A.
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Listrik merupakan kebutuhan manusia yang sangat penting dalam kehidupannya. Tanpa bantuan
dari arus listrik alat-alat elektronik tidak akan bisa menjalankan fungsinya. Terkadang manusia tidak
sadar akan keberadaan listrik dengan inderanya, baik untuk muatan maupun untuk medan listriknya.
Oleh sebab itu, barupada akhir abad ke-18 hal-hal mengenai listrik diteliti. Sekarang ini listrik
menjadi sesuatu yang sangat penting dalam kehidupan sehari-hari untuk digunakan sumber tenaga,
misalnya untuk lampu, mesin listrik, telepon, alat-alat listrik, radio, dan komputer.
Perkembangan dunia elektronika berkembang dengan pesat seiring dengan berjalannya waktu.
Banyak barang baru yang dapatdibuat untuk mempermudah pekerjaan manusia. Dahulu semua
pekerjaan manusia dikerjakan secara manual, kini dengan adanya rangkaian elektronika digital
pekerjaan yang dilakukan menjadi lebih mudah dan efisien. Karena kemajuan dalam teori dan praktik,
Elektronika Digital memberikan kemudahan dalam mendapatkan performansi dalam sistem dinamik,
mempertinggi kualitas, dan menurunkan biaya produksi, mempertinggi laju produksi, meniadakan
pekerjaan-pekerjaan rutin dan membosankan yangharus dikerjakan oleh manusia, dan lain sebagainya,
maka sebagian besar insinyur dan ilmuwan sekarang harus mempunyai pemahaman yang baik dalam
bidang ini.
Semakin cepatnya perkembangan teknologi dan tingginya tingkat persaingan dalam dunia usaha,
merupakan sebuah tantangan yang harus dihadapi oleh semua pihak, terutama dalam dunia industri
yang tidak bisa lepas dari teknologi elektronika dan informasi. Perubahan serta perkembangan yang
sudah dicapai seperti otomatisasi dan komputerisasi telah sedemikian cepatnya dan menuntut
kalangan industri serta para praktisi yang berkecimpung didalamnya untuk lebih siap menghadapi
kemajuan yang ada.
B. Tujuan Praktikum
Mahasiswa dapat mengenal nama, bentuk, simbol, fungsi, dan prinsip kerja atau defenisi dari
beberapa komponen dan peralatan elektronika.
atau beberapa unsur materi dan jika disatukan, untuk desain rangkaian yang diinginkan dapat
berfungsi sesuai dengan fungsi masing-masing komponen, ada yang untuk mengatur arus dan
tegangan, meratakan arus, menyekat arus, memperkuat sinyal arus dan masih banyak fungsi lainnya
(Kamajaya, 2007)..
Bahan-bahan komponen elektronika yaitu bahan-bahan yang menentukan kinerja (performance)
dari peralatan/ komponen listrik-elektronika dan system insulasinya, seperti dalam membangkitkan,
mentransmisikan, menyearahkan, memperkuat, dan memodulasi sinyal listrik. Dalam bekerjanya
peralatan dan komponen listrik/elektronika, bahan-bahan tersebut mengalami medan listrik/ medan
magnet (Basuki, 2009).
III.
PROSEDUR PERCOBAAN
2.
3.
Multitester
4.
Project board
5.
Catu daya
6. Alat tulis
Bahan : -
B.
Cara Kerja
1.
a.
b. Dipilh salah satu ukuran pada ohm-meter (x1, x10, x100, x1k, 10k), ukuran yang dipilih harus
sesuai/berada dalam jangkauan nilai resistor yang akan diukur. Jelaskan mengapa harus berada pada
jangkauan, bagaimana efeknya bila di set lebih rendah atau lebih tinggi dari nilai jangkauan!
c. Dilakukan pengukuran nol (zero adjusment) setiap kali akan melakukan pengukuran, jelaskan
mengapa!
d.
Diukur nilai tahanan, lalu bandingkan dengan hasil perhitungan berdasarkan kode warna.
2.
Pengukuran tegangan
a. Diset multitester pada saklar pemilih DC-V untuk pengukuran tegangan searah dan AC-V untuk
tegangan bolak balik. Jangan sampai terbalik antara pemilih saklar DC-V dan AC-V karena dapat
berakibat fatal.
b. Diset nilai pengukuran pada jangkauan/range nilai yang lebih tinggi dari nilai tegangan yang akan
diukur.
c. Ditempatkan kabel tester merah untuk aliran positif (+) dan kabel tester hitam untuk aliran
negative (-) untuk pengukuran tegangan searah DC-V. jangan terbalik, mengapa!
d. Apakah prinsip ini berlaku untuk pengukuran tegangan bolak-balik (AC-V).
3.
Pengetesan kapasitor
a.
b. Dihubungkan/digabungkan kedua kaki kapasitor, lalu lepaskan lagi. Apa tujuannya penggabungan
kaki kapasitor tersebut!
c. Dihubungkan kabel tester pada kedua kaki kapasitor. Diperhatikan apakah jarum pada multimeter
bergerak pada nilai tertentu! Jika jarum bergerak dan kembali lagi ke posisi awal, maka kapasitor
dalam keadaan baik dapat dipakai. Bilamana kapasitor tersebut rusak, lihat pada pergerakan jarum
multimeter!
a.
Fungsi : untuk menghambat arus listrik yang mengalir dalam suatu rangkaian.
b.
2.
a.
Fungsi : untuk mengatur besar kecilnya hambatan yang diberikan pada sebuah rangkaian.
b.
c.
3.
Kapasitor
4.
Induktor
a.
b.
5. Transformator
a. Fungsi/definisi : komoponen elektronik yang dapat mengubah taraf suatu tegangan AC ke taraf
yang lain.
b.
c.
Jenis transistor :
1.
2.
3.
E (Emiter)
B (Basic)
C (Collector)
2.
Dioda
a.
b.
Dioda cahaya
a.
b.
2.
Dioda foto
Dioda laser
a. Fungsi/definisi : penyearah arus pada sensor cahaya, medianya menggunakan konduktor terhadap
dioda pemancaran cahaya.
b.
