Anda di halaman 1dari 38

.

A.

PENDAHULUAN
Latar Belakang

Listrik merupakan kebutuhan manusia yang sangat penting dalam kehidupannya. Tanpa bantuan
dari arus listrik alat-alat elektronik tidak akan bisa menjalankan fungsinya. Terkadang manusia tidak
sadar akan keberadaan listrik dengan inderanya, baik untuk muatan maupun untuk medan listriknya.
Oleh sebab itu, barupada akhir abad ke-18 hal-hal mengenai listrik diteliti. Sekarang ini listrik
menjadi sesuatu yang sangat penting dalam kehidupan sehari-hari untuk digunakan sumber tenaga,
misalnya untuk lampu, mesin listrik, telepon, alat-alat listrik, radio, dan komputer.
Perkembangan dunia elektronika berkembang dengan pesat seiring dengan berjalannya waktu.
Banyak barang baru yang dapatdibuat untuk mempermudah pekerjaan manusia. Dahulu semua
pekerjaan manusia dikerjakan secara manual, kini dengan adanya rangkaian elektronika digital
pekerjaan yang dilakukan menjadi lebih mudah dan efisien. Karena kemajuan dalam teori dan praktik,
Elektronika Digital memberikan kemudahan dalam mendapatkan performansi dalam sistem dinamik,
mempertinggi kualitas, dan menurunkan biaya produksi, mempertinggi laju produksi, meniadakan
pekerjaan-pekerjaan rutin dan membosankan yangharus dikerjakan oleh manusia, dan lain sebagainya,
maka sebagian besar insinyur dan ilmuwan sekarang harus mempunyai pemahaman yang baik dalam
bidang ini.
Semakin cepatnya perkembangan teknologi dan tingginya tingkat persaingan dalam dunia usaha,
merupakan sebuah tantangan yang harus dihadapi oleh semua pihak, terutama dalam dunia industri
yang tidak bisa lepas dari teknologi elektronika dan informasi. Perubahan serta perkembangan yang
sudah dicapai seperti otomatisasi dan komputerisasi telah sedemikian cepatnya dan menuntut
kalangan industri serta para praktisi yang berkecimpung didalamnya untuk lebih siap menghadapi
kemajuan yang ada.

B. Tujuan Praktikum
Mahasiswa dapat mengenal nama, bentuk, simbol, fungsi, dan prinsip kerja atau defenisi dari
beberapa komponen dan peralatan elektronika.

II. TINJAUAN PUSATAKA


Elektronika adalah ilmu yang mempelajari alat listrik arus lemah yang dioperasikan dengan cara
mengontrol aliran elektron atau partikel bermuatan listrikdalam suatu alat seperti komputer, peralatan
elektronik, termokopel, semikonduktor, dan lain sebagainya. Ilmu yang mempelajari alat-alat seperti
ini merupakan cabang dari ilmu fisika, sementara bentuk desain dan pembuatan sirkuit elektroniknya
adalah bagian dari teknik elektro, teknik komputer, dan ilmu/teknik elektronika dan instrumentasi
(Mikarajuddin, 2008).
Komponen elektronika berupa sebuah alat berupa benda yang menjadi bagian pendukung suatu
rangkaian elektronik yang dapat bekerja sesuai dengan kegunaannya. Mulai dari yang menempel
langsung pada papan rangkaian baik berupa PCB, CCB, Protoboard maupunVeroboard dengan cara
disolder atau tidak menempel langsung pada papan rangkaian (dengan alat penghubung lain, misalnya
kabel). Komponen elektronika ini terdiri dari satu atau lebih bahan elektronika, yang terdiri dari satu

atau beberapa unsur materi dan jika disatukan, untuk desain rangkaian yang diinginkan dapat
berfungsi sesuai dengan fungsi masing-masing komponen, ada yang untuk mengatur arus dan
tegangan, meratakan arus, menyekat arus, memperkuat sinyal arus dan masih banyak fungsi lainnya
(Kamajaya, 2007)..
Bahan-bahan komponen elektronika yaitu bahan-bahan yang menentukan kinerja (performance)
dari peralatan/ komponen listrik-elektronika dan system insulasinya, seperti dalam membangkitkan,
mentransmisikan, menyearahkan, memperkuat, dan memodulasi sinyal listrik. Dalam bekerjanya
peralatan dan komponen listrik/elektronika, bahan-bahan tersebut mengalami medan listrik/ medan
magnet (Basuki, 2009).

III.

PROSEDUR PERCOBAAN

A. Waktu dan Tempat


Praktikum Pengenalan Kompenen dan Peralatan Elektronika ini dilakukan pada hari Jumat, tanggal
23 Desember 2011, berlangsung dari pukul 14.20 sampai 16.00 WIB di Laboratorium Fisika Dasar
Fakultas Pertanian Jurusan Teknik Pertanian Unsyiah.

A. Alat dan Bahan


Alat dan bahan yang digunakan dalam praktikum ini:
Alat :
1.

Komponen pasif yakni resistor, kapasitor, induktor, dan transformator

2.

Komponen aktif yakni diode dan transistor dengan berbagai jenis

3.

Multitester

4.

Project board

5.

Catu daya

6. Alat tulis

Bahan : -

B.

Cara Kerja

1.

Pengukuran resistansi/tahanan resistor

a.

Diset multitester pada saklar pemilih pengukur resistansi (Ohm)

b. Dipilh salah satu ukuran pada ohm-meter (x1, x10, x100, x1k, 10k), ukuran yang dipilih harus
sesuai/berada dalam jangkauan nilai resistor yang akan diukur. Jelaskan mengapa harus berada pada
jangkauan, bagaimana efeknya bila di set lebih rendah atau lebih tinggi dari nilai jangkauan!
c. Dilakukan pengukuran nol (zero adjusment) setiap kali akan melakukan pengukuran, jelaskan
mengapa!
d.

Diukur nilai tahanan, lalu bandingkan dengan hasil perhitungan berdasarkan kode warna.

2.

Pengukuran tegangan

a. Diset multitester pada saklar pemilih DC-V untuk pengukuran tegangan searah dan AC-V untuk
tegangan bolak balik. Jangan sampai terbalik antara pemilih saklar DC-V dan AC-V karena dapat
berakibat fatal.
b. Diset nilai pengukuran pada jangkauan/range nilai yang lebih tinggi dari nilai tegangan yang akan
diukur.
c. Ditempatkan kabel tester merah untuk aliran positif (+) dan kabel tester hitam untuk aliran
negative (-) untuk pengukuran tegangan searah DC-V. jangan terbalik, mengapa!
d. Apakah prinsip ini berlaku untuk pengukuran tegangan bolak-balik (AC-V).
3.

Pengetesan kapasitor

a.

Dipilih saklar pada pemilih ohm-meter

b. Dihubungkan/digabungkan kedua kaki kapasitor, lalu lepaskan lagi. Apa tujuannya penggabungan
kaki kapasitor tersebut!
c. Dihubungkan kabel tester pada kedua kaki kapasitor. Diperhatikan apakah jarum pada multimeter
bergerak pada nilai tertentu! Jika jarum bergerak dan kembali lagi ke posisi awal, maka kapasitor
dalam keadaan baik dapat dipakai. Bilamana kapasitor tersebut rusak, lihat pada pergerakan jarum
multimeter!

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN


A.

Data hasil pengamatan

Pengenalan Komponen Pasif


1.

Resistor tetap (fixed resistor)

a.

Fungsi : untuk menghambat arus listrik yang mengalir dalam suatu rangkaian.

b.

Simbol/lambang dalam rangkaian :

2.

Resistor tidak tetap (variable resistor)

a.

Fungsi : untuk mengatur besar kecilnya hambatan yang diberikan pada sebuah rangkaian.

b.

Jenis/macam : potensiomer, trimpot, multitum.

c.

Simbol/lambang dalam rangkaian :

3.

Kapasitor

a. Fungsi/definisi : menyimpan energi/muatan listrik dengan cara mengumpulkan ketidaksambungan


di muatan listrik.
b.

