Anda di halaman 1dari 27

LAPORAN PRAKTIKUM

SISTEM DIGITAL

NONI FAUZIA RAHMADANI


0701222062
III/IK-1

PROGRAM STUDI ILMU KOMPUTER


FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUMATERA UTARA
MEDAN
2023
KATA PENGANTAR

Puji Syukur saya panjatkan kepada Allah SWT atas limpahan nikmat yang
Allah berikan, diantaranya nikmat kesehatan, kekuatan dan hidayah-Nya yang
diberikan kepada saya sehingga Laporan Praktikum Sistem Digital ini dapat
terselesaikan dengan tepat waktu.
Shalawat dan salam tentunya tak lupa kita tunjukkan kepada junjungan Nabi
besar kita Muhammad SAW yang telah menuntun ummatnya dari zaman jahiliyyah
ke zaman modernisasi seperti saat ini. Berkat beliau jugalah secara tidak langsung
laporan ini dpat terselesaikan. Laporan Praktikum Sistem Digital ini disusun untuk
memenuhi tugas perkuliahan yang diberikan oleh Dosen akademis. Saya
mengucapkan terimakasih kepada Bapak Mhd. Ikhsan Rifki, M.T. yang telah
memberikan arahan, bimbingan serta motivasi dalam pengerjaan laporan praktikum
ini.
Saya menyadari masih terdapat banyak kekurangan didalam penulisam
laporan praktikum ini. Oleh karena itu saran dan masukan dari berbagai pihak yang
terlibat dalam penyusunan laporan ini, saya harapkan sebagai bahan untuk
pengembangan dan perbaikan demi kesempurnaan Laporan Praktikum Sistem
Digital ini.

Medan, 19 Oktober 2023


Penyusun

Noni Fauzia Rahmadani

i
MODUL 1
PENGENALAN KOMPONEN INSTALASI ELEKTRONIKA

1.1 Tujuan Praktikum


Setelah mengikuti praktikum pada modul pengenalan komponen instalasi
elektronika, diharapkan mahasiswa dapat menguasai beberapa kompetensi praktis
sebagai berikut :
1. Mahasiswa mampu mendefinisikan alur diagram rangkaian dengan
menggunakan komponen elektronik
2. Mahasiswa mampu memahami tahapan dan prosedur instalasi rangkaian
elektronika dengan menggunakan aplikasi berbasis website Tinkercad
3. Mahasiswa mampu mendeskripsikan fungsi dan mengimplementasikan
penggunaan komponen elektronika sesuai dengan fungsi kerjanya.

1.2 Materi Pendukung Praktikum


1. Pengertian Elektronika
Elektronika merupakan ilmu yang mempelajari alat listrik arus lemah yang
dioperasikan dengan cara mengontrol aliran elektron atau partikel bermuatan listrik
dalam suatu alat seperti komputer, peralatan elektronik, termokopel,
semikonduktor, dan lain sebgaianya. Ilmu yang mempelajari alat-alat seperti ini
merupakan cabang dari ilmu fisika, sementara bentuk desain dan
pembuatan sirkuit elektroniknya adalah bagian dari teknik elektro, teknik
komputer, dan ilmu/teknik elektronika dan instrumentasi (Michael Faraday, 1867).
Menurut H.C. Yohannes (2010), Elektronika ialah ilmu yang mempelajari
sifat-sifat dan pemakaian piranti (devices = alat) yang asas kerjanya ialah aliran
elektron dalam ruang hampa atau gas (seperti dalam tabung-tabung radio) dan aliran
elektron dalam semipenghantar (seperti misalnya dalam transistor). Menurut
Grabel, dkk. (2009), “Electronics is the branch of Electronical Engineering which
deals extensively with the transfer of information by means of electromagnetic
energy” Artinya : Elektronika adalah cabang ilmu listrik yang bersangkutan secara
luas dengan alih informasi menggunakan tenaga elektromagnetik.

1
2

Alat-alat yang menggunakan dasar kerja elektronika ini disebut sebagai


peralatan elektronik (electronic devices). Contoh peralatan (peranti) elektronik
ini: radio, TV, perekam kaset, Perekam Kaset Video (VCR), perekam VCD,
perekam DVD, kamera video, kamera digital, komputer pribadi desktop,
komputer laptop, PDA (komputer saku), robot, smart card, dan lain lain (James
Clerk Maxwell, 1877).
2. Jenis - Jenis Komponen Elektronika
Peralatan elektronika adalah sebuah peralatan yang terbentuk dari beberapa
jenis komponen elektronika dan masing-masing komponen elektronika tersebut
memiliki fungsi-fungsinya tersendiri di dalam sebuah rangkaian elektronika.
Seiring dengan perkembangan teknologi, komponen-komponen elektronika makin
bervariasi dan jenisnya pun bertambah banyak. Tetapi komponen-komponen dasar
pembentuk sebuah peralatan elektronika seperti resistor, kapasitor, transistor, dioda
dan induktor masih tetap digunakan hingga saat ini. Berikut ini merupakan fungsi
dan Jenis-jenis komponen elektronika dasar yang sering digunakan dalam peralatan
elektronika beserta simbolnya (James Cleck Maxwell, 1877).
1) Resistor
Menurut Georg Simon Ohm (1827), resistor atau disebut juga dengan
hambatan adalah komponen elektronika pasif yang berfungsi untuk menghambat
dan mengatur arus listrik dalam suatu rangkaian elektronika. Satuan nilai resistor
atau hambatan adalah Ohm (Ω). Nilai resistor biasanya diwakili dengan kode angka
ataupun gelang warna yang terdapat di badan resistor. Hambatan resistor sering
disebut juga dengan resistansi atau resistance. Jenis-jenis resistor diantaranya
adalah :
a. Resistor yang nilainya tetap
b. Resistor yang nilainya dapat diatur, Resistor jenis ini sering disebut juga dengan
variabel resistor ataupun potensiometer
c. Resistor yang nilainya dapat berubah sesuai dengan intensitas cahaya, Resistor
jenis ini disebut dengan LDR atau Light Dependent Resistor
d. Resistor yang Nilainya dapat berubah sesuai dengan perubahan suhu, Resistor
jenis ini disebut dengan PTC (Positive Temperature Coefficient) dan NTC
(Negative Temperature Coefficient)
3