4.
Dioda zener
a. Fungsi/definisi : untuk mengalirkan arus yang arahnya belawanan, jika tegangan yang diberikan
melewati tegangan tembus.
b.
2.
C.
Pembahasan
Resistor adalah komponen dasar elektronika yang digunakan untuk membatasi jumlah arus yang
mengalir dalam satu rangkaian. Sesuai dengan namanya resistor bersifat resistif dan umumnya terbuat
dari bahan karbon . Dari hukum Ohms diketahui, resistansi berbanding terbalik dengan jumlah arus
yang mengalir melaluinya. Satuan resistansi dari suatu resistor disebut Ohm atau dilambangkan
dengan simbol (Omega).
Kapasitor dikenal juga dengan nama kondensator. Kapasitor adalah salah satu komponen elektronika
pasif yang strukturnya terdiri dari dua buah plat yang sejajar dan saling tersekat oleh bahan dielektrik.
Nama kapasitor diambil dari bahan dielektrik yang digunakan, contohnya kapasitor mika, berarti
kapasitor itu terbuat dari bahan mika, kapasitor keramik, berarti kapasitor tersebut terbuat dari bahan
keramik. Keramik, mika dan lain-lain itu adalah bahan dielektriknya. Fungsi dari kapasitor adalah
untuk menyimpan energy listrik untuk beberapa lama. Kemampuan menyimpan energy listrik suatu
kapasitor disebut dengan kapasitansi atau kapasitas dan dinyatakan dengan satuan Farad. Fungsi
kapasitor adalah menahan atau menyimpan arus searah dan meneruskan arus bolak balik. Kapasitor
juga berfungsi menahan frekuensi rendah dan melewatkan frekuensi tinggi.
Fungsi utama dari induktor di dalam suatu rangkaian adalah untuk melawan fluktuasi arus yang
melewatinya. Aplikasinya pada rangkaian DC salah satunya adalah untuk menghasilkan tegangan DC
yang konstan terhadap fluktuasi beban arus. Pada aplikasi rangkaian AC, salah satu gunanya adalah
bisa untuk meredam perubahan fluktuasi arus yang tidak dinginkan. Akan lebih banyak lagi fungsi
dari induktor yang bisa diaplikasikan pada rangkaian filter, tuner dan sebagainya.
Trafo atau transformator merupakan komponen elektromagnet yang dapat mengubah taraf suatu
tegangan AC ke taraf yang lain. Atau suatu komponen yang berfungsi untuk
memenghubungkan/mentransfer energi listrik dari satu rangkaian kerangkaian listrik lain secara tidak
langsung (melalui induksi listrik).
B. Analisa Data
Menentukan nilai resistansi resistor
Nama Cincin Cincin 1 Cincin 2 Cincin 3 Cincin 4
Hitam 0 0 1
Coklat
1 1 10
Merah
2 2 102
Jingga 3 3 103
Kuning 4 4 104
Hijau 5 5 105
Biru 6 6 106
Ungu
7 7 107
10 -1 5 %
Perak
10 -2 10 %
Tanpa Warna
Contoh:
Cincin 1 (coklat) = 1
Cincin 2 (ungu) = 7
Cincin 3 (merah) = 102
Cincin 4 (emas) = 5%
Jadi, nilai resistor tersebut adalah:
Rmaks
= 1700 + 85
= 1785
Rmin
= 1700 - 85
= 1615
V. PENUTUP
A.
Kesimpulan
Adapun kesimpulan yang dapat diambil dari hasil percobaan di atas adalah sebagai berikut:
1. Barang-barang elektronik tersusun atas suatu rangkaian elektronik yang merupakan beberapa
komponen seperti resistor, kondensator, induktor, travo, transistor, dan dioda.
2. Nilai dari sebuah resistor dapat diketahui dengan cara melihat cincin warna yang terdapat pada
sebuah resistor dengan menghitung secara manual.
3.
Komponen elektronika dirangkai pada suatu alat yang dinamakan project board.
B.
Saran
Semoga laboratorium fisika dasar bias lebih maju dan sukses untuk kedepannya terutama pada
kelengkapan alat-alat prakraktikum, amin.
DAFTAR PUSTAKA
Basuki. 2009. Diktat Kuliah Bahan-bahan Listrik. Banda Aceh: Universitas Syiah
Kuala.
Latar Belakang
Manusia tidak dapat melihat, merasa, dan mencium atau menyadari keberadaan listrik dengan
inderanya, baik untuk muatan maupun untuk medan listriknya. Oleh sebab itu, baru pada akhir abad
ke-18 hal-hal mengenai listrik diteliti. Sekarang ini listrik menjadi sesuatu yang sangat penting dalam
kehidupan sehari-hari untuk digunakan sumber tenaga, misalnya untuk lampu, mesin listrik, telepon,
alat-alat listrik, radio, dan komputer.
Pada awal abad ini pemakaian listrik dalam berbagai bidang kehidupan mulai berkembang dengan
pesat, apalagi setelah transistor ditemukan. Dengan ditemukannya transistor, jalan untuk
pengembangan elektronika semakin terbuka dan sampai sekarang teknik semikonduktor yang dipakai
dalam transistor masih terus berkembang sehingga menghasilkan elektronika yang semakin canggih,
semakin kecil, dan semakin murah. Inti dari semua alat elektronik masih tetap, yaitu transistortransistor, walaupun sekarang sudah ada IC yang merupakan rangkaian dan banyak transistor dalam
IC.
Dalam tahun-tahun terakhir, elektronika telah digunakan secara luas dalam banyak bidang ilmu
pengetahuan dan teknologi dan tidak dapat dipisahkan dari kehidupan modern. Pada era globalisasi
ini, kemajuan teknologi dan komunikasi berkembang dengan pesat. Para peneliti berlomba-lomba
dalam menciptakan sebuah teknologi canggih. Teknologi canggih itu berupa barang-barang elektronik
yang memudahkan kita dalam melakukan sesuatu. Sebagai contoh, televise sekarang dapat digunakan
untuk berinternet, lalu alat multimedia yang dapat dibawa kemana-mana yang disebut portable
smartphone, dan masih banyak lagi.
