Anda di halaman 1dari 25

LAPORAN PRAKTIKUM ELEKTRONIKA ANALOG

PRAKTIKUM 3
PENYEARAH GELOMBANG PENUH
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Praktikum Elektronika
Analog yang Diampu oleh Dandhi Kuswardhana, S.Pd., M.T.

Disusun Oleh:
Agung Purnama Banyu 1804408
Arman Manda Fauzan 1800292
Syahidah Muthi’ah 1806602
Kelompok 8

ELEKTRONIKA INDUSTRI 2018


DEPARTEMEN PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO
FAKULTAS PENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN KEJURUAN
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
2020
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI ............................................................................................................ i


DAFTAR GAMBAR .............................................................................................. ii
DAFTAR TABEL .................................................................................................. iii
PRAKTIKUM 3 PENYEARAH GELOMBANG PENUH .....................................1
A. Tujuan .............................................................................................................1
B. Alat dan Bahan ...............................................................................................1
C. Kajian Teoritis ................................................................................................5
D. Prosedur Praktikum ......................................................................................12
E. Hasil Praktikum ............................................................................................12
F. Analisis .........................................................................................................14
G. Pembahasan ..................................................................................................17
H. Kesimpulan ...................................................................................................18
REFERENSI ................................................................................................................... 19
LAMPIRAN .................................................................................................................... 20

i
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1 Rectifier .................................................................................................10


Gambar 2 Bridge rectifier ......................................................................................10
Gambar 3 Full wave rectifier .................................................................................11
Gambar 4 Gelombang full wave rectifier...............................................................11
Gambar 5 Rangkaian penyearah gelombang penuh ...............................................12
Gambar 6 Grafik hubungan antara γ dengan C hasil praktikum ............................14
Gambar 7 Grafik hubungan antara γ dengan C hasil perhitungan .........................16
Gambar 8 Hasil simulasi dengan kapasitor 0,47µF ...............................................16
Gambar 9 Hasil simulasi dengan kapasitor 4,7µF .................................................16
Gambar 10 Hasil simulasi dengan kapasitor 100µF ..............................................17

ii
DAFTAR TABEL

Tabel 1 Alat dan Bahan ............................................................................................1


Tabel 2.1 Rangkaian tanpa Kapasitor ......................................................................4
Tabel 2.2 Rangkaian dengan Kapasitor 0,47 μF ......................................................4
Tabel 2.3 Rangkaian dengan Kapasitor 4,7 μF ........................................................4
Tabel 2.4 Rangkaian dengan Kapasitor 100 μF .......................................................4
Tabel 3 Hasil Praktikum Rangkaian tanpa Kapasitor ............................................12
Tabel 4 Hasil Praktikum Rangkaian dengan Kapasitor .........................................12
Tabel 5 Dokumentasi Praktikum............................................................................13
Tabel 6 Hasil Perhitungan Menggunakan Rumus ..................................................15
Tabel 7 Hasil Vdc dengan menggunakan Simulasi................................................17
Tabel 8 Perbandingan Hasil Praktikum, Perhitungan, dan Simulasi .....................17

iii
PRAKTIKUM 3
PENYEARAH GELOMBANG PENUH
A. Tujuan
Setelah melakukan praktikum penyearah gelombang penuh, mahasiswa
dapat:
1. Memahami rangkaian penyearah gelombang penuh
2. Memahami pengaruh nilai kapasitansi terhadap rangkaian penyearah
gelombang penuh.
3. Memahami perbedaan keluaran pada rangkaian penyearah gelombang
penuh dengan menggunakan tanpa kapasitor dan dengan kapasitor.
B. Alat dan Bahan
Alat dan bahan yang dibutuhkan pada praktikum praktikum
penyearah setengah gelombang adalah:

Nama Alat dan


No Gambar Alat dan Bahan
Bahan

1. Osiloskop

2. Function Generator

3. Kabel Probe

1
4. Kabel Capit Buaya

5. Kabel AC Osiloskop

6. Avometer Digital

7. Papan Rangkaian

8. 1 Box Toolkit

2
9. Dioada bridge

Resistor 10 KΩ
10.