Simbol/lambang dalam rangkaian :

4.

Induktor

a.

Fungsi/definisi : untuk menyimpan arus dengan media kumparan/medan magnet.

b.

Simbol/lambang dalam rangkaian :

5. Transformator
a. Fungsi/definisi : komoponen elektronik yang dapat mengubah taraf suatu tegangan AC ke taraf
yang lain.
b.

Simbol/lambang dalam rangkaian :

Pengenalan Komponen Aktif


1. Transistor
a. Fungsi/definisi : semikonduktor yang dapat dipakai sebagai penguat arus pemutus/penyambung
dan stabilisasi tegangan.
b.

Simbol/lambang dalam rangkaian :

c.

Jenis transistor :

1.

PNP (positif negatif positif)

2.

NPN (negatif positif negatif)

3.

Kaki-kaki pada transistor :

E (Emiter)
B (Basic)
C (Collector)

2.

Dioda

a.

Fungsi/definisi : komponen aktif yang berguna untuk penyearah arus.

b.

Simbol/lambang dalam rangkaian :

Dioda terdiri atas:


1.

Dioda cahaya

a.

Fungsi/definisi : untuk penyearah arus sebagai inductor cahaya.

b.

Simbol/lambang dalam rangkaian :

2.

Dioda foto

Fungsi/definisi : untuk mendeteksi cahaya.


3.

Dioda laser

a. Fungsi/definisi : penyearah arus pada sensor cahaya, medianya menggunakan konduktor terhadap
dioda pemancaran cahaya.
b.

Simbol/lambang dalam rangkaian :

4.

Dioda zener

a. Fungsi/definisi : untuk mengalirkan arus yang arahnya belawanan, jika tegangan yang diberikan
melewati tegangan tembus.
b.

Simbol/lambang dalam rangkaian :

Pengenalan Alat Bantu


1.

Project Board / Vero Board

Fungsi/definisi : untuk menyusun rantai-rantai komponen aktif dan pasif.

2.

Multimeter / Multitester / AVO Meter

Fungsi/definisi : untuk mengukur tegangan, kuat arus, dan hambatan.

C.

Pembahasan

Resistor adalah komponen dasar elektronika yang digunakan untuk membatasi jumlah arus yang
mengalir dalam satu rangkaian. Sesuai dengan namanya resistor bersifat resistif dan umumnya terbuat
dari bahan karbon . Dari hukum Ohms diketahui, resistansi berbanding terbalik dengan jumlah arus
yang mengalir melaluinya. Satuan resistansi dari suatu resistor disebut Ohm atau dilambangkan
dengan simbol (Omega).
Kapasitor dikenal juga dengan nama kondensator. Kapasitor adalah salah satu komponen elektronika
pasif yang strukturnya terdiri dari dua buah plat yang sejajar dan saling tersekat oleh bahan dielektrik.
Nama kapasitor diambil dari bahan dielektrik yang digunakan, contohnya kapasitor mika, berarti
kapasitor itu terbuat dari bahan mika, kapasitor keramik, berarti kapasitor tersebut terbuat dari bahan
keramik. Keramik, mika dan lain-lain itu adalah bahan dielektriknya. Fungsi dari kapasitor adalah
untuk menyimpan energy listrik untuk beberapa lama. Kemampuan menyimpan energy listrik suatu
kapasitor disebut dengan kapasitansi atau kapasitas dan dinyatakan dengan satuan Farad. Fungsi
kapasitor adalah menahan atau menyimpan arus searah dan meneruskan arus bolak balik. Kapasitor
juga berfungsi menahan frekuensi rendah dan melewatkan frekuensi tinggi.
Fungsi utama dari induktor di dalam suatu rangkaian adalah untuk melawan fluktuasi arus yang
melewatinya. Aplikasinya pada rangkaian DC salah satunya adalah untuk menghasilkan tegangan DC
yang konstan terhadap fluktuasi beban arus. Pada aplikasi rangkaian AC, salah satu gunanya adalah
bisa untuk meredam perubahan fluktuasi arus yang tidak dinginkan. Akan lebih banyak lagi fungsi
dari induktor yang bisa diaplikasikan pada rangkaian filter, tuner dan sebagainya.
Trafo atau transformator merupakan komponen elektromagnet yang dapat mengubah taraf suatu
tegangan AC ke taraf yang lain. Atau suatu komponen yang berfungsi untuk
memenghubungkan/mentransfer energi listrik dari satu rangkaian kerangkaian listrik lain secara tidak
langsung (melalui induksi listrik).

B. Analisa Data
Menentukan nilai resistansi resistor
Nama Cincin Cincin 1 Cincin 2 Cincin 3 Cincin 4
Hitam 0 0 1
Coklat

1 1 10

Merah

2 2 102

Jingga 3 3 103
Kuning 4 4 104

Hijau 5 5 105
Biru 6 6 106
Ungu

7 7 107

Abu Abu 8 8 108


Putih 9 9 109
Emas

10 -1 5 %

Perak

10 -2 10 %

Tanpa Warna

Contoh:
Cincin 1 (coklat) = 1
Cincin 2 (ungu) = 7
Cincin 3 (merah) = 102
Cincin 4 (emas) = 5%
Jadi, nilai resistor tersebut adalah:
Rmaks

= 17 x 102 + (5% x 1700)

= 1700 + 85
= 1785

Rmin

= 17 x 102 - (5% x 1700)

= 1700 - 85
= 1615

V. PENUTUP
A.

Kesimpulan

Adapun kesimpulan yang dapat diambil dari hasil percobaan di atas adalah sebagai berikut:
1. Barang-barang elektronik tersusun atas suatu rangkaian elektronik yang merupakan beberapa
komponen seperti resistor, kondensator, induktor, travo, transistor, dan dioda.
2. Nilai dari sebuah resistor dapat diketahui dengan cara melihat cincin warna yang terdapat pada
sebuah resistor dengan menghitung secara manual.
3.

Komponen elektronika dirangkai pada suatu alat yang dinamakan project board.

4. Komponen-komponen elektronika memiliki masing-masing fungsi yang berbeda-beda dimana


komponen ini adalah sebagai pengatur kerja suatu alat elektronik.

B.

Saran

Semoga laboratorium fisika dasar bias lebih maju dan sukses untuk kedepannya terutama pada
kelengkapan alat-alat prakraktikum, amin.

DAFTAR PUSTAKA
Basuki. 2009. Diktat Kuliah Bahan-bahan Listrik. Banda Aceh: Universitas Syiah

Kuala.

Kamajaya. 2007. Fisika 1 untuk SMA kelas X. Jakarta: Erlangga.


Mikarajuddin. 2008. IPA Fisika Jilid 1. Jakarta: Esis.
1111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111

laporan elektronika http://nanoyuliadi.blogspot.co.id/2012/05/laporan-elektronika.html


I. PENDAHULUAN
A.

Latar Belakang

Manusia tidak dapat melihat, merasa, dan mencium atau menyadari keberadaan listrik dengan
inderanya, baik untuk muatan maupun untuk medan listriknya. Oleh sebab itu, baru pada akhir abad
ke-18 hal-hal mengenai listrik diteliti. Sekarang ini listrik menjadi sesuatu yang sangat penting dalam
kehidupan sehari-hari untuk digunakan sumber tenaga, misalnya untuk lampu, mesin listrik, telepon,
alat-alat listrik, radio, dan komputer.
Pada awal abad ini pemakaian listrik dalam berbagai bidang kehidupan mulai berkembang dengan
pesat, apalagi setelah transistor ditemukan. Dengan ditemukannya transistor, jalan untuk
pengembangan elektronika semakin terbuka dan sampai sekarang teknik semikonduktor yang dipakai
dalam transistor masih terus berkembang sehingga menghasilkan elektronika yang semakin canggih,
semakin kecil, dan semakin murah. Inti dari semua alat elektronik masih tetap, yaitu transistortransistor, walaupun sekarang sudah ada IC yang merupakan rangkaian dan banyak transistor dalam
IC.
Dalam tahun-tahun terakhir, elektronika telah digunakan secara luas dalam banyak bidang ilmu
pengetahuan dan teknologi dan tidak dapat dipisahkan dari kehidupan modern. Pada era globalisasi
ini, kemajuan teknologi dan komunikasi berkembang dengan pesat. Para peneliti berlomba-lomba
dalam menciptakan sebuah teknologi canggih. Teknologi canggih itu berupa barang-barang elektronik
yang memudahkan kita dalam melakukan sesuatu. Sebagai contoh, televise sekarang dapat digunakan
untuk berinternet, lalu alat multimedia yang dapat dibawa kemana-mana yang disebut portable
smartphone, dan masih banyak lagi.
Pemahaman tentang elektronika sangat penting, salah satunya adalah focus dengan elektronika dasar
yang dititikberatkan pada berbagai komponen dan rangkaian. Dengan praktikum ini, kita mungkin
bisa mendapatkan basis/fondasi dalam memahami elektronika.
B.