Pemahaman tentang elektronika sangat penting, salah satunya adalah focus dengan elektronika dasar
yang dititikberatkan pada berbagai komponen dan rangkaian. Dengan praktikum ini, kita mungkin
bisa mendapatkan basis/fondasi dalam memahami elektronika.
B.
Tujuan Praktikum
Mahasiswa dapat mengenal nama, bentuk, simbol, fungsi, dan prinsip kerja atau defenisi dari
beberapa komponen dan peralatan elektronika.
II.
TINJAUAN PUSTAKA
Elektronika adalah cabang ilmu pengetahuan dan teknologi yang mempelajari teori dan penggunaan
kelas peralatan dimana terjadi penyaluran electron lewat hampa, gas, atau semikonduktor. Tabungtabung hampa, tabung berisi gas, transistor, dan sebagainya merupakan contoh dari alat-alat tersebut
dan dikenal sebagai peralatan elektronika. Gerakan electron dari alat-alat ini biasanya dikendalikan
oleh penggunaan medan listrik (Chattopadyay, 1989).
Bahan-bahan komponen elektronika yaitu bahan-bahan yang menentukan kinerja (performance) dari
peralatan/ komponen listrik-elektronika dan sistem insulasinya, seperti dalam membangkitkan,
mentransmisikan, menyearahkan, memperkuat, dan memodulasi sinyal listrik. Dalam bekerjanya
peralatan dan komponen listrik/elektronika, bahan-bahan tersebut mengalami medan listrik/ medan
magnet (Basuki, 2009).
Barang-barang elektronik tersusun atas sebuah sistem rangkaian elektronika yang merupakan satukesatuan dari beberapa komponen kecil elektronika, contohnyaseperti resistor, resistor variabel,
kondensator, dioda, transistor, IC, dan lain-lain.Komponen-komponen itu merupakan komponen
pelengkap dari terciptanya sebuah barang elektronik (Siregar, 2004).
Selama beberapa decade terakhir, kemajuan elektronika telah berkembang pesat dan saat ini dapat
dikelompokkan kedalam dua cabang yang sangatluas. Cabang elektronika yang berhubungan dengan
aliran electron dalam hampa, gas, atau benda padat dinamakan elektronika fisika. Sebaliknya, cabang
yang berkaitan dengan perencanaan, pengembangan, dan penggunaan peralatan elektonika dinamakan
teknik elektronika (Blocher, 2004).
III. PROSEDUR PERCOBAAN
A.
WaktudanTempat
Praktikum Pengenalan Kompenen dan Peralatan Elektronika ini dilakukan pada hari Senin, tanggal 26
Desember 2011, berlangsung dari pukul 10.00 sampai 12.00 WIB di Laboratorium Fisika Dasar
Fakultas Pertanian Jurusan Teknolohi Hasil Pertanian Unsyiah.
B.
1.
2.
3. Alat tul
A. Pembahasan
1.
PengenalanKomponenPasif
1.
Fungsinya adalah untuk menghambat arus listrik yang mengalir di dalam rangkaian.
2.
Fungsinya adalah untuk mengatur besar kecilnya hambatan yang diberikan dalam sebuah rangkaian.
3.
Kapasitor
Fungsinya adalah untuk menyimpan energy atau muatan listrik dengan caramenyimpulkan ketidak
seimbangan di muatanlistrik.
4.
Induktor
Fungsinya adalah untuk menyimpan arus dengan media kumparan atau medan magnet.
5. Transformator
Merupakan komponen elektronik yang dapat mengubah taraf suatu tegangan AC ketaraf tegangan
yang lain.
2.
1. Transistor
Merupakan semikonduktor yang digunakan sebagai penguat, sebagai sirkuit pemutus dan
penyambung, dan stabilisasi tegangan.
2.
Dioda
Dioda cahaya
Berfungsi sebagai penyearah arus den ganin dikator cahaya.
2.
Dioda foto
Berfungsi untuk mendeteksi cahaya.
3.
Dioda laser.
Berfungsi sebagai penyearah arus pada sensor cahaya dengan media konduktor.
4.
Dioda zener
Berfungsi untuk mengalirkan arus ke arah yang berlawanan jika tegangan yang diberikan melewati
tegangan tembus.
3.
1.
2.
V.
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat ditarik dari praktikum ini adalah sebagai berikut:
1. Barang-barang elektronik tersusun atas suatu rangkai anelektronik yang merupakan beberapa
komponen seperti resistor, kondensator, induktor, travo, transistor, dan dioda.
2.
Cincin warna pada resistor dapat digunakan untuk mencari besar hambat anlistrik secara manual.
3. AVO meter dapat digunakan untuk mengetes dan mencari nilai dari komponen-komponen
elektronika.
4.
Komponen elektronika dirangkai pada suatu alat yang dinamakan project board.
.B. Saran
Masih banyak komponen dasar elektronika yang belum dikenal. Diharapkan untuk kedepannya agar
disediakan komponen yang lainnya kepada praktikan.
DAFTAR PUSTAKA
Basuki. 2009. Diktat KuliahBahan-bahanListrik. Banda Aceh: UniversitasSyiah Kuala.
Blocher, R. 2004.DasarElektronika. Yogyakarta: PenerbitAndi Yogyakarta.
Chattopadyay, D. 1989. Foundations of Electronic. Calcutta City: University of Calcutta.
Siregar, W. 2004.Electrical Utilities. Jakarta: Erlangga.
1111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111
NAMA
BP
: 07118052
KELOMPOK
: II
elektronika
dimulai
dari
abad
ke-20,
dengan
transistor
(integrated circuit).
Pada
tahun
dan
1883,
sirkuit
Thomas
terpadu
Alva
Edison
menjadi
kemungkinan
divais
energi
yang
listrik
dibuat
untuk
sehingga
bisa
memanipulasi
diperkuat
dan
dikirimkan.
Aplikasi tabung elektron pertama diterapkan dalam bidang
komunikasi
radio.
