Anda di halaman 1dari 13

Laporan Praktikum

Elektronika Fisis I

PENGENALAN KOMPONEN DAN ALAT UKUR LISTRIK

DISUSUN OLEH

NAMA : MISDA
NIM : H021211074
KELOMPOK : III (TIGA)
TANGGAL PRAKTIKUM : 23 SEPTEMBER 2022
ASISTEN : EMAR MOKIMAN KALA’ TAGARI

LABORATORIUM ELEKTRONIKA DAN INSTRUMENTASI


DEPARTEMEN FISIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2022
BAB I
PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang


Pada zaman yang sudah serba canggih seperti yang kita alami saat ini sangat
banyak sekali orang yang tidak bisa lagi menggunakan alat ukur listrik multimeter
sebagaimana mestinya, padahal fungsi dan kegunaan dari multimeter itu sendiri
bisa diterapkan dalam kehidupan sehari-hari di rumah pada peralatan-peralatan
elektronika yang dipergunakan, seperti kipas angin, mixer, blender, dan lain-
lainnya. Multimeter merupakan alat ukur listrik yang banyak digunakan oleh teknisi
di laboratorium dan bengkel lektronika. Fungsi utama dari multimeter ini ialah
mengukur resistansi, kapasitansi, arus listrik, tegangan AC maupun DC, menguji
baik atau tidaknya suatu komponen, mengetahui sambungan rangkaian, dan
sebagainya. alam kehidupan sehari hari, kita sering mendengar yang namanya arus,
tegangan, resistor dan lain lain. Hal ini sangat berkaitan erat dengan kehidupan kita
karena berhubungan dengan elektronika yang selalu kita jumpai. Selain itu, kita juga
menerapkan peralatan elektronika beserta komponen pendukungnya agar
mempermudah kegiatan manusia, Salah satunya yang ada pada rangkaian listrik pada
rumah kita yang teraliri oleh arus listrik. Arus dapat terjadi jika terdapat suatu
perpindahan dalam satuan penampang atau dapat didefinisikan sebagai perpindahan
muatan yang melewati sebuah penampang per satuan waktu. Arus listrik ini merupakan
sebuah aliran yang terjadi akibat jumlah muatan listrik yang mengalir dari satu titik ke titik
lain dalam suatu rangkaian tiap satuan waktu. Arus listrik terjadi karena akibat dari adanya
beda potensial atau tegangan pada media penghantar listrik di dua titik. Arus listrik ini
merupakan aliran partikel partikel bermuatan positif dan sesungguhnya elektron
elektronnya bermuatan negatif. [1].
Oleh karena itu, praktikum ini dilakukan agar praktikan mampu
menggunakan alat–alat ukur listrik seperti amperemeter, voltmeter, dan multimeter
untuk mengukur besaran–besaran elektronik yang diperlukan, mampu menggunakan
osiloskop untuk berbagai pengukuran, dapat menggunakan berbagai komponen listrik
serta dapat memahami dan mengerti cara mengukur pembebanan catu daya.
I.2 Ruang Lingkup
Hal-hal yang membatasi kegiatan praktikum ini yaitu melakukan
pengukuran dengan alat-alat ukur amperemeter, voltmeter, dan multimeter untuk
mengukur besaran-besaran elektronik, kemudian osiloskop untuk berbagai
pengukuran, dan juga pembebanan pada catu daya, serta pengukuran waktu RC
pada pengisian dan pengosongan kapasitor.
I.3 Tujuan Praktikum
Tujuan dilakukan praktikum ini yaitu:
1. Mampu menggunakan alat–alat ukur seperti amperemeter, voltmeter, dan
multimeter untuk mengukur besaran–besaran elektronik yang diperlukan.