11 Kapasitor 0,47 μF

12 Kapasitor 4,7 μF

13 Kapasitor 100 μF

Tabel 1 Alat dan Bahan

3
Rangkaian
a. Rangkaian penyearah gelombang penuh tanpa kapasitor

Tabel 2.1 Rangkaian tanpa Kapasitor

b. Rangkaian penyearah gelombang penuh dengan kapasitor


a) Rangkaian dengan C=0,47 μF, Dioda dan Resistor 10 KΩ

Tabel 2.2 Rangkaian dengan Kapasitor 0,47 μF

b). Rangkaian dengan C=4,7 μF, Dioda dan Resistor 10 KΩ

Tabel 2.3 Rangkaian dengan Kapasitor 4,7 μF

c). Rangkaian dengan C=100 μF, Dioda dan Resistor 10 KΩ

Tabel 2.4 Rangkaian dengan Kapasitor 100 μF

4
C. Kajian Teoritis
a. Dioda
1) Pengertian Dioda
Pengertian dioda (diode) adalah komponen elektronika aktif
yang terbuat dari bahan semikonduktor dan mempunyai fungsi untuk
menghantarkan arus listrik ke satu arah tetapi menghambat arus
listrik dari arah sebaliknya. Dalam ilmu fisika dioda digunakan untuk
penyeimbang arah rangkaian elektronika. Elektronika memiliki dua
terminal yaitu anoda berarti positif dan katoda berarti negatif. Prinsip
kerja dari anode berdasarkan teknologi pertemuan positif dan
negative semikonduktor. Sehingga anode dapat menghantarkan arus
litrik dari anoda menuju katoda, tetapi tika sebaliknya katoda ke
anoda.
Banyak macam dan bentuk diode yang ada di pasaran tetapi
yang paling sering kita jumpai adalah diode yang berbentuk silinder
warna hitam terdapat gelang perak di salah satu sisinya. Karena cara
penggunaan diode ini sangat mudah dan sederhana di bandingkan
dengan tipe yang lain.
2) Fungsi Dioda
Berikut ini adalah fungsi dari dioda antara lain:
• Untuk alat sensor panas, misalnya dalam amplifier
• Sebagai sekering(saklar) atau pengaman
• Untuk rangkaian clamper dapat memberikan tambahan partikel
DC untuk sinyal AC
• Untuk menstabilkan tegangan pada voltage regulator
• Untuk penyearah
• Untuk indicator
• Untuk alat menggandakan tegangan
• Untuk alat sensor cahaya, biasanya menggunakan dioda photo
3) Karakteristik Dioda
Ada dua karakteristik diode yaitu dioda di bias maju dan
diode di bias mundur berikut adalah penjelasannya:

5
• Dioda di Bias Maju
Karakteristik dioda yang pertama adalah di bias secara
maju. Dioda di bias maju untuk memberikan tegangan luar
menuju terminal dioda. Jika anoda(+) terhubung dengan kutup
positif pada batere serta katoda(-) terhubung dengan kutub negatif
pada batere maka akan mengakibatkan bias maju atau forward
bias.
• Dioda di Bias Mundur
Karakteristik dioda yang ke dua adalah di bias secara
mundur. Anoda(+) dihubungkan dengan kutup negatif dan
katoda(-) dihubungan dengan kutup positifsehingga jumlah arus
yang mengalir pada rangkaian bias mundur akan lebih kecil. Pada
bias mundur dioda, terdapat arus maju yang dihubungkan dengan
batere yang memiliki tegangan tidak terlalu besar dan signifikan
karena tidak mengalami peningkatan. Ketika terjadi proses
reserve, dioda tidak bisa menghantarkan listrik karena nilai
hambatannya besar. Dioda ini juga dianjurkan untuk tidak
memiliki besar tegangan dan arus yang melebihi batas.
b. Resistor
1) Pengertian Resistor
Resistor merupakan salah satu dari komponen dasar
elektronika yang banyak digunakan dalam rangkaian elektronik dan
komponennya terbuat dari bahan isolator yang didalamnya terdapat
nilai seseuai nilai hambatan yang dibutuhkan. Resistor ini didesain
dengan dua kutub yang berguna dalam menahan arus listrik jika
dialiri oleh tegangan listrik diantara kedua kutubnya.
Nilai tegangannya berbanding dengan arus listrik yang
mengalir sesuai dengan hukum ohm yaitu V=IR. Biasanya didalam
jejaring elektronik dan sirkuit elektronik banyak menggunakan
resistor. Resistor ini memang paling banyak dan sering digunakan
dalam komponen lain.