Guglielmo
Marconi
merintis
pengembangan
bisa
berbentuk
telegraf
radio
(transmisi
sinyal
kode
adanya
komunikasi
angkatan
bersenjata
selama
Perang
dan
gelombang
menjadikan
radio.
Pada
sinyal
tahun
tersebut
1918,
digabungkan
dengan
tumbuh
signifikan
pada
lebar
(wide-band)
tahun
menemukan
pada
tahun
1920
sebagai
modulasi
1935;
akibat
frekuensi
sebelumnya
FM
hanya
komunikasi
bisa
membuat
perubahan
besar
di
banyak
pendidikan
dan
aplikasi.
hiburan
Radio
dengan
sebagai
cepat
bentuk
ditantang
sarana
oleh
adanya
secara
luas
hingga
tahun
1947.
Bell
Laboratories
jaminan
memperkenalkan
berwarna.
kualitas,
tabung
Namun
para
gambar
Vladimir
insinyur
sinar
Zworykin,
katoda
dan
seorang
dianggap
Bell
Labs
televisi
insinyur
sebagai
di
bapak
televisi
sebagai
peningkatan/perbaikan
divais
pada
radar
elektronika
yang
dibuat
studi
yang
dilakukan
oleh
ilmuwan
di
Inggris
untuk
menggunakan
pantulan
gelombang
mikro
radio.
Ini
sirkuit, video,
teknologi
gelombang
dan
transmisi
diadopsi
dengan
cepat
Pada
perang,
tabung
elektron
digunakan
untuk
ukuran
komponen
elektroniknya.
Pada
tahun
1947,
secepat
dan
sedramatis
apa
transistor
dapat
lebih
diproduksi
kecil,
dengan
dan
lebih
adanya
kuat,
kombinasi
dan
lebih
penghubung
murah
untuk
metalnya
dan
bahan semikonductor.
Konsep
oleh
sirkuit
Geoffrey
berkebangsaan
W.
terintegrasi
diusulkan
A.
seorang
Inggris
Dummer,
dengan
Royal
Radar
pada
ahli
tahun
1952
elektronika
Establishment-nya.
dalam
kepingan
wafer
tunggal
dan
kemudian
dipotong-potong.
kapasitor
sebuah
unit
dan
planar
resistor
atau
(sebagai
divais
pasif)
chip. Industrisemikonduktor
dalam
dan
sirkuit
Semiconductor Company.
terintegrasi
menjadi
produksi
Pada
tahun
penuh
oleh
dalam
beberapa
arah
yang
berbeda
untuk
mengadaptasi
mengikutinya
pada
pertengahan
tahun
1970-an.
VLSI
komunikasi
merupakan
sebagian
contoh
divais
yang
komunikasi,
dan
lainnya.
Dalam
kata
lain
aplikasi
alat
yang
televisi,
menggunakan
radio,
unsur
telepon,
elektronika,
saklar,
lampu,
dan
lain-lain.
2.3. Kegunaan Elektronika
Kegunaan
elektronika
pengaplikasiannya
sangat
dalam
banyak
kehidupan,
sebanding
beberapa
dengan
kegunaan
elektronika:
1. Kegunaan
elektronika
yang
paling
utama
adalah
mempermudah
pekerjaan manusia.
2. Sebagai dasar teknologi pada sebuah perangkat.
3. Merupakan
bagian
dari
kebutuhan
manusia,
karena
mencakup
pengatur
arus,
tegangan,
dan
hambatan
dalam
sebuah
perangkat.
BAB II
HASIL DAN PEMBAHASAN
Warna
1
jingga
jingga
abu-abu
hijau
kuning
merah
kuning
jingga
coklat
jingga
putih
putih
merah
biru
ungu
merah
ungu
putih
hitam
hitam
hitam
coklat
hitam
emas
emas
emas
hitam
hitam
hitam
coklat
emas
emas
emas
emas
emas
emas
emas
emas
emas
emas
Resistensi
Pen
(Ohm)
mu
30.75 - 40.95
370.5 - 409.5
77.9 - 86.1
5.32 - 5.88
4.46 - 4.93
2.09 - 2.31
44.65 - 49.35
37.05 - 40.95
9.5 - 10.5
285 - 315
41
386
83
7
6
4
48
40
11
293
yang
didapat
pada
pengukuran
hambatan
pada
Tegangan
dan
kuat
arus
yangdidapatkan
pada
pengukuran
listrik,
sehingga
dapat
mempengaruhi
hasil
pengukuran.
BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN
3.1 Kesimpulan
Adapun kesimpulan yang dapat diambil dari pelaksanaan
pratikum ini adalah sebagai berikut:
a. Dalam
pelaksanaan
mempengaruhi
praktek,
hasil
kesalahan
dari
manusia
dapat
suatu
objek
pengukuran
elektronika.
b. Elektronika
merupakan
kehidupan,
karena
salah
mencakup
satu
bagian
hamper
terpenting
semua
sapek
dalam
kebutuhan
manusia.
3.2 Saran
Saran
pratikum
saya
diajari
terhadap
lebih
pratikum
selanjutnya
mendalam
karena
menurut
DAFTAR PUSTAKA
ballz.ababa.net/suryascience/elek1.html
http://www.kpsec.freeuk.com/components/resist.htm
http://id.wikipedia.org/wiki/Resistor
yaitu
agar
saya
http://www.electroniclab.com/index.php?
option=com_content&view=article&id=8:resistor&catid=6:elkadasa
r&Itemid=7
http://ilmu-elektronika.co.cc/index.php/komponenelektronika/kapasitor.html
http://www.electroniclab.com/index.php?
option=com_content&view=article&id=9:kapasitor&catid=6:elkadasar&Itemid=7
http://id.wikipedia.org/wiki/Dioda
http://www.scribd.com/doc/26833428/Osiloskop
http://web.ipb.ac.id/~henrymanik/pdf/Tutorial%20OSILOSKOP.pdf
1111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111
Komponen Pasif
Komponen pasif merupakan komponen-komponen yang tidak dapat dengan sendirinya
membangkitkan tegangan atau arus. Dengan kata lain, komponen pasif adalah komponen
yang dapat bekerja tanpa catu daya. Adapun yang tergolong dalam komponen pasif yaitu
resistor, kapasitor, inductor dan transformator.