2) Kapasitor (Capacitor)
Menurut Andre, Marie Ampere, dll. (1965), kapasitor atau disebut juga
dengan kondensator adalah komponen elektrika pasif yang dapat menyimpan energi
atau muatan listrik dalam sementara waktu. Fungsi-fungsi kapasitor (kondensator)
diantaranya adalah dapat memilih gelombang radio pada rangkaian tuner, sebagai
perata arus pada rectifier dan juga sebagai filter di dalam rangkaian power supply
(catu daya). Satuan nilai untuk kapasitor (kondensator) adalah Farad (F). Jenis-jenis
kapasitor diantaranya adalah:
a. Kapasitor yang nilainya Tetap dan tidak ber-polaritas. Jika didasarkan pada
bahan pembuatannya maka kapasitor yang nilainya tetap terdiri dari kapasitor
kertas, kapasitor mika, kapasitor polyster dan kapasitor keramik.
b. Kapasitor yang nilainya tetap tetapi memiliki polaritas positif dan negatif,
kapasitor tersebut adalah kapasitor elektrolit atau electrolyte condensator
(ELCO) dan kapasitor tantalum
c. Kapasitor yang nilainya dapat diatur, Kapasitor jenis ini sering disebut dengan
variabel kapasitor.
3) Induktor (Inductor)
Menurut Joseph Henry (1797), induktor atau disebut juga dengan coil
(kumparan) adalah komponen elektronika pasif yang berfungsi sebagai pengatur
frekuensi, filter dan juga sebagai alat kopel (penyambung). Induktor atau coil
banyak ditemukan pada peralatan atau rangkaian elektronika yang berkaitan dengan
frekuensi seperti tuner untuk pesawat radio. Satuan Induktansi untuk induktor
adalah Henry (H). Jenis-jenis Induktor diantaranya adalah :
a. Induktor yang nilainya tetap
b. Induktor yang nilainya dapat diatur atau sering disebut dengan coil variable
4) Dioda (Diode)
Sir John Ambrose Fleming (1849), diode adalah komponen elektronika aktif
yang berfungsi untuk menghantarkan arus listrik ke satu arah dan menghambat arus
listrik dari arah sebaliknya. Diode terdiri dari 2 elektroda yaitu anoda dan katoda.
Berdasarkan fungsi dioda terdiri dari :
1. Dioda biasa atau dioda penyearah yang umumnya terbuat dari silikon dan
berfungsi sebagai penyearah arus bolak balik (AC) ke arus searah (DC)
4

2. Dioda Zener (Zener Diode) yang berfungsi sebagai pengamanan rangkaian


setelah tegangan yang ditentukan oleh dioda zener yang bersangkutan.
Tegangan tersebut sering disebut dengan tegangan zener
3. LED (Light Emitting Diode) atau diode emisi cahaya yaitu dioda yang dapat
memancarkan cahaya monokromatik
4. Dioda Foto (Photo Diode) yaitu dioda yang peka dengan cahaya sehingga
sering digunakan sebagai sensor
5. Dioda Schottky (SCR atau Silicon Control Rectifier) adalah dioda yang
berfungsi sebagai pengendali
6. Dioda Laser (Laser Diode) yaitu dioda yang dapat memancar cahaya laser.
Dioda laser sering disingkat dengan LD
5) Transistor
Menurut John Bardeen (1908), transistor merupakan komponen elektronika
aktif yang memiliki banyak fungsi dan merupakan komponen yang memegang
peranan yang sangat penting dalam dunia elektronik modern ini. Beberapa fungsi
transistor diantaranya adalah sebagai penguat arus, sebagai switch (pemutus dan
penghubung), stabilitasi tegangan, modulasi sinyal, penyearah dan lain sebagainya.
Transistor terdiri dari 3, yaitu terminal (kaki) yaitu base/basis, emitor dan
collector/kolektor. Berdasarkan strukturnya, transistor terdiri dari 2 tipe struktur
yaitu PNP dan NPN. UJT (Uni Junction Transistor), FET (Field Effect Transistor)
dan MOSFET (Metal Oxide Semiconductor FET) juga merupakan keluarga dari
transistor.
6) Integrated Circuit
Menurut Jack Kilby (1923), IC (Integrated Circuit) adalah komponen
elektronika aktif yang terdiri dari gabungan ratusan bahkan jutaan transistor,
resistor dan komponen lainnya yang diintegrasi menjadi sebuah rangkaian
elektronika dalam sebuah kemasan kecil. Bentuk IC (Integrated Circuit) juga
bermacam-macam, mulai dari yang berkaki 3 (tiga) hingga ratusan kaki (terminal).
Fungsi IC juga beraneka ragam, mulai dari penguat, switching, pengontrol hingga
media penyimpanan. Pada umumnya, IC adalah komponen elektronika
dipergunakan sebagai otak dalam sebuah peralatan elektronika. IC merupakan
komponen semi konduktor yang sangat sensitif terhadap ESD (Electro Static
5