2. Mampu menggunakan osiloskop untuk berbagai pengukuran.

3. Mampu menggunakan berbagai komponen listrik

4. Memahami dan mengerti cara mengukur pembebanan catu daya.

5. Mengukur waktu RC pada pengisian dan pengosongan kapasitor.


BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

II.1 Komponen Elektronika


II.1.1 Resistor
Resistor adalah komponen Elektronika Pasif yang memiliki nilai resistansi
atau hambatan tertentu yang berfungsi untuk membatasi dan mengatur arus listrik
dalam suatu rangkaian Elektronika. Resistor atau dalam bahasa Indonesia sering
disebut dengan Hambatan atau Tahanan dan biasanya disingkat dengan Huruf "R".
Satuan Hambatan atau Resistansi Resistor adalah Ohm dengan simbol Fungsi-
fungsi Resistor di dalam Rangkaian Elektronika diantaranya adalah sebagai sebagai
pembatas arus listrik, sebagai pengatur arus listrik, sebagai pembagi tegangan
listrik, dan sebagai penurun tegangan listrik.

II.1.2 Kapasitor
Kapasitor (Capacitor) atau disebut juga dengan Kondensator (Condensator)
adalah Komponen Elektronika Pasif yang dapat menyimpan muatan listrik dalam
waktu sementara dengan satuan kapasitansinya adalah Farad. Satuan Kapasitor
tersebut diambil dari nama penemunya yaitu Michael Faraday (1791-1867) yang
berasal dari Inggris. Namun Farad adalah satuan yang sangat besar, oleh karena itu
pada umumnya Kapasitor yang digunakan dalam peralatan Elektronika adalah
satuan Farad yang dikecilkan menjadi pikoFarad, NanoFarad dan MicroFarad.
Kapasitor merupakan Komponen Elektronika yang terdiri dari 2 pelat konduktor
yang pada umumnya adalah terbuat dari logam dan sebuah Isolator diantaranya
sebagai pemisah. Dalam Rangkaian Elektronika, Kapasitor disingkat dengan huruf
"C".
Pada Peralatan Elektronika, Kapasitor merupakan salah satu jenis
Komponen Elektronika yang paling sering digunakan. Hal ini dikarenakan
Kapasitor memiliki banyak fungsi sehingga hampir setiap Rangkaian Elektronika
memerlukannya. beberapa fungsi daripada Kapasitor dalam Rangkaian Elektronika
yaitu sebagai penyimpan arus atau tegangan listrik, sebagaikonduktor yang dapat
melewatkan arus AC, sebagai Isolator yang menghambat arus DC, sebagai Filter
dalam Rangkaian Power Supply (Catu Daya), sebagai Kopling, sebagai Pembangkit
Frekuensi dalam Rangkaian Osilator, sebagai Penggeser Fasa, dan sebagai pemilih
gelombang frekuensi (Kapasitor Variabel yang digabungkan dengan Spul Antena
dan Osilator). Berdasarkan bahan Isolator dan nilainya. Kapasitor dapat dibagi
menjadi 2 Jenis yaitu Kapasitor Nilai Tetap dan Kapasitor Variabel.