6
Dalam resistor tidak ada kutub negatif dan positif, tetapi
memiliki ciri utama yakni toleransi, tegangan kerja maksimum,
power rating dan resistensi. Daya listrik dan resistensinya dapat
dihantarkan. Ciri lainnya adalah induktansi, koefisien suhu, dan
kebisingan. Satuan dari resistensi sebuah resistor bersifat resistif
dilambangkan dengan Ohm dengan simbol Ω (Omega).
2) Fungsi Resistor
Adapun fungsi resistor yang sering diketahui adalah sebagai
penghambat arus listrik yang mengalir suatu rangkaian elektronik.
Adanya resistor ini dapat menyebabkan arus listrik tersalurkan
sesuai kebutuhan. Fungsi resistor lain secara komplit antara lain:
• Membagi arus
• Membatasi atau mengatur arus dalam suatu rangkaian
• Menurunkan tegangan sesuai kebutuhan yang diperlukan oleh
rangkaian elektronika.
• Membagi tegangan.
• Membantu dalam membangkitkan frekuensi yang tinggi dan
rendah dengan menggunakan bantuan kondensator
dan transistor.
3) Karakteristik Resistor
Bergantung pada aplikasi, listrik menentukan sifat resistor
yang berbeda. Tujuan utamanya adalah membatasi aliran arus
listrik; oleh karena itu parameter kuncinya adalah nilai resistansi.
Akurasi manufaktur dari nilai ini ditunjukkan dengan toleransi
resistor dalam persentase.
Banyak parameter lain yang mempengaruhi nilai resistansi
dapat ditentukan, seperti stabilitas jangka panjang atau koefisien
suhu. Koefisien suhu, biasanya ditentukan dalam aplikasi presisi
tinggi, ditentukan oleh bahan resistif serta desain mekanik. Dalam
sirkuit frekuensi tinggi, seperti dalam elektronik radio, kapasitansi
dan induktansi dapat menyebabkan efek yang tidak diinginkan.
Resistor foil umumnya memiliki reaktansi parasit yang rendah,

7
sedangkan resistor wirewound adalah yang terburuk. Untuk aplikasi
yang akurat seperti amplifier audio, kebisingan listrik harus
serendah mungkin. Ini sering ditentukan sebagai microvolts noise
per volt dari tegangan yang diberikan, untuk bandwidth 1 MHz.
Untuk aplikasi daya tinggi peringkat daya sangat penting. Ini
menentukan daya operasi maksimum yang dapat ditangani
komponen tanpa mengubah properti atau kerusakan. Peringkat daya
biasanya ditentukan dalam udara bebas pada suhu kamar. Peringkat
daya yang lebih tinggi membutuhkan ukuran yang lebih besar dan
bahkan mungkin memerlukan heat sink. Banyak karakteristik lain
yang dapat berperan dalam spesifikasi desain. Contohnya adalah
tegangan maksimum, atau stabilitas pulsa. Dalam situasi di mana
lonjakan tegangan tinggi dapat terjadi, ini merupakan karakteristik
penting.
c. Kapasitor
1) Pengerian Kapasitor
Kapasitor (Capacitor) atau disebut juga dengan Kondensator
(Condensator) adalah Komponen Elektronika Pasif yang dapat
menyimpan muatan listrik dalam waktu sementara dengan satuan
kapasitansinya adalah Farad. Satuan Kapasitor tersebut diambil dari
nama penemunya yaitu Michael Faraday (1791 ~ 1867) yang berasal
dari Inggris. Namun Farad adalah satuan yang sangat besar, oleh
karena itu pada umumnya Kapasitor yang digunakan dalam
peralatan Elektronika adalah satuan Farad yang dikecilkan menjadi
pikoFarad, NanoFarad dan MicroFarad.
Konversi Satuan Farad adalah sebagai berikut :

1 Farad = 1.000.000µF (mikro Farad)


1µF = 1.000nF (nano Farad)
1µF = 1.000.000pF (piko Farad)
1nF = 1.000pF (piko Farad)
Kapasitor merupakan Komponen Elektronika yang terdiri
dari 2 pelat konduktor yang pada umumnya adalah terbuat dari

8
logam dan sebuah Isolator diantaranya sebagai pemisah. Dalam
Rangkaian Elektronika, Kapasitor disingkat dengan huruf “C”.