Discharge). Sebagai contoh, IC yang berfungsi sebagai otak pada sebuah komputer
yang disebut sebagai Microprocessor terdiri dari 16 juta transistor dan jumlah
tersebut belum lagi termasuk komponen-komponen elektronika lainnya.
7) Saklar (Switch)
Saklar adalah komponen yang digunakan untuk menghubungkan dan
memutuskan aliran listrik. Dalam rangkaian elektronika, Saklar sering digunakan
sebagai on/off dalam peralatan elektronika.
3. Hukum Ohm
Hukum Ohm pertama kali dicetuskan oleh seorang ilmuwan asal Jerman
bernama George Simon Ohm pada tahun 1827. Hukum Ohm dicantumkan oleh
George Simon Ohm melalui karyanya yang berjudul “The Galvanic Circuit
Investigated Mathematically”. George Simon Ohm meninggal pada 6 Juli 1854. Di
bidang pengetahuan mengenai listrik, namanya diabadikan sebagai satuan
hambatan listrik, yaitu Ohm atau dilambangkan dengan omega. Hukum Ohm pada
dasarnya adalah hukum yang menjelaskan mengenai kaitan antara tegangan atau
beda potensial, arus listrik, serta hambatan di dalam rangkaian listrik (Georg Simon
Ohm, 1789).
Arus listrik dapat mengalir melalui penghantar disebabkan karena adanya
perbedaan tegangan atau beda potensial yang ada di antara dua titik di dalam
penghantar. Proses aliran arus listrik ini terjadi pada rangkaian listrik tertutup,
seperti di dalam barang-barang elektronik
Bunyi hukum Ohm yang dipaparkan oleh George Simon Ohm antara
lain: “Besarnya arus listrik yang mengalir pada suatu penghantar akan sebanding
dengan tegangannya, dalam suhu yang tetap.” Dari pernyataan tersebut maka dapat
dikatakan bahwa perbandingan antara tegangan dengan arus listrik disebut dengan
hambatan. Hukum Ohm dapat digunakan untuk mengukur nilai hambatan listrik
atau disebut juga dengan resistor yang dibutuhkan dalam suatu rangkaian listrik.
Sesuai dengan penjelasan Hukum Ohm, suatu penghantar jika memiliki hambatan
satu ohm, maka arus listriknya juga sebesar satu ampere. Hal itu dapat terjadi karena
ada beda potensial di antara ujung penghantar yang memiliki besar satu
volt. Hukum Ohm dapat digunakan untuk mengukur nilai hambatan listrik atau
disebut juga dengan resistor yang dibutuhkan dalam suatu rangkaian
6

listrik. Hambatan listrik ini sendiri merupakan perbandingan antara tegangan listrik
atau beda potensial dengan besarnya arus listrik (James Clerk Maxwell, 1831).

1.3 Gambar Rangkaian


Gambar rangkaian hukum Ohm, dapat dilihat sebagai berikut :

Gambar 1.1 Diagram Rangkaian


Hasil Simulation :

Gambar 1.2 Hasil Simulation Diagram Rangkaian


7

1.4 Alat dan Bahan Praktikum


Tabel 1.1 Alat dan Bahan Praktikum
No Nama Bahan Jumlah (buah)
1 9 Volt Battery 1
2 Breadboard Small 1
3 Light Buld 1
4 Resistor 1

1.5 Prosedur Praktikum


1. Lakukan visit ke aplikasi berbasis website Tinkercad pada link: Tinkercad.com
2. Lakukan login akun yang telah diregitrasi sebelumnya
3. Klik menu circuits pada dashboard aplikasi web
4. Pilih menu create new circuit pada menu dashboard
5. Drag komponen yang diperlukan seperti breadboard small, battery, light buld,
resistor ke worksheet aplikasi
6. Lakukan instalasi rangkaian seperti pada gambar 1.1
7. Capture gambar yang telah berhasil di instalasi sebelumnya (dalam kondisi off)
8. Aktifkan menu start simulation dan capture hasil simulation pada rangkaian
yang telah diinstalasi

1.6 Kesimpulan
Elektronika merupakan ilmu yang mempelajari alat listrik arus lemah yang
dioperasikan dengan cara mengontrol aliran elektron atau partikel bermuatan listrik
dalam suatu alat seperti komputer, peralatan elektronik, termokopel,
semikonduktor, dan lain sebgaianya (Michael Faraday, 1867). Bunyi hukum
Ohm yang dipaparkan oleh George Simon Ohm (1789), antara lain “Besarnya arus
listrik yang mengalir pada suatu penghantar akan sebanding dengan tegangannya,
dalam suhu yang tetap.” Dari pernyataan tersebut maka dapat dikatakan bahwa
perbandingan antara tegangan dengan arus listrik disebut dengan hambatan.
8

1.7 Pendalaman Materi


1. Fungsi komponen yang terdapat pada rangkaian elektronika
a. Resistor
Fungsi resistor dalam rangkaian elektronika antara lain sebagai pembatas
arus listrik, pengatur arus listrik, pembagi tegangan listrik, dan penurun tegangan
listrik.
b. Kapasitor
Fungsi kapasitor adalah untuk menyimpan arus atau tegangan listrik,
sebagai konduktor yang dapat melewatkan arus AC, sebagai isolator yang
menghambat arus DC, menjadi filter dalam rangkaian power supply, dan menjadi
pembangkit frekuensi dalam rangkaian isolator.
c. Induktor
Fungsi induktor adalah menyimpan arus listrik pada medan magnet,
menjadi filter pada frekuensi tertentu, menahan arus bolak balik (AC), meneruskan
arus searah (DC), pembangkit getaran, dan melipatgandakan tegangan.
d. Dioda
Fungsi dioda pada peralatan elektronika bermacam-macam tergantung
jenisnya, yaitu dioda normal digunakan sebagai penyearah pada pencatu daya,
dioda bridge digunakan sebagai penyearah gelombang penuh, dioda zener
digunakan sebagai pengatur tegangan pada pencatu daya, dan dioda foto digunakan
sebagai sensor untuk deteksi cahaya
e. Transistor
Fungsi transistor antara lain sebagai penguat, pengendali, penyearah,
osilator, modulator dan lainnya.
f. Integrated Circuit (IC)
Fungsi dari integrated circuit ini di antaranya penguat daya, penguat sinyal,
regulator tegangan, sebagai gerbang logika, sebagai memori, sebagai
mikroprosessor, fungsi lain dari IC adalah untuk memungkinkan pembuatan
rangkaian elektronika dengan ukuran yang kecil sehingga dapat memudahkan
desain perangkat.
9