1. Resistor
Resistor adalah komponen dasar elektronika yang digunakan untuk membatasi jumlah
arus
yang mengalir dalam satu rangkaian. Sesuai dengan namanya resistor bersifat resistif d
an umumnya terbuat dari bahan karbon. Dari hukum Ohmsdiketahui, resistansi berbanding
terbalik
resistansi dari suatu resistor disebut Ohm atau dilambangkan dengan simbol (Omega).
Untuk menyatakan resistansi sebaiknya disertakan batas kemampuan dayanya. Ber
bagai macam resistor di buat dari bahan yang berbeda dengan sifat-sifat yang berbeda.
Spesifikasi lain yang perlu diperhatikan dalam memilih resitor pada suatu rancangan selain
besar resistansi adalah besar watt-nya. Karena resistor bekerja dengan dialiri arus listrik,
maka
akan
terjadi
disipasi
daya
berupa panas sebesar W= R watt. Semakin besar ukuran fisik suatu resistor bisa menu
njukkan semakin besar kemampuan disipasi daya resistor tersebut. Umumnya di pasar
tersedia
ukuran
1/8,
berbentuk kubik
memanjang persegi empat berwarna putih, namun ada juga yang berbentuk
silinder. Tetapi biasanya untuk resistor ukuran jumbo ini nilai resistansi dicetak langsun
g dibadannya, misalnya 1005W.
Macam-Macam
Resistor
Sesuai
Dengan
Bahan
Dan
Konstruksinya.
Berdasarkan jenis dan bahan yang digunakan untuk membuat resistor dibedakan menjad
i
resistor kawat, resistor arang dan resistor oksida logam. Sedangkan resistor arang dan r
esistor oksida logam berdasarkan susunan yang dikenal resistor komposisi dan resistor film.
Namun demikian dalam perdagangan resistor-resistor tersebut dibedakan menjadi resistor
tetap (fixed resistor) dan resistor variabel. Pengunaan untuk daya rendah yang paling utama
adalah jenis tahanan tetap yaitu tahanan campuran karbon yang dicetak. Ukuran relatif semua
tahanan
tetap
dan tidak tetap berubah terhadap rating daya (jumlah watt), penambahan ukuran untuk
meningkatkan rating daya agar dapat mempertahankan arus dan rugi lesapan daya yang lebih
besar.
ubah, seperti yang tercantum dari namanya, memiliki sebuah terminal tahanan yang dapat
diubah harganya dengan memutar dial, knob, ulir atau apa saja yang sesuai untuk suatu
aplikasi. Mereka bisa memiliki dua atau tiga terminal, akan tetapi kebanyakan memiliki tiga
terminal. Jika dua atau tiga terminaldigunakan untuk mengendalikan besar tegangan,
maka biasanya di sebut potensiometer. Meskipun sebenarnya piranti tiga terminal terseb
ut dapat digunakan sebagai rheostat atau potensiometer (tergantung pada bagaimana
dihubungkan), ia biasa disebut potensiometer bila daftar dalam majalah perdagangan atau
diminta
untuk
aplikasi
khusus.
Kebanyakan potensiometer memiliki tiga terminal. Dial, knob, dan ulir pada tengah
kemasannya mengendalikan gerak sebuah kontak yang dapat bergerak sepanjang elemen
hambatan yang dihubungkan antara dua terminal luar. Tahanan antara terminal luar selalu
tetap pada harga penuh yang terdapat pada potensiometer, tidak terpengaruhi pada posisi
lengan geser. Dengan kata lain tahanan antar terminal luar untuk potensiometer 1M
akan selalu 1M, tidak ada masalah
bagaimana kita putar elemen kendali. Tahanan antara
lengan geser dan salah satu terminal luar dapat diubah-ubah dari harga minimum yaitu
nol
ohm sampai
harga
maksimum
yang
sama
dengan
harga penuh potensiometer tersebut. Jumlah tahanan antara lengan geser dan masing-
masing terminal luar harus sama dengan besar tahanan penuhpotensiometer. Apabila tahanan
antara
lengan
geser dan salah satu kontak luar meningkat, maka tahanan antara lengan geser dan sal
ah satu
terminal
luar
yang
lain
akan
berkurang.
Resistor dalam teori dan prakteknya di tulis dengan perlambangan huruf R. Dilihat dari
ukuran fisik sebuah resistor yang satu dengan yang lainnya tidak berarti sama besar ni
lai hambatannya. Nilai hambatan resistor di sebut resistansi..
Macam-macam resistor tetap :
a) Metal Film Resistor
b) Metal Oxide Resistor
c) Carbon Film Resistor
d) Ceramic Encased Wirewound
e) Economy Wirewound
f)
g) S I P Resistor Network
3) DR
4) Vdr
oleh
bahan yang
digunakan.
Resistansi
kenyataan dari resistansi nominalnya. Jika perbedaan nilai sampai 10 % tentu kurang baik
pada rangkaian yang memerlukan ketepatan tinggi. Resistor variabel resistansinya berubahubah sesuaidengan perubahan dari pengaturannya. Resistor variabel dengan pengatur
mekanik, pengaturan oleh cahaya, pengaturan oleh temperature suhu atau pengaturan lainnya.
Jika perubahan nilai, resistansi potensiometer sebanding dengan kedudukan kontak gesernya
maka potensiometer semacam ini disebut potensiometer linier. Tetapi jika perubahan nil
ai resistansinya tidak sebanding dengan kedudukan kontak gesernya disebut potensio
logaritmis.
Secara teori sebuah resistor dinyatakan memiliki resistansi murni akan tetapi pa
da
pada
cincin
warna. Adapun
Cara
pengecekannya yaitu
dengan
cara kedua menempelkan ujung prober (+) dan (-) dari multimeter kepada setiap ujung
resistor dengan catatan kedua tangan tidak boleh menyentuh Resistor karena hambatan dalam
tubuh manusia akan terbaca. Apabila jarum dari multimeter menyimpang berarti resistor
masih baik.