2) Fungsi Kapasitor
Pada Peralatan Elektronika, Kapasitor merupakan salah satu jenis
Komponen Elektronika yang paling sering digunakan. Hal ini
dikarenakan Kapasitor memiliki banyak fungsi sehingga hampir
setiap Rangkaian Elektronika memerlukannya.
Di bawah ini adalah beberapa fungsi daripada Kapasitor dalam
Rangkaian Elektronika

• Sebagai Penyimpan arus atau tegangan listrik


• Sebagai Konduktor yang dapat melewatkan arus AC (Alternating
Current)
• Sebagai Isolator yang menghambat arus DC (Direct Current)
• Sebagai Filter dalam Rangkaian Power Supply (Catu Daya)
• Sebagai Kopling
• Sebagai Pembangkit Frekuensi dalam Rangkaian Osilator
• Sebagai Penggeser Fasa
• Sebagai Pemilih Gelombang Frekuensi (Kapasitor Variabel yang
digabungkan dengan Spul Antena dan Osilator)
3) Karakteristik Kapasitor
Kapasitor terhadap tegangan dc merupakan hambatan yang
sangat besar. Kapasitor terhadap tegangan ac mempunyai resistansi
yang berubah-ubah sesuai dengan frekuensi kerja. Kapasitor
terhadap tegangan ac akan menimbulkan pergeseran fasa, dimana
arus 900 mendahului tegangannya.
d. Penyearah Gelombang Penuh
1) Pengertian Rectifier (Penyearah Gelombang) dan Jenis-Jenisnya
Rectifier atau dalam bahasa Indonesia disebut dengan
Penyearah Gelombang adalah suatu bagian dari Rangkaian Catu
Daya atau Power Supply yang berfungsi sebagai pengubah sinyal
AC (Alternating Current) menjadi sinyal DC (Direct Current).
Rangkaian Rectifier atau Penyearah Gelombang ini pada umumnya

9
menggunakan Dioda sebagai Komponen Utamanya. Hal ini
dikarenakan Dioda memiliki karakteristik yang hanya melewatkan
arus listrik ke satu arah dan menghambat arus listrik dari arah
sebaliknya. Jika sebuah Dioda dialiri arus Bolak-balik (AC), maka
Dioda tersebut hanya akan melewatkan setengah gelombang,
sedangkan setengah gelombangnya lagi diblokir. Untuk lebih jelas,
silakan lihat gambar dibawah ini :

Gambar 1 Rectifier

2) Penyearah Gelombang Penuh 4 Dioda (Bridge Rectifier)

Penyearah Gelombang Penuh dengan menggunakan 4 Dioda


adalah jenis Rectifier yang paling sering digunakan dalam rangkaian
Power Supply karena memberikan kinerja yang lebih baik dari jenis
Penyearah lainnya. Penyearah Gelombang Penuh 4 Dioda ini juga
sering disebut dengan Bridge Rectifier atau Penyearah Jembatan

Gambar 2 Bridge rectifier


Berdasarkan gambar diatas, jika Transformer mengeluarkan output
sisi sinyal Positif (+) maka Output maka D1 dan D2 akan berada
dalam kondisi Forward Bias sehingga melewatkan sinyal Positif
tersebut sedangakan D3 dan D4 akan menghambat sinyal sisi
Negatifnya. Kemudian pada saat Output Transformer berubah
menjadi sisi sinyal Negatif (-) maka D3 dan D4 akan berada dalam

10
kondisi Forward Bias sehingga melewatkan sinyal sisi Positif (+)
tersebut sedangkan D1 dan D2 akan menghambat sinyal Negatifnya.