2. Ilustrasi alur kerja rangkaian yang diinstalasi dengan menggunakan aplikasi


website Tinkercad
a. Tinkercad adalah alat desain dan simulasi rangkaian online yang sering
digunakan oleh pemula dalam elektronika dan pemrograman. Berikut adalah
ilustrasi alur kerja umum dalam membuat rangkaian aplikasi Tinkercad :
b. Login atau daftar akun, buka situs web Tinkercad dan login jika Anda sudah
memiliki akun, atau daftar akun baru.
c. Dashboard, setelah login, anda akan masuk ke dashboard Tinkercad.
d. Membuat proyek baru, klik tombol “Membuat Proyek Baru” untuk memulai
proyek.
e. Pilih komponen, gunakan panel samping untuk memilih komponen elektronik
yang ingin ditambahkan ke rangkaian. Misalnya, resistor, LED, atau Arduino.
f. Drag dan Drop, seret dan letakkan komponen-komponen ini di area kerja.
g. Hubungkan komponen, sambungkan komponen dengan menggambar kabel
antara mereka untuk membuat jalur sirkuit.
h. Program microcontroller (Opsional), jika Anda menggunakan mikrokontroler
seperti Arduino, Anda dapat memprogramnya menggunakan bahasa
pemrograman seperti C/C++.
i. Simulasi, tekan tombol simulasi untuk melihat cara rangkaian bekerja. Anda
dapat menguji apakah rangkaian berfungsi dengan baik.
j. Penyesuaian dan perbaikan, jika diperlukan, atur ulang komponen atau kode
program untuk memperbaiki rangkaian Anda.
k. Simulasi ulang, uji lagi rangkaian setelah penyesuaian untuk memastikan
semuanya berjalan dengan baik.
l. Simpan royek, simpan proyek Anda di Tinkercad untuk akses di masa depan.
m. Bagikan atau ekspor, anda dapat membagikan proyek Anda dengan orang lain
atau mengunduhnya jika perlu.
n. Tinjau Hasil, tinjau hasil simulasi dan pastikan semua berfungsi sesuai
harapan.
o. Selesai, setelah selesai, Anda dapat menutup proyek atau melanjutkan bekerja
pada proyek lain.
LEMBAR PENGESAHAN

JUDUL : PENGENALAN KOMPONEN INSTALASI


ELEKTRONIKA
NAMA : NONI FAUZIA RAHMADANI
NIM : 0701222062
PROGRAM STUDI : ILMU KOMPUTER

Medan, Oktober 2023


Menyetujui,

Asisten Laboratorium

Noni Fauzia Rahmadani

Mengetahui,

Laboran

Muhammad Fahri Syuhada, S.Kom

10
MODUL 2
RANGKAIAN LISTRIK DIGITAL

2.1 Tujuan Praktikum


Setelah mengikuti praktikum pada modul rangkaian listrik digital,
diharapkan mahasiswa dapat menguasai beberapa kompetensi praktis sebagai
berikut :
1. Mahasiswa mampu mendefinisikan rangkaian listrik digital dengan
menggunakan hukum ohm.
2. Mahasiswa mampu memahami tahapan dan prosedur rangkaian listrik digital
hambatan, yaitu rangkaian seri dan parallel dengan menggunakan aplikasi
berbasis website Tinkercad
3. Mahasiswa mampu mendeskripsikan fungsi dan mengimplementasikan
penggunaan rangkaian listrik digital sesuai dengan fungsi kerjanya.

2.2 Materi Pendukung Praktikum


1. Pengertian Rangkaian Digital
Rangkaian listrik merupakan hubungan antara komponen listrik yang dialiri
oleh arus listrik dalam kondisi rangkaian tertutup. Dalam teknik listrik, analisis
rangkaian listrik merupakan kajian utamanya. Komponen utama dari kelistrikan
yang dianalisa pada rangkaian listrik ialah gaya dan pertukaran energi antar-
muatan listrik (Charles Coulomb, 1785).
Teori rangkaian listrik didasari oleh hukum fisika yang dikemukakan
oleh Charles Coulom (1785), Georg Ohm (1827), Michael Faraday (1831)
dan Gustav Robert Kirchhoff (1857). Analisis rangkaian listrik umumnya
memanfaatkan besaran turunan dari muatan listrik dan energi listrik. Masing-
masing ialah arus listrik, hambatan listrik dan daya listrik. Konsep rangkaian listrik
dapat digunakan untuk analisis pada bidang keilmuan lain seperti mekanika. Model
rangkaian listrik secara umum ada beberapa jenis, yaitu rangkaian seri, rangkaian
paralel dan rangkaian seri-paralel serta rangkaian hubungan bintang-delta atau
delta-bintang. Pemodelan rangkaian listrik menentukan kondisi penggunaan dari
peralatan listrik di dalam suatu sistem tenaga listrik. Pemanfaatan lain dari banyak