Berdasarkan hasil pengamatan, sebagaimana yang tertera pada table diatas, maka
disimpulkan bahwa kondisi resistor dalam keadaan baik ditunjukkan dengan kesesuaian
antara pembacaan cincin pada tersistor (spesifikasi) dan nilai yang terbaca pada multimeter
(analog). Kondisinya juga baik karena mampu terbacanya nilai resistor oleh multimeter
analog dengan menyimpangnya jarum penunjuk.
2. Kapasitor
Kapasitor ialah komponen elektronika yang mempunyai kemampuan menyimpan
elektron-elektron selama waktu yang tidak tertentu. Kapasitor berbeda dengan akumulator
dalam
menyimpan muatan listrik terutama tidak terjadi perubahan kimia pada bahan kapasitor,
besarnya kapasitansi dari sebuah kapasitor dinyatakan dalam farad. Pengertian lain kapasitor
adalah komponen elektronika yang dapat menyimpan dan melepaskan muatan listrik.
Struktur
sebuah kapasitor terbuat dari 2 buah plat metal yang dipisahkan oleh suatu bahan diel
ektrik. Bahan-bahan dielektrik yang umum dikenal misalnya udara vakum, keramik, gelas
dan lain-lain.
Jika kedua ujung plat metal diberi tegangan listrik, maka muatan-muatan positif
akan mengumpul pada salah satu kaki (elektroda) metalnya dan pada saat yang sama muatanmua
tan negatif terkumpul pada ujung metal yang satu lagi. Muatan positif tidak dapat
mengalir
menuju
ujung kutup negatif dan sebaliknya muatan negatif tidak bisa menuju ke ujung kutup
positif,
konduktif. Muatan elektrik ini "tersimpan" selama tidak ada konduksi pada ujung-ujung
kakinya.Di alam bebas, phenomena kapasitor ini terjadi pada saat terkumpulnya muatanmuatan positif dan negatif di awan. Kemampuan untuk menyimpan muatan listrik pada
kapasitor disebuat dengan kapasitansi atau kapasitas.
Prinsip kerja kapasitor
4.
5. Kapasitor digunakan juga untuk mencegah percikan bunga api pada sebuah saklar.
Dalam praktikum ini, kapasitor yang diamati adalah kapasitor polar dengan spesifikasi
yang telah tertera. Sebagaimana perlakuan pada komponen sebelumnya (transistor),
kapasitor-kapasitor ini kemudian diukur nilainya dengan menggunakan 3 perbandingan
(pembacaan spesifikasi, pembacaan pada multimeter analog, dan pembacaan pada multimeter
digital) dengan 2 alat ukur. Alat ukur yang digunakan adalah multimeter digital dan
multimeter analog. Multimeter analog dalam kegiatan ini hanya digunakan untuk menentukan
kondisi komponen apakah baik atau kurang baik, dan akan digunakan pada semua komponen.
Setelah itu, digunakanlah mltimeter digital untuk mendapatkan nilai resistor yang akan
menjadi sumber data, dan dibandingkan dengan hasil pengamatan tanpa alat, yakni sesuai
dengan spesifikasi kapasitor yang tertera, yakni dengan nilai pada cincin warna. Adapun
Cara pengecekannya yaitu dengan cara kedua menempelkan ujung prober (+) dan (-) dari
multimeter kepada setiap ujung kapasitor dengan catatan kedua tangan tidak boleh
menyentuh kapasitor karena hambatan dalam tubuh manusia akan terbaca. Apabila jarum dari
multimeter menyimpang berarti kapasitor masih baik.
Adapun data hasil percobaan dapat dilihat pada table 1.2.
Nama Komponen
Nilai Ukur
Berdasarkan hasil pengamatan, sebagaimana yang tertera pada tabel diatas, maka
disimpulkan bahwa kondisi kapasitor dalam keadaan baik ditunjukkan dengan kesesuaian
antara pembacaan spesifikasi dan nilai yang terbaca pada multimeter (analog). Kondisinya
juga baik karena mampu terbacanya nilai kapasitorr oleh multimeter analog dengan
menyimpangnya jarum penunjuk.
3. Inductor
Sebuah induktor atau reaktor adalah sebuah komponen elektronika pasif (kebanya
kan berbentuk torus) yang dapat menyimpan energi pada medan magnet yang ditimbulkan
oleh arus listrik yang melintasinya. Kemampuan induktor untuk menyimpan energi magnet
ditentukan
oleh induktansinya, dalam satuan Henry. Biasanya sebuah induktor adalah sebuah kawat
penghantar yang dibentuk menjadi kumparan, lilitan membantu membuat medan magnet
yang
kuat di dalam kumparan dikarenakan hukum induksi Faraday. Induktor adalah salah sat
u
komponen elektronik dasar yang digunakan dalam rangkaian yang arus dan teganganny
a berubah-ubah dikarenakan kemampuan induktor untuk memproses arus bolak-balik.
Adapun hasil percobaan atau pengamatan dapat dilihat pada table 1.3.
Berdasarkan hasil pengamatan, sebagaimana yang tertera pada tabel diatas, maka
disimpulkan bahwa kondisi induktor dalam keadaan baik ditunjukkan dengan terbacanya nilai
induktor oleh multimeter analog dengan menyimpangnya jarum penunjuk. Namun
sebelumnya, komponen ini hanya di periksa kondisinya apakah baik atau buruk, tanpa
menentukan berapa nilainya.
B.
Komponen aktif
Transistor, diode dan rangakain terpadu (integrated Circuit, IC) merupakan contoh
dari komponen aktif elektronika. Dikatakan komponen aktif karena hanya dapat bekerja atau
berfungsi jika diberi catu daya luar.