Tujuan Praktikum

Mahasiswa dapat mengenal nama, bentuk, simbol, fungsi, dan prinsip kerja atau defenisi dari
beberapa komponen dan peralatan elektronika.

II.

TINJAUAN PUSTAKA

Elektronika adalah cabang ilmu pengetahuan dan teknologi yang mempelajari teori dan penggunaan
kelas peralatan dimana terjadi penyaluran electron lewat hampa, gas, atau semikonduktor. Tabungtabung hampa, tabung berisi gas, transistor, dan sebagainya merupakan contoh dari alat-alat tersebut
dan dikenal sebagai peralatan elektronika. Gerakan electron dari alat-alat ini biasanya dikendalikan
oleh penggunaan medan listrik (Chattopadyay, 1989).
Bahan-bahan komponen elektronika yaitu bahan-bahan yang menentukan kinerja (performance) dari
peralatan/ komponen listrik-elektronika dan sistem insulasinya, seperti dalam membangkitkan,
mentransmisikan, menyearahkan, memperkuat, dan memodulasi sinyal listrik. Dalam bekerjanya
peralatan dan komponen listrik/elektronika, bahan-bahan tersebut mengalami medan listrik/ medan
magnet (Basuki, 2009).
Barang-barang elektronik tersusun atas sebuah sistem rangkaian elektronika yang merupakan satukesatuan dari beberapa komponen kecil elektronika, contohnyaseperti resistor, resistor variabel,
kondensator, dioda, transistor, IC, dan lain-lain.Komponen-komponen itu merupakan komponen
pelengkap dari terciptanya sebuah barang elektronik (Siregar, 2004).
Selama beberapa decade terakhir, kemajuan elektronika telah berkembang pesat dan saat ini dapat
dikelompokkan kedalam dua cabang yang sangatluas. Cabang elektronika yang berhubungan dengan
aliran electron dalam hampa, gas, atau benda padat dinamakan elektronika fisika. Sebaliknya, cabang
yang berkaitan dengan perencanaan, pengembangan, dan penggunaan peralatan elektonika dinamakan
teknik elektronika (Blocher, 2004).
III. PROSEDUR PERCOBAAN
A.

WaktudanTempat

Praktikum Pengenalan Kompenen dan Peralatan Elektronika ini dilakukan pada hari Senin, tanggal 26
Desember 2011, berlangsung dari pukul 10.00 sampai 12.00 WIB di Laboratorium Fisika Dasar
Fakultas Pertanian Jurusan Teknolohi Hasil Pertanian Unsyiah.
B.

Alat dan Bahan

1.

Komponen pasif yakni resistor, kapasitor, induktor, dan transformator

2.

Komponen aktif yakni diode dan transistor dengan berbagaijenis

3. Alat tul

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Pembahasan
1.

PengenalanKomponenPasif

1.

Resistor tetap (fixed resistor)

Fungsinya adalah untuk menghambat arus listrik yang mengalir di dalam rangkaian.
2.

Resistor tidaktetap (variable resistor)

Fungsinya adalah untuk mengatur besar kecilnya hambatan yang diberikan dalam sebuah rangkaian.
3.

Kapasitor

Fungsinya adalah untuk menyimpan energy atau muatan listrik dengan caramenyimpulkan ketidak
seimbangan di muatanlistrik.
4.

Induktor

Fungsinya adalah untuk menyimpan arus dengan media kumparan atau medan magnet.
5. Transformator
Merupakan komponen elektronik yang dapat mengubah taraf suatu tegangan AC ketaraf tegangan
yang lain.
2.

Pengenalan Komponen Aktif

1. Transistor
Merupakan semikonduktor yang digunakan sebagai penguat, sebagai sirkuit pemutus dan
penyambung, dan stabilisasi tegangan.
2.

Dioda

Merupakan komponen aktif yang berguna sebagai penyearah arus.


1.

Dioda cahaya
Berfungsi sebagai penyearah arus den ganin dikator cahaya.

2.

Dioda foto
Berfungsi untuk mendeteksi cahaya.

3.

Dioda laser.

Berfungsi sebagai penyearah arus pada sensor cahaya dengan media konduktor.
4.

Dioda zener

Berfungsi untuk mengalirkan arus ke arah yang berlawanan jika tegangan yang diberikan melewati
tegangan tembus.
3.

Pengenalan Alat Bantu

1.

Project Board/ Vero Board

Berfungsi untuk merangkai rangkaian elektronika.

2.

Multimeter/ Multitester/ AVO meter

Berfungsi untuk membaca arus, tegangan, dan hambatan.

V.

PENUTUP

A.

Kesimpulan

Kesimpulan yang dapat ditarik dari praktikum ini adalah sebagai berikut:
1. Barang-barang elektronik tersusun atas suatu rangkai anelektronik yang merupakan beberapa
komponen seperti resistor, kondensator, induktor, travo, transistor, dan dioda.
2.

Cincin warna pada resistor dapat digunakan untuk mencari besar hambat anlistrik secara manual.

3. AVO meter dapat digunakan untuk mengetes dan mencari nilai dari komponen-komponen
elektronika.
4.

Komponen elektronika dirangkai pada suatu alat yang dinamakan project board.

.B. Saran
Masih banyak komponen dasar elektronika yang belum dikenal. Diharapkan untuk kedepannya agar
disediakan komponen yang lainnya kepada praktikan.

DAFTAR PUSTAKA
Basuki. 2009. Diktat KuliahBahan-bahanListrik. Banda Aceh: UniversitasSyiah Kuala.
Blocher, R. 2004.DasarElektronika. Yogyakarta: PenerbitAndi Yogyakarta.
Chattopadyay, D. 1989. Foundations of Electronic. Calcutta City: University of Calcutta.
Siregar, W. 2004.Electrical Utilities. Jakarta: Erlangga.

1111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111

LAPORAN AKHIR PRAKTIKUM


ELEKTRONIKA

NAMA

: REINNAAS AMSYARI GUNAWAN

BP

: 07118052
KELOMPOK

: II

JURUSAN TEKNIK PERTANIAN


FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN
UNIVERSITAS ANDALAS
PADANG
2011
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Sejarah Elektronika.


Sejarah

elektronika

dimulai

dari

abad

ke-20,

dengan

melibatkan tiga buah komponen utama yaitu tabung hampa udara


(vacuum tube),

transistor

(integrated circuit).

Pada

tahun

dan
1883,

sirkuit
Thomas

terpadu
Alva

Edison

berhasil menemukan bahwa electron bisa berpindah dari sebuah


konduktor ke konduktor lainnya melewati ruang hampa. Penemuan
konduksi atau perpindahan ini dikenal dengan nama efek Ediosn.
Pada tahun 1904, John Fleming menerapkan efek Edison ini untuk
menemukan dua buah elemen tabung electron yang dikenal dengan
nama dioda, dan Lee De Forest mengikutinya pada tahun 1906

dengan tabung tiga elemen, yang disebut trioda. Tabung hampa


udara

menjadi

kemungkinan

divais

energi

yang

listrik

dibuat

untuk

sehingga

bisa

memanipulasi
diperkuat

dan

dikirimkan.
Aplikasi tabung elektron pertama diterapkan dalam bidang
komunikasi

radio.