11
12

rangkaian listrik adalah untuk mengadakan perpindahan energi dari satu tempat ke
tempat yang lain melalui antara himpunan peralatan listrik yang saling terhubung
(Banjamin Franklin, 1706).
Menurut Alessandro Volta (1745), rangkaian digital adalah rangkaian yang
hanya menangani sinyal tinggi dan rendah, dengan kata lain dapat kita katakan
bahwa elektronika digital merupakan dunia dari logika 0 dan logika 1. Peralatan
digital beroperasi dengan sinyal digital dengan penggambaran suatu pembangkit
gelombang persegi.
Bahasa logika ini adalah satu-satunya bahasa yang dapat dimengerti oleh
mesin, hal ini dikarenakan untuk memberikan tingkat efisiensi dan efektifitas dari
sebuah peralatan mesin maka dipergunakan sistem digital. Rangkaian
digital sendiri dapat terbagi menjadi 2 sifat, yaitu rangkaian kombinasional dan
rangkaian sekuensial. Sinyal digital dapat dibangkitkan oleh oleh saklar hidup-mati
yang sederhana, sinyal digital dapat juga dibangkitkan oleh suatu resistor yang
berubah hidup dan mati. Sejak beberpa tahun terakhir ini sinyal elektronika
biasanya dibangkitkan dan diolah oleh rangkaian terpadu ( IC, integrated circuit ).
Suatu multimeter digital (DMM) merupakan suatu contoh peralatan pengukuran
digital. Bila arus, hambatan atau tegangan yang diukur oleh DMM naik, maka akan
pada tayangan / display meloncat ke atas dengan langkah yang kecil. Bila tangkai
gesser pada potensiometer digeser ke atas, maka tegangan dari titik A ke B akan
berangsur-angsur naik.
Kelemahan dari suatu sistem rangkaian digital adalah tingginya daya energi
yang dibutuhkan untuk mengubah kode desimal menjadi kode mesin atau kode
biner. Selain itu rangkaian digital mempunyai komponen-komponen yang
kebanyakan tersusun atas komponen IC (Integrated Circuit) yang di dalamnya
terdapat kumpulan bahkan puluhan ribu gerbang logika. Dengan kata lain, pada
umumnya komponen ini sangat rapuh dan butuh biaya yang cukup mahal untuk
menggantikan komponen IC. Meskipun memiliki kelemahan dalam hal biaya tetapi
rangkaian digital ini sangat efisien atau hanya membutuhkan waktu yang singkat
untuk mengkonversi data desimal kedalam bahasa yang dapat dimengerti oleh
mesin karena hanya menggunakan kapasitas memori yang efisien. Adanya network
interface juga merupakan nilai plus bagi rangkaian digital (Michael Faraday, 1791).
13

2. Hukum Ohm
Hukum Ohm pertama kali dicetuskan oleh seorang ilmuwan asal Jerman
bernama George Simon Ohm pada tahun 1827. Hukum Ohm dicantumkan oleh
George Simon Ohm melalui karyanya yang berjudul “The Galvanic Circuit
Investigated Mathematically”. George Simon Ohm meninggal pada 6 Juli 1854. Di
bidang pengetahuan mengenai listrik, namanya diabadikan sebagai satuan
hambatan listrik, yaitu Ohm atau dilambangkan dengan omega. Hukum Ohm pada
dasarnya adalah hukum yang menjelaskan mengenai kaitan antara tegangan atau
beda potensial, arus listrik, serta hambatan di dalam rangkaian listrik (Georg Simon
Ohm, 1789).
Arus listrik dapat mengalir melalui penghantar disebabkan karena adanya
perbedaan tegangan atau beda potensial yang ada di antara dua titik di dalam
penghantar. Proses aliran arus listrik ini terjadi pada rangkaian listrik tertutup,
seperti di dalam barang-barang elektronik. Bunyi hukum Ohm yang dipaparkan
oleh George Simon Ohm antara lain: “Besarnya arus listrik yang mengalir pada
suatu penghantar akan sebanding dengan tegangannya, dalam suhu yang
tetap.” Dari pernyataan tersebut maka dapat dikatakan bahwa perbandingan antara
tegangan dengan arus listrik disebut dengan hambatan. Hukum Ohm dapat
digunakan untuk mengukur nilai hambatan listrik atau disebut juga dengan resistor
yang dibutuhkan dalam suatu rangkaian listrik. Sesuai dengan penjelasan Hukum
Ohm, suatu penghantar jika memiliki hambatan satu ohm, maka arus listriknya juga
sebesar satu ampere (Georg Simon Ohm, 1789).
3. Rangkaian Hambatan
Menurut James Clerk Maxwell (1831), hambatan listrik atau yang lebih
sering disebut dengan istilah resistor dapat dirangkai satu sama lainnya untuk
keperluan (mendapatkan nilai hambatan) tertentu. Rangkaian hambatan ini dapat
mengatasi kebutuhan kita akan nilai – nilai hambatan resistor yang tidak ada di
pasaran. Untuk diketahui resistor yang dihasilkan pabrik biasanya hanya untuk nilai
– nilai resistansi tertentu saja dengan batas ambang toleransi yang telah ditentukan.
Padahal pada prakteknya kita banyak membutuhkan nilai – nilai resistor yang
berbeda dengan yang dihasilkan pabrik tersebut. Rangkaian hambatan atau resistor
ini dapat kita bagi menjadi tiga macam:
14