1. Diode
Dioda adalah salah satu komponen aktif yang dihasilkan oleh persambungan antara
bahan semikonduktor tipe P dan tipe N. komponen ini memberikan resistansi yang sangat
rendah terhadap aliran arus pada satu arah dan resistansi yang sangat tinggi pada arah yang
berlawanan. Karakteristik ini memungkinkan diode digunakan dalam aplikasi-aplikasi yang
menuntut rangkaian untuk memberikan tanggapan yang berbeda sesuai dengan arah arus
yang mengalir didalamnya.
Dioda semikonduktor hanya melewatkan arus searah saja (forward), sehingga banyak
digunakan sebagai komponen penyearah arus. Secara sederhana sebuah dioda bisa kita
asumsikan sebuah katup, dimana katup tersebut akan terbuka manakala air yang mengalir
dari belakang katup menuju kedepan, sedangkan katup akan menutup oleh dorongan aliran
air dari depan katup.
Adapun Diode yang yang digunakan dalam percobaan pengujian kondisi diode yaitu
diode zener, diode penyearah, diode jembatan, LED. Dioda Zener merupakan diode selikon
yang memiliki tegangan balik mundur yang curam pada tegangan yang relative
rendah(biasanya kurang dari 6 volt). Dioda penyearah adalah Dioda yang memeliki tegangan
yang cukup tinggi dan arus maju yang besar,sehingga umumnya digunakan sebagai
penyearah gelombang arus bolak balik menjadi arus searah.. Dan Dioda emisi cahaya atau
dikenal dengan singkatan LED merupakan salah satu jenis diode yang dapat memancarkan
cahaya dengan berbagai macam warna dan umumnya digunakan sebagai lampu inductor.
Adapun cara yang digunakan untuk menguji kondisi dioda dengan menggunakan
multimeter analog yaitu dengan cara:
a) memutar saklar pada multimeter digital, misalkan R x 1K.
b) melekatkan ujung multimeter yang merah pada terminal atau kaki katoda (+) dan pencolok
yang hitam pada anoda (-) diode
c) Bila jarum multimeter bergerak itu berarti baik, namun bila diam saja itu berarti putus atau
rusak.
d) Kemudian menempelkan ujung multimeter yang hitam pada kaki katoda (+) dan ujung
multimeter yang merah ditempelkan pada kaki anoda (-). Bila jarummultimeter diam itu
berarti diode dalam keadaan baik. namun jika bergerak itu berarti bocor.
Berdasarkan hasil pengamatan, sebagaimana yang tertera pada table diatas, maka
disimpulkan bahwa kondisi dioda dalam keadaan baik ditunjukkan dengan kesesuaian antara
pembacaan cincin pada tersistor (spesifikasi) dan nilai yang terbaca pada multimeter
(analog).Kondisinya juga baik karena mampu terbacanya nilai resistor oleh multimeter
analog dengan menyimpangnya jarum penunjuk.
2. Transistor
Transistor berasal dari kata transfer resistor yang dikembangkan oleh Berdeen,
Schokley, dan Brittam pada tahun 1948 di perusahaan elektronik Bel Telephone Laboratories.
Penamaan tersebut berdasarkan prinsip kerjanya, yaitu mentrasfer atau memindah arus.
Dalam dunia elektronika, transistor disimbolkan sebagai berikut:
Transistor merupakan komponen elektronika yang mempunyai tiga buah kaki, yaitu:
1. Basis (B),
2. Collector (C), dan
3. Emitor (E).
Untuk menentukan kaki-kaki tersebut perlu melihat data sheet book transistor karena
tipenya ribuan dan bentuknya ratusan. Namun untuk orang yang berpengalaman di bidang
elektronika dapat menentukan kaki-kaki tersebut pada beberapa type atau bentuk
transistor. Transistor terbagi
atas
dua
yaitu transistor
NPN
dan transistor
PNP.
Transistor NPN Adalah transistor positive,dimana transistor dapat bekerja mengalirkan arus
listrik apabila basis dialiri tegangan arus positive sedangkan transistor PNP Adalah transistor
negative,dapat bekerja mengalirkan arus apabila basis dialiri tegangan negative.
Pada dasarnya transistor merupakan dua dioda yang dipertemukan, sehingga cara
pengujian transistor hampir sama dengan pengujian dioda. Pengujian transistor dibedakan
menjadi dua, yakni jenis NPN dan jenis PNP.
Adapun langkah langkah pengujian transistror NPN adalah mengarahkan saklar
jangkah pada posisi ohm, kemudian menempelkan ujung multimeter yang berwarna hitam
pada kaki Basis ( B ) dan ujung merah pada kaki Emiter ( E ). Apabila jarum penunjuk
bergerak maka transistor dinyatakan baik. Selanjutnya memindahkan colok merah pada kaki
Kolektor ( C ). Apabila jarum penunjuk bergerak maka transistor juga dinyatakan baik.
Sedang apabila dalam pengujian transistor jarum penunjuk tidak bergerak maka transistor
dinyatakan rusak. Selanjutnya apabila pengujian dibalik, yakni colok merah pada kaki Basis (
B ), sedang kaki Emiter ( E ) dan kaki Kolektor ( C ) dihubungkan dengan colok hitam secara
bergantian, maka jika jarum penunjuk bergerak, transistor dinyatakan rusak, kemungkinan
bocor.
Langkah langkah pengujian transistor PNP ialah mengarahkan saklar jangkah pada
posisi ohm, misal pada posisi XI, menempelkan ujung multimeter merah pada kaki Basis
( B ) dan ujung hitam pada kaki Emiter (E), apabila jarum penunjuk bergerak maka transistor
dinyatakan baik. Setelah itu memindahkan colok hitam pada kaki Kolektor ( C ). Jika jarum
bergerak maka transistor dinyatakan baik.Jika dalam pengujian meter tidak bergerak sama
sekali, maka transistor dinyatakan rusak / putus. Kemudian jika pengujian dibalik yakni colok
hitam pada kaki Basis ( B) sedang kaki Emiter ( E ) dan Kolektor ( C ) dihubungkan dengan
colok merah secara bergantian, maka jika jarum bergerak, transistor dinyatakan rusak.