Guglielmo

Marconi

merintis

pengembangan

telegraf tanpa kabel(wireless telegraph) pada tahun 1896 dan


komunikasi radio jarak jauh pada tahun 1901. Radio terakhir
ini

bisa

berbentuk

telegraf

radio

(transmisi

sinyal

kode

Morse) atau telepon radio (pesan suara). Keduanya dikendalikan


oleh trioda dan dengan cepat terjadi peningkatan dan perbaikan
karena

adanya

komunikasi

angkatan

bersenjata

selama

Perang

Dunia I. Transmiter radio, telepon dan telegraf berikutnya


menggunakan percikan tegangan tinggi untuk membuat gelombang
dan suara. Tabung hampa udara memperkuat sinyal suara yang
lemah

dan

gelombang

menjadikan
radio.

Pada

sinyal
tahun

tersebut
1918,

digabungkan

dengan

Edwin Armstrong menemukan

penerima super-heterodyne yang dapat memilih sinyal radio


atau stasion dan dapat menerima sinyal jarak jauh. Penyiaran
radio

tumbuh

signifikan

pada

langsungnya. Armstrong juga


pita

lebar

(wide-band)

tahun

menemukan

pada

tahun

1920

sebagai

modulasi
1935;

akibat

frekuensi

sebelumnya

FM

hanya

menggunakan AM atau modulasi amplitudo pada rentang tahun 1920


sampai 1935.
Teknologi

komunikasi

bisa

membuat

perubahan

besar

sebelum Perang DUnia II khususnya dalam penggunaan tabung yang


dibuat

di

banyak

pendidikan

dan

aplikasi.

hiburan

Radio

dengan

sebagai

cepat

bentuk

ditantang

sarana

oleh

adanya

televisi yang ditemukan pada tahun 1920-an tapi tidak langsung


tersedia

secara

luas

hingga

tahun

1947.

Bell

Laboratories

mengeluarkan televisi ke publik pada tahun 1927, dan ini masih


merupakan bentuk electromechanical. Ketika sistem elektronik
menjadi

jaminan

memperkenalkan
berwarna.

kualitas,

tabung

Namun

para

gambar

Vladimir

insinyur

sinar

Zworykin,

Radio Corporation of America (RCA),

katoda

dan

seorang

dianggap

Bell

Labs

televisi

insinyur

sebagai

di

bapak

televisi karena penemuannya, tabung gambar dan tabung kamera


iconoscope.
Pengembangan
memanfaatkan

televisi

sebagai

peningkatan/perbaikan

divais

pada

radar

elektronika
yang

dibuat

selama Perang Dunia II. Radar adalah produk yang dihasilkan


dari

studi

yang

dilakukan

oleh

ilmuwan

di

Inggris

untuk

menggambarkan gelombang radio. Sebagai singkatan dari RAdio


Detection And Ranging, radar mengukur jarak dan arah sebuah
objek

menggunakan

pantulan

gelombang

mikro

radio.

Ini

digunakan untuk pendeteksian pesawat udara dan kapal laut,


mengendalikan penembakan rudal dan berbagai bentuk penjagaan
lainnya.

sirkuit, video,

teknologi

gelombang

dan

transmisi

gelombang mikro diperbaiki yang dilakukan selama musim perang


dan

diadopsi

dengan

cepat

oleh industri televisi.

Pada

pertengahan tahun 1950-an, televisi telah melewati radio untuk


penggunaan di rumah dan hiburan.
Setelah

perang,

tabung

elektron

digunakan

untuk

mengembangan komputer pertama, tapi tabung ini tidak praktis


karena

ukuran

komponen

elektroniknya.

Pada

tahun

1947,

transistor ditemukan oleh tim insinyur dari Bell Laboratories.


John Bardeen, Walter Brattain, dan William Shockley menerima
penghargaan Nobel untuk penemuan mereka, tapi sedikit yang
memimpikan

secepat

dan

sedramatis

apa

transistor

dapat

mengubah dunia. Fungsi transistor seperti tabung hampa udara,


tapi memiliki ukuran yang lebih kecil, lebih ringan, konsumsi
daya

lebih

diproduksi

kecil,
dengan

dan

lebih

adanya

kuat,

kombinasi

dan

lebih

penghubung

murah

untuk

metalnya

dan

bahan semikonductor.
Konsep
oleh

sirkuit

Geoffrey

berkebangsaan

W.

terintegrasi

diusulkan

A.

seorang

Inggris

Dummer,

dengan

Royal

Radar

pada
ahli

tahun

1952

elektronika

Establishment-nya.

Sepanjang dekade 1950-an, transistor diproduksi secara massal

dalam

kepingan

wafer

tunggal

dan

kemudian

dipotong-potong.

Sirkuit semikonduktor menjadi sesuatu jalan yang sederhana,


yang menggabungkan transistor dan dioda (sebagai diavis aktif)
serta

kapasitor

sebuah

unit

dan

planar

resistor
atau

(sebagai

divais

pasif)

chip. Industrisemikonduktor

dalam
dan

sirkuit terpadu silikon dikembangkan terus-menerus oleh Texas


Instruments dan Fairchild
1961,

sirkuit

Semiconductor Company.

terintegrasi

menjadi

produksi

Pada

tahun

penuh

oleh

sejumlah perusahaan, dan desain peralatan berubah secara cepat


dan

dalam

beberapa

arah

yang

berbeda

untuk

mengadaptasi

teknologi. Transistor bipolar dan sirkuit terintegrasi digital


dibuat pertama kali, namun masih bersifat IC analog, kemudian
intergasi skala besar (LSI), dan integrasi skala sangat besar
(VLSI)

mengikutinya

pada

pertengahan

tahun

1970-an.

VLSI

mengandung ribuan sirkuit yang di dalamnya terdapat gerbang


atau saklar on-off yang saling berhubungan dalam satu buah
keping chip. Mikrokomputer, peralatan medis, kameravideo dan
satelit

komunikasi

merupakan

sebagian

contoh

divais

yang

dibuat dengan menggunakan sirkuit terintegrasi.

2.2. Aplikasi Elektronika dalam Kehidupan.


Banyak sekali aplikasi elektronika yang terdapat dalam
kehidupan sehari-hari serta dalam berbagai aspek kehidupan,

seperti; dalam dunia medis atau kedokteran, industri, rumah


tangga,

komunikasi,

dan

lainnya.

Dalam

kata

lain

aplikasi

elektronika mencakup terhadap seluruh aspek kehidupan.


Beberapa
diantaranya;

alat

yang

televisi,

menggunakan

radio,

unsur

telepon,

elektronika,

saklar,

lampu,

dan

lain-lain.
2.3. Kegunaan Elektronika
Kegunaan

elektronika

pengaplikasiannya

sangat

dalam

banyak

kehidupan,

sebanding
beberapa

dengan
kegunaan

elektronika:
1. Kegunaan

elektronika

yang

paling

utama

adalah

mempermudah

pekerjaan manusia.
2. Sebagai dasar teknologi pada sebuah perangkat.
3. Merupakan

bagian

dari

kebutuhan

manusia,

karena

mencakup

hampir semua aspek kebutuhan.