a. Rangkaian seri
Dalam konteks elektronika, rangkaian seri adalah susunan komponen listrik
yang dihubungkan secara berurutan dalam satu jalur sirkuit. Rangkaian seri
memiliki arus yang sama mengalir melalui setiap komponen, dan tegangan total di
seluruh rangkaian adalah hasil penjumlahan tegangan individu di masing-masing
komponen. Ini berarti bahwa jika salah satu komponen rusak atau terputus,
rangkaian akan terbuka, dan aliran arus akan terganggu.
Rangkaian seri adalah salah satu konsep dasar dalam ilmu elektronika dan
listrik. Ini digunakan dalam berbagai aplikasi, termasuk rangkaian lampu Natal,
sirkuit penyearah pada catu daya, dan banyak lagi. Dalam rangkaian seri,
komponen-komponen tersebut ditempatkan dalam satu jalur yang sama dan harus
diikuti oleh arus listrik dalam urutan yang ditentukan (Michael Faraday, 1791).
b. Rangkaian paralel
Rangkaian paralel adalah susunan komponen listrik yang dihubungkan
dengan cara yang memungkinkan aliran arus listrik membagi diri di antara
komponen tersebut. Dalam rangkaian paralel, setiap komponen terhubung langsung
ke sumber tegangan, dan masing-masing komponen memiliki jalur sendiri-sendiri
untuk aliran arus.
Keuntungan utama dari rangkaian paralel adalah bahwa jika satu komponen
rusak atau terputus, komponen lainnya tetap berfungsi, karena sirkuitnya tidak
terbuka. Rangkaian paralel sering digunakan dalam banyak aplikasi, termasuk
sirkuit listrik rumah tangga, jaringan listrik, dan sirkuit listrik elektronik. Konsep
rangkaian paralel adalah bagian penting dari dasar ilmu elektronika dan listrik, dan
telah digunakan dalam berbagai aplikasi sepanjang sejarah perkembangan
teknologi listrik (Michael Faraday, 1791).
c. Rangkaian seri paralel
Rangkaian seri-paralel adalah jenis susunan komponen dalam sirkuit
elektronik di mana beberapa komponen terhubung dalam rangkaian seri, dan
sekelompok komponen terhubung dalam rangkaian paralel. Dalam rangkaian seri-
paralel, beberapa komponen dihubungkan dalam satu jalur sirkuit, sementara yang
lain dihubungkan dalam jalur paralel terpisah.
15

Keuntungan dari rangkaian seri-paralel adalah kemampuan untuk


menggabungkan karakteristik rangkaian seri dan paralel dalam satu sirkuit. Ini
memungkinkan aliran arus melalui beberapa komponen dalam urutan yang
ditentukan (seri), sementara juga memungkinkan aliran arus paralel melalui
komponen lain (paralel). Contoh umum penggunaan rangkaian seri-paralel adalah
dalam sirkuit penyearah (rectifier circuits) yang digunakan dalam catu daya. Di
sini, dioda-dioda dalam sirkuit dapat dihubungkan dalam rangkaian seri untuk
meningkatkan tegangan penyearah, sementara dioda-dioda lainnya dihubungkan
dalam rangkaian paralel untuk meningkatkan kapasitas arusnya (Gustav Robert
Kirchhoff, 1879).

2.3 Gambar Rangkaian


Gambar rangkaian listrik digital, dapat dilihat sebagai berikut :

Gambar 2.1 Diagram Rangkaian Listrik Digital


Hasil Simulation :

Gambar 2.2 Hasil Simulation Diagram Rangkaian Listrik Digital


16

2.4 Alat dan Bahan Praktikum


Tabel 2.1 Alat dan Bahan Praktikum
No Nama Bahan Jumlah (buah)
1 9 Volt Battery 1
2 Breadboard Small 1
3 LED 3
4 Resistor 1

2.5 Prosedur Praktikum


1. Lakukan visit ke aplikasi berbasis website Tinkercad pada link: Tinkercad.com
2. Lakukan login akun yang telah diregitrasi sebelumnya
3. Klik menu circuits pada dashboard aplikasi web
4. Pilih menu create new circuit pada menu dashboard
5. Drag komponen yang diperlukan seperti breadboard small, battery, LED
sebanyak 3 buah, dan resistor ke worksheet aplikasi
6. Lakukan instalasi rangkaian seperti pada gambar 2.1
7. Capture gambar yang telah berhasil di instalasi sebelumnya (dalam kondisi off)
8. Aktifkan menu start simulation dan capture hasil simulation pada rangkaian
yang telah diinstalasi

2.6 Kesimpulan
Rangkaian listrik merupakan hubungan antara komponen listrik yang dialiri
oleh arus listrik dalam kondisi rangkaian tertutup. Dalam teknik listrik, analisis
rangkaian listrik merupakan kajian utamanya. Komponen utama dari kelistrikan
yang dianalisa pada rangkaian listrik ialah gaya dan pertukaran energi antar-
muatan listrik . Teori rangkaian listrik didasari oleh hukum fisika yang
dikemukakan oleh Charles Coulom (1785), Georg Ohm (1827), Michael
Faraday (1831) dan Gustav Robert Kirchhoff (1857).
Rangkaian digital adalah rangkaian yang hanya menangani sinyal tinggi dan
rendah, dengan kata lain dapat kita katakan bahwa elektronika digital merupakan
dunia dari logika 0 dan logika 1. Peralatan digital beroperasi dengan sinyal digital
dengan penggambaran suatu pembangkit gelombang persegi.
LEMBAR PENGESAHAN

JUDUL : RANGKAIAN LISTRIK DIGITAL


NAMA : NONI FAUZIA RAHMADANI
NIM : 0701222062
PROGRAM STUDI : ILMU KOMPUTER

Medan, Oktober 2023


Menyetujui,

Asisten Laboratorium

Noni Fauzia Rahmadani

Mengetahui,

Laboran

Muhammad Fahri Syuhada, S.Kom

17
MODUL 3
SISTEM BILANGAN

3.1 Tujuan Praktikum


Setelah mengikuti praktikum pada modul Sistem bilangan, diharapkan
mahasiswa dapat menguasai beberapa kompetensi praktis sebagai berikut :
1. Mahasiswa mampu mengetahui konsep sistem bilangan biner, desimal, oktal,
dan heksadesimal yang digunakan dalam sistem bilangan
2. Mahasiswa mampu mengenalkan sistem bilangan yang digunakan dalam system
komputer
3. Mahasiswa mampu memberikan ilustrasi proses dan prosedur konversi antar
basis system bilangan