3) Penyearah Gelombang Penuh yang dilengkapi dengan Kapasitor

Tegangan yang dihasilkan oleh Rectifier belum benar-benar


Rata seperti tegangan DC pada umumnya, oleh karena itu diperlukan
Kapasitor yang berfungsi sebagai Filter (Penyaring) untuk menekan
riple yang terjadi pada proses penyearahan Gelombang AC.
Kapasitor yang umum dipakai adalah Kapasitor jenis ELCO
(Electrolyte Capacitor).

Gambar 3 Full wave rectifier


Prinsip kerja dari penyearah gelombang penuh dengan 4 diode diatas
dimulai pada saat output transformator memberikan level tegangan
sisi positif, maka D1, D4 pada posisi forward bias dan D2, D3 pada
posisi reverse bias sehingga level tegangan sisi puncak positif
tersebut akan di leawatkan melalui D1 ke D4. Kemudian pada saat
output transformator memberikan level tegangan sisi puncak negatif
maka D2, D4 pada posisi forward bias dan D1, D2 pada posisi
reverse bias sehingan level tegangan sisi negate tersebut dialirkan
melalui D2, D4.

Gambar 4 Gelombang full wave rectifier

11
D. Prosedur Praktikum
1) Siapkan alat dan bahan
2) Buat rangkaian ssesuai yang ditentukan

Gambar 5 Rangkaian penyearah gelombang penuh

3) Nyalakan osiloskop dan function generator lalu, kalibrasi function


generator dengan osiloskop
4) Hubungkan osiloskop dan function generator untuk mengecek frekuensi
dan atur rekuensi sesuai yang di tentukan.
5) Hubungkan osiloskop dan function generator pada rangkaian yang
sudah dibuat
6) Lakukan pengukuran kepada rangkaian dengan kapasitor yang berbeda,
yaitu kapasitor 0,47 μF, kapasitor 4,7 μF, dan kapasitor 100 μF
7) Lalu hitung VDC, Vr/Vpp, Vrms dan r.

E. Hasil Praktikum
Instrument Vin Vout
Volt Meter 4.6 2.25
Osiloscop 5Vp 2.29 Vp
Tabel 3 Hasil praktikum rangkaian tanpa kapasitor

No C Vout(VDC) Vr/Vpp F=50HZ Vrms (r)

1 0.47µf 2.39 3 50 HZ 2.65 1.25

2 4.7µf 2.53 0.6 50 HZ 2.9 0.23

3 100µf 3.47 0.02 50 HZ 3.6 0.006

Tabel 4 Hasil praktikum rangkaian dengan kapasitor

12
Jenis Rangkaian Dokumentasi

Tanpa kapasitor

Kapasitor 0,47µF

Kapasitor 4,7µF

13
Kapasitor 100µF

Tabel 5 Dokumentasi praktikum

Grafik hubungan antara γ dengan C


1.4 1.25
1.2

0.8

0.6

0.4 0.23
0.2
0.006
0
0,47µF 4,7µF 100µF

Gambar 6 Grafik hubungan antara γ dengan C hasil praktikum

F. Analisis
1. Perhitungan
Rumus:
• 𝑉𝑑𝑐 = 0,636 𝑉𝑚𝑎𝑥
• 𝑉𝑟 = 𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑘𝑜𝑡𝑎𝑘 × 𝑣/𝑑𝑖𝑣
𝑉𝑚𝑎𝑥
• 𝑉𝑟𝑚𝑠 = √2
2

14
𝑉𝑟(𝑝𝑝)
• 𝛾(𝑟) = × 100%
𝑉𝑑𝑐

No C Vout(VDC) Vr/Vpp F=50HZ Vrms (r)

1 0.47µf 2.41 3 50 HZ 2.68 1.24

2 4.7µf 2.5 0.6 50 HZ 2.77 0.24

3 100µf 3.4 0.02 50 HZ 3.77 0.005


Tabel 6 Hasil perhitungan menggunakan rumus

1) Kapasitor 0,47µF
• 𝑉𝑑𝑐 = 0,636 (3,80) = 2,41
• 𝑉𝑟 = 1,5 × 2 = 3
3,80
• 𝑉𝑟𝑚𝑠 = √2 = 2,68
2
3
• 𝛾(𝑟) = 2,41 × 100% = 1,24