4. Dasar rangkaian alat elektronik.
5. Sebagai

pengatur

arus,

tegangan,

dan

hambatan

dalam

sebuah

perangkat.
BAB II
HASIL DAN PEMBAHASAN

Dari pelaksanaan praktikum, maka didapat hasil sebagai


berikut:

2.1 Menentukan Nilai Resistansi Resistor

Hasil dari pelaksanaan objek 1 dapat dilihat


pada table di bawah ini :
no
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10

Warna
1

jingga
jingga
abu-abu
hijau
kuning
merah
kuning
jingga
coklat
jingga

putih
putih
merah
biru
ungu
merah
ungu
putih
hitam
hitam

hitam
coklat
hitam
emas
emas
emas
hitam
hitam
hitam
coklat

emas
emas
emas
emas
emas
emas
emas
emas
emas
emas

Resistensi

Pen

(Ohm)

mu

30.75 - 40.95
370.5 - 409.5
77.9 - 86.1
5.32 - 5.88
4.46 - 4.93
2.09 - 2.31
44.65 - 49.35
37.05 - 40.95
9.5 - 10.5
285 - 315

41
386
83
7
6
4
48
40
11
293

Dalam pratikum ini didapatkan 2 buah error, yakni pada


resistor ke 2 dan 10. Hal ini dapat diakibatkan karena pada
saat pengukuran, kaki resistor tersentuh dengan tangan ataupun
kesalahan pembacaan (human error).
2.2 Rangkaian Resistor
Hasil
rangkaian :

yang

didapat

pada

pengukuran

hambatan

pada

Pada pelaksanaan banyak terdapat kesalahan karena daya


baterai yangdigunakan semakin lemah, hal ini disebabkan oleh
penggunaan baterai.
2.3 Karakteristik Dioda Zener

Tegangan

dan

kuat

arus

yangdidapatkan

pada

pengukuran

diode zener dengan arah ke kanan dan dengan arah sebaliknya


berbeda, namun seharusnya sama. Penyebab terjadinya kesalahan
ini antaralain karena kaki diode mungkin bersentuhan langsung
dengan tangan, sebagaimana diketahui bahwa manusia memiliki
ion/arus

listrik,

sehingga

dapat

mempengaruhi

hasil

pengukuran.

Besarnya tegangan dan frekuensi yang didapat dari hasil


perhitungan sama dengan tegangan dan frekuensi yang diukur.

BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN

3.1 Kesimpulan
Adapun kesimpulan yang dapat diambil dari pelaksanaan
pratikum ini adalah sebagai berikut:
a. Dalam

pelaksanaan

mempengaruhi

praktek,

hasil

kesalahan

dari

manusia

dapat

suatu

objek

pengukuran

elektronika.
b. Elektronika

merupakan

kehidupan,

karena

salah

mencakup

satu

bagian

hamper

terpenting

semua

sapek

dalam

kebutuhan

manusia.
3.2 Saran
Saran
pratikum

saya

diajari

terhadap
lebih

pratikum

selanjutnya

mendalam

karena

menurut

elektronika sangat penting untuk dipelajari.

DAFTAR PUSTAKA
ballz.ababa.net/suryascience/elek1.html
http://www.kpsec.freeuk.com/components/resist.htm
http://id.wikipedia.org/wiki/Resistor

yaitu

agar
saya

http://www.electroniclab.com/index.php?
option=com_content&view=article&id=8:resistor&catid=6:elkadasa
r&Itemid=7
http://ilmu-elektronika.co.cc/index.php/komponenelektronika/kapasitor.html
http://www.electroniclab.com/index.php?
option=com_content&view=article&id=9:kapasitor&catid=6:elkadasar&Itemid=7
http://id.wikipedia.org/wiki/Dioda
http://www.scribd.com/doc/26833428/Osiloskop
http://web.ipb.ac.id/~henrymanik/pdf/Tutorial%20OSILOSKOP.pdf

1111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111

KOMPONEN-KOMPONEN DASAR ELEKTRONIKA


A.

Komponen Pasif
Komponen pasif merupakan komponen-komponen yang tidak dapat dengan sendirinya
membangkitkan tegangan atau arus. Dengan kata lain, komponen pasif adalah komponen
yang dapat bekerja tanpa catu daya. Adapun yang tergolong dalam komponen pasif yaitu
resistor, kapasitor, inductor dan transformator.

1. Resistor

Resistor adalah komponen dasar elektronika yang digunakan untuk membatasi jumlah
arus
yang mengalir dalam satu rangkaian. Sesuai dengan namanya resistor bersifat resistif d
an umumnya terbuat dari bahan karbon. Dari hukum Ohmsdiketahui, resistansi berbanding
terbalik

dengan jumlah arus yang mengalir melaluinya. Satuan

resistansi dari suatu resistor disebut Ohm atau dilambangkan dengan simbol (Omega).
Untuk menyatakan resistansi sebaiknya disertakan batas kemampuan dayanya. Ber
bagai macam resistor di buat dari bahan yang berbeda dengan sifat-sifat yang berbeda.
Spesifikasi lain yang perlu diperhatikan dalam memilih resitor pada suatu rancangan selain
besar resistansi adalah besar watt-nya. Karena resistor bekerja dengan dialiri arus listrik,
maka

akan

terjadi

disipasi

daya

berupa panas sebesar W= R watt. Semakin besar ukuran fisik suatu resistor bisa menu
njukkan semakin besar kemampuan disipasi daya resistor tersebut. Umumnya di pasar
tersedia

ukuran

1/8,

1/4, 1, 2, 5, 10 dan 20 watt. Resistor yang

memiliki disipasi daya 5, 10 dan 20 watt umumnya

berbentuk kubik

memanjang persegi empat berwarna putih, namun ada juga yang berbentuk
silinder. Tetapi biasanya untuk resistor ukuran jumbo ini nilai resistansi dicetak langsun
g dibadannya, misalnya 1005W.
Macam-Macam

Resistor

Sesuai

Dengan

Bahan

Dan

Konstruksinya.

Berdasarkan jenis dan bahan yang digunakan untuk membuat resistor dibedakan menjad
i
resistor kawat, resistor arang dan resistor oksida logam. Sedangkan resistor arang dan r
esistor oksida logam berdasarkan susunan yang dikenal resistor komposisi dan resistor film.
Namun demikian dalam perdagangan resistor-resistor tersebut dibedakan menjadi resistor

tetap (fixed resistor) dan resistor variabel. Pengunaan untuk daya rendah yang paling utama
adalah jenis tahanan tetap yaitu tahanan campuran karbon yang dicetak. Ukuran relatif semua
tahanan

tetap

dan tidak tetap berubah terhadap rating daya (jumlah watt), penambahan ukuran untuk
meningkatkan rating daya agar dapat mempertahankan arus dan rugi lesapan daya yang lebih
besar.

Tahanan yang berubah-

ubah, seperti yang tercantum dari namanya, memiliki sebuah terminal tahanan yang dapat
diubah harganya dengan memutar dial, knob, ulir atau apa saja yang sesuai untuk suatu
aplikasi. Mereka bisa memiliki dua atau tiga terminal, akan tetapi kebanyakan memiliki tiga
terminal. Jika dua atau tiga terminaldigunakan untuk mengendalikan besar tegangan,
maka biasanya di sebut potensiometer. Meskipun sebenarnya piranti tiga terminal terseb
ut dapat digunakan sebagai rheostat atau potensiometer (tergantung pada bagaimana
dihubungkan), ia biasa disebut potensiometer bila daftar dalam majalah perdagangan atau
diminta

untuk

aplikasi

khusus.

Kebanyakan potensiometer memiliki tiga terminal. Dial, knob, dan ulir pada tengah
kemasannya mengendalikan gerak sebuah kontak yang dapat bergerak sepanjang elemen
hambatan yang dihubungkan antara dua terminal luar. Tahanan antara terminal luar selalu
tetap pada harga penuh yang terdapat pada potensiometer, tidak terpengaruhi pada posisi
lengan geser. Dengan kata lain tahanan antar terminal luar untuk potensiometer 1M
akan selalu 1M, tidak ada masalah
bagaimana kita putar elemen kendali. Tahanan antara
lengan geser dan salah satu terminal luar dapat diubah-ubah dari harga minimum yaitu
nol

ohm sampai

harga

maksimum

yang

sama

dengan

harga penuh potensiometer tersebut. Jumlah tahanan antara lengan geser dan masing-

masing terminal luar harus sama dengan besar tahanan penuhpotensiometer. Apabila tahanan
antara

lengan

geser dan salah satu kontak luar meningkat, maka tahanan antara lengan geser dan sal
ah satu

terminal

luar

yang

lain

akan

berkurang.