3.2 Teori Pendukung Praktikum


Menurut George David Birkhoff (1789), sistem bilangan (number system)
adalah suatu cara untuk mewakili besaran dari suatu item fisik. Sistem bilanan yang
banyak dipergunakan oleh manusia adalah sistem bilangan desimal, yaitu sistem
bilangan yang menggunakan 10 macam simbol untuk mewakili suatu besaran.
Sistem ini banyak digunakan karena manusia mempunyai sepuluh jari untuk dapat
membantu perhitungan. Lain halnya dengan komputer, logika di komputer diwakili
oleh bentuk elemen dua keadaan yaitu off (tidak ada arus) dan on (ada arus). Konsep
inilah yang dipakai dalam sistem bilangan binary yang mempunyai dua macam nilai
untuk mewakili suatu besaran nilai. Sistem bilangan adalah tata aturan atau susunan
dalam menentukan nilai suatu bilangan, antara lain sistem desimal, biner,
heksadesimal, oktal, BCD, Grey Code, Exess-3 dan lain-lainnya yang dibagi
berdasarkan basis yang digunakan dalam penentuan nilai dari bilangan tersebut.
Namun adapula sistem bilangan yang tidak mempunyai bobot tertentu, misalnya
sistem bilangan Greycode. Sistem bilangan yang umum dipakai adalah sistem
bilangan desimal.
1. Bilangan Desimal
Menurut matematikawan Joseph Louis Lagrange (1776), Bilangan Desimal
adalah bilangan yang menggunakan bilangan dasar 10,angka mulai dari 0 sampai 9

18
17

berturut-turut. Setelah angka 9, maka angka berikutnya adalah 10, 11, 12 dan
seterusnya. Bilangan desimal disebut juga bilangan berbasis 10. Contoh penulisan
bilangan desimal : 1710. Ingat, desimal berbasis 10, maka angka 10-lah yang
menjadisubscript pada penulisan bilangan desimal.
Sistem numerik desimal (basis sepuluh) memiliki sepuluh nilai yang
mungkin (0,1,2,3,4,5,6,7,8, atau 9) untuk setiap nilai tempat. Untuk menghindari
kebingungan saat menggunakan sistem numerik yang berbeda, basis setiap nomor
dapat dituliskan dengan subskrip.
Setiap simbol dalam sistem bilangan desimal memiliki Absolut Value dan
Position Value. Absolut value adalah Nilai Mutlak dari masing-masing digit
bilangan. Sedangkan Position Value adalah Nilai Penimbang atau bobot dari
masing-masing digit bilangan tergantung dari letak posisinya yaitu bernilai basis di
pangkatkan dengan urutan posisinya. Untuk lebih jelasnya perhatikan tabel
dibawah ini.
2. Bilangan Biner
Menurut Max Dehn (1754), Biner adalah sistem nomor yang digunakan oleh
perangkat digital seperti komputer, pemutar cd, dll Biner berbasis 2, tidak seperti
menghitung sistem desimal yang Basis 10 (desimal). Dengan kata lain, Biner hanya
memiliki 2 angka yang berbeda (0 dan 1) untuk menunjukkan nilai, tidak seperti
Desimal yang memiliki 10 angka (0,1,2,3,4,5,6,7,8 dan 9). Contoh dari bilangan
biner : 10011100. Karena sistem biner adalah bahasa intern komputer elektronik.
Saat menulis bilangan biner perlu menandakan bahwa nomor hexa (basis 16),
misalnya, kita mengambil nilai 7F.
Seperti yang dilihat itu hanya sekelompok nol dan yang, ada 8 angka dan
angka-angka tersebut adalah bilangan biner 8 bit. Bit adalah singkatan dari Binary
Digit, dan angka masing-masing digolongkan sebagai bit.
a. Bit di paling kanan, dalam contoh diatas angka 0, dikenal sebagai Least
Significant Bit (LSB)
b. Bit di paling kiri, angka 1, dikenal sebagai bit paling signifikan (Most significant
bit = MSB)
Didalam system digital ada notasi yang sering digunakan. Notasi yang
digunakan dalam sistem digital yaitu :
18

a. 4 bits = Nibble
b. 8 bits = Byte
c. 16 bits = Word
d. 32 bits = Double word
e. 64 bits = Quad Word (or paragraph)
3. Bilangan Oktal
Menurut George David Birkhoff (1789), oktal adalah sistem nomor yang
digunakan oleh berbasis 8. Dengan kata lain, Oktal memiliki 8 angka yang berbeda
(0 sampai dengan 7) untuk menunjukkan nilai, tidak seperti angka (0,1,2,3,4,5,6,7).
Notasi yang digunakan dalam sistem digital adalah saat menulis bilangan
biner perlu menandakan bahwa nomor oktal (basis 8), misalnya, kita mengambil
nilai 1077, Untuk menyiasati masalah ini adalah secara umum untuk menunjukkan
dasar yang dimiliki nomor, dengan menulis nilai dasar dengan nomor
4. Bilangan Heksadesimal
Menurut George David Birkhoff (1789), heksadesimal atau disingkat heksa
adalah sistem nomor yang digunakan oleh berbasis 16. Dengan kata lain, Oktal
memiliki 16 angka yang berbeda (0 sampai dengan 9, 10 s/d 15) karena notasi sisa
10 s/d 15 tidak bisa dituliskan, maka disingkat menjadi 10=A, 11=B, 12=C, 13=D,
14=E, 15=F. Jadi angka desimal yaitu (0,1,2,3,4,5,6,7,8,9,A,B,C,D,E,F). Notasi
yang digunakan dalam sistem digital adalah saat menulis bilangan biner perlu
menandakan bahwa nomor heksa (basis 16), misalnya, kita mengambil nilai 7F.
Heksadesimal atau sistem bilangan basis 16 adalah sebuah sistem bilangan
yang menggunakan 16 simbol. Berbeda dengan sistem bilangan desimal, simbol
yang digunakan dari sistem ini adalah angka 0 sampai 9, ditambah dengan 6 simbol
lainnya dengan menggunakan huruf A hingga F. Sistem bilangan ini digunakan
untuk menampilkan nilai alamat memori dalam pemrograman computer.

