dengan nama dioda itu sendiri.
B. Saran
Saran dari penulisan makalah ini semoga makalah ini berguna bagi pembaca
terkhusus untuk penulis sendiri. Untuk itu kritik dan saran dari pembaca sangat
penulis harapkan guna perbaikan makalah di masa yang akan datang.

xx
DAFTAR PUSTAKA

Bishop, Owen. 2002. Dasar-Dasar Elektronika. Jakarta: Erlangga.

Malvino, Albert Paul. 1999. Prinsip-Prinsip Elektronika (Jilid 2). Jakarta:


Erlangga.

Sutrisno. 1985. Elektronika Teori dan Penerapan nya 1. Bandung: Penerbit ITB.

Tooley, Mike. 2002. Rangkaian Elektronika Prinsip dan Aplikasi Edisi Kedua.
Jakarta: Erlangga.

xxi

Anda mungkin juga menyukai