Oleh
Nama : Nur Izzah Afkarina
NIM : 221710201032
Kelas :A
Acara : IV (Dioda)
Asisten : Ahmad Rafid Zuhdi
Kehidupan di dunia ini pasti tidak luput dari penggunaan alat elektronik.
Peralatan elektronik ini pasti membutuhkan listrik dalam penggunaannya, dan alat
ini tentu saja tersusun dari berbagai komponen elektronika. Sehingga dari susunan
komponen elektronika tersebut mampu mengoperasikan peralatan sesuai dengan
fungsinya. Salah satu komponen elektronika yang digunakan dalam beberapa
peralatan sehari-hari adalah dioda. Dioda merupakan komponen semikonduktor
yang dimana tersusun dari penyambung PN. Dioda merupakan gabungan dari dua
kata, yaitu anoda dan katoda.
Fungsi dari dioda yaitu sebagai penyearah arus listrik. Dimana dioda dapat
mengalirkan arus ke satu arah dan akan menghambat arus dari arah sebaliknya.
Dioda merupakan semikonduktor yang memiliki karakteristik yang unik. Jika
sebuah dioda dibias balik (reverse), maka arus yang didapat kecil (skala mA).
Namun jika dioda dibias maju (forward), maka arus yang didapat besar l.
Dilaksanakannya praktikum ini bertujuan untuk membantu mahasiswa dalam
mengenal dan mengetahui tentang dioda. Baik dalam segi pengertian maupun
dalam segi kegunaan dioda. Sehingga ketika mahasiswa akan membuat suatu
rangkaian elektronika tidak mengalami kesulitan dalam merakitnya.
1.3 Tujuan
1.4 Manfaat
Manfaat yang diharapkan dari hasil praktikum ini adalah sebagai berikut.
1. Bagi Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK), sebagai salah satu laporan untuk
memahami komponen dioda serta mampu membuat rangkaiannya.
2. Bagi pemerintah, bisa dijadikan acuan penyusunan kebijakan mengenai laporan
tentang penjelasan dioda serta kegunaannya.
3. Bagi masyarakat, untuk dijadikan sebagai salah satu referensi dalam memahami
dioda dan kegunaannya, serta memahami rangkaian dioda.
BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Dioda
Menurut Oktavia dkk. (2016:782) komponen yang bersifat setengah
konduktor disebut juga komponen semikonduktor, dimana energi gap yang
dibentuk oleh struktur komponen ini lebih kecil dari energi gap komponen
isolator namun lebih besar dari gap komponen konduktor. Contoh dari
komponen semikonduktor yaitu dioda, zener, transistor, IC (Integrated Circuit),
LED (Ligt Emitting Diode), varactor, dan variator. Komponen dioda digunakan
sebagai penyearah arus dari anoda menuju ke katoda.
Gambar 1. (a) Dua daerah semikonduktor pada diode; (b) Simbol dioda
Dioda sangat penting dalam menyusun rangkaian elektronika karena
sifatnya yang mengalir arus disaat bias maju (forward) dan menghambat arus
disaat bisa balik (reverse). Matrial utama dalam dioda yaitu tipe - N dan tipe - P.
Dalam bahan tipe - N terdapat elektron, sedangkan bada bahan tipe - P
merupakan sebuah lubang (hole). Menurut Tooley (dalam Oktavia dkk.,
2016:782) dioda tidak sepenuhnya ideal pada aplikasinya karena masih terdapat
penyimpangan-penyimpangan dalam karakteristiknya.
Gambar 2. (a) Rangkaian diode untuk bias maju; (b) Rangkaian diode untuk
bias balik
Mengalirkan arus disaat pengoperasian bias maju (forward) dan bias
mundur (reverse), dioda membutuhkan tegangan untuk melakukannya.
Melakukan pengujian pada dioda dapat menggunakan multimeter dan data yang
diambil dilakukan secara manual serta membutuhkan waktu yang lama. Selain
itu pengujian dioda dapat dilakukan secara otomatis mengurangi perangkat
lunak software dan hardware contohnya, aplikasi proteus.
2.2 Osiloskop
"Salah satu alat ukur besaran listrik yang dapat memproyeksikan atau
menampilkan bentuk tegangan listrik terhadap perubahan yaitu osiloskop"
(Bachmid dkk., 2017:15). Terdapat dua spesifikasi osiloskop antara lain:
osiloskop analog dan osiloskop digital. Perbedaan dari dua jenis tersebut,
terletak pada proses pengubahan sinyal input disaat ditampilkan ke dalam
display. Namun, prinsip kerja keduanya sama, yaitu sama-sama menerima sinyal
input yang berupa tegangan listrik yang kemudia ditampilkan ke sebuah display.
(a) (b)
Gambar 3. (a) Osiloskop analog; (b) Osiloskop digital
3.3.2 Rangkaian 2
Berikut ini adalah diagram alir dari rangkaian 2.
Gambar 3.2 Diagram alir rangkaian 2
Adapun penjelasan prosedur kerja pada diagram alir percobaan rangkaian
2 sebagai berikut.
1. Menyiapkan alat dan bahan yaitu laptop dan aplikasi proteus. Komponen
yang digunakan dalam aplikasi proteus yaitu dioda tipe 2W04G, resistor,
catu daya (amplitudo = 110 dan frekuensi = 50) dan osiloskop.