3.3 Prosedur Praktikum


1. Lakukan tahapan konversi bilangan pada konversi sistem bilangan
2. Lakukan analisis prosedur proses konversi sistem bilangan
3. Buat ulasan analisis dan kesimpulan praktikum
19

3.4 Praktikum
1. Ubahlah bilangan-bilangan berikut menjadi basis biner ke berbagai jenis basis
bilangan lainnya
a. 101110111011(2) = 5674(8)
Penyelesaian :
101 | 110 | 111 | 011
=5 6 7 3 (8)

b. 011011101101(2) = 1773(10)
Penyelesaian :
(1. 20 ) + (0. 21 ) + (1. 22 ) + (1. 23 ) + (1. 24 ) + (1. 25 ) + (1. 26 ) + (1. 27 ) +
(0. 28 ) + (1. 29 ) + (1. 210 ) + (0. 211 )
= 1773(10)
c. 10001101(2) = 8𝐷(16)
Penyelesaian :
1000 | 1101
= 8𝐷(16)
d. 11011011(2) = 𝐷𝐵(16)
Penyelesaian :
1101 | 1011
= 𝐷𝐵(16)

2. Ubahlah bilangan-bilangan berikut menjadi basis oktal ke berbagai jenis basis


bilangan lainnya
a. 101110101(8) = 565(2)
Penyelesaian :
101 | 110 | 101
= 565(2)
b. 152(8) = 106(10)
Penyelesaian :
(2. 80 ) + (5. 81 ) + (1. 82 )
= 106(10)
20

c. 236(8) = 9𝐸(16)
Penyelesaian :
= 2 3 6
= 010 011 110
= 0 | 1001 | 1110
= 9𝐸(16)
d. 456(8) = 12𝐸(16)
= 4 5 6
= 100 101 110
= 1 | 0010 | 1110
= 12𝐸(16)

3. Ubahlah bilangan-bilangan berikut menjadi basis desimal ke berbagai jenis basis


bilangan lainnya
a. 150(10) = 10010110(2)

b. 192(10) = 300(8)
192
8 0
24
8 3 0

c. 267(10) = 10𝐵(16)
267
16 11
16
16 1 0

d. . 579(10) = 243(16)
579
16 3
36
16 2 4
21

4. Ubahlah bilangan-bilangan berikut menjadi basis heksadesimal ke berbagai jenis


basis bilangan lainnya
a. 150(16) = 10010110(2)
1(16) = 0001(2)
5(16) = 0101(2)
0(16) = 0000(2)
b. 192(16) = 622(8)
(2. 160 ) + (9. 161 ) + (1. 162 )
= 402
402
8 2
50
8 6 2

c. 267(16) = 615(10)
(7. 160 ) + (6. 161 ) + (2. 162 )
= 615
d. 579(16) = 10101111001(2)
(9. 160 ) + (7. 161 ) + (5. 162 )
= 1401
1401
2 1
700
2 0
350
2 0
175
2 87 1
2 43 1
2 21 1
2 10 1
2 0
5
2 2 1
2 0
1

3.5 Analisa Data


1. Konversi Bilangan Biner
a. Konversi bilangan biner ke bilangan oktal
b. Konversi bilangan biner ke bilangan desimal
c. Konversi bilangan biner ke bilangan heksadesimal
d. Konversi bilangan biner ke bilangan heksadesimal
22

2. Konversi Bilangan Oktal


a. Konversi bilangan oktal ke bilangan biner
b. Konversi bilangan oktal ke bilangan desimal
c. Konversi bilangan oktal ke bilangan heksadesimal
d. Konversi bilangan oktal ke bilangan heksadesimal

3. Konversi Bilangan Desimal


a. Konversi bilangan desimal ke bilangan biner
b. Konversi bilangan desimal ke bilangan oktal
c. Konversi bilangan desimal ke bilangan heksadesimal
d. Konversi bilangan desimal ke bilangan biner

4. Konversi Bilangan Heksadesimal


a. Konversi bilangan heksadesimal ke bilangan biner
b. Konversi bilangan heksadesimal ke bilangan oktal
c. Konversi bilangan heksadesimal ke bilangan decimal
d. Konversi bilangan heksadesimal ke bilangan biner

3.6 Kesimpulan
Sistem bilangan (number system) adalah suatu cara untuk mewakili besaran
dari suatu item fisik. Bilangan Desimal adalah bilangan yang menggunakan
bilangan dasar 10, angka mulai 0 sampai 9 berturut-turut. Biner adalah sistem
nomor yang digunakan oleh perangkat digital seperti komputer, pemutar cd, dll
Biner berbasis 2, tidak seperti menghitung sistem desimal yang Basis 10 (desimal).
Oktal adalah sistem nomor yang digunakan oleh berbasis 8. Dengan kata lain, Oktal
memiliki 8 angka yang berbeda (0 sampai dengan 7) untuk menunjukkan nilai, tidak
seperti angka (0,1,2,3,4,5,6,7). Heksadesimal atau disingkat heksa adalah sistem
nomor yang digunakan oleh berbasis 16.
LEMBAR PENGESAHAN

JUDUL : SISTEM BILANGAN


NAMA : NONI FAUZIA RAHMADANI
NIM : 0701222062
PROGRAM STUDI : ILMU KOMPUTER

Medan, November 2023


Menyetujui,

Asisten Laboratorium

Noni Fauzia Rahmadani

Mengetahui,

Laboran

Muhammad Fahri Syuhada, S.Kom

17

Anda mungkin juga menyukai