2) Kapasitor 4,7µF
• 𝑉𝑑𝑐 = 0,636 (3,92) = 2,5
• 𝑉𝑟 = 0,3 × 2 = 0,6
3,92
• 𝑉𝑟𝑚𝑠 = √2 = 2,77
2
0,6
• 𝛾(𝑟) = 2,5 × 100% = 0,24

3) Kapasitor 100µF
• 𝑉𝑑𝑐 = 0,636 (5,34) = 3,4
• 𝑉𝑟 = 0,01 × 2 = 0,02
5,34
• 𝑉𝑟𝑚𝑠 = √2 = 3,77
2
0,02
• 𝛾(𝑟) = × 100% = 0,005
3,4

15
Grafik hubungan antara γ dengan C
1.4 1.24
1.2

0.8

0.6

0.4 0.24
0.2
0.005
0
0,47µF 4,7µF 100µF

Gambar 7 Grafik hubungan antara γ dengan C hasil perhitungan

2. Simulasi

Gambar 8 Hasil simulasi dengan kapasitor 0,47µF

Gambar 9 Hasil simulasi dengan kapasitor 4,7µF

16
Gambar 10 Hasil simulasi dengan kapasitor 100µF

Kapasitor Vout/Vdc
0,47µF 2,416
4,7µF 2,543
100µF 3,464
Tabel 7 Hasil Vdc dengan menggunakan simulasi

G. Pembahasan

Vout/Vdc Vr(pp) Vrms


C
Praktikum Perhitungan Simulasi Praktikum Perhitungan Simulasi Praktikum Perhitungan Simulasi
0,47µF
2,39 2,41 2,416 3 3 3 2,65 2,68 2,65
4,7µF
2,53 2,5 2,543 0,6 0,6 0,8 2,9 2,77 2,92
100µF
3,47 3,4 3,464 0,02 0,02 0,03 3,6 3,77 3,83
Tabel 8 Perbandingan hasil praktikum, perhitungan, dan simulasi

Hasil yang kami peroleh berdasarkan praktikum, perhitungan, dan


simulasi yang telah kami lakukan bahwa nilainya saling mendekati. Pada
keluaran Vdc, tegangan yang dihasilkan cenderung stabil, tidak dipengaruhi
besar kecilnya kapasitor yang dipasang. Hal yang sama juga berlaku pada
Vrms. Tetapi pada Vr didapatkan hasil yang menurun. Karena semakin
besar nilai kapasitor yang diberikan maka ripple yang dihasilkan juga
semakin kecil bahkan mendekati bentuk DC yang juga disebabkan oleh
adanya γ(r) faktor ripple.

17
H. Kesimpulan
Berdasarkan praktikum yang telah kami lakukan ,dapat disimpulkan
bagaimana memahami cara kerja penyearah gelombang penuh dengan
kapasitor dan tanpa kapasitor, serta sinyal outputnya selain itu juga kami
dapat memahami bahwa :
1. Rangkaian penyearah gelombang penuh memiliki nilai ripple yang lebih
kecil dari pada setengah gelombang
2. Nilai ripple dipengaruhi oleh C,semakin besar nilai C maka nilai ripple
pun semakin kecil
3. Semakin kecil nilai ripple maka sinyal output yang dihasilkan semakin
mendekati DC (searah)

18
REFERENSI

https://seputarilmu.com/2019/02/dioda.html
https://www.seputarpengetahuan.co.id/2015/02/pengertian-resistor-dan-
fungsinya- lengkap.html
http://www.martinrecords.com/info/pengertian-karakteristik-serta-jenis-resistor/
https://teknikelektronika.com/simbol-fungsi-kapasitor-beserta-jenis-jenis-
kapasitor/
https://teknikelektronika.com/pengertian-rectifier-penyearah-gelombang-jenis-
rectifier/ http://elektronika-dasar.web.id/konsep-dasar-penyearah-gelombang-
rectifier/

19
LAMPIRAN

20
21

Anda mungkin juga menyukai