II.2.3 Induktor
Induktor atau dikenal juga dengan Coil adalah Komponen Elektronika Pasif
yang terdiri dari susunan lilitan Kawat yang membentuk sebuah Kumparan. Pada
dasarnya, Induktor dapat menimbulkan Medan Magnet jika dialiri oleh Arus
Listrik. Medan Magnet yang ditimbulkan tersebut dapat menyimpan energi dalam
waktu yang relatif singkat. Kemampuan Induktor atau Coil dalam menyimpan
Energi Magnet disebut dengan Induktansi yang satuan unitnya adalah Henry (H).
SatuanHenry pada umumnya terlalu besar untuk Komponen Induktor yang terdapat
di Rangkaian Elektronika. Oleh Karena itu, Satuan-satuan yang merupakan turunan
dari Henry digunakan untuk menyatakan kemampuan induktansi sebuah Induktor
atau Coil. Satuan-satuan turunan dari Henry tersebut diantaranya adalah. milihenry
(mH) dan microhenry (H). Simbol yang digunakan untuk melambangkan Induktor
dalam Rangkaian Elektronika adalah huruf "L".Fungsi-fungsi Induktor atau Coil
diantaranya adalah dapat menyimpan arus listrik dalam medan magnet, menapis
(Filter) Frekuensi tertentu. Menahan arus bolak-balik (AC), meneruskan arus searah
(DC) dan pembangkit getaran serta melipatgandakan tegangan. Induktor atau Coil
ini pada umumnya diaplikasikan sebagai Filter dalam Rangkaian yang berkaitan
dengan Frekuensi, Transformator (Transformer), Motor Listrik, Solenoid, Relay,
Speaker dan Microphone. Berdasarkan bentuk dan bahan inti-nya, Induktor dapat
dibagi menjadi beberapa jenis, diantaranya adalah Air Core Inductor yang
menggunakan Udara sebagai Intinya, Iron Core Inductor yang menggunakan bahan
Besi sebagai Intinya, Ferrite Core Inductor yang menggunakan bahan Ferit sebagai
Intinya, Torroidal Core Inductor yang Menggunakan Inti yang berbentuk O Ring
(bentuk Donat), Laminated Core Induction yang menggunakan Inti yang terdiri dari
beberapa lapis lempengan logamyang ditempelkan secara paralel. Masing-masing
lempengan logam diberikan Isolator. Dan Variable Inductor yaitu Induktor yang
nilai induktansinya dapat diatur sesuai dengan keinginan. Inti dari VariableInductor
pada umumnya terbuat dari bahan Ferit yang dapat diputar-putar. Adapun simbol
dari jenis-jenis inductor ditunjukkan pada gambar

Gambar 3.1 Jenis Jenis Induktor

II.2.4 Dioda
Dioda atau dalam bahasa Inggris disebut dengan Diode adalah komponen
elektronika yang dapat menghantarkan arus listrik ke satu arah saja. Jika arah
arusnya terbalik, maka Dioda akan menghambat arus listrik tersebut. Karena
sifatnya yang dapat menghantarkan arus listrik ke satu arah (forward bias) dan
menghambat arus listrik dari arah sebaliknya (reverse bias), dioda yang terbuat dari
bahan semikonduktor ini sering digunakan sebagai penyearah bentuk gelombang
(wave rectifier) dalam pencatu daya dan detektor radio. Dioda juga sering
digunakan pada rangkaian-rangkaian listrik dan elektronika yang memerlukan hasil
satu arah". Bahan semikonduktor yang sering digunakan untuk membuat Dioda
adalaah bahan Silikon (Si) dan bahan Germanium (Ce).
II.2.5 Transistor
Transistor adalah komponen elektronika yang terbuat dari bahan semikonduktor
dan mempunyai tiga elektroda (triode) yaitu dasar (basis), pengumpul (kolektor)
dan pemancar (emitor). Dengan ketiga elektroda (terminal) tersebut, tegangan atau
arus yang dipasang di satu terminalnya mengatur arus yang lebih besar yang melalui
2 terminal lainnya. Transistor berasal dari perpaduan dua kata, yakni "transfer"
yang artinya pemindahan dan "resistor yang berarti penghambat. Dengan demikian
transistor dapat diartikan sebagai suatu pemindahan atau peralihan bahan setengah
penghantar menjadi penghantar pada suhu atau keadaan tertentu [2].
DAFTAR PUSTAKA
[1]
[2] Islahudin, dkk, “Pelatihan merangkai Komponen Rangkaian Listrik Dengan
Metode ‘DEBU’ (Demonstrasi, Bahas, dan Unjuk Kerja) Bagi Guru Fisika di
Desa Aik Dareq, Kecamatan Batukliang, Lombok Tengah Tahun 2019”. Jurnal
Pengabdian Masyarakat Berkemajuan, Vol. 2 No. 2 : 33- 35. 2019.
[3]
[4]
[5]

Darmawi, A., & Yulianto, B. “Penggunaan Alat Ukur pada Mesin mesin Industri Tekstil
Sebagai Standar Parameter Kinerja Mesin”. JurnalTekstil: Jurnal Keilmuan dan
Aplikasi Bidang Tekstil dan Manajemen Industri, Vol. 5 No. 1 :818. 2022.

Anda mungkin juga menyukai