Resistor dalam teori dan prakteknya di tulis dengan perlambangan huruf R. Dilihat dari
ukuran fisik sebuah resistor yang satu dengan yang lainnya tidak berarti sama besar ni
lai hambatannya. Nilai hambatan resistor di sebut resistansi..
Macam-macam resistor tetap :
a) Metal Film Resistor
b) Metal Oxide Resistor
c) Carbon Film Resistor
d) Ceramic Encased Wirewound
e) Economy Wirewound
f)

Zero Ohm Jumper Wire

g) S I P Resistor Network

Macam-macam resistor variabel :


a. Potensiometer :
1) Linier
2) Logaritmis
b. Trimer-Potensiometer
c. Thermister :
1) NTC ( Negative Temperature Coefisient )
2) PTC ( Positive Temperature Coefisient )

3) DR
4) Vdr

Karakteristik Berbagai Macam Resistor Karakteristik berbagai macam resistor


dipengaruhi

oleh

bahan yang

digunakan.

Resistansi

resistor komposisi tidak stabil disebabkan pengaruh


suhu, jika suhu naik maka resistansi turun.
Kurang sesuai apabila digunakan dalam rangkaian elektronika tegangan tinggi dan arus
besar.

Resistansi sebuah resistor komposisi berbeda antara

kenyataan dari resistansi nominalnya. Jika perbedaan nilai sampai 10 % tentu kurang baik
pada rangkaian yang memerlukan ketepatan tinggi. Resistor variabel resistansinya berubahubah sesuaidengan perubahan dari pengaturannya. Resistor variabel dengan pengatur
mekanik, pengaturan oleh cahaya, pengaturan oleh temperature suhu atau pengaturan lainnya.
Jika perubahan nilai, resistansi potensiometer sebanding dengan kedudukan kontak gesernya
maka potensiometer semacam ini disebut potensiometer linier. Tetapi jika perubahan nil
ai resistansinya tidak sebanding dengan kedudukan kontak gesernya disebut potensio
logaritmis.
Secara teori sebuah resistor dinyatakan memiliki resistansi murni akan tetapi pa
da

prakteknya sebuah resistor mempunyai sifat tambahan

yaitu sifat induktif dan kapasitif. Pada


dasarnya bernilai rendah resistor cenderung mempunyai sifat induktif dan resistor bernil
ai tinggi resistor tersebut mempunyai sifat tambahan kapasitif.

Kode Warna Dan Huruf Pada Resistor


Tidak semua nilai resistansi sebuah resistor dicantumkan dengan lambang bilang
an melainkan dengan cincin kode warna. Banyaknya cincin kode warna pada setiap resistor
berjumlah 4 dan ada juga yang berjumlah 5. Resistansi yang mempunyai 5 cincin terdiri dari
cincin 1 , 2 dan 3 adalah cincin digit, cincin 4 sebagai pengali serta cincin 5 adalah
toleransi. Resistansi yang mempunyai 4 cincin terdiri dari cincin 1 , 2 adalah sebagai digit,
cincin 3 adalah cincin pengali dan cincin 4 sebagai toleransi.
Dalam praktikum ini, resistor yang diamati adalah resistor batu dan resistor cincin
dengan spesifikasi yang telah tertera. Resistor-resistor ini kemudian diukur nilainya dengan
menggunakan 3 perbandingan (pembacaan spesifikasi, pembacaan pada multimeter analog,
dan pembacaan pada multimeter digital) dengan 2 alat ukur. Alat ukur yang digunakan adalah
multimeter digital dan multimeter analog. Multimeter analog dalam kegiatan ini hanya
digunakan untuk menentukan kondisi komponen apakah baik atau kurang baik, dan akan
digunakan pada semua komponen. Setelah itu, digunakanlah mltimeter digital untuk
mendapatkan nilai resistor yang akan menjadi sumber data, dan dibandingkan dengan hasil
pengamatan tanpa alat, yakni sesuai dengan spesifikasi resistor yang tertera, yakni dengan
nilai

pada

cincin

warna. Adapun

Cara

pengecekannya yaitu

dengan

cara kedua menempelkan ujung prober (+) dan (-) dari multimeter kepada setiap ujung
resistor dengan catatan kedua tangan tidak boleh menyentuh Resistor karena hambatan dalam
tubuh manusia akan terbaca. Apabila jarum dari multimeter menyimpang berarti resistor
masih baik.

Berdasarkan hasil pengamatan, sebagaimana yang tertera pada table diatas, maka
disimpulkan bahwa kondisi resistor dalam keadaan baik ditunjukkan dengan kesesuaian
antara pembacaan cincin pada tersistor (spesifikasi) dan nilai yang terbaca pada multimeter
(analog). Kondisinya juga baik karena mampu terbacanya nilai resistor oleh multimeter
analog dengan menyimpangnya jarum penunjuk.

2. Kapasitor
Kapasitor ialah komponen elektronika yang mempunyai kemampuan menyimpan
elektron-elektron selama waktu yang tidak tertentu. Kapasitor berbeda dengan akumulator
dalam
menyimpan muatan listrik terutama tidak terjadi perubahan kimia pada bahan kapasitor,
besarnya kapasitansi dari sebuah kapasitor dinyatakan dalam farad. Pengertian lain kapasitor
adalah komponen elektronika yang dapat menyimpan dan melepaskan muatan listrik.
Struktur
sebuah kapasitor terbuat dari 2 buah plat metal yang dipisahkan oleh suatu bahan diel
ektrik. Bahan-bahan dielektrik yang umum dikenal misalnya udara vakum, keramik, gelas
dan lain-lain.
Jika kedua ujung plat metal diberi tegangan listrik, maka muatan-muatan positif
akan mengumpul pada salah satu kaki (elektroda) metalnya dan pada saat yang sama muatanmua

tan negatif terkumpul pada ujung metal yang satu lagi. Muatan positif tidak dapat
mengalir

menuju

ujung kutup negatif dan sebaliknya muatan negatif tidak bisa menuju ke ujung kutup
positif,

karena terpisah oleh bahan dielektrik yang non-

konduktif. Muatan elektrik ini "tersimpan" selama tidak ada konduksi pada ujung-ujung
kakinya.Di alam bebas, phenomena kapasitor ini terjadi pada saat terkumpulnya muatanmuatan positif dan negatif di awan. Kemampuan untuk menyimpan muatan listrik pada
kapasitor disebuat dengan kapasitansi atau kapasitas.
Prinsip kerja kapasitor

Fungsi kapasitor pada rangkaian elektronika adalah sebagai berikut:


1. Kapasitor sebagai kopling, dilihat dari sifat dasar kapasitor yaitu dapat dilalui arus ac dan
tidak dapat dilalui arus dc dapat dimanfaatkan untuk memisahkan 2 buah rangkaian yang
saling tidak berhubungan secara dc tetapi masih berhubungan secara ac(signal), artinya
sebuah kapasitor berfungsi sebagai kopling atau penghubng antara 2 rangkaian yang berbeda.
2. Kapasitor berfungsi sebagai filter pada sebuah rangkaian power supply, yang saya maksud
disini adalah kapasitor sebagai ripple filter, disini sifat dasar kapasitor yaitu dapat menyimpan
muatan listrik yang berfungsi untuk memotong tegangan ripple.
3.

Kapasitor sebagai penggeser fasa.

4.

Kapasitor sebagai pembangkit frekuensi pada rangkaian oscilator.