Apabila jarum bergerak menunjukkan nilai ohm yang rendah, maka dapat dipastikan bahwa
transistor dalam kondisi bocor.
Dalam praktikum, jenis transistor yang diamati yaitu transistor topi dan transistor
kaki. Sebelum melakukan pengujian kondisi pada transistor, kegiatan pertama yang
dilakukan adalah melakukan spesifikasi pada transistor untuk mengetahui nilai dari masingmasing transistor. Setelah kegiatan pertama selesai dilanjutkan dengan kegiatan kedua yaitu
menguji kondisi sebuah transitor. Dari hasil pengujian kondisi pada transistor dapat diketahui
jenis yaitu apakah transistor tersebut teramasuk jenis transistor PNP atau jenis transistor NPN
dan mengetahui kondisi dari transistor. Semua jenis transistor yang yang di uji atau di cek
kondisinya termasuk dalam jenis transistor NPN yaitu memiliki basic positif dan memiliki
kondisi yang baik karena pada disentukan dengan ujung kabel pada multimeter analog, jarum
multimeter menyimpan atau bergerak. Adapun table hasil pengujian kondisi pada transistor
dapat dlihat pada table 1.5.
Berdasarkan hasil pengamatan, sebagaimana yang tertera pada tabel diatas, maka
disimpulkan bahwa kondisi transistor dalam keadaan baik ditunjukkan dengan terbacanya
nilai transistor oleh multimeter analog dengan menyimpangnya jarum penunjuk. Namun
sebelumnya, komponen ini hanya di periksa kondisinya apakah baik atau buruk, tanpa
menentukan berapa nilainya.
3. IC (Integrated Circuit)
IC adalah jenis komponen semikonduktor yang penggunaaanya sangat luas. Salah satu
keuntungan pemakaian komponen ini adalah tidak memerlukan tempat yang luas sehingga
rangkaian elektronika yang memanfaatkan komponen ini bentuknya bisa lebih praktis.
IC merupakan suatu rangkaian terpadu yang dibuat pada sekeping kecil slikon dalam
bentuk kemasan tunggal. Komponen IC banyak dipakai pada komputer. Namun, dalam tehnik
komputer istilah IC sering disebut dengan nama CHIP. Sebagai komponen semikonduktor, IC
terdiri dari beberapa komponen elektronika yang disatukan. Komponen-komponen tersebut
adalah transistor, resistor, kapasitor, dan dioda. Namun, resistor dan kapasitor biasanya tidak
dipergunakan lagi karena membutuhkan ruang yang lebih besar sehingga harganya lebih
mahal. Jumlah seri IC mencapai ribuan dan mempunyai aplikasi yang berbeda, seperti IC
amplifier daya rendah jenis TL 741 sampai daya tinggi jenis STK 32, IC frekuensi radio, dll.
Secara umum IC dibedakan menjadi dua, yaitu IC untuk terapan analog (linier) dan IC
digital. Tidak semua IC bisa dipakai pada radio receiver atau amplifier, sebab ada beberapa
IC khusus yang dipakai untuk komputer dan teknik digital. Seri IC yang disebutkan diatas
adalah untuk aplikasi analog, sedangkan IC untuk aplikasi digital digunakan untuk rangkaian
Komponen Penunjang
Komponen penunjang merupakan komponen pelengkap yang tidak harus ada.
1. Relay
Relay adalah komponen listrik yang bekerja berdasarkan prinsip induksi medan
elektromagnetis. Jika sebuah penghantar dialiri oleh arus listrik, maka di sekitar penghantar
tersebut timbul medan magnet. Medan magnet yang dihasilkan oleh arus listrik tersebut
2. Saklar
Saklar adalah sebuah perangkat yang digunakan untuk memutuskan jaringan listrik,
atau untuk menghubungkannya. Jadi saklar pada dasarnya adalah alat penyambung atau
pemutus aliran listrik. Selain untuk jaringan listrik arus kuat, saklar berbentuk kecil juga
dipakai untuk alat komponen elektronikaarus lemah. Cara menguji kondisi dari saklar sama
dengan menguji kondisi pada relay yaitu dengan cara menempelkan ujung prober (+) dan
(-) dari multimeter analog pada ujung kiri dan ujung kanan pada saklar, apabila jarum
multimeter bergerak maka saklar dalam kondisi yang baik.
3. Sekring
Sekering (dari bahasa Belanda zekering) adalah suatu alat yang digunakan sebagai
pengaman dalam suatu rangkaian listrik apabila terjadi kelebihan muatan listrik atau suatu
hubungan arus pendek.Cara menguji kondisi dari sekring sama dengan menguji kondisi pada
relay dan saklar yaitu dengan cara menempelkan ujung prober (+) dan (-) dari multimeter
analog pada ujung kiri dan ujung kanan pada sekring , apabila jarum multimeter bergerak
maka sekring dalam kondisi yang baik.
4. Batteray
Baterai adalah alat
listrik kimiawi
tenaganya dalam bentuk listrik. Cara yang digunakan untuk mengetahui kondisi dari batteray
yaitu dengan cara menempelkan ujung prober (+) dan (-) dari multimeter analog pada ujung
batteray, dimana ujung atau kutub yang sejenis disamakan. Dan apabila jarum pada
multimeter analog bergerak maka batteray dalam keadaan yang baik atau dapat dipergunakan.
5. Bola lampu
Lampu pijar atau bola lampu pijar adalah suatu perangkat yang menghasilkan
cahaya dengan memanaskan kawat filamen sampai suhu tinggi sampai bersinar. Cara menguji
kondisi bola lampu adalah dengan cara menempelkan ujung prober (+) dan (-)dari multimeter
analog pada ujung bola lampu, apabila jarum pada multimeter analog bergerak maka bola
lampu dalam keadaan yang baik atau dapat dipergunakan.
Kegiatan pertama yang dilakukan adalah melakukan pengujian spesifikasi dan
berdasarkan atas hasil pengamatan alat yang digunakan ada yang baik dan ada dalam kondisi
kurang baik.Adapun hasil yang di dapatkan dapat di lihat pada table 1.7
2013