2. Menghubungkan catu daya AC dengan resistor dan dioda yang tersedia.
3. Setelah itu hubungkan channel 1 pada rangkaian penyearah gelombang
penuh.
4. Mengamati rangkaian yang telah dibuat.
5. Membuat grafik dari rangkaian yang telah dibuat dengan cara tekan tombol
play. Sehingga dapat menampilkan dan menghasilkan grafik dari rangkaian
yang telah dibuat.
3.3.3 Rangkaian 3
Berikut ini merupakan diagram alir rangkaian 3.
2. (a) Rangkaian 2
menggunakan 4
diode (2W04G) serta
AC voltage source
yang memiliki
amplitudo sebesar
110 dan frekuensi
sebesar 50
3. (a) Rangkaian 3
menggunakan 4
diode (2W04G) serta
AC voltage source
yang memiliki
amplitudo sebesar
220 dan frekuensi
sebesar 50
BAB 4. HASIL DAN PEMBAHASAN
4.2 Tugas
1. Jelaskan dengan singkat mengapa terjadi perbedaan bentuk tegangan
keluaran pada penyearah setengah gelombang dengan tegangan keluaran
pada penyearah gelombang penuh?
Jawab : Perbedaan pada bentuk tegangan keluaran penyearah setengah
gelombang dengan tegangan penyearah gelombang penuh disebabkan
karena arus yang mengalir pada penyearah setengah gelombang dibias maju,
namun rangkaian gelombang yang keluar berdenyut. Sedangkan pada
penyearah gelombang penuh arus yang mengalir masih melewati empat
buah dioda yang tersusun secara wheatstone. Dimana penyusunan secara
wheatstone terdapat dua buah dioda yang dibias maju dan 2 dioda lain dibias
balik. Sehingga arus yang dihasilkan penyearah gelombang penuh berbeda
dengan penyearah setengah gelombang. Maka dari itu terdapat perbedaan
tegangan keluaran antara penyearah setengah gelombang dengan penyearah
gelombang penuh.
2. Mengapa terjadi perbedaan amplitude tegangan puncak antara tegangan
masukan dan tegangan keluaran?
Jawab : Perbedaan amplitude tegangan puncak antara tegangan masukan
dan tegangan keluaran terjadi karena adanya besarnya nilai hambatan pada
rangkaian tersebut. Amplitudo yang dihasilkan oleh penyearah setengah
gelombang lebih tinggi karena memiliki nilai hambatan yang kecil.
Sedangkan pada penyearah gelombang penuh yang menggunakan 4 dioda
serta dioda dirangkai menjadi 2 bagian (bias maju dan bias balik) dapat
membuat hambatan menjadi besar sehingga amplitudo menjadi rendah.
BAB 5. PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan apa yang telah dibahas sebelumnya didapatkan kesimpulan
sebagai berikut.
1) Rangkaian 1 merupakan rangkaian penyearah setengah gelombang.
Sedangkan pada rangkaian 2 dan rangkaian 3 merupakan rangkaian
penyearah gelombang penuh namun memiliki nilai amplitudo dan
frekuensi yang berbeda.
2) Perbedaan tegangan keluaran terjadi karena perbedaan bias yang
dilakukan serta jumlah komponen dioda yang disusun.
3) Perbedaan amplitude tegangan puncak dengan tegangan masukan terjadi
karena jumlah dioada yang tersusun dan perbedaan hambatan yang ada.
5.2 Saran
Saran yang dapat saya berikan yaitu tidak memberikan tugas laporan
praktikum setiap minggunya atau setiap pelaksanaan praktikum. Karena terkadang
juga terdapat mahasiswa yang tidak sempat mengerjakan laporan dikarenakan
sakit atau yang lain. Serta deadline pengumpulan laporan praktikum mungkin bisa
ditambah lagi.
DAFTAR PUSTAKA
Bachmid, A., Poekoel, V. C., & Wuwung, J. O. (2017). Osiloskop Portable
Digital Berbasis AVR ATmega644. Jurnal Teknik Elektro dan
Komputer, 6(1), 15-26.
Fadliondi, F., Hasanah, N., & Asriyadi, A. (2019). Simulasi dan Pembuatan
Rangkaian Penyearah Gelombang Penuh dengan Trafo Center Tapped
dengan Memakai Perangkat Lunak LT SPICE. RESISTOR (elektRonika
kEndali telekomunikaSI tenaga liSTrik kOmputeR), 2(1), 23-28.
Koes Indrakoesoema, K. I., Adin Sudirman, A. S. M., & Edison, E. (2016).
EVALUASI RIPPLE TEGANGAN PADA PENYEARAH GELOMBANG
BTU11 DAN BTU31 RSG GA. SIWABESSY. In Prosiding Seminar
Nasional Teknologi dan Aplikasi Reaktor Nuklir. PRSG-BATAN.
Lastera, I. W. (2019). Peningkatan Kapasitas Rentang Tegangan Uji Osiloskop
Tipe Hm 203-7 dengan Pemanfaatan Alat Konverter. Jurnal SPEKTRUM
Vol, 6(3).
Oktavia, D. P., Hamzah, Y., & Umar, L. (2016). Karakterisasi Dan Simulasi
Dioda Pn Mempergunakan Alat Uji Otomatis Berbasis Mikrokontroler
Atmega8a. Komunikasi Fisika Indonesia, 13(12), 781-786.
LAMPIRAN