5. Kapasitor digunakan juga untuk mencegah percikan bunga api pada sebuah saklar.
Dalam praktikum ini, kapasitor yang diamati adalah kapasitor polar dengan spesifikasi
yang telah tertera. Sebagaimana perlakuan pada komponen sebelumnya (transistor),
kapasitor-kapasitor ini kemudian diukur nilainya dengan menggunakan 3 perbandingan
(pembacaan spesifikasi, pembacaan pada multimeter analog, dan pembacaan pada multimeter
digital) dengan 2 alat ukur. Alat ukur yang digunakan adalah multimeter digital dan
multimeter analog. Multimeter analog dalam kegiatan ini hanya digunakan untuk menentukan
kondisi komponen apakah baik atau kurang baik, dan akan digunakan pada semua komponen.
Setelah itu, digunakanlah mltimeter digital untuk mendapatkan nilai resistor yang akan
menjadi sumber data, dan dibandingkan dengan hasil pengamatan tanpa alat, yakni sesuai
dengan spesifikasi kapasitor yang tertera, yakni dengan nilai pada cincin warna. Adapun
Cara pengecekannya yaitu dengan cara kedua menempelkan ujung prober (+) dan (-) dari
multimeter kepada setiap ujung kapasitor dengan catatan kedua tangan tidak boleh
menyentuh kapasitor karena hambatan dalam tubuh manusia akan terbaca. Apabila jarum dari
multimeter menyimpang berarti kapasitor masih baik.
Adapun data hasil percobaan dapat dilihat pada table 1.2.

Nama Komponen

Table 1.2. Hasil Percobaan Pada Kapasitor.


Spesifikasi
Alat Ukur

Nilai Ukur

Berdasarkan hasil pengamatan, sebagaimana yang tertera pada tabel diatas, maka
disimpulkan bahwa kondisi kapasitor dalam keadaan baik ditunjukkan dengan kesesuaian
antara pembacaan spesifikasi dan nilai yang terbaca pada multimeter (analog). Kondisinya
juga baik karena mampu terbacanya nilai kapasitorr oleh multimeter analog dengan
menyimpangnya jarum penunjuk.

3. Inductor
Sebuah induktor atau reaktor adalah sebuah komponen elektronika pasif (kebanya
kan berbentuk torus) yang dapat menyimpan energi pada medan magnet yang ditimbulkan
oleh arus listrik yang melintasinya. Kemampuan induktor untuk menyimpan energi magnet
ditentukan
oleh induktansinya, dalam satuan Henry. Biasanya sebuah induktor adalah sebuah kawat
penghantar yang dibentuk menjadi kumparan, lilitan membantu membuat medan magnet
yang
kuat di dalam kumparan dikarenakan hukum induksi Faraday. Induktor adalah salah sat
u
komponen elektronik dasar yang digunakan dalam rangkaian yang arus dan teganganny
a berubah-ubah dikarenakan kemampuan induktor untuk memproses arus bolak-balik.
Adapun hasil percobaan atau pengamatan dapat dilihat pada table 1.3.

Berdasarkan hasil pengamatan, sebagaimana yang tertera pada tabel diatas, maka
disimpulkan bahwa kondisi induktor dalam keadaan baik ditunjukkan dengan terbacanya nilai
induktor oleh multimeter analog dengan menyimpangnya jarum penunjuk. Namun
sebelumnya, komponen ini hanya di periksa kondisinya apakah baik atau buruk, tanpa
menentukan berapa nilainya.

B.

Komponen aktif
Transistor, diode dan rangakain terpadu (integrated Circuit, IC) merupakan contoh
dari komponen aktif elektronika. Dikatakan komponen aktif karena hanya dapat bekerja atau
berfungsi jika diberi catu daya luar.

1. Diode
Dioda adalah salah satu komponen aktif yang dihasilkan oleh persambungan antara
bahan semikonduktor tipe P dan tipe N. komponen ini memberikan resistansi yang sangat
rendah terhadap aliran arus pada satu arah dan resistansi yang sangat tinggi pada arah yang
berlawanan. Karakteristik ini memungkinkan diode digunakan dalam aplikasi-aplikasi yang
menuntut rangkaian untuk memberikan tanggapan yang berbeda sesuai dengan arah arus
yang mengalir didalamnya.
Dioda semikonduktor hanya melewatkan arus searah saja (forward), sehingga banyak
digunakan sebagai komponen penyearah arus. Secara sederhana sebuah dioda bisa kita
asumsikan sebuah katup, dimana katup tersebut akan terbuka manakala air yang mengalir
dari belakang katup menuju kedepan, sedangkan katup akan menutup oleh dorongan aliran
air dari depan katup.
Adapun Diode yang yang digunakan dalam percobaan pengujian kondisi diode yaitu
diode zener, diode penyearah, diode jembatan, LED. Dioda Zener merupakan diode selikon
yang memiliki tegangan balik mundur yang curam pada tegangan yang relative
rendah(biasanya kurang dari 6 volt). Dioda penyearah adalah Dioda yang memeliki tegangan
yang cukup tinggi dan arus maju yang besar,sehingga umumnya digunakan sebagai
penyearah gelombang arus bolak balik menjadi arus searah.. Dan Dioda emisi cahaya atau
dikenal dengan singkatan LED merupakan salah satu jenis diode yang dapat memancarkan
cahaya dengan berbagai macam warna dan umumnya digunakan sebagai lampu inductor.

Adapun cara yang digunakan untuk menguji kondisi dioda dengan menggunakan
multimeter analog yaitu dengan cara:
a) memutar saklar pada multimeter digital, misalkan R x 1K.
b) melekatkan ujung multimeter yang merah pada terminal atau kaki katoda (+) dan pencolok
yang hitam pada anoda (-) diode
c) Bila jarum multimeter bergerak itu berarti baik, namun bila diam saja itu berarti putus atau
rusak.
d) Kemudian menempelkan ujung multimeter yang hitam pada kaki katoda (+) dan ujung
multimeter yang merah ditempelkan pada kaki anoda (-). Bila jarummultimeter diam itu
berarti diode dalam keadaan baik. namun jika bergerak itu berarti bocor.

Berdasarkan hasil pengamatan, sebagaimana yang tertera pada table diatas, maka
disimpulkan bahwa kondisi dioda dalam keadaan baik ditunjukkan dengan kesesuaian antara
pembacaan cincin pada tersistor (spesifikasi) dan nilai yang terbaca pada multimeter
(analog).Kondisinya juga baik karena mampu terbacanya nilai resistor oleh multimeter
analog dengan menyimpangnya jarum penunjuk.

2. Transistor

Transistor berasal dari kata transfer resistor yang dikembangkan oleh Berdeen,
Schokley, dan Brittam pada tahun 1948 di perusahaan elektronik Bel Telephone Laboratories.
Penamaan tersebut berdasarkan prinsip kerjanya, yaitu mentrasfer atau memindah arus.
Dalam dunia elektronika, transistor disimbolkan sebagai berikut:
Transistor merupakan komponen elektronika yang mempunyai tiga buah kaki, yaitu:
1. Basis (B),
2. Collector (C), dan
3. Emitor (E).
Untuk menentukan kaki-kaki tersebut perlu melihat data sheet book transistor karena
tipenya ribuan dan bentuknya ratusan. Namun untuk orang yang berpengalaman di bidang
elektronika dapat menentukan kaki-kaki tersebut pada beberapa type atau bentuk
transistor. Transistor terbagi

atas

dua

yaitu transistor

NPN

dan transistor

PNP.

Transistor NPN Adalah transistor positive,dimana transistor dapat bekerja mengalirkan arus
listrik apabila basis dialiri tegangan arus positive sedangkan transistor PNP Adalah transistor
negative,dapat bekerja mengalirkan arus apabila basis dialiri tegangan negative.
Pada dasarnya transistor merupakan dua dioda yang dipertemukan, sehingga cara
pengujian transistor hampir sama dengan pengujian dioda. Pengujian transistor dibedakan
menjadi dua, yakni jenis NPN dan jenis PNP.
Adapun langkah langkah pengujian transistror NPN adalah mengarahkan saklar
jangkah pada posisi ohm, kemudian menempelkan ujung multimeter yang berwarna hitam
pada kaki Basis ( B ) dan ujung merah pada kaki Emiter ( E ). Apabila jarum penunjuk
bergerak maka transistor dinyatakan baik. Selanjutnya memindahkan colok merah pada kaki
Kolektor ( C ). Apabila jarum penunjuk bergerak maka transistor juga dinyatakan baik.
Sedang apabila dalam pengujian transistor jarum penunjuk tidak bergerak maka transistor

dinyatakan rusak. Selanjutnya apabila pengujian dibalik, yakni colok merah pada kaki Basis (
B ), sedang kaki Emiter ( E ) dan kaki Kolektor ( C ) dihubungkan dengan colok hitam secara
bergantian, maka jika jarum penunjuk bergerak, transistor dinyatakan rusak, kemungkinan
bocor.
Langkah langkah pengujian transistor PNP ialah mengarahkan saklar jangkah pada
posisi ohm, misal pada posisi XI, menempelkan ujung multimeter merah pada kaki Basis
( B ) dan ujung hitam pada kaki Emiter (E), apabila jarum penunjuk bergerak maka transistor
dinyatakan baik. Setelah itu memindahkan colok hitam pada kaki Kolektor ( C ). Jika jarum
bergerak maka transistor dinyatakan baik.Jika dalam pengujian meter tidak bergerak sama
sekali, maka transistor dinyatakan rusak / putus. Kemudian jika pengujian dibalik yakni colok
hitam pada kaki Basis ( B) sedang kaki Emiter ( E ) dan Kolektor ( C ) dihubungkan dengan
colok merah secara bergantian, maka jika jarum bergerak, transistor dinyatakan rusak.
Apabila jarum bergerak menunjukkan nilai ohm yang rendah, maka dapat dipastikan bahwa
transistor dalam kondisi bocor.
Dalam praktikum, jenis transistor yang diamati yaitu transistor topi dan transistor
kaki. Sebelum melakukan pengujian kondisi pada transistor, kegiatan pertama yang
dilakukan adalah melakukan spesifikasi pada transistor untuk mengetahui nilai dari masingmasing transistor. Setelah kegiatan pertama selesai dilanjutkan dengan kegiatan kedua yaitu
menguji kondisi sebuah transitor. Dari hasil pengujian kondisi pada transistor dapat diketahui
jenis yaitu apakah transistor tersebut teramasuk jenis transistor PNP atau jenis transistor NPN
dan mengetahui kondisi dari transistor. Semua jenis transistor yang yang di uji atau di cek
kondisinya termasuk dalam jenis transistor NPN yaitu memiliki basic positif dan memiliki
kondisi yang baik karena pada disentukan dengan ujung kabel pada multimeter analog, jarum

multimeter menyimpan atau bergerak. Adapun table hasil pengujian kondisi pada transistor
dapat dlihat pada table 1.5.
Berdasarkan hasil pengamatan, sebagaimana yang tertera pada tabel diatas, maka
disimpulkan bahwa kondisi transistor dalam keadaan baik ditunjukkan dengan terbacanya
nilai transistor oleh multimeter analog dengan menyimpangnya jarum penunjuk. Namun
sebelumnya, komponen ini hanya di periksa kondisinya apakah baik atau buruk, tanpa
menentukan berapa nilainya.

3. IC (Integrated Circuit)
IC adalah jenis komponen semikonduktor yang penggunaaanya sangat luas. Salah satu
keuntungan pemakaian komponen ini adalah tidak memerlukan tempat yang luas sehingga
rangkaian elektronika yang memanfaatkan komponen ini bentuknya bisa lebih praktis.
IC merupakan suatu rangkaian terpadu yang dibuat pada sekeping kecil slikon dalam
bentuk kemasan tunggal. Komponen IC banyak dipakai pada komputer. Namun, dalam tehnik
komputer istilah IC sering disebut dengan nama CHIP. Sebagai komponen semikonduktor, IC
terdiri dari beberapa komponen elektronika yang disatukan. Komponen-komponen tersebut
adalah transistor, resistor, kapasitor, dan dioda. Namun, resistor dan kapasitor biasanya tidak
dipergunakan lagi karena membutuhkan ruang yang lebih besar sehingga harganya lebih
mahal. Jumlah seri IC mencapai ribuan dan mempunyai aplikasi yang berbeda, seperti IC
amplifier daya rendah jenis TL 741 sampai daya tinggi jenis STK 32, IC frekuensi radio, dll.
Secara umum IC dibedakan menjadi dua, yaitu IC untuk terapan analog (linier) dan IC
digital. Tidak semua IC bisa dipakai pada radio receiver atau amplifier, sebab ada beberapa
IC khusus yang dipakai untuk komputer dan teknik digital. Seri IC yang disebutkan diatas
adalah untuk aplikasi analog, sedangkan IC untuk aplikasi digital digunakan untuk rangkaian

yang berhubungan dengan komputer. Komputer PC hampir seluruhnya menggunakan IC


digital yang jenisnya tidak kalah banyak mulai dari TC TTL seri 74, IC CMOS seri 40, IC
EPROM, IC RAM, IC mikroprosessor, dan IC pendukung lainnya.
. Adapun hasil pengujian pada IC dapat dilihat pada table 1.6.
Table 1.6. hasil pengujian kondisi IC (Integrated Circuit)
C.

Komponen Penunjang
Komponen penunjang merupakan komponen pelengkap yang tidak harus ada.

1. Relay
Relay adalah komponen listrik yang bekerja berdasarkan prinsip induksi medan
elektromagnetis. Jika sebuah penghantar dialiri oleh arus listrik, maka di sekitar penghantar
tersebut timbul medan magnet. Medan magnet yang dihasilkan oleh arus listrik tersebut

selanjutnya diinduksikan ke logam ferromagnetis Cara yang digunakan untuk mengetahui


kondisi dari relai yaitu dengan cara menempelkan ujung prober (+) dan (-) dari multimeter
analog pada ujung kiri dan ujung kanan pada relay, apabila jarum multimeter bergerak maka
relay dalam kondisi yang baik.

2. Saklar
Saklar adalah sebuah perangkat yang digunakan untuk memutuskan jaringan listrik,
atau untuk menghubungkannya. Jadi saklar pada dasarnya adalah alat penyambung atau
pemutus aliran listrik. Selain untuk jaringan listrik arus kuat, saklar berbentuk kecil juga
dipakai untuk alat komponen elektronikaarus lemah. Cara menguji kondisi dari saklar sama
dengan menguji kondisi pada relay yaitu dengan cara menempelkan ujung prober (+) dan

(-) dari multimeter analog pada ujung kiri dan ujung kanan pada saklar, apabila jarum
multimeter bergerak maka saklar dalam kondisi yang baik.
3. Sekring
Sekering (dari bahasa Belanda zekering) adalah suatu alat yang digunakan sebagai
pengaman dalam suatu rangkaian listrik apabila terjadi kelebihan muatan listrik atau suatu
hubungan arus pendek.Cara menguji kondisi dari sekring sama dengan menguji kondisi pada
relay dan saklar yaitu dengan cara menempelkan ujung prober (+) dan (-) dari multimeter
analog pada ujung kiri dan ujung kanan pada sekring , apabila jarum multimeter bergerak
maka sekring dalam kondisi yang baik.

4. Batteray
Baterai adalah alat

listrik kimiawi

yang menyimpan energi dan mengeluarkan

tenaganya dalam bentuk listrik. Cara yang digunakan untuk mengetahui kondisi dari batteray
yaitu dengan cara menempelkan ujung prober (+) dan (-) dari multimeter analog pada ujung
batteray, dimana ujung atau kutub yang sejenis disamakan. Dan apabila jarum pada
multimeter analog bergerak maka batteray dalam keadaan yang baik atau dapat dipergunakan.
5. Bola lampu
Lampu pijar atau bola lampu pijar adalah suatu perangkat yang menghasilkan
cahaya dengan memanaskan kawat filamen sampai suhu tinggi sampai bersinar. Cara menguji
kondisi bola lampu adalah dengan cara menempelkan ujung prober (+) dan (-)dari multimeter
analog pada ujung bola lampu, apabila jarum pada multimeter analog bergerak maka bola
lampu dalam keadaan yang baik atau dapat dipergunakan.
Kegiatan pertama yang dilakukan adalah melakukan pengujian spesifikasi dan
berdasarkan atas hasil pengamatan alat yang digunakan ada yang baik dan ada dalam kondisi
kurang baik.Adapun hasil yang di dapatkan dapat di lihat pada table 1.7

2013

Anda mungkin juga menyukai